ABSTRAK
Apabila kita perhatikan, dalam kehidupan kita sehari-hari promosi telah menjadi hal
yang sangat umum dimata kita. Sebab dalam suatu bisnis modern promosi telah
menjelma menjadi suatu elemen penting dalam meningkatkan profit, penjualan
bahkan untuk menanamkan brand image suatu perusahaan.
Hal minoritas yang sering dilupakan oleh kita adalah adanya suatu tingkat
pendidikan dan motivasi seseorang dalam memutuskan suatu keputusan pembelian
dalam membeli suatu barang atau produk. Sebab kita sudah terbiasa dengan promosi
dengan intensitas tinggi dan gencar yang dilakukan oleh suatu perusahaan, yang
menghilangkan suatu efek minoritas yang ada.
Terkadang kita seringkali membeli barang bukan atas dasar motivasi kebutuhan yang
kita sadari saja, tetapi atas dasar tingkat pendidikan, gengsi, dan terutama yang
paling menonjol adalah promosi sebuah perusahaan.
Maka itu saya sebagai peneliti tertarik akan meneliti apakah ada suatu unsur
minoritas tersebut (tingkat pendidikan dan motivasi) dan promosi, dibalik keputusan
pembelian atau keputusan penggunaan pelanggan terhadap suatu produk.
Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel produk yaitu provider Telkomsel
(Simpati) dalam penelitian yang akan diusung oleh peneliti. Ternyata setelah peneliti
melakukan penelitian dengan cara menyebar survey kuisioner sebanyak 100
kuisioner, terdapat hubungan yang positif antara tingkat pendidikan, motivasi dan
promosi terhadap keputusan penggunaan produk Telkomsel (Simpati) tersebut.
Kata kunci: tingkat pendidikan, motivasi, promosi, keputusan penggunaan,
ABSTRACT
When we consider , in our daily lives campaign has become very common in the
eyes of us . For in a modern business promotion has become an important element in
increasing profits , sales and even to embed the brand image of a company .
This minority is often forgotten by us is the existence of a person's level of education
and motivation in deciding a purchase decision in buying a product or a product .
Because we have become accustomed to the promotion of high intensity and heavily
done by a company , which eliminates the effect of existing minority .
Sometimes we often buy items not on the basis of motivational needs that we are
aware of it, but on the basis of level of education , prestige , and especially the most
prominent is the promotion of a company .
So I as a researcher interested in examining whether there is a minority element of
the ( level of education and motivation ) and promotion , purchasing decisions or
decisions behind the use of the customer to a product .
In this study, researchers took samples of the products that the provider Telkomsel
(Simpati) in research that will be carried by the researcher . Apparently after
researchers conducted a survey research by questionnaires spread of 100
questionnaires , there is a positive relationship between the level of education ,
motivation and promotion of product use decisions Telkomsel (Simpati) is.
