PERENCANAAN EKOWISATA DI DESA SAKTI PULAU NUSA PENIDA PROVINSI BALI
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort & Leisure
Oleh:
Muhammad Harits Insan Kamil 1002075
PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
2015
PERENCANAAN EKOWISATA DI DESA SAKTI PULAU NUSA PENIDA PROVINSI BALI
Oleh
Muhammad Harits Insan Kamil
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pariwisata Program Studi Manajemen Resort dan Leisure
Pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Muhammad Harits Insan Kamil, 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2015
Hak cipta dilindungi Undang-Undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
Muhammad Harits Insan Kamil 1002075
PERENCANAAN EKOWISATA DI DESA SAKTI PULAU NUSA PENIDA PROVINSI BALI
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Prof.Dr.Wanjat Kastolani.M.Pd. NIP. 1962051 2198703 1 002
Pembimbing II
Hj. Fitri Rahmafitria, SP., M.Si. NIP. 19741018 200812 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure
SKRIPSI INI TELAH DIUJI PADA :
Hari, tanggal : Kamis, 26 Februari 2015 Waktu : Pukul 09.00 sd. selesai
Tempat : Gedung FPIPS Lantai II, Ruang Ujian Sidang Universitas Pendidikan Indonesia
Penguji Ujian Sidang terdiri dari : Penguji : 1. Darsiharjo
NIP: 19620921 198603 1005 2. Gumelar Sastrayuda NIP:
3. Rosita
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERENCANAAN EKOWISATA DI DESA SAKTI PULAU NUSA PENIDA PROVINSI BALI
ABSTRAK
Muhammad Harits Insan Kamil NIM: 1002075
Desa Sakti merupakan salah satu desa yang ada di bagian barat dari Pulau Nusa Penida. Desa Sakti memiliki banyak potensi wisata alam, budaya, flora dan fauna yang dapat dikembangkan, akan tetapi potensi yang dimiliki Desa Sakti ini terhalang beberapa kendala seperti infrastruktur jalan, air dan listrik. Ekowisata adalah bentuk perencanaan wisata yang tepat untuk potensi – potensi yang dimiliki Desa Sakti dikarenakan flora dan fauna yang dimiliki Desa Sakti ini cukup langka dan dilindungi oleh hukum sehingga diharapkan dengan perencanaan ekowisata ini potensi – potensi yang terdapat di Desa Sakti dapat terjaga kualitasnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, sedangkan teknik yang digunakan adalah teknik analisis tapak untuk memudahkan peneliti dalam merencanakan setiap aspek yang terhubung dengan perencanaan ekowisata. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara untuk mengumpulkan data sebelum diolah menjadi bentuk deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa zonasi yang dapat buat menurut kondisi eksisting dan sebaran potensi beserta kendala menjadi empat yaitu zona inti, buffer, pelayanan, konservasi alam. potensi – potensi yang ada di Desa Sakti dapat direncanakan sebagai tujuan ekowisata dengan pembangunan infrastruktur penunjang seperti aksesibilitas ke potensi wisata, air dan listrik yang berguna tidak hanya untuk wisatawan tapi juga untuk pertumbuhan ekonomi dan produktivitas penduduk Desa Sakti.
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ECOTOURISM PLANNING IN SAKTI VILLAGE NUSA PENIDA ISLAND BALI PROVINCE
ABSTRACT
Muhammad Harits Insan Kamil NIM: 1002075
Sakti Village is one of other village located on west side of Nusa Penida Island. Sakti village has a lot of potential tourism attraction such as natural tourism, culture, flora and fauna which can be developed, but on the other side this potential tourism attraction has some obstacles which are accessibility, water and electricity. Ecotourism is the best option for tourism planning concept based on Sakti Village circumstances, this research using qualitative methods, while the technique used for this research are site plan analysis to help researcher for analyzing every aspect that connected to ecotourism planning. Interview methods are used to collect data for making a descriptive pattern. Result of this research is ecotourism planning are possible for Sakti Village if local government can focus to prioritize infrastructure development which are usefull not only for tourist but also for people that living in Sakti Village itself.
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATAPENGANTAR ... iv
UCAPANTERIMAKASIH ... v
DAFTARISI ... viii
DAFTARTABEL ... xii
DAFTARGAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Sistematika Penulisan ... 7
BABII TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Wisata, Pariwisata dan Kepariwisataan ... 8
B. Daerah Tujuan Wisata ... 8
C. Wisata Alam ... 9
D. Ekowisata ... 11
E. Perencanaan Ekowisata ... 13
1. Menganalisis Situasi Lokasi Wisata ... 14
2. Mengidentifikasi Fasilitas ... 14
3. Mengidentifikasi Profil Wisatawan ... 14
4. Daya Dukung ... 15
5. Memilih Alternatif Aktivitas Ekowisata yang Terbaik ... 15
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Zonasi Kawasan Wisata ... 18
G. Pembangunan Pariwisata yang Berkelanjutan ... 19
H. Potensi Wisata ... 23
I. Kerangka Pemikiran ... 25
BABIII METODEPENELITIAN ... 26
A. Lokasi Penelitian ... 26
B. Metode Penelitian ... 27
C. Subjek Penelitian ... 28
D. Variabel ... 28
E. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Potensi DTW Alam, Flora dan Fauna ... 30
2. Instrumen Kondisi Fisik, Sosial, Ekonomi ... 34
F. Teknik Pengumpulan Data ... 36
1. Wawancara ... 36
2. Pengamatan ... 36
3. Dokumentasi ... 37
G. Analisis Tapak ... 37
1. Analisis Potensi Wisata ... 37
2. Analisis Kendala ... 37
3. Analisis Topografi ... 37
4. Analisis Daya Dukung Sarana, Prasarana ... 37
5. Analisis Aksesibilitas ... 37
6. Analisis Vegetasi ... 38
7. Analisis Sebaran Sumber Air ... 38
BABIV HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN ... 39
A. Gambaran Umum Desa Sakti Pulau Nusa Penida ... 39
