• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI

DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri

KEZIA LERIDA SILVANA NIM. 1104388

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI

DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU

Oleh

Kezia Lerida Silvana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Kezia Lerida Silvana 2015. Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi/tesis/disertasi dengan judul "Penerapan Metode Praktikum Berbasis Guided Inquiry untuk Pencapaian Keterampilan Siswa Pada Materi Dasar Pengawetan di SMKN 2 Indramayu" ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2015 Yang membuat pernyataan,

(5)

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR

PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU oleh:

Kezia Lerida Silvana 1104388

Pembelajaran di SMKN 2 Indramayu kurang menekankan pada upaya pengembangan keterampilan siswa, melainkan cenderung mengkondisikan siswa pada belajar hapalan. Kegiatan praktikum dilakukan untuk mengecek atau mencocokkan kebenaran teori yang telah diajarkan di kelas, sehingga tidak memberikan pengalaman nyata dan kurang mengembangkan keterampilan siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan metode praktikum berbasis guided inquiry dan mengetahui pencapaian keterampilan siswa pada pembelajaran dasar pengawetan menggunakan metode praktikum berbasis guided inquiry. Metode penelitian yang digunakan adalah one group pre-test and post-test design. Sampel penelitian yaitu siswa kelas X TPHP 1. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi keterampilan, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, angket respon siswa, dan tes kognitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran praktikum berbasis guided inquiry berlangsung dengan baik dan membuat siswa menjadi lebih aktif, serta dapat mencapai keterampilan siswa pada kemampuan mengamati,

merencanakan percobaan, melakukan percobaan, menafsirkan data, dan

berkomunikasi.

(6)

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR

PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU by:

Kezia Lerida Silvana 1104388

The current learning in SMKN 2 Indramayu less of science process skill, whereas aspect of the basic student skill, but rather student have to know the theory. This research aims to get the information about the quality of students science process skill and the skill of dominant process appears on learning activities and guided inquiry lab using. This research is done by one group pre-test and post-test design methods. Sample of this research is X TPHP 1 class. to measure the students science process skill used instrument in the form of the test, the observation sheet, and questionnaire sheet. Based on result of research, show the overall aspect of skill students include in proper category and can make student more active and can increased student skill at observe ability, experiment planned, doing experiment, communicating, and interprete data.

(7)

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat serta karunia-Nya penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN

KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2

INDRAMAYU” ini. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi strata 1 (S1) pada Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan UPI.

Skripsi ini membahas mengenai penerapan metode praktikum berbasis guided inquiry pada kelas X di SMKN 2 Indramayu. Dengan penerapan

metode praktikum berbasis guided inquiry ini, diharapkan siswa menjadi lebih aktif dan terampil.

Penulis berusaha mencurahkan segala pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki dalam rangka penyusunan Skripsi ini, namun tidak tertutup kemungkinan masih terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis sangat terbuka terhadap kritik dan saran yang sifatnya membangun guna untuk kesempurnaan penulisan Skripsi ini.

Bandung, Agustus 2015

(8)

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam pembuatan dan penulisan skripsi ini, tidak lepas dari dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Penulis menyadari selama pembuatan dan penulisan skripsi ini banyak terdapat hambatan dan kendala yang dihadapi baik yang bersifat materil maupun moril. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan dan keikhlasan hati, penulis sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Dr. Yatti Sugiarti,MP., pembimbing I yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Mustika Nuramalia Handayani, S.TP.,M.Pd., selaku pembimbing II yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama penyusunan skripsi ini.

3. Seluruh dosen dan staf program studi Pendidikan Teknologi Agroindustri yang telah memberikan bimbingan, ilmu dan motivasi selama proses perkuliahan di UPI program studi Pendidikan Teknologi Agroindustri

4. Bapak dan Mamah Tercinta; Bapak Lerman Simarmata dan Ibu Romida Situngkir yang berjuang sekuat tenaga memberikan support, dan doa pada penulis hingga akhirnya mampu merampungkan masa studi Strata 1. Terima kasih atas kasih luar biasa yang telah diberikan.

