• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Anggaran Penjualan dalam Meningkatkan Efektivitas Penjualan (pada CV. Mutiara Sejati).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Anggaran Penjualan dalam Meningkatkan Efektivitas Penjualan (pada CV. Mutiara Sejati)."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The sales of company is core of the income that company can rely on for the going concern of the company. One of the tools that can be use to achieve goal of sales in every operation period company is sales budget. The succes of sales budget can be judge from sales realization that achieve or even exceed target from the assigned budget. The goal of this research are to know how sufficient sales budget compiled in CV.Mutiara Sejati and also to know is there any inadequate sales budget in company in increase effectiveness of sales. Related with that, the writer do some research with title the influence of sales budget in increase the effectiveness of sales in CV. Mutiara Sejati. The research is use study cases with a method of explanatory, source of the data are from interview, documentation and questionnaires to CV. Mutiara Sejati’s employee . The result of the study showed that the budget compiled by CV. Mutiara Sejati are sufficient, and the budget sales arranged in inadequate to increase the effectiveness of sales in CV. Mutiara Sejati.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penjualan pada perusahaan dagang merupakan salah satu pemasukan yang di andalkan oleh perusahaan agar perusahaan dapat terus berlangsung kelanjutannya. Salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mecapai target penjualan di dalam setiap periode operasi perusahaan adalah anggaran penjualan. Keberhasilan penerapan anggaran penjualan di perusahaan dinilai dari realisasi penjualan yang mencapai atau lebih besar dari anggaran yang telah di tetapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemamadaian penyusunan anggaran penjualan pada CV. Mutiara Sejati, serta mengetahui apakah terdapat peranan anggaran penjualan dalam menunjang efektivitas penjualan di perusahaan. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis melakukan penelitian dengan judul pengaruh anggaran penjualan dalam meningkatkan efektivitas penjualan pada CV. Mutiara Sejati. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan metode eksplanatori, dengan data berasal dari wawancara, dokumentasi dan penyebaran kuisioner kepada karyawan perusahaan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan mengklasifikasikan hasil perhitungan persentase. Hasil penelitian menunjukan bahwa anggaran yang disusun oleh CV. Mutiara Sejati telah memadai, dan terdapat pengaruh anggaran penjualan yang disusun secara memadai dalam meningkatkan efektivitas penjualan di CV. Mutiara Sejati.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN JUDUL DALAM BAHASA INGGRIS...ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iv

KATA PENGANTAR...v

ABSTRACT...vii

ABSTRAK...viii

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR TABEL...xiii

DAFTAR GRAFIK...xiv

BAB 1 PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Identifikasi Masalah...5

1.3 Tujuan Penelitian...9

1.4 Manfaat Penelitian...9

BAB II LANDASAN TEORI...11

2.1 Kajian Pustaka...11

2.1.1 Pengertian Anggaran...11

2.1.1.1 Pengertian Anggaran Penjualan...11

2.1.2 Fungsi Anggaran...12

2.1.2.1 Fungsi Anggaran Penjualan...13

2.1.3 Jenis Anggaran ...14

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.4.1 Persiapan Sebelum Penyusunan Anggaran...16

2.1.4.2 Pemilihan Prosedur Penyusnan Anggaran...17

2.1.5 Keuntungan dan Keterbatasan Penggunaan Anggaran di Perusahaan...18

2.1.5.1 Keuntungan Penggunaan Anggaran...18

2.1.5.2 Keterbatasan Anggaran...19

2.1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi di dalam Penyusunan Anggaran...20

