• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP ILMIAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP ILMIAH."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

DAN SIKAP ILMIAH SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kimia

Oleh:

Zenny Leonita

NIM 1002425

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATI KA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(2)

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

DAN SIKAP ILMIAH

Oleh Zenny Leonita

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

© Zenny Leonita 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

(3)

ZENNY LEONITA

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP

DAN SIKAP ILMIAH

(4)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengembangan Strategi Pembelajaran Intertekstual Menggunakan Inkuiri Terbimbing pada Materi

Termokimia untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Sikap Ilmiah” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan

penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika

keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut,

saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian

hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini,

atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya.

Bandung, Januari 2015

Yang membuat pernyataan,

Zenny Leonita

(5)

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

i ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh strategi pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap ilmiah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research & Development). Penelitian ini menggunakan tiga instrumen yaitu tabel validasi kesesuaian indikator sikap ilmiah dengan Kompetensi Dasar dan kesesuaian karakteristik sikap ilmiah dengan indikator sikap ilmiah, tabel validasi kesesuaian indikator penguasaan konsep dengan Kompetensi Dasar, kesesuaian deskripsi konsep dengan indikator penguasaan konsep dan ketepatan deskripsi konsep dan tabel validasi kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan sintaks inkuiri terbimbing dan kesesuaian aspek penguasaan konsep dan sikap ilmiah dengan kegiatan pembelajaran. Konten dalam instrumen tersebut divalidasi oleh dosen jurusan pendidikan kimia dan/atau guru kimia SMA. Berdasarkan hasil penelitian, indikator sikap ilmiah yang dikembangkan dalam strategi pembelajaran yaitu menunjukkan rasa ingin tahu, kerja sama, rasional, menerima ambiguitas, terbuka, objektif, ulet, jujur, tidak tergesa-gesa membuat keputusan, dan kritis. Setiap sikap ilmiah dalam indikator memiliki beberapa karakteristik tertentu. Indikator penguasaan konsep yang dikembangkan dalam strategi pembelajaran yaitu membedakan sistem dan lingkungan, membedakan sistem terbuka, tertutup dan terisolasi, menjelaskan pengertian kalor, membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan, dan membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan diagram tingkat energi. Setiap konsep yang terdapat dalam indikator dideskripsikan. Rancangan kegiatan pembelajaran yang diperoleh yaitu kegiatan pembelajaran konsep sistem, lingkungan, sistem terbuka, tertutup dan terisolasi, kegiatan pembelajaran konsep kalor dan kegiatan pembelajaran konsep reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

(6)

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ii ABSTRACT

This study aims at obtaining an intertextual learning strategy using guided inquiry on thermochemistry subject to enhance concept mastery and scientific attitude. The method used in the study are research and development (R&D). There are three instruments used in the study, namely validation table for the suitability of scientific attitude indicators with basic competence and the suitability of scientific atitude characteristics with scientific attitude indicators, validation table for the suitability of concept mastery indicators with basic competence, the suitability of concept description with concept mastery indicators and the correctness of concept description and validation table for the suitability of learning activities with guided inquiry syntax and the suitability of concept mastery and scientific attitude aspects with learning activities. The contents of those instruments are validated by lecturers of chemistry education faculty and/or senior high school chemistry teachers. Based on the study results, the scientific attitude indicators developed in the learning strategy show curiosity, cooperativeness, rationality, accepting ambiguity, being open minded, objectiveness, diligence, honesty, being patient in making decisions and being critical. Each scientific attitude in the indicators has particular characteristics. The concept mastery indicators developed in the learning strategy are differentiating system and surroundings, differentiating between open, c losed and isolated system, explaining the definition of heat, and differentiating exothermic and endothermic reaction based on experiment results and based on energy level diagram. Each concept in the indicators is described. The design of learning activities that is obtained are learning activity of system, surroundings, open system, closed system, and isolated system concept, learning activity of heat concept and learning activity of exothermic and endothermic reactions concept.

(7)

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

(8)

v Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian...

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian ...

C. Pembatasan Masalah ...

D. Tujuan Penelitian ...

E. Manfaat Penelitian ...

F. Struktur Organisasi Skripsi ...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Strategi Pembelajaran Intertekstual ...

B. Inkuiri Terbimbing ...

C. Penguasaan Konsep ...

D. Sikap Ilmiah...

E. Deskripsi Materi Termokimia ...

F. Penelitian yang Relevan ...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ...

B. Alur Penelitian ...

C. Penjelasan Istilah ...

D. Instrumen Penelitian ...

E. Prosedur Pengumpulan Data ...

F. Teknik Analisis Data ...

(9)

vi Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Perumusan Indikator Sikap Ilmiah dan Karakteristik Sikap Ilmiah...

B. Perumusan Indikator Penguasaan Konsep dan Dekripsi Konsep...

C. Representasi Kimia (Level Makroskopik, Sub-Mikroskopik, dan

Simbolik) pada Materi Termokimia ...

D. Rancangan Kegiatan Pembelajaran Intertekstual Menggunakan

Inkuiri Terbimbing pada Materi Termokimia untuk Meningkatkan

Pengusaan Konsep dan Sikap Ilmiah ...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...

B. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ... RIWAYAT HIDUP ...

43

53

65

82

116

116

118

127

(10)

vii Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Tabel 3.2

Tabel 3.3

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel Validasi Kesesuaian Indikator Sikap Ilmiah dengan

Kompetensi Dasar dan Kesesuaian Karakteristik Sikap Ilmiah

dengan Indikator Sikap Ilmiah ...

Tabel Validasi Kesesuaian Indikator Penguasaan Konsep dengan

Kompetensi Dasar, Kesesuaian Deskripsi Konsep dengan

Indikator Penguasaan Konsep dan Ketepatan Deskripsi Konsep...

Tabel Validasi Kesesuaian Kegiatan Pembelajaran dengan Sintaks

Inkuiri Terbimbing dan Kesesuaian Aspek Penguasaan Konsep

dan Sikap Ilmiah dengan Kegiatan Pembelajaran ...

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kelas XI pada Materi

Termokimia ...

Rumusan Indikator Sikap Ilmiah dan Karakteristik Sikap Ilmiah

Sebelum Validasi ...

Rumusan Indikator Sikap Ilmiah dan Karakteristik Sikap Ilmiah

Setelah Validasi ...

Rumusan Indikator Penguasaan Konsep dan Deskripsi Konsep

Sebelum Validasi ...

Rumusan Indikator Penguasaan Konsep dan Deskripsi Konsep

Setelah Validasi ...

39

40

41

43

46

51

58

(11)

viii Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Gambar 2.3

Gambar 2.4

Gambar 2.5

Gambar 2.6

Gambar 3.1

Gambar 4.1

Gambar 4.2

Gambar 4.3

Gambar 4.4

Gambar 4.5

Gambar 4.6

Gambar 4.7

Gambar 4.8

Gambar 4.9

Gambar 4.10

Gambar 4.11

Gambar 4.12

Gambar 4.13

Gambar 4.14

Gambar 4.15

Gambar 4.16

Segitiga Kimia...