5. Adik – adikku tercinta, Teresia Septelia Simarmata dan Ignatius Willy Adlero Simarmata, terima kasih atas segala doa, cinta, harapan, motivasi, dan semangat yang diberikan.

(9)

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Bapak Heri, Ibu Nurhayati, Bapak Markus, Ibu Alifah dan Mbak Windi selaku guru – guru dan staff di jurusan TPHP SMKN 2 Indramayu yang telah memberikan semangat, bimbingan, dan motivasi kepada penulis selama melaksanakan penelitian.

8. Siswa – Siswi Kelas X TPHP SMKN 2 Indramayu yang telah membantu penulis saat proses pengumpulan data. Terimakasih atas dukungan dan semangat yang telah diberikan.

9. Mukhsinatunisa, Fabela, Bunga, Tesa, Esa, sahabat seperjuangan dari semester 1 hingga skripsi.

10. Sahabat seperjuangan “Para Pejuang Agustus”; Eva, Tyas, Fika, Yuni, Shella,

Fabela, Febitia, yang selalu memberikan semangat dan motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

11. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2011 Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri FPTK UPI.

(10)

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah ... 2

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Batasan Masalah ... 3

F. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II LANDASAN TEORITIS ... . 4

A. Deskripsi Teoritis ... 4

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 17

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 17

B. Desain Penelitian ... 17

C. Prosedur Penelitian ... 18

D. Instrumen Penelitian ... 19

E. Pengujian Instrumen ... 20

F. Teknik Analisis Data ... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27

A. Penerapan Metode Praktikum Berbasis Guided Inquiry ... 27

(11)

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 47

(12)

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Praktikum ... 12

Tabel 2.2. Jenis Keterampilan dan Indikatornya ... 14

Tabel 3.1. Interpretasi Validitas ... 20

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Instrumen ... 21

Tabel 3.3. Interpretasi Reliabilitas ... 22

Tabel 3.4. Kriteria Indeks Kesukaran... ... 23

Tabel 3.5. Hasil Uji Indeks Kesukaran ... 23

Tabel 3.6. Interpretasi Daya Pembeda ... 24

Tabel 3.7. Hasil Uji Daya Pembeda ... 24

Tabel 3.8. Klasifikasi Hasil Presentase Skor Observasi ... 26

Tabel 3.9. Klasifikasi Hasil Presentase Skor Angket ... 26

Tabel 4.1. Persentase Keterlaksanaan Penerapan Metode Praktikum Berbasis Guided Inquiry ... 27

Tabel 4.2. Hasil Angket Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran Praktikum Berbasis Guided Inquiry ... 29

(13)

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

(14)

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Perangkat Pembelajaran ... 46

Lampiran 2. Instrumen Penelitian ... 63

Lampiran 3. Hasil Uji Coba Instrumen ... 75

(15)

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan proses meningkatkan kemampuan mengolah informasi dari suatu masalah, memecahkan masalah dan menarik kesimpulan dari suatu masalah. (Siregar, 2014). Mulyasa (2006) memberikan pendapat bahwa proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila sebagian besar siswa peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran diawali dari timbulnya rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu siswa dapat timbul salah satunya dengan cara guru mengangkat suatu masalah, sehingga timbul keinginan siswa untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan fakta yang kemudian dianalisa.

Pembelajaran dan penugasan konsep dapat menjadi lebih berarti, jika dalam proses pembelajaran diterapkan model dan metode yang tepat. Metode pembelajaran yang tepat akan efektif apabila metode yang digunakan berpusat pada siswa. Dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, peranan siswa dalam pembelajaran lebih besar daripada guru, karena siswa dituntut untuk lebih aktif. Mereka tidak hanya dituntut untuk menghafal, tetapi diberi persoalan – persoalan yang membutuhkan pencarian, pengamatan, percobaan, analisis, sintesis, perbandingan, penilaian, dan penyimpulan oleh siswa sendiri (Diani, 2014). Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah metode praktikum, karena dalam pembelajaran dengan metode praktikum, siswa tidak hanya mendapatkan konsep (produk) tetapi siswa juga diajak untuk mengalami proses dalam mendapatkan konsep tersebut (Taibah, 2014).