1. Pulau Nusa Penida ... 39
2. Desa Sakti ... 42
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Kondisi Fisik ... 44
c. Kondisi Ekonomi, Sosial Budaya ... 53
B. Potensi Ekowisata Desa Sakti ... 56
1. Aspek Fisik ... 56
a. Iklim ... 56
b. Hidrologi ... 56
c. Topografi ... 56
d. Letak Geografis ... 56
2. Aspek Sosial Budaya ... 57
a. Adat Istiadat ... 57
b. Mata Pencaharian Penduduk ... 57
c. Pendidikan ... 57
d. Peraturan ... 57
3. Daya Tarik Alam Desa Sakti ... 58
a. Crystal Bay ... 58
b. Gamat Bay ... 61
c. Batu Talen / Manta Point ... 64
d. Pantai Pandan ... 66
4. Daya Tarik Flora Desa Sakti ... 68
a. Pohon Kelapa ... 68
b. Terumbu Karang ... 69
5. Daya Tarik Fauna ... 71
a. Ikan Mola – Mola ... 71
b. Ikan Pari Raksasa / Manta Ray ... 72
c. Hiu Sirip Putih ... 73
d. Penyu ... 74
6. Daya Tarik Budaya Desa Sakti ... 77
a. Kahyangan Tiga Desa Sakti ... 77
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Analisis Kendala Desa Sakti ... 82
1. Kendala Aspek Fisik ... 82
a. Akomodasi ... 82
b. Aksesibilitas & Transportasi ... 83
c. Sarana Prasarana ... 84
d. Topografi ... 86
2. Kendala Aspek Ekonomi, Sosial dan Budaya ... 87
a. Pendidikan ... 87
b. Ekonomi ... 87
3. Kendala Aspek Wisata Alam, Flora, Fauna ... 87
a. Crystal Bay ... 87
b. Gamat Bay ... 88
c. Pantai Pandan ... 89
d. Manta Point ... 90
4. Kendala Aspek Wisata Budaya ... 91
D. Konsep Perencanaan Ekowisata ... 91
1. Analisis Potensi dan Kendala ... 92
2. Zonasi Area ... 99
3. Analisis Tapak ... 101
a. Daerah Wisata Intensif ... 103
b. Daerah Budaya dan Edukasi ... 104
c. Daerah Pelayanan ... 105
d. Daerah Konservasi Alam ... 107
e. Perencanaan Program Aktivitas Ekowisata ... 108
BAB V KESIMPULANDANSARAN ... 112
A. Kesimpulan ... 112
B. Rekomendasi ... 113
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LAMPIRAN ... 118
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1. Kunjungan Kunjungan Wisatawan Asing ke Provinsi Bali 2011-2013 ... 2
3.2. Instrumen Daya Tarik Potensi Alam dan Budaya ... 30
3.3. Instrumen Kondisi Fisik, Sosial, Ekonomi ... 34
4.1. Jumlah Desa Dinas, Dusun, Desa Adat, Pamong Desa, Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ... 42
4.2. Luas Wilayah Desa Sakti Menurut Penggunaan ... 43
4.3. Topografi Desa Sakti Berdasarkan Bentangan Wilayah ... 46
4.4. Topografi Desa Sakti Berdasarkan Letak ... 46
4.5. Potensi Air dan Sumber Mata Air Desa Sakti ... 47
4.6. Mata Pencaharian Pokok Warga Desa Sakti ... 48
4.7. Sarana Prasarana Desa Sakti ... 49
4.8. Aksesibilitas dan Sarana Transportasi Desa Sakti ... 52
4.9. Pendidikan Masyarakat Desa Sakti ... 53
4.10. Sarana Pendidikan dan Tenaga Pengajar ... 54
4.11. Produk Domestik Desa Subsektor Pertanian dan Perkebunan ... 54
4.12. Jenis Populasi Ternak Desa Sakti ... 55
4.13. Tabel Potensi dan Kendala Desa Sakti Berdasarkan Aspek Kondisi Fisik, Sosial, Budaya, Ekonomi, Wisata Alam, Budaya, Flora dan Fauna ... 92
4.14. Program Ekowisata di Zonasi Daerah Wisata Intensif ... 103
4.15. Program Ekowisata di Zona Daerah Budaya dan Edukasi... 105
4.16 Program Ekowisata di Zona Daerah Pelayanan ... 106
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1. Grafik Enam Kategori Psikografis Wisatawan ... 15
2.2. Kerangka pemikiran ... 25
3.1. Peta Pulau Nusa Penida ... 26
4.1. Peta Pulau Nusa Penida Provinsi Bali ... 39
4.2. Peta Topografi Desa Sakti ... 45
4.3. Sumber Mata Air Desa Sakti ... 47
4.4. Peta Lokasi Sarana Prasarana Desa Sakti ... 51
4.5. Crystal Bay ... 58
4.6. Batu Jineng ... 59
4.7. Kegiatan menyelam bersama ikan Mola – Mola ... 60
4.8. Sunset di Crystal Bay ... 61
4.9. Gamat Bay ... 62
4.10. Nudibranch ... 63
4.11. Tebing Manta Point ... 64
4.12. Ikan Pari Raksasa di Manta Point dan Hiu Sirip Putih ... 65
4.13. Pantai Pandan ... 66
4.14. Peta Sebaran Potensi Alam Desa Sakti ... 67
4.15. Perkebunan Kelapa Desa Sakti ... 68
4.16. Terumbu Karang di Laut Nusa Penida ... 69
4.17. Peta Sebaran Potensi Flora di Desa Sakti ... 70
4.18. Interaksi Penyelam dan Ikan Mola – Mola ... 72
4.19. Manta Ray Berenang Berkelompok ... 73
4.20. Hiu Sirip Putih dan Terumbu Karang ... 74
4.21. Hawksbill Sea Turtle ... 75
4.22. Peta Sebaran Potensi Fauna Desa Sakti ... 76
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.24. Pura Segara Penida Desa Sakti ... 78
4.25. Pura Desa dan Bali Desa Sakti ... 79
4.26. Kakek dan Cucunya Sedang Bermain Gamelan Rindik ... 80
4.27. Peta Sebaran Potensi Budaya Desa Sakti ... 81
4.28. Namaste Bungalow ... 82
4.29. Keadaan Jalan di Desa Sakti ... 83
4.30. Denah Pembangunan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan ... 85
4.31 Pembangkit Listrik Tenaga Angin Puncak Mundi ... 86
4.32 Gamat Bay dan Nusa Ceningan ... 89
4.33. Tangga Menuju Pantai Pandan ... 90
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terdiri dari 34 provinsi
(Data Kemendagri.go.id, 2012). Indonesia memiliki potensi alam yang melimpah
sehingga dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata. Sektor pariwisata
merupakan salah satu sektor yang menjadi sumber devisa Negara. Pariwisata dapat
diharapkan menjadi penentu dan katalisator untuk mengembangkan pengembangan
sektor lainnya secara bertahap (Yoeti, 2000). Objek-objek wisata tentunya harus terus
dikembangkan karena pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata,
baik secara lokal, regional pada suatu negara sangat erat kaitannya dengan
pembangunan daerah tersebut. Berkembangnya pariwisata di suatu daerah akan
mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat setempat baik secara ekonomi,
sosial, dan budaya. Berkembangnya suatu kawasan wisata tidak lepas dari
usaha-usaha stakeholder kepariwisataan, masyarakat dan pemerintah.
