• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Pengaruh Penambahan Tepung Ampas Tahu Terhadap Kadar Protein Dan Daya Terima Kerupuk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Pengaruh Penambahan Tepung Ampas Tahu Terhadap Kadar Protein Dan Daya Terima Kerupuk."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki jumlah penduduk terbanyak ke-5 di dunia,

dengan alasan tersebut menuntut penduduk usia kerja untuk terus dapat

menggagas inovasi-inovasi baru guna menciptakan lapangan kerja

sendiri. Alasan tersebut yang membuat beberapa tahun terakhir ini

muncul berbagai industri kecil maupun menengah yang memproduksi

berbagai jenis barang, baik barang produksi maupun barang konsumsi.

Industri yang banyak diminati masyarakat adalah industri makanan salah

satunya pengolahan tahu. Hampir di setiap tempat dapat ditemukan tahu

dengan beragam jenis olahannya. Maraknya industri tahu di Indonesia ini

menyebabkan limbah industri pengolahan tahu juga melimpah (Cahyadi,

2009). Selama ini limbah tahu yang melimpah belum dimanfaatkan

secara maksimal. Ampas tahu agar tidak terbuang dengan sia-sia maka

akan dibuat produk makanan olahan yaitu kerupuk yang terbuat dari

ampas tahu (Cahyadi, 2009) .

Tahu merupakan salah satu sumber protein nabati. Hasil

sampingan dari industri tahu adalah ampas tahu, berupa padatan putih

yang masih mengandung air. Setiap 100 gr ampas tahu mengandung

protein kasar 21,66%, lemak kasar 2,73%, serat kasar 20,26%, kalsium

(Ca) 1,09%, fosfor (P) 0,88%, dengan energi metabolis sebesar 2.830

(2)

2

Selain itu, kandungan asam amino lisin dan methionin serta vitamin B

komplek yang cukup tinggi juga terdapat di dalamnya (Cahyadi, 2009).

Selama ini ampas tahu baru dimanfaatkan sebagai pakan ternak

(lele, ayam boiler), kecap ampas tahu, dan tempe gembus. Kandungan

gizi protein kasar pada ampas tahu masih cukup tinggi yaitu 21,66%

sehingga dapat menjadi sumber protein nabati. Protein merupakan

sumber ekuivalen dengan karbohidrat, karena menghasilkan 4 kkal/g

protein. Namun sekarang ini, harga protein hewani yang berasal dari

daging, telur dan susu menjadi semakin mahal, sehingga semakin tidak

terjangkau oleh masyarakat luas,khususnya bagi mereka yang hidup

pas-pasan. Untuk mencegah meluasnya kekurangan energi dan protein

(KEP) dimasyarakat saudah dilakukan akan tetapi perlu digalakkan

penggunaan protein nabati. Penggunaan protein nabati dari sumber

kacang-kacangan(tahu, tempe, oncom) telah terbukti berhasil untuk

mengatasi masalah kekurangan energi dan protein tersebut (Kartika,

2009).

Ampas tahu selain tinggi protein juga memiliki kelemahan yaitu

kadar air tinggi. Kelemahan ini bisa diatasi dengan ampas tahu

dimanfaatkan menjadi tepung. Melihat ampas tahu yang masih memiliki

kandungan gizi yang tinggi seperti protein, maka ampas tahu dapat

dikembangkan untuk menjadi sebuah peluang usaha dan memiliki nilai

ekonomis tinggi agar bisa diterima oleh konsumen. Salah satu

pemanfaatan ampas tahu adalah di buat kerupuk.

Kerupuk merupakan jenis pangan yang digemari di Indonesia.

(3)

3

rendah maupun golongan ekonomi yang tinggi. Kerupuk sangat

beragam dalam bentuk, ukuran, bau, warna, rasa, kerenyahan,

ketebalan dan nilai gizinya. Perbedaan ini bisa disebabkan pengaruh

budaya daerah penghasil kerupuk, bahan baku dan bahan tambahan

yang digunakan serta alat dan cara pengolahannya. Komposisi bahan

sendiri beserta pengolahannya akan sangat mempengaruhi kualitas

kerupuk, dimana komposisi bahan ini juga mempengaruhi

pengembangan pada kerupuk tersebut. Secara umum bahan baku yang

digunakan adalah tepung tapioka, sedangkan bahan tambahannya

dapat berupa ikan atau udang, telur atau susu, garam, gula, air dan

bumbu yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, ketumbar dan

sebagainya. Jumlah dan jenis bumbu yang digunakan tergantung pada

selera masing-masing. Berdasarkan uraian tersebut maka akan

dilakukan penelitian mengenai pengaruh penambahan tepung ampas

tahu terhadap kadar protein dan daya terima kerupuk.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah pada

penelitian ini adalah:

1. Apakah penambahan tepung ampas tahu mempengaruhi kadar protein

dalam pembuatan kerupuk?

2. Apakah penambahan tepung ampas tahu mempengaruhi daya terima

(4)

4 C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui kadar protein dan daya terima kerupuk ampas tahu

2. Tujuan Khusus

1. Menghitung kadar protein kerupuk ampas tahu

2. Mendeskripsikan daya terima kerupuk ampas tahu

3. Menganalisis pengaruh penambahan tepung ampas tahu terhadap

kadar protein kerupuk

4. Menganalisis pengaruh penambahan tepung ampas tahu terhadap

daya terima kerupuk

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Industri Tahu

Mengoptimalisasi pemanfaatan limbah ampas tahu agar memiliki nilai

ekonomis yang lebih tinggi.

2. Bagi Masyarakat

Memberikan informasi pada masyarakat tentang pemanfaatan ampas

tahu dalam pembuatan krupuk ampas tahu.

3. Bagi Peneliti Lain

Untuk penelitian lebih lanjut,penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2016/2017 di kelas IX MTs Nurul Alamiyah Wajok Hilir. Berdasarkan pengambilan sampel secara purposive sampling terpilih

Dengan ini diumumkan bahwa Berdasarkan Surat Keputusan Kelompok Kerja (Pokja) 16 Unit Layanan Pengadaan (ULP) Provinsi Papua Nomor : 14/ULP.POKJA/16-22/X/2016,

[r]

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2005.. Nomor48, Tambahan Lembaran

Kebijakan dari BMT Surya Dana Makmur Tulung pembiayaan yang diterapkan terhadap nasabah pasar adalah akad murabahah jadi tujuan yang dimaksud BMT adalah tujuan

Kesehatan, keselamatan dan keamanan lingkungan hidup (K3LH) adalah salah satu mata pelajaran teori dasar kejuruan tata busana kelompok produktif yang diberikan di SMK Karya

Tingginya nilai rata-rata untuk hampir semua peubah pada bibit yang bermikoriza pada tingkat cekaman kekeringan 85% dan 70% air tersedia ini berkaitan dengan

dalam penelitian ini adalah konsumen penikmat kue balok Kang didin. Berdaarkan penelitian di atas maka yang menjadi populasi sasaran dalam. penelitian ini adalah konsumen