(16)

2

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada belajar hafalan. Kegiatan praktikum yang dilakukan belum memberikan persoalan – persoalan yang membutuhkan pencarian, pengamatan, percobaan, analisis, sintesis, perbandingan, penilaian, dan penyimpulan oleh siswa sendiri. Selain itu, kegiatan praktikum kelas X TPHP SMKN 2 Indramayu pada mata pelajaran Dasar Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan hanya memberikan kesempatan untuk mengecek atau mencocokkan kebenaran teori yang telah diajarkan di kelas, padahal seharusnya kegiatan praktikum tidak hanya mempersoalkan hasil akhir, tetapi bagaimana proses inquiry berkembang.

Metode praktikum berbasis guided inquiry dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan proses berfikir dalam mengembangkan keterampilan – keterampilan ilmiah yaitu dengan melibatkan secara maksimal seluruh kemampuannya untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan percarya diri (Sudrajat, 2011). Selain itu, menurut Longgo dalam Diani (2014) melalui kegiatan pembelajaran menggunakan metode praktikum berbasis guided inquiry, guru dapat memicu keingintahuan, motivasi, dan kreativitas siswa sehingga mampu membawa pembelajaran ke dunia nyata. Dengan demikian pendekatan pembelajaran guided inquiry dapat memungkinkan siswa untuk belajar aktif sehingga keterampilan siswa dapat dikembangkan.

Inquiry bermula dari merumuskan masalah, mengembangkan hipotesis, mengumpulkan bukti, menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan sementara, menguji kesimpulan sementara supaya sampai pada kesimpulan yang pada taraf tertentu diyakini oleh peserta didik yang bersangkutan (Diani, 2014). Dari kenyataan dan pandangan yang telah dikemukakan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ”Penerapan metode praktikum berbasis guided inquiry untuk pencapaian keterampilan siswa pada materi dasar

pengawetan di SMKN 2 Indramayu”.

(17)

3

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang ada pada saat ini adalah:

1. Pembelajaran yang dilakukan tidak menekankan pada upaya pengembangan keterampilan siswa, melainkan cenderung mengkondisikan siswa ke dalam belajar hafalan.

2. Metode praktikum yang digunakan hanya sebatas mengecek atau mencocokkan kebenaran teori yang telah diajarkan di kelas, sehingga tidak memberikan pengalaman nyata dan kurang mengembangkan keterampilan siswa.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan metode praktikum berbasis guided inquiry pada siswa kelas X di SMKN 2 Indramayu ?

2. Bagaimana pencapaian keterampilan siswa kelas X di SMKN 2 Indramayu pada pembelajaran dasar pengawetan menggunakan metode praktikum berbasis guided inquiry ?

3. Bagaimana hasil belajar siswa kelas X di SMKN 2 Indramayu pada pembelajaran dasar pengawetan menggunakan metode praktikum berbasis guided inquiry ?

D. Tujuan Penelitian

1. Memperoleh informasi mengenai penerapan metode praktikum berbasis guided inquiry pada siswa kelas X di SMKN 2 Indramayu.

(18)

4

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Memperoleh informasi mengenai hasil belajar siswa kelas X di SMKN 2 Indramayu pada pembelajaran dasar pengawetan menggunakan metode praktikum berbasis guided inquiry

E. Batasan Masalah

Agar penelitian ini terarah, maka ruang lingkup masalah yang diteliti dibatasi pada hal – hal sebagai berikut :

1. Keterampilan dalam penelitian ini adalah keterampilan mengamati/ observasi, merumuskan hipotesis, merancang percobaan, melakukan percobaan, menafsirkan data dan berkomunikasi.

