• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOK"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DESKRIPSI UMUM VENDING MESIN ROKOK

Mesin penjual otomatis (vending machine) akan mudah kita jumpai di nagara-nagara maju. Rokok termasuk salah satu produk yang banyak dijual di mesin ini. Vending mesin rokok ditempatkan ditempat umum seperti supermarket, stasiun dan dipinggir jalan. Mesin ini menyediakan berbagai jenis/merek rokok. Cara menggunakannya mudah dan bermacam-macam, pembeli tinggal memilih jenis/merek rokok kemudian memasukkan koin dan menekan tombol maka rokok akan keluar sesuai yang dikehendaki pembeli. Cara lain menggunakan vending mesin yaitu, mendekatkan kartu (passport) kesensor yang ada di vending mesin, ada pula yang dilengkapi dengan pendeteksi wajah.

2.1. Definisi dan Fungsi Vending Mesin Rokok

Vending mesin rokok (Tobacco vending machine) atau disebut juga mesin penjual rokok adalah suatu mesin yang dapat mengeluarkan rokok yang diinginkan pembeli setelah ia memasukkan sejumlah koin tertentu dan menekan tombol yang sesuai dengan jenis/merek rokok yang dikehendakinya. Dalam hal ini, koin merupakan input dan rokok yang dikeluarkan merupakan output dari mesin tersebut.

Dengan adanya mesin vending rokok masyarakat (konsumen) dapat dengan mudah membeli rokok di “vending machine”. Ini sangat praktis bagi para perokok dalam melakukan transaksi. Selain itu fungsi dari vending mesin rokok adalah untuk menghilangkan kasir karena pembeli cukup dengan memasukkan koin dan menekan tombol untuk memilih rokok yang diinginkan, sehingga secara otomatis mesin vending ini mengeluarkan rokok tersebut.

2.2. Konstruksi Vending Mesin Rokok

™ Tampilan

• Mesin vending rokok HVC6000

• Kapasitas : 60 pilihan, 450 bungkus rokok • Pengambil elektronik dengan peragaan LED

(2)

• Tinggi 72 in = 1905 mm • Lebar 35 in = 889 mm • Kedalaman 25 in = 635 mm

Gambar 2.1. Mesin vending rokok dengan kapasitas 60 pilihan

™ Tampilan

• Kapasitas 15 pilihan, 305 bungkus rokok • Lemari baja

• penampilan wadah (case) dengan ruang periklanan yang memberi gambaran jelas

• Label marek dan harga yang memberi gambaran jelas

• Warna lemari RAL 7037 (abu-abu) atau RAL 7021 (anthracite) • Control panel mudah digunakan langsung memilih rokok • Indikasi sisipan koin

Gambar 2.2. Mesin vending rokok dengan kapasitas 15 pilihan 2.3. Mesin Vending Rokok yang Direncanakan

(3)

Model mesin vending rokok yang direncanakan adalah suatu mesin yang dapat mengeluarkan rokok secara otomatis. Dimana pembeli cukup menekan tombol untuk mendapatkan jenis/merek rokok yang di inginkan pada mesin vending tersebut. Mesin vending rokok yang direncanakan tidak menggunakan koin, melainkan menggunakan tombol push on. Dalam hal ini, tombol merupakan input dan rokok yang dikeluarkan merupakan output dari mesin vending rokok tersebut.

Mesin yang direncanakan terdiri dari 3 lantai di mana masing-masing lantai terdapat 3 container rokok dan setiap container harus mampu menampung 5 buah rokok. Dengan demikian terdapat 9 jenis/merk rokok dan sejumlah 45 rokok maksimal yang dapat dilayani oleh mesin vending ini. Jenis/merek rokoknya adalah Country, Djarum Black, Lucky Strike, L.A. Light, Gudang Garam, Djarum Super 12, Dji Sam Soe 12, Marlboro 20, A Mild 20.

Untuk memindah/menggeser rokok menggunakan conveyor dan elevator. Conveyor berfungsi untuk menggeser rokok secara horizontal (mendatar). Sedangkan elevator bergerak vertikal (naik-turun) mengangkut rokok pada tiap lantai/baris sesuai yang dikehendaki. Conveyor di mesin ada 2 macam, yaitu conveyor rokok dan conveyor lantai. Untuk setiap lantai/baris ada 3 conveyor rokok dan 1 conveyor lantai. Dengan demikian di mesin ini ada 9 conveyor rokok dan 3 conveyor lantai. Fungsi dari conveyor rokok yaitu untuk menggeser rokok dari container ke conveyor lantai, sedangkan conveyor lantai untuk menggeser rokok ke sangkar/kabin elevator.