2.1.7 Syarat-syarat Pokok dari Program Anggaran yang Berhasil...21

2.1.8 Tujuan Utama Anggaran Penjualan...22

2.1.9 Analisis dalam Peramalan Penjualan...23

2.1.10 Komponen Pendapatan...24

2.1.11 Pendekatan dalam Penjualan...25

2.1.11.1 Klasifikasi Penjualan...25

2.1.12 Efektivitas Pengendalian Penjualan...26

2.1.13 Hubungan Akuntansi dengan Anggaran...27

2.1.14 Analisa Selisih Penjualan...28

2.2 Definisi Konsep...29

2.3 Kajian Penelitian yang Relevan...30

BAB III METODE PENELITIAN...33

3.1 Jenis Penelitian...33

3.2 Tempat Penelitian...33

3.2.1 Sejarah Perusahaan...33

3.2.2 Struktur Organisasi...34

3.2.3 Proses Operasional Perusahaan...36

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.4 Instrumen Penelitian...38

3.5 Teknik Pengumpulan Data...39

3.6 Teknik Analisis Data...40

3.6.1 Rumusan Masalah Penelitian...41

3.6.2 Langkah-langkah Penelitian...42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...44

4.1 Hasil Penelitian...44

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan...44

4.1.2 Prosedur Tahapan Kerja...44

4.1.2.1Kegiatan Membeli dan Menjual Barang Dagangan...45

4.1.2.2 Kegiatan Penyedia Jasa...46

4.1.2.3 Prosedur Penyusunan Anggaran Penjualan Perusahaan...46

4.1.2.4 Pelaksanaan Penyusunan Anggaran Penjualan...47

4.1.2.5 Tujuan Anggaran Penjualan...48

4.1.2.6 Peranan Anggaran Penjualan dalam Meningkatkan Efektivitas Penjualan...48

4.1.3Temuan...49

4.1.3.1 Temuan Mengenai Penjualan Barang Dagangan dan Penyedia Jasa...49

4.2 Pembahasan...50

4.2.1 Data Anggaran Penjualan dan Realisasi Penjualan...50

4.2.2 Pengujian Hipotesis...62

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

5.1 Kesimpulan...65

5.2 Keterbatasan Penelitian...66

5.3 Saran-saran...67

DAFTAR PUSTAKA...69

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE) ...71

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Variabel Independen dan Instrumen Penelitian...38

Tabel 3.2 Variabel Dependen dan Instrumen Penelitian...38

Tabel 4.1 Anggaran Penjualan CV. Mutiara Sejati Dalam unit...51

Tabel 4.2 Realisasi Penjualan CV. Mutiara Sejati Dalam unit...52

Tabel 4.3 Anggaran Penjualan CV. Mutiara Sejati Dalam Rupiah...53

Tabel 4.4 Realisasi Penjualan CV. Mutiara Sejati Dalam Rupiah...54

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Perbandingan Anggaran Penjualan dan Realisasi Penjualan CV. Mutiara Sejati Periode penjualan tahun 2010-2014

(dalam unit) ...57 Grafik 2 Perbandingan Anggaran Penjualan dan Realisasi Penjualan

CV. Mutiara Sejati Periode penjualan tahun 2010-2014(dalam

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pendapatan laba yang tinggi dari penjualan pada perusahaan nirlaba, selalu menjadi tujuan utama dalam perusahaan. Laba merupakan salah satu komponen bagi perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaan, serta melaksanakan rencana pengembangannya. Pada era globalisasi seperti sekarang, persaingan antar pelaku ekonomi semakin ketat dan sulit. Oleh

karena itu perusahaan dituntut untuk meningkatkan operasi dan pendapatan secara maksimal, agar kelangsungan perusahaan dapat berlanjut. Di samping tuntutan

agar perusahaan dapat terus bertahan kelangsungannya, perusahaan juga harus memperhatikan faktor lain dalam mengusahakan pendapatan bagi perusahaan yaitu strategi perusahaan, kondisi perekonomian, dan peraturan pemerintah.

Dalam usaha agar tujuan perusahaan tercapai dibutuhkan pihak manajemen yang diharapkan dapat menjalankan fungsi masing-masing bagian

dengan baik, agar pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen agar strategi dan perencanaan dapat diterapkan dengan baik adalah melalui anggaran.

Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam satuan keuangan (unit

(10)

2 BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

yang tepat, serta model-model perhitungan besaran (simulasi) anggaran yang

mampu meningkatkan kinerja pada seluruh jajaran manajemen dalam organisasi. Proses penyusunan anggaran, dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu

topdown, bottom up dan partisipasi (Ramadhani dan Nasution, 2009).

Sangat penting bagi setiap perusahaan untuk membuat anggaran karena dengan adanya anggaran, usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan akan

ditunjang oleh perencanaan yang matang sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan, namun perencanaan yang baik tanpa pengendalian

yang efektif adalah sia-sia karena perencanaan dan pengendalian saling berhubungan satu sama lain. Dengan adanya anggaran yang telah ditetapkan oleh

perusahaan, diharapkan dapat membantu manajemen dalam perencanaan dan pengendalian pengeluaran sekaligus dalam perencanaan hasil usaha dan kondisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang. Anggaran juga berfungsi sebagai

alat pembanding untuk mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan. Dengan membandingkan antara apa yang tertuang dalam anggaran dan realisasinya, maka

dapat dinilai keberhasilan perusahaan dalam pelaksanaan anggaran. Disamping itu, dengan adanya perbandingan tersebut dapat diketahui sebab-sebab penyimpangan, sehingga dapat diketahui kelemahan dan kekuatan yang ada dalam

perusahaan.

Adapun empat unsur pokok dalam suatu anggaran (Munandar, 2007)

dibagi atas: 1. Rencana

2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan

(11)

3 BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

4. Berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang

Anggaran penjualan berisi tentang berapa jumlah produk yang ditargetkan untuk dijual dan harga jual setiap produk yang memungkinkan perusahaan untuk

menghasilkam pendapatan yang optimal pada masa yang akan datang. Anggaran penjualan sendiri disusun setelah ramalan penjualan dilakukan. Ramalan penjualan yang akurat meningkatkan manfaat anggaran penjualan sebagai dasar

penyusunan anggaran perusahaan yang lain karena perusahaan dapat melengkapi rencana aktivitas lain setelah perusahaan mengetahui jumlah yang dianggarkan

untuk dijual dalam suatu periode. Beberapa komponen utama yang terdapat dalam anggaran penjualan adalah penjelasan tentang kuantitas unit dan jenis produk

maupun jasa perusahaan, harga jual produk, total harga jual, dan rincian daerah pemasaran. Penyusunan anggaran penjualan harus disusun secara cermat dan baik karena menjadi dasar penyusunan anggaran lain, karena kesalahan atau

ketidaktepatan anggaran penjualan yang material dapat menapat mengakibatkan kesalahan fatal yang lain pada anggaran yang bergantung pada anggaran

penjualan.

Menurut (Wardoyo, Trimanto S. dan Adriyanto Luthfi, 2011), sebagai alat bantu anggaran khususnya anggaran penjualan bukanlah alat yang sempurna.

Karena anggaran penjualan disusun berdasarkan proyeksi masa yang akan datang dengan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti:

1. Faktor yang terkendali, seperti: harga, promosi, dan pendistribusian. 2. Faktor yang tidak terkendali, seperti: konsumen, pesaing, kebijakan,

(12)

4 BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

Oleh karena itu, anggaran penjualan merupakan evaluasi yang kontinyu

agar apabila terjadi penyimpangan dapat segera dilakukan revisi untuk disesuaikan dengan situasi yang sesungguhnya, hal tersebut dikarenakan anggaran

bersifat dinamis. Proses penyusunan anggaran merupakan proses penyusunan rencana jangka pendek, yang dalam perusahaan berorientasi laba, pemilihan rencana didasarkan atas dampak rencana kerja terhadap laba. Untuk

memungkinkan manajemen puncak melakukan pemilihan rencana kerja yang berdampak baik terhadap laba, manajemen dapat menggunakan teknik analisa

biaya-volume dan laba. Selanjutnya, informasi akuntansi differensial yang didapatkan memungkinkan manajemen untuk melakukan pemilihan berbagai

altematif kerja yang akan dicantumkan dalam anggaran. Setelah suatu rencana kerja dipilih untuk mencapai sasaran anggaran, manajer yang berperan untuk melaksanakan rencana kerja tersebut memerlukan sumber daya agar sasaran

anggaran dapat tercapai.

