iv ABSTRAK
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU WARGA DESA CIBEBER PROVINSI BANTEN MENGENAI VEKTOR DBD DAN CARA
PEMBERANTASANNYA
Mohamad Kevin Yoga, 2011; Pembimbing I : Teresa Liliana Wargasetia, S.Si., M.Kes.
Pembimbing II : dr. Dani, M.Kes.
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan global karena angka kejadian DBD meningkat seiring berjalannya waktu dan menelan banyak korban jiwa. DBD banyak berjangkit di daerah tropis, termasuk Indonesia dengan penyebaran yang meluas ke berbagai kawasan. Salah satu kawasan dengan jumlah penderita DBD yang tinggi adalah provinsi Banten. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimanakah pengetahuan, sikap, dan perilaku warga di provinsi Banten yang terwakili oleh warga Desa Cibeber mengenai vektor DBD dan cara pemberantasannya.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan cross sectional dan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Sampel menggunakan kriteria simple random sampling dan diperoleh 265 responden sebagai sampel. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 73,6% responden mempunyai tingkat pengetahuan yang baik, 95,5% mempunyai sikap yang baik, dan 93,2% mempunyai perilaku yang baik berkenaan dengan vektor DBD dan cara pemberantasannya.
Kesimpulan penelitian ini pengetahuan, sikap, dan perilaku warga Desa Cibeber Provinsi Banten terhadap vektor DBD dan cara pemberantasannya adalah baik. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan jumlah warga dengan pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik berkenaan dengan vektor DBD dan pemberantasannya agar desa Cibeber Provinsi Banten dapat terbebas dari penyakit DBD.
v ABSTRACT
DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND BEHAVIOR OF PROVINCES BANTEN CIBEBER VILLAGE OF VECTOR AND
ERADICATION
Mohamad Kevin Yoga, 2011; Tutor I : Teresa Liliana Wargasetia, S.Si., M.Kes.
Tutor II : dr. Dani, M.Kes
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a global health problem because of the incidence of dengue increased over time and considerable loss of life. Outbreak of dengue fever in many tropical regions, including Indonesia with widespread dissemination to the various regions. One area with a high number of DHF cases is the province of Banten. Therefore conducted a study to determine how knowledge, attitudes, and behaviors of residents in the province of Banten is represented by the village residents Cibeber of dengue vectors and how its eradication.
This research uses descriptive method with cross sectional design and the questionnaire as a data collection tool. Sample using simple random sampling criteria and obtained a sample of 265 respondents. From the result showed that 73.6% of respondents have a good level of knowledge, 95.5% had a good attitude, and 93.2% had a good behavior with respect to dengue vector and the way its eradication.
Conclusions of this study knowledge, attitudes, and behavior of villagers Cibeber Banten province on dengue vector and its eradication is a good way. Efforts need to be done to increase the number of people with the knowledge, attitudes, and behavior both with respect to the vector for dengue and its eradication Cibeber Banten village can be free of dengue disease.
vi DAFTAR ISI
JUDUL...