Berikut ini diuraikan gambaran umum mesin vending yang direncanakan dan sub-topik yang menjadi tanggung jawab penulis yaitu Rancang Bangun Container dan Conveyor Rokok.

2.3.1. Konstruksi dan Mekanisme Mesin Vending Rokok yang Direncanakan

Konstruksi dari mesin vending rokok yang direncanakan tiga lantai, untuk tiap lantai ada 3 container, 3 conveyor rokok dan sebuah conveyor lantai. Untuk mengangkut rokok turun menggunakan elevator. Conveyor untuk menggeser

(4)

rokok secara horizontal, sedangkan container untuk menampung rokok sesuai dengan jenis/merek.

Adapun bahan yang digunakan sebagai rangka (frame) penyangga semua komponen adalah dari aluminium dengan profil siku, profil U dan plat lurus. Dalam penyambungannya menggunakan menggunakan sistem penyambungan mur dan baut. Bahan untuk sangkar, container dan conveyor mengunakan acrylic transparan dengan tebal 1,5 mm.

Alat penggerak utama yang dapat menggerakkan conveyor dan alevator adalah motor listrik. Karena motor listrik sendiri kebanyakan mempunyai putaran yang tinggi (bahkan hingga ribuan rpm/rorate per menit) maka diperlukan beberapa komponen roda gigi dan ditempatkan dalam sebuah gear box yang dapat mereduksi putaran motor listrik. Selain komponen roda gigi dapat juga digunakan puli dimana antara puli yang satu dengan lainnya dihubungkan dengan menggunakan belt/sabuk.

Komponen utama dari mesin vending rokok yang direncanakan : 1. Rangka (Frame) utama mesin vending

2. Conveyor rokok 3. Container

4. Rangka (frame) lantai 5. Conveyor lantai 6. Baut 7. Elevator 7.a. Sangkar 7.b. Ruang luncur 7.c. Beban penyeimbang 7.d. Tali 8

(5)

Gambar 2.3. Mesin vending rokok yang direncanakan

2.3.1.1. Rangka (frame) utama mesin vending rokok

Konsruksi/rangka utama terdiri dari beberapa bagian, yaitu dudukan frame lantai, conveyor lantai dan ruang luncur atau lorong tempat naik turunnya elevator.

Pembuatan rangka utama ini menggunakan bahan plat aluminium L ½ inch dan L 5/8 inch. Untuk menggabungkan atau penyambungan antar plat digunakan baut. Alasan digunakannya baut adalah agar lebih mudah jika sewaktu rangka harus dibongkar kembali karena beberapa alasan.

  f 2 7.c. 1 4 3 5 7.b. 7.d. 7.a. 6 9

(6)

Gambar 2.4. Rangka utama mesin vending rokok 2.3.1.2. Conveyor rokok

Prinsip kerja dari conveyor rokok adalah menggeser rokok dari container ke covetor lantai. Sebagai penggerak pengerak utama conveyor rokok yaitu motor listrik dengan tegangan 4,5 Volt. Motor ini akan memutar roda gigi yang diteruskan ke puli, puli digunakan untuk menumpu sabuk (belt) pada ujung-ujung conveyor rokok. Belt merupakan tumpuan untuk pendorong rokok.

Berikut ini adalah gambar dan komponen conveyor rokok.

Gambar 2.5. Conveyor rokok

26 0 mm 265 mm 440 mm 315 mm 950 mm 52 mm 120 mm 63 mm 10

(7)

2.3.1.3 Container

Container rokok merupakan tempat dimana rokok akan dikelompokkan. Kapasitas dari setiap container adalah 5 bungkus rokok dengan jenis/merek yang sama. Posisi container diatas conveyor rokok.

Dimensi container dari 9 buah ini sama, karena untuk memudahkan panempatan dalam rangka (frame). Dimensi dalam dan pintu keluar rokok pada container berbeda, disesuaikan dengan jenis/merek rokok. Bahan container adalah acrylic transparan dengan tebal 1,5 mm.