Sistem Terbuka ...

Sistem Tertutup ...

Sistem Terisolasi ...

Diagram Tingkat Energi Reaksi Eksoterm ...

Diagram Tingkat Energi Reaksi Endoterm ...

Alur Penelitian...

Level Makroskopik Sistem dan Lingkungan 1 ...

Level Makroskopik Sistem dan Lingkungan 2 ...

Level Makroskopik Sistem dan Lingkungan 3 ...

Level simbolik Padatan Natrium Bikarbonat...

Level Simbolik Larutan Asam Asetat ...

Level Simbolik Campuran Padatan Natrium Bikarbonat dan

Larutan Asam Asetat ...

Level Makroskopik Sistem Terbuka...

Level Makroskopik Sistem Tertutup...

Level Makroskopik Sistem Terisolasi...

Level Simbolik Sistem Terbuka ...

Level Simbolik Sistem Tertutup ...

Level Simbolik Sistem Terisolasi ...

Set Alat Percobaan Kalor ...

Level Simbolik Kalor ...

Level Simbolik Reaksi Eksoterm ...

(12)

ix Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Hasil Validasi Kesesuaian Indikator Sikap Ilmiah dengan

Kompetensi Dasar dan Karakteristik Sikap Ilmiah dengan

Indikator Sikap Ilmiah ...

Hasil Validasi Kesesuaian Indikator Penguasaan Konsep

dengan Kompetensi Dasar, Kesesuaian Deskripsi Konsep

dengan Indikator Penguasaan Konsep dan Ketepatan

Deskripsi Konsep ...

Pengembangan Representasi Kimia (Level Makroskopik,

Submikroskopik dan Simbolik) Konsep Sistem dan

Lingkungan, Sistem Terbuka, Tertutup dan Terisolasi, Kalor,

Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm ...

Hasil Validasi Kesesuaian Kegiatan Pembelajaran dengan

Sintaks Inkuiri Terbimbing dan Kesesuaian Aspek

Penguasaan Konsep dan Sikap Ilmiah dengan Kegiatan

Pembelajaran pada Konsep Sistem, Lingkungan, Sistem

Terbuka, Tertutup dan Terisolasi...

Hasil Validasi Kesesuaian Kegiatan Pembelajaran dengan

Sintaks Inkuiri Terbimbing dan Kesesuaian Aspek

Penguasaan Konsep dan Sikap Ilmiah dengan Kegiatan

Pembelajaran pada Konsep Kalor ...

Hasil Validasi Kesesuaian Kegiatan Pembelajaran dengan

Sintaks Inkuiri Terbimbing dan Kesesuaian Aspek

Penguasaan Konsep dan Sikap Ilmiah dengan Kegiatan

127

133

138

151

(13)

x Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Lampiran 7

Pembelajaran pada Konsep Reaksi Eksoterm dan Reaksi

Endoterm ...

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 201

(14)

1 Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa tingkat

sekolah menengah. Kimia merupakan bagian dari sains yang mempelajari materi

dan perubahan yang dialaminya (Kolomuç & Tekin 2011). Mata pelajaran kimia

yang dipelajari oleh peserta didik sarat dengan konsep, mulai dari konsep yang

sederhana hingga konsep yang kompleks dan abstrak sehingga mata pelajaran

kimia termasuk mata pelajaran yang sulit dipelajari oleh siswa (Muhammad,

2011). Sejalan dengan hal tersebut Stojanovska dkk. (2012) menyatakan bahwa

kimia adalah mata pelajaran konseptual yang berdasarkan pada sejumlah

konsep-konsep abstrak sehingga sangat mungkin siswa mengalami kesulitan dalam

memahami dan menjelaskan konsep-konsep tersebut. Menurut Sirhan (2007)

topik-topik kimia secara umum berhubungan dengan struktur suatu materi, hal

tersebut yang menyebabkan kimia sulit untuk dipelajari.

Dalam mempelajari kimia, banyak siswa sekolah menengah mengalami

kesulitan mempertautkan makna tiga level representasi kimia (de Jong & van

Driel, 2004). Ketiga level tersebut merupakan karakteristik ilmu kimia, yaitu level

makroskopik, level submikroskopik dan level simbolik (Johnston, 1991). Ketiga

level saling melengkapi, tidak ada level yang lebih dominan. Level makroskopik

merupakan level yang nyata, meliputi sesuatu yang dapat dilihat, disentuh dan

dicium. Level submikroskopik meliputi atom, ion, molekul dan struktur

sedangkan level simbolik meliputi simbol, rumus, persamaan, manipulasi

matematik, dan grafik (Johnston, 2000).

Salah satu materi yang dianggap sulit oleh siswa adalah materi termokimia

(Quadros dkk., 2011). Berdasarkan pada penelitian Dalimunthe & Suyanta (2013),

materi termokimia menempati urutan ketiga sebagai materi yang dianggap sulit

oleh siswa setelah materi laju reaksi dan kesetimbangan kimia. Penelitian lain

(15)

2

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

menempati urutan paling rendah dibandingkan dengan nilai rata-rata ulangan

materi struktur atom dan sistem periodik serta laju reaksi (Sutisna 2013).

Kesulitan siswa dalam mempelajari suatu materi dapat menyebabkan

munculnya miskonsepsi (Barke dkk., 2009). Miskonsepsi terjadi jika konsepsi

siswa berbeda dengan konsepsi ilmiah (Dahar, 2011). Beberapa penelitian

menyatakan bahwa siswa mengalami miskonsepsi tentang energi yang menyertai

suatu reaksi kimia (Barker & Millar; Boo; BouJaoude; DeVos & Verdonk;

Greenbowe & Meltzer; Johnstone dkk.; Niaz; Paik dkk. dalam Yalçınkaya dkk.,

2009), dimana hal tersebut merupakan aspek yang dipelajari dalam termokimia.

Beberapa konsep pada materi termokimia yang sering menimbulkan miskonsepsi

adalah kalor dan suhu, reaksi endotermik dan eksotermik, reaksi pembakaran,

energi ikatan, dan kalorimeter (Tura´nyi & To´th, 2013). Hasil penelitian Rosalyn

(2012) juga menyebutkan bahwa siswa mengalami miskonsepsi pada materi

termokimia diantaranya siswa berkeyakinan bahwa reaksi pembakaran termasuk

reaksi endoterm karena melibatkan pengikatan oksigen, reaksi fotosintesis

termasuk reaksi eksoterm, dan perubahan entalpi reaksi pembentukan senyawa

dari unsur-unsurnya bernilai nol karena tidak melibatkan energi.

Beberapa penelitian tentang miskonsepsi siswa dalam materi kimia

menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan mengembangkan ide-ide ilmiah

dan gambar mengenai tingkat submikroskopik dan kesulitan menghubungkannya

dengan simbol kimia (level simbolik) serta percobaan di laboratorium (level

makroskopik) (Dalton, 2003). Siswa juga mengalami kesulitan memahami level

simbolik, mereka menggunakan simbol-simbol dan aljabar dalam perhitungan

tanpa penafsiran yang jelas dari level makroskopik dan submikroskopik (Ben-Zvi,

Eylon & Silberstein; Friedel & Maloney dalam de Jong & van Driel, 2004).