Keywords : level of education , motivation , promotion , use decisions , Telkomsel
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……… i
HALAMAN PENGESAHAN………. ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii
SURAT PERNYATAAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN………..iv
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN……….………v
KATA PENGANTAR……….vi
ABSTRAK………...…...vii
ABSTRACT………viii
DAFTAR ISI…...………ix
DAFTAR GAMBAR……….xiii
DAFTAR TABEL………...xv
DAFTAR LAMPIRAN………....xvii
BAB I PENDAHULUAN………...1
1.1 Latar Belakang Masalah………...1
1.2 Rumusan Masalah...8
1.3 Tujuan Penelitian...8
1.4 Tujuan Replikasi Penelitian...9
1.5 Manfaat Penelitian...9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, RERANGKA TEORITIS, RERANGKA
PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS………....11
2.1.1 Tingkat Pendidikan...11
2.1.1.1 Unsur-Unsur Pendidikan...12
2.1.1.2 Tujuan Pendidikan...12
2.1.1.3 Jalur Pendidikan...13
2.1.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan...14
2.1.2 Motivasi...15
2.1.2.1 Fungsi Motivasi...16
2.1.2.2 Jenis Motivasi...18
2.1.2.3 Sifat Motivasi...18
2.1.2.4 Teori Motivasi...19
2.1.3 Promosi...20
2.1.3.1 Iklan (Advertising)...21
2.1.3.2 Promosi Penjualan (Sales Promotion)...24
2.1.3.3 Penjualan Perseorangan...29
2.1.3.4 Publisitas (Publicity)...31
2.1.3.5 Pemasaran Langsung (Direct Marketing)...33
2.1.4 Sikap...35
2.1.4.1 Pengertian Sikap...35
2.1.4.2 Komponen Sikap...36
2.1.4.3 Karakter Sikap...37
2.1.4.4 Pentingnya Sikap Konsumen Bagi Pemasar...38
2.2 Riset Empiris...48
2.3 Rerangka Pemikiran...49
2.4 Pengembangan Hipotesis...50
2.5 Model Penelitian...51
BAB III METODE PENELITIAN……….52
3.1 Desain Penelitian...52
3.2 Devinisi Operasional Variabel...53
3.3 Populasi dan Sampel...55
3.4 Teknik Pengambilan Sampel dan Ukuran Sampel...55
3.5 Teknik Pengumpulan Data...57
3.6 Alat Statistik...58
3.7 Uji Asumsi Klasik...59
3.8 Uji Instrument Penelitian...60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………63
4.1 Uji Instrumen Penelitian...63
4.1.1 Uji Validitas...63
4.1.2 Uji Reliabilitas Intrumen Penelitian...64
4.2 Analisis Deskriptif Data Responden...65
4.2.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...66
4.2.2 Gambaran Responden Berdasarkan Pengguna Simpati...67
4.2.3 Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan...67
4.3.1 Aspek Motivasi...69
4.3.2 Aspek Promosi...72
4.3.3 Aspek Keputusan Penggunaan...77
4.4 Pengaruh Pendidikan (X1), Motivasi (X2) dan Promosi (X3) terhadap Keputusan Penggunaan (Y)...80
4.4.1 Uji Asumsi Klasik...80
4.4.1.1 Uji Normalitas...81
4.4.1.2 Uji Multikolineritas...82
4.4.1.3 Uji Heteroskedastisitas...83
4.5 Analisis Regresi Linier Berganda...84
4.5.1 Analisis Koefisien Korelasi...85
4.5.2 Persamaan Linier Berganda...86
4.5.3 Analisis Koefisin Determinasi...88
4.5.4 Pengujian Hipotesis Stimultan (F-Test)...90
4.5.5 Pengujian Hipotesis Parsial (T-Test)...91
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………...95
5.1 Simpulan...95
5.2 Saran...96
DAFTAR PUSTAKA...97
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1.1 Perbandingan jumlah pelanggan telefon genggam dengan
telefon kabel...2
Gambar 1.1.2 Perkembangan pemakai provider telefon genggam di Indonesia...7
Gambar 2.1.5.1 Response Hierarchy Models...40
Gambar 2.1.5.2 Empat Jenis Perilaku Pembelian...43
Gambar 2.1.5.3 Tahap-tahap Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian...47
Gambar 2.3 Rerangka Pemikiran...49
Gambar 2.4 Model Penelitian...51
Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Responden Berdasrkan Jenis Kelamin....66
Gambar 4.2 Diagram Frekuensi Responden Berdasarkan Pemakai Simpati...67
Gambar 4.3 Diagram Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan...68
Gambar 4.4 Diagram Frekuensi Data Berdasarkan Kategori Tentang Motivasi (X2)...70
Gambar 4.5 Diagram Frekuensi Data Berdasarkan Kategori Tentang Promosi (X3)...74
