PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRESENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSITENSI ILMIAH
PADA MATERI ELASTISITAS
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Fisika
oleh :
Annisa Permata Sari NIM 1106506
DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRESENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH
PADA MATERI ELASTISITAS
Oleh
Annisa Permata Sari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Annisa Permata Sari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
ANNISA PERMATA SARI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRESENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH
PADA MATERI ELASTISITAS
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Dr. Selly Feranie, M.Si
NIP. 197411081999032004
Pembimbing II
Drs. Saeful Karim, M.Si
NIP. 196703071991031004
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Fisika
Dr. Ida Kaniawati, M.Si
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI
ELASTISITAS
Annisa Permata Sari
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian penerapan model pembelajaran berbasis masalah melalui pendekatan multirepresentasi untuk melihat peningkatan prestasi belajar dan konsistensi ilmiah. Penelitian dilaksanakan di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Bandung Barat. Pendekatan multirepresentasi (verbal, gambar dan matematis) yang diyakini dapat memudahkan siswa mempelajari konsep dalam berbagai representasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experiment dengan desain one group pretest and posttest design. Sampel penelitian adalah satu kelas X. Instrumen untuk mengukur prestasi belajar dengan menggunakan multiple choice test sebanyak 26 soal sedangkan konsistensi ilmiah diukur dengan menggunakan three tier test berbasis multirepresentatif sebanyak 21 soal terdiri dari 7 konsep. Terdapat peningkatan antara hasil pretest dan posttest dengan hasil yang diperoleh, yaitu gain yang dinormalisasi untuk prestasi belajar 0,44 kategori sedang sedangkan gain dinormalisasi konsistensi ilmiah 0,58 kategori sedang.
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TREAT OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL WITH
MULTIREPRESENTATION APPROACH FOR SEEING THE INCREASE OF LEARNING ACHIEVEMENT AND SCIENTIFIC CONSISTENCY IN
ELASTIC SUBJECT
Annisa Permata Sari
ABSTRACT
Experimental studies have conducted problem based learning model with multirepresentation approach for seeing the increase of learning achievement and scientific consistency. Research was implemented at one of senior high school in West Bandung. Multirepresentation approach (verbal, graph and math) that believed able to make easier the students for learning concept in various representation. Pre-experiment method is used with one group pretest and postest design. Research sample was one of tenth grade classes. The instrument to measure the learning achievement is in the form of multiple choice question which consist of twenty six questions, while scientific consistency was measured by multirepresentative three tier test based with 21 questions which consist of seven concepts. These is an improvement between pretest and posstest result, it is categorized as medium with gain normalization of learning achievement o,44 while gain normalization of scientific consistency 0,58.
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN……….. A. Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pendekatan
Multirepresentasi………... B. Prestasi Belajar dan Konsistensi Ilmiah Berbasis Multirepresentasi………… C. Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pendekatan Multirepresentasi
terhadap Peningkatan Prestasi Belajar dan Konsistensi Ilmiah………...
BAB III METODE PENELITIAN……… A. Metode dan Desain Penelitian………..
B. Populasi dan Sampel………. A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)…………..
Tabel 2.2. Penggunaan Representasi Aspek Kognitif pada Model
Pembelajaran Berbasis Masalah………... Tabel 3.1. Desain Penelitian One Group Pretest and Posttest Design………. Tabel 3.2. Jadwal Penelitian……….. Tabel 3.3. Kriteria Koefisien Korelasi……….. Tabel 3.4. Klasifikasi Kriteria Reliabilitas……… Tabel 3.5. Klasifikasi Indeks Kesukaran………... Tabel 3.6. Klasifikasi Daya Pembeda………... Tabel 3.7. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Prestasi Belajar Pertama………….. Tabel 3.8. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Prestasi Belajar Kedua………
Tabel 3.9. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Konsistensi Ilmiah Pertama……….
Tabel 3.10. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Konsistensi Ilmiah Kedua……… Tabel 3.11. Kriteria Nilai Gain………..
Tabel 3.12. Analisis Kombinasi Jawaban Siswa dalam Three Tier Test……..
Tabel 3.13. Analisis Konsistensi Ilmiah………
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Desain Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan
Pendekatan Multirepresentasi………. Gambar 3.2 Alur Penelitian……… Gambar 4.1 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa……… Gambar 4.2 Peningkatan Konsistensi Ilmiah Siswa………...
Gambar 4.3 Hasil Peningkatan Jumlah Siswa Konsistensi Ilmiah Tiap
Konsep……….