Kemampuan siswa dalam memahami dan mempertautkan ketiga level

representasi kimia mencerminkan model mental yang dimilikinya

(Chittleborough, 2004). Penelitian mengenai model mental pada materi

termokimia yang dilakukan oleh Marantika (2014) menunjukkan bahwa seluruh

subjek penelitian memiliki profil model mental yang tidak utuh sedangkan

(16)

3

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

siswa hanya menghafalkan konsep kimia dan tidak memahami makna level

simbolik. Selain itu siswa tidak mampu mengaitkan hasil pengamatan dengan

level submikroskopik dan simbolik.

Salah satu tujuan dari pendidikan sains pada pembelajaran kimia adalah siswa

mampu menghubungkan fenomena yang diamati dengan interaksi partikel dan

representasi simbolik (de Jong & van Driel, 2004). Dalam rangka mewujudkan

hal tersebut sangat diperlukan peran guru. Guru berperan dalam menentukan

strategi pembelajaran yang dapat mengatasi berbagai masalah siswa dalam

pembelajaran kimia, khususnya dalam materi termokimia. Salah satu strategi

pembelajaran yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah strategi pembelajaran

intertekstual. Strategi tersebut dapat dijadikan sumber kognitif yang

menghubungkan ketiga level representasi (level makroskopik, submikroskopik

dan simbolik) sehingga siswa dapat memaknai konsep-konsep baru yang

dipelajarinya.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran

intertekstual dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa. Penelitian Nopihargu

(2014) menyatakan bahwa strategi pembelajaran intertekstual pada materi reaksi

redoks dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa dengan nilai n-gain

keseluruhan sebesar 0,46 yang termasuk kategori sedang. Hasil penelitian Ardiani

(2014) menunjukkan hal yang sama, setelah proses pembelajaran dengan strategi

pembelajaran intertekstual terjadi perubahan penguasaan konsep pada ketiga

kelompok siswa (tinggi, sedang, rendah) pada materi larutan elektrolit dan

nonelektrolit ke arah yang lebih baik. Selain penelitian tersebut, terdapat

penelitian yang dilakukan oleh Herawati dkk. (2013) yang menunjukkan bahwa

prestasi belajar siswa yang mengikuti pembelajaran multiple representasi pada

materi laju reaksi lebih tinggi daripada pembelajaran konvensional. Pembelajaran

multiple representasi tersebut memiliki persamaan dengan strategi pembelajaran

intertekstual yaitu memuat ketiga level representasi kimia namun pada strategi

pembelajaran intertekstual ketiga level tersebut dipertautkan.

Berdasarkan pada Permendikbud nomor 54 tahun 2013 tentang Standar

(17)

4

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

kompetensi yang harus dipenuhi dari suatu satuan pendidikan mencakup dimensi

sikap, pengetahuan dan keterampilan. Salah satu sikap yang diharapkan untuk

dimiliki siswa setelah mempelajari sains adalah sikap ilmiah. Tuntutan perlunya

sikap ilmiah untuk ditingkatkan tertuang dalam Kompetensi Dasar 2.1 kelas XI

pada mata pelajaran kimia yang mengharapkan siswa dapat menunjukkan

perilaku ilmiah (rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu

membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,

inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan

yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sikap ilmiah sangat penting bagi siswa karena dapat meningkatkan daya kritis

siswa terhadap fenomena alam yang dihadapi (Wahyudiati dalam Mawarsari dkk.,

2013). Sikap ilmiah juga memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar

siswa (Erminiati; Purwaningsih dalam Pertiwi dkk., 2013).

Perlunya peningkatan sikap ilmiah dalam pembelajaran dipicu oleh rendahnya

sikap ilmiah siswa dilihat dari hasil observasi dalam praktikum. Terlebih lagi

penilaian yang dilakukan oleh guru lebih menekankan pada hasil akhir daripada

proses dan guru tidak pernah melakukan penilaian sikap selama melakukan

praktikum (Pertiwi dkk., 2013). Hasil observasi Wirtha dan Rapi (2008)

menunjukkan bahwa banyak siswa yang memiliki sikap ilmiah dengan kategori

kurang. Hal ini bisa dilihat dari: pertama cara mereka membuat laporan hasil

eksperimen; kedua para siswa sering melakukan manipulasi data dengan tujuan

hasil eksperimen mereka tidak menyimpang dari konsep dan prinsip yang

dijelaskan oleh guru; ketiga di dalam melaksanakan percobaan banyak siswa yang

kurang tekun; dan keempat di dalam diskusi kelas banyak siswa yang tidak mau

menerima pendapat siswa lain. Hasil eksperimen mereka dibuat dalam bentuk

laporan tetapi jarang didiskusikan, hal ini tidak memberikan kesempatan kepada

para siswa untuk mengkomunikasikan dan mendiskusikan apa yang mereka

dapatkan melalui eksperimen.

Menurut Shami (dalam Khan, 2012) sikap ilmiah siswa dapat meningkat

ketika siswa terlibat langsung dalam pembelajaran, baik dalam kegiatan di kelas

(18)

5

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

mengungkapkan bahwa pembelajaran menggunakan inkuiri mampu melibatkan

siswa dalam proses pembelajaran melalui penyelidikan ilmiah. Berdasarkan kedua

pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan inkuiri

dapat meningkatkan sikap ilmiah siswa. Hal tersebut didukung oleh pernyataan

bahwa salah satu proses dalam inkuiri adalah mengembangkan sikap diantaranya

objektif, rasa ingin tahu, terbuka, menghendaki dan menghormati teori,

bertanggung jawab, menunda penilaian sampai data yang cukup diperoleh, dan

mengecek hasil penyelidikan (Trowbridge & Bybee, 1990) Sejalan dengan hal

tersebut Roestiyah (2012) menyatakan bahwa salah satu keunggulan dari

pembelajaran inkuiri adalah mendorong siswa berpikir dan bekerja atas

inisiatifnya sendiri, bersikap objektif, jujur dan terbuka.

Salah satu jenis inkuiri adalah inkuiri terbimbing. Natalina dkk. (2013)

mengungkapkan bahwa salah satu alternatif untuk pemecahan masalah rendahnya

sikap ilmiah adalah dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing.

Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan sikap ilmiah siswa setelah belajar

menggunakan model inkuiri terbimbing. Penelitian lain juga menunjukkan hal

yang sama. Penelitian Dewi dkk. (2013) menunjukkan bahwa sikap ilmiah

kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih

baik daripada kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran

konvensional. Penelitian Santiasih dkk. (2013) juga mendukung hal tersebut, hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sikap ilmiah yang

signifikan antara siswa yang belajar menggunakan model inkuiri terbimbing

dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran konvensional.

