• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER TANGGUNGJAWAB PESERTA DIDIK DI ERA GLOBALISASI : StudiDeskriptifAnalitis Di SMA Negeri 1 Baleendah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER TANGGUNGJAWAB PESERTA DIDIK DI ERA GLOBALISASI : StudiDeskriptifAnalitis Di SMA Negeri 1 Baleendah."

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuSyaratdalamMemperolehGelar Magister PendidikanpadaProgram StudiPendidikanKewarganegaraan

SekolahPascasarjanaUniversitasPendidikan Indonesia

Oleh

Dinar SugianaFitrayadi

1202098

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

(StudiDeskriptifAnalitis Di SMA Negeri 1 Baleendah)

Oleh

Dinar SugianaFitrayadi

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada program studipendidikankewarganegaraansekolahpascasarjana

©Dinar SugianaFitrayadi 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

(3)

(StudiDeskriptifAnalitis Di SMA Negeri 1 Baleendah)

Oleh:

Dinar SugianaFitrayadi 1202098

Disetujuidandisahkanoleh:

Pembimbing 1

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP.19630820 198803 1 001

PembimbingII

Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd NIP.19590714 198601 1 001

Mengetahui,

Ketua Program StudiPendidikanKewarganegaraan UniversitasPendidikan Indonesia

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP.19630820 198803 1 001

(4)

GLOBALISASI (StudiDeskriptifAnalitis Di SMA Negeri 1

Baleendah)”inibesertaseluruhisinyaadalahbenar-benarkaryasayasendiri,

dansayatidakmelakukanpenjiplakanataupengutipandengancara-cara yang

tidaksesuaidenganetikakeilmuwan yang berlakudalammasyarakatkeilmuwan.

Ataspernyataanini,

sayasiapmenanggungresikoatausanksidijatuhkankepadasayaapabilakemudianditemuk

anadanyapelanggaranterhadapetikakeilmuwandalamkaryasayaini,

atauadaklaimdaripihak lain terhadapkeasliankaryasayaini.

Bandung, Juli 2014 Yang membuatpernyataan,

Dinar SugianaFitrayadi NIM. 1202098

(5)

n magister di SekolahPascasarjanaUniversitasPendidikan Indonesia

denganmenyelesaikantesis yang berjudul

“PeranPendidikanKewarganegaraanSebagaiWahanaPengembanganKarakterTanggun gjawabPesertaDidik Di Era Globalisasi (StudiDeskriptifAnalitis Di SMA Negeri 1 Baleendah)” untuk di sidangkan di hadapanparapenguji.

PenelitiantesisinifokuspadasejauhmanaperandarimatapelajaranPendidikanKewa

rganegaaraan, yang semuanya dilator

belakangiolehkemorosotannilai-nilaidannormagenerasimudabangsa Indonesia

khususnyadikalanganpesertadidiksebagaiakibatdaripesatnya era globalisasi,

penelitianini di fokuskanterhadapkelas XI di SMA Negeri 1

Balendahdenganmelihatperencanaan yang dilakukanoleh guru PKnbeserta proses

pembelajaran di kelas.

Penulismenyadari, sekalipunmelalui proses pendampingan yang

intensifdariparapembimbingselamapenyusunan,

akantetapikarenaketerbatasanpenulisdalammentransformasikanmasukan-masukanpembimbingkedalamtulisaninimakatesis yang dihasilkanmasihjauhdari kata

sempurna. Sekaitandenganitu, penulismengharapkan saran dankritik yang

sifatnyakonstruktifgunaperbaikan di masa yang akandatang. Akhirnya,

besarharapanpenulishasilpenelitianinimempunyainilaimanfaatbagipembaca,

khususnyadalamrangkapengembangankeilmuanpendidikankewarganegaraan.

Bandung,Juli2014

(6)

elesaikanTesisinitepatpadawaktunya.Padahakikatnya,

Tesisinitidakakantersusundenganbaiktanpabantuandariberbagaipihak,

baiksecaralangsungmaupuntidaklangsung. Karenaitu,

penulisinginmengucapkanterimakasihdanapresiasi yang

setinggi-tingginyakhususnyauntukkedua orang

tuapenulisayahandaAgusHermayadidanIbundaImas T Gartika yang

selalumemberikandukungan, doadankasihsayangbaikmateriilmaupunmoriil yang tidakakanpernahbisaterbalassampaiakhirhayatpenulis “nuhunmahpak, hapuntenteuacantiasangabahagiakeunkanujantensepuh”.

Selainitupenulisjugamengucapkanterimakasihkepada:

1. Prof. Dr. H. SunaryoKartadinata, M.PdselakuRektorUniversitasPendidikan

Indonesia.

2. Prof. Dr. H. DidiSuryadi,

M.EdselakuDirekturSekolahPascasarjanaUniversitasPendidikan Indonesia

3. Prof. Dr. H. Sapriya, M.EdselakuKetua Program

StudiPendidikanKewarganegaraanSekolahPascasarjanaUniversitasPendidikan

Indonesia, sekaligussebagaipembimbing I yang dengansabar,

perhatiandanpenuhikhlasmembimbing, memberikanmotivasi, masukandan saran

sertamenjadi partner diskusidenganpenulishinggatesisinidapatterselesaikan.

4. Prof. Dr. Aim Abdul Karim, M.Pd, selakuPembimbingII yang

selalumemberikanpengarahandanmotivasikepadapenulisuntuksegeramenyelesaika

ntesis.

5. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia yang telah memberikan segudang ilmu dan

(7)

selalumemberikandukunganberupadoadanmaterildalammemenuhikebutuhanpenul

isselamapenulisantesisini, semoga Allah SWT

selalumelimpahkankesehatandankebahagiaanuntukkeduanenekpenulis.

8. LiaYuliana. S.Pd (Neng) yang selalumemberikanperhatian, pengertian,

dukungandanselalumenjadimotivasiserta inspirasi bagi penulis untuk selalu lebih

maju dan semangat dalam menggapai cita-cita.

“semogaTuhanselalumeridhoikitasampaiharibahagiaitutiba, amin”

9. SeluruhjajaranpengurusAsosiasiProfesiPendidikanPancasiladanKewarganegaraan

Indonesia (AP3KnI), HimpunanMahasiswa Civics Hukum (HMCH), Civics

Hukum Motor Community (CHMC), Forum

KomunikasiMahasiswaSekolahPascasarjana (FKM SPs UPI),

10.Seluruhkakaktingkat, rekanseangkatan, danadiktingkat yang

telahmemberikanberibupengalamanbagipenulis, sertasemuapihak yang

tidakdapatpenulissebutkansatupersatu.

(8)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

5. TinjauanTentang Guru PKn ... 29

a. Pengertian Guru ... 29

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 70

A. SubjekdanLokasiPenelitian ... 70

1. SubjekPenelitian ... 70

(9)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. DesainPenelitian ... 71

C. MetodePenelitian... 72

D. PenjelasanIstilah ... 75

E. InstrumenPenelitian ... 76

F. TeknikPengumpulan Data ... 86

1. Observasi... 86

2. Wawancara ... 86

3. Dokumentasi ... 87

4. Kuisioner (angket) ... 87

G. TeknikPengolahan Dan Analisis Data ... 87

H. Validitas Data ... 89

I. AlurPenelitian ... 93

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 94

A. Profil SMA Negeri 1 Baleendah ... 94

B. DeskripsiHasilPenelitian ... 98 KarakterTanggungjawabPesertaDidik Di Era Globalisasi... 132

2. Proses PembelajaranPKnDalamPengembanganKarakterTanggungjawabPesert aDidik Di Era Globalisasi ... 141

3. KarakterTanggungjawabPesertaDidik Di Era Globalisasi ... 147

4. Solusi Yang Dikembangkan Guru PKnDalamRangka PengembanganKarakterTanggungjawabPesertaDidik Di Era Globalisasi ... 158

5. FaktorPendukung DanPenghambatDalamUpaya PengembanganKarakterTanggungjawabPesertaDidik Di Era Globalisasi ... 171

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 184

A. Kesimpulan ... 184

1. KesimpulanUmum ... 184

2. KesimpulanKhusus ... 185

(10)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dinar Sugiana F (1202098) “PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM

MENGEMBANGKAN KARAKTER TANGGUNGJAWAB PESERTA DIDIK DI ERA

GLOBALISASI (StudiDeskriptifAnalitis Di SMA Negeri 1 Baleendah)”

Penelitianinididasarkankepadafaktademoralisasisudahsedemikianakut,

pendidikansekolahselamainibisadikatakangagalpadaaspekkarakter.Sekolahterlaluterpesonadenga

n target-target akademis,

danmelupakanpendidikankarakter.Realitasinimembuatkreativitaskeberanianmenghadapiresiko, kemandirian, danketahanandalammelaluiberbagaiujianhidupmenjadirendah, Anakmudahfrustasi, menyerahdankehilangansemangatjuang.PendidikanKewarganegaraanbertujuanuntukmembentuk warganegara yang baik, warganegara yang kreatif, warganegara yang bertanggungjawab, warganegara yang cerdas, warganegara yang kritis, danwarganegara yang partisipatif.Masalahinidikajiuntukmendeskripsikanpentingnyapengembangankarakterbagipeserta

didikmelaluipendidikankewarganegaraandalammenghadapi era

globalisasi.Dalampenelitianinimenggunakanpendekatankualitatifdenganmetodedeskriptifanalitis

dengantujuanpenulisinginmendeskripsikankondisidilapangan yang

berkaitandenganPKnsebagaisalahsatumatapelajaran yang

berfungsisebagaipendidikankarakter.Pengumpulan data dilakukandengancarawawancara, observasi, dokumentasidanangketsebagai data pendukung. Lokasipenelitiandilakukan di SMA

Negeri 1 Baleendahdengansubjekpenelitian guru,

pesertadidikdankeaplasekolah.Hasilpenelitianmenunjukan 1)

perencanaanpembelajaranPKndilakukandenganmemasukannilainilaikarakterdanmengintegrasika

nnilai-nilaikaraktertersebutdalamsilabusdan RPP yang

merupakansalahsatusyaratsebelummelakukan proses belajar-pembelajaran. 2) dalam proses pembelajaran, nilai-nilaikaraktertanggungjawabdiintegrasikankedalamtigatahappembelajaran, yaitukegiatanpendahuluan, penutupdankegiatanintipembelajaran. 3) Karaktertanggungjawab yang dimilikiolehpesertadidik di era globalisasiinisangatlahbaik, pesertadidik yang ada di SMA Negeri 1 Baleendahpadamulanyasedikitbanyakterpengaruholehdampak-dampaknegatif yang

dibawaoleharusglobalisasi, akantetapisetelah proses

pengembangankaraktertanggungjawabpesertadidikdiintegrasikankedalampembelajarankhsusnya PendidikanKewarganegaraanterdapatperubahan yang sangatsignifikan. 4) solusi yang dikembangkandalamupayapengembangankaraktertanggungjawabpesertadidikterfokuspadapenge

mbangan media, metodedan model pembelajaran yang lebihinovatif. 5)

faktorpendukungdalamupayapengembangankaraktertanggungjawab di era globalisasi,

karenakemajuandalamsegalabidangmisalnyateknologi, informasi,

dankomunikasidapatdimanfaatkandalamproses pembelajaran di kelas.

Rekomendasipenelitianiniditujukankepadasekolah, guru, orang tua,

pesertadidikdanpenelitiselanjutnya.

(11)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstract

Dinar Sugiana F (1202098) CITIZENSHIP EDUCATION ROLE IN DEVELOPING CHARACTER STUDENTS RESPONSIBILITY IN THE ERA OF GLOBALIZATION (Descriptive Analytical Study at SMA Negeri 1 Baleendah)

Given the fact demoralization is so acute, as long as the school education can be said to fail on this aspect of the character. Schools too fascinated with academic targets, and forget about character education. This reality makes the courage to face the risk of creativity, independence, and resilience in life through a variety of tests to be low, Children easily frustrated, give up and lose morale. Citizenship education aims to form good citizens, citizens who are creative, responsible citizens, citizens who are intelligent, critical citizens, and citizen participation. This problem is studied to describe the importance of character development for students through civic education in the era of globalization. In this study used a qualitative approach with descriptive analytical method with the purpose of the writer wanted to describe the condition of the field related to the civic education as one of the subjects that serve as character education. The data was collected by interview, observation, documentation and questionnaires as supporting data. Location of the research conducted at SMAN 1 Baleendah the research subject teachers, learners and school keapla. The results showed 1) Civics lesson planning is done by entering the character values and integrate the character values in the syllabus and lesson plan is one of the requirements before making the teaching-learning process. 2) in the learning process, the values of the characters responsibility is integrated into the three stages of learning, namely preliminary activities, cover and core activities of learning. 3) The character of the responsibilities held by the students in the era of globalization is very good, there are learners in SMA 1 Baleendah at first somewhat influenced by the negative impacts brought about by globalization, but after the process of character development responsibilities learners integrated into the learning khsusnya Citizenship Education are very significant change. 4) solutions developed in the development of character responsibility learners focused on the development of media, methods and more innovative learning model. 5) supporting factors in the development of the character of responsibility in an era of globalization, because of advances in all fields of technology, for example, information, and communication can be utilized in the learning process in the classroom. This research recommendation is addressed to the school, teachers, parents, learners and researchers next.

(12)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

(13)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A.LatarbelakangPenelitian

Pengaruh globalisasi yang membuat seolah dunia menjadi tanpa batas

(bordesless) dan negara seolah menjadi global village menyebabkan arus

komunikasi massa menjadi semakin massif. Arus komunikasi tersebut sedikit

banyak mempengaruhi identitas nasional sebuah bangsa, kita banyak mengalami

kemunduran. Dahlan (Wuryan. 2006: 141) mengetengahkan makna globalisasi

yang didekati dari dua pemaknaan, yaitu : pertama, globalisasi sebagai sebuah

proses meluas atau mendunianya kebudayaan manuseia, karena difasilitasi media

komunikasi dan informasi yang mendukung kearah perluasan kebudayaan itu,

kedua globalisasi diartikan sebagai proses menyempitnya ruang gerak budaya

manusia, Tentu saja, kata “sempit” di sini bukan berarti dunia yang mengecil atau

mengkerut, namun jarak atau batas-batas geografis menjadi sesuatu yang tidak

berarti, bahkan terasa dekat sekali.

Sedangkan pengertian globalisasi menurut Sumardjan (Effendi dan

Malihah, 2007 : 70) ialah proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi

antar masyarakat diseluruh dunia, yang bertujuan untuk mengikuti sistem dan

kaidah-kaidah tertentu yang sama. Sedangkan Kalidjernih (2009 : 109)

memberikan batasan mengenai globalisasi, yakni sebagai interkoneksi yang

intensif antar individu, kelompok, masyarakat dan negara karena ekspansi

kapitalisme. Dalam kamus ilmiah populer (Burhani dan Lawrens, tt : 170)

globalisasi didefinisikan sebagai perwujudan perubahan secara menyeluruh di

segala aspek kehidupan

Tantangan dan perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun

internasional, dalam berbagai bidang kehidupan semakin berat. Perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang informasi, komunikasi, dan

(14)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

semakin meningkat, iklim kompetisi dalam berbagai bidang kehidupan yang

semakin ketat, dan tuntutan demokratisasi serta masalah hak asasi manusia,

merupakan tantangan tersendiri yang harus dijawab oleh bangsa Indonesia agar

kita tetap bisa hidup terus dan bertahan (survive) dalam percaturan kehidupan

global.

Kehidupan manusia dalam era globalisasi telah terbawa pada suatu arus

yang mengharuskan kita mengubah cara pandang terhadap diri kita sendiri

maupun cara pandang terhadap orang lain. Pandangan suatu bangsa atau negara

yang berpaling dari pandangan global hanya akan membuat bangsa atau negara itu

terisolir. Dalam era globalisasi tak ada satu bangsa atau negara pun di dunia ini

yang dapat bersembunyi atau mengisolasi diri dari pengaruh globalisasi.

Globalisasi yang melanda dunia pada umumnya dan Indonesia pada

khususnya sampai saat ini masih memunculkan pro dan kontra. Hal ini disebabkan

globalisasi itu sendiri dapat berdampak positif dan negatif bagi kehidupan

masyarakat, misalnya perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat

tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang

lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan

norma sosial merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu

pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi

dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya

setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi

dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh.

Di era globalisasi ini setiap negara akan merasa bebas dalam memberikan

pengaruhnya kepada negara lain, berbagai faham dan ideologi masuk keberbagai

negara, seperti hal nya indonesia. Berbagai faham yang masuk ke indonesia bisa

saja membawa bangsa ini kearah perubahan yang lebih baik maupun keadaan

yang lebih terpuruk, dari berbagai faham tersebut antara lain (1) individualisme,

(15)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika pengaruh-pengaruh negatif tersebut diterima oleh masyarakat

Indonesia dengan begitu saja tanpa menyaringnya terlebih dahulu, tentunya dapat

mengancam eksistensi karakter dan jati diri bangsa Indonesia. Dalam hal ini,

sangat diperlukan ketahanan dan ketangguhan bangsa Indonesia. Dengan modal

ketahanan dan ketangguhan, kita akan menghadapi masalah yang timbul akibat

globalisasi serta sikap bijaksana dalam memilah-milah budaya luar supaya

pengaruh tersebut tidak merusak jati diri bangsa Indonesia

Globalisasi membawa perubahan-perubahan di dalam tatanan kehidupan

sosial yang disebut sebagai jiwa globalisasi yang dikemukakan oleh James (Tilaar

2012: 23) sebagai berikut :

1. Interkonektivitas khususnya melalui hubungan komunikatif elektronik. Dalam setiap momentum baik dalam keadaan tatap muka maupun dalam isolasi kita secara individu merasa bagian dar dunia ini.

2. Kita lihat misalnya kemungkinan yang diberikan teknologi yang telah membuat interkonektivitas usia baik secara praksis maupun dalam ide.

3. Keamanan. Dengan adannya interkonektivitas dari manusia maka muncullah masalah keamanan karena kita berada ditengah masyarakat asing.

4. Keadilan dan demokratis merupakan hal yang imperatif dalam pengakuan hak asasi manusia.

5. Kemerdekaan, otonomi, dan transendensi. Kemerdekaan dan otonomi merupakan syarat mutlak untuk mengatasi keterbatsan dan penidasan. Demikian pula transendensi merupakan salah satu tuntutan hidup manusia yang mempunyai hak otonomi sendiri.

Karaktergenerasimudasudahberadapadatitik yang

sangatmengkhawatirkan.Moralitasbangsainisudahlepasdarinorma, etika agama,

danbudayaluhur.

Seksbebasmenjadifenomenatanpabisadibendungsedikitpun.Kaumpelajarmasukdal

ambudaya negative destruktifini.MenurutSugeng (Asmani, 2011:23)

akhir-akhirinipermasalahanfree seks(seksbebas)

(16)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kurangbaiktarafpenanamankeimanandanketaqwaanmereka.Sebanyak 42,3%

pelajarCianjurtelahberhubungansekspranikah (Waspada, edisi 11 Februari, 2007).

Saatinitidaksulituntukmendapatkangambar-gambar yang

mempertontonkanbentuktubuhlewatmajalah porno,

menontonadeganadegankotorlewat VCD porno, handphonejugamenjadipenyebar

porno aksidarisegipengeruhmasuknya IPTEK

Berikut ada beberapa fakta mengenai menurunnya etika dan moral pelajar/

mahasiswa yang di dapat dari berbagai masyarakat:

1. 15-20 persen dari remaja di Indonesia sudah melakukan hubungan

seksual di luar nikah

2. 15 juta remaja perempuan usia 15-19 tahun melahirkan setiap

tahunnya

3. Hingga Juni 2009 telah tercatat 6332 kasus AIDS dan 4527 kasus HIV

positif di Indonesia, dengan 78,8 persen dari kasus-kasus baru yang

terlaporkan berasal dari usia 15-29 tahun

4. Diperkirakan terdapat sekitar 270.000 pekerja seks perempuan yang

ada di Indonesia, di mana lebih dari 60 persen adalah berusia 24 tahun

atau kurang, dan 30 persen berusia 15 tahun atau kurang

5. Setiap tahun ada sekitar 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia di mana 20

persen diantaranya adalah aborsi yang dilakukan oleh remaja

6. Berdasarkan data kepolisian, setiap tahun penggunaan narkoba selalu

naik. Korban paling banyak berasal dari kelompok remaja, sekitar 14

ribu orang atau 19% dari keseluruhan pengguna.

7. Jumlah kasus kriminal yang dilakukan anak-anak dan remaja tercatat

1.150 sementara pada 2008 hanya 713 kasus. Ini berarti ada

peningkatan 437 kasus. Jenis kasus kejahatan itu antara lain pencurian,

(17)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Sejak Januari hingga Oktober 2009, Kriminalitas yang dilakukan oleh

remaja meningkat 35% dibandingkan tahun sebelumnya, Pelakunya

rata-rata berusia 13 hingga 17 tahun.

Sumber: Warta warga Universitas Gunadarma Jakarta

Prilaku yang sering kita lihat dari bangsa ini adalah kebanyakan prilaku

yang tidak baik, krisis prilaku baik dalam kehidupan masyarakat saat ini

nampaknya pantas untuk disinggung. Terjadinya konflik dan prilaku yang

berujung pada penganiayaan terhadap sesama, penyalahgunaan wewenang untuk

kepentingan pribadi, mendahulukan kepentingan kelompok dari pada kepentingan

bangsa dan negara mungkin disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor

eksternal dan internal yang kurang baik. Faktor interal berkaitan dengan kualitas

diri yang bersangkutan seperti kualitas ilmu keagamaan, kualitas karakter,

stabilitas emosi dan kondisi batiniah lainnya yang ada pada diri yang

bersangkutan, sedangkan faktor eksternal berupa situasi lingkungan keluarga yang

kurang kondusif, situasi lingkungan yang tidak steril. Pengaruh yang negatif dari

pergaulan, berita dari media massa yang kurang baik dan kondisi lingkungan

lainnya yang secara langsung atau tidak berkontribusi terhadap prilaku

menyimpang tersebut.

Namun dengan demikian perilaku menyimpang yang terjadi merupakan

ancaman bagi eksistensi bangsa dan negara, hal itu mengindikasikan masih

kurangnya rasa cinta dan tanggung jawab warganegara terhadap bangsa dan

negaranya.

Siswa sebagai generasi muda penerus bangsa memegang peranan penting

dalam menumbuhkan karakter sebagai identitas bangsa. Salah satu hal yang dapat

dilakukan oleh para generasi muda untuk mengembangkan karakter yaitu dengan

memanfaatkan pendidikan dengan sebaik-baiknya, karena pendidikan merupakan

salah satu hal penting dalam hal pengembangan karakter

Pendidikan merupakan subsistem budaya yang memiliki peran strategis

(18)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjelaskan bahwa pendidikan diakui sebagai suatu hal yang vital baik bagi

individu yang kapasitas intelek dan kreativitasnya menjadi meningkat, maupun

bagi bangsa dimana mereka merupakan kekuatan dari pada sumber-sumber

manusia yang terlatih, selaras dengan pernyataan tersebut Suryadi (2002:1)

mengemukakan bahwa pendidikan dipandang sebagai katalisator utama dalam

pengemabngan sumber daya manusia, dengan anggapan bahwa semakin terdidik

seseorang, semakin tinggi pula kesadaran terhadap kesehatan, parisipasi politik

dan keluarga berencana, selain itu Sauri, (2010:1) berpendapat bahwa dengan

pendidikan, karakter manusia sebagai individu dan sebagai masyarakat dapat

dibentuk dan diarahkan sesuai dengan tuntutan ideal bagi proses pembangunan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu hal yang

penting dan memiliki nilai yang luhur bagi kehidupan suatu bangsa untuk

mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri terutama di era globalisasi ini yang

penuh dengan tantangan.

Pendidikan merupakan upaya terncana dalam proses pembimbingan dan

pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat dan berakhlak (berkarakter)

mulia. Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional

(sisdiknas) menegaskan, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, betujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi waga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dari

penjelasan tersebut terlihat bahwa pendidikan nasional mengemban misi yang

tidak ringan, yakni membangun manusia yang utuh dan paripurna yang memiliki

nilai-nilai karakter yang agung disamping juga harus memiliki keimanan dan

ketaqwaan. Karena itulah pendidikan menjadi agent of change yang harus mampu

(19)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk membangun manusia yang memilki karakter yang agung seperti

dirumuskan pada tujuan pendidikan nasional tersebut, dibutuhkan sistem

pendidikan yang memiliki materi yang lengkap (kaffah), serta ditopang oleh

pengelolaan dan pelaksanaan yang benar. Terkait dengan ini PKn memiliki tujuan

seiring dengan pendidikan nasional. Secara umum pendidikan kewarganegaraan

mengemban misi utama memanusiakan manusia, yakni menjadikan manusia yang

mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga berfungsi maksimal

sesuai dengan aturan-aturan yang digariskan Allah SWT dan Rasulullah SAW

yang pada akhirnya akan terwujud manusia yang utuh.

Sejak zaman Yunanai kuno, karakter sudah menjadi bagian inheren dari

etika normatif dalam tiga arus utama yaitu etika keutamaan (virtues ethics), etika

kewajiban (deontological ethics) dan etika konsekuensi (consequentialism) atau

sering juga dijuluki etika kegunaan (utilitarinism ethics), dalam pandangan para

filosof Yunani Kuno, hakikat seorang manusia itu ditentukan oleh karakter

moralnya. Karakter-karakter moral ini berhubungan erat dengan standar-standar

prilaku yang dapat atau tidak dapat diterima dalam ineraksi sosial.

MenurutPlato (Budimansyah 2010:40) menyatakan bahwa karakter pada

dasarnya berhubungan dengan bagaimana individu seharusnya bertindak dan

kualitas-kualitas keutamaan (virtues) apa yang diperlukan dalam masyarakat.

Senada dengan hak tersebut Aristoteles dalam (Budimansyah 2010: 40) meyakini

bahwa kualitas-kualitas utama atau keutamaan mengacu kepada hal dan tindakan

yang baik.

Dalam derap kehidupan zaman sekarang ini ditandai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang sangat pesat,

sehingga berimplikasi pada pola sikap, prilaku dan tindakan setiap manusia dalam

kehidupannya. Sepanjang implikasi yang timbul akibat perkembangan iptek

tersebut bersifat positif, tentulah tidak menjadi persoalan yang serius atau krusial.

Namun, jika yang terjadi adalah sebaliknya dimana implikasi negatif muncul

(20)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masalah yang timbul tersebut. Dalam konteks inilah pendidikan sangat berperan

penting untuk menyiapkan warga negara yang mampu berfikir cerdas, analitis,

dan kreatif untuk mengantisipasi berbagai dampak yang timbul dari kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi dalam eskalase yang sangat cepat.

Dalam permasalahan tersebut, penulis mencoba untuk mengungkap

fenomena penurunan karakter bangsa dikalangan peserta didik dengan

menggunakan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan sebagai alternatif dari

pemecahan masalah tersebut, menurut Allen (wuryan, 2006: 76) menjelaskan

bahwa:

“civiceducation, properly defined, as the product of the entire program of the school, certainly not simply of the social studies program, and ssuredly not merely of a course in civics. But civics has important function to perform. It confront the young adolescent for the first time in his experience with a complete view of citizenship function as rights and responsibilities in a democratic context”

Definisi di atas menekankan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan

mengembangkan keseluruhan program sekolah, dimana berbagai pengalaman,

minat serta kepentingan-kepentingan seperti kepentingan pribadi, masyarakat, dan

negara diwujudkan dalam kualitas pribadi seseorang.

Pada dasarnya karakter itu melekat dalam diri setiap individu, maka Pkn

memiliki fungsi sebagai pembangun karakter individu tersebut. Dalam UU No. 20

Tahun 2003 (Pasal 37) ayat 1 dinyatakan bahwa di dalam kurikulum sekolah,

harus memuat mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah yang salah satunya

adalah bidang studi PKn.

Dalam PKn terdapat kekhasan yang dimiliki dalam hal upaya

pembangunan karakter warganegara. Hal tersebut seperti yang terdapat dalam

Sapriya (2007 : 204) yang mengatakan ada enam kekhasan PKn dibandingkan

dengan studi lain yang sama-sama bertanggung jawab terhadap upaya

(21)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Perlu dipertahankan bahwa PKn bukan bidang yang monodimensional tetapi PKn merupakan bidang yang multidimensional. Dalam materi PKn itu ada watak, ada misi pendidikan demokrasinya.

2. PKn merupakan pendidikan wahana pendidikan karakter bangsa. 3. PKn merupakan pendidikan nilai dan moral.

4. PKn adalah pendidikan bela negara yang diwujudkan dalam kewiraan. 5. PKn merupakan pendidikan politik karena PKn adalah wahana untuk

membangkitkan kesadaran berpolitik dari warga negara, berpolitik secara tegas.

6. PKn dimaksudkan untuk membangkitkan kesadaran hukum, karena itu beberapa negara nama yang dimaksud bukan civic education tetapi law

value education, bahkan ada street law education.

Sejalan dengan pendapat diatas, Galston (1989), Cogan (1998) dan Will

Kymlika (2001), pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya adalah pendidikan

untuk membentuk seperangkat karakteristik sebagai warga negara yang sejalan

dan demi pandangan hidup komunitas politik yang bersangkutan bukan sekedar

mempelajari fakta-fakta tentang pranata dan prosedur kehidupan politik, tetapi

juga mencakup pembelajaran serangkaian disposisi, kebajikan dan loyalitas. Pkn

adalah pendidikan untuk mewarganegarakan orang-orang di dalam suatu

komunitas. Pedidikan kewarganegaraan memfokuskan pada pembentukan

karakter individu dalam hubungannya dengan partisipasinya dalam komunitas,

seperti hormat, tanggung jawab, terbuka, perhatian, jujur, loyal, komit. Karakter

demikian merupakan bagian dari karakter baik.

Pkn merupakan mata pelajaran yang multidimensional. PKn bukan hanya

menekankan kepada aspek kognitif saja melainkan juga pendidikan karakter

bangsa, nilai moral, kecintaan terhadap tanah air, pendidikan politik, dan

kesadaran hukum. Mengingat hal tersebut,maka Pkn perlu diajarkan dari tingkat

pendidikan dasar sampai kepada pendidikan yang paling tinggi karena mengingat

misi dan tujuan PKn yaitu membentuk karakter warga negara yang baik. Karakter

yang seharusnya dikembangkan oleh bangsa Indonesia hendaknya berupa konsep,

nilai-nilai dan tindakan yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Pancasila sebagai

(22)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

program PKn. Maka dari itu dapat dinyatakan bahwa PKn merupakan bagian

penting dari pendidikan karakter.

Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga negara

yang baik, warga negara yang kreatif, warga negara yang bertanggung jawab,

warga negara yang cerdas, warga negara yang kritis, dan warga negara yang

partisipatif. Warga negara yang bertanggung jawab (civics responsibilities)

mengandung arti bertanggung jawab terhadap dirinya, terhadap Tuhannya,

terhadap manusia lain, terhadap lingkungan alam, serta terhadap masyarakat dan

bangsa serta negaranya. Warga negara yang cerdas (civics intellegence) dalam arti

cerdas secara moral, secara spiritual, dan cerdas secara emosional.

Menurut Somantri (2001 : 279) pendidikan kewarganegaraan memiliki

tujuan mendidik warga negara yang baik, yang dapat dilukiskan dengan „warga

negara negara yang patriotik, toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama,

demokratis…, Pancasila sejati. Cogan dalam (Nurmalina dan Syaifullah 2008:3), merumuskan PKn sebagai mata pelajaran dasar yang dirancang untuk

mempersiapkan warga negara muda untuk mendorong peran aktif mereka di

masyarakat.

Tujuan PKn adalah untuk membentuk warga negara yang baik. Wahab dan

Sapriya (2011: 311- 312) mengidentifikasi warga negara yang baik sebagai

berikut: (a) Warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan dengan

baik hak- hak dan kewajibannya; (b) sebagai individu warga negara yang

memiliki kepekaan dan tanggung jawab sosial; (c) mampu memecahkan

masalah-masalahnya sendiri dan juga masalah-masalah kemasyarakatan yang cerdas sesuai

dengan fungsi dan perannya; (d) memiliki sikap disiplin pribadi, maupun berpikir

kritis, kreatif, dan inovatif.

Dari pendapat di atas, dapat ditegaskan bahwa PKn merupakan mata

pelajaran dasar dengan konteks lintas bidang keilmuan yang wajib dimuat dalam

kurikulum di semua jenjang pendidikan dan dimaksudkan sebagai bentuk usaha

(23)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang sesuai dengan Pancasila

dan UUD 1945.

Somantri (Azis dan sapriya 2011:316) menyatakan bahwa

objekstudiPKnialahwarganegaradalamhubungannyadenganorganisasikemasyaraka

tan, sosial, ekonomi, agama, kebudayaandannegara. Kata kunci dari pengertian ini

adalah warga negara dengan hubungannya dengan pihak lain yang dimaksud

adalah negara.

Dengan demikian, apabila fokus kajian diarahkan pada bidang telaahnya,

maka sebenarnya ontologi PKn yang esensial adalah prilaku warga negara.

Meskipun demikian, perlu disadari bahwa prilaku warga negara itu sangat

kontekstual sehingga bidang kajian ini merupakan konteks dimana warga negara

itu hidup dan berada.

Berangkat dari permasalahan tersebut penulis ingin mengetahui dan

mengembangkan pendidikan karakter siswa di era globalisasi, yang mana

globalisasi ini sedikit banyak dapat mempengaruhi karakter siswa. Maka dari itu

penulis akan melakukan penelitian dengan judul : PERAN PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN SEBAGAI WAHANA PENGEMBANGAN

KARAKTER TANGGUNGJAWAB PESERTA DIDIK DI ERA

GLOBALISASI”, Studi Deskriptif Analitis di SMA Negeri 1 Baleendah

B.Identifikasi Masalah Dan Perumusan Masalah

Ada beberapa identifikasi masalah dalam penelitian ini, yakni

1. Perkembangan IPTEK yang

sangatpesatmembuatpesertadidikdapatdenganmudahmengaksessegalaha

l yang inginmerekaketahui,

(24)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyalahgunakankemajuan IPTEK tersebut, misalnyamengakses video

porno, menggunakanhandphonepadasaatbelajar di kelas

2. Kehidupan manusia dalam era globalisasi telah terbawa pada suatu arus

yang mengharuskan kita mengubah cara pandang terhadap diri kita

sendiri maupun cara pandang terhadap orang lain. Pandangan suatu

bangsa atau negara yang berpaling dari pandangan global hanya akan

membuat bangsa atau negara itu terisolir.

3. Di era globalisasi ini setiap negara akan merasa bebas dalam

memberikan pengaruhnya kepada negara lain, berbagai faham dan

ideologi masuk keberbagai negara, seperti hal nya indonesia. Berbagai

faham yang masuk ke indonesia bisa saja membawa bangsa ini kearah

perubahan yang lebih baik maupun keadaan yang lebih terpuruk

4. Mengingatfaktademoralisasisudahsedemikianakut,

pendidikansekolahselamainibisadikatakangagalpadaaspekkarakter.

Sekolahterlaluterpesonadengan target-target akademis,

danmelupakanpendidikankarakter.

Realitasinimembuatkreativitaskeberanianmenghadapiresiko,

kemandirian,

danketahanandalammelaluiberbagaiujianhidupmenjadirendah,

Anakmudahfrustasi, menyerahdankehilangansemangatjuang.

5. Untuk membangun manusia yang memilki karakter yang agung seperti

dirumuskan pada tujuan pendidikan nasional, dibutuhkan sistem

pendidikan yang memiliki materi yang lengkap (kaffah), serta ditopang

oleh pengelolaan dan pelaksanaan yang benar. Terkait dengan ini PKn

memiliki tujuan seiring dengan pendidikan nasional.

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka fokus masalah

penelitian ini yaitu “Bagaimana Peran Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai

(25)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terarah, maka fokus masalah di atas dirinci dalam beberapa sub-masalah yang

sekaligus, menjadi rumusan masalah penelitian, yakni sebagai berikut:

a. BagaimanarencanapembelajaranPKndalampengembangankaraktertanggun

gjawabpesertadidik di era globalisasi?

b. Bagaimanaproses

pembelajaranPKndalampengembangankaraktertanggungjawabpesertadidik

di era globalisasi?

c. Bagaimanakaraktertanggungjawabpesertadidik di era globalisasi?

d. Bagaimanasolusi yang dikembangkan guru

PKndalamrangkapengembangankaraktertanggungjawabpesertadidik di era

globalisasi?

e. Apasajafaktorpendukungdanpenghambatdalamupayapengembangankarakt

ertanggungjawabpesertadidik di era globalisasi?

C.Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan

menggambarkan mengenai upaya pengembangan karakter siswa yang dibentuk

melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di era globalisasi.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan

menggambarkan :

a. RencamapembelajaranPKndalampengembangankaraktertanggungjawab

pesertadidik di era globalisasi.

b. Proses

pembelajaranPKndalampengembangankaraktertanggungjawabpesertadi

dik di era globalisasi

c. Karaktertanggungjawab yang di tampilkanpesertadidik di era

(26)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Solusi yang di

kembangkandalamrangkanpengembangankaraktertangggungjawabsisw

a di era globalisasi

e. Faktorpendudkungdanpenghambatdalamupayapengembangankarakterta

nggungjawabpesertadidik di era globalisasi.

D.Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

a. sebagai sumbangan teoritis pengembangan keilmuan pendidikan

kewarganegaraan yang penulis tekuni

b. sebagai bahan yang yang dapat menjelaskan dan menggambarkan tentang

pembentukan karakter siswa melalui pembelajaran pendidikan

kewarganegaraan.

2. Secara Praktis

Secara praktis, kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Sebagai bahan acuan bagi semua pihak dalam hal kajian mengenai PKn

dan pembentukan karakter peserta didik.

b. Sebagai gambaran faktual bagi guru dan siswa tentang pembentukan

karakter peserta didik.

E. StrukturOrganisasiTesis

Untukmempermudahdalampenulisan,

makatesisinidibagikedalamlimababdiantaranyaadalahbab I yang

berisitentanglatarbelakang, bab II berisisitentangkajianteori, bab III

berisitentangmetodologipenelitian, sedangkanbab IV

berisitentangdeskripsidanhasilpenelitiankemudianbab V

berisitentangkesimpulandan saran. Adapunpenjabarannyaadalahsebagaiberikut

Bab Ipendahuluan, merupakan rasional yang menjelaskan pentingnya

(27)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Identifikasi dan perumusan masalah, c) Tujuan penelitian, d) Manfaat penelitian

dan e) Struktur organisasi tesis.

Bab IIKajian Pustaka, merupakan gambaran berbagai konsep, generalisasi

dan teori yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitian. Isi dari bab ini

meliputi; a) PeranPendidikanKewarganegaraan, b) Konsep

pengembangankarakter dan c) Era Globalisasi,

Bab IIIMetodologi Penelitian, merupakan penjelasan yang rinci mengenai

metode penelitian yang digunakan. Isi dari bab ini meliputi; a) Lokasi dan subjek

penelitian, b) Desain penelitian dan justifikasi penggunaan desain tersebut, c)

Metode penelitian dan justifikasi penggunaan metode tersebut, d) Definisi

operasional yang dirumuskan untuk setiap variabel, e) Instrumen penelitian, f)

Teknik pengumpulan data, dan g) Teknik pengolahan dan analisis data.

Bab IVHasil Penelitian dan Pembahasan, merupakan gambaran data yang

diperoleh dari lapangan untuk kemudian dianalisis menggunakan berbagai teori

yang relevan. Isi dari bab ini meliputi gambaran umum hasil penelitian dan

analisis hasil penelitian

Bab VPenutup, merupakan jawaban dari aspek yang diteliti. Bab ini terdiri

(28)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek Penelitian

Di dalam suatu penelitian kualitatif informasi atau data diperoleh dari

sumber yang dapat memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Untuk itu, harus ditentukan subjek penelitian yang dapat dijadikan sumber

informasi tersebut. Subjek penelitian adalah pihak yang menjadi sasaran

penelitian yang dapat memberikan informasi yang purposif bertalian dengan

tujuan tertentu. Senada dengan hal tersebut, Moleong (2005 : 224), bahwa “...pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak tetapi sampel bertujuan”.

Adapun yang menjadi subjek penelitian sebagai berikut

Tabel 3.1

Subjek Penelitian

No Subjek Penelitian Jumlah

1 Guru 2 orang

2 Siswa 30 orang (kelas XI)

3 Kepala Sekolah 1 orang

2. Lokasi Penelitian

Menurut Nasution (2003: 80), mengemukakan bahwa “lokasi penelitian menunjukan pada pengertian tempat atau lokasi penelitian yang dirincikan oleh adanya 3 unsur yaitu pelaku, tempat dan kegiatan yang dapat diobservasi”

Penelitian ini berlangsung atau berlokasi di SMA Negeri 1 Baleendah.

Pemilihan lokasi penelitian ini adalah tempat beradanya subjek penelitian yang

akan diteliti sehingga penulis yakin akan mendapatkan hasil penelitian yang

(29)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Baleendah ini pengembangan karakter tanggung jawab dikembangkan kepada

siswa baik secara kulikuler maupun ekstrakulikuler.

B.Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan maksud

agar peneliti lebih leluasa dalam mengkaji dan menganalisis pelbagai fenomena

yang ditemui di lapangan secara komprehensif, sebagaimana dijelaskan Miles & Huberman (2007:2) bahwa “dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab-akibat dalam lingkup

pikiran orang-orang setempat dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat”.

Selanjutnya, Bogdan dan Taylor (Moleong 2000:3) menjelaskan penelitian kualitatif sebagai “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.

Melalui pendekatan kualitatif ini diharapkan peneliti dapat melakukan kajian

secara komprehensif berkaitan dengan masalah penelitian.

Sekaitan dengan itu, Alwasilah (2012: 64-67) menjelaskan beberapa ciri

yang membedakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan lainnya sebagai

berikut:

1. Pemahaman makna, merujuk pada kognisi, afeksi, intensi, dan apa saja yang terpayungi dengan istilah “perspektif partisipan” (participant’s

perspectives). Fokus pada makna seperti ini merupakan hal mendasar

bagi mazhab interpretatif dalam studi ilmu sosial.

2. Pemahaman konteks tertentu, yakni dalam penelitian kualitatif perilaku responden dilihat dalam konteks tertentu dan pengaruh konteks terhadap tingkah laku itu.

3. Identitas alamiah dan pengaruh tidak terduga, yakni bagi peneliti kualitatif setiap informasi,kejadian, perilaku, suasana dan pengaruh baru adalah “terhormat” dan berpotensi sebagai data untuk membeking hipotesis kerja (hipotesis kini dan hipotesis sementara waktu)

(30)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Pemahaman proses, yakni para peneliti naturalis berupaya untuk lebih memahami proses (daripada produk) kejadian atau kegiatan yang diamati.

6. Penjelasan sababiyah (casual explanation), yakni dalam paradigma kualitatif yang dipertanyakan adalah sejauh mana X memainkan peran sehingga menyebabkan Y? Jadi yang dicari adalah sejauh mana kejadian-kejadian itu berhubungan satu sama lain dalam kerangka penjelasan sababiyah lokal.

Mengacu pada pendapat sebagaimana tersurat di atas, dapat dijelaskan

bahwa penelitian kualitatif mamfokuskan pada pemberian makna terhadap realitas

yang teramati. Karena itu, penelitian kualitatif lebih menekankan pada kajian

secara komprehensif terhadap hasil penelitian daripada hanya sekedar memaknai

hasil penghitungan kuantitatif. Sebagaimana dijelaskan Creswell (2008:50) bahwa

Qualitative research is an inquiry process of understanding based on distinct methodological traditions of inquiry that explore a social or human problem. The researcher builds a complex, holistic picture, analyzes words, reports detailed views of informants, and conducts the study in a natural setting.

Pernyataan ini menyiratkan bahwa pendekatan kualitatif merupakan suatu

pendekatan yang menekankan pada kajian interpretatif data hasil penelitian dan

tidak menggunakan kuantifikasi atau perhitungan statistik. Sebagaimana dijelaskan Alwasilah (2012: 66) bahwa ”para peneliti naturalis berupaya untuk lebih memahami proses (daripada produk) kejadian atau kegiatan yang diamati”.

C. Metode Penelitian

Kegiatan penelitian akan membuahkan hasil yang optimal apabila sesuai

dengan prosedur penelitian. Oleh karena itu sebelum kegiatan penelitian di

laksanakan terlebih dahulu harus dipersiapkan segala sesuatunya dengan baik,

teliti dan teratur sesuai dengan prosedur penelitian. Untuk mendapatkan metode

yang tepat, maka seorang peneliti harus bisa memahami tentang permasalahan

yang timbul di lapangan, tujuan diadakannya penelitian serta ruang lingkup

(31)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metodologi secara istilah berasal dari kata metode yang berarti cara yang

tepat untuk melakukan sesuatu dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Dengan

demikian metodologi merupakan cara melakukan sesuatu dengan menggunakan

pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Metodologi penelitian

adalah suatu cara yang digunakan dalam mencari sesuatu hal dengan

menggunakan logika berpikir sehingga diperoleh suatu hasil yang diinginkan.

Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian dengan menggunakan

metode deskriptif. Best (Sukardi 2003: 157) menyatakan bahwa:

penelitian deskriptif merupakan metode yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai apa adanya. Penelitian ini juga sering disebut non eksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak ,melakukan control dan manipulasi variable penelitian.

Dengan metode deskriptif, peneliti memungkinkan untuk melakukan

hubungan antar variable, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan

mengembangkan teori yang memiliki validitas universal

Cholid dan Achmadi (2003 : 2) memberikan batasan mengenai metodologi

penelitian, yakni sebagaimana berikut ini :

Metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan/mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis, sampai menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah.

Mengenai metode penelitian, Ali (1984 : 54) menyatakan bahwa suatu

cara untuk memperoleh pengetahuan untuk memecahkan permasalahan yang

dihadapi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif seperti yang dikemukakan oleh Nasir (1988 : 63), bahwa “metode

deskriptif merupakan satu metode dalam meneliti satu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masyarakat sekarang”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat

(32)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal ini senada dengan yang diungkapkan Best (Sukardi 2004 : 157)

menyebutkan bahwa metode deskriptif berusaha menggambarkan dan

menginterpretrasi objek sesuai dengan apa adanya. Lebih lanjut, Sukardi (2004 :

157) mengatakan bahwa :

Penelitian deskriptif merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.

Sedangkan Nasution (2001:5) menyatakan bahwa penelitian ini

diusahakan mengumpulkan data deskriptif yang banyak dituangkan dalam bentuk

laporan dan uraian, penelitian ini tidak mengutamakan angka-angka dan statistik

walaupun tidak menolak data kuantitatif.

Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif dalam penelitian ini

karena sesuai dengan sifat dan tujuan penelitian yang ingin diperoleh dan bukan

menguji sebuah hipotesis, tetapi berusaha untuk mendapatkan sebuah gambaran

tentang upaya pengembangan karakter tanggung jawab peserta didik di era

globalisasi di SMA Negeri 1 Baleendah.

Adapun ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad (1985 : 140)

adalah sebagai berikut :

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif, karena dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti aktivitas sejumlah

kelompok manusia yang kaitannya dalam hal perubahan perilaku. Bogdan dan

Taylor (Moleong 2005 : 4) mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai berikut :

Pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Pemilihan penggunaan pendekatan kualitatif dikarenakan melalui

penelitian ini peneliti bermaksud untuk menggambarkan hasil penelitian atau

(33)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang menunjukan bagaimana pengembangan karakter tanggung jawab melalui

mata pelajaran PKn di sekolah.

Peneliti sangat berperan aktif dalam membuat rencana penelitian, proses

pelaksanaan penelitian serta menjadi faktor penentu dari keseluruhan proses dan

hasil penelitian. Moleong (2007: 132), menyatakan bahwa :

Dalam penelitian kualitatif manusia adalah instrumen utama karena ia menjadi segala bagi keseluruhan proses penelitian, ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis data, analisis penafsiran dan pada akhirnya ia menjadi pelopor hasil penelitiannya.

Jadi selama proses penelitian ini peneliti akan lebih banyak melakukan

komunikasi dengan subjek penelitian di SMA Negeri 1 Baleendah. Dalam

penelitian ini lebih mengungkapkan secara deskriptif hasil penelitian yang akan

dicapai.

D. Penjelasan Istilah

Untuk lebih memfokuskan kajian penelitian, diperlukan suatu definisi

operasional yang bertujuan untuk menjelaskan maksud dan batasan penelitian.

Definisi operasional merupakan seperangkat petunjuk yang lengkap mengenai apa

yang harus diamati serta bagaimana mengukur suatu konsep. Sekaitan dengan itu,

penelitian mengenai peran pendidikan kewarganegaraan dalam mengembangkan

karakter tanggung jawab peserta didik di era globalisasi mempunyai

operasionalisasi variabel sebagai berikut:

1. Pendidikan Kewarganegaraanadalah Pendidikan Kewarganegaraan program

pendidikan yang berintikan demokrasi politik yang diperluas dengan

sumber-sumber pengetahuan lainnya, pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan

sekolah, masyarakat dan orang tua, yang kesemuanya itu diproses guna melatih

para siswa untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis

dalam mempersiapkan hidup demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD

(34)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Karakter Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau

perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab

juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

3. Globalisasi adalah Kemunculan budaya hibrid yang bersumber dan didominasi

budaya luar mengakibatkan krisis budaya lokal dan nasional. Budaya hibrid

juga mengakibatkan lenyapnya identitas kultural nasional dan lokal. Padahal

identitas nasional dan lokal tersebut sangat krusial bagi integrasi sosial,

kultural dan politik masyarakat dan negara-bangsa.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan faktor kunci yang menentukan

keberhasilan suatu penelitian. Terkait dengan hal tersebut, dalam penelitian

kualitatif instrumen penelitian merupakan peneliti sendiri. Artinya, peneliti bebas

menginterpretasikan hal-hal yang ia peroleh berdasarkan hasil wawancara,

observasi dan studi dokumentasi. Sebagaimana Moleong (2000: 132) menjelaskan

sebagai berikut:

“bagi peneliti kualitatif manusia adalah instrumen utama karena ia menjadi segala bagi keseluruhan proses penelitian. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsir, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor penelitiannya”

Untuk memandu pelaksanaan penelitian, peneliti membutuhkan pedoman

penelitian yang disusun berdasarkan masalah penelitian. Tabel berikut merupakan

(35)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Pengemabangan Karakter Tanggung jawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

1. Menambahkan dan/atau modifikasi kegiatan pembelajaran yang mendukung pengembangan karakter tanggung jawab peserta didik.

2. Menambahkan dan/atau modifikasi indikator pencapaian yang terkait dengan karakter siswa. 3. Mencantumkan nilai karakter yang hendak

dicapai dalam proses pembelajaran.

4. Mengintegrasikan nilai karakter tanggung jawab ke dalam pembahasan materi.

5. Menyesuaikan materi ajar dengan tujuan dan karakter tanggung jawab peserta didik

6. Menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata/ keseharian siswa.

7. Memilih metode pembelajaran contextual teaching learning (CTL), pembelajaran kooperatif, dan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM). 8. Memilih media sesuai dengan tujuan, materi, dan

karakteristik peserta didik.

Wawancara Dokumentasi

(36)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berlangsungnya pembelajaran aktif.

10. Memilih sumber belajar sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik. 11. Memilih sumber belajar langsung seperti

orang dan lingkungan. Bahan atau buku ajar

1. Menambahkan jenis kegiatan pembelajaran yang dapat mendukung pengembangan karakter tanggung jawab peserta didik.

2. mengadaptasi atau mengubah kegiatan belajar pada buku ajar yang dipakai.

a) Tujuan

 Menambah orientasi tujuan pada setiap kegiatan belajar dengan pencapaian sikap atau nilai tertentu.

 Memunculkan secara eksplisit nilai karakter menjadi instructional effect

b) Memilih input yang tidak hanya menyajikan materi/pengetahuan tetapi juga menguraikan nilai-nilai yang terkandung dalam materi tersebut.

(37)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkaitan dengan waktu, tempat, tenggang waktu penyelesaian tugas (sedikit/banyak), cara penyelesaian tugas (individu, berpasangan, atau kelompok)

e) Peran guru sebagai fasilitator, motivator, partisipan, dan pemberi umpan balik.

Peserta didik diberi peran aktif dalam pembelajaran sebagai partisipan diskusi, pelaku eksperimen, penyaji hasil-hasil diskusi dan eksperimen, pelaksana proyek.

1. Guru membiasakan disiplin dengan datang tepat waktu. (disiplin)

2. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas.

3. Mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran.

4. Memeriksa kehadiran siswa. (disiplin, tanggung jawab)

5. Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainnya.

6. Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu. (disiplin)

7. menegur siswa yang terlambat dengan sopan. 8. Menghubungkan materi/kompetensi yang akan

dipelajari dengan karakter yang hendak dicapai.

Wawancara Dokumentasi

observasi

(38)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikembangkan

 Kegiatan inti 1. Eksplorasi:

a. Menugaskan kepada setiap peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam mengenai materi yang sedang diajarkan dari berbagai sumber. (tanggung jawab, rasa ingin tahu)

b. Guru menegaskan kepada siswa untuk bekerja sendiri dalam menggali bahan materi yang akan dipelajari dan tidak melihat hasil kerja siswa yang lain. (tanggung jawab dan jujur)

c. Menggunakan berbagai sumber

pembelajaran baik yang langsung ataupun tidak langsung terkait dengan materi yang sedang diajarkan seperti buku, internet, koran, lingkungan sekitar, lembaga perailan, dan para penegak hukum di daerahnya. (rasa ingin tahu)

d. Guru menampilkan berbagai contoh video (berdasarkan SK/KD). (rasa ingin tahu, disiplin, jujur, tanggung jawab, cinta tanah air)

(39)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jawab, jujur, cinta tanah air)

f. Memberikan pengarahan kepada siswa mengenai cara melakukan diskusi yang baik.

g. Sebelum melaksanakan diskusi, guru membiasakan untuk membuat peraturan yang harus ditaati siswa selama diskusi berlangsung.(tanggung jawab)

h. Guru menampilkan slide mengenai materi yang sedang diajarkan berdasarkan SK/KD. (rasa ingin tahu, tanggung jawab)

2. Konfirmasi

a. Guru memberikan reward terhadap keberhasilan siswa dalam pembelajaran dan penyelesaian tugas.

b. Guru memberikan komentar secara positif dan penguatan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran. c. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi mengenai materi yang di ajarkan yang dilakukan oleh siswa d. Guru bersama-sama siswa membiasakan

untuk melakukan refleksi/evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilalui.

(40)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jauh/dalam/luas memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap, antara lain dengan guru berfungsi sebagai narasumber atau fasilitator dalam menjawab pertanyaan, membantu menyelesaikan masalah, memberi motivasi.

 Kegiatan penutup

1. Guru bersama peserta didik membuat simpulan dan juga pelajaran moral yang berharga dari berbagai contoh.

2. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi/penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa secara terbuka dan jujur mengemukakan penilaian terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

4. Guru memberikan umpan balik berupa penghargaan/ apresiasi jika kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik.

5. Guru memberikan kritik dengan cara yang baik jika kegiatan pembelajaran tidak berjalan dengan baik.

(41)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

7. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

8. Memajang hasil karya siswa yang dihasilkan dari kegiatan pembelajaran.

9. Berdoa pada akhir pembelajaran.

Melihat kesesuaian antara Silabus dan RPP dengan pelaksanaan di kelas. ditampilkan dalam pergaulan di sekolah

2.Gambaran karakter peserta didik sebelum proses pembelajaran

3.Gambaran karakter peserta didik setelah proses pembelajaran

4.Perbandingan karakter tanggung jawab siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran

Gambar

Tabel 3.1
Gambaran karakter peserta didik sebelum proses pembelajaran Gambaran karakter peserta didik setelah proses
Gambar 3.4 Komponen-Komponen Analisis Data
Gambar 3.5 Triangulasi dengan Tiga Sumber Data
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pariwisata halal sebagai alternatif. Artinya, wisata halal merupakan pilihan khusus bagi mereka yang menghendaki extended service standar halal. Meskipun berkarakter

Morissan, Manajemen Media Penyiaran , (Jakarta: Prenamedia Group, 2011) h.. ditayangkan agar dapat diketahui oleh audien secepatnya. Peran televisi sebagai sumber utama

Staf memiliki kemampuan kerja yang tinggt Staf mampu rnemberikan layanan secara efisien Ketika melaksanakan tugas staf berlaku adil Staf bersikap ramah dan

Pelapisan benih merupakan pembungkusan benih dengan zat tertentu yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja benih pada waktu dikecambahkan, melindungi benih dari

- Mengembangkan gagasan berupa konsep visual untuk kampanye sosial dan mempertajam kemampuan dalam bidang digital fotografi, media campaign, untuk orang dewasa dan

[r]

Banyak kebijakan digulirkan pemerintah terkait dengan upaya pengembangan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan, di antaranya melalui uji kompetensi awal (UKA),

Buku Pupuk Organik dan Pupuk Hayati, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.. Bogor: Balai Penelitian Bioteknologi