Pariwisata menjadi salah satu sumber pendapatan yang penting bagi negara
kita.Terdapat berbagai tujuan wisata yang telah menjadi ikon pariwisata Indonesia di
mata dunia internasional. Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang
menjadi favorit wisatawan dari mancanegara. Keindahan alam dan kekayaan budaya
dari Pulau Bali serta keramahan warganya menjadikan pulau ini sangat dikenal
sebagai tempat tujuan wisata. Meskipun Provinsi Bali menjadi tujuan pariwisata turis
lokal dan internasional, Provinsi Bali tidak lupa untuk tetap peduli kepada
lingkungan, hal ini dapat dilihat dari betapa seriusnya pemerintah Provinsi Bali lewat
programnya yaitu Bali Clean Province yang berkomitmen kepada Green Culture
yang fokus kepada pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya yang
2
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lingkungan hidup, dan Green and Clean yang fokus kepada pemeliharaan lingkungan Bali yang bersih dan hijau terbebas dari pencemaran dan pengrusakan sumber daya
alam.
Tingginya angka kunjungan wisata ke Bali menyebabkan Bali menjadi salah satu
penyumbang devisa terbesar dari sektor pariwisata, mengalahkan berbagai daerah
tujuan wisata lain di Indonesia. Salah satu indikator tingginya angka kunjungan
wisata serta kontribusi Bali sebagai penyumbang pemasukan bagi negara adalah
penerimaan pendapatan dari visa on arrival yang dikumpulkan dari Bali.
Berdasarkan data yang didapat dari Disparda Provinsi Bali, jumlah kunjungan
wisatawan Mancanegara ke Provinsi Bali pada tahun 2012-2013 adalah sebagai
berikut.
Tabel 1.1
Data kunjungan wisatawan asing ke Provinsi Bali 2011 - 2013
Negara Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Australia 790.965 823.821 826.385
China 236.868 310.904 387.533
Jepang 183.284 191.836 208.115
Malaysia 169.719 179.974 199.232
Taiwan 129.233 121.846 138.388
Korea Selatan 126.709 120.982 134.452
Prancis 111.542 115.429 126.914
Singapura 111.181 105.417 125.247
Inggris 107.975 96.128 122.406
Amerika Serikat 90.154 94.610 105.863
Negara Lain 698.949 731.099 904.603
Total 2,756,579 2,892,019 3,278,598
3
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data diatas memperkuat bahwa bali adalah salah satu provinsi di Indonesia yang
menyumbang devisa terbesar untuk Indonesia lewat sektor pariwisata,
untukmengimbangi daya tampung wisata di Provinsi Bali dengan jumlah wisatawan
lokal dan internasional yang terus meningkat setiap tahun nya.
Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan
selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali terletak di
8°25 23 Lintang Selatan dan 115°14 55 Bujur Timur. Faktor yang mempengaruhi
mengapa begitu terkenal nya provinsi Bali lewat pariwisata nya antara lain karenaBali
dianugerahkan memiliki alam yang indah dan bervariatif, dari mulai pantai, laut,
sungai, danau, gunung, dan hutan. Semua objek alam ini sangat potensial untuk
dijadikan objek wisata. Objek wisata alam yang menarik di Bali, yaitu pantai.Bali
sangat terkenal dengan keindahan pantainya. Contohnya, Pantai Kuta yang
merupakan objek wisata sangat terkenal. Pantai ini terletak di paling selatan Pulau
Bali yang memiliki pantai berpasir putih dan ditumbuhi ratusan hektar pohon nyiur.
Pantai Kuta yang lebar, berpasir putih bersih merupakan daya tarik tersendiri bagi
wisatawan, Pada sore hari di saat matahari mulai terbenam, Kuta menyajikan
pemandangan yang sangat indah. Pantai ini memiliki ombak yang bagus untuk
aktivitas selancar. Kawasan pantai lainnya adalah pantai Sanur merupakan tempat
bagi wisatawan yang datang ke Bali untuk mencari sea, sand, and sun. Tanjung Benoa di sebelah utara kawasan Nusa Dua adalah tempat yang menyenangkan untuk
melakukan beraneka olah raga dan rekreasi air, seperti snorkling, parasailing, diving, naik boat, berlayar, berselancar, melihat pemandangan bawah laut dengan glass
bottom boat dan berbagai kegiatan olah raga air lainnya.