Sikap ilmiah siswa yang belajar menggunakan model inkuiri terbimbing lebih

baik daripada sikap ilmiah siswa yang belajar dengan model pembelajaran

konvensional.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti

tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan strategi

pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi

(19)

6

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, dapat

terindentifikasi permasalahan yaitu bahwa materi termokimia merupakan salah

satu materi yang sulit dipelajari siswa sehingga sering menimbulkan miskonsepsi.

Miskonsepsi pada materi kimia terjadi karena siswa tidak dapat mempertautkan

ketiga level representasi kimia (level makroskopik, submikroskopik dan

simbolik). Selain itu terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa model mental

siswa pada materi termokimia tidak utuh yang berarti bahwa penguasaan konsep

siswa rendah. Oleh karena itu diperlukan strategi pembelajaran yang dapat

mengatasi permasalahan tersebut, dalam hal ini strategi pembelajaran yang sesuai

adalah strategi pembelajaran intertekstual. Disamping penguasaan konsep salah

satu kompetensi yang harus dimiliki siswa adalah kompetensi sikap, salah satunya

yaitu sikap ilmiah. Sikap ilmiah siswa dinilai masih rendah sehingga perlu upaya

untuk meningkatkannya melalui proses pembelajaran. Sikap ilmiah siswa dapat

meningkatkan menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing.

Berdasarkan uraian identifikasi masalah dapat dirumuskan masalah pokok

dalam penelitian ini yaitu “bagaimana strategi pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan

penguasaan konsep dan sikap ilmiah?”. Rumusan masalah tersebut dapat

diuraikan ke dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian berikut:

1. Bagaimana indikator sikap ilmiah dan karakteristik sikap ilmiah yang

dikembangkan dalam strategi pembelajaran?

2. Bagaimana indikator penguasaan konsep dan deskripsi konsep yang

dikembangkan dalam strategi pembelajaran?

3. Bagaimana rancangan kegiatan pembelajaran intertekstual menggunakan

inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan pengusaan

konsep dan sikap ilmiah?

C. Pembatasan Masalah

(20)

7

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

1. Pengembangan strategi pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri

terbimbing pada materi pokok termokimia berdasarkan pada Kompetensi

Dasar 2.1 dan Kompetensi Dasar 3.4 kelas XI pada mata pelajaran kimia,

yaitu sebagai berikut:

2.1Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,

objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,

bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif)

dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang

diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

3.4Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil

percobaan dan diagram tingkat energi.

2. Pengembangan strategi pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri

terbimbing pada materi pokok termokimia untuk meningkatkan penguasaan

konsep dan sikap ilmiah mencakup indikator sikap ilmiah, karakteristik sikap

ilmiah, indikator penguasaan konsep, deskripsi konsep, dan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP).

D. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah memperoleh strategi pembelajaran

intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk

meningkatkan penguasaan konsep dan sikap ilmiah. Adapun tujuan khusus dari

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Memperoleh indikator sikap ilmiah dan karakteristik sikap ilmiah.

2. Memperoleh indikator penguasaan konsep dan deskripsi konsep materi

termokimia.

3. Memperoleh rancangan kegiatan pembelajaran intertekstual menggunakan

inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan penguasaan

konsep dan sikap ilmiah.

(21)

8

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait,

diantaranya:

1. Bagi guru, memberikan alternatif pembelajaran dalam bentuk strategi

pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi

termokimia untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap ilmiah.

2. Bagi Peneliti lain, dapat dijadikan bahan rujukan untuk penelitian

selanjutnya.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini terdiri dari lima bab yaitu bab 1 pendahuluan, bab 2 kajian

pustaka, bab 3 metodologi penelitian, bab 4 hasil penelitian dan pembahasan dan

bab 5 kesimpulan dan saran

Bab 1 pendahuluan terdiri dari enam sub bab yaitu latar belakang penelitian,

identifikasi dan rumusan masalah penelitian, pembatasan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. Latar belakang

penelitian memaparkan alasan ketertarikan peneliti melakukan penelitian disertai

dengan fakta maupun teori yang mendukung. Berdasarkan pada latar belakang

masalah dapat diidentifikasi masalah utama dalam penelitian dan diuraikan dalam

rumusan masalah berbentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian. Pada sub bab

pembatasan masalah dikemukakan batasan-batasan dalam penelitian atau fokus

masalah penelitian. Pada sub bab tujuan penelitian dikemukakan hasil yang ingin

dicapai setelah penelitian selesai dilakukan. Pada sub bab manfaat penelitian

dikemukakan manfaat-manfaat penelitian bagi pihak-pihak terkait seperti guru,

siswa dan peneliti lain. Pada sub bab struktur organisasi skripsi dipaparkan

mengenai urutan, bagian bab dan sub bab dalam skripsi.

Bab 2 kajian pustaka berisi tinjauan teoritis dari berbagai literatur yang

berhubungan dengan penelitian ini. Dalam kajian pustaka dipaparkan tentang

strategi pembelajaran intertekstual, inkuiri terbimbing, penguasaan konsep, sikap

(22)

9

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Bab 3 metodologi penelitian memaparkan tentang metode penelitian yang

digunakan, alur penelitian, penjelasan istilah, instrumen penelitian yang

digunakan, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

Bab 4 hasil penelitian dan pembahasan memaparkan hasil yang diperoleh dari

penelitian beserta pembahasannya. Data hasil penelitian yang dibahas meliputi:

1. Data hasil validasi kesesuaian indikator sikap ilmiah dengan Kompetensi

Dasar dan karakteristik sikap ilmiah dengan indikator sikap ilmiah.

2. Data hasil validasi kesesuaian indikator penguasaan konsep dengan

Kompetensi Dasar, kesesuaian deskripsi konsep dengan indikator penguasaan

konsep dan ketepatan konsep.

3. Data hasil validasi kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan sintaks inkuiri

terbimbing dan kesesuaian aspek penguasaan konsep dan sikap ilmiah dengan

kegiatan pembelajaran.

Bab 5 kesimpulan dan saran memaparkan kesimpulan yang diperoleh dari

hasil penelitian dan saran bagi pihak-pihak terkait berdasarkan pada hasil

(23)

35 Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan tentang metode penelitian, alur penelitian, penjelasan

istilah, instrumen penelitian, prosedur pengumpulan data dan teknik analisis data.

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan

pengembangan atau research and development (R&D). Penelitian dan

pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan

suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada (Sukmadinata,

2012). Sejalan dengan pendapat tersebut Setyosari (2012) mengemukakan bahwa

penelitian dan pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Dalam dunia pendidikan

dan pembelajaran, penelitian dan pengembangan memfokuskan kajian pada

bagian desain atau rancangan apakah itu berupa model desain dan bahan ajar,

produk misalnya media dan juga proses.

Tahap-tahap penelitian dan pengembangan meliputi tiga tahap yaitu studi

pendahuluan, pengembangan model dan uji model (Sukmadinata, 2012). Pada

penelitian yang dilakukan tidak mencakup keseluruhan tahap tersebut, namun

hanya sampai tahap studi pendahuluan. Tahap studi pendahuluan yang dilakukan

meliputi studi kepustakaan dan penyusunan produk berupa strategi pembelajaran.

