• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN DAN PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK PEMBELAJARAN DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DESAIN DAN PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK PEMBELAJARAN DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Annisa Dwi Kharisma, 2014

DESAIN DAN PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK PEMBELAJARAN DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

oleh :

Annisa Dwi Kharisma E.0451.0806440

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Desain dan Pengembangan Modul

Berbasis Multimedia untuk

Pembelajaran Dasar Teknik

Telekomunikasi

Oleh

Annisa Dwi Kharisma

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Annisa Dwi Kharisma 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Annisa Dwi Kharisma, 2014

LEMBAR PENGESAHAN

Annisa Dwi Kharisma NIM. 0806440

DESAIN DAN PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK PEMBELAJARAN DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Disetujui dan disahkan oleh:

Mengetahui, Pembimbing I,

Dr. Ade Gafar Abdullah, M.Si NIP. 19721113 199903 1 001

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro,

Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T., M.SIE. NIP. 19551204 198103 1 002

Pembimbing II,

(4)

ABSTRAK

Desain dan Pengembangan Modul Berbasis Multimedia Untuk Pembelajaran Dasar Teknik Telekomunikasi

oleh:

Annisa Dwi Kharisma E.0451.0806440

Abstrak. Penelitian mengenai pengembangan modul cetak menjadi modul berbasis

multimedia, bertujuan untuk menguji validasi produk sehingga memenuhi kelayakan sebagai media pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah prosedur penelitian pengembangan dengan menggunakan metode evaluatif. Uji ahli dilakukan untuk menguji media dan materi. Pada uji ahli, modul berbasis multimedia mendapatkan kualifikasi baik, sehingga modul berbasis multimedia layak diaplikasikan pada kegiatan pembelajaran. Uji validasi produk dilakukan terhadap mahasiswa jurusan pendidikan teknik elektro FPTK UPI angkatan 2012 dengan jumlah sampel 30 orang. Pengumpulan data yang dilakukan dengan pemberian angket dan wawancara terstruktur. Dari hasil uji validasi produk mendapatkan kualifikasi baik, karena memiliki tampilan menarik dan mudah digunakan, sehingga modul berbasis multimedia layak digunakan dalam proses pembelajaran dan dapat dijadikan alternatif media pembelajaran modern.

Kata Kunci : modul berbasis multimedia, media pembelajaran, dasar teknik telekomunikasi

Abstract. The research of printing module development into multimedia-centered

module, has goals to judge product’s validation in order to fulfill validation as learning media. The research method used is development research procedure with evaluative method. The expert judgement is done to test the learning media and materials. In expert judgement, multimedia-centered module has best qualification result therefore this module is deserved to be applied in learning activity. Product validation test is done to the 30 students in Electro UPI 2012. The data collection is done through questionnaire and structured interview. Based on validation test result, the product has good qualification, because it has attractive and applicable performance, therefore multimedia-centered module is deserved to be used in learning activity and can be applied as alternative modern learning media.

(5)

DAFTAR ISI

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 4

BAB III METODE PENELITIAN ... 7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Prosedur Penelitian Pembuatan Modul Berbasis Multimedia .... 11

4.2 Pembahasan ... 23

4.2.1 Bagaimana Prosedur Perencanaan Pembuatan Modul Berbasis Multimedia ... 23

4.2.2 Bagaimana Tanggapan Modul Berbasis Multimedia ... 24

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 25

5.2 Saran ... 25

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Perbandingan antara Modul Elektronik

dengan Modul Cetak ... 6

Tabel 3.1 Daftar Tim Ahli Pada Penelitian dan Pengembangan ... 9

Tabel 3.2 Konversi Tingkat Ketercapaian ... 10

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian ... 7

Gambar 4.1 Desain Modul Berbasis Multimedia ... 15

Gambar 4.2 Fitur Menu Navigasi ... 16

Gambar 4.3 Tampilan Modul dengan Video ... 16

Gambar 4.4 Tampilan Tes Formatif ... 16

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Lampiran A-1 Kisi-Kisi Instrumen Uji Ahli Materi Lampiran A-2 Kisi-Kisi Instrumen Uji Ahli Media Lampiran A-3 Instrumen Uji Ahli Materi

Lampiran A-4 Hasil Instrumen Uji Ahli Materi Lampiran A-5 Instrumen Uji Ahli Media Lampiran A-6 Hasil Instrumen Uji Ahli Media

LAMPIRAN B

Lampiran B-1 Kisi-Kisi Instrumen Uji Validasi Produk Lampiran B-2 Instrumen Penelitian Uji Validasi Produk Lampiran B-3 Hasil Uji Validasi Produk

