• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan Manajer terhadap kinerja karyawan : studi kasus PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan Manajer terhadap kinerja karyawan : studi kasus PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta."

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER TERHADAP KINERJA KARYWAN

Studi Kasus PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta Yohanes Baptista Puput Prayoga

Universitas Sanata Dhama Yogyakarta 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh manajer PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta menurut persepsi karyawan. Selain itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja karyawan serta untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Populasi dalam peneletian ini sebanyak 20 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh, Teknik pengumpulan data dengan kuisioner dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan karyawan mempersepsikan manajer bergaya kepemimpinan Demokratis. Kinerja karyawan berkatagorikan tinggi dan adanya pengaruh gaya kepemimpinan manjer terhadap kinerja karyawan menurut persepsi karyawan.

(2)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF EMPLOYEES’ PERCEPTION ON THE

MANAGER LEADERSHIP STYLE TO EMPLOYEES’ PERFORMANCE Case Study PT. Natural Mulya Sari Yogyakarta

YohanesBaptista Puput Prayoga UniversitasSanata Dhama

Yogyakarta 2016

The purpose of this research is to identity the leadership style applied by the Manager of PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta according to employees’ perception. On the other side, this research was designed to identity the employees’ performances and whether influenced the employees’ perception on leadership styles to the employees’ performance. The populations in this research as many as 20 people. Data collection method used in this research is cencus sampling. Data collecting method uses questionnaire and documentation. Data analysis uses simple regression techniques. The result of this study indicated that employees think the manager has a democratic leadership style. Employees performance has high category and there is big influence of the Manager's leadership style on performance of employees according to the in perceptions employees

(3)

KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh:

Yohanes Baptista Puput Prayoga NIM: 112214080

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA GAYA

KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Studi Kasus PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh:

Yohanes Baptista Puput Prayoga NIM: 112214080

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto dan Persembahan

Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang

membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." - 2 Tim 1:7

Seberat apapun beban masalah yang kamu hadapi saat ini, percayalah bahwa

semua itu tidak pernah melebihi batas kemampuan kamu. nn

Ucapkanlah syukur dalam segala hal (1 Tesalonika 5:18).

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

a. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai b. Bapak dan ibu

(8)
(9)
(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Pada Gaya Kepemimpinan Manajer Terhdap Kinerja Karyawan: studi kasus PT. Alam Mulyasari Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

a. Bapak Dr.Herry Maridjo, M.SI., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

b. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.SI., selaku Kepala Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

c. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., MBA., selaku dosen pembimbing 1, yang bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan bimbingan dengan penuh kasih sayang dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. d. Bapak Hendra Poerwanto, M.SI., selaku dosen pembimbing 2,

(11)

viii

e. Ayah dan ibuku yang telah dengan penuh kasih sayang memberikan semangat dan kasih sayang.

f. Mbaku Andrea Anggelina Deka Novariani S.E., yang telah dengan sabar membantu dalam menyelesaikan skripsi.

g. Agustina Lia Susanti yang menemani dan memberi semangat serta perhatian sehingga skripsi dapat selesai dengan baik

h. Hed, Jonser, Erik, Pras, Martin, Christin, Damiana,Vio,Yosi, Nio, Eva,Ulan, Ipuk, Yanti, Mario, Hardi, Jhon Min, Kukuh, Budi, Danil, Tomi, Tasya, Wati, Suster Agustin, Adhi, Bagyo, Yoga, Iwan dan untuk semua teman manajemen 2011 terimakasih atas perhatian dan semangatnya.

i. Cana community , English Mass Community, Campus Ministry terimakasih telah mengajarkan tentang arti persahabatan.

(12)
(13)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PERSETUJUAN BIMBINGAN ...ii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ...iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...iv

HALAMAN KATA PENGANTAR ...vii

HALAMAN DAFTAR TABEL ...xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ...xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ...xv

HALAMAN ABSTRAK ...xvi

ABSTRACT ...xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

(14)

xi

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Manajamen Sumber Daya Manusia ... 8

B. Tingkatan Dalam Manajamen ... 8

C. Ketrampilan Yang Harus Dimiliki Seorang Manajer ... 9

D. Persepsi ... 10

E. Kepemimpinan ... 12

1. Definisi Kepemimpinan ... 12

2. Sifat-Sifat Pemimpin ... 13

3. Gaya Kepemimpinan………... 14

4. Macam-Macaam Gaya Kepemimpian...………... 15

F. Kinerja ...24

1. Difinisi Kinerja ...24

2. Penilaian Kinerja ...24

3. Masalah Dalam Kinerja ...25

4. Manfaat Penilaian Kinerja……….25

5. Aspek-Aspek Kinerja ...26

G. Keputusan ...29

H. Peneliti Sebelumnya ...30

I. Kerangka pemikiran Teoritis ...30

J. Hipotesis ...31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

(15)

xii

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 32

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 32

D. Subjek dan Objek Peneletian...32

1. Subjek Penilitian ...32

2. Objek Penilitian ...32

E. Variabel Penelitian... 33

1. Variabel Independen ... 33

2. Variabel Dependen ... 33

F. Pengukuran Variabel ... 35

G. Data dan Sumber ...35

1. Data Primer ...35

2. Data Sekunder ...35

H. Difinisi Operasional ... 36

I. Popolasi dan Sampel ...36

J. Metode Pengumpulan Data ...37

1. Kuesioner ... 37

2. Wawancara ... 38

K. Teknik Pengujian Kuisioner ... 39

1. Uji Validitas... 39

2. Uji Reliabilitas ... 39

L. Teknik Analisis Data ... 40

1. Teknik Analisis Diskriptif ... 40

(16)

xiii

b. Diskripsi Variabel ...41

2. Tenik Analisis Regresi dan Pengujian Hipotesis ... 44

BAB IVGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 46

A. Sejarah Perusahaan... 47

B. Visi dan Misi ... 48

C. Struktur Organisasi ... 49

D. Sasaran Perusahaan ... 50

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Penjelasan Penelitian ... 51

B. Uji Validitas dan Reabilitas ... 53

1. Hasil Uji Validitas ... 53

2. Hasil Uji Reliabilitas ... 54

C. Analisis Data ... 55

D. Diskripsi Variabel ...56

E. Analisis Regresi ...60

1. Melakukan Uji Normalitas ...61

2. Membuat Regresi Sederhana...61

F. Pembahasan ...62

BAB VI PENUTUP ... 64

A. Kesimpulan ... 64

(17)

xiv

C. Keterbatasan ... 65

(18)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Judul

Halaman

V1 Tabel Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan ... 52

V2 Tabel Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan ... 53

V3 Tabel Reabilitas Untuk Persepsi Karyawan Pada Gaya Kepemimpinan ... 54

V4 Tabel Reabilitas Kinerja Karyawan ... 55

V5 Tabel Distribusi DataBerdasrkan Jenis Kelamin ... 56

V6 Tabel Distribusi Berdaasrkan Umum ... 56

V7 Tabel Diskripsi Variabel Persepsi Karyawan Gaya Kepimimpinan ... 58

V8 Tabel Diskripsi Variabel Kinerja Karyawan ... 59

V9 Tabel Hasil Uji Normalitas ... 60

(19)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar JUDUL

Halaman

II.1 Gambar Kerja Atribut ... 11

(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

JUDUL

Lampiran Kuisioner ... 67

(21)

xviii

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER TERHADAP KINERJA KARYWAN

Studi Kasus PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta Yohanes Baptista Puput Prayoga

Universitas Sanata Dhama Yogyakarta 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh manajer PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta menurut persepsi karyawan. Selain itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja karyawan serta untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Populasi dalam peneletian ini sebanyak 20 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh , Teknik pengumpulan data dengan kuisioner dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan karyawan mempersepsikan manajer bergaya kepemimpinan Demokratic. Kinerja karyawan berkatagorikan tinggi dan adanya pengaruh gaya kepemimpinan manjer terhadap kinerja karyawan menurut persepsi karyawan.