Dilihat dari keunggulan diatas, tentu pemerintah Provinsi Bali telah menggali dan
mengkaji potensi apa saja yang di miliki pulau Bali sehingga pulau Bali bisa dikenal
secara luas oleh wisatawan mancanegara sebagai salah satu tempat terbaik untuk
berlibur. Namun, kendala yang dihadapi oleh Provinsi Bali saat ini adalah dengan
4
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan pemerataan destinasi tujuan wisata di Provinsi Bali, sehingga konsentrasi
aktivitas pariwisata di Provinsi Bali hanya berpusat di daerah selatan seperti Kuta,
Denpasar, Nusa Dua, Legian, Jimbaran, dan Sanur. Dilihat dari prospek jangka
panjang tentu nya akan menimbulkan kejenuhan bagi wisatawan lokal dan
mancanegara jika pariwisata Provinsi Bali hanya terkonsentrasi di daerah selatan saja,
maka dari itu pemerintah Provinsi Bali tentu nya perlu untuk menggali potensi
potensi yang di miliki oleh pulau pulau yang masih masuk dalam territorial
pemerintah daerah provinsi Bali itu sendiri. Ada beberapa pulau terdekat yang
terletak di sekitar Pulau Bali diantara nya yaitu Nusa Lembongan, Nusa Ceningan,
dan Nusa Penida.
Nusa Penida terkenal sebagai Pulau yang terbesar setelah Pulau Bali, Nusa Penida
memiliki potensi alam berupa keanekaragaman hayati flora dan fauna, pantai yang
masih alami, dan keanekaragaman biota laut. Nusa Penida juga kaya akan budaya dan
hasil kerajinan tangannya. Nusa Penida memiliki konservasi alam, penangkaran
burung, dan penangkaran penyu, selain itu di pulau nusa penida itu sendiri tersebar
berbagai diving spot yang unik karena di lautan sekitar pulau nusa penida menjadi habitat dari ikan mola-mola tentu nya ini merupakan sebuah potensi yang sangat baik
karena memberikan keunikan tersendiri, akan tetapi Nusa Penida sendiri belum
dikembangkan menjadi pulau yang dapat menampung wisatawan dikarenakan fokus
pembangunan pariwisata masih tertuju kepada pulau bali itu sendiri. Nusa Penida
memiliki letak geografis yang menguntungkan karena terletak di antara pulau
Lombok dan selatan pulau Bali yang berdekatan dengan jantung pariwisata di pulau
Bali, padahal apabila potensi-potensi yang di miliki pulau Nusa Penida ini di
manfaatkan dengan baik maka Nusa Penida akan menjadi tempat tujuan baru
wisatawan di pulau Bali yang berdampak kepada bertambahnya pemasukan
pendapatan daerah bagi Provinsi Bali, lalu dapat menampung wisatawan lokal dan
5
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembangunan dan kesejahteraan di Provinsi Bali itu sendiri. Berikut merupakan tabel
sebaran potensi DTW alam yang tersebar di Pulau Nusa Penida.
Berdasarkan letak geografis, wilayah barat memiliki keunggulan dibanding
wilayah lain yang ada di Pulau Nusa Penida, karena wilayah barat sangat dekat
dengan pusat kegiatan wisata pulau bali yang terkonsentrasi di daerah selatan seperti
Denpasar, Nusa Dua, Kuta, Tanjung Benoa dan Sanur. Kemudian wilayah barat nusa
penida seperti Crystal Bay dan Gamat Bay memiliki unique selling point di sektor pantai dan lautnya dikarenakan daerah laut sekitar Crystal Bay dan Gamat Bay adalah
area tempat persebaran dan habitat alami dari ikan mola-mola atau lebih dikenal
dengan nama sunfish, dan area barat merupakan sunset sightseeing spot terbaik di nusa penida dikarenakan kondisi geografis dataran area barat didominasi oleh
perbukitan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul penilitian
“Perencanaan Ekowisata di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali”
B. IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah yang dipaparkan peneliti adalah mulai jenuhnya wisatawan
yang berkunjung ke pulau Bali dikarenakan fokus pengembangan pariwisata
Pulau Bali hanya di bagian selatan Pulau Bali itu saja. Padahal Provinsi Bali tidak
hanya pulau Bali itu sendiri, terdapat pulau-pulau lain disekitar Pulau Bali yang
dapat di kembangkan untuk perencanaan persebaran pembangunan pariwisata
Bali seperti Pulau Nusa Penida yang memiliki potensi dilihat dari letak geografis
yang baik serta potensi potensi alam nya yang bisa di kelola menjadi daerah
tujuan wisata unggulan bagi pulau Nusa Penida itu sendiri. Ditinjau dari
identifikasi latar belakang yang sudah dikemukakan sebelumnya, maka penulis
6
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimana potensi ekowisata yang dimiliki Desa Sakti Pulau Nusa Penida
Provinsi Bali ?
2. Bagaimana kendala dalam perencanaan ekowisata di Desa Sakti Pulau Nusa
Penida Provinsi Bali?
3. Bagaimana perencanaan program ekowisata yang sesuai dengan potensi
dan kendala di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali ?
C. TUJUAN PENILITIAN
1. Mengidentifikasi Potensi-Potensi ekowisata yang dimiliki Desa Sakti Pulau
Nusa Penida Provinsi Bali.
2. Mengidentifikasi Kendala dalam perencanaan ekowisata yang ada di Desa
Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali.
3. Membuat perencanaan program ekowisata yang sesuai dengan potensi dan
kendala yang ada di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali.