LEMBAR PERSETUJUAN... i
ii
SURAT PERNYATAAN... iii
ABSTRAK... iv
ABSTRACT... v
PRAKATA... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL ………...……... xiii xiv DAFTAR GAMBAR………... xvii
DAFTAR LAMPIRAN... xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 3
1.3 Maksud dan Tujuan... 3
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 4
vii
1.6 Metodologi Penelitian... 5 5
1.7 Lokasi dan Waktu... 5 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nyamuk Aedes sp... 6
2.1.1 Klasifikasi Aedes sp... 6
2.1.2 Epidiemiologi Aedes sp... 6
2.1.3 Morfologi Aedes sp... 7
2.1.4 Tempat Perindukan Aedes sp... 7
2.1.5 Daur Hidup Aedes sp... 8
2.1.6 Penyebaran Aedes sp... 8
2.1.7 Umur Aedes sp... 9
2.1.8 Jarak Terbang Aedes sp... 9
2.1.9 Cara Pengendalian Aedes sp... 10
2.1.10 Cara Pengendalian Larva Aedes sp... 10
2.2 Demam Berdarah Dengue (DBD)... 12
2.2.1Pengertian... 12
2.2.2 Gejala DBD... 12
2.2.3 Derajat DBD... 13
viii
2.2.5 Penatalaksanaan DBD... 14
2.2.6 Pencegahan DBD... 15
2.3 Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku... 15
2.3.1 Pengetahuan... 15
2.3.1.1 Proses Adopsi Perilaku... 16
2.3.1.2 Tingkatan Pengetahuan... 16
2.3.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan... 2.3.2 Sikap... 18 18 2.3.2.1 Komponen Pokok Sikap... 18
2.3.2.2 Tingkatan Sikap... 19
2.3.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap... 19
2.3.3 Perilaku... 21
2.3.3.1 Tingkatan Perilaku... 21
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Instrumen/Subjek Penelitian... 22
3.1.1 Instrumen Penelitian... 22
3.1.2 Subjek Penelitian... 22
3.2 Tempat dan Waktu Peneltian... 22
ix
3.3.1 Jenis Penelitian... 23
3.3.2 Rancangan Penelitian... 23
3.4 Variabel Penelitian...…...……...…...………..... 23
3.4.1 Definisi Konsepsional... 23
3.4.2.Definisi Operasional... 24
3.5 Populasi dan Sampel... 25
3.6 Kriteria Pemilihan Subjek... 3.7 Prosedur Kerja... 26 27 3.8 Teknik Analisis Data... 3.8.1 Analisis Data Univariat... 3.8.1.1 Identitas Responden... 3.8.1.2 Pengetahuan... 3.8.1.3 Sikap... 27 27 27 28 28 3.8.1.4 Perilaku... 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Univariat... 31
4.1.1 Identitas Responden... 31
4.1.1.1 Distribusi Responden Menurut Pekerjaan... 31
x
4.1.2 Pengetahuan...
4.1.2.1 Distribusi Pengetahuan Responden Orang Biasa Terserang
Demam Berdarah Dengue...
32
32
4.1.2.2 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Ciri-Ciri Nyamuk
DBD... 33
4.1.2.3 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Penyebab
Penyakit DBD... 34
4.1.2.4 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tempat
Berkembang Biak Nyamuk DBD... 34
4.1.2.5 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Cara
Memberantas Larva / Jentik Nyamuk...
4.1.2.6 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Memberantas
Nyamuk Dewasa...
35
36
4.1.2.7 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Slogan yang
Benar Tentang 3M... 37
4.1.2.8 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tempat
Peristirahatan Nyamuk DBD yang Disukai... 37
4.1.2.9 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Nyamuk DBD
Mencucuk manusia... 38
4.1.2.10 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Gejala Orang
xi
yang Terkena Penyakit DBD...
4.1.2.11 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Secara
Keseluruhan... 39
4.1.3 Sikap...
4.1.3.1 Distribusi Sikap Responden Tentang Pemberantasan Secara
Rutin Terhadap Perindukan (Berkembang Biak) Nyamuk
Hanya pada Saat Terjadi Ledakan DBD...