Permasalahan lain dalam menyusun anggaran adalah kesiapan sumber

daya manusia. Sumber daya manusia harus terus dibenahi sehingga selalu siap menghadapi perubahan khususnya dalam proses penganggaran dan penerapan anggaran yang telah dibuat. Diharapkan dengan penentuan anggaran penjualan

yang memadai, penerapan anggaran yang diwujudkan melalui penjualan perusaahan dapat tercapai dengan baik dan perusahaan dapat menghasilkan laba

yang tinggi demi keberlangsungan perusahaan.

Fungsi manajemen yang terutama dalam menciptakan sistem pengendalian yang baik adalah fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian. Fungsi

(13)

5 BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

diperlukan oleh perusahaan sebagai pedoman kerja di waktu yang akan datang

sebagai alat pengkoordinasian kegiatan dari seluruh bagian yang ada dalam perusahaan. Dan sebagai alat pengawasan terhadap realisasi dan rencana tersebut

di waktu yang akan datang, manajemen menggunakan anggaran sebagai alatnya. Kegunaan budget yang pokok menurut (Munandar, 2007) adalah sebagai pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja, dan alat pengawasan kerja. Dengan

kata lain, budget berperan sebagai alat bantu manajemen dalam menjalankan fungsinya. Selanjutnya, akuntansi berperan sebagai pemasok data untuk

menyusun anggaran (budget) dan sekaligus juga berperan sebagai tolak ukur untuk mengevaluasi pelaksanaan budget. Maka semua teknik pencatatan dan

semua sistematika yang dipakai dalam akuntansi harus sama dan sejalan dengan teknik serta sistematika yang dipakai dalam anggaran (budget).

Bagi penulis anggaran menjadi masalah yang menarik untuk dibahas

karena anggaran merupakan alat yang digunakan oleh manajemen dalam perusahaan sebagai alat yang penting bagi pengendalian manajemen untuk

mencapai tujuan perusahaan. Penulis disini mengkhususkan pada anggaran penjualan karena anggaran ini selain berguna untuk pedoman kerja, pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja juga sebagai dasar dari

penyusunan anggaran lain dalan perusahaan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan mengambil judul: “Peranan Anggaran Penjualan Dalam Meningkatkan Efektivitas Penjualan pada CV. Mutiara Sejati.”

(14)

6 BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

Laba menjadi tujuan perusahan khususnya organisasi nirlaba, demi

menjaga kelangsungan hidup perusahanaan. Hampir seluruh perusahaan nirlaba, mengandalkan penjualan produk atau jasa mereka untuk menghasilkan laba.

Namun, banyak faktor lain yang harus diperhatikan demi kelancaraan penjualan mereka. Di antaranya adalah minat konsumen, peraturan dan kebijakan pemerintah, teknologi, persaingan, dan juga kemampuan sumber daya manusia di

dalam manajemen perusahaan.

Demi mencapai tujuan perusahaan yaitu laba, disusun sebuah sistem

perencanaan dan pengendalian yang memadai melalui alat yaitu anggaran. (Munandar, 2007) Mengatakan anggaran merupakan rencana yang disusun secara

sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam satuan moneter yang berlaku dalam jangka waktu tertentu untuk masa yang akan datang yang akan membantu manajemen dalam mengendalikan kegiatan

perusahaan. Salah satu anggaran yang paling penting dan menjadi dasar anggaran- anggaran lain dalam perusahaan adalah anggaran penjualan.

Menurut (Haruman dan Rahayu, 2007) “Anggaran penjualan (sales

budget) ialah budget yang direncanakan secara lebih terperinci penjualan

perusahaan selama periode yang akan datang yang di dalamnya meliputi rencana

tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas), harga barang, waktu penjualan serta tempat/daerah penjualannya.”

Menurut (M. Munandar, 2007), “Bugdet penjualan (sales budget) ialah budget yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang

penjualan perusahaan selama periode tertentu yang akan datang, yang

(15)

7 BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan, serta tempat (daerah) pemasarannya.”

Pelaksanaan pengendalian penjualan berkaitan erat dengan anggaran

penjualan karena dalam anggaran penjualan terdapat sasaran penjualan yang ingin dicapai oleh setiap pelaksana anggaran. Adanya pengendalian penjualan membuat manajemen perusahaan dapat melakukan analisis dan penelitian

terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan-penyimpangan, dan kemudian dari penyimpangan tersebut dilakukan tindakan koreksi yang diperlukan dan

disesuaikan dengan situasi dan kondisi internal maupun kondisi eksternal perusahaan. Efektivitas pengendalian penjualan dapat tercapai dengan cara

membandingkan dan menganalisa antara anggaran penjualan dengan realisasi penjualan yang terjadi, sehingga akan terlihat selisih ataupun penyimpangan yang terjadi. Selisih maupun penyimpangan yang terjadi, digunakan sebagai dasar

evaluasi dan prestasi serta dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Adanya anggaran penjualan yang digunakan sebagai alat perencanaan dan pengendalian, membantu manajemen dalam melakukan proses pengendalian di dalam perusahaan. Anggaran penjualan akurat mengandung arti bahwa efektivitas

pengendalian penjualan yang dilakukan oleh perusahaan telah berjalan dengan baik, kemudian mengandung arti juga bahwa penyimpangan yang terjadi tidak

terlalu signifikan, sehingga tujuan anggaran penjualan dapat tercapai.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis merumuskan variabel penelitian, sub variabel, dan indikator yang akan diteliti.

(16)

8 BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

Penerapan Anggaran Penjualan

a) a. Tujuan Anggaran b. Karakteristik Anggaran

c. Konsep Anggaran Penjualan.

c. d. Menetapkan Anggaran Penjualan d. e. Membandingkan

Realisasi dengan Anggaran yang Telah Ditetapkan

e. f. Analisis Penyebab Penyimpangan f.

a. a. Tujuan Perusahaan b. Dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain uang.

c.Umumnya memiliki jangka waktu satu tahun. b. d.Berisi estimasi

manajemen

c. e.Penyusunan Anggaran Penjualan

d. f.Menyusun Resalisasi Anggaran Penjualan e. g.Analisis Penyebab

Penyimpangan

Sumber: (Bertha, 2004) dalam (Mardiana, 2015), pengembangan pada indikator d, e dan f.

Pendapatan (revenue) dapat mendefinisikan secara umum sebagai hasil

dari suatu perusahan. Hal itu biasanya diukur menggunakan satuan moneter. Pendapatan diakui setelah kejadian penting atau setelah proses penjualan pada dasarnya telah diselesaikan. Dalam prakteknya, pendapatan seringkali diakui pada

saat penjualan. Dalam Bukunya Manajemen Keuangan dan Akuntansi, Hendra S. Raharjaputra (2009) dijelaskan bahwa, dalam pusat penghasilan (income/ revenue

centers) setiap output akan diukur dengan kinerja keuangan (monetery term).

Pusat penghasilan biasanya ditemukan pada bagian/departemen pemasaran/penjualan yang memiliki aktivitas antara lain, menyusun anggaran

penjualan dan merencanakan jumlah/target penjualan.

(17)

9 BAB 1 PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha

1. Apakah penyusunan anggaran penjualan yang dilakukan pada CV.

Mutiara Sejati sudah memadai?

2. Apakah anggaran penjualan berperan dalam menunjang efekivitas

penjualan pada CV. Mutiara Sejati?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kememadaian penyusunan anggaran penjualan

pada CV. Mutiara Sejati.

2. Untuk mengetahui peranan anggaran penjualan dalam menunjang

efektivitas penjualan pada CV. Mutiara Sejati.

1.4. Manfaat penelitian

Penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan

wawasan khususnya mengenai peranaan anggaran penjualan dalam meningkatkan efektivitas penjualan.

2. Bagi perusahaan, yaitu sebagai bahan masukan dan pertimbangan

dalam penyusunan anggaran penjualan dan pengendalian penjualan. 3. Bagi pihak lain, yaitu sebagai salah satu bahan informasi bagi

(18)

65

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab IV (empat), maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Anggaran Penjualan pada CV. Mutiara Sejati telah disusun

secara memadai, dengan alasan:

a. Sebelum membuat anggaran penjualan untuk periode

selanjutnya, perusahaan telah melakukan evaluasi atas realisasi penjualan pada periode tersebut yang digunakan

sebagai dasar pembuatan anggaran penjualan periode berikutnya.

b. Di dalam penyusunan anggaran penjualan periode

berikutnya, perusahaan mengkomunikasikan keadaan dan faktor-faktor eksternal mau pun internal yang mungkin

akan mempengaruhi realisasi penjualan untuk periode berikutnya.

c. Perusahaan memperhitungkan resiko yang mungkin akan

terjadi pada penjualan realisasi di periode berikutnya, dengan pertimbangan dari seluruh departemen di

perusahaan.

d. Perusahaan mendengarkan dan mempertimbangkan masukan dari karyawan baik dari departemen pemasaran

(19)

66 BAB V PENUTUP

Universitas Kristen Maranatha

konsumen secara langsung, dan juga mempertimbangkan

masukan dari karyawan operasional yang bekerja di lapangan.

e. Direktur utama dibantu oleh general manager dan manajer pemasaran dan penjualan membuat anggaran penjualan untuk periode selanjutnya, dan mengkomunikasikannya

kepada karyawan mengenai anggaran penjualan tersebut agar seluruh karyawan pemasaran dan penjualan dapat

memahami dan mencapai target penjualan.

f. Penyimpangan yang terjadi tidak bernilai material.

2. Anggaran penjualan pada CV. Mutiara Sejati berperan dalam meningkatkan penjualan pada perusahaan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan

prosedur ilmiah, namun demikian terdapat keterbatasan yang dialami oleh penulis selama melakukan penelitian dan penulisan yang diantaranya adalah :

1. Adanya keterbatasan penelitian dengan menggunakan kuesioner yaitu terkadang pertanyaan dan jawaban yang ada

di dalam kuesioner terbatas dan tertutup.

2. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat efektivitas penjualan di dalam perusahaan, tidak hanya

(20)

67 BAB V PENUTUP

Universitas Kristen Maranatha

5.3 Saran-saran

Selain kesimpulan di atas, penulis juga memberikan saran-saran

yang diharapkan dapat memberikan manfaat melalui sumbangan pemikiran kepada perusahaan (CV. Mutiara Sejati) yang diharapakan dapat membuat perusahaan menjadi lebih baik di kemudian hari serta

kepada para peneliti selanjutnya agar menghasilkan kesimpulan peneilitan yang lebih baik. Saran-saran penulis dapat sampaikan sebagai berikut:

1. Saran Bagi Perusahaan

a. Melakukan evaluasi pada laporan realisasi penjualan

setiap tiga bulan pada pertengahan peiode semesteran, sehingga manajemen dapat mengambil tindakan perbaikan dan juga replan bila terjadi kondisi di luar perkiraan.

b. Evaluasi dilakukan tiap bulan, bila pada bulan berjalan terdapat banyak penjualan di perusahaan.

c. Setiap penyimpangan baik yang kondisinya materil mau pun tidak sebaiknya dievaluasi dan dicari penyebabnya serta tindak perbaikannya.

d. Perusahaan dapat mengunakan dan memilih analisa yang dikira cocok dengan kondisi perusahaan. Misalkan analisa

SWOT (Strength, Weak, Opportunity, Threat). 2. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian

(21)