Penelitian dan pengembangan yang dilakukan ditujukan untuk mengembangkan

strategi pembelajaran intetekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi

termokimia untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap ilmiah.

B. Alur Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan strategi pembelajaran

intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk

meningkatkan penguasaan konsep dan sikap ilmiah. Alur penelitian dalam rangka

(24)

36

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Strategi pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap ilmiah

Valid

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Pengembangan instrumen kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan sintaks inkuiri terbimbing dan kesesuaian aspek penguasaan konsep dan

sikap ilmiah dengan kegiatan pembelajaran

Validasi kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan sintaks inkuiri terbimbing dan kesesuaian aspek penguasaan konsep dan sikap ilmiah

dengan kegiatan pembelajaran

Pengembangan kegiatan pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan

penguasaan konsep dan sikap ilmiah

T idak Valid Revisi

Perumusan indikator penguasaan konsep berdasarkan Kompetensi Dasar dan deskripsi konsep berdasarkan indikator penguasaan konsep Perumusan indikator sikap ilmiah berdasarkan

Kompetensi Dasar dan karakteristik sikap ilmiah berdasarkan indikator sikap ilmiah

Analisis Standar Isi Kimia Kurikulum 2013 pada materi termokimia Analisis literatur tentang

sikap ilmiah

Analisis literatur tentang deskripsi konsep materi

termolkimia

Pengembangan instrumen kesesuaian indikator penguasaan konsep dengan Kompetensi Dasar, kesesuaian deskripsi konsep dengan

indikator penguasaan konsep dan ketepatan deskripsi konsep Pengembangan instrumen kesesuaian indikator sikap

ilmiah dengan Kompetensi Dasar dan kesesuaian karakteristik sikap ilmiah dengan indikator sikap ilmiah

Validasi kesesuaian indikator penguasaan konsep dengan Kompetensi Dasar, kesesuaian deskripsi konsep dengan indikator penguasaan konsep , ketepatan deskripsi konsep, kesesuaian indikator sikap ilmiah dengan

Kompetensi Dasar dan kesesuaian karakteristik sikap ilmiah dengan indikator sikap ilmiah

Revisi

T idak Valid T idak Valid

Revisi

Valid

Analisis literatur tentang representasi kimia pada materi termokimia

Level makroskopik Level sub-mikroskopik Level simbolik

Pengembangan representasi kimia pada materi termokimia

(25)

37

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan alur penelitian, maka langkah penelitian dibagi menjadi tiga tahap,

yaitu sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan

a. Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar kurikulum 2013.

b. Analisis literatur tentang sikap ilmiah dan deskripsi materi termokimia.

c. Perumusan indikator sikap ilmiah berdasarkan Kompetensi Dasar dan

karakteristik sikap ilmiah berdasarkan indikator sikap ilmiah.

d. Perumusan indikator penguasaan konsep berdasarkan Kompetensi Dasar

dan deskripsi konsep berdasarkan indikator penguasaan konsep.

e. Analisis literatur tentang representasi kimia (level makroskopik,

mikroskopik, dan simbolik) pada materi termokimia.

f. Pengembangan representasi kimia pada materi termokimia.

g. Analisis literatur tentang inkuiri terbimbing

h. Pengembangan kegiatan pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri

terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan penguasaan

konsep dan sikap ilmiah.

i. Penyusunan instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Proses validasi kesesuaian indikator sikap ilmiah dengan Kompetensi

Dasar dan kesesuaian karakteristik sikap ilmiah dengan indikator sikap

ilmiah.

b. Proses validasi kesesuaian indikator penguasaan konsep dengan

Kompetensi Dasar, kesesuaian deskripsi konsep dengan indikator

penguasaan konsep, dan ketepatan deskripsi konsep.

c. Proses validasi kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan sintaks inkuiri

terbimbing dan kesesuaian aspek penguasaan konsep dan sikap ilmiah

dengan kegiatan pembelajaran.

3. Tahap Analisis Data

a. Analisis hasil validasi kesesuaian indikator sikap ilmiah dengan

Kompetensi Dasar dan kesesuaian karakteristik sikap ilmiah dengan

(26)

38

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

b. Analisis hasil validasi kesesuaian indikator penguasaan konsep dengan

Kompetensi Dasar, kesesuaian deskripsi konsep dengan indikator

penguasaan konsep, dan ketepatan deskripsi konsep.

c. Analisis hasil validasi kesesuaian kegiatan pembelajaran pada materi

termokimia dengan sintaks inkuiri terbimbing dan kesesuaian aspek

penguasaan konsep dan sikap ilmiah dengan kegiatan pembelajaran.

d. Revisi bagian-bagian yang tidak valid

4. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian.

C. Penjelasan Istilah

Dalam rangka menghindari kesalahan penafsiran terhadap istilah-istilah yang

digunakan dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan mengenai beberapa

istilah, yaitu:

1. Strategi pembelajaran merupakan perencanaan yang berisi tentang rangkaian

kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Sanjaya,

2008).

2. Intertekstual merupakan proses sentral bagi manusia untuk memahami makna

teks-teks yang baru. Teks didefinisikan sebagai bahasa fungsional, baik lisan

maupun tulisan atau media lain yang dapat mengekspresikan apa yang

dipikirkan (Halliday & Hasan dalam Wu, 2003). Dalam ilmu kimia,

intertekstual dipandang sebagai proses pertautan antara tiga level representasi,

pengalaman dan kejadian sehari-hari (Wu, 2003).

3. Inkuiri terbimbing merupakan salah satu jenis level pembelajaran inkuiri.

Dalam inkuiri terbimbing, guru menyediakan masalah dan mendorong siswa

untuk menyelesaikan masalah tersebut baik sendiri atau kelompok. Guru

bertindak sebagai fasilitator yang memberikan bimbingan kepada siswa.

Bimbingan yang diberikan seharusnya dalam bentuk pertanyaan yang

membantu siswa berpikir untuk merancang penyelidikan. Guru lebih banyak

memberikan arahan daripada memberi informasi (Trowbridge & Beybee,

1990).

4. Penguasaan konsep merupakan kemampuan siswa dalam memahami makna

(27)

39

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

(Dahar, 1989). Penguasaan konsep dicapai setelah siswa melewati beberapa

proses. Proses tersebut diklasifikasikan sebagai mengingat, memahami,

mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta (Anderson &

Krathwohl, 2001).

5. Sikap ilmiah merupakan pola pikir dan karakteristik seorang ilmuwan

(Munby dalam Olasehinde dkk., 2014). Komponen sikap ilmiah diantaranya

rasa ingin tahu, kerja sama, terbuka, rasional, menerima ambiguitas, objektif,

jujur, ulet, kesediaan menangguhkan keputusan, kritis dan peduli lingkungan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tabel validasi kesesuaian indikator sikap ilmiah dengan Kompetensi Dasar

dan kesesuaian karakteristik sikap ilmiah dengan indikator sikap ilmiah.

Tabel ini terdiri dari kolom-kolom berisi Kompetensi Dasar, indikator sikap

ilmiah, karakteristik sikap ilmiah, kolom validasi kesesuaian indikator sikap

ilmiah dengan Kompetensi Dasar beserta kolom saran dan kolom validasi

kesesuaian karakteristik sikap ilmiah dengan indikator sikap ilmiah beserta

kolom saran. Konten dalam instrumen ini selanjutnya divalidasi untuk

memperoleh indikator sikap ilmiah yang sesuai dengan Kompetensi Dasar

dan karakteristik sikap ilmiah yang sesuai dengan indikator sikap ilmiah.

Instrumen ini ditunjukkan dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Tabel Validasi Kesesuaian Indikator Sikap Ilmiah dengan Kompetensi Dasar dan Kesesuaian Karakteristik Sikap Ilmiah dengan Indikator Sikap Ilmiah

Kompetensi Dasar

Indikator Sikap Ilmiah

Karakteristik Sikap Ilmiah

Kesesuaian Indikator Sikap Ilmiah dengan Kompetensi Dasar

Kesesuaian Karakteristik Sikap Ilmiah dengan Indikator Sikap

Ilmiah

Ya T idak Saran Ya T idak Saran

2. Tabel validasi kesesuaian Indikator penguasaan konsep dengan Kompetensi

Dasar, kesesuaian deskripsi konsep dengan indikator penguasaan konsep dan

ketepatan deskripsi konsep. Tabel yang terdiri dari kolom-kolom berisi

Kompetensi Dasar, indikator penguasaan konsep, deskripsi konsep, kolom

(28)

40

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

beserta kolom saran, kolom validasi kesesuaian deskripsi konsep dengan

indikator penguasaan konsep beserta kolom saran dan kolom validasi

ketepatan konsep beserta kolom saran. Konten dalam instrumen ini

selanjutnya divalidasi untuk memperoleh indikator penguasaan konsep yang

sesuai dengan Kompetensi Dasar, deskripsi konsep yang sesuai dengan

indikator penguasaan konsep dan deskripsi konsep yang tepat. Instrumen ini

ditunjukkan dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Tabel Validasi Kesesuaian Indikator Penguasaan Konsep dengan Kompetensi Dasar, Kesesuaian Deskripsi Konsep dengan Indikator Penguasaan

Konsep dan Ketepatan Deskripsi Konsep

Kompetensi Dasar

Indikator Penguasaan

Konsep

Deskripsi Konsep

Kesesuaian Indikator Penguasaan Konsep dengan Kompetensi

Dasar

Kesesuaian Deskripsi Konsep dengan Indikator

Penguasaan Konsep

Ketepatan Deskripsi Konsep

Ya T idak Saran Ya T idak Saran Ya T idak Saran

3. Tabel validasi kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan sintaks inkuiri

terbimbing dan kesesuaian aspek penguasaan konsep dan sikap ilmiah dengan

kegiatan pembelajaran. Tabel ini terdiri dari kolom-kolom berisi sintaks

inkuiri terbimbing, kolom kegiatan pembelajaran yang terdiri dari kolom

tujuan tindakan guru, kegiatan guru dan kegiatan siswa, kolom aspek

penguasaan konsep, kolom aspek sikap ilmiah, kolom validasi kesesuaian

kegitan pembelajaran dengan sintaks inkuiri terbimbing beserta saran, kolom

validasi kesesuaian aspek penguasaan konsep dengan kegiatan pembelajaran

beserta saran dan kolom validasi kesesuaian aspek sikap ilmiah dengan

kegiatan pembelajaran beserta saran. Konten dalam instrumen ini selanjutnya

divalidasi untuk memperoleh kegitan pembelajaran yang sesuai dengan

sintaks inkuiri terbimbing dan aspek penguasaan konsep dan sikap ilmiah

yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran. Instrumen ini ditunjukkan pada

(29)

41

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Tabel Validasi Kesesuaian Kegiatan Pembelajaran dengan Sintaks Inkuiri Terbimbing dan Kesesuaian Aspek Penguasaan Konsep dan Sikap Ilmiah

dengan Kegiatan Pembelajaran

Sintaks Inkuiri T erbimbing Kegiatan Pembelajaran Aspek Penguasaan Konsep Aspek Sikap Ilmiah Kesesuaian Kegiatan pembelajaran dengan sintaks Inkuiri terbimbing Kesesuaian Aspek Penguasaan Konsep dengan Kegiatan Pembelajaran

Kesesuaian Aspek Sikap Ilmiah dengan Kegiatan

Pembelajaran T ujuan T indakan Guru Kegiatan Guru Kegiatan

Siswa Ya T idak Saran Ya T idak Saran Ya T idak Saran

E. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan validasi konten dalam

instrumen-instrumen yang telah dibuat kepada guru dan/atau dosen. Konten dalam

tabel validasi kesesuaian indikator sikap ilmiah dengan Kompetensi Dasar dan

kesesuaian karakteristik sikap ilmiah dengan indikator sikap ilmiah divalidasi oleh

enam validator yang merupakan dosen jurusan pendidikan kimia. Konten dalam

tabel validasi kesesuaian indikator penguasaan konsep dengan Kompetensi Dasar,

kesesuaian deskripsi konsep dengan indikator penguasaan konsep dan ketepatan

deskripsi konsep divalidasi oleh tujuh orang validator yang merupakan dosen

jurusan pendidikan kimia. Konten dalam tabel validasi kesesuaian kegiatan

pembelajaran dengan sintaks inkuiri terbimbing dan kesesuaian aspek penguasaan

konsep dan sikap ilmiah dengan kegiatan pembelajaran terdiri tiga tabel yang

masing-masing divalidasi oleh lima orang validator yang terdiri dari tiga dosen

jurusan pendidikan kimia dan dua guru kimia SMA.

.

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian yang dilakukan berupa kata-kata dan

simbol. Simbol ditunjukkan dengan tanda ceklis pada kolom validasi sedangkan

kata-kata ditunjukkan oleh komentar dan saran yang diberikan oleh validator.

Data yang diperoleh dideskripsikan dan dijadikan bahan pertimbangan untuk

(30)

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

116 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Indikator sikap ilmiah yang dikembangkan dalam strategi pembelajaran yaitu

menunjukkan rasa ingin tahu, kerja sama, rasional, menerima ambiguitas,

terbuka, objektif, ulet, jujur, tidak tergesa-gesa membuat keputusan, dan

kritis. Rasa ingin tahu memiliki karakteristik membaca untuk menemukan

informasi, mengajukan pertanyaan, dan mencari informasi lain yang berkaitan

dengan materi pembelajaran dari sumber yang berbeda. Sikap kerja sama

memiliki karakteristik membuat pembagian tugas dalam tim, berdiskusi

dalam memecahkan masalah, dan berpartisipasi aktif dalam kelompok. Sikap

rasional memiliki karakteristik mencari penyebab dari suatu peristiwa dan

mengidentifikasi hubungan sebab akibat. Sikap menerima ambiguitas

memiliki karakteristik menghormati pendapat orang lain sampai terbukti tidak

sesuai dengan data dan berusaha mencari bukti untuk memperoleh kepastian.