Gambar 2.6. Container

2.3.1.4. Rangka (Frame) lantai

Rangka lantai ini berguna untuk meletakkan container dan conveyor rokok. Rangka lantai terdapat 3 lorong container dan 3 lorong conveyor rokok. Container berada diatas conveyor rokok. Untuk setiap lorong container pada sisi kanan dan kiri lorong masing-masing terdapat 4 buah penyearah yang berguna uuntuk mengarahkan kontainer rokok saat masuk dan keluar serta menahan container agar tidak mudah bergoyang. Rel penyearah ini terbuat dari potongan aluminium U yang panjangnya 125 mm dengan kedalaman 10 mm.

74 mm

125 mm 130 mm

(8)

Gambar 2.7. Frame lantai

2.3.1.5. Conveyor lantai

Conveyor lantai akan menerima rokok dari conveyor rokok kemudian conveyor lantai akan menggeser rokok ke sangkar elevator. Motor penggerak menggunakan jenis motor DC dengan tegangan 12 Volt. Di mesin vending rokok yang direncanakan ada 3 buah conveyor lantai, dimana setiap lantai ada 1 buah conveyor lantai. Posisi conveyor rokok didepan conveyor lantai.

Gambar 2.8. Conveyor lantai 93 mm 280 mm 55 mm 135 mm 190 mm 126 mm 90 mm 103 mm 320 mm 12

(9)

2.3.1.6. Baut

Untuk konstruksi yang tidak permanen dalam penyambungannya biasanya menggunakan sambungan baut. Dimana sambungan baut terdiri dari sebuah poros dengan bentuk ulir yang kemudian ditanamkan kedalam elemen itu sendiri atau dikunci dengan mur. Selain itu baut mempunyai tingkat kemudahan dalam pemasangannya. Baut yang digunakan dalam perancangan mesin vending rokok adalah tipe through bolt.

Baut mempunyai tiga tipe

Gambar 2.9. Tipe baut

1. Through bolt

Merupakan tipe baut yang berupa batang berbentuk silinder yang kedua bagian ujungnya dibuat ulir sebagai tempat dudukan dari mur.

2. Tap bolt

Sebuah baut yang salah satu ujungnya dimasukkan kedalam lubang tap dan menyambungkan tanpa mur.

3. Studs

Baut yang berupa batang bulat yang kedua ujungnya dibuat ulir, dimana ujung yang satunya dimasukkan kedalam lubang tap dan ujung satunya sebagai dudukan dari mur.

Baut juga mempunyai bentuk kepala, adapun macam-macam bentuk kepala baut antara lain :

a) Hexagonal head b) Fillister head c) Round head

(10)

d) Flat head

e) Hexagonal socket f) Fluted socket

Gambar 2.10. Macam-macam bentuk kepala baut

Untuk menentukan ukuran baut dan mur, berbagai faktor harus diperhatikan misalnya saja syarat kerja, kakuatan bahan, kalas ketelitian, tegangan yang ada.

2.3.1.7. Elevator

Elevator berfungsi untuk mengangkut rokok secara vertikal (naik turun) di dalam sangkar yang bergerak dalam rel penuntun tetap. Konstruksi dari elevator berupa sangkar atau kereta yang dinaik turunkan oleh mesin pengangkat melalui lubang/sumuran di dalam mesin vending rokok yang dibuat khusus untuk elevator. Agar kereta atau sangkar elevator tidak bergoyang-goyang maka diperlukan rel-rel peluncur yang dipakukan/dikaitkan pada rangka (frame) elevator. Untuk mengimbangi berat kereta dan bebannya digunakan bandul pengimbang atau counterweight. Hal ini untuk memperingan kerja mesin pengangkatnya.

(11)

Gambar 2.11. Elevator

2.3.1.7.a. Sangkar

Sangkar merupakan bagian dari elevator yang ada di mesin vending rokok, yang digunakan sebagai tempat rokok yang akan dibawa turun kepintu keluar mesin vending rokok. Untuk sangkar rangkanya menggunakan aluminium dengan profil siku yang kemudian saling dikaitkan satu dengan dengan yang lainnya sehingga membentuk kubus. Dalam mengkaitkan ini dengan menggunakan sambungan baut. Untuk menutup sisi samping, belakang, atas dan bawah ditutup dengan acrylic transparan dengan tebal 1,5 mm. Gambar 2.12. Sangkar Gear box Beban pengimbang Ruang luncur Tali Sangkar 135 mm 90 mm 85 mm 15

(12)

2.3.1.7.b. Ruang luncur

Ruang luncur merupakan rangka (frame) yang digunakan untuk menopang semua komponen elevator yang konstruksinya menggunakan pelat aluminium dengan profil siku dan untuk menggabungkannya menggunakan mur dan baut, hal ini agar rangka lebih kokoh.

200 mm

950 mm

105 mm

Gambar 2.13. Ruang luncur

2.3.1.7.c. Beban penyeimbang

Beban penyeimbang/counterweigth berfungsi sebagai pengimbang sangkar baik sedang terbebani rokok maupun tanpa beban. Selain itu juga untuk memperingan beban dari motor penggerak.

Counterweigth/beban penyeimbang pada elevator mesin vending rokok terbuat dari potongan aluminium berbentuk kotak. 1 kotak aluminium berisi berisi potongan besi. Dimensi beban penyeimbang adalah P × l × t = 85 mm × 20 mm × 90 mm dengan berat penyeimbang 0,4 kg. Pada sisi

(13)

kanan dan kiri beban penyeimbang dipasang aluminium profil U yang dipasang dengan posisi menjepit rel penuntun pada rangka utama. Hal ini dimaksudkan agar beban penyeimbang tidak bergoyang saat elevator bekerja.

Gambar 2.14. Beban penyeimbang

2.3.1.7.d. Tali

Tali berfungsi untuk menggantung sangkar dan beban penyeimbang, selain itu juga tali menghubungkan beban penyeimbang dengan sangkar. Tali yang digunakan terbuat dari bahan benang atau sering disebut tali rami.

20 mm

75 mm

85 mm

2.3.2. Prinsip Kerja

Mesin vending rokok bekerja berdasarkan pengendalian sequential yaitu setiap mekanisme bekerja secara berurutan/bertahap sesuai prosedur yang direncanakan. Berikut ini tahapan kerja mesin vending rokok yang diinginkan tersebut :

1. Elevator naik menuju lantai sesuai dengan posisi baris container yang dikehendaki.

(14)

Gambar 2.15. Elevator naik menuju baris container

2. Conveyor rokok yang dimaksud aktif (on) menggeser rokok pada container menuju ke conveyor lantai

Gambar tampak samping 1 2 Conveyor lantai Rokok Conveyor rokok 1 2 Tali Container Container Motor Sangkar

Gambar 2.16. Conveyor rokok menggeser rokok ke conveyor lantai

(15)

3. conveyor lantai aktif (on) menggeser rokok pada conveyor lantai menuju elevator.

Gambar 2.17. Conveyor rokok menggeser rokok ke sangkar elevator Sangkar Rokok Motor Container Rokok Conveyor lantai

4. Sangkar elevator turun dengan membawa rokok menuju lantai dasar.

Sangkar Container Rokok

Gambar 2.18. Sangkar turun membawa rokok menuju lantai dasar

(16)

5. Rokok keluar dari sangkar elevator, kamudian elevator berhenti (off).

Rokok Sangka

Gambar 2.19. Rokok keluar dari sangkar 2.3.3 Container dan Conveyor Rokok yang Direncanakan

A. Conveyor Rokok

Prinsip kerja dari conveyor rokok adalah menggeser rokok dari container ke conveyor lantai. Sebagai penggerak utama conveyor rokok yaitu motor listrik dengan tegangan 4,5 Volt. Motor ini akan memutar roda gigi yang diteruskan ke pulley, pulley digunakan untuk menumpu sabuk (belt) pada ujung-ujung conveyor rokok. Belt merupakan tumpuan untuk pendorong rokok.

Posisi conveyor rokok pada mesin vending berada dibawah container. Conveyor rokok akan bekerja menggeser rokok sekali dalam satu kali perintah. Conveyor akan berhenti setelah menggeser rokok, ini terjadi karena pendorong yang menempel pada sabuk (belt) menyentuh tuas limit switch yang berada dibawah belt. Apabila rokok pada container habis maka lampu indikator akan menyala.