LAMPIRAN C

Lampiran C-1 Lembar Bimbingan Skripsi

LAMPIRAN D

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Era globalisasi saat ini ditandai oleh semakin meluasnya penggunaan teknologi komputer di hampir seluruh segi kehidupan, khususnya dunia pendidikan. Berkenaan dengan unsur-unsur yang terdapat dalam dunia pendidikan, maka dibutuhkannya suatu alat bantu atau media pembelajaran untuk mendukung proses belajar mengajar. Media pembelajaran yang sering digunakan adalah media pembelajaran berbasis komputer dengan bantuan program/ software. Dunia pendidikan juga telah memanfaatkan software komputer dalam pembuatan berbagai alat bantu pembelajaran yang interaktif dengan konsep multimedia.

Ketepatan memilih media pendidikan yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar sangat besar pengaruhnya terhadap efektivitas tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran yang akan di capai. Dalam proses mengajar sering terjadi tidak efektif dan efisien disebabkan oleh adanya kurang minat, jenuh dan tidak paham. Keberadaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk memudahkan dalam penyampaian pesan pembelajaran, memudahkan pemahaman, diharapkan dapat mengurangi kejenuhan peserta didik selama ini proses pembelajaran, serta media dapat diaplikasikan dalam waktu dan kesempatan pada saat dibutuhkan.

Dasar Teknik Telekomunikasi merupakan salah satu materi awal untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI. Dalam proses belajar diperkuliahan penggunaan media pembelajaran sangatlah penting, salah satu contohnya media pembelajaran menggunakan modul. Modul merupakan upaya membantu dosen dalam mengajar atau mempermudah mahasiswa dalam mempelajari suatu materi. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengembangkan modul pembelajaran berbasis multimedia dengan menggunakan

software kvisoft flipbook. Modul berbasis multimedia diharapkan dapat

(10)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur desain modul berbasis multimedia untuk materi dasar teknik telekomunikasi.

2. Bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap penggunaan modul berbasis multimedia untuk materi dasar teknik telekomunikasi.

1.3Pembatasan Masalah

Mengingat terlalu luasnya ruang lingkup penelitian, maka perlu adanya pembatasan masalah agar penelitian ini tepat menuju sasaran dan tidak menyimpang. Dalam penelitian ini peneliti membatasi sebagai berikut:

1. Penelitian hanya dilakukan terhadap materi pembelajaran dasar telekomunikasi.

2. Untuk mengetahui kelayakan produk dilakukan dengan uji validasi terhadap produk yang dikembangkan meliputi uji ahli media dan uji ahli isi materi.

3. Penelitian hanya memfokuskan pada pendapat mengenai hasil implementasi modul berbasis multimedia flipbook, dan tidak dilihat dari pengaruh modul terhadap prestasi belajar.

1.4Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui prosedur desain modul berbasis multimedia untuk materi dasar teknik telekomunikasi

(11)

1.5Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang dilakukan diantaranya:

1. Bagi mahasiswa, penggunaan media pembelajaran ini diharapkan dapat membantu memperjelas dalam memahami materi dasar teknik telekomunikasi.

2. Bagi dosen, penerapan media pembelajaran ini akan mempermudah dosen dalam menyampaikan materi pembelajaran yang efektif dan efisien.

3. Bagi jurusan, memberi masukan dan pertimbangan bagi jurusan dalam mengembangkan dan menyempurnakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media yang tepat.

4. Bagi universitas, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian atau referensi bagi mahasiswa di kampus tentang penelitian pengembangan media pembelajaran dan sebagai bahan penelitian lanjutan untuk kedepannya.

5. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk memperluas wacana dalam bidang pengembangan media pembelajaran.

1.6Sistematika Penulisan Skripsi

(12)

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan prosedur penelitian pengembangan dengan menggunakan metode evaluatif. Untuk membuat penelitian ini menjadi terarah, peneliti menyajikan langkah-langkah penelitian dalam bentuk diagram alur seperti gambar 3.1.

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

Pengumpulan Data

- Silabus JPTE FPTK UPI

- Sumber pustaka bahan ajar

Desain Produk Pembuatan Modul Cetak

Expert Judgement

Uji Ahli tentang isi materi

Uji Validasi Produk

Melakukan uji validasi kepada mahasiswa

Analisis Kualitatif

Selesai Simpulan

Mulai

Desain Produk

Pembuatan Modul Berbasis Multimedia

Expert Judgement

(13)

Tahap pertama dalam peneltian ini yaitu studi literatur dengan melakukan pengumpulan data, pencarian silabus yang berkaitan dengan materi dasar teknik telekomunikasi, karena di jurusan pendidikan teknik telekomunikasi FPTK UPI tidak ada mata kuliah dasar teknik telekomunikasi maka isi dari modul merupakan ringkasan dari beberapa mata kuliah yang berkaitan dengan dasar telekomunikasi. Setelah itu dilanjutkan dengan mengumpulkan sumber-sumber bahan ajar atau literatur yang mendukung terhadap isi media.

Tahap kedua yaitu desain produk. Pada tahapan ini merupakan pembuatan modul cetak, lalu setelah modul cetak selesai maka langkah selanjutnya yaitu pengujian produk modul cetak kepada tim ahli bidang isi materi. Tim ahli bidang isi materi berjumlah 3 orang. Tim ahli menilai materi yang disajikan pada modul sudah sesuai dengan silabus dan dapat digunakan dalam pembelajaran. Setelah modul diuji dan diperbaiki berdasarkan saran tim ahli, maka langkah selanjutnya yaitu desain modul berbasis multimedia.

Desain modul berbasis multimedia dimulai dari modul jadi dalam bentuk word akan dikonversi kedalam bentuk pdf, agar bisa menjadikan modul tersebut menjadi multimedia maka dipergunakan perangkat lunak bantu yaitu Kvisoft

Flipbook Maker. Untuk menambah inovasi dalam modul ini, peneliti

menambahkan soal evaluasi interaktif dalam bentuk swf dengan menggunakan perangkat lunak bantu Adobe Flash CS4 Professional, dan penulis juga menambahkan beberapa video yang berkaitan dengan materi ajar. Dengan beberapa inovasi tersebut diharapkan pengguna modul dapat memahami materi ajar lebih baik.

(14)

mengalami perbaikan menjadi lebih baik dan siap untuk diujicobakan kepada pengguna.

Pada tabel 3.1 disajikan daftar dari tim ahli pada penelitian dan pengembangan ini.

Tabel 3.1 Daftar Tim Ahli Pada Penelitian dan Pengembangan

Tim Ahli Jumlah Sampel

Pemilihan Sampel Karakteristik Sampel

Uji ahli isi materi 3 orang Tiga orang dosen konsentrasi media pembelajaran di SMKN 2 Cimahi

Tenaga ahli media pembelajaran

Terhadap produk yang sudah diperbaiki kemudian dilakukan ke tahap uji validasi yang berupa pengujian secara terbatas kepada mahasiswa JPTE FPTK UPI. Sampel yang digunakan pada penelitian berjumlah 30 orang dan merupakan mahasiswa tingkat 2 yang telah mengontrak mata kuliah dasar teknik elektro. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah angket dan wawancara terstruktur. Pengujian dilakukan untuk mengetahui efektivitas modul apabila digunakan pada media pembelajaran.

Tahap selanjutnya yaitu analisis secara kualitatif terhadap data yang telah didapatkan dari hasil penelitian. Setelah melakukan analisis, maka peneliti memasuki tahap akhir yaitu menarik simpulan dari analisis dan pembahasan pada penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan.

(15)

Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase sebagai berikut:

Keterangan:

∑ = jumlah

n = jumlah seluruh responden

Sebagai ketentuan dalam memberikan makna dan pengambilan keputusan, maka digunakan ketetapan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Konversi Tingkat Ketercapaian

Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan

90% - 100% Sangat Baik Tidak perlu direvisi 75% - 89% Baik Tidak perlu direvisi 65% - 74% Cukup direvisi 55% - 64% Kurang direvisi 0 – 54% Sangat Kurang direvisi

(16)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh selama penelitian dan pengembangan media pembelajaran modul multimedia dasar teknik telekomunikasi, dikemukakan beberapa simpulan diantaranya: Media pembelajaran ini terbentuk melalui beberapa tahapan, yaitu: penentuan silabus, penentuan materi, pencarian sumber bahan ajar, pembuatan bahan ajar berbentuk cetak, pengujian oleh tim ahli materi, pengembangan bahan ajar berbentuk multimedia, pengujian oleh tim ahli media, dan uji validasi produk. Berdasarkan uji validasi produk didapatkan hasil bahwa modul berbasis multimedia layak digunakan pada proses pembelajaran karena mendapatkan kualifikasi baik, sehingga modul berbasis multimedia dinilai efektif untuk mempermudah para responden dalam memahami suatu materi, pengoperasian modul ini sangat mudah. Unsur video dinilai dapat meningkatkan motivasi, minat, dan aktivitas belajar para peserta didik. Dan juga modul berbasis multimedia ini bisa dijadikan media pembelajaran alternatif yang modern.

5.2Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian di atas, maka terdapat beberapa saran untuk para peserta didik maupun untuk pihak yang berkepentingan. Adapun saran yang ingin peneliti sampaikan yaitu:

1. Pembaca terkadang malas membaca dengan kata-kata yang terlalu banyak, maka dari itu perlu menambahkan animasi dan video agar materi yang disampaikan dapat langsung dimengerti oleh pengguna. 2. Untuk menambahkan kesan interaktif pada modul maka diperlukan

tambahan banyak animasi yang melibatkan pengguna dalam pengoperasiannya.

(17)

4. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam skala besar untuk mengetahui manfaat modul multimedia.

5. Modul berbasis multimedia ini hanya bisa diakses oleh Operating

System windows dan Produk keluaran Apple Inc saja, maka untuk

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Aththibby, Arif Rahman. (2010). Perancangan Media Pembelajaran Fisika

Berbasis Animasi Komputer Untuk Sekolah Menengah Atas Pokok Bahasan Hukum Newton Tentang Gerak. Yogyakarta: Universitas Ahmad

Dahlan

Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan tenaga kependidikan. (2008). Penulisan

Modul. Jakarta: Depdiknas

Ginanjar, Anton. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata

Kuliah Pemindahan Tanah Mekanik. Yogyakarta: Universitas Sebelas

Maret

Gunadharma, Ananda. (2011). Pengembangan Modul Elektronik Sebagai Sumber

Belajar Untuk Mata Kuliah Multimedia Design. [Online]. Tersedia :

http://www.slideshare.net/anandagunadharma/pengembangan-modul- elektronik-sebagai-sumber-belajar-untuk-mata-kuliah-multimedia-design-ananda-gunadharma-1215051060 [28 Desember 2013]

Hasrul. (2010). Langkah-langkah Pengembangan Pembelajaran Multimedia

Interaktif. Makassar: Universitas Negeri Makassar

Isfatin, Dwi Asih. (2013). Pengaruh Penggunaan E-Book Matematika Berbasis

Flipbook Maker dengan Model Quantuk Learning Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII Semester II SMPN 4 Cepiring. Semarang: IKIP PGRI

Munir. (2012). Multimedia (Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan). Bandung: Alfabeta.

Ramdania, Diena Rauda, (2013). Penggunaan Media Flash Flip Book Dalam

Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Sarwiko, Dwi. (2011). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia

Interaktif Menggunakan Macromedia Director MX (Studi Kasus Mata Kuliah Pengolahan Citra Pada Jurusan S1 Sistem Informasi). Jakarta:

Universitas Gunadarma

Sihite, Rimayani. (2013). Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran

(19)

http://fkipunja-ok.com/versi_2a/extensi/artikel_ilmiah/artikel/A1C108049_467.pdf [3 Desember 2013]

Sudjana dan Rivai. (2005). Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syauqi, Khusni. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Modul Interaktif

Las Busur Manual Di SMK Negeri 1 Sedayu. Yogyakarta: Universitas

Gambar

Tabel 2.1 Perbandingan antara Modul Elektronik
Gambar 3.1  Diagram Alur Penelitian  ....................................................
Tabel 3.1 Daftar Tim Ahli Pada Penelitian dan Pengembangan
Tabel 3.2 Konversi Tingkat Ketercapaian

Referensi

Dokumen terkait

Tidak hanya itu, media nasionalpun melakukan hal yang sama, cenderung dikuasai oleh hegemoni Barat juga telah menggiring khalayak kepada wacana tunggal atas

Aplikasi Pengelolaan Pengajuan Kegiatan dari Masyarakat Desa Cipagalo adalah suatu aplikasi yang dibuat untuk memberikan kemudahan pada masyarakat maupun pihak Kantor

Orang-orang yang beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta`ala, mereka saling membantu, saling memimpin antara satu dengan yang lain, saling menolong antara satu dengan yang lain

3) Sistematisasi dan perumusan hasil pemikiran, keterkaitan dengan penelitian terdahulu. Kelulusan ujian proposal tesis dinyatakan dengan surat keterangan dari Ketua Program

(3) Laporan hasil Audit kinerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) disampaikan oleh Inspektur Jenderal kepada Menteri dan pejabat eselon I terkait di lingkungan kementerian

Kemudian ke dalam larutan ini ditambahkan 3 tetes ekstrak buah naga merah dan dititrasi dengan larutan NaOH 0,05 N sampai terbentuk perubahan warna titrat dari warna merah

Instagram sebagai front stage atau panggung depan beauty influencer dalam mengabadikan aktivitas yang diunggah didalamnya, yang mana Instagram merupakan platform

Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, penyelenggaraan pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah- daerah provinsi