18 19 37 39
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 PERANGKAT PEMBELAJARAN
1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1.2 Lembar Kerja Siswa 1
1.3 Lembar Kerja Siswa 2 1.4 Lembar Kerja Siswa 3
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN
2.1 Lembar Judgement Soal Prestasi Belajar 2.2 Soal Pretest-Posttest Prestasi Belajar 2.3 Lembar Judgement Soal Three Tier Test
2.4 Soal Pretest-PosttestThree Tier Test
2.5 Lembar Observasi Aktivitas Guru
LAMPIRAN 3 HASIL UJI COBA INSTRUMEN
3.1 Hasil Uji Coba Soal Prestasi Belajar 1 3.2 Hasil Uji Coba Soal Prestasi Belajar 2 3.3 Hasil Uji Coba Soal Three Tier Test 1 3.4 Hasil Uji Coba Soal Three Tier Test 2
LAMPIRAN 4 PENGOLAHAN DATA PENELITIAN
4.1 Perhitungan Jawaban Pretest Soal Prestasi Belajar 4.2 Perhitungan Jawaban Posttest Soal Prestasi Belajar 4.3 Perhitungan Jawaban Pretest Soal Konsistensi Ilmiah 4.4 Penilaian Skor Konsistensi Ilmiah Pretest
4.5 Perhitungan Jawaban Posttest Soal Konsistensi Ilmiah 4.6 Penilaian Skor Konsistensi Ilmiah Posttest
LAMPIRAN 5 DOKUMENTASI PENELITIAN
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
Setiap siswa memiliki perbedaan dalam memahami suatu konsep. Untuk
mempermudah proses analisis pemahaman konsep, dilakukan proses
pembelajaran yang dapat memecahkan masalah dalam berbagai bentuk
representasi. Pendekatan dengan berbagai representasi (multirepresentasi),
diprediksi dapat membantu siswa memahami konsep yang dipelajari di sekolah.
Dalam studi pendahuluan yang telah dilakukan di salah satu SMA Negeri di
Kabupaten Bandung Barat, siswa memiliki cara-cara memahami konsep yang
berbeda-beda.
Berdasarkan hasil kegiatan studi pendahuluan, dengan menggunakan three tier
test berbasis multirepresentasi (verbal, gambar dan matematis) pada materi yang
telah dipelajari siswa. Dengan jumlah soal sebanyak 9 soal yang terdiri dari 3
konsep pada materi yang telah dipelajari siswa. Adapun hasil tes konsistensi siswa
dalam menjawab soal, seluruh siswa tidak konsisten dalam menjawab soal. Hal ini
dapat mengidentifikasi bahwa siswa tidak paham dengan konsep yang diajarkan,
sehingga pada saat konsep yang sama disajikan dalam bentuk representasi yang
berbeda siswa tidak dapat menjawab dengan benar. Siswa dikatakan paham
konsep, jika konsisten menjawab benar secara ilmiah (konsistensi ilmiah) pada
berbagai bentuk representasi yang disajikan (Nieminen dkk. 2012). Untuk
memahami konsep-konsep fisika, diperlukan kemampuan mengolah dan
menginterpretasi konsep dalam berbagai bentuk representasi yang berbeda. Selain
itu, siswa diharapkan mampu memecahkan permasalahan fisika dengan tepat
(Aminudin dkk. 2013). Diharapkan dalam proses pembelajaran, siswa seharusnya
berapa pada prestasi belajar yang tinggi dan berada pada konsistensi ilmiah
terhadap pemahaman konsep yang diajarkan.
Banyaknya siswa yang tidak konsisten dalam memahami konsep fisika
sehingga penting bagi peneliti untuk meningkatkan konsistensi ilmiah siswa,
dengan harapan siswa dapat memahami konsep fisika dengan benar secara ilmiah.
2
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan multirepresentasi ketika berpikir dan mengungkapkan ide mereka.
Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah, diperkirakan dapat membantu
meningkatkan prestasi belajar dan konsistensi ilmiah siswa. Alasan penggunaan
model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan multirepresentasi sesuai
dengan tujuan penting dari pendidikan fisika, yaitu membantu siswa untuk
menggunakan multirepresentasi dalam pemecahan masalah dan memahami
konsep fisika dengan baik (Van Heuleven & Zou, 2011). Sehingga model
pembelajaran berbasis masalah cocok untuk melatihkan kemampuan pemecahan
masalah, sedangkan penggunaan pendekatan multirepresentasi diprediksi dapat
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep fisika dengan baik.
Menurut Sanjaya (2008, hlm. 220) keuntungan model pembelajaran berbasis
masalah merupakan teknik yang bagus untuk memahami isi pembelajaran dan
membantu siswa dalam pengevaluasi pemahamannya. Pada model pembelajaran
ini, digunakan pendekatan multirepresentasi (verbal, gambar dan matematis)
selama pembelajaran dan soal multirepresentasi untuk memberikan kontribusi
terhadap perkembangan siswa dan pemahaman konsep.
Berdasarkan penelitian Fitria (2013) “melalui pendekatan multirepresentasi dalam suatu pembelajaran akan memberikan siswa kesempatan untuk memahami
konsep fisika dengan berbagai representasi yang berbeda”. Pada penelitian
sebelumnya, Suhandi dkk. (2012) menyatakan bahwa pendekatan
multirepresentasi dapat mempertajam dan mengokohkan pemahaman konsep
karena makna suatu konsep akan lebih jelas ketika disajikan dengan berbagai
representasi. Selain itu, diharapkan penggunaan model ini meningkatkan
konsistensi ilmiah siswa pada permasalahan-permasalahan yang disajikan dalam
berbagai representasi.