(17)

Gambar 2.20. Conveyor rokok Komponen conveyor rokok :

1. Motor

Daya penggerak yang digunakan sebagai penggerak yaitu motor yang ditransmisikan ke puli penggerak melalui suatu sistem roda gigi. Motor yang digunakan adalah motor listrik DC 4,5 volt.

Gambar 2.21. Motor 2. Roda gigi

Roda gigi merupakan alat transmisi pemindah daya pada jarak yang pendek melalui kontak luncur antar permukaan gigi yang berpasangan. Selama kontak ini, kecepatan sudut roda gigi harus dapat dijaga tetap konstan sehingga tidak terjadi kecepatan relatif. Ini merupakan prinsip roda gigi, yang berarti putaran harus dapat berlangsung dengan halus dan dengan perbandingan yang cepat.

Roda gigi lurus (spur gear) dipakai untuk memindahkan gerakan putar antara poros-poros yang sejajar, yang biasanya berbentuk silindris, dan gigi-giginya adalah lurus dan sejajar dengan sumbu putaran.

Secara garis besar, terminologi roda gigi adalah sebagai berikut :

(18)

Gambar 2.22. Terminologi roda gigi

a) Lingkaran puncak (pitch circle)/lingkaran jarak bagi Suatu lingkaran teoritis dimana semua perhitungan biasanya didasarkan dan disini tempat roda gigi saling berpasangan satu sama lain.

b) Jarak lengkung puncak (circular pitch) p

Jarak dari suatu titik pada sebuah gigi kesuatu titik yang berkaitan pada gigi disebelahnya (diukur dari lingkaran puncak).

c) Tebal gigi (tooth-thickness)

Jarak yang diukur pada lingkaran puncak pada sebuah gigi. d) Lebar antara (width of space)/lebar ruang

Jarak antar gigi, diukur dari lingkaran puncak pada sebuah gigi. e) Puncak diametral (diametral pitch) P

Perbandingan antara jumlah gigi pada roda gigi dengan diameter puncak.

f) Modul (module)

Perbandingan antara diameter puncak dengan jumlah gigi. g) Addendum a/tinggi kepala

Jarak radial antara bidang atas (top land) dengan lingkaran puncak h) Deddendum b/tinggi kaki

Jarak radial antar bidang bawah (bottom land) dengan lingkaran puncak.

i) Tinggi keseluruhan (whole depth) ht

(19)

Jarak addendum ditambah deddendum. j) Lingkaran kebebasan (clearance Circle)

Lingkaran yang bersinggungan dengan lingkaran addendum dari pasangan roda gigi tersebut.

Roda gigi diklasifikasikan menurut letak poros, arah putaran dan bentuk lajur gigi. Roda-roda gigi terpenting yang disebutkan diatas diperlihatkan dalam gambar.

Tabel klasifikasi roda gigi

Letak Poros Roda Gigi Keterangan

Roda gigi lurus, (a)

Roda gigi miring tunggal, (b) Roda gigi miring ganda, (c)

(Klasifikasi atas dasar bentuk alur gigi) Roda gigi

dengan poros

sejajar Roda gigi luar

Roda gigi dalam dan pinyon, (d) Batang gigi dan pinyon,(e)

Arah putaran berlawanan Arah putaran sama

Gerakan lurus dan berputar

Roda gigi kerucut lurus, (f) Roda gigi kerucut spiral, (g) Roda gigi kerucut ZEROL Roda gigi kerucut miring Roda gigi kerucut miring ganda

(Klasifikasi atas dasar bentuk jalur gigi) Roda gigi

dengan poros berpotongan

Roda gigi permukaan dengan poros berpotongan (h)

(Roda gigi dengan poros berpotongan berbentuk istimewa)

Roda gigi miring silang, (i) Batang gigi miring silang

Kontak titik gerakan lurus dan berputar

Roda gigi cacing silindris, (j) Roda gigi cacing selubung ganda (globoid), (k)

Roda gigi cacing samping Roda gigi

dengan poros silang

Roda gigi hiperboloid

Roda gigi hipoid, (l)

Roda gigi permukaan silang

(20)

Gambar 2.23. Macam-macam roda gigi 3. Poros

Peranan utama dalam transmisi tenaga pada roda gigi adalah poros. Jadi poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin dan hampir semua permesinan meneruska dayanya dengan putaran. Sebelum perencanaan poros dimulai, hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

a) Kekuatan poros

Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir dan lentur atau gabungan antara puntir dan lentur.