D. MANFAAT PENILITIAN
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian keilmuan baik
berupa teori, generalisasi, konsep, maupun prinsip dan dapat memberikan
ilmu yang lebih bagi penulis sendiri.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang
analisis potensi sumber daya alam yang ada di suatu tempat untuk
dikembangkan menjadi tempat tujuan wisata sehingga dapat meningkatkan
7
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam sistematika penulisan disajikan pokok-pokok permasalahan yang akan
dibahas yaitu :
1. BAB I merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang, perumusan
masalah, tujuan dan sasaran penelitian, kegunaan/manfaat penelitian, ruang
lingkup penelitian yang terdiri dari ruang lingkup wilayah dan ruang
lingkup sustansi materi, metodologi penelitian, definisi operasional, waktu
penelitian dan sistematika penulisan.
2. BAB II merupakan suatu bab yang berisi tinjauan pustaka, kerangka
pemikiran dan hipotesis. Di dalamnya terdapat uraian mengenai teori-teori
relevan yang di jadikan sebagai landasan dalam penelitian ini.
3. BAB III menguraikan tentang metode penelitian yakni metode-metode yang
digunakan dalam penelitian, meliputi metode penelitian, variabel penelitian,
populasi dan sampel penelitian, dan analisis pengolahan data.
4. BAB IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan, Bab ini menguraikan
pembahasan atas penelitian berdasarkan teori dan data yang tepat di dapat
melalui survey atau observasi lapangan, wawancara, studi literature, studi
dokumentasi dan penyebaran kuesioner.
5. BAB V akan disajikan penutup yang merupakan kesimpulan dari
pembahasan ini. Kesimpulan disini merupakan jawaban atas permasalahan
8
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian
Penulis mengambil lokasi penelitian di Desa Sakti Pulau Nusa Penida
Provinsi Bali. Untuk lebih jelas peneliti mencantumkan denah yang bisa peneliti
dapatkan dari sumber yang relevan. Berikut denah Pulau Nusa Penida Provinsi
Bali.
Gambar 3.1 : Peta Pulau Nusa Penida
Sumber : http://wdewa.wordpress.com/
Total luas area Nusa Penida termasuk Nuas Lembongan dan Nusa Ceningan
adalah 202.840 hektar. Secara administratif, terdiri dari 16 desa dan 79 banjar
(komunitas sosial). Total populasi Nusa Penida adalah 47.448 orang.
Pulau Nusa Penida memiliki batas batas wilayah seperti :
27
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Metode Penelitian
Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, teknik, alat, serta desain
penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan
penelitian yang dipilih. Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam penelitian
harus cocok pula dengan metode penelitian yang ditetapkan. Sebelum penelitian
dilaksanakan, peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok
(Nazir dalam Hariyanto 2012) yaitu:
1. Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan
suatu penelitian?
2. Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun
dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam
menganalisis data?
3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?
Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut memberikan kepada peneliti
urutan-urutan pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini sangat
membantu peneliti untuk mengendalikan kegiatan atau tahap-tahap kegiatan serta
mempermudah mengetahui kemajuan (proses) penelitian. Metode
penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau
langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan
cara apa data tersebut diperoleh dan diolah/dianalisis.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. (Sugiyono, 2012) menjelaskan penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah
eksperimen) yang menyatakan peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan
sampel sumber data dilakukan secara purposive sampling, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), teknik analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan
28
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
deskriptif bertujuan untuk mengungkapkan fenomena, variabel dan permasalahan
yang terjadi saat penelitian secara faktual.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian menurut (Amirin, 1986) merupakan seseorang atau sesuatu
mengenai yang mengenainya ingin diperoleh keterangan. Menurut (Suharsimi
Arikonto, 1989) memberi batasan subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang
tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang dipermasalahkan. Dalam
sebuah penelitian, subjek penelitian memiliki peran yang sangat strategis karena pada
subjek penelitian, itulah data tentang variabel yang penelitian akan amati.
Kesimpulan dari kedua pengertian diatas Subjek penelitian adalah individu, benda,
atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam
pengumpulan data penelitian.
Pada penelitian kualitatif, responden atu subjek penelitian disebut dengan istilah
informan, yaitu orang memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti
berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakannya.
Subjek penelitian di bagi kepada dimensi sesuai variabel variabel yang ada dalam
penelitian yang diharapkan para informan yang mengetahui seluk beluk Desa Sakti
dan potensi – potensi wisata yang terdapat didalamnya dapat membantu peneliti
dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penelitian.
D. Variabel
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu bentuk yang berbemtuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesmipulanya (Sugiyono, 2012). Dalam
penelitian ini ada dua variabel yang digunakan. Variabel tersebut adalah :
1. Variabel 1
Variabel 1 dalam penelitian ini adalah Daya Tarik Potensi Alam,Flora dan
29
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Variabel 2
Variabel 2 dalam penelitian ini adalah Perencanaan Ekowisata.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah
peneiliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus
“divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang
selanjutnya turun ke lapangan. Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan
pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan
membuat kesimpulan atas temuannya. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif ada
yang di sebut dengan ke absahan data.
Dalam penelitian ini peneliti membutuhkan alat bantuan untuk mendapatkan
informasi atau data yang di butuhkan. Beberapa alat bantu yang digunakan peneliti
dalam penelitian ini adalah :
1. Checklist Lapangan
Checklist lapangan dibutuhkan untuk mencocokan keadaaan sekitar baik itu
latar atau setting serta kejadian dan proses sesuai.
2. Pedoman wawancara
Acuan atau tuntunan wawancara agar wawancara pada objek yang di teliti
yaitu Narasumber yang ahli dalam pantai dan laut di area Desa Sakti dan dinas
pemerintah Provinsi Bali.
3. Kamera Digital
Kamera digital digunakan untuk mengambil data berupa gambar yang
dibutuhkan oleh peneliti.