Gambar 4.6 Diagram Frekuensi Data Berdasarkan Kategori Tentang Keputusan Penggunaan (Y)...78
Gambar 4.7 Uji Heteroskedastisitas dengan Menggunakan Scatterplot...84
Gambar 4.8 Kurva Uji-t Dua Pihak...92
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Riset Empiris...48
Tabel 3.2 Devinisi Operasional Variabel...53
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi (X2)...63
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Promosi (X2)...64
Tabel 4.2.1 Hasil Uji Validitas Terikat...64
Tabel 4.3 Hasil Uji Realibilitas...65
Tabel 4.4 Jenis Kelamin Responden...66
Tabel 4.5 Responden Pengguna Simpati...66
Tabel 4.6 Tingkat Pendidikan Responden...67
Tabel 4.7 Frekuensi Tanggapan Responden...70
Tabel 4.8 Produk Simpati Memiliki Kualitas Yang Cukup Baik...71
Tabel 4.9 Harga Produk Simpati Cukup Bersahabat...71
Tabel 4.10 Produk Simpati Mudah Dicari...72
Tabel 4.11 Kegunaan Simpari Cukup Efisien...72
Tabel 4.12 Frekuensi Tanggapan Responden Berdasarkan Kategori Tentang Aspek Promosi (X3)...74
Tabel 4.13 Seberapa Sering Anda Melihat Iklan Provider Simpati...75
Tabel 4.14 Seberapa Sering Anda Memakai Public Relation dari Provider Simpati...75
Tabel 4.15 Seberapa Sering Direct Marketing yang Dilakukan Oleh Provider Simpati...76
Tabel 4.16 Seberapa Sering Provider Simpati Melakukan Publisitas...76
Tabel 4.18 Saya Mengetahui Produk Provider Simpati...79
Tabel 4.19 Saya Suka Akan Provider Simpati...79
Tabel 4.20 Saya Menggunakan Provider Simpati...80
Tabel 4.21 Uji Normalitas...81
Tabel 4.22 Uji Multikolinearitas...82
Tabel 4.23 Analisis Korelasi Product Moment...85
Tabel 4.24 Koefisien Korelasi dan Taksirannya...86
Tabel 4.25 Nilai Koefisien Regresi...87
Tabel 4.26 Nilai Koefisien Beta x Zero Order...89
Tabel 4.27 Pengujian Hipotesis Simultan (Uji-F)...90
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Kuisioner Penelitian
Lampiran B Hasil Kuisioner Penelitian
Lampiran C Hasil Uji Validitas & Reliabilitas
Lampiran D Asumsi Klasik
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang masalah
Telepon genggang (handphone) atau telepon seluler saat ini sudah menjadi
bagian dari gaya hidup masyarakat dimana kepemilikannya tidak hanya didasarkan
pada fungsi utama handphone sebagai alat komunikasi, tetapi fitur tambahan serta
disain produk juga menjadi dasar pertimbangan dalam memutuskan memilih jenis
atau merek produk. . Tidak dapat dibayangkan bagaimana teknologi komunikasi telah
mengubah kehidupan manusia, terlebih yang namanya telepon seluler. Telepon seluler
adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar
yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa
kemana-mana dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel
(nirkabel). Hampir setiap kalangan atau lapisan masyarakat saat ini telah memiliki
dan menggunakan telepon seluler (handphone) dalam aktivitas komunikasinya. Hal
yang mendukung berkembangnya handphone dimasyarakat Indonesia adalah
kebutuhan masyarakat akan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin tinggi
dan seperti yang dikutip oleh Antara News.com bahwa teknologi telekomunikasi
(khususnya seluler), mulai diperkenalkan pada tahun 1980-an dan tidak pernah
terlintas bahwa seluler akan mampu menyaingi jaringan telekomunikasi tetap atau
Sebagian kelompok masyarakat Indonesia menganggap bahwa handphone yang
dimiliki menunjukkan status sosial pemiliknya. Oleh karena itu memiliki handphone
yang baru dan mahal menunjukkan status ekonomi yang mapan dan trendi. Namun
sebagian lainnya ada yang berpandangan bahwa handphone sebagai produk
handphone adalah alat komunikasi, maka bentuk, fitur serta jasa lainnya yang
melengkapi produk tidak penting baginya. Perkembangan teknologi produk tidak
menjadi perhatian masyarakat tersebut bahkan mereka banyak yang menggunakan
handphone type lama sepanjang fungsinya sebagai alat komunikasi masih tetap
berfungsi.
Gambar 1.1.1 Perbandingan jumlah pelanggan telefon genggam dengan telefon kabel
Saat ini perkembangan teknologi handphone semakin hari semakin pesat,
pemiliknya, dan sebagai sebuah produk teknologi maka setiap produsen handphone
tidak pernah akan berhenti untuk terus meningkatkan kemampuannya, karena
berhenti berinovasi berarti mati dan pasar akan direbut oleh produsen merek lain.
Persaingan di bidang teknologi mengakibatkan terjadinya proses percepatan
keusangan teknologi (Technological absolesence) baik yang direncanakan maupun
tidak, demikian pula hargapun relatif semakin murah dibandingkan dengan teknologi
yang ada didalamnya.
Dengan kata demikian siklus kehidupan produk (product life cycle) untuk
setiap tipe produk semakin pendek seiring dengan percepatan teknologi dan
persaingan diantara para produsen handphone. Bervariasinya merk, jenis dan model
handphone memberikan banyak pilihan kepada pengguna. Namun demikian market
leader adalah provider handphone yang memiliki
keunggulan teknologi serta mampu memberikan variasi produk pada berbagai
segmen pasar potensial. Setiap tipe handpone sering juga ditujukan khusus untuk
kalangan tertentu dengan
status sosial dan jenis pekerjaannya.
Provider yang cerdas menangkap peluang pasar akan mengembangkan
teknologi dan variasi produknya sesuai dengan kebutuhan segmen yang akan
dilayaninya secara tepat. Dewasa ini handphone bukan hanya milik orang dewasa,
akan tetapi juga dimiliki oleh anak-anak mulai dari siswa sekolah dasar, sekolah
menengah sampai perguruan tinggi dan orang tua. Selain itu handphone telah
merambah melintasi perbedaan strata sosial dan status ekonomi, sejalan dengan
bekas pakai) hampir tersedia disemua counter penjualan, juga adanya upaya dari
beberapa provider handphone untuk melayani segmen pasar tertentu dengan harga
yang dapat terjangkau.
Oleh karena itu, semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam
berkomunikasi secara cepat dan efisien sehingga menimbulkan peningkatan
penggunaan telepon seluler semakin meningkat tajam hingga saat ini. Hal ini
menuntut para operator penyedia layanan jasa telekomunikasi seluler di Indonesia
salah satunya Telkomsel (PT. Telekomunikasi Seluler) yang merupakan pelopor
untuk berbagai teknologi telekomunikasi selular di Indonesia, untuk memberikan
produk dan jasa yang mendukung dalam penggunaan telepon seluler. Tidak hanya itu
Telkomsel juga menawarkan produk dan jasa bermutu yang memberikan banyak
keuntungan kepada para pengguna telepon seluler.
Pengguna telepon seluler semakin selektif dan pandai dalam memilih produk
ataupun layanan yang dibutuhkan, dipastikan akan membuat persaingan antar
operator penyedia layanan telekomunikasi seluler menjadi semakin ketat. Dengan
demikian, setiap operator penyedia layanan telekomunikasi seluler dituntut untuk
dapat memberikan nilai tambah dan diferensiasi dalam setiap layanan.
Komunikasi menjadi salah satu elemen penting dalam kehidupan masyarakat
belakangan ini, karena semua hal dalam kehidupan manusia pasti berkaitan dengan
berkomunikasi. Sebab manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa selalu
berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Apabila seseorang tidak pernah melakukan
yang berada di lingkungannya, dan pengaruh dari perasaan keterisolasian ini adalah
depresi mental yang akhirnya membawa seseorang pada ketidakseimbangan jiwa.
Oleh sebab itu menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii,
menyebutkan bahwa komunikasi sudah menjadi bagian kekal dari kehidupan
manusia seperti halnya bernafas, yaitu sepanjang manusia ingin hidup manusia butuh
berkomunikasi.
Biasanya tingkat pendidikan berpengaruh dalam melakukan suatu komunikasi
baik secara langsung ataupun tidak langsung. Sebab Menurut Andrew E. Sikula
dalam Mangkunegara (2003:50) tingkat pendidikan adalah suatu proses jangka
panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, yang mana tenaga
kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk
tujuan-tujuan umum.
Dalam kaitannya dengan komunikasi, biasanya seseorang itu pasti melakukan
komunikasi dalam maksud dan tujuan tertentu, seperti permasalahan yang akan saya
bahas sekarang tentunya yaitu proses penggunaan suatu produk atau pemakaian suatu
produk tertentu. Biasanya hal yang berkaitan juga dengan penggunaan suatu produk
adalah suatu motivasi seseorang dalam tujuan penggunaan dan keinginan seseorang
untuk memakai suatu jenis produk tertentu sesuai kebutuhan dan minat beli
seseorang.
Tujuan atau motif adalah sama fungsinya dengan matlamat, wawasan,
aspirasi, hasrat atau cita-cita. Jadi wawasan, cita-cita, impian, keinginan keperluan
menggerakan usaha bersungguh-sungguh untyuk mencapai apa yang dihajatkan.
Lebih penting sesuatu yang ingin dicapai, dimiliki, diselesaikan, atau ditujui, lebih
serius dan lebih kuatlah seseorang, sebuah keluarga, organisasi, masyarakat atau
negara untuk mencapai apa juga matmalat yang telah ditetapkan. Jadi, dengan
matmalat atau hasrat yang lebih penting atau besar, lebih kuatlah pula dorongan atau
motivasi seseorang itu untuk berusaha bagi mancapai muatmalatnya. Oleh karena itu
dapat kita simpulkan motivasi adalah suatu bentuk dorongan fikiran dan hati yang
menjadi penggerak utama seseorang yang menjadi penggerak utama seseorang,
sebuah keluarga atau organisasi untuk mencapai apa yang diinginkannya.
Perkembangan yang pesat ini berdampak terhadap perkembangan kartu
seluler karena kedua
produk ini saling terkait satu sama lain. Kartu seluler atau Subcriber Identity Module
Card (kartu SIM) adalah portable memory chip yang digunakan dalam beberapa
model telepon seluler dengan jaringan Global System for Mobile Communication
(GSM). Kartu SIM memudahkan pemakai telepon seluler untuk beralih ke telepon
baru hanya dengan memindahkan kartu SIM dari telepon lama dan memasukkannya
ke telepon baru. SIM menyimpan informasi identitas pribadi, nomor ponsel, buku
telepon, pesan teks dan data lainnya.
Kartu SIM dapat dianggap sebagai mini hard disk yang secara otomatis
mengaktifkan telepon yang dimasuki (Wisegeek, 2009). Perkembangan kartu seluler
yang pesat terlihat dari inovasi-inovasi yang dilakukan oleh provider-provider kartu
Hal ini memicu persaingan diantara provider kartu seluler. Berdasarkan data tahun
2007, market sharekartu seluler terbesar dimiliki oleh Telkomsel (48%) kemudian
diikuti Indosat (26%), Exelcomindo (14%), Telkom (6%), Bakrie (3%), Hutchison
(2%), dan Mobile-8 (1%)
(Wardoyo, 2008 dan Antara News, 2009a). Tingkat persaingan yang semakin
meningkat juga ditunjukkan dengan munculnya kartu-kartu seluler baru seperti Axis
dan Smart. Gambarnya dapat dilihat dibawah ini.
Dapat kita lihat dari gambar data diatas, bahwa pada tahun 2009 Telkomsel yang
notabene salah satu produknya yaitu Simpati tetap memuncaki penggunaan provider
di indonesia yaitu sebesar 51%, setelah itu diikuti oleh Excelcomindo sebesar 20%
dan Indosat 18%.
1.2Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat pendidikan pengguna produk provider Simpati?
2. Bagaimana motivasi pengguna produk provider Simpati?
3. Bagaimana promosi produk provider Simpati?
4. Seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan, motivasi, dan promosi terhadap
keputusan penggunaan produk provider Simpati?
1.3Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji dan menganalisis bagaimana tingkat pendidikan pengguna
produk provider Simpati.
2. Untuk menguji dan menganalisis bagaimana motivasi pengguna produk
provider Simpati.
3. Untuk menguji dan menganalisis bagaimana promosi pengguna produk
provider Simpati.
4. Untuk menguji dan menganalisis seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan,
motivasi, dan promosi terhadap keputusan penggunaan produk provider
1.4Tujuan Replikasi Penelitian
Penelitian ini didasari dan mengadopsi penelitian yang ditulis oleh Marshel
Rondonuwu. Dasar penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini ditunjukkan untuk
meneliti pengaruh tingkat pendidikan, motivasi, dan promosi terhadap keputusan
penggunaan produk provider simpati yang diadopsi dari tujuan penelitian
sebelumnya. Penelitian ini ditargetkan pada para mahasiswa Universitas Kristen
Maranatha Bandung, yaitu pemakai provider simpati.
1.5Manfaat Penelitian
1. Bagi akademisi :
Penelitian ini agar dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta dapat
dijadikan referensi dan bahan pemikiran bagi Universitas Kristen Maranatha
bahwa tingkat pendidikan, motivasi dan promosi dapat mempengaruhi
kepuusan penggunaan produk yang dapat terus dikembangkan pada materi
dan jenjang pendidikan yang berbeda-beda. Selanjutnya untuk dipergunakan
sebagai sarana menambah bahan dan materi kajian ilmu manajemen
khususunya yang berkaitan dengan tingkat pendidikan, motivasi dan promosi
terhadap keputusan penggunaan produk.
2. Bagi praktisi :
Memberikan informasi dan masukan kepada perusahaan provider
dan promosi yang akan dituju oleh perusahaan provider simpati,
sehingga dapat meningkatkan keputusan pengguna atau pemakai
provider simpati.
Untuk mengetahui seberapa besar proporsional tingkat pendidikan,
motivasi dan promosi yang mempengaruhi keputusan penggunaan
provider simpati, agar dapat menentukan pasar yang tepat dan tidak
terjadi kesalahan tujuan pasar.
Memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dalam bidang
pemasaran khususunya mengenai tingkat pendidikan, motivasi,
promosi dan keputusan penggunaan produk.
1.6Batasan Penelitan
Penelitian ini memiliki batasan/ruang lingkup penelitian yang mencakup :
1. Tingkat pendidikan yang diteliti dari keputusan penggunaan provider
Simpati
2. Motivasi yang diteiti dari keputusan penggunaan provider Simpati
3. Promosi yang diteliti dari provider Simpati
4. Keputusan penggunaan produk yang diukur yaitu konsumen atau
pengguna provider Simpati
5. Responden yang dipiluh dalam penelitian ini adalah pengguna provider
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengenai pengaruh Variabel Independen terhadap
Keputusan Penggunaan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
Dari hasil pengujian simultan yang dilakukan penulis membuktikan adanya
pengaruh Variabel Independen yang meliputi Pendidikan (X1), Motivasi (X2), dan Promosi (X3) terhadap Keputusan Penggunaan (Y).
Pengujian parsial dapat disimpulkan bahwa variabel X1 (Pendidikan) memiliki pengaruh terhadap variabel Y (Keputusan Penggunaan) dan dinyatakan signifikan, yaitu
sebesar 0,0190 atau 1,90%.
Adapun pengujian parsial dapat disimpulkan bahwa variabel X2 (Motivasi) memiliki pengaruh terhadap variabel Y (Keputusan Penggunaan) dan dinyatakan
signifikan, yaitu sebesar 0,1287 atau 12,87%.
Dari hasil pengujian parsial dapat disimpulkan bahwa variabel X3 (Promosi) memiliki pengaruh terhadap variabel Y (Keputusan Penggunaan) dan dinyatakan
signifikan, yaitu sebesar 0,2373 atau 15,38%.
Hal ini dapat dilihat dari analisis pengaruh simultan bahwa variabel X
memberikan pengaruh yang kuat dan signifikan terhahadap variabel Y (Keputusan
Penggunaan) sebesar 38,50% sedangkan sisanya sebesar 61,50% dipengaruhi oleh faktor
5.2Saran
Untuk membantu perusahaan provider Simpati dalam melakukan pemasarannya
dalam bidang pendidikan, sebab provider simpati lebih condong dipakai oleh orang yang
memiliki tingkat pendidikan yang cuikup baik, seperti yang kita lihat dalam pengujian
SPSS yang telah dilakukan tingkat pendidikan mempunyai pengaruh dalam menentukan
provider mana yang akan dituju atau digunakan oleh responden.
Dalam segi motivasinya juga provider Simpati harus dapat mengerti, apa
sebenarnya motivasi responden atau konsumen dalam membeli provider Simpati. Sebab
motivasi juga berpengaruh positiv terhadap keputusan penggunaan provider Simpati.
Dilihat dari segi promosi, provider Simpati sangatlah baik, sebab pemasaran
adalah salah satu faaktor yang paling tinggi hubungannya terhadap keputusan
penggunaan provider Simpati. Sebab seperti kita ketahui promosi provider Simpati
cukup baik dan dapat membuat masyarakat aware akan suatu provider Simpati. Jadi
provider Simpati harus terus melakukan promosi untuk mengingatkan dan membuat
DAFTAR PUSTAKA
Hahn, Fred E. 2002. Beriklan dan Berpromosi Sendiri. Jakarta : PT. Gramedia. Pustaka Utama.
Handoko, T H. 2004. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. BPFE,. Yogyakarta.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2006. Principles of Marketing. Eleventh Edition, Pearson Prentice Hall ,New Jersey.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran 1. Milenium ed. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Langeveld, M.J. 1995. Beknopte Teoritistiche Paedagogiek, Terjemahan I. P. Simajuntak, Jakarta: Nasco, 1997, hlm. 23. Schiffman, Leon.G. dan Kanuk, Leslie. 2007. Perilaku Konsumen. Jakarta : PT. Indeks.
Setiadi, Nugroho, 2003. Perilaku Konsumen. Penerbit PT. Kencana Prenanda Media,. Jakarta.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.
Supranto, J.2004. Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi. Jakarta: Rieka Cipta.
Swastha, Basu. DH. 2005. Asas-asas Marketing, Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Yan Januar Akbar. 2010. Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas, dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan pembelian Sepeda Motor Honda (Studi pada Konsumen Sepeda Motor Honda di Semarang).
Zikmund, William G. 2003. Exploring Marketing Research. 8th Edition. USA, OHIO : South Western, A Division of Thomson Learning.
Hair, J., F. et al. (1998). Multivariate Data Analysis, 5th Edition. Prentice-Hall, Inc. New Jersey.
Kotler, Philip. 2000. Marketing Management.10nd.New Jersey. Prentice Hall. Burnet, John. 1993. Promotion Managaement. Boston. Houghton Miffin Company
Kotler, Philip and dan Gary Armstrong, 2001. Principle Of Marketing 9th ed. New
Jersey. Prentice Hall
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2006. 12th Edition. Marketing Management. New Jersey : Prentice Hall.
Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk 2004. 8th Editon. Consumer Behavior. New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Sugiyono. 1999. Manjemen Pemasaran Bisnis. Bandung Alfabeta
Jefkin , F. 1997. Periklanan. Jakarta. Erlangga.