Kelelahan, tumbukan atau pengaruh konsentasi tegangan harus diperhatikan. Karena itu rancangan poros harus direncanakan secara teliti sehingga poros akan cukup kuat ketika digunakan dalam menahan beban.

b) Kekakuan poros

Walaupun suatu poros mempunyai kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan mengakibatkan ketidaktelitian atau getatran dan suara. Karena itu kekakuan juga harus diperhatikan.

c) Putaran kritis

(21)

Putaran kritis terjadi bila putaran suatu mesin dinaikkan dan pada harga putaran tertentu terjadi getaran yang luar biasa besarnya. Untuk menghindarinya poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya.

d) Bahan poros

Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batangan yang ditarik dingin dan definisi baja karbon konstruksi mesin (bahan S-C) yang dihasilkan dari ingot yang dideoksidasikan dengan ferrosilicon dan dicor, kadar karbonnya terjamin. Poros-poros untuk meneruskan putaran yang tinggi dan baban yang berat dibuat dari paduan dengan pengerasan kulit yang sangat tahan terhadap keausan. Bahan untuk paduannya antara lain baja crhom nikel molibdem, baja crhom dan masih banyak lainnya.

a) Korosi

Dalam perancangan perlu diperhatikan dengan penggunaan bahan, hal ini untuk mencegah terjadinya korosi dengan cepat pada poros. Klasifikasi poros menurut pembebanannya:

b) Poros transmisi

Daya ditransmisikan pada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli atau sproket rantai dll.

c) Spindle

Spindle adalah poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas, dimana beban utamanya berupa puntiran.

d) Gandar

Gandar adalah poros yang tidak mendapat beban puntir, bahkan kadang-kadang tidak boleh berputar.

Menurut bentuknya poros dapat digolongkan atas: a) poros lurus umum

b) poros engkol c) poros luwes

4. Puli

(22)

Puli digunakan untuk menumpu sabuk pada ujung-ujung conveyor. Pada ujung dimana penggerak ditetapkan, digunakan puli penggerak dan pada ujung terminal lainnya.

Gambar 2.24. Puli bergerigi 5. Transmisi sabuk gilir

Jarak yang jauh antara dua buah poros sering tidak memungkinkan transmisi langsung dengan roda gigi. Dalam hal demikian, cara transmisi putaran atau daya yang lain dapat diterapkan, dimana sebuah sabuk luwes dibelitkan sekaliling puli. Transmisi sabuk bekerja atas dasar gesekan belitan.

Untuk menghindari terjadinya slip antara puli dan sabuk, maka digunakanlah sabuk gilir (timing belt/sabuk bergigi). Sabuk gilir dibuat dari karet neoprene atau plastic poliuretan sebagai bahan cetak, dengan ini dari serat gelas atau kawat baja. Karena sabuk gilir dapat melakukan transmisi mengait seperti pada roda gigi atau rantai, maka gerakan dengan perbandingan putaran yang tepat dapat diperoleh. Belt gilir banyak dipakai dimesin foto copy.

Gambar 2.25. Transmisi sabuk gilir

B. Container Rokok

(23)

Container rokok merupakan tempat penampungan rokok. Kapasitas dari setiap container adalah 5 bungkus rokok dengan jenis/merek yang sama. Posisi container diatas conveyor rokok.

Dimensi luar container dari 9 buah ini sama, karena untuk memudahkan panempatan dalam rangka (frame). Dimensi dalam dan pintu keluar rokok pada container berbeda, disesuaikan dengan jenis/merek rokok. Bahan container adalah acrylic transparan dengan tebal 1,5 mm.

Container bisa dimasukkan dan dikeluarkan dari mesin vending rokok. Ini terjadi pada saat rokok didalam habis dan perlu isi ulang. Untuk memudahkan dalam memasukkan dan mengeluarkan maka disamping kanan dan kiri dibuat rel. Supaya rokok tidak jatuh dari container dibuat landasan/tumpuan dibagian bawah kontainer.

Gambar 2.26. Container i. Gambaran Umum Sistem Pengendalian

A. Pengendalian Sistem

Suatu sistem kendali dapat sebagai konsep yang digunakan untuk pegendalian keluarannya bagi beberapa nilai tertentu atau urutan tertentu yang berharga.