68 BAB V PENUTUP

Universitas Kristen Maranatha

meneliti anggaran penjualan pada perusahaan. Peneliti juga

dapat mendapatkan info lebih banyak dengan mewawancarai lebih banyak karyawan pada perusahaan, dan juga bila

memungkinkan kepada konsumen perusahaan. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengambil seluruh populasi karyawan dan dapat mengumpulkan semua jawaban kuesioner yang

(22)

69

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., Elder, Randal J., and Beasley, Mark S. 2012. Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach, 14th edition. Cornell University: Pearson – Prentice Hall

Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

M. Munandar. 2007. “Budgeting perencanaan kerja pengkoordinasian kerja pengawasan kerja. Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

M . Munandar. 2013. Budgeting. Yogyakarta: BPFE Yogayakarta.

M. Nafarin, 2007. Penganggarann Perusahaan. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Ramadhani dan Nasution. 2009. “Pengaruh partisipasi anggaran terhadap prestasi manajer pusat pertanggungjawaban dengan motivasi sebagai variabel mediating”. Jurnal tidak dipublikasikan. Faculty of Economic, University of Sumatra Utara.

Rangkuti, Freddy. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT. GramediaPustakaUtama.

Rudianto. 2009. Penganggaran. Jakarta: Erlangga.

Tendi Haruman & Sri Rahayu. 2007. Penyusunan Anggaran. Yogyakarta. Graha Ilmu Yogyakarta.

Mardiana, Devita S. (2015). Pengendalian Penerapan Anggaran Penjualan terhadap Pelaksanaan pada Realisasinya (Studi kasus pada CV. Mustika Surya Elektrik Samarinda).http://ejournal.adbisnis.fisip-

unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2015/03/Jurnal%20Genap_Devita%20Mardiana_204%20( 03-31-15-03-16-36).pdf, dikunjungi 2 September 2015.

Siregar, Narumondang B., (2008). Penyusunan Anggaran Perusahaan sebagai

Alat Manajemen dalam Pencapaian Tujuan.

https://stiealanwar.files.wordpress.com/2008/05/penyusunan-anggaranbudgeting.pdf. dikunjungi 8 September 2015.

(23)

70 DAFTAR PUSTAKA

Universitas Kristen Maranatha

NUSANTARA VIII, Bandung). Diakses melalui

Gambar

Tabel 3.1 Variabel Independen dan Instrumen Penelitian.....................................38 Tabel 3.2 Variabel Dependen dan Instrumen Penelitian........................................38 Tabel 4.1 Anggaran Penjualan CV
Grafik 2 Perbandingan Anggaran Penjualan dan Realisasi Penjualan  CV. Mutiara Sejati Periode penjualan tahun 2010-2014(dalam Rupiah....................................................................................................58

Referensi

Dokumen terkait

Batasan masalah dari tugas akhir ini adalah pada proses perancangan dan perencanaan pembuatan alat perkakas bantu guna mendukung pelaksanaan proses produsi komponen bagian

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan berobat klien skizofrenia di Poliklinik GMO RSJ Prof.. Penelitian ini menggunakan desain

[r]

Efek yang diharapkan dalam penelitian ini adalah masyarakat atau khalayak memiliki pengetahuan tentang Istano Basa Pagaruyung setelah mendapatkan informasi berupa pesan

Atraksi dapat berupa keadaan alam, seni budaya, dan buatan. Atraksi alam berupa panorama keindahan alam yang menakjubkan seperti gunung, lembah, sungai, air terjun, danau,

Hasil pemetaan dengan surfer 10 diperoleh peta isokonsentrasi TSP pada siang hari mengarah ke Timur, Timur laut dan Selatan dari PT Semen Padang, sedangkan

Materi pelajaran bangun ruang mulai di ajarkan kepada siswa sejak kelas IV SD semester dua. Tetapi di kelas IV materi bangun ruang yang diajarkan baru bangun balok dan

JM dalam memilih jurusan atau fakultas bergantung pada pertimbangan orang tua dan teman-teman. Meskipun ia membuat keputusan sendiri, namun keputusan orang tua dan