Sikap terbuka memiliki karakteristik bersedia untuk mengubah pemikiran dan

kesimpulan berdasarkan bukti yang dapat diandalkan, mempertimbangkan ide

yang diberikan orang lain, menghargai pendapat/temuan orang lain, dan tidak

merasa selalu benar. Sikap objektif memiliki karakteristik berperilaku sesuai

fakta, tidak terpengaruh oleh faktor-faktor dari luar dan kepentingan pribadi

dalam menafsirkan hasil pengamatan, dan mempertimbangkan fakta yang

mendukung dan menentang. Sikap ulet memiliki karakteristik mengulangi

percobaan jika percobaan sebelumnya gagal dan menyelesaikan suatu

kegiatan meskipun teman kelasnya selesai lebih awal. Sikap jujur memiliki

karakteristik melaporkan pengamatan sesuai fakta dan melaporkan hipotesis

walaupun tidak sesuai dengan bukti. Sikap tidak tergesa-gesa membuat

keputusan memilik karakteristik ketidaksediaan membuat kesimpulan

(31)

117

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

menolak pendapat, dan menghindari pengambilan keputusan secara

tergesa-gesa. Sikap kritis memiliki karakteristik mengajukan pertanyaan untuk

mencari bukti terhadap pernyataan orang lain, meragukan temuan teman,

menanyakan setiap perubahan/hal baru, dan mengulangi kegiatan yang

dilakukan.

2. Indikator penguasaan konsep yang dikembangkan dalam strategi pembelajaran yaitu membedakan sistem dan lingkungan, membedakan sistem

terbuka, tertutup dan terisolasi, menjelaskan pengertian kalor, membedakan

reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan, dan

membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan diagram

tingkat energi. Deskripsi konsep yang dikembangkan dalam strategi

pembelajaran diantaranya deskripsi konsep sistem, lingkungan, sistem

terbuka, sistem tertutup, sistem terisolasi, kalor, reaksi eksoterm, dan reaksi

endoterm

3. Rancangan kegiatan pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri

terbimbing pada materi termokimia untuk meningkatkan penguasaan konsep

dan sikap ilmiah yang dikembangkan terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran

yaitu kegiatan pembelajaran konsep sistem, lingkungan, sistem terbuka,

tertutup dan terisolasi, kegiatan pembelajaran konsep kalor dan kegiatan

pembelajaran konsep reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Tahapan kegiatan

pembelajaran dikembangkan berdasarkan sintaks inkuiri terbimbing dan

materi yang diberikan memuat representasi kimia.

B. Saran

Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan, maka penulis

menyarankan:

1. Perlu dilakukan pengembangan strategi pembelajaran yang mencakup

konsep-konsep pada Kompetensi Dasar 3.5 agar diperoleh strategi

pembelajaran pada materi termokimia yang utuh.

2. Strategi pembelajaran intertekstual menggunakan inkuiri terbimbing pada

(32)

118

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

yang telah dikembangkan sebaiknya diuji coba terlebih dahulu kepada siswa

(33)

118 Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R. (Penyunting), (2001), A taxonomy for learning and assessing. New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Anwar, H. (2009). Penilaian sikap ilmiah dalam pembelajaran sains. Jurnal

Pelangi Ilmu, 2 (5), hlm. 103-114.

AP Chemistry. (2007). Thermochemistry. Washington: The college board.

Apriono, D. (2011). Meningkatkan keterampilan kerjasama siswa dalam belajar melalui pembelajaran kolaboratif. Prospektus, 9 (2), hlm. 159-172.

Ardiani, A. (2014). Implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada materi

larutan elektrolit dan nonelektrolit kelas X. (Skripsi). Jurusan Pendidikan

Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia.

Ataha, U.C. & Ogumogu, A.E. (2013). An investigation of the scientific attitude among science students in senior secondary schools In Edo South Senatorial District, Edo State. Journal of Education and Practice, 4 (11), hlm. 12-16.

Atkins, P & Paula J.d. (2006). Physical chemistry. New York: W.H. Freeman Company.

Ayyildiz, Y dan Tarhan, L. (2012). The effective concepts on students’ understanding of chemical reactions and energy. Hacettepe Üniversitesi

Journal of Education, 42, hlm. 72-83.

Azwar, S. (2009). Sikap manusia, teori dan pengukurannya. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Banchi, H. & Bell, R. (2008). The many level of inquiry. Washington: National Academy Press.

(34)

119

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Barot, K.Y. (2013). a study of scientific attitudes of students of secondary level in context of certain variables. International Journal for Research in

Education, 2 (1), hlm. 60-67.

Barron, L. (2012).Using scaffolding and guided-inquiry to improve learning in a postgraduate forensic science laboratory class. Higher Education Research

Network Journal, 4, hlm. 43-52.

Brady, J.E. (1990). General Chemistry: Principles and structure. Edisi kelima. Canada: Van Hoffmann Press, Inc.

Brady,J., Russel, & Holum,J. (2000). Chemistry matter and it’s change. Edisi ketiga. New York:John Wiley & Sons, Inc.

Brady, J.E., dkk. (2009). Chemistry. Hoboken: John Wiley& Sons, Inc.

Brown, L.T. dkk. (2012). Chermistry; The central science. Edisi kedua belas. New York: Pearson Education, Inc.

Carin, A.A. (1997). Teaching modern science. Edisi Ketujuh. New Yok: Merril.

Chang, R. dan Overby, B. (2011). General Chemistry: The essential concept. Edisi keenam. New York: McGraw-Hill

Chittleborough, G.D. (2004). The role of teaching models and chemical representation in developing students’ mental models of chemical

phenomena. (Thesis). Curtin University of Technology.

Chittleborough, G & Treagust, D.P. (2007). The modelling ability of non-major chemistry students and their understanding of the sub-microscopic level.

Chemistry Education Research and Practice, 8 (3), hlm. 274-292.

Dahar, R.W. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

(35)

120

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Dalimunthe, H.H. & Suyanta (2013). Analisis kesulitan belajar kimia peserta didik sekolah menengah atas negeri (SMA N) kelas XI IPA semester gasal di Kabupaten Sleman tahun ajaran 2012/2013. Jurnal Universitas Negeri

Yogyakarta, 2 (2), 1-7.

Dalton, R.M. (2003). The development of students mental models of chemical

substances and processes at the molecular level. (Disertasi). Faculty of the

Graduate School, University of Western Sydney.

de Jong, O and van Driel, J. (2004). Exploring the development of student

teachers’ PCK of the multiple meanings of chemistry topics. International

Journal of Science and Mathematics Education, 2, hlm. 477–491.

Dewi, N.L., Dantes, N., & Sadia, I.W. (2013) Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar IPA. e-Journal

Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 3, hlm. 1-10.

Djamarah, S.B. & Zain, A. (2010). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka cipta.

Ebbing, D.D. & Gammon, S.D. (2009). General chemistry. Edisi kesembilan. New York: Houghton Mifflin Company.

