TESIS
DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuSyaratdalamMemperolehGelar Magister PendidikanpadaProgram StudiPendidikanKewarganegaraan
SekolahPascasarjanaUniversitasPendidikan Indonesia
Oleh
Dinar SugianaFitrayadi
1202098
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SEKOLAH PASCASARJANA
(StudiDeskriptifAnalitis Di SMA Negeri 1 Baleendah)
Oleh
Dinar SugianaFitrayadi
Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada program studipendidikankewarganegaraansekolahpascasarjana
©Dinar SugianaFitrayadi 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(StudiDeskriptifAnalitis Di SMA Negeri 1 Baleendah)
Oleh:
Dinar SugianaFitrayadi 1202098
Disetujuidandisahkanoleh:
Pembimbing 1
Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP.19630820 198803 1 001
PembimbingII
Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd NIP.19590714 198601 1 001
Mengetahui,
Ketua Program StudiPendidikanKewarganegaraan UniversitasPendidikan Indonesia
Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP.19630820 198803 1 001
GLOBALISASI (StudiDeskriptifAnalitis Di SMA Negeri 1
Baleendah)”inibesertaseluruhisinyaadalahbenar-benarkaryasayasendiri,
dansayatidakmelakukanpenjiplakanataupengutipandengancara-cara yang
tidaksesuaidenganetikakeilmuwan yang berlakudalammasyarakatkeilmuwan.
Ataspernyataanini,
sayasiapmenanggungresikoatausanksidijatuhkankepadasayaapabilakemudianditemuk
anadanyapelanggaranterhadapetikakeilmuwandalamkaryasayaini,
atauadaklaimdaripihak lain terhadapkeasliankaryasayaini.
Bandung, Juli 2014 Yang membuatpernyataan,
Dinar SugianaFitrayadi NIM. 1202098
n magister di SekolahPascasarjanaUniversitasPendidikan Indonesia
denganmenyelesaikantesis yang berjudul
“PeranPendidikanKewarganegaraanSebagaiWahanaPengembanganKarakterTanggun gjawabPesertaDidik Di Era Globalisasi (StudiDeskriptifAnalitis Di SMA Negeri 1 Baleendah)” untuk di sidangkan di hadapanparapenguji.
PenelitiantesisinifokuspadasejauhmanaperandarimatapelajaranPendidikanKewa
rganegaaraan, yang semuanya dilator
belakangiolehkemorosotannilai-nilaidannormagenerasimudabangsa Indonesia
khususnyadikalanganpesertadidiksebagaiakibatdaripesatnya era globalisasi,
penelitianini di fokuskanterhadapkelas XI di SMA Negeri 1
Balendahdenganmelihatperencanaan yang dilakukanoleh guru PKnbeserta proses
pembelajaran di kelas.
Penulismenyadari, sekalipunmelalui proses pendampingan yang
intensifdariparapembimbingselamapenyusunan,
akantetapikarenaketerbatasanpenulisdalammentransformasikanmasukan-masukanpembimbingkedalamtulisaninimakatesis yang dihasilkanmasihjauhdari kata
sempurna. Sekaitandenganitu, penulismengharapkan saran dankritik yang
sifatnyakonstruktifgunaperbaikan di masa yang akandatang. Akhirnya,
besarharapanpenulishasilpenelitianinimempunyainilaimanfaatbagipembaca,
khususnyadalamrangkapengembangankeilmuanpendidikankewarganegaraan.
Bandung,Juli2014
elesaikanTesisinitepatpadawaktunya.Padahakikatnya,
Tesisinitidakakantersusundenganbaiktanpabantuandariberbagaipihak,
baiksecaralangsungmaupuntidaklangsung. Karenaitu,
penulisinginmengucapkanterimakasihdanapresiasi yang
setinggi-tingginyakhususnyauntukkedua orang
tuapenulisayahandaAgusHermayadidanIbundaImas T Gartika yang
selalumemberikandukungan, doadankasihsayangbaikmateriilmaupunmoriil yang tidakakanpernahbisaterbalassampaiakhirhayatpenulis “nuhunmahpak, hapuntenteuacantiasangabahagiakeunkanujantensepuh”.
Selainitupenulisjugamengucapkanterimakasihkepada:
1. Prof. Dr. H. SunaryoKartadinata, M.PdselakuRektorUniversitasPendidikan
Indonesia.
2. Prof. Dr. H. DidiSuryadi,
M.EdselakuDirekturSekolahPascasarjanaUniversitasPendidikan Indonesia
3. Prof. Dr. H. Sapriya, M.EdselakuKetua Program
StudiPendidikanKewarganegaraanSekolahPascasarjanaUniversitasPendidikan
Indonesia, sekaligussebagaipembimbing I yang dengansabar,
perhatiandanpenuhikhlasmembimbing, memberikanmotivasi, masukandan saran
sertamenjadi partner diskusidenganpenulishinggatesisinidapatterselesaikan.
4. Prof. Dr. Aim Abdul Karim, M.Pd, selakuPembimbingII yang
selalumemberikanpengarahandanmotivasikepadapenulisuntuksegeramenyelesaika
ntesis.
5. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia yang telah memberikan segudang ilmu dan
selalumemberikandukunganberupadoadanmaterildalammemenuhikebutuhanpenul
isselamapenulisantesisini, semoga Allah SWT
selalumelimpahkankesehatandankebahagiaanuntukkeduanenekpenulis.
8. LiaYuliana. S.Pd (Neng) yang selalumemberikanperhatian, pengertian,
dukungandanselalumenjadimotivasiserta inspirasi bagi penulis untuk selalu lebih
maju dan semangat dalam menggapai cita-cita.
“semogaTuhanselalumeridhoikitasampaiharibahagiaitutiba, amin”
9. SeluruhjajaranpengurusAsosiasiProfesiPendidikanPancasiladanKewarganegaraan
Indonesia (AP3KnI), HimpunanMahasiswa Civics Hukum (HMCH), Civics
Hukum Motor Community (CHMC), Forum
KomunikasiMahasiswaSekolahPascasarjana (FKM SPs UPI),
10.Seluruhkakaktingkat, rekanseangkatan, danadiktingkat yang
telahmemberikanberibupengalamanbagipenulis, sertasemuapihak yang
tidakdapatpenulissebutkansatupersatu.
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
5. TinjauanTentang Guru PKn ... 29
a. Pengertian Guru ... 29
BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 70
A. SubjekdanLokasiPenelitian ... 70
1. SubjekPenelitian ... 70
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. DesainPenelitian ... 71
C. MetodePenelitian... 72
D. PenjelasanIstilah ... 75
E. InstrumenPenelitian ... 76
F. TeknikPengumpulan Data ... 86
1. Observasi... 86
2. Wawancara ... 86
3. Dokumentasi ... 87
4. Kuisioner (angket) ... 87
G. TeknikPengolahan Dan Analisis Data ... 87
H. Validitas Data ... 89
I. AlurPenelitian ... 93
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 94
A. Profil SMA Negeri 1 Baleendah ... 94
B. DeskripsiHasilPenelitian ... 98 KarakterTanggungjawabPesertaDidik Di Era Globalisasi... 132
2. Proses PembelajaranPKnDalamPengembanganKarakterTanggungjawabPesert aDidik Di Era Globalisasi ... 141
3. KarakterTanggungjawabPesertaDidik Di Era Globalisasi ... 147
4. Solusi Yang Dikembangkan Guru PKnDalamRangka PengembanganKarakterTanggungjawabPesertaDidik Di Era Globalisasi ... 158
5. FaktorPendukung DanPenghambatDalamUpaya PengembanganKarakterTanggungjawabPesertaDidik Di Era Globalisasi ... 171
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 184
A. Kesimpulan ... 184
1. KesimpulanUmum ... 184
2. KesimpulanKhusus ... 185
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dinar Sugiana F (1202098) “PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM
MENGEMBANGKAN KARAKTER TANGGUNGJAWAB PESERTA DIDIK DI ERA
GLOBALISASI (StudiDeskriptifAnalitis Di SMA Negeri 1 Baleendah)”
Penelitianinididasarkankepadafaktademoralisasisudahsedemikianakut,
pendidikansekolahselamainibisadikatakangagalpadaaspekkarakter.Sekolahterlaluterpesonadenga
n target-target akademis,
danmelupakanpendidikankarakter.Realitasinimembuatkreativitaskeberanianmenghadapiresiko, kemandirian, danketahanandalammelaluiberbagaiujianhidupmenjadirendah, Anakmudahfrustasi, menyerahdankehilangansemangatjuang.PendidikanKewarganegaraanbertujuanuntukmembentuk warganegara yang baik, warganegara yang kreatif, warganegara yang bertanggungjawab, warganegara yang cerdas, warganegara yang kritis, danwarganegara yang partisipatif.Masalahinidikajiuntukmendeskripsikanpentingnyapengembangankarakterbagipeserta
didikmelaluipendidikankewarganegaraandalammenghadapi era
globalisasi.Dalampenelitianinimenggunakanpendekatankualitatifdenganmetodedeskriptifanalitis
dengantujuanpenulisinginmendeskripsikankondisidilapangan yang
berkaitandenganPKnsebagaisalahsatumatapelajaran yang
berfungsisebagaipendidikankarakter.Pengumpulan data dilakukandengancarawawancara, observasi, dokumentasidanangketsebagai data pendukung. Lokasipenelitiandilakukan di SMA
Negeri 1 Baleendahdengansubjekpenelitian guru,
pesertadidikdankeaplasekolah.Hasilpenelitianmenunjukan 1)
perencanaanpembelajaranPKndilakukandenganmemasukannilainilaikarakterdanmengintegrasika
nnilai-nilaikaraktertersebutdalamsilabusdan RPP yang
merupakansalahsatusyaratsebelummelakukan proses belajar-pembelajaran. 2) dalam proses pembelajaran, nilai-nilaikaraktertanggungjawabdiintegrasikankedalamtigatahappembelajaran, yaitukegiatanpendahuluan, penutupdankegiatanintipembelajaran. 3) Karaktertanggungjawab yang dimilikiolehpesertadidik di era globalisasiinisangatlahbaik, pesertadidik yang ada di SMA Negeri 1 Baleendahpadamulanyasedikitbanyakterpengaruholehdampak-dampaknegatif yang
dibawaoleharusglobalisasi, akantetapisetelah proses
pengembangankaraktertanggungjawabpesertadidikdiintegrasikankedalampembelajarankhsusnya PendidikanKewarganegaraanterdapatperubahan yang sangatsignifikan. 4) solusi yang dikembangkandalamupayapengembangankaraktertanggungjawabpesertadidikterfokuspadapenge
mbangan media, metodedan model pembelajaran yang lebihinovatif. 5)
faktorpendukungdalamupayapengembangankaraktertanggungjawab di era globalisasi,
karenakemajuandalamsegalabidangmisalnyateknologi, informasi,
dankomunikasidapatdimanfaatkandalamproses pembelajaran di kelas.
Rekomendasipenelitianiniditujukankepadasekolah, guru, orang tua,
pesertadidikdanpenelitiselanjutnya.
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Abstract
Dinar Sugiana F (1202098) CITIZENSHIP EDUCATION ROLE IN DEVELOPING CHARACTER STUDENTS RESPONSIBILITY IN THE ERA OF GLOBALIZATION (Descriptive Analytical Study at SMA Negeri 1 Baleendah)
Given the fact demoralization is so acute, as long as the school education can be said to fail on this aspect of the character. Schools too fascinated with academic targets, and forget about character education. This reality makes the courage to face the risk of creativity, independence, and resilience in life through a variety of tests to be low, Children easily frustrated, give up and lose morale. Citizenship education aims to form good citizens, citizens who are creative, responsible citizens, citizens who are intelligent, critical citizens, and citizen participation. This problem is studied to describe the importance of character development for students through civic education in the era of globalization. In this study used a qualitative approach with descriptive analytical method with the purpose of the writer wanted to describe the condition of the field related to the civic education as one of the subjects that serve as character education. The data was collected by interview, observation, documentation and questionnaires as supporting data. Location of the research conducted at SMAN 1 Baleendah the research subject teachers, learners and school keapla. The results showed 1) Civics lesson planning is done by entering the character values and integrate the character values in the syllabus and lesson plan is one of the requirements before making the teaching-learning process. 2) in the learning process, the values of the characters responsibility is integrated into the three stages of learning, namely preliminary activities, cover and core activities of learning. 3) The character of the responsibilities held by the students in the era of globalization is very good, there are learners in SMA 1 Baleendah at first somewhat influenced by the negative impacts brought about by globalization, but after the process of character development responsibilities learners integrated into the learning khsusnya Citizenship Education are very significant change. 4) solutions developed in the development of character responsibility learners focused on the development of media, methods and more innovative learning model. 5) supporting factors in the development of the character of responsibility in an era of globalization, because of advances in all fields of technology, for example, information, and communication can be utilized in the learning process in the classroom. This research recommendation is addressed to the school, teachers, parents, learners and researchers next.
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A.LatarbelakangPenelitian
Pengaruh globalisasi yang membuat seolah dunia menjadi tanpa batas
(bordesless) dan negara seolah menjadi global village menyebabkan arus
komunikasi massa menjadi semakin massif. Arus komunikasi tersebut sedikit
banyak mempengaruhi identitas nasional sebuah bangsa, kita banyak mengalami
kemunduran. Dahlan (Wuryan. 2006: 141) mengetengahkan makna globalisasi
yang didekati dari dua pemaknaan, yaitu : pertama, globalisasi sebagai sebuah
proses meluas atau mendunianya kebudayaan manuseia, karena difasilitasi media
komunikasi dan informasi yang mendukung kearah perluasan kebudayaan itu,
kedua globalisasi diartikan sebagai proses menyempitnya ruang gerak budaya
manusia, Tentu saja, kata “sempit” di sini bukan berarti dunia yang mengecil atau
mengkerut, namun jarak atau batas-batas geografis menjadi sesuatu yang tidak
berarti, bahkan terasa dekat sekali.
Sedangkan pengertian globalisasi menurut Sumardjan (Effendi dan
Malihah, 2007 : 70) ialah proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi
antar masyarakat diseluruh dunia, yang bertujuan untuk mengikuti sistem dan
kaidah-kaidah tertentu yang sama. Sedangkan Kalidjernih (2009 : 109)
memberikan batasan mengenai globalisasi, yakni sebagai interkoneksi yang
intensif antar individu, kelompok, masyarakat dan negara karena ekspansi
kapitalisme. Dalam kamus ilmiah populer (Burhani dan Lawrens, tt : 170)
globalisasi didefinisikan sebagai perwujudan perubahan secara menyeluruh di
segala aspek kehidupan
Tantangan dan perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun
internasional, dalam berbagai bidang kehidupan semakin berat. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang informasi, komunikasi, dan
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
semakin meningkat, iklim kompetisi dalam berbagai bidang kehidupan yang
semakin ketat, dan tuntutan demokratisasi serta masalah hak asasi manusia,
merupakan tantangan tersendiri yang harus dijawab oleh bangsa Indonesia agar
kita tetap bisa hidup terus dan bertahan (survive) dalam percaturan kehidupan
global.
Kehidupan manusia dalam era globalisasi telah terbawa pada suatu arus
yang mengharuskan kita mengubah cara pandang terhadap diri kita sendiri
maupun cara pandang terhadap orang lain. Pandangan suatu bangsa atau negara
yang berpaling dari pandangan global hanya akan membuat bangsa atau negara itu
terisolir. Dalam era globalisasi tak ada satu bangsa atau negara pun di dunia ini
yang dapat bersembunyi atau mengisolasi diri dari pengaruh globalisasi.
Globalisasi yang melanda dunia pada umumnya dan Indonesia pada
khususnya sampai saat ini masih memunculkan pro dan kontra. Hal ini disebabkan
globalisasi itu sendiri dapat berdampak positif dan negatif bagi kehidupan
masyarakat, misalnya perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat
tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang
lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan
norma sosial merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu
pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi
dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya
setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi
dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh.
Di era globalisasi ini setiap negara akan merasa bebas dalam memberikan
pengaruhnya kepada negara lain, berbagai faham dan ideologi masuk keberbagai
negara, seperti hal nya indonesia. Berbagai faham yang masuk ke indonesia bisa
saja membawa bangsa ini kearah perubahan yang lebih baik maupun keadaan
yang lebih terpuruk, dari berbagai faham tersebut antara lain (1) individualisme,
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika pengaruh-pengaruh negatif tersebut diterima oleh masyarakat
Indonesia dengan begitu saja tanpa menyaringnya terlebih dahulu, tentunya dapat
mengancam eksistensi karakter dan jati diri bangsa Indonesia. Dalam hal ini,
sangat diperlukan ketahanan dan ketangguhan bangsa Indonesia. Dengan modal
ketahanan dan ketangguhan, kita akan menghadapi masalah yang timbul akibat
globalisasi serta sikap bijaksana dalam memilah-milah budaya luar supaya
pengaruh tersebut tidak merusak jati diri bangsa Indonesia
Globalisasi membawa perubahan-perubahan di dalam tatanan kehidupan
sosial yang disebut sebagai jiwa globalisasi yang dikemukakan oleh James (Tilaar
2012: 23) sebagai berikut :
1. Interkonektivitas khususnya melalui hubungan komunikatif elektronik. Dalam setiap momentum baik dalam keadaan tatap muka maupun dalam isolasi kita secara individu merasa bagian dar dunia ini.
2. Kita lihat misalnya kemungkinan yang diberikan teknologi yang telah membuat interkonektivitas usia baik secara praksis maupun dalam ide.
3. Keamanan. Dengan adannya interkonektivitas dari manusia maka muncullah masalah keamanan karena kita berada ditengah masyarakat asing.
4. Keadilan dan demokratis merupakan hal yang imperatif dalam pengakuan hak asasi manusia.
5. Kemerdekaan, otonomi, dan transendensi. Kemerdekaan dan otonomi merupakan syarat mutlak untuk mengatasi keterbatsan dan penidasan. Demikian pula transendensi merupakan salah satu tuntutan hidup manusia yang mempunyai hak otonomi sendiri.
Karaktergenerasimudasudahberadapadatitik yang
sangatmengkhawatirkan.Moralitasbangsainisudahlepasdarinorma, etika agama,
danbudayaluhur.
Seksbebasmenjadifenomenatanpabisadibendungsedikitpun.Kaumpelajarmasukdal
ambudaya negative destruktifini.MenurutSugeng (Asmani, 2011:23)
akhir-akhirinipermasalahanfree seks(seksbebas)
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kurangbaiktarafpenanamankeimanandanketaqwaanmereka.Sebanyak 42,3%
pelajarCianjurtelahberhubungansekspranikah (Waspada, edisi 11 Februari, 2007).
Saatinitidaksulituntukmendapatkangambar-gambar yang
mempertontonkanbentuktubuhlewatmajalah porno,
menontonadeganadegankotorlewat VCD porno, handphonejugamenjadipenyebar
porno aksidarisegipengeruhmasuknya IPTEK
Berikut ada beberapa fakta mengenai menurunnya etika dan moral pelajar/
mahasiswa yang di dapat dari berbagai masyarakat:
1. 15-20 persen dari remaja di Indonesia sudah melakukan hubungan
seksual di luar nikah
2. 15 juta remaja perempuan usia 15-19 tahun melahirkan setiap
tahunnya
3. Hingga Juni 2009 telah tercatat 6332 kasus AIDS dan 4527 kasus HIV
positif di Indonesia, dengan 78,8 persen dari kasus-kasus baru yang
terlaporkan berasal dari usia 15-29 tahun
4. Diperkirakan terdapat sekitar 270.000 pekerja seks perempuan yang
ada di Indonesia, di mana lebih dari 60 persen adalah berusia 24 tahun
atau kurang, dan 30 persen berusia 15 tahun atau kurang
5. Setiap tahun ada sekitar 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia di mana 20
persen diantaranya adalah aborsi yang dilakukan oleh remaja
6. Berdasarkan data kepolisian, setiap tahun penggunaan narkoba selalu
naik. Korban paling banyak berasal dari kelompok remaja, sekitar 14
ribu orang atau 19% dari keseluruhan pengguna.
7. Jumlah kasus kriminal yang dilakukan anak-anak dan remaja tercatat
1.150 sementara pada 2008 hanya 713 kasus. Ini berarti ada
peningkatan 437 kasus. Jenis kasus kejahatan itu antara lain pencurian,
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8. Sejak Januari hingga Oktober 2009, Kriminalitas yang dilakukan oleh
remaja meningkat 35% dibandingkan tahun sebelumnya, Pelakunya
rata-rata berusia 13 hingga 17 tahun.
Sumber: Warta warga Universitas Gunadarma Jakarta
Prilaku yang sering kita lihat dari bangsa ini adalah kebanyakan prilaku
yang tidak baik, krisis prilaku baik dalam kehidupan masyarakat saat ini
nampaknya pantas untuk disinggung. Terjadinya konflik dan prilaku yang
berujung pada penganiayaan terhadap sesama, penyalahgunaan wewenang untuk
kepentingan pribadi, mendahulukan kepentingan kelompok dari pada kepentingan
bangsa dan negara mungkin disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor
eksternal dan internal yang kurang baik. Faktor interal berkaitan dengan kualitas
diri yang bersangkutan seperti kualitas ilmu keagamaan, kualitas karakter,
stabilitas emosi dan kondisi batiniah lainnya yang ada pada diri yang
bersangkutan, sedangkan faktor eksternal berupa situasi lingkungan keluarga yang
kurang kondusif, situasi lingkungan yang tidak steril. Pengaruh yang negatif dari
pergaulan, berita dari media massa yang kurang baik dan kondisi lingkungan
lainnya yang secara langsung atau tidak berkontribusi terhadap prilaku
menyimpang tersebut.
Namun dengan demikian perilaku menyimpang yang terjadi merupakan
ancaman bagi eksistensi bangsa dan negara, hal itu mengindikasikan masih
kurangnya rasa cinta dan tanggung jawab warganegara terhadap bangsa dan
negaranya.
Siswa sebagai generasi muda penerus bangsa memegang peranan penting
dalam menumbuhkan karakter sebagai identitas bangsa. Salah satu hal yang dapat
dilakukan oleh para generasi muda untuk mengembangkan karakter yaitu dengan
memanfaatkan pendidikan dengan sebaik-baiknya, karena pendidikan merupakan
salah satu hal penting dalam hal pengembangan karakter
Pendidikan merupakan subsistem budaya yang memiliki peran strategis
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjelaskan bahwa pendidikan diakui sebagai suatu hal yang vital baik bagi
individu yang kapasitas intelek dan kreativitasnya menjadi meningkat, maupun
bagi bangsa dimana mereka merupakan kekuatan dari pada sumber-sumber
manusia yang terlatih, selaras dengan pernyataan tersebut Suryadi (2002:1)
mengemukakan bahwa pendidikan dipandang sebagai katalisator utama dalam
pengemabngan sumber daya manusia, dengan anggapan bahwa semakin terdidik
seseorang, semakin tinggi pula kesadaran terhadap kesehatan, parisipasi politik
dan keluarga berencana, selain itu Sauri, (2010:1) berpendapat bahwa dengan
pendidikan, karakter manusia sebagai individu dan sebagai masyarakat dapat
dibentuk dan diarahkan sesuai dengan tuntutan ideal bagi proses pembangunan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu hal yang
penting dan memiliki nilai yang luhur bagi kehidupan suatu bangsa untuk
mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri terutama di era globalisasi ini yang
penuh dengan tantangan.
Pendidikan merupakan upaya terncana dalam proses pembimbingan dan
pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang
mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat dan berakhlak (berkarakter)
mulia. Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
(sisdiknas) menegaskan, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, betujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi waga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dari
penjelasan tersebut terlihat bahwa pendidikan nasional mengemban misi yang
tidak ringan, yakni membangun manusia yang utuh dan paripurna yang memiliki
nilai-nilai karakter yang agung disamping juga harus memiliki keimanan dan
ketaqwaan. Karena itulah pendidikan menjadi agent of change yang harus mampu
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk membangun manusia yang memilki karakter yang agung seperti
dirumuskan pada tujuan pendidikan nasional tersebut, dibutuhkan sistem
pendidikan yang memiliki materi yang lengkap (kaffah), serta ditopang oleh
pengelolaan dan pelaksanaan yang benar. Terkait dengan ini PKn memiliki tujuan
seiring dengan pendidikan nasional. Secara umum pendidikan kewarganegaraan
mengemban misi utama memanusiakan manusia, yakni menjadikan manusia yang
mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga berfungsi maksimal
sesuai dengan aturan-aturan yang digariskan Allah SWT dan Rasulullah SAW
yang pada akhirnya akan terwujud manusia yang utuh.
Sejak zaman Yunanai kuno, karakter sudah menjadi bagian inheren dari
etika normatif dalam tiga arus utama yaitu etika keutamaan (virtues ethics), etika
kewajiban (deontological ethics) dan etika konsekuensi (consequentialism) atau
sering juga dijuluki etika kegunaan (utilitarinism ethics), dalam pandangan para
filosof Yunani Kuno, hakikat seorang manusia itu ditentukan oleh karakter
moralnya. Karakter-karakter moral ini berhubungan erat dengan standar-standar
prilaku yang dapat atau tidak dapat diterima dalam ineraksi sosial.
MenurutPlato (Budimansyah 2010:40) menyatakan bahwa karakter pada
dasarnya berhubungan dengan bagaimana individu seharusnya bertindak dan
kualitas-kualitas keutamaan (virtues) apa yang diperlukan dalam masyarakat.
Senada dengan hak tersebut Aristoteles dalam (Budimansyah 2010: 40) meyakini
bahwa kualitas-kualitas utama atau keutamaan mengacu kepada hal dan tindakan
yang baik.
Dalam derap kehidupan zaman sekarang ini ditandai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang sangat pesat,
sehingga berimplikasi pada pola sikap, prilaku dan tindakan setiap manusia dalam
kehidupannya. Sepanjang implikasi yang timbul akibat perkembangan iptek
tersebut bersifat positif, tentulah tidak menjadi persoalan yang serius atau krusial.
Namun, jika yang terjadi adalah sebaliknya dimana implikasi negatif muncul
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masalah yang timbul tersebut. Dalam konteks inilah pendidikan sangat berperan
penting untuk menyiapkan warga negara yang mampu berfikir cerdas, analitis,
dan kreatif untuk mengantisipasi berbagai dampak yang timbul dari kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi dalam eskalase yang sangat cepat.
Dalam permasalahan tersebut, penulis mencoba untuk mengungkap
fenomena penurunan karakter bangsa dikalangan peserta didik dengan
menggunakan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan sebagai alternatif dari
pemecahan masalah tersebut, menurut Allen (wuryan, 2006: 76) menjelaskan
bahwa:
“civiceducation, properly defined, as the product of the entire program of the school, certainly not simply of the social studies program, and ssuredly not merely of a course in civics. But civics has important function to perform. It confront the young adolescent for the first time in his experience with a complete view of citizenship function as rights and responsibilities in a democratic context”
Definisi di atas menekankan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
mengembangkan keseluruhan program sekolah, dimana berbagai pengalaman,
minat serta kepentingan-kepentingan seperti kepentingan pribadi, masyarakat, dan
negara diwujudkan dalam kualitas pribadi seseorang.
Pada dasarnya karakter itu melekat dalam diri setiap individu, maka Pkn
memiliki fungsi sebagai pembangun karakter individu tersebut. Dalam UU No. 20
Tahun 2003 (Pasal 37) ayat 1 dinyatakan bahwa di dalam kurikulum sekolah,
harus memuat mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah yang salah satunya
adalah bidang studi PKn.
Dalam PKn terdapat kekhasan yang dimiliki dalam hal upaya
pembangunan karakter warganegara. Hal tersebut seperti yang terdapat dalam
Sapriya (2007 : 204) yang mengatakan ada enam kekhasan PKn dibandingkan
dengan studi lain yang sama-sama bertanggung jawab terhadap upaya
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Perlu dipertahankan bahwa PKn bukan bidang yang monodimensional tetapi PKn merupakan bidang yang multidimensional. Dalam materi PKn itu ada watak, ada misi pendidikan demokrasinya.
2. PKn merupakan pendidikan wahana pendidikan karakter bangsa. 3. PKn merupakan pendidikan nilai dan moral.
4. PKn adalah pendidikan bela negara yang diwujudkan dalam kewiraan. 5. PKn merupakan pendidikan politik karena PKn adalah wahana untuk
membangkitkan kesadaran berpolitik dari warga negara, berpolitik secara tegas.
6. PKn dimaksudkan untuk membangkitkan kesadaran hukum, karena itu beberapa negara nama yang dimaksud bukan civic education tetapi law
value education, bahkan ada street law education.
Sejalan dengan pendapat diatas, Galston (1989), Cogan (1998) dan Will
Kymlika (2001), pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya adalah pendidikan
untuk membentuk seperangkat karakteristik sebagai warga negara yang sejalan
dan demi pandangan hidup komunitas politik yang bersangkutan bukan sekedar
mempelajari fakta-fakta tentang pranata dan prosedur kehidupan politik, tetapi
juga mencakup pembelajaran serangkaian disposisi, kebajikan dan loyalitas. Pkn
adalah pendidikan untuk mewarganegarakan orang-orang di dalam suatu
komunitas. Pedidikan kewarganegaraan memfokuskan pada pembentukan
karakter individu dalam hubungannya dengan partisipasinya dalam komunitas,
seperti hormat, tanggung jawab, terbuka, perhatian, jujur, loyal, komit. Karakter
demikian merupakan bagian dari karakter baik.
Pkn merupakan mata pelajaran yang multidimensional. PKn bukan hanya
menekankan kepada aspek kognitif saja melainkan juga pendidikan karakter
bangsa, nilai moral, kecintaan terhadap tanah air, pendidikan politik, dan
kesadaran hukum. Mengingat hal tersebut,maka Pkn perlu diajarkan dari tingkat
pendidikan dasar sampai kepada pendidikan yang paling tinggi karena mengingat
misi dan tujuan PKn yaitu membentuk karakter warga negara yang baik. Karakter
yang seharusnya dikembangkan oleh bangsa Indonesia hendaknya berupa konsep,
nilai-nilai dan tindakan yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Pancasila sebagai
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
program PKn. Maka dari itu dapat dinyatakan bahwa PKn merupakan bagian
penting dari pendidikan karakter.
Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga negara
yang baik, warga negara yang kreatif, warga negara yang bertanggung jawab,
warga negara yang cerdas, warga negara yang kritis, dan warga negara yang
partisipatif. Warga negara yang bertanggung jawab (civics responsibilities)
mengandung arti bertanggung jawab terhadap dirinya, terhadap Tuhannya,
terhadap manusia lain, terhadap lingkungan alam, serta terhadap masyarakat dan
bangsa serta negaranya. Warga negara yang cerdas (civics intellegence) dalam arti
cerdas secara moral, secara spiritual, dan cerdas secara emosional.
Menurut Somantri (2001 : 279) pendidikan kewarganegaraan memiliki
tujuan mendidik warga negara yang baik, yang dapat dilukiskan dengan „warga
negara negara yang patriotik, toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama,
demokratis…, Pancasila sejati. Cogan dalam (Nurmalina dan Syaifullah 2008:3), merumuskan PKn sebagai mata pelajaran dasar yang dirancang untuk
mempersiapkan warga negara muda untuk mendorong peran aktif mereka di
masyarakat.
Tujuan PKn adalah untuk membentuk warga negara yang baik. Wahab dan
Sapriya (2011: 311- 312) mengidentifikasi warga negara yang baik sebagai
berikut: (a) Warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan dengan
baik hak- hak dan kewajibannya; (b) sebagai individu warga negara yang
memiliki kepekaan dan tanggung jawab sosial; (c) mampu memecahkan
masalah-masalahnya sendiri dan juga masalah-masalah kemasyarakatan yang cerdas sesuai
dengan fungsi dan perannya; (d) memiliki sikap disiplin pribadi, maupun berpikir
kritis, kreatif, dan inovatif.
Dari pendapat di atas, dapat ditegaskan bahwa PKn merupakan mata
pelajaran dasar dengan konteks lintas bidang keilmuan yang wajib dimuat dalam
kurikulum di semua jenjang pendidikan dan dimaksudkan sebagai bentuk usaha
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang sesuai dengan Pancasila
dan UUD 1945.
Somantri (Azis dan sapriya 2011:316) menyatakan bahwa
objekstudiPKnialahwarganegaradalamhubungannyadenganorganisasikemasyaraka
tan, sosial, ekonomi, agama, kebudayaandannegara. Kata kunci dari pengertian ini
adalah warga negara dengan hubungannya dengan pihak lain yang dimaksud
adalah negara.
Dengan demikian, apabila fokus kajian diarahkan pada bidang telaahnya,
maka sebenarnya ontologi PKn yang esensial adalah prilaku warga negara.
Meskipun demikian, perlu disadari bahwa prilaku warga negara itu sangat
kontekstual sehingga bidang kajian ini merupakan konteks dimana warga negara
itu hidup dan berada.
Berangkat dari permasalahan tersebut penulis ingin mengetahui dan
mengembangkan pendidikan karakter siswa di era globalisasi, yang mana
globalisasi ini sedikit banyak dapat mempengaruhi karakter siswa. Maka dari itu
penulis akan melakukan penelitian dengan judul : PERAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN SEBAGAI WAHANA PENGEMBANGAN
KARAKTER TANGGUNGJAWAB PESERTA DIDIK DI ERA
GLOBALISASI”, Studi Deskriptif Analitis di SMA Negeri 1 Baleendah
B.Identifikasi Masalah Dan Perumusan Masalah
Ada beberapa identifikasi masalah dalam penelitian ini, yakni
1. Perkembangan IPTEK yang
sangatpesatmembuatpesertadidikdapatdenganmudahmengaksessegalaha
l yang inginmerekaketahui,
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyalahgunakankemajuan IPTEK tersebut, misalnyamengakses video
porno, menggunakanhandphonepadasaatbelajar di kelas
2. Kehidupan manusia dalam era globalisasi telah terbawa pada suatu arus
yang mengharuskan kita mengubah cara pandang terhadap diri kita
sendiri maupun cara pandang terhadap orang lain. Pandangan suatu
bangsa atau negara yang berpaling dari pandangan global hanya akan
membuat bangsa atau negara itu terisolir.
3. Di era globalisasi ini setiap negara akan merasa bebas dalam
memberikan pengaruhnya kepada negara lain, berbagai faham dan
ideologi masuk keberbagai negara, seperti hal nya indonesia. Berbagai
faham yang masuk ke indonesia bisa saja membawa bangsa ini kearah
perubahan yang lebih baik maupun keadaan yang lebih terpuruk
4. Mengingatfaktademoralisasisudahsedemikianakut,
pendidikansekolahselamainibisadikatakangagalpadaaspekkarakter.
Sekolahterlaluterpesonadengan target-target akademis,
danmelupakanpendidikankarakter.
Realitasinimembuatkreativitaskeberanianmenghadapiresiko,
kemandirian,
danketahanandalammelaluiberbagaiujianhidupmenjadirendah,
Anakmudahfrustasi, menyerahdankehilangansemangatjuang.
5. Untuk membangun manusia yang memilki karakter yang agung seperti
dirumuskan pada tujuan pendidikan nasional, dibutuhkan sistem
pendidikan yang memiliki materi yang lengkap (kaffah), serta ditopang
oleh pengelolaan dan pelaksanaan yang benar. Terkait dengan ini PKn
memiliki tujuan seiring dengan pendidikan nasional.
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka fokus masalah
penelitian ini yaitu “Bagaimana Peran Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terarah, maka fokus masalah di atas dirinci dalam beberapa sub-masalah yang
sekaligus, menjadi rumusan masalah penelitian, yakni sebagai berikut:
a. BagaimanarencanapembelajaranPKndalampengembangankaraktertanggun
gjawabpesertadidik di era globalisasi?
b. Bagaimanaproses
pembelajaranPKndalampengembangankaraktertanggungjawabpesertadidik
di era globalisasi?
c. Bagaimanakaraktertanggungjawabpesertadidik di era globalisasi?
d. Bagaimanasolusi yang dikembangkan guru
PKndalamrangkapengembangankaraktertanggungjawabpesertadidik di era
globalisasi?
e. Apasajafaktorpendukungdanpenghambatdalamupayapengembangankarakt
ertanggungjawabpesertadidik di era globalisasi?
C.Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan
menggambarkan mengenai upaya pengembangan karakter siswa yang dibentuk
melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di era globalisasi.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan
menggambarkan :
a. RencamapembelajaranPKndalampengembangankaraktertanggungjawab
pesertadidik di era globalisasi.
b. Proses
pembelajaranPKndalampengembangankaraktertanggungjawabpesertadi
dik di era globalisasi
c. Karaktertanggungjawab yang di tampilkanpesertadidik di era
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Solusi yang di
kembangkandalamrangkanpengembangankaraktertangggungjawabsisw
a di era globalisasi
e. Faktorpendudkungdanpenghambatdalamupayapengembangankarakterta
nggungjawabpesertadidik di era globalisasi.
D.Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
a. sebagai sumbangan teoritis pengembangan keilmuan pendidikan
kewarganegaraan yang penulis tekuni
b. sebagai bahan yang yang dapat menjelaskan dan menggambarkan tentang
pembentukan karakter siswa melalui pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan.
2. Secara Praktis
Secara praktis, kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Sebagai bahan acuan bagi semua pihak dalam hal kajian mengenai PKn
dan pembentukan karakter peserta didik.
b. Sebagai gambaran faktual bagi guru dan siswa tentang pembentukan
karakter peserta didik.
E. StrukturOrganisasiTesis
Untukmempermudahdalampenulisan,
makatesisinidibagikedalamlimababdiantaranyaadalahbab I yang
berisitentanglatarbelakang, bab II berisisitentangkajianteori, bab III
berisitentangmetodologipenelitian, sedangkanbab IV
berisitentangdeskripsidanhasilpenelitiankemudianbab V
berisitentangkesimpulandan saran. Adapunpenjabarannyaadalahsebagaiberikut
Bab Ipendahuluan, merupakan rasional yang menjelaskan pentingnya
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Identifikasi dan perumusan masalah, c) Tujuan penelitian, d) Manfaat penelitian
dan e) Struktur organisasi tesis.
Bab IIKajian Pustaka, merupakan gambaran berbagai konsep, generalisasi
dan teori yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitian. Isi dari bab ini
meliputi; a) PeranPendidikanKewarganegaraan, b) Konsep
pengembangankarakter dan c) Era Globalisasi,
Bab IIIMetodologi Penelitian, merupakan penjelasan yang rinci mengenai
metode penelitian yang digunakan. Isi dari bab ini meliputi; a) Lokasi dan subjek
penelitian, b) Desain penelitian dan justifikasi penggunaan desain tersebut, c)
Metode penelitian dan justifikasi penggunaan metode tersebut, d) Definisi
operasional yang dirumuskan untuk setiap variabel, e) Instrumen penelitian, f)
Teknik pengumpulan data, dan g) Teknik pengolahan dan analisis data.
Bab IVHasil Penelitian dan Pembahasan, merupakan gambaran data yang
diperoleh dari lapangan untuk kemudian dianalisis menggunakan berbagai teori
yang relevan. Isi dari bab ini meliputi gambaran umum hasil penelitian dan
analisis hasil penelitian
Bab VPenutup, merupakan jawaban dari aspek yang diteliti. Bab ini terdiri
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Subjek dan Lokasi Penelitian
1. Subjek Penelitian
Di dalam suatu penelitian kualitatif informasi atau data diperoleh dari
sumber yang dapat memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Untuk itu, harus ditentukan subjek penelitian yang dapat dijadikan sumber
informasi tersebut. Subjek penelitian adalah pihak yang menjadi sasaran
penelitian yang dapat memberikan informasi yang purposif bertalian dengan
tujuan tertentu. Senada dengan hal tersebut, Moleong (2005 : 224), bahwa “...pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak tetapi sampel bertujuan”.
Adapun yang menjadi subjek penelitian sebagai berikut
Tabel 3.1
Subjek Penelitian
No Subjek Penelitian Jumlah
1 Guru 2 orang
2 Siswa 30 orang (kelas XI)
3 Kepala Sekolah 1 orang
2. Lokasi Penelitian
Menurut Nasution (2003: 80), mengemukakan bahwa “lokasi penelitian menunjukan pada pengertian tempat atau lokasi penelitian yang dirincikan oleh adanya 3 unsur yaitu pelaku, tempat dan kegiatan yang dapat diobservasi”
Penelitian ini berlangsung atau berlokasi di SMA Negeri 1 Baleendah.
Pemilihan lokasi penelitian ini adalah tempat beradanya subjek penelitian yang
akan diteliti sehingga penulis yakin akan mendapatkan hasil penelitian yang
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Baleendah ini pengembangan karakter tanggung jawab dikembangkan kepada
siswa baik secara kulikuler maupun ekstrakulikuler.
B.Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan maksud
agar peneliti lebih leluasa dalam mengkaji dan menganalisis pelbagai fenomena
yang ditemui di lapangan secara komprehensif, sebagaimana dijelaskan Miles & Huberman (2007:2) bahwa “dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab-akibat dalam lingkup
pikiran orang-orang setempat dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat”.
Selanjutnya, Bogdan dan Taylor (Moleong 2000:3) menjelaskan penelitian kualitatif sebagai “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.
Melalui pendekatan kualitatif ini diharapkan peneliti dapat melakukan kajian
secara komprehensif berkaitan dengan masalah penelitian.
Sekaitan dengan itu, Alwasilah (2012: 64-67) menjelaskan beberapa ciri
yang membedakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan lainnya sebagai
berikut:
1. Pemahaman makna, merujuk pada kognisi, afeksi, intensi, dan apa saja yang terpayungi dengan istilah “perspektif partisipan” (participant’s
perspectives). Fokus pada makna seperti ini merupakan hal mendasar
bagi mazhab interpretatif dalam studi ilmu sosial.
2. Pemahaman konteks tertentu, yakni dalam penelitian kualitatif perilaku responden dilihat dalam konteks tertentu dan pengaruh konteks terhadap tingkah laku itu.
3. Identitas alamiah dan pengaruh tidak terduga, yakni bagi peneliti kualitatif setiap informasi,kejadian, perilaku, suasana dan pengaruh baru adalah “terhormat” dan berpotensi sebagai data untuk membeking hipotesis kerja (hipotesis kini dan hipotesis sementara waktu)
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Pemahaman proses, yakni para peneliti naturalis berupaya untuk lebih memahami proses (daripada produk) kejadian atau kegiatan yang diamati.
6. Penjelasan sababiyah (casual explanation), yakni dalam paradigma kualitatif yang dipertanyakan adalah sejauh mana X memainkan peran sehingga menyebabkan Y? Jadi yang dicari adalah sejauh mana kejadian-kejadian itu berhubungan satu sama lain dalam kerangka penjelasan sababiyah lokal.
Mengacu pada pendapat sebagaimana tersurat di atas, dapat dijelaskan
bahwa penelitian kualitatif mamfokuskan pada pemberian makna terhadap realitas
yang teramati. Karena itu, penelitian kualitatif lebih menekankan pada kajian
secara komprehensif terhadap hasil penelitian daripada hanya sekedar memaknai
hasil penghitungan kuantitatif. Sebagaimana dijelaskan Creswell (2008:50) bahwa
Qualitative research is an inquiry process of understanding based on distinct methodological traditions of inquiry that explore a social or human problem. The researcher builds a complex, holistic picture, analyzes words, reports detailed views of informants, and conducts the study in a natural setting.
Pernyataan ini menyiratkan bahwa pendekatan kualitatif merupakan suatu
pendekatan yang menekankan pada kajian interpretatif data hasil penelitian dan
tidak menggunakan kuantifikasi atau perhitungan statistik. Sebagaimana dijelaskan Alwasilah (2012: 66) bahwa ”para peneliti naturalis berupaya untuk lebih memahami proses (daripada produk) kejadian atau kegiatan yang diamati”.
C. Metode Penelitian
Kegiatan penelitian akan membuahkan hasil yang optimal apabila sesuai
dengan prosedur penelitian. Oleh karena itu sebelum kegiatan penelitian di
laksanakan terlebih dahulu harus dipersiapkan segala sesuatunya dengan baik,
teliti dan teratur sesuai dengan prosedur penelitian. Untuk mendapatkan metode
yang tepat, maka seorang peneliti harus bisa memahami tentang permasalahan
yang timbul di lapangan, tujuan diadakannya penelitian serta ruang lingkup
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metodologi secara istilah berasal dari kata metode yang berarti cara yang
tepat untuk melakukan sesuatu dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Dengan
demikian metodologi merupakan cara melakukan sesuatu dengan menggunakan
pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Metodologi penelitian
adalah suatu cara yang digunakan dalam mencari sesuatu hal dengan
menggunakan logika berpikir sehingga diperoleh suatu hasil yang diinginkan.
Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian dengan menggunakan
metode deskriptif. Best (Sukardi 2003: 157) menyatakan bahwa:
penelitian deskriptif merupakan metode yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai apa adanya. Penelitian ini juga sering disebut non eksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak ,melakukan control dan manipulasi variable penelitian.
Dengan metode deskriptif, peneliti memungkinkan untuk melakukan
hubungan antar variable, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan
mengembangkan teori yang memiliki validitas universal
Cholid dan Achmadi (2003 : 2) memberikan batasan mengenai metodologi
penelitian, yakni sebagaimana berikut ini :
Metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan/mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis, sampai menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah.
Mengenai metode penelitian, Ali (1984 : 54) menyatakan bahwa suatu
cara untuk memperoleh pengetahuan untuk memecahkan permasalahan yang
dihadapi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif seperti yang dikemukakan oleh Nasir (1988 : 63), bahwa “metode
deskriptif merupakan satu metode dalam meneliti satu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masyarakat sekarang”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hal ini senada dengan yang diungkapkan Best (Sukardi 2004 : 157)
menyebutkan bahwa metode deskriptif berusaha menggambarkan dan
menginterpretrasi objek sesuai dengan apa adanya. Lebih lanjut, Sukardi (2004 :
157) mengatakan bahwa :
Penelitian deskriptif merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
Sedangkan Nasution (2001:5) menyatakan bahwa penelitian ini
diusahakan mengumpulkan data deskriptif yang banyak dituangkan dalam bentuk
laporan dan uraian, penelitian ini tidak mengutamakan angka-angka dan statistik
walaupun tidak menolak data kuantitatif.
Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif dalam penelitian ini
karena sesuai dengan sifat dan tujuan penelitian yang ingin diperoleh dan bukan
menguji sebuah hipotesis, tetapi berusaha untuk mendapatkan sebuah gambaran
tentang upaya pengembangan karakter tanggung jawab peserta didik di era
globalisasi di SMA Negeri 1 Baleendah.
Adapun ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad (1985 : 140)
adalah sebagai berikut :
1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah aktual.
2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif, karena dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti aktivitas sejumlah
kelompok manusia yang kaitannya dalam hal perubahan perilaku. Bogdan dan
Taylor (Moleong 2005 : 4) mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai berikut :
Pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Pemilihan penggunaan pendekatan kualitatif dikarenakan melalui
penelitian ini peneliti bermaksud untuk menggambarkan hasil penelitian atau
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang menunjukan bagaimana pengembangan karakter tanggung jawab melalui
mata pelajaran PKn di sekolah.
Peneliti sangat berperan aktif dalam membuat rencana penelitian, proses
pelaksanaan penelitian serta menjadi faktor penentu dari keseluruhan proses dan
hasil penelitian. Moleong (2007: 132), menyatakan bahwa :
Dalam penelitian kualitatif manusia adalah instrumen utama karena ia menjadi segala bagi keseluruhan proses penelitian, ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis data, analisis penafsiran dan pada akhirnya ia menjadi pelopor hasil penelitiannya.
Jadi selama proses penelitian ini peneliti akan lebih banyak melakukan
komunikasi dengan subjek penelitian di SMA Negeri 1 Baleendah. Dalam
penelitian ini lebih mengungkapkan secara deskriptif hasil penelitian yang akan
dicapai.
D. Penjelasan Istilah
Untuk lebih memfokuskan kajian penelitian, diperlukan suatu definisi
operasional yang bertujuan untuk menjelaskan maksud dan batasan penelitian.
Definisi operasional merupakan seperangkat petunjuk yang lengkap mengenai apa
yang harus diamati serta bagaimana mengukur suatu konsep. Sekaitan dengan itu,
penelitian mengenai peran pendidikan kewarganegaraan dalam mengembangkan
karakter tanggung jawab peserta didik di era globalisasi mempunyai
operasionalisasi variabel sebagai berikut:
1. Pendidikan Kewarganegaraanadalah Pendidikan Kewarganegaraan program
pendidikan yang berintikan demokrasi politik yang diperluas dengan
sumber-sumber pengetahuan lainnya, pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan
sekolah, masyarakat dan orang tua, yang kesemuanya itu diproses guna melatih
para siswa untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis
dalam mempersiapkan hidup demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Karakter Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
3. Globalisasi adalah Kemunculan budaya hibrid yang bersumber dan didominasi
budaya luar mengakibatkan krisis budaya lokal dan nasional. Budaya hibrid
juga mengakibatkan lenyapnya identitas kultural nasional dan lokal. Padahal
identitas nasional dan lokal tersebut sangat krusial bagi integrasi sosial,
kultural dan politik masyarakat dan negara-bangsa.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan faktor kunci yang menentukan
keberhasilan suatu penelitian. Terkait dengan hal tersebut, dalam penelitian
kualitatif instrumen penelitian merupakan peneliti sendiri. Artinya, peneliti bebas
menginterpretasikan hal-hal yang ia peroleh berdasarkan hasil wawancara,
observasi dan studi dokumentasi. Sebagaimana Moleong (2000: 132) menjelaskan
sebagai berikut:
“bagi peneliti kualitatif manusia adalah instrumen utama karena ia menjadi segala bagi keseluruhan proses penelitian. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsir, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor penelitiannya”
Untuk memandu pelaksanaan penelitian, peneliti membutuhkan pedoman
penelitian yang disusun berdasarkan masalah penelitian. Tabel berikut merupakan
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Pengemabangan Karakter Tanggung jawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
1. Menambahkan dan/atau modifikasi kegiatan pembelajaran yang mendukung pengembangan karakter tanggung jawab peserta didik.
2. Menambahkan dan/atau modifikasi indikator pencapaian yang terkait dengan karakter siswa. 3. Mencantumkan nilai karakter yang hendak
dicapai dalam proses pembelajaran.
4. Mengintegrasikan nilai karakter tanggung jawab ke dalam pembahasan materi.
5. Menyesuaikan materi ajar dengan tujuan dan karakter tanggung jawab peserta didik
6. Menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata/ keseharian siswa.
7. Memilih metode pembelajaran contextual teaching learning (CTL), pembelajaran kooperatif, dan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM). 8. Memilih media sesuai dengan tujuan, materi, dan
karakteristik peserta didik.
Wawancara Dokumentasi
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berlangsungnya pembelajaran aktif.
10. Memilih sumber belajar sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik. 11. Memilih sumber belajar langsung seperti
orang dan lingkungan. Bahan atau buku ajar
1. Menambahkan jenis kegiatan pembelajaran yang dapat mendukung pengembangan karakter tanggung jawab peserta didik.
2. mengadaptasi atau mengubah kegiatan belajar pada buku ajar yang dipakai.
a) Tujuan
Menambah orientasi tujuan pada setiap kegiatan belajar dengan pencapaian sikap atau nilai tertentu.
Memunculkan secara eksplisit nilai karakter menjadi instructional effect
b) Memilih input yang tidak hanya menyajikan materi/pengetahuan tetapi juga menguraikan nilai-nilai yang terkandung dalam materi tersebut.
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berkaitan dengan waktu, tempat, tenggang waktu penyelesaian tugas (sedikit/banyak), cara penyelesaian tugas (individu, berpasangan, atau kelompok)
e) Peran guru sebagai fasilitator, motivator, partisipan, dan pemberi umpan balik.
Peserta didik diberi peran aktif dalam pembelajaran sebagai partisipan diskusi, pelaku eksperimen, penyaji hasil-hasil diskusi dan eksperimen, pelaksana proyek.
1. Guru membiasakan disiplin dengan datang tepat waktu. (disiplin)
2. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas.
3. Mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran.
4. Memeriksa kehadiran siswa. (disiplin, tanggung jawab)
5. Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainnya.
6. Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu. (disiplin)
7. menegur siswa yang terlambat dengan sopan. 8. Menghubungkan materi/kompetensi yang akan
dipelajari dengan karakter yang hendak dicapai.
Wawancara Dokumentasi
observasi
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dikembangkan
Kegiatan inti 1. Eksplorasi:
a. Menugaskan kepada setiap peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam mengenai materi yang sedang diajarkan dari berbagai sumber. (tanggung jawab, rasa ingin tahu)
b. Guru menegaskan kepada siswa untuk bekerja sendiri dalam menggali bahan materi yang akan dipelajari dan tidak melihat hasil kerja siswa yang lain. (tanggung jawab dan jujur)
c. Menggunakan berbagai sumber
pembelajaran baik yang langsung ataupun tidak langsung terkait dengan materi yang sedang diajarkan seperti buku, internet, koran, lingkungan sekitar, lembaga perailan, dan para penegak hukum di daerahnya. (rasa ingin tahu)
d. Guru menampilkan berbagai contoh video (berdasarkan SK/KD). (rasa ingin tahu, disiplin, jujur, tanggung jawab, cinta tanah air)
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jawab, jujur, cinta tanah air)
f. Memberikan pengarahan kepada siswa mengenai cara melakukan diskusi yang baik.
g. Sebelum melaksanakan diskusi, guru membiasakan untuk membuat peraturan yang harus ditaati siswa selama diskusi berlangsung.(tanggung jawab)
h. Guru menampilkan slide mengenai materi yang sedang diajarkan berdasarkan SK/KD. (rasa ingin tahu, tanggung jawab)
2. Konfirmasi
a. Guru memberikan reward terhadap keberhasilan siswa dalam pembelajaran dan penyelesaian tugas.
b. Guru memberikan komentar secara positif dan penguatan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran. c. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil
eksplorasi dan elaborasi mengenai materi yang di ajarkan yang dilakukan oleh siswa d. Guru bersama-sama siswa membiasakan
untuk melakukan refleksi/evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilalui.
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jauh/dalam/luas memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap, antara lain dengan guru berfungsi sebagai narasumber atau fasilitator dalam menjawab pertanyaan, membantu menyelesaikan masalah, memberi motivasi.
Kegiatan penutup
1. Guru bersama peserta didik membuat simpulan dan juga pelajaran moral yang berharga dari berbagai contoh.
2. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi/penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa secara terbuka dan jujur mengemukakan penilaian terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
4. Guru memberikan umpan balik berupa penghargaan/ apresiasi jika kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik.
5. Guru memberikan kritik dengan cara yang baik jika kegiatan pembelajaran tidak berjalan dengan baik.
Dinar SugianaFitrayadi, 2014
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
7. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
8. Memajang hasil karya siswa yang dihasilkan dari kegiatan pembelajaran.
9. Berdoa pada akhir pembelajaran.
Melihat kesesuaian antara Silabus dan RPP dengan pelaksanaan di kelas. ditampilkan dalam pergaulan di sekolah
2.Gambaran karakter peserta didik sebelum proses pembelajaran
3.Gambaran karakter peserta didik setelah proses pembelajaran
4.Perbandingan karakter tanggung jawab siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran