Penetrasi sperma ke dalam getah serviks sapi
PENETRASI SPERMA KE DALAM GETAH
SERVIKS SAPI SEBAGAI UJI KUALITAS
SPERMATOZOA DI LABORATORIUM BIOLOGI
FK UNAND
Eliza
Bagian Biologi FK Unand
Abstrak
Infertilitas sampai saat ini masih menjadi masalah tersendiri yang memerlukan penanggulangan. Keadaan infertilitas ini sekitar 40% - 60% ternyata berasal dari pihak suami. Salah satu penentuan kualitas spermatozoa adalah penetrasi sperma ke dalam getah serviks. Hasil penelitian dari 17 orang sampel semen dari pasangan ingin anak yang datang ke Laboratorium Biologi Kedokteran Universitas Andalas dari bulan Mei – Juli tahun 2002 di dapatkan sampel, yang dapat berpenetrasi ke dalam getah serviks sapi dengan interprestasi sangat baik 17,64% [3 orang], baik 41,18% [7 orang], buruk 29,41% [5 orang] dan sangat buruk 11,77% [2 orang].
Spermatozoa yang dapat berpenetrasi ke dalam getah serviks dengan baik apabila dari hasil analisa sperma didapatkan viskositas, jumlah pereyakulat, motilitas, kecepatan spermanya normal.
Kata kunci : Infertilitas, sperma, penetrasi
10
ABSTRACT
So far the infertality is still a kind of a problem which needs the solution. This infertality condition ranges from 40% to 60%, in pict it comes from a husband side. One of spermatozoa quality emphasizes is on sperm penetration into servix birdlime. Research Result from 17 samples of the couple who want to have children come to Biology Laboratory of Andalas University from May to July zooz is gotten samples who can penetrate into cow servix birdlime with very good penetration 17, 64% (3 people), good penetration 41, 18% (7 people), bad ones 29,41% (5 people) and very bad 11, 77% (2 people). Spermatozoa whih can penetrate into servix birdlime well when sperm analyze result has vescocity, sperm caunt/ ejaculation, motility, normal sperm speed.
key word;Infertiaity, sperma, penetrasi Majalah Kedokteran Andalas
No.1. Vol.26. Januari – Juni 2002
PENDAHULUAN
Getah serviks wanita merupakan suatu faktor yang penting dalam proses transportasi sperma melalui traktus reproduksi wanita. Getah serviks berisi glokoprotein yang terdiri atas 75%– 80% karbohidrat dan 20%–25% asam amino.(3)
Pada masa ovulasi sekresi getah serviks di pengaruhi oleh hormon estrogen sehingga produksinya meningkat, banyak, encer dan jernih menyokong untuk penetrasi sperma. Salah satu faktor penyebab infertilitas ialah tidak dapatnya spermatozoa berpenetrasi ke dalam getah serviks ini.(17)
Penetrasi spermatozoa ke dalam getah serviks akan lebih di permudah dengan tidak adanya debris – debris seluler, leukosit, bakteri, antibody dan sebagainya serta adanya sifat – sifat reologi getah serviks. Jumlah spermatozoa banyak dengan motilitas dapat melakukan penetrasi ke dalam getah servix dengan cepat. Uji kontak spermatozoa dengan getah serviks dan uji pasca sanggama merupakan salah satu langkah penting yang harus dilakukan pada pemeriksaan kemandulan.(6)
Tertarik akan hal itu, dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui penetrasi sperma ke dalam getah serviks sapi sebagai uji kualitas spermatozoa.
METODE PENELITIAN
a. Pengumpulan Sampel Penelitian.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas Kedokteran UNAND Padang pada bulan Mei – Juli tahun 2002. Sampel penelitian ini semua pria ingin punya anak yang memeriksakan diri di bagian Biologi FK UNAND. Di mana sampel yang terkumpul dari bulan Mei – Juli 2002 sebanyak 19 orang.
b. Cara Kerja.
Semen atau cairan sperma di ambil di mana pasien harus Abstinensia selama 3 hari dan pengambilan sperma yang terbaik secara masturbasi. Kemudian dilakukan pemeriksaan berdasarkan penuntun laboratorium WHO 1988. Untuk penetrasi sperma, setetes getah serviks sapi diteteskan pada gelas objek berdekatan dengan
Tabel 1.Distribusi hasil analisa sperma normal dan penetrasi sperma ke dalam
Untuk menilai uji penetrasi, di hitung spermatozoa yang berpenetrasi kedalam getah serviks dalam lapang pandangan mikroskopik pertama dengan interface (F1), waktu 5 – 15 menit setelah pemeriksaan, di mulai dengan pemeriksaan 400 x.
Untuk melihat kedalaman penetrasi di hitung spermatozoa dalam lapang
Dari hasil penelitian didapatkan dari 19 orang pasien, 2 di antaranya cairan semennya tidak mempunyai spermatozoa (azoospermia) dan umur yang terbanyak memeriksakan diri ke bagian Biologi Fakultas Kedokteran UNAND antara 26–30 tahun dengan lama menikah lebih dari 2 tahun.
Hasil analisa sperma normal dan penetrasi ke dalam getah serviks dapat di lihat pada tabel berikut ini.
interprestan sangat baik di laboratorium Biologi FK. Unand
Pada tabel 1 terlihat dari hasil analisa sperma normal baik viskositas jumlah ejakulat, persentase motil, persentase gerak baik dan kecepatan maka penetrasi sperma ke dalam getah serviks sapi juga sangat baik.
Table 2.Distribusi hasil analisa sperma normal dan penetrasi sperma ke dalam getah serviks sapi interprestasi baik di laboratorium Biologi FK.Unand
SAMPE
Tabel 3.Distribusi hasil analisa sperma sapek dan penetrasi sperma kedalam getah serviks sapi interpretasi buruk di laboratorium Biologi FK UNAND.
Tabel 4.Distribusi hasil analisa sperma abnormal dan penetrasi sperma ke dalam getah serviks sapi interprestasi sangat buruk di
Laboratorium Biologi FK UNAND
Pada tabel 3 terlihat dari hasil analisa sperma saspek baik viskositas, jumlah eyakulat, persentase motil, persentase gerak baik dan kecepatan maka penetrasi sperma ke dalam getah serviks sapi akan buruk.
Pada tabel 4 terlihat dari hasil analisa sperma abnormal baik viskositas, jumlah eyakulat, presentase motil, presentase gerak baik dan kecepatan maka penetrasi sperma kedalam getah serviks sapi akan sangat buruk.
Pada Tabel 1 dan 2 terlihat hasil analisa sperma normal memperlihatkan sperma berpenetrasi sangat baik atau baik ke dalam getah serviks sapi. Sedangkan hasil analisa sperma buruk dan sangat buruk (tabel 3 dan 4) penetrasi sperma buruk
dan sangat buruk.
Keberhasilan sperma untuk berpenetrasi kedalam getah servik, sperma harus mengalami kapasitasi dan reaksi akrosom, di mana pada kepala sperma terdapat hormon-hormon lisis yang berguna untuk memperlancar jalannya sperma sampai menembus ovum.(4)
Apabila tidak terjadi reaksi akrosom dan kapasitasi maka sperma tidak dapat menembus getah serviks dan ovum, sehingga fertilisasi tidak terjadi. oleh karena itu untuk hasil analisa sperma dapat melakukan kapasitasi dan reaksi akrosom, sedangkan pada hasil analisa sperma abnormal tidak dapat melakukan kapasitasi dan reaksi akrosom sehingga susah dalam berpenetrasi.(10)
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian didapatkan:
1. Hasil analisa sperma didapatkan, dari 19 orang pasien yang di periksa 2 orang di antaranya azoospermia [tidak ada spermatozoa].
2. Hasil analisa sperma normal 3 orang penetrasinya sangat baik dan 7 orang penetrasinya baik.
Majalah Kedokteran Andalas No.1. Vol.26. Januari – Juni 2002
KEPUSTAKAAN
1. Arsyad, K.M. 1986. Kemungkinan Pengembangan Kontrasepsi Pria MKI; 342-351.
2. Barros,C; Berrios,M and Herrera,E; 1973.Capacitation Invitro of Guenia-pig Spermatozoa in Saline Solution. J. Reprod. Fert. 34; 547-549.
3. Donaldson,D; 1984 . Male Contraception Review. The J. Royal Socienty of Health . 32:91-98.
4. Drevius Lo; Erricson, H. 1966. Osmotic Swelling of Mammalian Spermatozoa Exp Cell Res. 42: 136-156.
5. Eliasson, R; Treichel, L: 1971. Supravital Staining of Human Spermatozoa. Ferti Steril. 22 : 134-137.
6. Harmiyatun, Y ; Moeloek, N; Tjoronegoro,A; Asikin, N : 1987.Uji Penetrasi Telur Hamster Invitro untuk Mengevaluasi Kapasitasi Fertilisasi Spermatozoa Manusia.
7. Yudin, A.I;Hanson, F.W. and Katz, D.F: 1989. Human Cervical mucus and Interaction wiyh Sperm: A Fine Structural View Bio Reprod. 40 : 661-671.
9. Odeblad, E; 1973. Biophysical Techniques of Assesing Cervical Mucus and Microstructure of Cervical Epithelium. Dalam. Elstein and Moghissi Ed. Cervical Mucus in Human Reproduction Copenhagen. 58-73.
10. Pilikan, S; Guerin, J.F. 1989. Acrosome reacting Capacity of Frozenthawed Human Semen Relation to Hamster Ova Penetration. Arch Androl. 16. 209-211.
11. Soeradi, O : 1989. Uji Fungsi Spermatozoa. Pit Pandi VII. Palembang.
12. Soupart, P; Morgestern, L.L: 1973. Human Semen Capacitation and Invitro Fertilization. Fertil Steril . 24. 462-477.
13 Sudoyo, H. a; Tjokronegoro, A: 1985. Sedikit Tentang Uji Kontak Sperma dengan Lendir Serviks [“SCMC test”] dan Uji Paska Sanggama [“PCT”] Dalam Moeloek dan Tjokronegoro Ed. Proses Reproduksi – Kesuburan dan Seks Pria Dalam Perkawinan Jakarta MKUI 204-210.
14. Satt, J.Z; Nakamura, R.M; Mutch, J and Davajan, V: 1977. The Cervical Factor in Infertility Diagnosis and Treatment. Fertil Steril. 28. 1289-1299.
15. Tadjudin, M.K:1984. Uji Kemampuan Fungsional Spermatozoa dalam Penilaian Fertlitas Pria. Mki. 34. 121-123.
16. Talbout, P. and Chacon, R.S: 1981. A Tripl Stain Technique for Evaluating Normal Acrosome Reactions of Human Sperm. J. Expzoo. 215. 35-46.
17. WHO 1988 : Laboratory Manual for Examination of Human Semen and Servical Mucus Interaction. Singapore; Press Concern.