Farooq, M & Pitafi, A.I. (2012). Measurement of scientific attitude of secondary school students in Pakistan. SAVAP International, 2 (2), hlm. 379-392.

Fitriyani, I. (2014). Profil model mental siswa pada materi termokimia dengan

menggunakan TDM-POE. (Skripsi). Jurusan pendidikan kimia, Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Gilbert, J.K. & Treagust, D. (2009). Multiple representations in chemical

education, models and modeling in science education. Scotland: Springer.

(36)

121

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Henrickson, C. (2005). Chemistry. Hoboken: Wiley Publishing, Inc.

Herawati, F.R., Mulyani, S., & Redjeki, T. (2013). Pembelajaran kimia berbasis multiple representasi ditinjau dari kemampuan awal terhadap preastasi belajar laju reaksi siswa SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret, 2(2), hlm. 38-43.

Ibrahim, R. & Syaodih, N.S. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Johnston, A.H. (1991). Why is science difficult to learn? Things are seldom what they seem. Journal of Computer Assisted Learning, 7, hlm. 75-83.

Johnston, A.H. (2000). Teaching of chemistry - logical or psychological?.

Chemistry Education: Research and Practice in Europe, 1(1), hlm. 9-15.

Kallus, M. K. (2003). Three case studies of "at-risk" middle level learners in a

summer school context. Desertasi, graduate Faculty of Texas Tech

University.

Kemendikbud (2013). Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan

Menengah. Jakarta: Depdikbud.

Kemendikbud (2014). Kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah menengah

atas/madrasah aliyah. Jakarta: Depdikbud.

Khan, M. (2012). A comparison of an inquiry lab teaching method and traditional lab teaching method upon scientific attitudes of biology students. Language

in India. 12, hlm. 398-410.

(37)

122

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Kusumah, F.H. (2014). Diagnosis miskonsepsi siswa pada materi kalor dengan menggunakan three-tier test. Educationist, 7(2), hlm. 11-20.

Levine, I.N. (2009). Physical Chemistry. Edisi keenam. New York: McGraw-Hill Internation Edition.

Lewis, M. & Waller, G. (1983). Thinking chemistry. London: oxford University Press.

Lewis, R & Evans, W. (2006). Chemistry.Edisi Ketiga. New York: PALGRAVE MACMILLAN.

Lie, A. (2002). Cooperative learning. Jakarta: Grasindo.

Lippincott, W.T., Garrett, A.B. &Verhoek, F.H. (1977). A study of matter. Edisi Ketiga. Canada: John Wiley & Sons, Inc.

Mahan, B.H. (1975). University Chemistry. Canada: Addison-Wesley Publishing Company.

Marantika, R.N. (2014). Profil model mental siswa pada penentuan ∆H reaksi

penetralan dengan TDM-IAE. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia,

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Mawarsari, dkk. (2013). Penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuir i untuk meningkatkan pemahaman konsep dan sikap ilmiah. Chemistry in

Education, 1, hlm. 1-8.

McMurry, J.E. dan Fay, R.C. (2003). Chemistry. Edisi keempat. Philadelphia: Brooks/Cole Publishing Company.

(38)

123

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Mortimer, R.G. (2008). Physical chemistry. Edisi Ketiga. Canada: Elsevier Academic Press.

Muhammad, H. (2011). Penerapan pembelajaran kooperatif dan latihan berstruktur pada pokok bahasan larutan asam basa. Jurnal Tasimak Media

Sains danTeknologi Abulyatama, 2(1), hlm. 44-53.

Myers, R. (2003). The Basics of chemistry. London: Greenwood Press.

Natalina dkk. (2013). Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inkuiri) untuk meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 5 Pekanbaru tahun ajaran 2011/2012.

Prosiding Semirata FPMIPA Universitas Lampung, Lampung, hlm 83-92.

Nopihargu, A. (2014). Implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada

materi reaksi redoks kelas X. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia,

Universitas Pendidikan Indonesia.

Olasehinde dkk. (2014). Scientific attitude, attitude to science and science achievement of senior secondary school students in Katsina State, Nigeria.

Journal of Educational and Social Research, 4 (1), hlm. 445-452.

Osman, K., Iksan, Z.H., & Halim, L. (2007). Sikap terhadap Sains dan Sikap Saintifik di kalangan Pelajar Sains. Jurnal Pendidikan, 32, hlm. 39-60.

Oxtoby, D.W. dkk. (2012). Principles of modern chemistry. Edisi ketujuh. Philadelphia: Brooks/cole

Pertiwi, dkk. (2013). Peningkatan sikap ilmiah siswa melalui metode praktikum dengan pendekatan inkuiri pada materi termokimia di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Sanggau. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2 (6), hlm. 1-13.

Petrucci, R.H. dkk. (2011). General chemistry: Principles and modern

(39)

124

Zenny Leonita, 2015

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL MENGGUNAKAN INKUIRI TERBIMBING PAD A MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP D AN SIKAP ILMIAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Quadros, A. L de, dkk. (2011). “The Knowledge of Chemistry in Secondary

Education: Difficulties from The Teacher’ View”. E

Gambar

Gambar 3.1 Alur Penelitian
Tabel 3.1 Tabel Validasi Kesesuaian Indikator Sikap Ilmiah dengan Kompetensi Dasar dan Kesesuaian Karakteristik Sikap Ilmiah dengan Indikator Sikap Ilmiah Kesesuaian Indikator Sikap Kesesuaian Karakteristik Sikap
Tabel 3.2 Tabel Validasi Kesesuaian Indikator Penguasaan Konsep dengan Kompetensi Dasar, Kesesuaian Deskripsi Konsep dengan Indikator Penguasaan
Tabel 3.3 Tabel Validasi Kesesuaian Kegiatan Pembelajaran dengan Sintaks Inkuiri Terbimbing dan Kesesuaian Aspek Penguasaan Konsep dan Sikap Ilmiah

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan: Tiada lain kesimpulan sementara dari penniless untuk jangka panjang, ialah bahwa filosofi instrumentalisme menjadi suatu wahana dan alat yang sangat strategis

acutatum , karena ekstrak rimpang lengkuas di samping mengandung Alkaloid, Triterpenoid, Flavonoid dan Saponin juga mengandung senyawa Galangin dan Eugenol yang

Pada dasarnya semua kolesterol endogen yang beredar dalam lipoprotein plasma dibentuk oleh hati, tetapi semua sel tubuh lain setidaknya membentuk sedikit kolesterol, yang

Memotong biaya jasa service dan atau menunda pembayaran dalam jangka waktu tertentu jika Pihak Kedua tidak menjalankan tugas dan kewajibannya sesuai dengan ketentuan yang

Among Aristotles eleven virtues, The Prince and the Pauper main characters, Edward Tudor, Tom Canty and Miles Hendon, reflected six virtues in their character on the fiction, which

SAC Physical Settings and Resourcing 30... Counseling and Alternative Counseling

KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 188.45/ 194 /KUM/2015 TENTANG

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort &