PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mendapat Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia
Oleh:
IRZAL RAMADAN EKA PERDANA 1105549
IRZAL RAMADAN EKA PERDANA
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP
SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN
KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI JAWA BARAT
Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing
Dr. H. Suwatno, M.Si NIP. 19620127 198803 1 001
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
UPI
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP
SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN
KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI JAWA BARAT
Oleh:
Irzal Ramadan Eka Perdana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Irzal Ramadan Eka Perdana Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.
IRZAL RAMADAN EKA PERDANA
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP
SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN
DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Oleh:
Irzal Ramadan Eka Perdana 1105549
SKRIPSI
untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran ini, telah disetujui oleh Pembimbing pada tanggal seperti tertera di bawah
ini,
Bandung, Oktober 2015
Nama Tanda Tangan
Penguji 1: Dr. Janah Sojanah, M.Si ……….
Penguji 2: Dr. Rasto , M.Pd ……….
Penguji 3: Drs. Hendri Winata, M.Si ……….
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatakan gelar akademik sarjana, baik di Universitas Pendidikan Indonesia maupun diperguruan tinggi lain.
2. Skripsi ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan pembimbing.
3. Dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan menyebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguh-sungguhnya, dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai norma yang berlaku diperguruan tinggi ini.
Bandung, Oktober 2015
Irzal Ramadan Eka Perdana
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Oleh:
Irzal Ramadan Eka Perdana
1105549
Skripsi ini dibimbing oleh:
Dr. H. Suwatno, M.Si
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya semangat kerja pegawai pada sub bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Hal tersebut ditandai dengan fluktuasi ketidakhadiran, data sasaran kerja pegawai pegawai. Dari fenomena tersebut dapat dikatakan semangat kerja pegawai Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat belum sepenuhnya mewujudkan tujuan organisasi yang dikehendaki. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu penilaian kinerja (X) dan semangat kerja pegawai (Y). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai efektivitas penilaian kinerja, gambaran mengenai tingkat semangat kerja pegawai, dan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari penilaian kinerja terhadap semangat kerja pegawai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanatory survey. Teknik pengumpulan data menggunakan penyebaran angket (kuesioner). Instrumen yang digunakan adalah angket model skala Likert. Analisis data menggunakan regresi sederhana. Anggota populasi yaitu 47 pegawai. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan informasi bahwa penilaian kinerja berada pada kategori cukup efektif dan semangat kerja pegawai berada pada kategori tinggi. Dari hasil uji hipotesis diperoleh bahwa efektivitas penilaian kinerja cukup efektif. Namun demikian, semangat kerja sub bagian kepegawaian dan umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat tidak hanya dipengaruhi oleh penilaian kinerja s aja, melainkan ada faktor lainnya yang juga berpengaruh, tetapi tidak dikaji dalam penelitian ini.
THE INFLUENCE OF PERFORMANCE ASSESSMENT SYSTEM TO THE EMPLOYEE WORKING PASSION TO THE SUBPART OF OFFICIALDOM AND GENERAL EDUCATION DEPARTMENT OF WEST JAVA PROVINCE
By:
Irzal Ramadan Eka Perdana 1105549
This paper is guided by:
Dr. H. Suwatno, M.Si
The problem in this research is the poor of employee working passion to the subpart officialdom and general education department of West Java Province. It is characterized with the fluctuations of the absence, the work target data of employee. Based on the phenomenon, that employee working passion to the subpart officialdom and general education department of West Java Province have not fully realized the aim of the organization as well as desired. This research consists of two variables; they are performance assessment (X) and employee working passion (Y). The Purpose Of this research is to obtain a review of the effectiveness performance assessment, the description of the employee working passion, and to know whether there is any influence from performance assessment into employee working passion. The method used in this Research is an explanatory survey method. The Data collection technique used in this research is Deployment questionnaire (questionnaire). The instrument used a model questionnaire Likert scale. The Data analysis used simple regression. The population is 47 employees. Based on the analysis, obtained information that the performance assessment on category good enough Effective and the employee working passion on high category. Based on the hypothesis test results, the effectiveness of performance assessment is effective enough. However, The employee working passion to the subpart of officialdom and general education of department West Java Province not just influence by performance assessment only, but also other factors which take effect, but NOT assessed in this research.
iv
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... 1
DAFTAR TABEL ... 4
DAFTAR GAMBAR ... 5
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORITISError! Bookmark not defined.
2.1Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1Konsep Penilaian Kinerja ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2Konsep Semangat Kerja ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
2.3Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined.
2.4Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
3.1Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2Partisipan... Error! Bookmark not defined.
3.3Populasi dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4.1Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.5Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.5.1Operasionalisasi Variabel Penelitian Penilaian KinerjaError! Bookmark not
defined.
3.5.2Operasionalisasi Variabel Semangat KerjaError! Bookmark not defined.
3.6Uji Asumsi ... Error! Bookmark not defined.
3.6.1Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
3.6.2Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.
3.6.3Uji Linearitas ... Error! Bookmark not defined.
3.7Teknik Analisis Data... Error! Bookmark not defined.
3.7.1Teknik Analisis Data Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.
3.7.2 Teknik Analisis Data Inferensial ... Error! Bookmark not defined.
3.8Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
4.1Temuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1Pembahasan Temuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.1.2 Pengujian Persyaratan Analisis Data Error! Bookmark not defined.
1.1.3Pengujian Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.2Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.2.1Analisis Penilaian Kinerja ... Error! Bookmark not defined.
1.2.2Analisis Semangat Kerja Pegawai Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Error! Bookmark not defined.
1.2.3Analisis Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Semangat Kerja Pegawai Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Error! Bookmark not defined.
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASIError! Bookmark not defined.
5.1 Simpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2Implikasi dan Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Laporan Rekapitulasi Kehadiran Pegawai Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2012-2014Error! Bookmark not defined. Tabel 1.2 Penilaian Capaian Sasaran Kerja PegawaiError! Bookmark not defined. Tabel 2.1 Nilai Pelaksanaan Pekerjaan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.2 Peneliti Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.1 Partisipan berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel X (Penilaian Kinerja)Error! Bookmark not defined. Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Semangat Kerja Pegawai)Error! Bookmark not
defined.
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel YError! Bookmark
not defined.
Tabel 3.5 Operasional Variabel Penilaian Kinerja Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.6 Operasional Variabel Semangat Kerja PegawaiError! Bookmark not defined. Tabel 3.7 Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian NormalitasError! Bookmark not
defined.
Tabel 3.8 Model Tabel Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.9 Tabulasi Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.10 Ukuran Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Rekapitulasi Skor Kriterium ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.2 Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel Penilaian KinerjaError! Bookmark
not defined.
Tabel 4.3 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator KeterkaitanError!
Bookmark not defined.
Tabel 4.4 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator KepekaanError!
Bookmark not defined.
Tabel 4.5 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Dapat Dipercaya ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.6 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Dapat DiterimaError!
Bookmark not defined.
Tabel 4.7 Tanggapan Jawaban Responden terhadap Indikator PraktisError! Bookmark not
defined.
Tabel 4.8 Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel Semangat KerjaError! Bookmark
not defined.
Tabel 4.9 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator Disiplin Error!
... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.11 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator AntusiasmeError!
Bookmark not defined.
Tabel 4.12 Kecenderungan Jawaban Responden terhadap Indikator LoyalitasError!
Bookmark not defined.
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka pemikiran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.2 Hubungan Kausalitas ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Rekapitulasi Perhitungan Data Variabel Sistem Penilaian Kinerja Pegawai ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.2 Rekapitulasi Perhitungan Data Variabel Semangat KerjaError! Bookmark not
PENDAHULUAN 1) Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi dan informasi membawa perubahan yang sangat besar
terhadap perubahan sistem kerja dalam industri. Namun perubahan tersebut tidak
merubah peran sumber daya manusia (SDM) didalamnya. SDM merupakan modal
yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.
Foulkes (1975) memprediksi bahwa peran SDM dari waktu ke waktu akan
semakin strategis “For many years it has been said that capital is the bottleneck
for a developing industry. I dont think this any longer holds true. I think it’s the
work force and company’s inability to recruit an maintain a good work force that does constitute the bottleneck for production. ... I think this will hold true even more in the future”.
Sumber daya manusia adalah pendukung utama organisasi dalam
mencapai tujuan organisasi, karena pada dasarnya manusia memiliki kecakapan,
kecerdasan, kemauan, harapan, pengetahuan, kepercayaan, kesetiaan, dan
sebagainya. Semua ini merupakan karakteristik yang dimiliki oleh manusia.
Sumber daya manusia memiliki perasaan, keinginan, dan juga harapan yang
mempengaruhi sikapnya terhadap pekerjaan dalam bentuk semangat kerja.
Menurut Nitisimento (2002, hlm. 56), “Semangat kerja adalah kondisi
seorang yang menunjang dirinya untuk melakukan pekerjaan lebih cepat dan lebih
baik di dalam sebuah perusahaan”.
Berdasarkan survey yang dilakukan oeh penulis dengan Ibu AdeTini, S.Pd.,
M.M selaku pengelola staf kepegawaian dan umum Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat, terdapat fenomena yang menunjukkan rendahnya sikap pegawai
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tindakan yang mencerminkan kurang nya semangat kerja dapat ditunjukkan
Tabel 1.1 Laporan Rekapitulasi Kehadiran Pegawai
Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2012-2014
Sumber: Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat, 2012-2014.
Berdasarkan Tabel 1 tingkat ketidakhadiran pegawai hadir dan tidak hadir
serta yang datang terlambat dan pulang cepat di di Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat Subag Kepegawaian dan Umum selama 5 tahun mengalami kenaikan
pada tahun . Penulis menyimpulkan bahwa tingkat kehadiran karyawan belum
optimal, hal tersebut dilihat dari presentase ketidakhadiran pada tahun 2010
sebesar 29,7% dan pada tahun 2011 naik menjadi 34,2%, dan kembali mengalami
penurunan pada tahun 2012 menjadi 14,2%, kembali mengalami penurunan pada
tahun 2013 menjadi 7,5%, serta mengalami kenaikan sebesar 28,3% pada tahun
2014. Menurut Pengelola Staf Kepegawaian dan Umum, ketidakhadiran pegawai
disebabkan karena beberapa faktor diantaranya kesehatan, kepentingan keluarga,
dan faktor lain yang mungkin disebabkan kurangnya semangat kerja karyawan.
Berikut data capaian sasaran kerja pegawai yang dapat menunjukkan bahwa
semangat kerja menurun pada Sub Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan
4
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 1.2
Penilaian Capaian Sasaran Kerja Pegawai
Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
2 Memproses usulan karis
karsu 230 206 217 198 202 220
7 Membuat surat pengantar
Sumber: Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
6
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari data sasaran capaian kinerja diatas, dapat dilihat bahwa capaian kinerja
pegawai dalam realisasinya masih belum sesuai dengan target yang direncanakan
meskipun ada beberapa yang sudah mencapai target yang direncanakan. Seperti
“Memproses usulan ijin belajar dan pencantuman gelar” dengan target 111 pada
tahun 2010 realisasi nya sebesar 98, pada tahun 2011 mengalami penurunan
menjadi 70, pada tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 94, pada tahun 2013
kembali mengalami penurunan dan pada tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi
102. Realisasi terendah dialami pada tahun 2011 dan yang tertinggi pada tahun
2014.