Menurut Nieminen dkk. (2010) dengan mengidentifikasi kekonsistenan siswa
dalam menjawab soal multirepresentasi akan menghasilkan konsistensi ilmiah.
Konsistensi ilmiah adalah kekonsistenan siswa menjawab soal dengan benar
secara ilmiah. Untuk mengukur konsistensi ilmiah, digunakan tes pilihan ganda
berbasis multirepresentasi berbentuk three tier test. Adapun alasan materi
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
membedakan antara benda yang sifatnya plastis dengan elastis akibat deformasi
dan membuat grafik tegangan terhadap regangan serta sistem susunan pegas.
Berdasarkan berbagai uraian di atas, perlu dilakukan penelitian tentang
“Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pendekatan
Multirepresentasi terhadap Peningkatkan Prestasi Belajar dan Konsistensi Ilmiah
pada Materi Elastisitas”.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan pada latar belakang penelitian dan batasan masalah, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana Penerapan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pendekatan Multirepresentasi terhadap Peningkatan Prestasi Belajar dan Konsistensi Ilmiah pada Materi Elastisitas?”
Untuk memperjelas rumusan masalah tersebut, maka diuraikan menjadi beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana peningkatan prestasi belajar sebelum dan sesudah diterapkan
model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan
multirepresentasi?
2. Bagaimana peningkatan konsistensi ilmiah berbasis multirepresentasi
sebelum dan sesudah dilakukan model pembelajaran berbasis masalah
dengan pendekatan multirepresentasi?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka perlu ada pembatasan masalah
sebagai berikut.
a. Prestasi belajar berada pada level kognitif C2 (memahami), C3
(menerapkan) dan C4 (menganalisis). Prestasi belajar dilihat dari
peningkatan skor siswa antara hasil pretest dan posttest setelah diterapkan
model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan
multirepresentasi.
b. Konsistensi Ilmiah Berbasis Multirepresentasi diukur dengan soal
4
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berada dalam kategori pemahaman konsep menurut aturan three tier test
maka siswa dikatakan konsisten ilmiah. Konsistensi ilmiah adalah
kekonsistenan siswa menjawab soal dengan benar secara ilmiah.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi peningkatkan prestasi belajar sebelum dan
sesudah diterapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan
pendekatan multirepresentasi.
2. Untuk mengidentifikasi peningkatan konsistensi ilmiah berbasis
multirepresentasi sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran
berbasis masalah dengan pendekatan multirepresentasi.
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberi manfaat:
1. Secara teori, dapat menambah khazanah keilmuan pada pembelajaran
fisika berbasis masalah dengan pendekatan multirepresentasi untuk
meningkatkan prestasi belajar dan konsistensi ilmiah siswa.
2. Secara praktis-aplikatif, peningkatan prestasi belajar dan konsistensi
ilmiah siswa melalui pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan
multirepresentasi dapat digunakan dalam strategi pembelajaran siswa
khususnya pada jenjang SMA dan alat evaluasi konsistensi ilmiah
F. Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab I merupakan bab pendahuluan yang
terdiri dari enam sub-bab, yaitu latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. Bab
II berisi kajian teoritik, terdiri dari tiga sub-bab yaitu model pembelajaran berbasis
masalah dengan pendekatan multirepresentasi, prestasi belajar dan konsitensi
ilmiah berbasis multirepresentasi, model pembelajaran berbasis masalah dengan
pendekatan multirepresentasi untuk meningkatkan prestasi belajar dan konsistensi
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
yang terdiri dari enam sub-bab, yaitu metode dan desain penelitian, populasi dan
sampel, definisi operasional, intrumen penelitian, prosedur penelitian dan analisis
data. Bab IV berisi hasil dan pembahasan, terdiri dari hasil observasi
keterlaksanaan model pembelajaran, hasil peningkatan prestasi belajar dan hasil
peningkatan konsistensi ilmiah. Bab V merupakan simpulan, implikasi dan
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pre-experiment
dengan desain penelitiannya one group pretest anda posttest design seperti pada
Tabel 3.1 di bawah ini. Dengan desain penelitian ini, mula-mula siswa diberi
pretest kemudian dilakukan treatment berupa pembelajaran berbasis masalah
dengan pendekatan multirepresentasi, selanjutnya dilakukan posttest. Teknik
pengumpulan data dengan menggunakan analisis data dan hasil yang diperoleh
lebih kepada makna generalisasi untuk mengidentifikasi peningkatan prestasi
belajar dan konsistensi ilmiah siswa
Tabel 3.1. Desain Penelitian one group pretest-posttest design
Pretest Treatment Posttest
O1 X O2
Adapun design model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan
multirepresentasi, yaitu pemberian soal dalam bentuk three tier test berbasis
multirepresentasi yang diberikan akan memudahkan identifikasi konsistensi
ilmiah. Sedangkan untuk mengukur prestasi belajar siswa dengan menggunakan
multiple choice question. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. Tahap pertama: dilakukan pretest berupa tes prestasi belajar dan tes
konsistensi ilmiah dalam bentuk three tier test berbasis multirepresentasi.