Untuk lebih memperjelas dan mempermudah penelitian maka peneliti
menjelaskan secara rinci variabel, sehingga dari variabel tesebut bisa melahirkan
30
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
instrumen penelitian berupa sub variabel dan pertanyaan yang diperlukan untuk
penelitian ini :
Instrumen Penelitian
1. Instrumen Potensi DTW Alam, Budaya, Flora dan Fauna. Tabel 3.2
Tabel Instrumen Daya Tarik Potensi Alam dan Budaya.
Variabel Sub Variabel Dimensi Pertanyaan
DTW
Alam
Gejala alam Keunikan -Apakah pantai dan laut disini memiliki
sejarah yang berkaitan dengan kehidupan
komunitas masyarakat sekitar ?
Kelangkaan -Apakah pantai dan laut disini memiliki
sesuatu yang berbeda dari pantai lain pada
umumnya ?
Keindahan -Apakah pantai dan laut disini memiliki
nuansa yang berbeda dari pantai lain pada
umumnya?
Seasonality -Apakah pantai dan laut disini dapat dikunjungi setiap waktu ?
Sensitifitas -Apakah gejala alam di pantai dan laut
disini terpengaruhi oleh kehadiran
masyarakat / pengunjung ?
31
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jangkau dengan kendaraan ?
-Apakah pantai / laut disini dapat
dikunjungi dalam kondisi cuaca apapun ?
Flora Keunikan -Apakah flora disini memiliki keunikan
dan atau cara penanaman yang berbeda
dari flora di daerah lain ?
Kelangkaan -Apakah flora disini tidak terdapat di
provinsi lain ?
Keindahan -Apakah bentuk flora disini berbeda
dengan bentuk flora di daerah lain ?
Seasonability -Apakah kehadiran flora disini hanya ada
pada saat waktu atau musim tertentu ?
Sensitifitas -Apakah daya dukung ekologis dan atau
pertumbuhan flora disini terpengaruhi oleh
kehadiran masyarakat / pengunjung ?
Aksesibilitas -Apakah lokasi flora tersebut dapat
dijangkau oleh kendaraan umum ?
-Apakah lokasi flora tersebut dapat di
kunjungi dalam kondisi cuaca apapun ?
Fauna Keunikan -Apakah ada keunikan fauna, cara
berkembang biak dan waktu beraktifitas
yang berbeda dengan fauna sejenis di
32
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kelangkaan -Apakah Fauna disini tidak terdapat di
daerah lain ?
Keindahan -Apakah bentuk fisiologis fauna disini
berbeda dengan bentuk fisiologis fauna
sejenis di tempat lain ?
Seasonality -Apakah kehadiran fauna disini terbatas
pada musim atau waktu tertentu ?
Sensitifitas -Apakah kehadiran fauna disini
terpengaruhi oleh kehadiran masyarakat /
pengunjung ?
Aksesibilitas -Apakah lokasi fauna disini dapat
dijangkau dengan kendaraan umum ?
-Apakah lokasi fauna disini dapat di
jangkau di segala kondisi cuaca apapun ?
DTW
Budaya
Material
Heritage
Keunikan -Bentuk dan dimensi material heritage
sangat berbeda dengan material heritage
lain pada umumnya.
-Fungsi sosial dari material heritage sangat
berbeda dengan fungsi sosial material
heritage pada umumnya.
-Pemanfaatan material heritage tersebut
sangat berbeda dengan pemanfaatan
33
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kelangkaan -Material heritage tersebut telah masuk
dalam daftar kelangkaan internasional
-Material heritage tersebut telah masuk
dalam daftar kelangkaan nasional
Keindahan -Keindahan komposisi dan nuansa bentuk
dari material heritage tersebut.
-Kepuasan psikologi pengunjung dari
komposisi dan nuansa material heritage
tersebut.
Seasonality -Material heritage tersebut hanya dapat
dinikmati pengunjung pada hari hari
tertentu.
-Material heritage tersebut hanya bisa
dinikmati oleh pengunjung dengan
kelompok umur, kondisi fisik,
kepercayaan, atau status sosial tertentu.
Sensitifitas -Fungsi dari material heritage tersebut
tidak terpengaruh oleh kehadiran sedikit
atau banyak pengunjung.
-Kehadiran pengunjung untuk menikmati
material heritage tersebut tidak
menganggu fungsi dan nilai sosial budaya.
34
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
oleh kendaraan umum.
-Lokasi matrial heritage dapat dijangkau
pengunjung dalam segala cuaca.
Fungsi
Sosial
-Material heritage tersebut masih
digunakan untuk memenuhi dan
menunjang dinamika kehidupan
sehari-hari masyarakat setempat secara umum.
-Material heritage tersebutt masih
digunakan untuk melakukan upacara
budaya pada saat tertentu.