2. Cakupan materi yang dijadikan sasaran dalam penelitian ini adalah materi dasar pengawetan metode penggulaan.

3. Hasil belajar yang diukur pada penelitian ini adalah hasil belajar aspek kognitif

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi peserta didik, dapat melatih dan meningkatkan keterampilan siswa sehingga termotivasi untuk belajar lebih baik serta memberikan pengalaman baru dalam belajar dengan menggunakan metode praktikum berbasis guided inquiry.

2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dalam menentukan strategi pembelajaran yang tepat untuk mengembangkan keterampilan siswa.

(19)

5

Kezia Lerida Silvana,2015

(20)

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi

Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 2 Indramayu Kabupaten Indramayu. 2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas X TPHP 1 semester genap tahun ajaran 2014 – 2015 dengan jumlah 35 orang. Saat kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa dibagi ke dalam 5 kelompok, dimana masing – masing kelompok terdiri dari 7 orang.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah one group pre-test and post-test design. Dalam desain ini dipilih kelompok tunggal dengan memberikan tes awal (pre-test), kemudian diberi perlakuan secara sengaja dan terstruktur berupa metode praktikum berbasis guided inquiry dan diakhir pembelajaran dilakukan evaluasi berupa tes akhir (post-test). Sugiyono (2013) berpendapat bahwa terdapatnya pre-test akan menyebabkan hasil perlakuan diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakukan. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

O1 X O2

Gambar 3.1 Desain one group pre-test and post-test design Keterangan: O1 = nilai pre-test (sebelum diberi perlakuan)

O2 = nilai post-test (setelah diberi perlakuan)

(21)

18

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan, dan tahapan akhir yang ditunjukkan oleh Gambar 3.2.

Analisis Standar Isi Dasar Proses Pengolahan Hasil Pertanian

Pelaksanaan pembelajaran dengan metode praktikum berbasis guided inquiry

Postest Angket dan Observasi

Analisis Data

(22)

19

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Tahapan Desain Penelitian

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi, angket, dan tes.

1. Lembar Observasi

Observasi merupakan teknik evaluasi non tes yang dilakukan untuk menginventariskan data tentang sikap dan kepribadian siswa dalam kegiatan belajarnya. Pedoman observasi digunakan untuk mengamati tingkat aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar (Juwita, 2012). Observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami (Wardani, 2012).

Teknik observasi pada penelitian ini dilakukan menggunakan lembar observasi yang bertujuan untuk mengamati keterampilan peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung, dan kompetensi yang harus dimiliki guru untuk dapat menerapkan metode praktikum berbasis guided inquiry pada materi pokok dasar pengawetan.

2. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawab (Sugiyono, 2013). Angket dalam penelitian ini dirancang untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai materi pembelajaran, tanggapan siswa terhadap pelaksanaan, LKS dan soal pretest – postest. Angket ini diberikan kepada siswa setelah mendapat perlakuan.

3. Soal Tes

(23)

20

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran. Agar instrumen penelitian bersifat valid dan reliabel, maka instrumen tersebut perlu diuji terlebih dahulu, uji yang dilakukan meliputi uji validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.

E. Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas

Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan kebasahan atau ketepatan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur dan mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Sudijono, 2000). Rumus yang digunakan untuk menguji validitas tes hasil belajar adalah teknik korelasi Pearson Product Moment (Arikunto, 2007) yang dinyatakan sebagai berikut;

Nilai rpbl yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan validitas

butir soal dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Interpretasi Validitas

Berdasarkan hasil uji validitas pada soal tes yang berjumlah 30 butir, 8 soal dinyatakan gugur, karena 8 butir soal tersebut mempunyai nilai corrected item-total correlation kurang dari 2,1009. Soal yang dinyatakan valid kemudian akan

(24)

21

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan untuk proses pengambilan data. Hasil uji validitas dapat tes dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen

Kriteria Nomor Soal

Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 25, 28, 30

Tidak Valid 7, 14, 19, 23, 24, 26, 27, 29

2. Reliabilitas

Perhitungan reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat konsistensi suatu tes. Suatu tes dapat dikatakan reliabel apabila tes tersebut memberikan hasil yang sama saat digunakan berulang kali dan pada situasi yang berbeda – beda. Reliabilitas tes dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus alpha, adapun rumus alpha (Arikunto, 2007) yaitu sebagai berikut:

11

=

r11 = koefisien reliabilitas perangkat tes

Σ σ �2 = jumlah varians skor tiap-tiap butir

σ 2 = varians total

n = jumlah siswa

Nilai r11 yang diperolah dapat diinterpretasikan untuk menentukan reliabilitas

suatu instrumen dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas

(25)

22

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perhitungan rhitung (r11) sebesar 0,883. Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas,

maka dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini memiliki reliabilitas dengan kategori sangat tinggi, dimana r11 (0,8883) > rtabel (0,444).

3. Taraf Kesukaran Tes

Taraf kesukaran tes merupakan bilangan yang menunjukkan sukar atau mudah nya suatu tes. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sukar menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mengerjakannya. Soal yang baik memliki 3 variasi, yaitu mudah (75%), sedang (50%), dan sukar (25%). (Arikunto, 2007). Untuk menghintung butir soal digunakan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2007) :

=

��

.

...(3.3)

Keterangan:

P = Proporsi (Indeks Kesukaran)

B = Jumlah siswa yang menjawab benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Semakin besar indeks menunjukan semakin mudah butir soal, karena dapat dijawab dengan benar oleh sebagian besar atau seluruh siswa. Sebaliknya jika sebagian kecil atau tidak ada sama sekali siswa yang menjawab benar menunjukan butir soal sukar. Taraf kesukaran tes dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Arikunto, 2007):

Tabel 3.4 Kriteria Indeks Kesukaran

Interval Koefisien Kriteria

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

(Sumber : Arikunto, 2008)

Uji taraf kesukaran dilakukan pada instrumen yang valid, yaitu sebanyak 22 butir soal. Hasil perhitungan taraf kesukaran ditunjukkan pada Tabel 3.5.

(26)

23

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indeks Kesukaran Klasifikasi Jumlah Soal Nomor Soal

0,00 – 0,30 Sukar 3 1, 18, 22

0,31 – 0,70 Sedang 17 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 16, 17, 20, 21, 25, 28, 30

0,71 – 1,00 Mudah 2 13, 15

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (upper group) dengan siswa yang kuarang pandai (lower group). Soal dianggap mempunyai daya pembeda yang baik jika soal tersebut dijawab benar oleh kebanyakan siswa pandai dan dijawab salah oleh siswa yang kurang yang pandai (Arikunto, 2007). Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut:

=

Ja = Banyaknya peserta kelompok atas Jb = Banyaknya peserta kelompok bawah

Ba = Banyaknya kelompok peserta atas yang menjawab soal dengan benar Bb = Banyaknya kelompok peserta bawah yang menjawab soal dengan benar Pa = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

Pb = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda yang digunakan adalah:

Tabel 3.6 Interpretasi Daya Pembeda

Nilai DP Kriteria

(27)

24

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7 Hasil Uji Daya Pembeda Indeks Daya

Teknik analisis data adalah suatu cara yang digunakan untuk mengolah data agar dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang tepat. Untuk mengetahui proses pembelajaran dengan metode praktikum berbasis guided inquiry, digunakan data yang diperoleh dari lembar observasi, angket, dan hasil tes.