Dalam aspek “Memproses usulan karis karsu” dengan target 230 pada tahun
2010 dapat terealisasi sebesar 206, pada tahun 2011 mengalami kenaikan menjadi
217, lalu pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 198, pada tahun 2013
kembali mengalami kenaikan menjadi 202 dan pada tahun 2014 juga mengalami
kenaikan menjadi 220.
Dalam aspek “Memproses kenaikan gaji berkkala Kab. Subang, Kota Bekasi, dan Kab. Bekasi” dengan target 190 pada tahun 2010 dapat terealisasi 172, pada
tahun 2011 mengalami peningkatan menjadi 186, pada tahun 2012 mengalami
penurunan menjadi 177, pada tahun 2013 kembali mengalami kenaikan menjadi
190 sesuai dengan target yang ditetapkan, sedangkan pada tahun 2014 kembali
mengalami penurunan menjadi 179.
Dalam aspek “Memproses karpeg” dengan target 51 pada tahun 2010 dapat
terealisasi sebesar 49, pada tahun 2011 dan 2012 target dapat tercapai sebesar 51,
pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 43, dan kembali mengalami
kenaikan pada tahun 2014 sebesar 50.
Dalam aspek “Memproses kenaikan pangkat guru SLB” dengan target 18
pada tahun 2010 dapat terealisasi sebesar 15, pada tahun 2011 mengalami
penurunan menjadi 9, pada tahun 2012 kembali mengalam kenaikan menjadi 11,
pada tahun 2013 kembali mengalami kenaikan menjadi 8, dan kembali mengalami
Dalam aspek “Memproses penilaian angka kredit Kab. Subang, Kota Bekasi, Kab. Bekasi” dengan target 3158 pada tahun 2010 dapat terealisasi sebesar 2859,
pada tahun 2011 mengalami kenaikan menjadi 3088, pada tahun 2012 mengalami
penurunan menjadi 2987, dan kembali mengalami kenaikan pada tahun 2013
menjadi 3143, dan kembali mengalami penurunan menjadi 3105.
Dalam aspek “Membuat surat pengantar ke BKD” dengan target 18 pada
tahun 2010 dapat terealisasi sebesar 17, pada tahun 2011 dan 2012 di realisasikan
sesuai dengan target yaitu 18, pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 14
dan kembali mengalami peningkatan menjadi 17.
Dan terakhir dalam aspek “Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai pertanggung jawaban” dengan target 1 dan pada 5 tahun terakhir terget tersebut dapat direalisasikan sepenuhnya.
Salah satu cara agar karyawan merasa hasil kerjanya dihargai oleh perusahaan
adalah dengan adanya pelaksanaan penilaian kinerja karyawan yang dilakukan
secara efektif. Melalui penilaian kinerja, seorang karyawan dapat mengetahui
apakah prestasi yang dicapainya baik, sedang, atau kurang. Penilaian kerja juga
dapat digunaan perusahaan untuk mengetahui kekurangan dan potensi seorang
karyawan.
Sistem penilaian sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 yang
digunakan untuk melihat hasil pencapaian kinerja seorang Pegawai Negeri Sipil
disebut dengan istilah DP3 (Daftar Pelaksanaan Penilaian Pegawai) selama ini
cenderung terjebak kedalam proses formalitas. Padahal penilaian kinerja
merupakan alat kendali agar setiap kegiatan tugas pokok oleh setiap Pegawai
Negeri Sipil. Sebagai penyempurnaan DP3 Pegawai Negeri Sipil, Pemerintah
telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 46 tahun 2011 tentang Penilaian
Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil yang mulai dilaksanakan mulai 1 Januari
2014 yang secara sistematik menggabungkan antara penetapan Sasaran Kerja
Pegawai dengan perilaku kerja sehingga objektivitas penilaian prestasi kerja
8
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Semenjak diberlakukannya peraturan perundang-undangan sebagaimana
disebutkan diatas maka semua instansi pemerintah mulai melaksanakan ketentuan
tersebut. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat pada Sub Bagian Kepegawaian
dan Umum sebagai salah satu instansi pemerintah yang mengelola dan membina
aparatur negara dalam hal ini Pegawai Negeri Sipil juga memberlakukan
ketentuan sistem penilaian prestasi pegawai.
Sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Veitzhal Rivai dalam Suwanto
dan Juni (2011 hlm. 148) mengungkapkan bahwa “Penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem forma dan terstruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai,
dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku, dan
hasil, termasuk tingkat kehadiran”.
Melihat pada fenomena yang muncul, masalah yang menyangkut penilaian
kinerja perlu mendapat kajian yang lebih dalam, karena apabila penilaian kinerja
belum sesuai dan belum berjalan secara lancar diduga akan mengakibatkan
rendahnya semangat kerja pada karyawan. Dengan demikian penulis tertarik
melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Sistem Penilaian Kinerja Terhadap
Semangat Kerja Pegawai Pada Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat”.
2) Identifikasi dan Rumusan Masalah
Sumber daya manusia erat hubungannya dengan kegiatan organisasi.
Tetapi dengan semakin berkembangnya organisasi, maka akan semakin kompleks
pula masalah yang akan dihadapi oleh organisasi. Salah satu hal yang diperlukan
untuk mencapai tujuan oragnisasi adalah dengan menjaga semangat kerja
pegawainya tetap tinggi, dengan demikian, pegawai akan melakukan pekerjaan
dengan maksimal sehingga tujuan organisasi akan cepat tercapai.
Bedasarkan data yang telah dikemukakan sebelumnya menunjukkan bahwa
semangat kerja pegawai Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan
Jawa Barat masih rendah, sehingga diperlukan faktor yang mampu menstimulus
hal tersebut agar dapat ditingkatkan. Salah satu faktor yang diduga dapat
instansi atau organisasi. Jika sistem penilaian kerja dilakukan dengan baik, maka
akan meningkatkan kinerja pegawai lebih maksimal demi tercapainya tujuan
organisasi.
Berdasarkan pernyataan masalah di atas, masalah dalam penelitian ini secara
spesifik dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran mengenai efektivitas sistem penilaian kinerja di Sub
Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat?
2. Bagaimana gambaran tingkat semangat kerja di Sub Bagian Kepegawaian
dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat?
3. Seberapa besar pengaruh efektivitas penilaian kinerja terhadap tingkat
semangat kerja pegawai di Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat?
3) Tujuan Penelitian
Berdasarkan ruang lingkup permasalahan sebagaimana dirumuskan diatas
penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui gambaran efektivitas sistem penilaian kinerja di Sub Bagian
Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
2. Mengetahui gambaran tingkat semangat kerja di Sub Bagian Kepegawaian
dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
3. Mengetahui seberapa besar pengaruh efektivitas penilaian kinerja terhadap
tingkat semangat kerja pegawai di Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
4) Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna baik secara teoritis dan praktis
seperti berikut:
1. Secara teoritis
Dimana hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
10
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Secara Praktis
a. Bagi Penulis
Dapat memperluas pengetahuan tentang pengaruh penilaian kinerja
terhadap semangat kerja pegawai.
b. Bagi Instansi
Memberikan informasi dan dapat dijadikan masukkan untuk
meningkatkan semangat kerja instansi melalu variabel yang
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN 1.1Desain Penelitian
Metode penelitian diperlukan dalam pelaksanaan suatu penelitian, karena
dapat mengarahkan dan sebagai pedoman dalam kegiatan peelitian sehingga
dengan penggunaan metode yang tepat, tujuan penelitian dapat tercapai.
Menurut Sugyono (2011 hlm. 1), “Metode merupakan suatu cara ilmiah
unttuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu: Metode yang
digunakan dala penelitian ini adalah metode penelitian Survey Eksplanasi
(explanatory survey). Seperti yang dikemukakan oleh Kerlinger (dalam
Sugyono, (2011 hlm. 70) juga mengungkapkan bahwa: “Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data
yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,
sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan
hubungan-hubungan antar variael sosiologis maupun psikologis”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
Survey. Menurut Sambas Ali Muhidin dan Uep Tatang Sontani (2011 hlm. 6)
metode penelitian survey adalah:
Penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit analisis,
sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual mengenai gejala suatu
kelompok atau perilaku individu, dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan
pembuatan rencana atau pengamblan keputusan. Penelitian survey ini
merupakan studi yang bersifat kuantitatif dan umumnya survey menggunakan
kuesioner untuk alat pengumpulan datanya.
1.2Partisipan
Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Pendidikan Provinsi
Setelah dilakukan penyebaran, angket pun terkumpul seluruhnya atau 100%. Jadi,
responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas
44
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut ini akan diuraikan karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin dan status kepegawaian.
Tabel 3.1
Partisipan berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase %
1. Pria 20 42,6
2. Wanita 27 57,4
Jumlah 47 100
Sumber: Data responden angket 2015
Berdasarkan hasil pengolahan data dari 47 responden pegawai Sub Bagian
Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, terdapat 20
orang responden yang berjenis kelamin pria dan 27 orang responden yang berjenis
kelamin wanita. Apabila dilihat dari persentasenya, maka jumlah pegawai pada
sub bagian tersebut di dominasi oleh wanita dengan persentase 57,4% sedangkan
pria 42,6%. Hal ini menunjukan bahwa pegawai di Sub Bagian Kepegawaian dan
Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat lebih banyak pegawai yang
berjenis kelamin wanita dibandingkan pegawai yang berjenis kelamin pria.
1.3Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Sugiyono (2010 hlm. 297) “Populasi diartikan sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek, yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi yang penulis gunakan sebagai objek penelitian adalah
pegawai pada Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan
1.4 Instrumen Penelitian
Teknik pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan
dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian
ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara (interview) yaitu teknik pengumpulan data secara lisan
dengan mengadakan tanya jawab dengan pihak instansi untuk memperoleh
data mengenai profil instansi, gambaran mengenai penilaian kinerja dan
tingkat semangat kerja pegawai pada Sub Bagian Kepegawaian dan
Umum Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat.
2. Angket atau Kuesioner
Angket disusun dan diberikan kepada pegawai yang menjadi sampel
penelitian, dengan isi pertanyaan yang diajukan oleh peneliti berkaitan
dengan tujuan penelitian.
3. Menyusun kisi-kisi daftar pertanyaan/pernyataan
Yaitu merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban.
Terdapat lima alternative jawaban dan setiap alternative jawaban
disesuaikan dengan pernyataan.
4. Menetapkan skala penilaian angket
Alat ukur yang digunakan adalah skala Likert. Dimana mempunyai
lima alternatif jawaban dengan ukuran ordinal.
5. Melakukan uji coba angket
Sebelum mengumpulkan data yang sebenarnya dilakukan uji coba
angket terlebih dahulu. Dilakukan uji coba ini dimaksudkan untuk
mengetahui kekurangan item angket.
Selain dengan menggunakan angket, untuk mengumpulkan data yang
46
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan beberapa alat yang dapat digunakan sebagai pengumpul data
sebagai berikut:
1. Kuesioner (angket), yaitu salah satu teknik pengumpulan data dimana
peneliti mengajukan pernyataan tertulis melalui sebuah daftar
pernyataan yang sudah disusun secara terstruktur. Angket diberikan
kepada guru yang menjadi populasi penelitian, dengan isi pernyataan
yang diajukan oleh peneliti berkaitan dengan tujuan penelitian.
Angket ini digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
yang terdiri dari pernyataan mengenai karakteristik responden,
pengalaman dan opini responden mengenai penilaian kinerja dan
semangat kerja pegawai yang berlangsung pada saat itu.
2. Studi dokumentasi, yaitu penulis mengumpulkan data dari dokumen
yang diberikan instansi yang diteliti.
3. Sudi kepustakaan, yaitu dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan,
acuan atau landasan teoritis yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti. Studi kepustakaan ini merupakan studi yang dilakukan dengan
cara mempelajari buku-buku dan pemilihan teori-teori yang terdapat
hubungannya dengan masalah dibahas.
1.4.1 Pengujian Instrumen Penelitian
Kegiatan pengujian instrumen penelitian meliputi dua hal, yaitu pengujian
validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas dan reliabilitas ini sangat penting
untuk memaksimalkan kualitas alat ukur, agar kekeliruan dapat diminimalkan.
Pengujian kelayakan instrumen ini dilakukan melalui analisis validitas dan
reliabilitas. Instrumen pengumpul data dikatakan layak jika telah memenuhi syarat
valid dan reliabel.
1.4.1.1Uji Validitas
instrumen”. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya kuisioner yang disebar. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus
Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson, yaitu :
∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ (Sambas Ali Muhidin, 2010 hlm.
26)
Dimana :
rxy = koefisien korelasi antara butir soal (X) dengan skor total (Y)
dari suatu variabel
N = banyaknya data
∑XY = jumlah hasil kali skor item dan skor total setiap responden
∑X = jumlah skor item
∑Y = jumlah skor keseluruhan
(∑X2
) = kuadrat jumlah skor X
∑Y2
= kuadrat jumlah skor total
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam uji
validitas instrumen angket tersebut adalah sebagai berikut :
1) Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada
responden.
2) Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya
lembaran data yang terkumpul, termasuk memeriksa kelengkapan
pengisian item angket.
4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item
yang diperoleh untuk memudahkan perhitungan dan pengolahan
48
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5) Menempatkan skor (skoring) terhadap item-item yang sudah diisi
pada tabel pembantu.
7) Menghitung nilai koefisien product moment untuk setiap butir/item
angket dari skor-skor yang diperoleh.
8) Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas db =
N-k-1. Dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05
9) Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r
dan nilai tabel r. Kriterianya jika nilai hitung r lebih besar (>) dari
nilai tabel r, maka item instrumen dinyatakan valid.
rhitung > rtabel , maka instrumen dinyatakan valid.
rhitung ≤ rtabel , maka instrumen dinyatakan tidak valid.
Uji coba angket dilakukan terhadap 20 orang responden, yaitu 20
orang pegawai di Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Dinas Pendidikan
Kabupaten Bandung. Data angket yang terkumpul, kemudian secara statistik
dihitung validitas dan reliabilitasnya. Jumlah item angket yang diteliti dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2
10 0,61 0,444 Valid
11 0,54 0,444 Valid
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Variabel Y (Semangat Kerja Pegawai) No. Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,46 0,444 Valid
2 0,53 0,444 Valid
3 0,49 0,444 Valid
4 0,48 0,444 Valid
5 0,59 0,444 Valid
6 0,54 0,444 Valid
7 0,63 0,444 Valid
8 0,54 0,444 Valid
9 0,53 0,444 Valid
10 0,51 0,444 Valid
11 0,59 0,444 Valid
12 0,63 0,444 Valid
13 0,54 0,444 Valid
Sumber: Hasil uji coba angket
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan terhadap variabel
Penilaian Kinerja (X) dengan 11 item dinyatakan valid 11 item. Selanjutnya uji
validitas pada variabel Semangat Kerja Pegawai (Y) dengan 13 item dinyatakan
valid sebanyak 13 item, sehingga angket yang digunakan untuk mengumpulkan
data variabel Semangat Kerja Pegawai sebanyak 18 item.
1.4.1.2Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari
50
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen penelitian yang dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa
kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama
(homogen) diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur
dalam diri subjek memang belum berubah.
Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap
perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran. Untuk
mengukur realibilitas formula yang digunakan dalam penelitian adalah
koefisien alfa (α) dari Cronbach (1995), yaitu (Arikunto 2006 hlm. 196):
[ ] ∑
Dimana :
Rumus varians = S t2
∑ ∑
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
∑ = jumlah varians butir S t2 = varians total
N = jumlah responden
Untuk mencari harga varians (S) total dan varians item dihitung
dengan menggunakan formula :
S t2
∑ ∑
Keterangan:
S = varians
1) Menghitung nilai koefisien Alfa
∑ (Arikunto, 2006 hlm. 196)
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
∑ = jumlah varians butir S t2 = varians total
2) Membuat nilai tabel koefisien pada derajat bebas (db) = n-2
3) Membuat kesimpulan dengan membandingkan nilai hitung r dan
nilai tabel r, dengan tingkat signifikasi 0,05.
Jika rhitung > rtabel , maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
Jika rhitung ≤ rtabel , maka item pertanyaan dinyatakan tidak reliabel. Tabel 3.4
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y
No. Variabel Hasil Keterangan
rhitung rtabel
1 Penilaian Kinerja 1,093 0,444 Reliabel
2 Semangat Kerja Pegawai 1,082 0,444 Reliabel
Sumber: Hasil uji coba angket
Hasil uji reliabilitas variabel X dan Variabel Y menunjukan bahwa kedua
variabel tersebut dinyatakan reliabel karena nilai rhitung > rtabel. Sebagaimana
terlihat pada tabel diatas, menunjukan bahwa kedua variabel yang dinyatakan
reliabel. Dengan hasil kedua pengujian diatas maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa instrumen dinyatakan valid dan reliabel, sehingga penelitian dapat
52
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kegagalan penelitian disebabkan instrumen yang belum teruji kevalidannya dan
kereliabilitasnya.
1.5Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri atas variabel bebas (variabel independen) dan variabel
terikat (variabel dependen). Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat (dependen). Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Penelitian ini mengkaji dua
variabel yaitu penilaian kinerja (X) sebagai variabel independen atau variabel
bebas, dan semangat kerja (Y) sebagai variabel dependen atau variabel terikat.
1.5.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis
untuk mengethui hasil pekerjaan karyawan dan kinerja organisasi. Untuk
mengukur penilaian kinerja, Bambang Wahyudi (2001 hlm. 101)
Mengemukakan indikator dari penilaian kinerja yaitu keterkaitan,
kepekaan, dapat dipercaya, dapat diterima, dan praktis . Operasionalisasi
penilaian kinerja (Variabel X) secara leboh rinci dapat dilihat
penjabarannya pada tabel berikut ini:
Tabel 3.5
Operasional Variabel Penilaian Kinerja
Variabel X Indikator Tingkat Pengukuran Skala Pengukuran
Keterkaitan 1. Tingkat Keterkaitan langsung antara unsur - unsur penilaian kinerja dengan uraian
pekerjaan (job description)
prestasi kerja / penilai maupun yang dinilai 2. Tingkat dipahaminya sistem
54
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: Bambang Wahyudi (2002 hlm. 101)
1.5.2 Operasionalisasi Variabel Semangat Kerja
Dalam penelitian ini, semangat kerja pegawai dapat diartikan sebgai
gambaran dedikasi seseorang atau sekelompok orang dalam penyelesaian tugas
yang dapat lebih cepat atau sebaliknya. Bedjo Siswanto mengemukakan
indikator-indikator semangat kerja yaitu disiplin, tanggung jawab, antusiasme,
dan loyalitas. Variabel semangat kerja pegawai diukur berdasarkan indikator
sebagai berikut:
Tabel 3.6
Operasional Variabel Semangat Kerja Pegawai
Variabel Y Indikator Tingkat Pengukuran Skala Pengukuran
Disiplin 1. Tingkat ketepatan jam masuk dan pulang kerja
Antusiasme 1. Minat untuk
mengutamakan prestasi kerja
yang
Loyalitas 1. Tingkat kesediaan untuk menjungjung tinggi nama
Sumber: Bedjo Siswanto (2001 hlm. 130)
1.6Uji Asumsi
Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa
pengujian yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Linieritas.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data. Sedangkan
uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat
dengan masing-masing variabel bebas bersifat linear. Dari masing-masing
pengujian akan dibahas sebagai berikut:
1.6.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi data,
untuk masing-masing variabel penelitian. Penelitian ini harus membuktikan
terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau
56
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Liliefors. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/perhitungannya yang
sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil, n = 4 (Harun
Rasyid, 2004). Langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors menurut
Sambas dan Maman (2009, hlm. 73) sebagai berikut:
a) Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada
beberapa data.
b) Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi
harus ditulis).
c) Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
d) Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).
e) Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada tabel z.
f) Menghitung Theoritical Proportion.
g) Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion,
kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua
proporsisi.
h) Buat kesimpulan dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,α) dimana n
adalah jumlah sampel dan α = 0,05, maka H0 diterima. Bentuk hipotesis
statistik yang akan diuji adalah (Harun Al Rasyid, 2004):
H0 : X mengikuti distribusi normal
H1: X tidak mengikut distribusi normal
Berikut adalah tabel pembantu untuk pengujian normalitas data:
Tabel 3.7
Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas
X F Fk Z | |
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Sumber : Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 94)
Kolom 1 : Susunan data dari terkecil ke besar
Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul
Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya
Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, ( = fk/n
Kolom 5 : Nilai Z, formula, Z = ̅
Dimana: ̅ = ∑ dan S = √∑
(∑ )
Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif Luas Kurva
Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi
normal.
Kolom 7 : Selisih Empirical Propotion dengan Theoritical Propotion dengan
cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6).
Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai
selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut adalah
Dhitung.
Selanjutnya menghitung Dtabel pada = 0,05 dengan cara . kemudian
membuat kesimpulan dengan kriteria :
a. Dhitung < Dtabel, maka diterima, artinya data berdistribusi normal.
b. Dhitung Dtabel, maka ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal.
1.6.2 Uji Homogenitas
Muhidin (2010, hlm. 96), menjelaskan mengenai langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam pengujian homogenitas, yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan kelompok-kelompok data,dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.
58
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.8
4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.
6. Menghitung nilai χ2.
7. Menentukan nilai dan titik kritis. 8. Membuat Kesimpulan.
Kriteria uji yang dilakukan adalah apabila nilai χ 2
hitung < χ 2tabel,
maka H0 diterima atau variasi data dinyatakan homogen.
1.6.3 Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linearitas dilakukan
dengan uji kelinieran regresi.
Langkah-langkah uji linearitas regresi adalah :
1) Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y
2) Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(a)) dengan rumus:
∑
∑ ∑ ∑
4) Menghitung Jumlah Kuadrat Residu (JKres)
∑
5) Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg(a))
6) Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg(b/a))
7) Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Residu (RJKres)
8) Mengurutkan data mulai dari data terkecil sampai data terbesar
disertai pasangannya.
9) Mencari Jumlah Kuadrat Error (JKE)
∑ ∑ ∑
10) Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC)
11) Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJKTC)
12) Mencari rata-rata Jumlah Kuadrat Error (RJKE)
13) Mencari nilai Fhitung
14) Menentukan kriteria pengukuran: jika nilai uji F < nilai tabel F
60
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
15) Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α = 5%
menggunakan rumus: Ftabel = F(1-α)(db TC, db E) dimana db TC = k – 2 dan db E = n – k.
16) Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian
membuat kesimpulan, yakni Fhitung < Ftabel berarti linier.
1.7Teknik Analisis Data
Analisis data menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin
(2011, hlm. 158), yaitu: “Upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga
karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan
bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan
penelitian”.
Tujuan dilakukannya analisis data adalah untuk mendeskripsikan data dan
membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data
deskriptif, teknik analisis data inferensial dan uji hipotesis.
Penelitian kuantitatif analisis data dilakukan setelah data seluruh
koresponden terkumpul. Kegiatan analisis data dalam penelitian dilakukan
melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Menyusun Data, pemeriksaan terhadap angket yang telah diisi dan
dikumpulkan dari reponden. Pemeriksaan ini khususnya berkaitan
dengan masalah kelengkapan jumlah lembaran angket dan
kelengkapan pengisiaimya.
2. Skoring pemberian skor jawaban pada setiap item angket dijadikan
alat pengumpul data. Untuk masing-masing pemyataan angket dimana
penelitian ini menganalisis satu variabel bebas yaitu Pengembangan
Karir (variabel X) dan satu variabel terikat yaitu Prestasi Kerja
Karyawan (variabel Y). Untuk setiap pertanyaan dari angket diberi 5
3. Tabulasi yaitu perekapan data hasil skoring pada langkah ke dua ke
dalam tabel seperti beiikut:
Tabel 3.9
Tabulasi Data Penelitian
Resp.
Skor Penelitian
Total
… …
1
2
.
.
.
N
4. Mengubah skala ordinal ke interval
Penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam
operasional variabel di atas. maka semua data ordinal yang terkumpul
terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan
menggunakan Method Succesive Interval (MSI), langkah-langkah
untuk melakukan transformasi data tersebut dapat dioperasikan
dengan salah satu program tambahan Microsoft Excel, yaitu Program
Succesive Interval. Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut:
a. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel.
Sealu62
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Klik “Analize" pada Menu Bar.
c. Klik “Succesive Interval" pada Menu Analize, hingga muncul
kotak dialog “Method Of Succesive Interval”.
d. Klik “Drop Down'' untuk mengisi Data Range pada kotak dialog
Input. dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.
e. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√) InputLabel in first now.
f. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih
5.
g. Masih pada Option, check list (√ ) Display Summary.
h. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan
ditempatkan disel mana. Lalu klik “OK”.
1.7.1 Teknik Analisis Data Deskriptif
Salah satu teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis data deskriptif. Sugiyono (2011, hlm. 169), mengungkapkan bahwa
“Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
dengan sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
umum atau genaralisasi”.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk kepada
tujuan penelitian yang sudah di rumuskan, yaitu (1) untuk melihat bagaimana
gambaran variabel variabel yang diteliti (2) untuk melihat ada tidaknya pengaruh
terhadap variabel yang diteliti. Berdasarkan tujuan tersebut maka teknik analisis
data yang digunakan adalah dengan teknik analisis data deskriptif yaitu untuk
Secara khusus analisis data deskriptif yang digunakan adalah dengan
menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran data yang telah diperoleh,
kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan diagram.
Adapun langkah kerja analisis data deskriptif menurut Sambas Ali yaitu:
a) Membuat tabel perhitungan dan menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh, sebagai berikut:
b) Tentukan ukuran variabel yang akan digambarkan. Menurut teori, ukuran
variabel penilaian kinerja dan semangat kerja adalah tingkatannya, oleh
karena variabel penilaian kinerja dan semangat kerja dapat digambarkan
tingkatannya, yaitu penilaian kinerja (tidak efektif, kurang efektif, cukup
efektif, efektif, sangat efektif) dan semangat kerja (rendah, kurang tinggi,
cukup tinggi, tinggi, sangat tinggi).
c) Membuat tabel distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Menentukan nilai tengah pada option instrumen yang sudah
ditentukan, dan membagi dua sama banyak option instrumen
berdasarkan nilai tengah.
2. Memasangkan ukuran variabel dengan kelompok option instrumen
yang sudah ditentukan.
Tabel 3.10
Ukuran Variabel Penelitian
Ukuran Variabel Penelitian
X Y
Tidak Efektif Rendah
Kurang Efektif Kurang Tinggi
Cukup Efektif Cukup Tinggi
Efektif Tinggi
Sangat Efektif Sangat Tinggi
64
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Menghitung banyaknya frekuensi masing-masing option yang dipilih
oleh responden, yaitu dengan melakukan tally terhadap data yang
diperoleh untuk dikelompokan pada kategori atau ukuran yang sudah
ditentukan.
4. Menghitung persentase perolehan data untuk masing-masing kategori,
yaitu hasil bagi frekuensi pada masing-masing kategori dengan jumlah
responden, dikali seratus persen.
5. Memberikan penafsiran sesuai dengan hasil pada tabel distribusi
frekuensi pada point 4.
1.7.2 Teknik Analisis Data Inferensial
Selanjutnya dilakukan pengujian teknik analisis inferensial yaitu
digunakan sebagai alat untuk menarik kesimpulan terdapat pengaruh atau
tidaknya antar variabel yang diteliti.
Dalam penelitian ini analisis data inferensial yang digunakan adalah
analisis regresi sederhana. Analisis regresi sederhana ini digunakan karena tujuan
penelitian hendak mengkaji ada atau tidaknya pengaruh antar variabel dan jenis
data yang diperoleh berbentuk ordinal.
Langkah kerja analisis data inferensial (analisis regresi) yaitu:
a) Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban
responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan
kuesioner sehingga data siap diproses.
b) Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan skor yang diperoleh
responden.
c) Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden.
d) Menghitung nilai koefisien regresi.
e) Menghitung nilai uji statistik F.
f) Menentukan titik kritis atau nilai tabel r atau nilai tabel F, pada derajat
g) Membandingkan nilai hitung r atau nilai hitung F dengan nilai r atau nilai
F yang terdapat dalam tabel.
h) Membuat kesimpulan, kriteria kesimpulan: jika nilai hitung r atau F lebih
besar dari nilai tabel r atau F, maka item angket dinyatakan signifikan.
1.8Pengujian Hipotesis
Sebelum membuat kesimpulan, terlebih dahulu melakukan pengujian atas
tingkat keberhasilan korelasi hasil perhitungan tersebut. Adapun prosedur
pengujian hipotesis ini ialah (Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006,
hlm. 161)
1. Merumuskan hipotesis kedalam model statistik, yaitu:
a. Hipotesis yang diajukan atau hipotesis alternative (H1) adalah: “Terdapat pengaruh efektivitas penilaian kinerja (X) terhadap tingkat semangat kerja (Y)”.
b. Dengan demikian hipotesis nolnya (H0) adalah:
“Tidak terdapat pengaruh yang positif pengaruh efektivitas
penilaian kinerja terhadap tingkat semangat kerja (Y)”.
2. Menentukan statistik uji F, dengan rumus:
Mencari Fhitung dengan rumus:
Fhitung =
3. Mencari Ftabel dengan rumus :
Ftabel = F
4. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel
Membuat kesimpulan penghitungan regresi akan berarti dengan
terbuktinya nilai Fhitung > nilai Ftabel
Berkaitan dengan pengujian hipotesis diatas dan jumlah anggota populasi
yang kurang dari 100 (penelitian populasi) maka dalam penelitian ini
66
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
semangat kerja pegawai dilakukan dengan hanya menggunakan nilai koefisien
korelasi (hanya sampai uji t) kita sudah dapat menarik kesimpulan (Ating dan
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
1.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan seperti yang dijabarkan sebagai berikut :
1. Gambaran sistem penilaian kinerja pegawai sub Bagian Kepegawaian dan
Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yang terdiri dari 5 indikator
yaitu: 1) Keterkaitan; 2) Kepekaan; 3) Dapat Dipercaya; 4) Dapat Diterima;
dan 5) Praktis. terdapat dua indikator yang berada pada kategori cukup efektif
yaitu indikator keterkaitan dan praktis. Tiga indikator lainnya yaitu indikator
kepekaan, dapat dipercaya, dan dapat diterima berada pada kategori efektif.
Hal tersebut membuktikan bahwa setiap indikator dari penilaian kerja sudah
menceminkan situasi yang cukup efektif. Berdasarkan indikator yang menjadi
kajian dalam penelitian ini, diketahui bahwa indikator dapat dipercaya
memiliki tingkat persentase tertinggi, sedangkan indikator keterkaitan
memiliki tingkat persentase terendah.
2. Gambaran semangat kerja pegawai sub Bagian Kepegawaian dan Umum
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yang diukur oleh 4 indikator yaitu: 1)
Disiplin; 2) Tanggung Jawab; 3) Antusiasme dan 4) Loyalitas; seluruh
indikator dari variabel semangat kerja berada pada kategori tinggi. Hal ini
membuktikan bahwa setiap indikator dari semangat kerja sudah diaplikasikan
dengan baik. Berdasarkan indikator yang menjadi kajian penelitian ini,
diketahui bahwa indikator disiplin memiliki tingkat persentase tertinggi,
3. Sistem penilaian kinerja pegawai mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap semangat kerja pegawai sub Bagian Kepegawaian dan
Umum Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang ditunjukkan oleh hasil
perhitungan dan analisis data bahwa penilaian kinerja pegawai yang terdiri
dari indikator Keterkaitan, Kepekaan, Dapat Dipercaya, Dapat Diterima, dan
Praktis memiliki pengaruh yang kuat antara variabel sistem penilaian kinerja
pegawai terhadap semangat kerja pegawai, dengan analisis korelasi berada
pada kategori kuat.
1.2 Implikasi dan Rekomendasi
1.
Dalam penelitian ini Variabel X (sistem penilaian kinerja pegawai) memilikihasil yang menunjukan kategori cukup efektif. Namun masih terdapat
indikator yang rendah dari penilaian kinerja pegawai yaitu indikator
keterkaitan. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi pimpinan. Seharusnya
unsur-unsur penilaian kinerja harus disesuaikan dengan uraian tugas atau job
description antara tugas yang satu dengan tugas yang lainnya dari
masing-masing pegawai.
2.
Variabel y (semangat kerja pegawai) dalam penelitian ini menunjukan beradapada kategori yang tinggi. Pada varibel semangat kerja ini indikator
antusiasme memiliki tingkat yang terendah. Kemampuan pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu dan berorientasi pada prestasi kerja
dalam penelitian ini masih berada pada kategori yang rendah. Oleh karena itu
sebagai seorang pegawai seharusnya dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan waktu yang telah disesuaikan sesuai dengan SOP yang berlaku pada
perusahaan dan mampu bekerja untuk mengejar prestasi. Selain itu dibutuhkan
juga pengawasan dari pimpinan agar pegawai senantiasa terdorong untuk
89
Irzal Ramdan Eka Perdana , 2015
PENGARUH SISTEM PENILAIAN KINERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.
Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian lebih mendalam mengenaipenilaian kinerja pegawai dan semangat kerja pegawai, diharapkan dapat
melakukan penelitian dengan objek yang lebih luas. Selain itu peneliti
selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan mengubah Variabel X atau
Variabel Y dalam penelitian yang sesuai dengan teori, sehingga pembahasan