Sumber: Penilaian Potensi Objek Wisata; Aspek Dan Indikator Penilaian (Ricky Avenzora. 2003)
[image:31.612.105.537.83.333.2] [image:31.612.110.535.437.672.2]2. Instrumen Kondisi Fisik, Sosial, Ekonomi Tabel 3.3
Tabel Instrumen Kondisi Fisik, Sosial, Ekonomi Variabel Sub Variabel Data yang
Dibutuhkan
Sumber Data Tipe Data
Kondisi Fisik Iklim -Curah hujan
-kelembaban udara -Data BMKG -Data BPS Provinsi Bali Sekunder Letak Geografis
-Posisi Pulau Nusa
Penida -Luas Lahan -Topografi -Batas desa -Data Pemerintah Daerah Provinsi Bali Sekunder
35
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
-Jalur
pengembangan
distribusi air
Daerah Provinsi
Bali
Aksesibilitas -sistem transportasi
di Pulau Nusa
Penida
-Program
pembangunan jalan
di Nusa Penida
-Data Pemerintah Daerah Provinsi Bali Sekunder Pemanfaatan Ruang -Zona areal perikanan tangkap
-Taman laut dan
rekreasi air
-Data Pemerintah
Daerah Provinsi
Bali
-Data dan Arsip
Dinas Pariwisata
Provinsi Bali
Sekunder
Kondisi Sosial
& Budaya
Adat istiadat -Kebiasaan
penduduk lokal -Kesenian tradisional -Hasil survey lapangan Primer
Pendidikan -Latar pendidikan
masyarakat -Fasilitas pendidikan formal, non formal -Pelatihan ketenagakerjaan
-Data dan arsip
kepala desa
setempat
Sekunder
administrasi -Jumlah Desa
-Jumlah Banjar
-Data Pemerintah
Daerah Provinsi
36
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(komunitas sosial)
-Jumlah Penduduk
-Mata Pencaharian
Penduduk
-Agama yang di
anut Bali Fasilitas pendukung penduduk -kemudahan akses air bersih -kemudahan akses listrik -Data Pemerintah Daerah Provinsi Bali Sekunder Faktor Ekonomi
Oportunity -Mata pencaharian penduduk
-Ketersediaan
lapangan pekerjaan
-Industri kreatif
skala mikro
-Data dan arsip
kepala desa setempat -Hasil survey lapangan Sekunder Primer
Sumber : Perencanaan Ekowisata (Damanik Janianton, 2006 )
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk
mengetahui informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan
untuk mengetahui hal-hal secara mendalam mengenai pengembangan
ekowisata di pulau Nusa Penida
2. Pengamatan (Observation)
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian
untuk melihat secara dekat kegiatan yang dilakukan masyarakat dan melihat
37
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Dokumentasi
Dokumentasi ditunjukan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan
kegiatan, foto-foto, film documenter, data yang relevan peneliti.
G. Analisis tapak
Analisis tapak digunakan dalam penelitian ini untuk memetakan hal – hal
yang berkaitan dengan perencanaan ekowisata di Desa Sakti, analisis tapak
berfungsi untuk mengkaji segala aspek yang dapat membantu peneliti
merumuskan perencanaan ekowisata didasari dengan hal itu analisis tapak yang
diperlukan dalam penelitian ini berupa:
1. Analisis Potensi Wisata
Analisis potensi digunakan untuk mengetahui sebaran potensi wisata yang
dimiliki Desa Sakti untuk digunakan dalam perencanaan ekowisata.
2. Analisis Kendala
Analisis kendala digunakan untuk mengetahui kendala yang ada di Desa
dalam perencanaan ekowisata.
3. Analisis Topografi
Analisis topografi digunakan untuk mengetahui besar dari kelerengan
ataupun ketinggian dari suatu kawasan sehingga dapat digunakan sebagai
dasar untuk menentukan fungsi kawasan dengan peletakan daerah yang
akan dibangun.
4. Analisis Daya Dukung Sarana, Prasarana
Analisis lingkungan digunakan untuk mengatahui perkembangan kondisi
38
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis aksesibilitas digunakan untuk mengetahui akses keluar masuk
dalam kawasan maupun yang menghubungkan kawasan satu dengan
kawasan lainnya.
6. Analisis Vegetasi
Analisis vegetasi digunakan untuk mengetahui kesesuaian jenis tanaman
yang tepat dan dapat dikembangkan pada kawasan yang ada dalam site
sebagai pendukung seperti penunjuk arah dan pengurang polusi.
7. Analisis Sebaran Sumber Air
Analisis sebaran sumber air digunakan untuk mengetahui titik titik sumber
air yang berguna untuk merencanakan aliran air bersih ke kawasan atau
pemukiman masyarakat lokal serta perencanaan drainase.
Penggunaan analisis tapak dengan beberapa analisis dapat membantu peniliti
dalam membuat overlay perencanaan zonasi kawasan ekowisata Desa Sakti dengan
meninjau terlebih dahulu kondisi existing Desa Sakti seperti topografi, sumber mata air, vegetasi, sarana prasarana, aksesibilitas yang nanti digabungkan dengan
identifikasi potensi wisata serta kendala yang dialami Desa Sakti sehingga dapat
digabungkan menjadi satu kumpulan layer yang memudahkan peneliti untuk memilah
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Desa Sakti mengenai
analisis potensi dan kendala untuk perencanaan ekowisata di Desa Sakti maka
dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Desa Sakti memiliki berbagai potensi ekowisata untuk dikembangakan.
Potensi tersebut diantaranya adalah potensi alam yang berupa pantai
seperti Crystal Bay, Gamat Bay dan Pantai Pandan lalu potensi Flora seperti terumbu karang dan pohon kelapa yang hasil nya digunakan warga
Desa Sakti untuk membuat minyak kelapa secara tradisional, potensi fauna
seperti Ikan Mola – Mola, Manta Ray, Hiu Sirip Putih dan Penyu, lalu potensi material heritage berupa Pura Segara Tiga Desa Sakti dan yang terakhir adalah alat musik yang bernama gamelan rindik.
2. Kendala yang dialami oleh Desa Sakti sampai saat ini adalah Desa Sakti
belum siap untuk industri pariwisata dikarenakan infrastruktur penunjang
seperti aksesibilitas, air, listrik, transportasi masih menjadi kendala bagi
Desa Sakti itu sendiri, dan pembangunan dari pemerintah daerah masih
sebatas rencana.
3. Zonasi kawasan digunakan untuk menganalisis fungsi kawasan dan
selanjutnya dapat dibuat program perencanaan ekowisatanya sesuai
dengan potensi – potensi yang terdapat pada tiap – tiap kawasan yang
sesuai dengan 5 parameter penting dalam pariwisata yaitu alam, budaya,
masyarakat, edukasi dan ekonomi.
Pada aspek alam dimana berisi daya tarik alam, flora dan fauna program
difokuskan untuk memberikan informasi dan edukasi tentang flora dan
113
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
alami flora dan fauna tersebut tidak terganggu karena kedatangan manusia
dalam skala besar.