40
40
4.1.3.2 Distribusi Sikap Responden Tentang Melakukan
Perlindungan Terhadap Gigitan Nyamuk... 40
4.1.3.3 Distribusi Sikap Responden Terhadap Perlu Diberikan
Pendidikan Mengenai DBD... 41
4.1.3.4 Distribusi Sikap Responden Terhadap Program Pencegahan
yang Dilakukan Oleh Dinas Kesehatan Untuk Melakukan
Pengecekan Terhadap Larva / Jentik Di Rumah Anda Dan
Membersihkan Genangan Air... 42
4.1.3.5 Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernah Mengikuti
Kegiatan “Kerja Bakti”... 42
4.1.3.6 Distribusi Sikap Responden Terhadap Merasa Kesal Bila
Orang Lain Tidak Ikut Membersihkan Genangan Air Di
xii
4.1.3.7 Distribusi Sikap Responden Terhadap Mengijinkan
Penyemprotan / Pengasapan di Rumah Anda oleh Dinas
Kesehatan untuk Memberantas Nyamuk... 44
4.1.3.8 Distribusi Sikap Responden Terhadap Membersihkan
Genangan Air di Halaman Rumah Ketika Terjadi Wabah
Nyamuk DBD... 44
4.1.3.9 Distribusi Sikap Responden Tentang Setuju Bahwa Tayangan
di Media Cukup Berperan Dalam Memberantas Penyakit
DBD... 45
4.1.3.10 Distribusi Sikap Responden Tentang Majalah, Koran Dapat
Menambah Pengetahuan Tentang Pemberantasan /
Pengurangan Wabah DBD... 45
4.1.3.11 Distribusi Tingkat Sikap Responden Secara Keseluruhan... 46
4.1.4 Perilaku...
4.1.4.1 Distribusi Perilaku Responden Terhadap Mengetahui Tentang
Penyebab Penyakit DBD...
46
46
4.1.4.2 Distribusi Perilaku Responden Terhadap Mengetahui Tentang
Cara Pemberantasan Penyakit DBD... 47
4.1.4.3 Distribusi Perilaku Responden Tentang Terkena Penyakit
xiii
4.1.4.4 Distribusi Perilaku Responden Terhadap yang Anda Rasakan
Saat Terkena Penyakit DBD... 48
4.1.4.5 Distribusi Perilaku Responden Tentang Kegiatan “Kerja
Bakti” Dilakukan... 49
4.1.4.6 Distribusi Perilaku Responden Tentang Keluarga Anda Ikut
Dalam Kegiatan “Kerja Bakti” di Lingkungan... 49
4.1.4.7 Distribusi Perilaku Responden Tentang Perlakukan Terhadap
Kaleng Kaleng Bekas yang Berada di Lingkungan... 50
4.1.4.8 Distribusi Perilaku Responden Tentang Perlakukan Terhadap
Bak Mandi... 51
4.1.4.9 Distribusi Perilaku Responden Tentang Perlakukan Terhadap
Tempat Penyimpanan Air... 51
4.1.4.10 Distribusi Perilaku Responden Tentang Perlakukan untuk
Mengurangi Jumlah Nyamuk Dalam Rumah... 52
4.1.4.11 Distribusi Tingkat Perilaku Responden Secara Keseluruhan.. 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ……… 54
xiv
DAFTAR PUSTAKA ……… 55
LAMPIRAN……… 58
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Persetujuan Komisi Etik Penelitian... 58
Lampiran 2. Informed Consent... 59
Lampiran 3. Kuesioner... 60
Lampiran 4. Hasil Kuesioner Pengetahuan Responden... 66
Lampiran 5. Hasil Kuesioner Sikap Responden... 73
LEMBAR INFORMED CONSENT
Nama Peneliti Utama : Mohamad Kevin Yoga
Anggota Tim Peneliti : Teresa Liliana W. S.Si., M.Kes
Dani, dr., M.Kes
Fakultas Penanggung Jawab : Fakultas Kedokteran
Bidang Penelitian : Public Health
Judul Penelitian : Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku warga Desa
Cibeber Provinsi Banten mengenai vektor DBD dan cara
pemberantasannya.
Lokasi Penelitian : Desa Cibeber Provinsi Banten
Instansi Penanggung Jawab : Universitas Kristen Maranatha
Waktu Penelitian : Desember 2010 – Desember 2011
Menyatakan bahwa nama-nama yang tercantum di bawah ini bersedia menjadi responden dari kegiatan penelitian ini dan bersedia memberikan keterangan yang diperlukan / bersedia menjadi subjek kegiatan penelitian yang dilakukan, tanpa paksaan dan sdar dengan penuh tanggung jawab dilandasi etika dan nilai kejujuran secara normatif yang tidak bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945 dan Peraturan Perundang-Undangan yang Berlaku.
No. Nama Jenis
Kelamin
Umur Alamat Tanda Tangan
Bandung,
Peneliti Utama
Kuesioner
Nama :
Usia :
Alamat :
Pekerjaan :
Penghasilan :
Pengetahuan
1. Menurut anda, bagaimana orang biasa terserang demam berdarah dengue ?
a. Karena dicucuk nyamuk Aedes aegepty
b. Karena dicucuk nyamuk Anopheles
c. Karena berada di dekat orang yang terkena DBD
d. Karena dicucuk nyamuk Culex
2. Menurut pendapat anda, bagai mana ciri-ciri nyamuk DBD ?
a. Nyamuk lebih besar badannya dan mempunyai kaki lebih panjang dibandingkan
dengan nyamuk Culex
b. Berwarna hitam dengan garis-garis putih keperakan pada kaki dan perut
c. Hinggap membentuk sudut dengan dinding dan tidak memiliki garis-garis putih
d. Tidak tahu
3. Apakah penyebab penyakit DBD ?
a. Virus
b. Bakteri
c. Jamur
d. Tidak tahu
4. Dimana tempat berkembang biak nyamuk DBD?
a. Air kotor yang menggenang
b. Air bersih yang menggenang
c. Tempat-tempat yang kosong seperti drum
d. Tidak tahu
5. Bagai mana cara memberantas larva / jentik nyamuk ?
a. Dengan menyemprotkan insektisida pada penampung air
b. Dengan menaburkan bubuk abate ke dalam tempat penampungan air
c. Menguras air kotor yang menggenang
d. Tidak tahu
a. Dengan menyemprotkan insektisida pada benda-benda yang menggantung
b. Dengan menaburkan bubuk abate ke dalam tempat penampungan air
c. Menguras air kotor yang menggenang
d. Tidak tahu
7. Apa slogan yang benar tentang 3M
a. Menguras, mengubur, menyimpan b. Membuang, menutup, menguras
c. Menutup, mengubur, menguras
d. Tidak tahu
8. Dimana tempat peristirahatan nyamuk DBD yang disukai ?
a. Tempat terang
b. Tempak agak gelap
c. Tempat gelap
d. Tidak tahu
9. Kapan nyamuk DBD mencucuk mangsanya / orang ?
a. Malam hari
b. Pagi sampai menjelang sore
c. Setiap saat (24 jam/hari)
d. Tidak tahu
10.Bagai mana gejala orang yang terkena penyakit DBD ?
a. Demam, sakit seluruh badan, bintik-bintik merah pada kulit
b. Muntah, batuk, pilek dan merasa kedinginan
c. Sakit perut, pegal, dan merasa kedinginan
d. Tidak tahu
Sikap
1. Apakah anda setuju apabila dilakukan pemberantasan secara rutin terhadap perindukan
(berkembang biak) nyamuk hanya pada saat terjadi ledakan DBD ?
a. Setuju
b. Tidak setuju
2. Apakah penting melakukan perlindungan terhadap cucukan nyamuk ?
b. Tidak penting
3. Menurut pendapat anda, apakah perlu diberikan pendidikan mengenai DBD di masyarakat
Desa Cibeber ?
a. Perlu
b. Tidak perlu
4. Apakah pendapat anda mengenai program pencegahan yang dilakukan oleh dinas kesehatan untuk melakukan pengecekan terhadap larva / jentik di rumah anda dan membersihkan
genangan air ?
a. Baik
b. Buruk
5. Apakah anda pernah mengikuti kegiatan “kerja bakti” ?
a. Ya
b. Tidak pernah
6. Apakah anda merasa kesal bila orang lain tidak ikut membersihkan genangan air di
lingkungan sekitar ?
a. Ya
b. Tidak
7. Apakah anda mengijinkan penyemprotan / pengasapan di rumah anda oleh dinas kesehatan
untuk memberantas nyamuk ?
a. Mengijinkan
b. Tidak mengijinkan
8. Siapakah yang membersihkan genangan air di halaman rumah ketika terjadi wabah nyamuk
DBD ?
a. Keluarga
b. Tidak pernah ada
9. Apakah anda setuju bahwa tayangan di media cukup berperan dalam memberantas penyakit
DBD ?
a. setuju
b. tidak setuju
10.Apakah majalah, koran dapat menambah pengetahuan tentang pemberantasan / pengurangan
wabah DBD ?
a. Ya
b. Tidak
1. Darimana anda mengetahui tentang penyebab penyakit DBD ? (Jawaban boleh ≥ 1)
a. Keluarga
b. Sekolah
c. Media cetak
d. media elektronik
2. Darimana anda mengetahui tentang cara pemberantasan penyakit DBD ? (Jawaban boleh ≥ 1)
a. Keluarga
b. Sekolah
c. Media cetak
d. media elektronik
3. Berapa kali anda terkena penyakit DBD ?
a. 2 kali
b. 1 kali
c. Tidak pernah
d. Lebih dari 3 kali
4. Apa yang anda rasakan saat terkena penyakit DBD ? (Jawaban boleh ≥ 1)
a. tidak nafsu makan
b. demam terus menerus
c. pusing
d. Perdarahan
5. Berapa kali kegiatan “ Kerja Bakti” dilakukan ?
a. Sebulan sekali
b. Seminggu sekali
c. Setengah tahun sekali
d. Setahun sekali
6. Berapa kali keluarga anda ikut dalam kegiatan “Kerja Bakti” di lingkungan rumah anda ?
a. Kadang-kadang
b. Rutin
c. Tidak pernah ada kegiatan “Kerja Bakti”
d. Tidak pernah ikut kegiatan “Kerja Bakti”
7. Apa yang anda lakukan terhadap kaleng kaleng bekas yang berada di lingkungan anda ?
a. membiarkanya saja
b. Membuang
d. menyimpan
8. Apa yang anda lakukan terhadap bak mandi ?
a. membersihkan secara rutin
b. jarang dibersihkan
c. tidak pernah dibersihkan
d. kadang-kadang dibersihkan
9. Apa yang anda lakukan terhadap tempat penyimpanan air
a. membiarkan terbuka
b. menutup rapat
c. membiarkan terbuka, tetapi kadang-kadang ditutup
d. Membuang air yang ada
10. Apa yang anda lakukan untuk mengurangi jumlah nyamuk dalam rumah ? (Jawaban boleh ≥ 1)
a. selalu menutup pintu dan jendela
b. menggunakan kelambu
c. menggunakan insektisida secara rutin
Resp. Nama Sikap
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jmlh Kategori
1 H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 2 E 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik
3 D 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik 4 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 5 H 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik 6 I 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik
7 L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 8 Ti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 9 S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 10 M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik
11 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 12 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 13 N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 14 R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik
15 W 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 16 I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik 17 N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 18 E 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik
19 P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 20 R 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 21 R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 22 F 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 6 Cukup
23 P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 24 M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 25 H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik
26 H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 27 D 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 28 N 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik 29 N 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 7 Baik
263 M 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 7 Baik 264 S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik 265 H 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 Baik
Resp. Nama Perilaku
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jmlh Kategori
1 H 10 10 10 10 1 1 1 10 10 10 73 Baik 2 E 10 10 10 10 1 1 10 10 10 10 82 Baik 3 D 10 10 1 10 1 1 10 10 10 10 73 Baik 4 A 10 10 1 10 1 1 10 10 10 10 73 Baik
5 H 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 Baik 6 I 10 10 10 10 1 1 10 10 10 10 82 Baik 7 L 10 10 10 10 10 1 10 10 10 10 91 Baik 8 T 10 10 10 10 1 10 1 10 10 10 82 Baik
9 S 10 10 10 10 1 10 1 10 10 10 82 Baik
10 M 10 10 1 10 1 10 1 10 1 10 64 Cukup
11 A 10 10 10 10 1 10 10 10 10 10 91 Baik
12 A 10 10 10 10 1 1 10 10 1 10 73 Baik 13 N 10 10 10 10 1 10 10 10 10 10 91 Baik 14 R 10 10 10 10 1 10 1 10 10 10 82 Baik
15 W 10 10 1 10 1 10 1 10 10 10 73 Baik
16 I 10 10 1 10 1 10 1 10 10 10 73 Baik
17 N 10 10 10 10 1 10 10 1 10 10 82 Baik 18 E 10 10 10 10 1 10 1 10 10 10 82 Baik 19 P 10 10 10 10 10 10 1 10 10 10 91 Baik
20 R 10 10 10 10 10 10 1 1 1 10 73 Baik
252 B 10 10 10 10 10 10 10 1 1 10 82 Baik 253 A 10 10 10 10 1 1 10 10 10 10 82 Baik 254 S 10 10 1 10 1 1 10 10 10 10 73 Baik
255 T 10 10 1 10 1 1 1 10 10 10 64 Cukup
256 G 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 Baik 257 S 10 10 10 10 1 10 10 10 10 10 91 Baik 258 J 10 10 10 10 1 10 1 10 1 10 73 Baik
259 A 10 10 10 10 1 10 10 10 10 10 91 Baik 260 S 10 10 10 10 10 1 10 10 10 10 91 Baik 261 A 10 10 10 10 1 10 10 10 1 10 82 Baik 262 A 10 10 10 10 10 1 10 10 10 10 91 Baik
RIWAYAT HIDUP
Nama : Mohamad Kevin Yoga
Nomor Pokok Mahasiswa : 0710062
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 3 July 1988
Alamat : Jl. Nuri E20 No. 5, Cibeber, Banten
Riwayat Pendidikan :
TK Condrodimuko, Merak, 1993
SD Wukiretawwu, Merak, 1994
SMPN 3 Cilegon, Merak,, 2000
SMA Rendhawa English School, Cilegon, 2003
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegepty. Secara umum, DBD dipengaruhi
oleh pejamu (manusia), agen (virus dan Aedes sp), dan lingkungan. Oleh karena itu
endemisitas DBD berbeda di suatu tempat dengan tempat lainnya, dari waktu ke
waktu (Made Cock Wirawan, 2008).
DBD merupakan masalah kesehatan global. Angka kejadian DBD meningkat
seiring berjalannya waktu. Setidaknya 2,5 juta orang menghadapi risiko terkena
penyakit DBD dan 50 juta orang terkena infeksi DBD di seluruh dunia setiap
tahunnya (WHO, 2010).
Wabah DBD pertama kali terjadi pada tahun 1780-an secara bersamaan di Asia, Afrika, dan Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai Demam
Berdarah Dengue (DBD) pada 1779. Sebelum tahun 1970, hanya 9 negara yang
mengalami epidemik DBD dan jumlah tersebut telah meningkat lebih dari empat kali
lipat di tahun 1995. Pada tahun 2007, dilaporkan terdapat lebih dari 890.000 kasus
DBD di Amerika. Penyakit ini sekarang endemik lebih dari 100 negara di Afrika,
Amerika, Mediterania Timur, Asia Selatan – Timur, dan Pasifik Barat. Angka
kejadian DBD di Asia Selatan – Timur dan Pasifik Barat adalah yang paling tinggi
(WHO, 2010).
Selama masa endemik DBD , tingkat infeksi pada penduduk yang belum pernah
terkena virus adalah 40% hingga 50%, namun sekarang dapat mencapai 80% hingga
90%. Setidaknya ada 500.000 orang penderita DBD memerlukan rawat inap setiap
2
Demam dengue banyak berjangkit di daerah tropis dan subtropis. Asia menempati
urutan pertama dalam jumlah penderita demam dengue setiap tahun. Hal ini
disebabkan oleh karena curah hujan di Asia yang sangat tinggi terutama di Asia
Timur dan Asia Selatan ditambah dengan sanitasi lingkungan yang tidak baik (Agoes,
2010).
DBD juga merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, sejak Januari
hingga Oktober 2009, DBD telah menelan 1.013 korban jiwa dari total penderita
sebanyak 121.423 orang (CFR=0,83). Jumlah ini meningkat dibandingkan periode
tahun 2008 yaitu 953 orang meninggal dari 117.830 kasus (CFR=0,81) (CFR = Case
Fatality Rate) (Depkes, 2009).
Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Pada tahun 2010, tercatat 3.954 warga terkena
DBD dan 43 orang meninggal atau CFR 1,45 per 100.000 penduduk (Anhar, 2010).
Pemerintah daerah dan petugas pemberantasan penyakit menular (P2M)
Puskesmas Cibeber Banten telah melakukan pemberantasan DBD dengan melakukan
pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Warga di lingkungan Desa Cibeber Banten juga dihimbau untuk melakukan PSN di lingkungan rumah masing-masing. Meskipun
demikian jumlah penderita DBD masih tetap tinggi. Hal tersebut mungkin disebabkan
masyarakat belum melakukan PSN secara rutin, teratur, dan serentak karna tingkat
pengetahuan mengenai DBD masih rendah. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu
dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat mengenai
gejala, pertolongan pertama, vektor, pencegahan dan pemberantasan. Pada penelitian
ini, hanya dipelajari tingkat pengetahuan sikap, dan perilaku masyarakat mengenai
vektor DBD dan cara pemberantasannya. sehingga, jika tingkat pengetahuan, sikap,
dan perilaku masyarakat terhadap vektor DBD dan cara pemberantasannya telah
diketahui, maka dapat dilakukan evaluasi mengapa kasus DBD di Desa Cibeber
Provinsi Banten masih tinggi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan
bagi Depkes, Pemda, dan P2M untuk melakukan upaya-upaya yang lebih efektif
3
Oleh karena itu, perlu diteliti mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku
masyarakat Desa Cibeber Provinsi Banten tentang penyakit DBD. untuk mengetahui
seberapa jauh peran serta masyarakat dalam memberantas vektor DBD.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian tersebut di atas, maka dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
- Bagaimanakah gambaran pengetahuan masyarakat Desa Cibeber Provinsi
Banten mengenai vektor DBD dan cara pemberantasannya.
- Bagaimanakah gambaran sikap masyarakat Desa Cibeber Provinsi Banten
mengenai vektor DBD dan cara pemberantasannya.
- Bagaimanakah gambaran perilaku masyarakat Desa Cibeber Provinsi Banten
mengenai vektor DBD dan cara pemberantasannya.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud penelitian ini adalah mendukung upaya menurunkan angka kejadian Desa
Cibeber Provinsi Banten.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan
4
1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti
Peneliti mendapatkan pengalaman belajar dan pengetahuan dalam melakukan penelitian
1.4.2 Manfaat Bagi Perguruan Tinggi
Memberi masukan atau tambahan data terbaru untuk penelitian selanjutnya.
1.5Kerangka Teori
Di daerah Provinsi Banten, angka kejadian penyakit DBD termasuk tinggi. Hal ini
masih menjadi masalah bagi masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat dan juga
Dinas Kesehatan. Padahal pemerintah, dalam hal ini Dinas Kesehatan sudah berusaha
dengan berbagai cara untuk mencegah dan mengatasi DBD. Salah satu cara adalah
dengan mengadakan penyemprotan dan pengasapan ke rumah-rumah penduduk
dengan biaya yang relatif murah sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat.
Upaya-upaya untuk menurunkan angka kejadian DBD belum memberikan hasil
yang memuaskan. Hal tersebut membuat peneliti melihat kemungkinan-kemungkinan
penduduk setempat tidak menyadari, tidak tahu atau tidak peduli akan bahaya
penyakit DBD. Mereka mungkin memandang penyakit DBD tidak berbahaya dan
juga hanya berpikir bahawa penyakit DBD terjadi di daerah-daerah kumuh dan
5
1.6Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang di gunakan adalah sebagai berikut
- Metode penelitian : deskriptif
- Rancangan penelitian : cross sectional
- Teknik pengumpulan data : survei, melalui wawancara tertutup
terhadap responden
- Instrumen pokok penelitian : kuesioner
- Populasi : warga Desa Cibeber
- Teknik pengambilan sampel : simple random sampling
1.7Lokasi dan Waktu
- Lokasi Penelitian
Desa Cibeber Kelurahan Cibeber Provinsi Banten - Waktu Penelitian
54 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Hasil penelitian di Desa Cibeber Provinsi Banten didapatkan:
Gambaran pengetahuan warga Desa Cibeber mengenai vektor DBD dan cara pemberantasannya adalah baik
Gambaran sikap warga Desa Cibeber mengenai vektor DBD dan cara pemberantasannya adalah baik
Gambaran perilaku warga Desa Cibeber mengenai vektor DBD dan cara pemberantasannya adalah baik
5.2Saran
Dilakukan tindakan untuk meningkatkan dan memperbaiki bagi warga dimana pengetahuan, sikap dan perilaku yang mana masih terdapat
kekurangan dengan cara edukasi, konseling, dan tindakan-tindakan yang
lain yang melibatkan praktisi kesehatan.
Kepala Desa atau Lurah dapat mengadakan berbagai penyuluhan tentang vektor DBD dan cara pemberantasannya dan memperbaiki pengetahuan,
sikap, dan perilaku agar mencegah bahaya dari penyakit DBD.
Semua pihak terutama dinas kesehatan dan praktisi kesehatan agar dapat memberikan pendidikan mengenai vektor DBD dan cara
55
DAFTAR PUSTAKA
Anhar, 2009. Skripsi Hubungan Faktor Iklim dan angka insiden demam berdarah
dengue
http://gudangmakalah.blogspot.com/2010/08/skripsi-hubungan-faktor-iklim-dan-angka.html\
Agoes, R. 2010. Entomologi Medik. Jatinangor : Bagian Parasitologi FK-UNPAD
Badan Pusat Statistik, 2006. Data Statistik Ekonomi - Sosial Provinsi Banten
Budiarto, B. 2009. Tingkat Toleransi Larva Aedes aegypti L Terhadap Ekstraksi Akar Tuba (Derris elliptica). UGM Jogjakarta
Berita balihita, 2010. Di Banten, 70 Penderita DBD Meninggal.
http://berita.balihita.com/di-banten-70-penderita-dbd-meninggal.html
Hoedojo. 2010. Vektor Demam Berdarah Dengue dan Upaya Penanggulangannya
Majalah Parasitologi Indonesia
Hadinegoro, I. 2004. Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah melalui pengawasan
kualitas lingkungan. Medika no.7
Iswanto, R. 2010. Epidemiologi Dan Pemberantasan DBD di Propinsi Jawa Barat.
Simposium Dengue
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2009. Waspada Demam Berdarah
Dengue
56
Marisa, A. 2007. Toleransi Larva Dan Nyamuk Dewasa Aedes aegypti Terhadap
Temefos Dan Malation Di Wilayah Endemik Kelurahan Duren Sawit Jakarta
Timur. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/9600
Mashoendi. 1993. Jurnal Entomologi Medik Aedes aegypti. Bagian Parasitologi
FK-UI
Meilisai. 2004. Tatalaksana Demam Dengue / Demam Berdarah Dengue pada anak.
Naskah Lengkap Pelatihan bagi Pelatih Dokter Spesialis Anak Dan Dokter
Spesialis Penyakit Dalam dalam Tatalaksana Kasus DBD. FK-UI
Made Cock Wirawan, 2008. Demam Berdarah Dengue.
http://www.blogdokter.net/2008/06/27/demam-berdarah-dengue/
Soekidjo Notoatmodjo, 2007. Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta.
organisasi.org, 2009. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) - Pengertian,
Penyabab & Gejala DBD
http://organisasi.org/penyakit-demam-berdarah-dengue-dbd-pengertian-penyabab-gejala-dbd
Pemkes, 2010. Demam Berdarah Dengue.
Http://selatan.jakarta.go.id/sudinkes/?page=Artikel&id=8
Radar Banten, 2007. Penderita DBD Meningkat.
http://www.radarbanten.com/mod.php?mod=publisher&op=printarticle&artid=85
57
Saifuddin Azwar. 2000. Sikap manusia teori dan pengukurannya. Edisi 2.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Satari, N. 2004. Jurnal Vektor Demam Berdarah Dengue Dan Penanganannya.
FK-Unpad
Soegijanto. 2004. Jurnal Pengertian Vektor Demam Berdarah Dengue Dan
Penanganannya. FK-Unpad
Supartha Saifudin. 2010. Epidemiologi dan penanggulangan Penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia saat ini. FK-UI
Wikipedia, 2010. Demam berdarah. http://id.wikipedia.org/wiki/Demam_berdarah
Widiastuti, R. 2007. Tingkat Toleransi Telur Aedes aegypti L Dalam Larutan Tepung Biji Bengkuang (Pachyrrhizus erosus). Seminar Pengertian “Hari Nyamuk”. UGM-Jogjakarta
World Health Organization, 2009. Dengue and dengue haemorrhagic fever.
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs117/en/
Wulandari, D. 2011. Jenis-Jenis Nyamuk.
http://lovesgreen.blogspot.com/2011/05/jenis-nyamuk.html
Yayasan Inovasi Pemerintah Daerah, 2010. DBD. Tahun Ini, Jumlah Korban