(22)

xix

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF EMPLOYEES’ PERCEPTION ON THE MANAGER LEADERSHIP STYLE TO EMPLOYEES’ PERFORMANCE

Case Study PT. Natural Mulya Sari Yogyakarta YohanesBaptista Puput Prayoga

UniversitasSanata Dhama Yogyakarta 2016

The purpose of this research is to identity the leadership style applied by the Manager of PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta according to employees’ perception. On the other side, this research was designed to identity the employees’ performances and whether influenced the employees’ perception on leadership styles to the employees’ performance. The populations in this research as many as 20 people. Data collection method used in this research is cencus sampling. Data collecting method uses questionnaire and documentation. Data analysis uses simple regression techniques. The result of this study indicated that employees think the manager has a democratic leadership style. Employees performance has high category and there is big influence of the Manager's leadership style on performance of employees according to the in perceptions employees

(23)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karyawan merupakan salah satu faktor penting bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya. Persepsi karyawan berkaitan dengan bagaimana karyawan menginterprestasikan realitas dalam organisasi dan persepsi merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkah laku karyawan (Robbin, 199:304).

Karyawan dituntut oleh perusahaan agar dapat menyelesaikan tugasnya tepat waktu dan sesuai target yang diinginkan. Oleh sebab itu, kinerja karyawan menjadi perhatian khusus bagi perusahaan. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi (Amstrong dan Baron, 1998:15).

(24)

menentukan target atau sasaran yang nyata, lalu untuk pertukaran informasi antar tenaga kerja dan manajemen yang berhubungan terhadap masalah-masalah yang berkaitan (Rita Swietenia, 2009). Dalam pertukaran informasi antar tenaga kerja tentu dibutuhkan sosok seorang pemimpin yang dapat mengatur dan memberikan intruksi secara jelas. Seorang pemimpin harus menerapkan gaya kepemimpinan untuk mengelola bawahannya karena seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya (Waridin dan Bambang Guritno, 2005). Kepemimpinan berpengaruh positif kuat terhadap kinerja, juga berpengaruh signifikan terhadap learning organisasi (Alberto et al, 2005). Berdasarkan teori tersebut gaya kepemimpian merupakan salah satu faktor penting dalam kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan merupakan norma prilaku yang diinginkan oleh seorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi prilaku orang lain seperti yang ia lihat (Miftah Thoha, 2006:49).

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

(25)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka perumusan permasalahan yang berkaitan dengan penelitian yaitu:

1. Jenis gaya kepemimpinan apakah yang diterapkan oleh Manajer menurut persepsi karyawan PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta pada tahun 2015?

2. Bagaimana kinerja karyawan PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta pada tahun 2015?

3. Apakah persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta pada tahun 2015?

C. Batasan Masalah

1. Persepsi pada gaya kepemimpian manajer yang dibedakan menjadi 3 jenis mengacu pada pembagian gaya kepemimpinan menurut studi kepemimpinan Universitas Lowa Ronald Lippit dan K.White (dalam Sutarto, 1986:72) :

a. Karyawan mempersepsikan atasannya bergaya kepemimpinan Otokratik.

(26)

c. Karyawan mempersepsikan atasannya bergaya kepemimpinan Laissez Faire.

2. Aspek-aspek kinerja karyawan yang diteliti pada PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta tahun 2015:

a. Kualitas kerja

b. Sikap

c. Kerjasama d. Kerajinan D. Tujuan Peneletian

Dengan melihat rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui jenis gaya kepimpian yang diterapkan oleh Manajer PT. Alam Mulya Sari.

(27)

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi perusahaaan

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dan pertimbangan masukan yang berguna bagi pemimpin perusahaan agar dapat menentukan kebijaksanaan dalam memimpin.

2. Bagi Universitas

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi tambahan untuk penelitian lebih lanjut dan menambah refrensi kepustakaan Universitas Sanata Dharma dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia.

3. Bagi Penulis

(28)

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dan penelitian ini terdiri atas enam bab yaitu:

BAB 1: PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan mengenai teori pendukung penulisan skripsi ini yang meliputi struktur organisasi, kepemimpinan, kinerja kerja dan hipotesis.

BAB III: METODE PENELITIAN

(29)

BAB IV: GAMBARAN UMUM

Bab ini memuat gambaran umum PT. Kereta Api Indonesia Daop VI Yogyakarta. Gambaran tersebut berupa sejarah perusahaan, tujuan perusahaan, struktur organisasi, personalia, produksi, dan pemasaran.

BAB V: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai hasil penelitian yang selanjutnya dianalisis untuk menentukan gaya kepemimpinan apa yang diterapkan oleh Manejer Produksi dan apakah ada pengaruhnya terhadap kinerja kerja karyawan.

BAB VI: KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

(30)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia:

1. Menurut Mondy dan Noe, dalam buku (Marwansyah, 2010:3)

Manajemen sumber daya manusia “pendayagunaan sumber daya manusia dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.”

2. Sementara menurut Ivancevich dalam buku (Marwansyah, 2010:3) Mendifinisikan manajemen sumber daya manusia sebagai sebuah fungsi yang dijalankan dalam organisasi dengan maksud memfasilitasi pendayagunaan manusia (karyawan) secara efektif untuk mewujudkan tujuan-tujuan organisasi dan individu.

B. Tingkatan dalam Manajamen

Secara umum ada tiga tingkatan dalam klasifikasi manajemen (Handoko, 1995:169) yakni:

1. Manajamen puncak 2. Manjamen Menengah 3. Manajamen Lini Pertama

(31)

proses produksi. Manajemen tingkat menengah mencakup semua manajemen yang berada diantara manajer lini pertama dan manajamen puncak dan bertugas sebagai penghubung diantara keduanya. Manajemen puncak bertugas merencanakan kegiatan dan strategis perusahaan (Noor Juliansyah, 2013:40).

C. Ketrampilan Yang Harus Dimiliki Seorang Manajer

Untuk menunjang kompetensi yang maksimal dan dalam rangka mewujudkan manajamen kinerja yang profesional, maka seorang manajer di suatu perusahaan perlu memiliki ketrampilan dalam menerapkan ilmu manajamen secara utuh. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Winardi dalam buku Fahmi Irham (2010:86), dimana dalam peranan demikian ia perlu memiliki ketrampilan-ketrampilan sebagai berikut:

1. Kemampuan untuk mengenal situasi-situasi di mana ilmu manajemen mungkin dapat digunakan secara efektif.

2. Kemampuan untuk melaksanakan komunikasi dua arah dengan seorang spesialis teknis; artinya ia harus mampu:

a. Menerangkan sifat problemnya kepada seorang spesialis dengan cara yang dapat dimengerti.

(32)

3. Kemampuan untuk mengerti hasil studi ilmu manajemen sehingga ia dapat mencapai hasil penuh informasi yang tersedia baginya.