Pada aspek sosial dan budaya program ekowisata difokuskan untuk
memberikan pengalaman kepada wisatawan bagaimana dinamika
kehidupan penduduk Desa Sakti, maka dari itu perencanaan pembangunan
akomodasi berbasis local community sangat tepat selain berfungsi sebagai
edukasi lewat pengalaman langsung dengan berinteraksi dengan penduduk
Desa Sakti juga memberikan nilai ekonomi bagi penduduk Desa Sakti itu
sendiri.
Pada akhirnya semua akan berujung kepada aspek ekonomi, sebab dari
perencanaan ekowisata penduduk Desa Sakti dapat menaikan taraf hidup
dan kesejahteraannya tanpa khawatir terhadap eksploitasi terhadap tempat
tinggal dan hidup mereka.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil kesimpulan dari hasil penelitian mengenai partisipasi
masyarakat, peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan, yaitu sebagai berikut :
1. Desa Sakti diharapkan bisa mengembangkan secara maksimal potensi –
potensi yang sudah ada, selain itu pemerintah Desa Sakti juga melakukan
sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di Desa Sakti bahwa alam,
budaya, flora, fauna yang dimiliki Desa Sakti itu potensial untuk kegiatan
wisata.
2. Pemerintah Daerah perlu untuk merealisasikan rencana pembangunan
Desa Sakti dari aspek infrastruktur seperti jalan, listrik, air bersih agar
kendala – kendala yang dihadapi oleh potensi ekowisata yang terdapat di
Desa Sakti dapat teratasi, sehingga wisatawan tidak kesulitan untuk
mengakses potensi – potensi wisata yang ada di Desa Sakti, lalu
pertumbuhan ekonomi warga Desa Sakti pun meningkat dan investor
114
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Program Program ekowisata yang direncanakan pada perencanaan
ekowisata Desa Sakti ini diharapkan bisa dipertimbangkan untuk arah
perencanaan pariwisata di Desa Sakti karena program yang ada dalam
penelitian ini diharapkan dapat menjaga kualitas potensi dengan
memberikan wisatawan informasi betapa pentingnya untuk menjaga
ekosistem alam dan aspek biotik yang ada didalamnya, pertukaran
informasi dalam bentuk pengalaman dan edukasi antara masyarakat dan
wisatawan serta menaikan nama Pulau Nusa Penida lebih khusus Desa
Sakti yang selama ini masih dikesampingkan dari pembangunan
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Brandon, K. 1996. Ecotourism and Concervation ; A review of Key Issues. World Bank.
Boo, E., “Ecotourism Planning for Protected Areas” , dalam Lindberg, K dan
Hawkins, Donald E., 9eds) Ecotourism: A Guide for Planners and Managers.
The Ecotourism Society, North Bennington, 1993.
Ceballos-Lascurain, H., “Ecotourism As a Worldwide Phenomenon”, dalam lindberg,
K dan Hawkins, Donald E., (eds) Ecotourism : A Guide for Planners and Managers. The Ecotourism Society, North Bennington, 1993.
Damanik, Janianton & Weber, Helmut, 2006. Perencanaan Ekowisata; Dari Teori ke Aplikasi. Penerbit Andi.
Darsoprajitno, S., 2002. “Ekologi Pariwisata”. Penerbit Angkasa Bandung.
Direktorat Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan –
JICA – RAKATA, Studi Awal Pengembangan Ecotourism di Kawasan
Konservasi di Indonesia, 2000.
Diyono, Yusac L. 2012. Modul Pengantar Pariwisata. Semarang: UNTAG Semarang.
Micczkowskim, Zbigniew. 1995. Environmental Issues of Tourism and Recreation. Univ.Press of America Inc. London
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1994 Tentang
Pengusahaan Pariwisata Alam di Zona Taman Nasional, Taman Hutan
116
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Prentice, Richard. 1993. Tourism and Heritage Attractions. Routledge. London. Ricky, Avenzora. EKOTOURISME ~ Teori Dan Praktek; Penilaian Potensi Objek
Wisata, Aspek Dan Indikator Penilaian
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit AlfaBeta Bandung.
Western, D. 1993. Memberi Batasan tentang Ekotourisme alam K. Lindberg an D. E Hawkins, cds. Ekotourisme ; Petunjuk Perencana dan Pengelola. The Ecotourism Society. Vermont.
WTO, 20014. Indicators of Sustainable Development for Tourism Destination. Yoeti, H & Oka, A. 2006. Tour and Travel Management. Penerbit Jakarta;Pradnya
Paramita;2006.
Yoeti, H & Oka, A. 2006. Pariwisata dan Lingkungan Hidup. Penerbit Bandung;Angkasa;1983.
Diakses dari internet:
Admin. 2013. Pengertian Analisis Tapak. [Online]. Tersedia: https://studio6btimbulsloko.wordpress.com/2013/07/16/analisis-tapak/.
[1 Februari 2015]
Admin. Sejarah dan Informasi Pulau Nusa Penida. [Online]. Tersedia: http://www.nusapenida.com [30 Oktober 2014].
Agustang, (2013). Pembangunan berwawasan lingkungan. [Online]. Tersedia:
http://aagustang.blogspot.com/2013/05/paradigma-pembangunan-berwawasan.html. [3 Oktober 2014].
Ayhie. Kebudayaan dan Wisata Budaya, [Online]. Tersedia:
117
Muhammad Harits Insan Kamil, 2014
Perencanaan Ekowisata Di Desa Sakti Pulau Nusa Penida Provinsi Bali Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Barkin, D. 1996. “Ecotourism: A tool for Sustainable Development. [Online].
Tersedia: http://www.planeta.com/sitemap.html. [15 November 2014].
Disparda, 2013. Daftar Kunjungan Wisatawan ke Pulau Bali. [Online]. Tersedia: http://www.disparda.baliprov.go.id/id/Statistik2. [1 Oktober 2014].