1. Analisis Tes

a. Data Pretest dan Posttest

Data Pretest adalah hasil tes yang didapat sebelum sampel diberikan perlakuan (treatment), dan data Postest yang didapat setelah sampel diberikan perlakuan, kemudian dapat dilihat ada atau tidaknya peningkatan (gain) setelah sampel diberi perlakuan. Selisih gain antara dikedua kelas tersebut, akan menjadi indikator penentu efektivitas penerapan metode pembelajaran praktikum berbasis guided inquiry.

b. Pemeriksaan Hasil Tes

Pemeriksaan hasil tes setiap siswa dilakukan dengan memberi skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah. Setelah penskoran tiap butir jawaban, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan skor yang diperoleh oleh masing-masing siswa dan mengkonversinya dalam bentuk nilai dengan rumus berikut :

Nilai = � � ℎ �

100...(3.5)

(28)

25

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis gain normalisasi dilakukan setelah hasil dari pretest dan posttest didapatkan. Rumus indeks gain ternormalisasi menurut Meltzer (dalam Sofiani, 2011, hlm. 36) yaitu :

Indeks Gain (<� >) = skor −skor

skor maksimal −skor ...(3.6)

Tingkat perolehan gain skor ternormalisasi dikategorikan ke dalam tiga kategori (Savinainen & Scott, 2002, hlm 45)yaitu :

g-tinggi : dengan (<g>) > 0,7 g-sedang : dengan 0,7 > (<g>) > 0,3 g-rendah : dengan (<g>) < 0,3

2. Analisis Observasi

Data observasi diperoleh dengan melihat data pada lembar observasi yang dilakukan dengan memberikan tanda ceklis (√) . Dari data hasil observasi ini dapat diketahui sejauh mana aspek keterampilan proses siswa yang muncul selama rangkaian kegiatan pembelajaran praktikum berbasisi guided inquiry. Data yang diperoleh akan dihitung dengan rumus:

N =

�� � � � ℎ

�� � �

x 100%...(3.7)

Hasil yang diperoleh kemudian dikonfersikan pada tabel berikut:

Tabel 3.8. Klasifikasi Hasil Presentase Skor Observasi

Rentang Presentase Interpretasi

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran praktikum berbasis guided inquiry. Skala penilaian yang digunakan yaitu dengan rentang nilai dalam bentuk angka 1, 2, 3, dan 4. Angka tersebut memiliki arti:

(29)

26

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 = kurang setuju 4= sangat setuju Data yang diperoleh akan dihitung dengan rumus:

N =

�� � � � ℎ

�� � �

x 100%...(3.8)

Hasil yang diperoleh kemudian dikonfersikan pada tabel berikut:

Tabel 3.9. Klasifikasi Hasil Presentase Skor Angket

Rentang Presentase Interpretasi

82 % - 100 % Sangat setuju

63 % - 81 % Setuju

44 % - 62 % Kurang setuju

25 % - 43 % Tidak setuju

(30)

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pembelajaran praktikum berbasis guided inquiry berlangsung dengan baik dan siswa menjadi lebih aktif dan terampil

2. Pencapaian keterampilan siswa pada pembelajaran praktikum berbasis guided inquiry tergambar dari (1) kemampuan mengamati melalui penggunaan indera secara optimal, (2) kemampuan merumuskan hipotesis melalui mampu merumuskan hipotesis berdasarkan masalah, (3) kemampuan merencanakan percobaan melalui mampu menentukan alat, bahan serta langkah kerja yang akan dilakukan, (4) kemampuan melakukan percobaan melalui mampu bereksperimen sesuai dengan rencana percobaan yang telah dibuat, (5) kemampuan menafsirkan data melalui mampu menghubungkan hasil pengamatan dengan hipotesis, dan (6) kemampuan berkomunikasi melalui mampu berdiskusi dan mempresentasikan hasil percobaan yang telah dilakukan

3. Pembelajaran praktikum berbasis guided inquiry dapat meningkatkan hasil belajar siswa aspek kognitif pada materi dasar pengawetan metode penggulaan

B. Saran

Berdasarkan penelitian, dapat dikemukakan saran – saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran metode praktikum berbasis guided inquiry sebaiknya dapat diterapkan pada materi lain, supaya siswa dapat melakukan eksperimen secara langsung, menyelesaikan masalah yang diberikan dan juga dapat melatih keterampilan siswa.

(31)

49

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(32)

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Dahar, R.W. (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Diani, Mahyar. (2014). Pembelajaran Praktikum Berbasisi Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep Siswa SMA pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Pendidikan Indonesia.

Hamalik, Oemar. (2001). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Listiawati, Milla. (2007). Peningkatan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Kerja Ilmiah dengan Pendekatan Inkuiri pada Konsep Bioteknologi di SMP Kelas IX. e-jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA. hlm. 9.

Mudjiman, H. (2006). Belajar Mandiri. Surakarta: UNS Press.

Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosda karya.

Rostika, Nurfine Dwi. (2013). Penerapan Model Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains pada Konsep Ekosistem di SMP Negeri 2 Ciledug Kabupaten Cirebon. (Skripsi). Jurusan Tadris IPA Biologi. Fakultas Tarbiyah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati. Sagala,S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Siregar, Conny Dianoviana. (2014). Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Guided Inquiry pada Subkonsep Pencemaran Air. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Biologi. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Pendidikan Indonesia.

(33)

51

Kezia Lerida Silvana,2015

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK PENCAPAIAN KETERAMPILAN SISWA PADA MATERI DASAR PENGAWETAN DI SMKN 2 INDRAMAYU Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudargo, Fransisca. (2009). Pembelajaran Biologi Berbasis Praktikum untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA. Laporan Peneltian. Bandung : UPI Press.

Sudesti, Resti. (2014). Penerapan Pembelajaran Berbasis Praktikum untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Ketrampilan Proses Sains Siswa pada Subkonsep Difusi Osmosis. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Biologi. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudijono, Anas. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana. (2005). Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Algesindo Offset.

Sudrajat, Ahmad. (2011). Pembelajaran Inkuiri. [Online]. Diakses dari http://akhmadsudrajat,wordpress.com//2011/09/12/pembelajaran-inkuiri/

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Taibah, Inayah.(2014). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Pembuatan Perisa Nanas. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Pendidikan Indonesia.

Trianto. (2009). Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana. Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta:Bumi Aksara.

Ulya, Syifa. (2013). Keefektifan Model Pembelajaran Guided Inquiry Berbasis Think Pair Share dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Kelas XI SMA. (Skripsi). Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang.

Wardani, Dwi Kusuma. (2012). Analisis Penerapan Metode Praktikum pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Hidrolisis Garam Kelas XI di MAN I Semarang 2012 – 2013. (Skripsi). Fakultas Tarbiyah. Institut Agama Islam Negeri Walisongo.

Gambar

Tabel 3.1 Interpretasi Validitas
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen
Tabel 3.4 Kriteria Indeks Kesukaran
Tabel 3.6 Interpretasi Daya Pembeda
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Perputaran Piutang Dan Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Medan

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Pada Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga.. Fakultas Pendidiakan Oahraga

Menyusun instrumen adalah pekerjaan penting di dalam langkah penelitian. Akan tetapi mengumpulkan data jauh lebih penting lagi, terutama penelitian menggunakan

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa banyak diantara kita yang menggunakan internet sebagai media informasi infotainment, oleh karena itupada kesempatan ini penulis berkeinginan

POLA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBASIS LIMBAH TEKSTIL UNTUK MASYARAKAT JAYAGIRI - LEMBANG (Studi Kasus Pembelajaran Kelompok Masyarakat Ibu Rumah Tangga..

Dengan diambilnya satu langkah maju dengan memanfaatkan Teknologi Informatika dan komputer akan didapat bentuk-bentuk laporan yang dapat dilihat dan dikontrol setiap saat

Dengan kata lain, dapat diartikan bahwa yang dimaksud dengan hukum acara perdata pada Pengadilan di lingkungan Badan Peradilan Agama adalah ketentuan-ketentuan