D. Persepsi

Persepsi adalah proses kognitif yang memungkinkan kita menginterpretasikan dan memahami lingkungan sekitar kita Robert Kreitner dan Angelo (2014:185). Persepsi serangkain proses disadari oleh individu dan menafsirkan informasi mengenai lingkungan adalah elemen penting lainya dari prilaku di tempat kerja menurut Moorhead dan Griffin (2013:74). Karena persepsi memainkan peran penting dalam berbagai prilaku di tempat kerja, manajer harus memahami proses persepstual dasar. Menurut Moohead dan Griffin proses peseptual dasar dibagi menjadi dua yaitu:

1. Persepsi selektif adalah proses untuk menyaring informasi yang membuat kita tidak nyaman atau berlawanan dengan keyakinan kita. Sebagai contoh andaikan seorang manajer menyukai sesorang pekerja tertentu, manajer berpendapat pekerja tersebut berkinerja yang terbaik. Pada suatu hari manajer melihat ia tampak bersantai-santai. Persepsi selektif dapat menyebabkan manajer melupakan kejadian tersebut.

(33)

adalah pilihan terbaik menurutnya. Hasilnya ketika ia mewancarai seorang kandidat untuk sebuah pekerjaan, ia secara khusus memeperhatikan lulusan jurusan komunikasi lisan.

Teori atribut menyatakan bahwa kita mengamati prilaku dan kemudian memberikan atribut- atribut penyebab padanya. Artinya kita berusaha untuk menjelaskan mengapa orang-orang berprilaku dengan cara tertentu.Proses atribut berdasarkan pada persepsi mengenai realitas dan persepsi ini dapat bervariasi antar individu.

Tabel II.1

Gambar Kerangka Kerja Atribut

(34)

konsensusnya, konsistensinya, dan kekhasannya. Konsensus adalh tingkat dimana orang-orang lain dalam situasi yang sama akan berprilaku dengan cara yang sama. Konsistensi adalah derajat dimana orang yang sma berprilaku dengan cara yang sama pada waktu yang berbeda. Kekhasan adalah tingkat dimana orang yang berprilaku sama, berprilaku dengan cara yang sama dalam situasi yang berbeda.

E. Kepemimpinan

1. Definisi Kepemimpinan

(35)

2. Sifat-sifat Pemimpin

Menurut Ordway Tead, yang dikutip oleh Sunindhia dan Widiyanti Ninik (1988:60), mengemukakan bahwa seseorang pemimpin itu harus mempunyai sifat-sifat:

a. Energi jasmani dan rohani. b. Semangat untuk mencapai tujuan. c. Antusiasme (kegairahan).

d. Ramah tamah dan penuh perasaan. e. Integritas (kejujuran, ketulusan). f. Kecapan teknis.

g. Mudah menentukan keputusan.

Menurut Fayol, yang dikutip oleh Sunindhia dan Widiyanti Ninik (1986:65) sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin ialah :

a. Jasmani (sehat dan giat).

b. Rohani (cakap belajar, mengerti, menimbang dan menyesuaikan diri).

c. Moral (tegas, mau menerima tanggung jawab dan memikulnya, mempunyai inisiatif, setia, mempunyai kebikjaksaan dan martabat).

(36)

e. Pengalaman (terutama dalam bidang teknis, komersial, keuangan, jaminan akutansi dan manajemen).

3. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan yang baik adalah suatu gaya yang dapat memaksimumkan produktivitas, kepuasan kerja, pertumbuhan, dan mudah menyesuaikan dengan segala situasi yang berkembang dan ada disekitar kita. Berikut ini definisi dari gaya kepemimpinan menurut para ahli:

a. Menurut Veithzal Rivai (2004)

Gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai.

b. Menurut Malayu. S. P Hasibuan (2011)

Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.

c. Menurut Stephen P. Robbins (2005)

Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan seseorang untuk mempengaruhi kelompok menuju tercapainya sasaran.

d. Menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011)

(37)

kewajibannya sesuai dengan yang diharapkan agar tercapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

4. Macam-Macam Gaya Kepemimpinan

Macam-macam gaya kepemimpinan menurut Stephen. P. Robbins (2005) terdiri dari:

a). Gaya Otokratis

Gaya otokratis menggambarkan pemimpin yang biasanya cenderung memusatkan wewenang, mendiktekan metode kerja, membuat keputusan unilateral dan membatasi partisipasi karyawan.

b). Gaya Demokratis

Gaya Demokratis menggambarkan pemimpin yang cenderung melibatkan karyawan dalam mengambil keputusan, mendelegasikan wewenang, mendorong partisipasi dalam memutuskan metode dan sasaran kerja, dan menggunakan umpan balik sebagai peluang untuk melatih karyawan.

c). Gaya Laissez Faire

(38)

Menurut White & Lippit Harbani (2008) gaya kepemimpinan terdiri dari 3 macam yaitu:

1) Gaya kepemimpinan Otokratis

Dalam tipe ini, pemimpin menentukan sendiri “policy” dan dalam rencana untuk kelompoknya, membuat keputusan-keputusan sendiri namun mendapatkan tanggung jawab penuh. Bawahan harus patuh dan mengikuti perintahnya, jadi pemimpin tersebut menetukan atau mendiktekan aktivitas dari anggotanya. Pemimpin otokratis biasanya merasa bahwa mereka mengetahui apa yang mereka inginkan dan cenderung mengekspresikan kebutuhan-kebutuhan tersebut dalam bentuk perintah-perintah langsung kepada bawahan.Dalam kepemimpinan otokrasi terjadi adanya keketatan dalam pengawasan, sehingga sukar bagi bawahan dalam memuaskan kebutuhan egoistisnya. Ciri-ciri gaya otoriter antara lain:

a) Wewenang mutlak terpusat pada pimpinan. b) Keputusan selalu dibuat oleh pimpinan. c) Kebijakan selalu dibuat oleh pimpinan.

d) Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan. e) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan

(39)

g) Tiada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran, pertimbangan atau pendapat.

h) Tugas-tugas bagi bawahan diberikan secara instruktif. i) Lebih banyak kritik daripada pujian.

j) Kasar dalam bertindak. k) Kaku dalam brsikap.

l) Tanggung jawab keberhasilan organisasi hanya dipikul oleh pimpinan.

Kebaikan dari gaya kepemimpinan adalah: a) Keputusan dapat diambil secara tepat.

b) Tipe ini baik digunakan pada bawahan yang kurang disiplin, kurang inisiatif, bergantung pada atasan dan kurang kecakapan. c) Pemusatan kekuasaan, tanggung jawab serta membuat keputusan

terletak pada satu orang yaitu pemimpin. Kelemahannya adalah:

Dengan tidak diikutsertakannya bawahan dalam mengambil keputusan atau tindakan maka bawahan tersebut tidak dapat belajar mengenai hal tersebut.

a) Kurang mendorong inisiatif bawahan dan dapat mematikan inisiatif bawahannya tersebut.

(40)

c) Bawahan kurang mampu menerima tanggung jawab dan tergantung pada atasan saja.

2) Gaya kepemimpinan Demokrasi (Demokratis)

Dalam gaya ini pemimpin sering mengadakan konsultasi dengan mengikuti bawahannya dan aktif dalam menentukan rencana kerja yang berhubungan dengan kelompok. Disini pemimpin seperti moderator atau koordinator dan tidak memegang peranan seperti pada kepemimpinan otoriter. Partisipan digunakan dalam kondisi yang tepat akan menjadikan hal yang efektif. Maksudnya supaya dapat memberikan kesempatan pada bawahannya untuk mengisi atau memperoleh kebutuhan egoistisnya dan memotivasi bawahan dalam menyelesaikan tugasnya untuk meningkatkan produktivitasnya pada pemimpin demokratis, sering mendorong bawahan untuk ikut ambil bagian dalam hal tujuan-tujuan dan metode-metode serta menyokong ide-ide dan saran-saran. Disini pemimpin mencoba

mengutamakan “human relation” (hubungan antar manusia) yang baik dan mengerjakan secara lancar.

Kepeminpinan gaya demokrasi antara lain berciri: a). Wewenang pimpinan tidak mutlak.

(41)

d). Komunikasi berlangsung timbal balik, baik yang terjadi antara pimpinan dan bawahannya maupun antara bawahannya.

e). Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahan dilakukan dengan wajar.

f). Prakarsa dapat dari pimpinan maupun bawahan.

g).Banyak kesempatan bagi bawahan untuk menyampaikan saran, pertimbangan, atau pendapat.

h). Tugas-tugas kepada bawahan diberikan dengan lebih bersifat permintaan instruktif.

i). Pujian dan kritik seimbang.

j). Pimpinan mendorong prestasi sempurna para bawahan dalam batas kemampuan masing-masing.

k). Pimpinan meminta kesetiaan para bawahan secara wajar. l). Pimpinan memperhatikan perasaan dalam setiap bertindak.

m).Terdapat susasana saling percaya, saling hmenghormati, dan saling menghargai.

n). Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul bersama oleh pimpinan dan bawahan.

Kebaikan dari gaya kepemimpinan ini adalah:

(42)

b. Merasa lebih bertanggung jawab dalam menjalankan pekerjaan.

c. Produktivitas lebih tinggi dari apa yang diinginkan manajemen dengan catatan bila situasi memungkinkan.

d. Lebih matang dan bertanggung jawab terhadap status dan pangkat yang lebih tinggi.

Kelemahannya adalah:

a. Harus banyak membutuhkan koordinasi dan komunikasi.

b. Membutuhkan waktu yang relatif lama dalam mengambil keputusan. c. Memberikan persyaratan tingkat “skilled” (kepandaian) yang relatif

tinggi bagi pimpinan.

d. Diperlukan adanya toleransi yang besar pada kedua belah pihak karena dapat menimbulkan perselisihan.

3) Gaya kepemimpinan Laissez Faire

(43)

bawahannya dan pemimpin akan sedikit saja atau hampir tidak sama sekali memberikan pengarahan. Pemimpin pada gaya ini sifatnya positif dan seolah-olah tidak mampu memberikan pengaruh kepada bawahannya.

Kepemimpinan gaya liberal antara lain berciri:

a) Pimpinan melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada bawahan. b) Keputusan lebih banyak dibuat oleh bawahan.

c) Kebijakan lebih banyak dibuat oleh bawahan.

d) Pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh bawahannya. e) Hampir tidak ada pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan,

atau kegiatan yang dilakukan oleh para bawahannya. f) Prakarsa selalu datang dari bawahan.

g) Peranan pimpinan sangat sedikit dalam kegiatan kelompok. h) Kepentinga pribadi lebih utama daripada kepentingan kelompok. i) Tanggung jawab keberhasilan organisasi hanya dipikul oleh orang per

orang.

Kebaikan dari gaya kepemimpinan ini:

(44)

b. Bawahan lebih bebas untuk menunjukkan persoalan yang ia anggap penting dan tidak bergantung pada atasan sehingga proses yang lebih cepat.

Kelemahannya adalah:

a. Bila bawahan terlalu bebas tanpa pengawasan, ada kemungkinan terjadi penyimpangan dari peraturan yang berlaku dari bawahan serta dapat mengakibatkan salah tindak dan memakan banyak waktu bila bawahan kurang pengalaman.

b. Pemimpin sering sibuk sendiri dengan tugas-tugas dan terpisah dari bawahan. Beberapa tidak membuat tujuan tanpa suatu peraturan tertentu. c. Kelompok dapat mengkambing hitamkan sesuatu, kurang stabil, frustasi,

dan merasa kurang aman.

Paul Herseydan Kenneth H Blancard membedakan gaya kepemimpinan ke dalam empat gaya Sutarto (1986: 122)

1. Telling

Merupakan gaya kepemimpinan yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:

(45)

d. Pemimpin menerangkan kepada bawahan apa yang harus dikerjakan, bagaimana cara mengerjakan, kapan harus dilakukan.

2. Selling

Merupakan gaya kepemimpinanyang mempuyai karekteristik sebagai berikut: a. Tinggi tugas dan tinggi hubungan.

b. Pemimpin menerangkan keputusan.

c. Pemimpin memberikan kesempatan untuk penjelasan. d. Pemimpin masih banyak melakukan pengarahan. e. Pemimpin memulai melakukan komunikasi dua arah. 3. Partisipating

Merupakan gaya kemimpinan mempunyai krakteristik sebagai berikut a. Tinggi hubungan dan rendah tugas.

b. Pemimpin dan bawahan bersama-sama membuat keputusan. c. Pemimpin dan bawahan saling memeberi gagasan.

4. Delegating

Merupakan gaya kepemimpinan yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Rendah hubungan dan rendah tugas.

b. Pemimpin melimpahkan keputusan dan pelaksanaan kepada bawahan.

(46)

a). Kepemimpinan gaya Intiating structure adalah pemimpin bersikap mengutamakan orintasi pada hasil.

b). Kepemimpinan gaya Consideration adalah pemimpin lebih bersikap mengutamakan orintasi pada bawahan.

F. Kinerja

1. Difinisi Kinerja

Menurut Amstrong dan Baron, yang dikutip oleh Fahmi irham (2010:2) menyatakan kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi. Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaaan atau suaatu profesi dalam waktu tertentu (Wirawan 2009:5).

2. Penilaian Kinerja

(47)

pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan satu set standar, dan kemudian mengomunasikan informasi tersebut (Fahmi Irham, 2010:65).

3. Masalah dalam Kinerja

Masalah dalam kinerja dalam organisasi dapat ditimbulkan atau disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor ini dapat dikelompokan ke dalam empat penyebab utama masalah-masalah kinerja tersebut (Marwansyah, 2010:234).

a) Pengetahuan atau keterampilan. b) Lingkungan.

c) Sumber daya. d) Motivasi.

4. Manfaat Penilaian Kinerja

Manfaat Penilaian Kinerja (Fahmi Irham, 2010:67)

a) Mengelolala operasi organisasi secara efektif dan efisien melalaui pemotivasian karyawan secara maksimum.

b) Membantu pengambilan keputasan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti : promosi, transfer dan pemberhentian.

(48)

d) Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka mereka menilai kinerja meraka.

e) Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.

5. Aspek-Aspek Kinerja

Menurut Husein Umar (1997:266), membagi aspek aspek kinerja sebagai berikut:

a. Mutu pekerjaan b. Kejujuran karyawan c. Inisiatif

d. Kehadiran e. Sikap f. Kerjasama g. Keandalan

h. Pengetahuan tentang pekerjaan i. Tanggung jawab, dan

j. Pemanfaatan waktu kerja

(49)

a) Kualitas kerja yaitu mutu keluaran (output) yang dihasilkan oleh seorang karyawan bila dibandingkan dengan target yang dibuat perusahaan.

b) Kerjasama yaitu sikap peduli terhadap rekan kerja dalam melaksanakan pekerjaan setiap hari.

c) Sikap yaitu tindakan senang atau tidak senang terhadap pekerjaan yang dilakukan.

d) Kerajinan yaitu sikap ketekunanan sesorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.

e) Kehadiran yaitu sikap sering masuk kantor.

f) Keterlambatan yaitu ketidaktepatan waktu seorang karyawan melaksakan atau memulai pekerjaannya atau ketidaktepatan waktu dalam menyelesaikan produk.

g) Inisiatif yaitu usaha untuk melakukan sesuatu pekerjaan sebelum ada instruksi dari atasan.

G. Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Prestasi Kerja Karyawan

Hubungan antara gaya kepemimpinan dengan prestasi kerja karyawan dapat dilihat dari teori menurut Gibson, (2008:123-124) ada 3 faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Faktor-faktor tersebut antara lain:

(50)

b. Latar belakang. c. Demografis.

2.Faktor dari psikologis yang terdiri dari: a. Persepsi.

b. Sikap. c. Kepribadian. d. Motivasi. e. Kepuasan kerja. f. Stress kerja.

3. Faktor dari organisasi yang terdiri dari: a. Kepemimpinan.

b. Kompensasi. c. Konflik. d. Kekuasaan.

e. Struktur organisasi. f. Desain pekerjaan. g. Desain organisasi. h. Karir.

(51)

didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok guna. Faktor kepemimpinan dapat pula dilihat dari gaya kepemimpinan dari tiap-tiap perusahaan yang berbeda sesuai dengan kepribadian pimpinan itu sendiri. Oleh karena itu, tinggi atau rendahnya prestasi kerja karyawan, umumnya efektif atau tidaknya gaya kepemimpinan yang digunakan seorang pimpinan kepada karyawannya.

H. Keputusan

Keputusan adalah proses penelusuran masalah yang berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi (Fahmi Irham, 2010: 104).

(52)

I. Peneliti Sebelumnya

Istreyeni (2005)

Penelitian yang dilakukan oleh Istreyeni dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Keryawan studi kasus PT. Papertch UNIT II Magelang. Penelitian ini meneliti tentang 1). Jenis gaya kepemimpinan apakah yang diterapkan oleh plan operation manajer PT. Papertch UNIT II Magelang 2). Adakah gaya kepemimpinan tersebut berpengaruh pada kinerja karyawan bagian produksi PT. tersebut. Untuk mendapatkan data orang sebagai sampel. Teknik analisis data dengan menggunakan regresi linear beganda.

Berdasarkan analisis, Istreyeni menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh PT. Papertch UNIT II Magelang adalah gaya kepemimpinan Participative Leader.

J. Kerangka Pemikiran Teoritis

(53)

Gambar II.2

Gambar Kerangka Pemikiran

K. Hipotesis

Dalam penelitian ini hipotesis saya adalah persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan manajer berpengaruh terhadap kinerja karyawan

Persepsi Karyawan pada Gaya Kepemimpinan

(54)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Jenis penelitian dilakukan dengan studi kasus, yaitu penelitian gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Manajer bawah dan pengaruh terhadapnya kinerja karyawan pada PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta. Kesimpulan dari hasil penelitian serta hasil analisis berlaku pada perusahaan yang diteliti saja.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

PT. Alam Mulya Sari yang terletak di JL. Ringroad Barat Gatak Taman Tirto Kasihan Bantul Yogyakarta.

3. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian ini dilakukan pada Bulan Juni 2015. C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian ini adalah karyawan PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta tahun 2015.

2. Objek Penelitian

(55)

D. Variabel Penelitian

1 Identifikasi Variabel

a. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya variabel independen (Sugiono, 2014:32). Variabel independen berupa persepsi gaya kepemimpinan yang dibagi menjadi otokratik, demokratik, dan Laissez Faire PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta. Aspek-aspek gaya kepemimpinan yang dipersepsikan karyawan antara lain:

1) Aspek pengambilan keputusan dengan item antara lain wewenang, saran dan keputusan.

2) Aspek perlakuan manajer terhadap karyawan dengan item antara lain kesetian, ide dan pengawasan.

3) Cara pemimpin menghadapi masalah dengan item antara lain kepentingan toleransi dan masalah.

4) Hubungan manajer dan karyawan dengan item antara lain kebutuhan, kritik, dan kepedulian.

b. Variabel Dependen

(56)

karyawan. Aspek-aspek yang terkait dengan kinerja karyawan adalah penilaian prestasi kerja karyawan yang meliputi:

1) Kualitas hasil kerja yaitu mutu keluaran (output) yang dihasilkan oleh seorang karyawan bila dibandingkan dengan target yang dibuat perusahaan. Dengan indikator tanggung jawab, tepat waktu, pemeriksaan kembali dan hasil pekerjaan. 2) Sikap yaitu tindakan senang atau tidak senang terhadap

pekerjaan yang dilakukan. Dengan indikator kebanggan, kemampuan terbaik, semangat dan minat.

3) Kerjasama sikap peduli terhadap rakan kerja dalam melaksanakan pekerjaan setiap hari. Dengan indikator kerjasama dengan tim, lingkungan kondusif, komunikasi dan menghargai pendapat orang lain.

(57)

2). Pengukuran Variabel

Untuk mengukur variabel terkait yaitu kinerja dan variabel bebas yaitu persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan, penulis membagikan angket kepada responden. Jawaban responden diberi bobot atau skor sesuai teknik skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena social. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian berupa pernyataan (Sugiono, 2004:86).

E. Data dan Sumber

1) Data Primer

Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama (Narimawati, 2008:98). Penulis mendapatkan data primer dengan melakukan wawancara, kuisoner dan observasi saat melakukan penelitian di PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta sehingga memperoleh data yang akurat.

2) Data Sekunder

(58)

penelitian ini. Penulis juga akan menggunakan data sekunder apabila organisasi tersebut memiliki data skunder.

F. Definisi Operasional

1. Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahan agar mau melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan yang diharapkan agar tercapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.

G.Populasi dan Sampel

1. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2008:61). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan pada PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari beberapa divisi.

(59)

yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi yaitu seluruh karyawan pada PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta yang berjumlah 20 orang.

H. Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah: 1. Kuisioner

Kuisioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden. Kuisioner ini diberikan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan tingkah laku pimpinan terhadap bawahan dan tentang umpan balik berupa kinerja karyawan terhadap kerjanya. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah dua macam kuisioner yaitu kuisioner tentang persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pada PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta dan yang kedua tentang kinerja karyawan.

Untuk kuisioner pertama terdiri dari 12 item yang mewakili pernyataan tentang gaya kepemimpinan mengenai :

1. Cara pemimpin mengambil keputusan. 2. Cara menejer memperlakukan karyawan.

(60)

Sedangkan kuisioner yang kedua ada 16 item yang meliputi dimensi dari kinerja karyawan diantaranya: kualitas hasil kerja, sikap dan kerajinan. Selanjutnya responden dipersilahkan untuk memilih jawaban sesuai dengan pilihan jawaban yang telah disediakan. Setiap pernyataan diberikan bobot sesuai dengan Skla Likert. Untuk jawaban yang bernilai positif yaitu sangat setuju (ss) diberi skor 5, setuju (s) diberi skor 4, netral (n) diberi skor 3, tidak setuju(2), dan sangat tidak setuju (sts) diberi skor 1. Dan selanjutnya untuk pernyataan negatif yaitu sangat setuju (ss) diberi skor (1), setuju (s) diberi skor (2), netral (n) diberi skor 3, tidak setuju (ts) diberi skor 4, dan sangat tidak setuju (sts) diberi skor 5.

2. Wawancara

Wawancara adalah komunikasi timbal balik antara pewawancara dengan yang diwawancarai. Tujuannya adalah untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh manajer bawah dan umpan balik daripada bawahan atas kinerja kerjanya.

I. Teknik Pengujian Kuisioner

(61)

1. Uji Validitas

Analisis validitas berguna untuk mengukur tingkat kevalidtan atau kesahihan suatu instrument dengan menggunakan rumus korelasi dari pearson (Suharsini Arikunto, 1996:138) sebagai berikut:

NI xy-(1x) (1y)

r= I, –(E y) 2 } r = koefisien korelasi product moment x= nilai dari variabel

y= nilai dati total varialble N= banyaknya item

Uji validitas yaitu uji yang digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu alat ukur dalam melakukan fungsi sebagai alat ukur. Instrument yang valid adalah instrument yang mampu mengukur apa yang hendak diukur.

2. Uji Reliabilitas

(62)

hasil pengukuran tersebut, kemudian diuji realibilitasnya dengan rumus Speatman Brown, (1996:171) yakni:

Rgg

Rgg = realiabilitas instrument antara item ganjil dan item genap. Rxy = koefisien korelasi product moment (hasil uji validitas)

Apabila rgg<r Table, maka kuisioner itu memenuhi syarat realibilitas. Analisis validitas danrealiabilitas dilakukan terhadap sampel uji coba yang terdiri atas 20 karyawan. Setelah semua item kuisioner dinyatakan valid dan realibel maka akan disebarkan kepada semua karyawan.

J. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah: 1. Teknik analisis diskriptif

a. Diskriptif Responden

(63)

b. Deskripsi Variabel

Dalam penelitian mengenai persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan manajer terhadap kinerja karyawan variabel yang pertama digunakan adalah gaya kepemimpinan menurut persepsi karyawan. Kategori gaya kepemimpinan didasarkan pada hasil studi pada University Lowa yaitu gaya kepemimpinan autocratic, democratic dan laissez faire. Oleh sebab itu, agar dapat mengetahui gaya kepemimpinan

apa yang diterapkan oleh Kepala Depo PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta menurut persepsi karyawan, penulis akan memanfaatkan hasil kuisioner yang pertama, sedangkan untuk mengetahui kinerja karyawan PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta dapat menggunakan kuisioner yang kedua. Dengan batasan masalah sebagai berikut kinerja sangat tinggi, kinerja tinggi, kinerja sedang, kinerja rendah, dan kinerja sangat rendah.

Berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam teknik analisis deskriptif yaitu:

2) Menghitung Skor Rata-rata

(64)

a) Membuat Kategori

Untuk membuat kategori dalam masing-masing variabel yaitu persepsi gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan maka yang perlu dilakukan adalah mencari interval rumus Struges sebagai berikut:

C1

C1= Interval

Range= Selisish batas atas dan batas bawah K = Banyaknya kelas

I. Dalam pembuatan interval pada kategori persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan dapat dilakukan sebagai berikut :

C1 =1, 3

Berdasarkan interval sebesar 1, 33 maka skala garis persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan adalah:

1,00-2,33= karywan mempresepsikan atasannya bergaya kepemimpinan autocratic

2,34-3,67= karyawan mempresepsikan atasannya bergaya kepemimpinan democratic.

(65)

II. Membuat katagori persepsi, hal yang harus dilakukan adalh membuat interval dengan rumus Struges berikut keteranganya.

C1 = 0,8

Dengan interval sebesar 0,8 maka garis skala persepsi sebagai berikut: sebagai berikut:

1-1,8= item mempunyai persespi sangat tidak baik 1,9-2,7= item mempunyai persespi tidak baik 2,8-3,6= item mempunyai persespi netral 3,7-4,5= item mempunyai persespi baik

4,6-5,0= item mempunyai persespi sangat baik

III. Dalam pembuatan kategori kinerja karyawan dapat dilakukan dengan cara mencari interval sebagai berikut :

C1 =0,8

Dengan interval sebesar 0,8 maka garis skala kinerja karyawan : 1-1,8= Kinerja kerja karyawan sangat rendah

1,9-2,7= Kinerja karyawan rendah 2,8-3,6= Kinerja karyawan sedang 3,7-4,5= Kinerja karyawan tinggi

(66)

2. Teknik Analisis Regresi dan Pengujian Hipotesis

Agar dapat menjawab pertanyaan masalah kedua yaitu apakah ada pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan manajer terhadap kinerja karyawan. Persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan adalah variabel x sedangkan kinerja karyawan adalah variabel y, agar dapat mengetahui pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan manajer terhadap kinerja karyawan, maka teknik yang digunakan adalah pendugaan parameter B. Langkah pengujian sebagai berikut:

a. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan untuk penelitian ini adalah uji one sampling kolomogorof, dalam hal ini untuk mengetahui apakah

residual terdistribusi normal, jika nilai signifikan lebih dari 0,05,) Priyanto , (2012:144).

3. Analisis Regresi Sederhana

(67)

Y= Subjek dalam variabel dependen yang diprediksi, (Kinerja Karyawan)

A= Harga Y bila X=0 (harga konstan)

B= angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila B (+) maka naik, dan bila B(-) maka terjadi penurunan. X = Sujek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu (Persepsi gaya kepemimpinan) Untukk mencari a dan b dapat ditemukan dengan rumus sebagai berikut:

1) = ( )

(68)

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah berdirinya perusahaan

PT. Mulya Sari merupakan distributor keramik yang ada di Yogyakarta. PT. Mulya Sari berdiri pada tanggal 20 Agustus 2009 dan merupakan anak cabang dari PT. Chang Yui Fang Indonesia. PT. Chang Jui Fang Indonesia (CJFI) sejak tahun 1996 melalui merek ATENA, PICASSO, KITA dan HARMONY telah senantiasa melayani pelanggan untuk memenuhi kebutuhan akan gaya hidup modern, melalui produk-produk keramik lantai, keramik dinding, serta granit lantai yang berkualitas dan inovatif dengan harga yang lebih terjangkau.

Dengan fasilitas produksi terkini di area lebih dari 100 hektar dan 1000 tenaga kerja ahli yang berdedikasi tinggi. CJFI saat ini telah bertransformasi menjadi salah satu produsen dan distributor keramik lantai dan keramik dinding berkualitas tinggi yang sudah diperhitungkan di Indonesia.

(69)

berkomitmen hanya memberikan produk dengan kualitas dan desain terbaru, yang diselaraskan dengan pelayanan prima untuk pelanggannya melalui jaringan distribusi CJFI yang tersebar di seluruh Indonesia.

PT. Chang Yui Fang Indonesia mempunyai 32 depo termasuk PT. Alam Mulya sari. Pabrik produksi PT. Chang Yui Fang Indonesia terletak di indramayu, yang mendistribusikan ke 32 Depo yang terdapat di Indonesia. Selain memenuhi kebutuhan pasar di dalam negeri, PT. Chang Yui Fang Indonesia juga mengekspor produknya ke beberapa negara. Daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta mempunyai 4 cabang dari PT. Chang Yui Fang Indonesia.Depo ini tersebar di 4 kota yaitu Yogyakarta, Solo, Semarang dan Purwerejo.

B. Visi dan Misi

1. Visi

Visi PT. Mulya Sari untuk selalu menjadi perusahaan yang baik, terpercaya, dan berkembang di Indonesia.

2. Misi

(70)

untuk memastikan bahwa semua pelanggan PT. Alam Mulya sari Yogyakarta akan selalu mendapatkan nilai tambah dari semua produk keramik berkualitas ATENA, PICASSO, KITA dan HARMONY. Harapan PT. Alam Mulya sari Yogyakarta adalah untuk memastikan semua produk akan dapat selalu diandalkan oleh konsumen hingga lintas generasi.

C. Struktur Organisasi

PT.Mulya Sari Yogyakarta dipimpin oleh kepala Depo yang mempertanggung jawabkan tugasnya kepada Manajer Regional cabang Jawa Tengah. Di bawah kepala Depo terdapat Divisi Gudang, Divisi Marketing, dan Divisi Office. Jumlah karyawan PT. Mulya Sari Yogyakarta saat ini secara keseluruhan berjumlah 20 orang. Berikut tugas dan tanggung jawab masing-masing Divisi.

1. Gudang

(71)

2. Marketing

Departemen Marketing dikepalai oleh kepala Marketing yang merangkap langsung menjadi Kepala Depo, yang bernama Bapak Daud, departemen ini bertugas untuk melakukan penjulan ke konsumen dan juga melakukan penagihan terhadap konsumen.

3. Office

(72)

D. Sasaran Perusahaan

(73)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Penjelasan Penelitian

Pada Bab V penulis menyajikan hasil pengumpulan dan analisis data yang telah diperoleh selanjutnya dibahas. Dalam rangka mendapatkan data, penulis menyusun serangkaian pertanyaan untuk dibagikan pada karyawan PT. Alam Mulya Sari. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh, yaitu pengambilan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Pemberian skor pada kuisioner dibedakan menjadi 2 jenis, untuk pernyataan posif sangat setuju mndapatakan skor 5, setuju 4, netral 3, tidak setuju 2, tidak sangat setuju 1. Pernyataan negatif sangat setuju mendapakatkan nilai 1, setuju 2, netral 3, tidak setuju 4, sangat tidak setuju 5. Sebanyak 20 kuisioner disebarkan dengan cara menitipkan kepada bagian office . Setelah 2 minggu penulis kembali ke PT. Alam Mulya Sari dan

melakukan pengumpulan. Seluruh kuisioner kembali sesuai harapan, seperti data kateristik dan seluruh pernyataan terisi penuh (tidak ada yang terlewati) oleh karyawan.

(74)

B. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur valid atau tidaknya kuisioner. Berdasarkan pengujian dengan menggunakan program spss, tarif signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (df) 20 maka ditemukan r table sebesar 0,468. Validasi dari pertanyaan yang diuji adalah sebagai berikut

Tabel V.1

Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan

Dimensi Item r hitung R table Keterangan

(75)

Tabel V.2

Hasil Uji Validitas Kinerja karyawan

Dimensi Item r Hitung R table Keterangan

Sumber: data primer Spss 2015

(76)

perbandingan antara dengan bernilai 0,444 berdasarkan dari r tabel 5 % (0.05)

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur seberapa besar koefisien dan stabilitas dari pengukuran yang dapat digunakan sehingga memberikan hasil yang efisien dalam pengukurannya.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program sps 16.0 dengan cara mengukur reliabilitas dengan uji statistik

Cronbach’s Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan

nilai Cronbach’s Alpha> 0.06.

Tabel V.3

Hasil Reliabilitas Persepsi Karyawan Pada Gaya Kepemimpinan

Sumber: data primer Spss 2015

Dari hasil olah data diatas dapat diketahui nilai variabel pada persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan sebesar 0,773. Hal ini menunjukan bahwa instrumen penelitian yang digunakan dapat diterima dan reliabel.

Reliability Statistiks

Cronbach's

Alpha N of Items

(77)

Tabel V.4

Reliabilitas Kinerja karyawan

Sumber: data primer Spss 2015

Dari hasil olah data di atas dapat diketahui nilai variabel pada kinerja karyawan sebesar 0,764. Hal ini menunjukan bahwa instrumen penelitian yang digunakan dapat diterima dan reliabel.

C. Analisis Data

1. Analisis Statistik Diskripsi a. Analisis diskripsi responden

Responden dalam peneltian ini adalah karyawan Depo Alam Mulya Sari Yogyakarta yang berjumlah 20 orang karyawan. Data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu: Karekteristik responden (jenis kelamin, umur, pendidikan) dan kedua adalah mengenai isi dari jawaban pernyataan tentang persepsi gaya kepemimpinan karyawan terhadap kinerja karyawan.

1. Distribusi data berdasarkan jenis kelamin Tabel V.5

Reliability Statistiks

Cronbach's

Alpha N of Items

(78)

Distribusi Data Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis

kelamin

Jumlah Persentasi

Pria 17 85%

Wanita 3 15%

Jumlah 20 100%

Sumber: data diolah 2015

Dari tabel V.5 diketahui bahwa persentase karyawan PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta yang berjenis kelamin pria sebesar 85% sedangkan yang berjenis kelamin wanita persentasenya sebesar 15%.

2.Distribusi data berdasarkan umur

Tabel V.6

Distribusi Berdasarkan Umur

Umur Jumlah Persentase

21-30 Tahun 5 25%

31-40 Tahun 11 55%

>50 tahun 4 20%

Jumlah 20 100%

Sumber: data diolah 2015

(79)

persentasenya berjumlah 55%, dan lebih dari 50 persentasenya 20%.

D. Diskripsi variabel

Analisis ini digunakan untuk mendapat gambaran dari diskripsi dari variabel Pengaruh Persepsi Karyawan Pada Gaya Kepemimpinan terhadap kinerja karyawan sebagai berikut.

e. Variabel Persepsi Karyawan pada Gaya Kepimpinan.

(80)

Tabel V.7

Diskripsi Variabel Persepsi Karyawan Gaya Kepemimpinan

Variabel Aspek Indikator Rata-rata Skor

Indikator

Rata-rata skor variabel 3.6

(81)

a. Variabel Kinerja karyawan

Secara keseluruhan hasil perhitungan rata-rata total skor variabel kinerja karyawan dengan skor 4,16 termasuk dalam katagori tinggi.

Tabel V.8

Rata-Rata Variabel Kineja Karyawan, dan Aspek-Aspeknya

Variabel Aspek Indikator Rata-rata skor

Indikator Hasil pekerjaan 4.05 Kerjasama Kerjasama

Rata-rata skor variable 4.16

(82)

nilai 4.27, sedangkan untuk aspek dengan nilai terendah yaitu aspek sikap dengan nilai 3.95. Secara keseluruhan hasil perhitungan rata-rata total skor variabel kinerja karyawan dengan skor 4,16 termasuk dalam katagori tinggi.

E.Analisis Regresi

1. Melakukan uji normalitas

Normalitas dengan uji one sample Kolmogrof Smirnof digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Untuk dapat mengetahui apakah distribusi residual berdistribusi normal jika nilai signifikan lebih dari 0.05.

Normal Parametersa Mean 43.2500 66.6500

Std. Deviation 7.06269 10.21493 Most Extreme

Differences

Absolute .174 .203

Positive .120 .113

Negative -.174 -.203

Kolmogorov-Smirnov Z .777 .906

Asymp. Sig. (2-tailed) .583 .385

(83)

Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikan (Asymp sig 2-tailed) sebesar 0.583 untuk gaya kepemimpinan dan 0.385 untuk kinerja

karyawan.Karena keduanya signifikasinya lebih dari 0.05 maka dapat disimpulkan nilai residual tersebut normal.

2. Membuat Regresi sederhana

Analisis uji regresi sederhana dalam peneletian ini untuk mengetahui pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Hasil uji regresi sederhana adalah sebagai berikut

Tabel V.10

Collinearity Statistiks Tolerance 1.000

VIF 1.000

a. Dependent Variabel : y

(84)

Persamaan regresi ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi karyawan mempresepsikan Kepala Depo Bergaya Kepemimpinan laissez fair maka Kinerja karyawan juga semakin tinggi.

E. Pembahasan

(85)

bekerjasama dan bersosialisasi dan toleransi, dengan contoh apabila ada karyawan yang sakit ataupun ada keperluan keluarga, kepala depo memberikan ijin.

Yang Kedua berdasarkan analisis untuk variabel kinerja karyawan diperoleh rata-rata skor 4.16.masuk dalam katagori tinggi. Karyawan PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta mempunyai kinerja tinggi dari empat aspek penilaian yaitu kualitas hasil kerja, kerjasama, sikap, dan aspek kerajinan. aspek yang menunjang kinerja karyawan yang paling tinggi yaitu aspek kerjasama dengan rata-rata skor 4.27 hal ini membuktikan bahwa karyawan dapat bekerjasama dengan baik.

Yang ketiga berdasarkan hasil regresi sederhana didapat persamaan sebagai berikut Y= 33.44+ 12.65X Persamaan regresi ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi karyawan mempresepsikan Kepala Depo Bergaya Kepemimpinan laissez fair maka Kinerja karyawan juga semakin tinggi.

(86)

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

1. Gaya kepemipinan yang diterapkan oleh Kepala Depo PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta menurut persepsi karyawan bergaya kepimpinan Demokratis.

2. Karyawan PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta , memiliki kinerja yang tinggi.

3. Ada pengaruh persepsi karyawan pada Gaya kepemimpinan Kepala Depo PT. Alam Mulya Sari Yogyakarta yang bergaya kepemimpinan Demokratis terhadap kinerja karyawan yang tinggi.

B. Saran

(87)

C.Keterbatasan Penelitian

(88)

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2010. Manajemen Kinerja. Bandung: Alfabeta.

Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. . Bandung: IKAPI. Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta. Noor, Juliansyah.2013. Penelitian Ilmu Manajemen. Jakarta: Kencana.

Robert, Kreitner dan Angelo Kinivki. 2014. Prilaku Organisasi: Organizational Behavior. Edisi 9. Jakarta: Selemba Empat.

Sunindhia dan Wijayanti Ninik. 1998. Kepemimpinan dalam Masyarakat Modern. PT. Bina Aksara.

Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiono. 2004. Metodelogi Penelitian Bisnis. Bandung: IKAPI.

Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.

Universitas Indonesia. 2001. Pengembangan Kualitas SDM dari Perspektif PIO.Depok.

Bagian Pio Universitas Indonesia.

(89)

LAMPIRAN

(90)

KUISIONER PENELITIAN

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA GAYA

KEPEMIMPINAN MANAJER TERHADAP KINERJA

KARYAWAN

A. Identitas Responden

Nama: Umur:

B. Pertanyaan tentang Variabel Penelitian

Petunjuk pengisian:

Berilah tanda (X) pada alternatif pilihan jawaban yang tersedia dan yang paling sesuai dengan keadaan sebenarnya yang dirasakan oleh bapak/ibu/sdr/I pada saat bekerja di perusahaan ini:

Keterangan:

SS = sangat setuju S = Setuju RG = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju

(91)

Gaya Kepemimpinan

No Keterangan SS S RG TS STS

Cara Menajer Mengambil Keputusan

1. Wewenang mutlak oleh

pemimpin tanpa menghiraukan saran dari karyawan

2. Atasan menutup saran,

pertimbangan, maupun kritik yang diberikan oleh bawahan. 3. Atasan selalu menganggap

keputusan dan kebijakannya paling benar.

Cara Menajer Memperlakukan Karyawan

4. Atasan menuntut kesetian secara mutlak dan tanpa syarat oleh karyawan terhadap perusahaan. 5. Karyawan diharuskan untuk

menjalankan pekerjaan sesuai dengan keinginan atasan.

(92)

ketat terhadap sikap, tingkah laku dan perbuatan karyawan.

Cara Manajer Menghadapi Masalah dalam Perusahaan

7. Apabila terjadi konflik dengan karyawan, manajer tidak memperdulikan pembelaan karyawan, hanya kepentingan perusahaan yang dipedulikan. 8. Manajer tidak memberikan

toleransi apabila karyawan melakukan pelanggaran atau kesalahan.

9. Apabila terjadi permasalahan dalam perusahaan, manajer berusaha memecahkan sendiri persoalan dalam perusahaan tanpa melibatkan karyawan.

Hubungan Manajer dengan Karyawan

(93)

membutuhkannya

11. Atasan lebih banyak memberikan kritik daripada pujian terhadap hasil kerja karyawan

12. Manajer tidak peduli dengan kesulitan pekerjaan yang dihadapi karyawan.

No Keterangan SS S RG TS STS

Kualitas hasil kerja

1. Saya memenuhi tanggung jawab pekerjaan sesuai target yang diberikan atasan.

2. Saya menyelesaikan tugas pekerjaan sesuai yang diberikan atasan tepat waktu.

3. Saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang diberikan dan

melakukan review ulang atas pekerjaan yang saya selesaikan.

(94)

Kerjasama

5. Saya senang untuk diajak bekerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan. 6. Saya mampu bersosialisasi dengan

karyawan untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik.

7. Saya mampu berkomunikasi dengan baik secara individu maupun kelompok.

8. Saya selalu menghargai perbedaan pendapat orang lain dalam menyelesaikan tugas pekerjaan.

Sikap

9. Saya bangga atas pekerjaan saya saat ini. 10. Saya berusaha memberikan yang terbaik

dalam setiap pekerjaan saya.

11. Saya bersemangat pada setiap pekerjaan yang saya lakukan.

12. Pekerjaan yang saya lakukan sesuai dengan minat saya.

Kerajinan

(95)

14. Saya melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan tekun.

15. Saya menggunakan waktu bekerja semaksimal mungkin dalam bekerja. 16. Saya senang memperhatikan kebersihan

(96)
(97)

x 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Rata-rata Total

(98)

Y 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Total rata-rata

Gambar

Tabel   Halaman
Gambar   Halaman
Tabel II.1
Gambar Kerangka Pemikiran
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Pemilihan tujuan wisata di Indonesia yang diprioritaskan untuk dikembangkan dalam rangka menarik investasi infrastruktur (pendukung sektor pariwisata) dari luar negeri. 

Penyusunan Tingkat Kerawanan Banjir di Kecamatan Sinjai Utara menghasilkan tige kelas tingkatan yaitu kerawanan banjir rendah (aman), kerawanan banjir sedang

Sementara itu, penelitian kualitatif itu adalah gerakan pada latar alamiah sebagai keutuhan, mangandalkan manusia sebagai alat peneliti utama, memanfaatkan metode

Program Pengimejan Diagnostik &amp; Radioterapi Fakulti Sains Kesihatan... NR4024 AMALAN

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG. RETRIBUSI

Hubungan antara limit satu sisi dan dua sisi juga berlaku untuk turunan, yakni sebuah fungsi memiliki turunan pada suatu titik jika dan hanya jika fungsi

Jadi, menggunakan asumsi-asumsi di atas, didapatkan bahwa untuk memproduksi satu liter metanol nuklir dari air laut, dibutuhkan biaya sebesar Rp 2.359, atau kita bulatkan saja jadi

Menurut pasal 1 pada buku pedoman PPL edisi 2012, Praktik Pengalaman Lapangan, yang selanjutnya disebut PPL adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan mahasiswa