Pretest bertujuan untuk mengetahui pengetahuan siswa
2. Tahap kedua: dilakukan treatment berupa model pembelajaran berbasis
masalah dengan pendekatan multirepresentasi. Kegiatan ini dilakukan
untuk melatih siswa memecahkan masalah dengan pendekatan
multirepresentasi (verbal, gambar dan matematis).
3. Tahap ketiga: dilakukan posttest berupa tes prestasi belajar dan tes
konsistensi ilmiah siswa dalam bentuk three tier test, bertujuan untuk
melihat peningkatan prestasi belajar siswa dan konsistensi ilmiah siswa
tentang konsep elastisitas. Tes ini sebagai posttest setelah dilakukan
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
multirepresentasi. Analisis data yang diperoleh dijadikan input untuk
mengidentifikasi peningkatan hasil pretest dan posttest, yang dinyatakan
dengan gain yang dinomalisasi.
Pada tahap ketiga, pengujian instrumen berupa tes prestasi belajar dan tes
konsistensi ilmiah untuk mengidentifikasi peningkatan hasil pretest dan posttest,
sehingga diharapkan dapat mengetahui peningkatan prestasi belajar dan
konsistensi ilmiah siswa. Untuk melihat peningkatan prestasi siswa digunakan tes
pilihan ganda dengan soal prettest dan posttest sama. Begitupun dengan tes
konsistensi ilmiah menggunakan three tier test dengan soal pretest dan posttest
yang sama pula. Adapun design model pembelajaran dapat dilihat seperti pada
18
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1. Desain Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pendekatan Multirepresentasi
untuk mengukur Pretest
Sampel
Kelas X
diberikan
Konsistensi Ilmiah
Prestasi Belajar
diberikan
Prestasi Belajar Konsistensi Ilmiah
(Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pendekatan Multirepresentasi)
Treatment
Posttest diberikan
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Adapun alur penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut seperti pada
Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Alur Penelitian
Jadwal penelitian yang akan dilakukan seperti pada Tabel 3.2 sebagai berikut.
Tabel 3.2. Jadwal Penelitian Studi Pendahuluan
Penyusunan Laporan Menyusun instrumen tes prestasi belajar dan konsistensi ilmiah
Penelitian dan
Pengumpulan Data
Pengolahan, analisis data dan kesimpulan
Pembuatan draft instrumen
Uji validitas isi dan
judgement pada dosen ahli
Uji coba instrumen
20
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Aktivitas 2014 2015
Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar 1 Pembuatan instrumen
2 Judgment instrument 3 Survei lokasi
penelitian
4 Uji coba instrumen
5 Analisis dan pengolahan data
6 Penyusunan laporan
7 Pelaporan hasil penelitian
B. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan adalah siswa kelas X di salah satu SMAN
Kabupaten Bandung Barat. Adapun yang menjadi sampel adalah satu kelas X
Mia-2 di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Bandung Barat yang dijadikan
sebagai subjek penelitian. Pemilihan subjek ini dilakukan dengan menggunakan
teknik purposive sampling.
Menurut Sudjana (2002, hlm. 168) “purposive sampling adalah pengambilan
sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti”. Namun, kelas uji coba instrumen dilakukan pada siswa yang telah mempelajari materi elastisitas agar tidak terjadi kebocoran soal.
C. Definisi Operasional
Untuk mempermudah pembahasan, kita urainkan definisi operasional dalam
penelitian yaitu sebagai berikut:.
1. Pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan multirepresentasi
adalah pembelajaran untuk memecahkan masalah dengan menggunakan
variasi penyajian konsep yang berbeda-beda yaitu matematis, gambar dan
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
menyelidikan kosistensi ilmiah siswa dan meningkatkan prestasi belajar
siswa. Dengan kegiatan pembelajaran PBM yang dilakukan terdiri dari
lima fase, yaitu: 1) Memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada
peserta didik, 2) Mengorganisasikan peserta didik untuk meneliti, 3)
Membantu investigasi mandiri dan kelompok, 4) Mengembangkan dan
mempresentasikan hasil karya dan 5) Menganalisis dan mengevaluasi
proses mengatasi masalah. Pada setiap fase dilakukan pendekatan
multirepresentasi.
2. Konsistensi ilmiah adalah kemampuan konsistensi siswa untuk menjawab
dengan benar secara ilmiah pada konsep yang sama, dalam bentuk
representasi yang berbeda. Konsistensi ilmiah berbasis multirepresentasi,
diidentifikasi melalui jawaban siswa pada saat tes multirepresentasi
berbentuk three tier test pada materi Elastisitas. Bertujuan untuk
mengetahui konsistensi pemahaman konsep. Dengan kriteria pemahaman
konsep menurut aturan three tier test. Siswa dinyatakan konsistensi ilmiah
jika ketiga input (verbal, matematis dan gambar) berada dalam kategori
paham konsep. Kategori paham konsep artinya, siswa menjawab benar
pada ketiga representatif yang diberikan, memilih alasan yang benar dan
yakin pada jawaban tersebut. Kemudian hasil data pretest dan posttest
dinyatakan dengan gain ternormalisasi, untuk mengidentifikasi
peningkatan konsistensi ilmiah siswa
3. Prestasi belajar siswa adalah hasil yang diperoleh siswa dari pembelajaran
yang dilakukan. Peningkatan prestasi belajar diukur dengan menggunakan
multiple choice question dengan level kognitif C2, C3 dan C4. Tes
diberikan pada saat sebelum dan sesudah treatment. Kemudian, hasil data
pretest dan posttest diolah sehingga diperoleh gain yang dinormalisasi.
D. Intrumen Penelitian
Untuk memperoleh data digunakan instrumen penelitian yaitu three tier tes
22
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Tes Prestasi Belajar
Multiple choice question untuk mengukur peningkatan prestasi belajar
siswa dari hasil pretest dan posttest sebelum dan sesudah diberi treatment.
Jumlah soal ada 26 soal, dengan menggunakan indikator taksonomi
Anderson (2001) yang terdiri dari tingkat C2 (memahami) sampai C4
(menganalisis). Peningkatan prestasi belajar dilihat dari perubahan skor
siswa dari pretest ke posttest setelah dilakukan treatment. Kemudian
dianalisis menggunakan gain yang dinormalisasi. Instrumen untuk
penelitian, diujikan terlebih dahulu pada siswa yang telah mendapatkan
materi elastisitas. Uji coba instrumen tes prestasi belajar dengan
menggunakaan Multiple Choice Questions dilakukan sebanyak dua kali uji
coba terhadap siswa yang sama. Adapun data hasil uji coba dapat dilihat
pada Tabel 3.7 dan Tabel 3.8 adalah sebagai berikut. Teknik pengumpulan
data dan analisis instrumen berupa,
a. Validitas butir soal
Menurut Arikunto (2013, hlm. 85) “Validitas tes adalah kesejajaran antara hasil tes dengan kriterium”. Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas butir soal
digunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan Pearson
sebagai berikut.
√ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ……….(3.1)
Keterangan:
rxy= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel
Y, dua variabel yang dikorelasikan
X = skor total tiap butir soal
Y = skor total tiap siswa
N = jumlah siswa
dengan kriteria koefisien korelasi seperti yang ditunjukkan Tabel 3.3 di
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Tabel 3.3. Kriteria Koefisien Korelasi No. Nilai Koefisien Korelasi Kriteria
1 0,800 < <1,00 Sangat tinggi
2 0,600 < < 0,800 Tinggi
3 0,400 < < 0,600 Cukup
4 0,200 < < 0,400 Rendah
5 0,00 < < 0,200 Sangat rendah (Arikunto 2013, hlm. 89)
b. Reliabilitas butir soal
Reliabilitas menurut Arikunto (2013,hlm.100) berhubungan dengan masalah kepercayaan atau ketetapan hasil tes. Arikunto (2013, hlm. 104) “ reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama”. Reliabilitas terdapat beberapa teknik juga menggunakan rumus korelasi product moment untuk mengetahui validitas, kesejajaran dalam
reliabilitas tes. Rumus K-R.20 seperti berikut.
∑ ……….(3.2)
Keterangan:
r11 = reliabilitas tes
p = proporsi subjek yang menjawab item yang benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ∑pq= jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item soal
S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar
varians)
Adapun klasifikasi kriteria reliabilitas seperti ditunjukkan Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Klasifikasi Kriteria Reliabilitas No. Koefisien Korelasi Kriteria
24
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 0,61 < < 0,800 Tinggi
3 0,41 < < 0,600 Cukup
4 0,21 < < 0,400 Rendah
5 0,00 < < 0,200 Sangat rendah
c. Tingkat kesukaran butir soal
Untuk mengidentifikasi soal yang baik, kurang baik dan buruk dilakukan
uji tingkat kesukaran butir soal. Siswa diberikan soal yang terlalu mudah maka
tidak dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan sebaliknya
soal yang sukar akan menyebabkan siswa tidak bersemangat mengerjakannya
karena berada di luar jangkauannya.
Menurut Arikunto (2013, hlm. 223) “indeks kesukaran menunjukkan taraf kesukaran soal”. Semakin mudah soal yang diberikan, semakin besar indeksnya dengan rumus indek kesukaran seperti di bawah ini.
……….(3.3)
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan
betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Adapun klasifikasi indeks kesukaran terdapat pada Tabel 3.5 sebagai berikut.
Tabel 3.5. Klasifikasi Indeks Kesukaran
No. Indeks kesukaran Kriteria
1 0,00 – 0,30 Sukar
2 0,31 - 0,70 Sedang
3 0,71- 1,00 Mudah
(Arikunto 2013, hlm. 225)
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Menurut Arikunto (2013, hlm. 226) “ daya pembeda soal, adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai
(berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah).
Daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Rumus daya pembeda butir soal
sebagai berikut.
……….(3.4)
Keterangan:
J = jumlah peserta tes
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab
soal itu dengan benar
BB= banyaknya peserta kelompok bawah yang
menjawab soal itu dengan benar
Adapun klasifikasi daya pembeda terdapat pada Tabel 3.6 di bawah ini.
Tabel 3.6. Klasifikasi Daya Pembeda
a. Hasil Uji Coba Pertama Tes Prestasi Belajar
Tabel 3.7. Hasil Uji Coba Instrumen No.
Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
1 0.5 cukup 0.8 mudah 0.39 cukup Dipakai
2 0.37 rendah 0.25 sukar 0.53 baik Dipakai
3 0.57 cukup 0.45 sedang 0.72 baik sekali Dipakai
26
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5 0.49 cukup 0.55 sedang 0.4 baik Dipakai
Reliabilitas instrumen 0.57 cukup
b. Hasil Uji Coba Kedua Hasil Uji Coba Kedua Tes Prestasi Belajar
Tabel 3.8. Hasil Uji Coba Instrumen
No. Item Soal
Validitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Ket
Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Reliabilitas instrumen 0.59 cukup
2. Tes Konsistensi Ilmiah
Tes konsistensi ilmiah berbentuk Three-Tier Test ini sebagai Tes
Konsistensi Pemahaman Siswa, dilakukan dengan memberikan 21 soal
multirepresentatif (verbal, gambar dan matematis) yang terdiri dari 7
konsep. Tes ini bertujuan untuk menganalisis konsistensi ilmiah siswa.
Penggunaan three tier test untuk mempermudah mengidentifikasi
pemahaman siswa. Karena jika hanya menggunakan pilihan ganda biasa,
maka bisa terjadi jawaban siswa yang menebak-nebak saja. Pada konsep
yang sama disajikan dalam bentuk representasi (verbal, gambar dan
matematis). Instrumen untuk penelitian, diujikan terlebih dahulu pada
siswa yang telah mendapatkan materi elastisitas. Uji coba instrumen tes
konsistensi ilmiah dengan menggunakaan Three Tier test dilakukan
sebanyak dua kali uji coba terhadap siswa yang sama. Teknik
pengumpulan data dan analisis instrumen sama seperti analisis instrumen
tes konsistensi ilmiah. Adapun data hasil uji coba dapat dilihat pada Tabel
28
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Hasil Uji Coba Pertama Three Tier Test
Tabel 3.9. Hasil Uji Coba Instrumen No. Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
1 6.2 sangat tiggi 0.8 mudah 1.12 baik sekali Dipakai
reliabilitas instrumen 0.43 cukup
b. Hasil Uji Coba Kedua Three Tier Test
Tabel 3.10. Hasil Uji Coba Instrumen No. Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
1 0.52 cukup 0.86 mudah 1,4 baik sekali Dipakai
2 0.5 cukup 0.63 sedang 0.53 baik Dipakai
3 0.29 rendah 0.06 sukar 1,73 baik sekali Dipakai
4 0.42 cukup 0.36 sedang 0.53 baik Dipakai
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Reliabilitas instrumen 0.56 cukup
Pada instrumen Three Tier Test terdiri dari 21 soal yang terdiri dari tujuh
konsep elastisitas. Semua soal berbentuk multirepresentatif yang terdiri dari
verbal, gambar dan matematis. Walaupun beberapa soal berada pada nilai
validitas dan daya pembeda yang rendah, soal tidak dibuang. Hal ini dilakukan
karena soal dibutuhkan untuk keperluan penelitian dan memiliki validitas soal
yang cukup. Sedangkan pada instrumen prestasi belajar terdiri dari 26 soal dan
semuanya dipakai karena validitas soal cukup baik.
E. Prosedur Penelitian
Langkah- langkah yang dilakukan dalam penelitian dibagi menjadi tiga
tahapan yaitu:
1. Tahap Persiapan Penelitian
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan penelitian meliputi:
a. Melakukan studi pendahuluan ke sekolah.
b. Merumuskan masalah penelitian.
c. Melakukan studi literatur.
d. Menyusun proposal penelitian.
e. Membuat instrument penelitian.
30
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan penelitian meliputi:
a. Memberikan pretest berupa tes konsistensi ilmiah siswa untuk
mengukur pemahaman siswa terhadap konsep awal siswa.
b. Memberikan pretest berupa multiple choice question siswa untuk
mengukur prestasi belajar siswa terhadap konsep yang telah dipelajari.
c. Menganalisis dan mengolah hasil pretest
d. Melakukan treatment berupa model PBM dengan pendekatan
multirepresentasi.
e. Memberikan posttest berupa tes konsistensi ilmiah siswa untuk
mengukur konsistensi ilmiah siswa terhadap konsep yang telah
dipelajari.
f. Memberikan posttest berupa multiple choice question untuk mengukur
prestasi belajar siswa terhadap konsep yang telah dipelajari.
g. Menganalisis hasil pretest dan posttest dalam bentuk grafik.
h. Menganalisis hasil pretest dan posttest dari multiple choice question
dan hasil pretest dan posttest dari tes konsistensi ilmiah dalam bentuk
gain yang dinormalisasi
3. Tahap Akhir
Kegiatan yang dilakukan pada tahap akhir penelitian meliputi:
a. Mengolah dan menganalisis data penelitian.
b. Mengidentifikasi peningkatan prestasi belajar dan konsistensi ilmiah
siswa dalam pemecahan masalah.
c. Memberikan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil pengolahan data.
F. Analisis Data
1. Analisis Data Prestasi Belajar
Berdasarkan hasil pretest dan posttest pada tes prestasi belajar, dengan nilai
benar mendapat skor 1 sedangkan jawaban salah atau tidak diisi diberi skor 0.
Skor maksimum jika siswa menjawab semua soal dengan benar yaitu 26,
diperoleh dari jumlah soal tes prestasi belajar yang terdiri dari 26 soal. Kemudian
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Hake (1999), nilai pretest dan posttest dimasukkan ke dalam persamaan gain
sebagai berikut.
<g>=
……..(3.6)
Kemudian diinterpretasi ke dalam kriteria gain yang dinormalisasi seperti pada
Tabel 3.11.
Tabel 3.11. Kriteria Nilai Gain
<g> Kriteria
<g> > 0,7 Tinggi
0,3 <<g> < 0,7 Sedang
<g> < 0,3 Rendah (Sumber: Hake, 1999)
Nilai gain yang dinormalisasi ini dapat dijadikan sebagai peningkatan pretest dan
posttest.
2. Analisis Data Konsistensi Ilmiah
Teknik menganalisis kombinasi jawaban untuk mengidentifikasi konsistensi
ilmiah berbasis multirepresentasi, peneliti mengadaptasi teknik analisis
konsistensi pada hasil penelitian Kaltakci dan Didi (2007, hlm. 500) seperti pada
Tabel 3.12 dengan menggunakan Three-Tier Test menggunakan dua opsi tingkat
keyakinan, yaitu yakin dan tidak yakin.
Tabel 3.12. Analisis Kombinasi Jawaban Siswa Dalam
Three-Tier Test
Analisis
Tingkat Soal
Kategori Tipe Jawaban
Three-Tier Memahami konsep Jawaban benar + alasan benar + yakin
Lack of Knowledge Jawaban benar + alasan benar + tidak
32
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jawaban salah + alasan benar + tidak yakin
Jawaban benar + alasan salah + tidak yakin
Jawaban salah + alasan salah + tidak yakin
Error Jawaban salah + alasan benar + yakin
Miskonsepsi Jawaban benar + alasan salah + yakin
Jawaban salah + alasan salah + yakin
Siswa dikatakan konsistensi ilmiah berbasis pada materi elastisitas ketika
siswa berada dalam kategori paham konsep menurut aturan three tier test di atas
(Tabel 3.12) dalam tiga bentuk representasi yang berbeda pada konsep yang sama.
Pada penelitian Nieminen dkk. (2010a, 2012b), pemberian skor konsistensi ilmiah
dan konsistensi representasi menggunakan cara penskoran seperti pada Tabel 3.13
Tabel. 3.13 Analisis Konsistensi Ilmiah
Skor Kriteria
2 Jika siswa memilih tiga tema yang saling berhubungan
1 Jika siswa memilih dua tema dari tiga tema yang saling berhubungan
0 Jika siswa tidak memilih tema tersebut
Konsitensi ilmiah siswa dalam setiap konsep elastisitas yang disajikan
dalam multirepresentasi, diberi skor nol-dua. Adapun pada penelitian ini,
merupakan gabungan antara Tabel 3.12 dan Tabel 3.13 dengan skor yang
diberikan adalah sebagai berikut.
a. Skor 2, jika siswa menjawab tiga representasi (verbal, gambar dan
matematis) dengan benar dan berada pada tipe jawaban memahami
konsep (PK)
b. Skor 1, jika siswa menjawab dua representasi (verbal, gambar dan
matematis) dengan banar dan berada pada tipe jawaban memahami
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
c. Skor 0, jika hanya satu representasi yang benar dan berada pada paham
konsep (PK)/ tidak berada pada paham konsep atau tidak ada yang benar
dan tidak berada pada kategori paham konsep (PK)
Kemudian dihitung peningkatan hasil pretest dan posttest menggunakan
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa
terdapat peningkatan prestasi belajar dan konsistensi ilmiah siswa pada Materi
Elastisitas. Peningkatan terjadi setelah dilakukan treatment pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan
multirepresentasi. Adapun kesimpulan secara rinci adalah sebagai berikut.
1. Setelah dilakukan treatment dengan model pembelajaran berbasis masalah
dengan pendekatan multirepresentasi, prestasi belajar siswa meningkat
sebesar nilai gain yang dinormalisasi 0,44 berada pada kategori sedang.
2. Setelah dilakukan treatment berupa model pembelajaran berbasis masalah
dengan pendekatan multirepresentasi terhadap peningkatan konsistensi
ilmiah siswa, diperoleh nilai gain yang dinormalisasi sebesar 0,58 berada
pada kategori sendang dan terjadi peningkatan jumlah siswa yang
konsisten pada setiap konsep.
B. Rekomendasi
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran untuk
digunakan pada penelitian selanjutnya yaitu:
1. Dalam penelitian selanjutnya, guru pun dapat memfasilitasi siswa yang
memiliki kecerdasan majemuk selain verbal, visual dan matematis dengan
cara melakukan pendekatan yang sesuai dengan kecerdasan majemuk tiap
siswa, yaitu dengan menggunakan pendekatan multi intelegensi siswa.
Karena supaya pembelajaran dapat mencakup kecerdasan majemuk siswa
lain selain kelompok siswa yang unggul pada kecerdasan verbal,
matematis dan gambar. Selain itu, dapat dilakukan penelitian untuk
mencari hubungan kecenderungan jawaban benar siswa dengan
kecerdasan majemuk.
2. Pada penelitian selanjutnya, dapat mengukur konsistensi ilmiah dengan
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memudahkan untuk mengidentifikasi pemikiran siswa dan pemahaman
konsep siswa.
3. Dalam penelitian selanjutnya, model pembelajaran berbasis masalah
dengan pendekatan multirepresentasi dapat dihubungkan dengan
kemampuan berpikir kritis dan kemampuan lainya. Karena diharapkan
dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan lain yang terdapat dalam
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman dkk. (2013). Implementasi Pembelajaran Berbasis Multirepresentatif Untuk Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika Kuantum. Jurnal: Cakrawala Pendidikan, 1, hlm. 1-45.
Ainsworth, S. (2006). A Conceptual Framework for Considering Learning with Multiple Representations. Learning and Instruction, 16, hlm. 183-198.
Aminudin dkk. (2013). Profil Konsistensi Reprentasi dan Konsistensi Ilmiah Siswa SMP Pada Konsep Gerak. WePFi, 1 (3).
Anderson, L.W & Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching
and Assesing; A Revision of Bloom’s Taxonomy of Education Objectives.
New York: Addison Wesley Lonman Inc.
Arends, R. (2008). Learning to Teach. Penerjemah: Helly Prajitno & Sri Mulyani. New York: McGraw Hill Company.
Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Bahri, S. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Eggen, P. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta: Pearson
Fitria, I. (2013). Pengunaan Model Problem Based Learning dengan Multirepresentasi pada Materi Usaha dan Energi di SMA. Jurnal FKIP Utan.
Hake, R.R. (1999). Analyzing Change/ Gain Scores. Dept. of Physics Indiana University. [ Online]. Diakses dari http:// www.physics.indiana.edu
Hamalik, O. (2009). Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi aksara.
Izhak & Sherin, M.G. (2003). Exploring the Use of New Representation as a Resource for Teaching Learning. The University og Georgia and North Western University, Journal School Science and Matematics. 1, hlm. 103.
Johnstone, A.H. (2006). Chemical Education Research in Glasgow in Perspective.
Chemical Education and Practice, 7, hlm. 75-83.
Annisa Permata Sari, 2015
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRENTASI TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DAN KONSISTENSI ILMIAH PADA MATERI ELASTISITAS
Problem: A Line-Grained Characterization. Physics Review Special Topics- Physics Education Research, 2(1), hlm. 1-6.
Mayer, R. E. (2003). The Promise of Multimedia Learning: Using the Same Instructional Design Method Across Different Media. Learning and Instruction, 13, hlm. 125-139.
Ni Made. (2008). Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Dan Hasil Belajar Teori Akutansi Mahasiswa Jurusan Ekonomi Undiksha. Jurnal Laporan Penelitian, hlm. 74-84.
Nieminen dkk. (2010). Force Concept Inventory-based Multiple-Choice test for Investigating Students’ Representational Consistency. Journal Physics Education Research, hlm 1-12.
Nieminen dkk. (2012). Relations Between Representational Consitency, Conceptual Understanding of The Force Concept, and Scintific Reasoning.
Journal Physics Education Research, hlm 1-12.
Sanjaya, W. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Siswono, T. (2008). Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif.
Surabaya: UNESA University Press.
Soesanto, Henry. (2009). Peningkatan Sistem Koloid dengan Multirepresentasi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Serui Kabupaten Yapen Waropen Papua. Yapen Waropen: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: PT.Transito.
Suhandi, A., & F.C Wibowo. (2012). Pendekatan Multirepresentasi dalam Pembelajaran Usaha-Energi dan Dampak terhadap Pemahaman Konsep Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 8, hlm. 1-7.
Van Heuvenlen, A., & Zou.(2001). Multiple Representatinons of Work-Energy