Ada banyak situasi dimana kendali dicoba-coba oleh materi dinyalakan atau batal/mulai pada yang telah ditetapkan lebih dulu tertentu atau menilai untuk kendali proses dan melibatkan selangkah urutan operasi. Setelah langkah pertama selesai kemudian melangkah kedua start. Setelah langkah kedua selesai kemudian melangkah ketiga

(24)

start, dan seterusnya. Istilah kendali sequential digunakan ketika kendali sedemikian hingga tindakan diperintahkan menjadi suatu urutan waktu. Ini bisa jadi dengan suatu ulangan.

Diagram skematik pengendali Tombol

Elevator

Conveyor rokok

Conveyor lantai

Elevator

B. Pengendalian Pada Container dan Conveyor Rokok

Container mampu menampung 5 bungkus rokok. Rokok disusun dalam posisi bertumpukan keatas. Rokok yang akan bergeser adalah rokok pada bagian paling bawah. Setelah rokok yang paling bawah keluar dari kontainer maka rokok yang diatasnya akan turun. Dan begitu seterusnya. Rokok akan bergeser dari container satu persatu.

Conveyor akan beroperasi setelah tombol ditekan, kemudian menggeser rokok pada container menuju ke conveyor lantai. Conveyor rokok akan berhenti apabila tuas penggeser menyentuh tuas limit switch (LS2) dibawah belt. Apabila rokok pada container habis maka lampu akan menyala karena tuas atas tidak tersentuh (tidak mendapat tekanan) rokok.

(25)

2.4 Perancangan

2.4.1 Arti Perancangan

Perencanaan merupakan suatu usaha lanjut dari merencana. Merencana berarti merumuskan suatu rencana dalam memenuhi kebutuhan manusia. Dimana setiap manusia tiap harinya melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan. Untuk memudahkan kita dalam menentukan sikap sebaiknya dalam mengutarakan kebutuhannya diutarakan dengan jelas. Kita bisa melihat contoh dalam kehidupan yang dihadapi setiap manusia. Kita bisa melihat contoh dalam kehidupan yang dihadapi setiap manusia, misalkan saja satu keluarga yang mempunyai suatu rencana untuk berlibur dimana setiap anggota keluarga memiliki suatu keinginan yang berbeda dalam memilih tempat berlibur, dan mengambil suatu keputusan harus mempertimbangkan waktu, jarak biaya, perjalanan, biaya inap dan juga harus bisa mengcover keinginan dari semua anggota keluarga.

Berbeda dengan persoalan ilmiah atau matematik, dimana persoalan perencanaan tidak memiliki jawaban yang khas. Dalm hal ini sangat mustahil untuk mengharapkan suatu jawaban yang tepat atas permasalahan perencanaan. Pada kenyataan jawaban yang baik pada saat sekarang suatu permasalahan yang mungkin bisa jadi besok menjadi jawaban yang tidak baik. Hal ini dikarenakan adanya suatu perkembangan yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan sehingga menuntut pula suatu keputusan yang sesuai dengan kondisi terakhir.

Suatu persoalan perencanaan memiliki maksud yaitu suatu kreasi atas suatu yang memiliki kenyataan fisik. Perencanaan dalam bidang teknik menyangkut suatu proses dimana prinsip-prinsip ilmiah dan alat teknik seperti matematika, komputer, grafik, dan bahasa dalam menghasilkan suatu rancangan yang kalau dilaksanakan akan bisa memenuhi kebutuhan manusia.

2.4.2 Perancangan Teknik Mesin

Perencanaan teknik mesin merupakan suatu sistem yang berkaitan dengan bidang mesin, struktur, produk, alat-alat dan lain sebagainya. Pada umumnya perencanaan teknik mesin mempergunakan matematika, ilmu bahan dan ilmu mekanika teknik. Untuk perencanaan mesin perencana harus menguasai disiplin

(26)

ilmu yang mendasari bidang permesinan misalkan saja tentang ilmu fluida panas dan lain sebagainya.

2.4.3 Tahapan Perancangan

Sebelum kita memulai suatu perencanaan dalam diri kita akan timbul beberapa persoalan serta pertanyaan bagaimana kita akan memulainya. Untuk itu kita perlu membuat suatu bagan sebelum kita memulai suatu perencanaan.

Gambar 2.27. Tahapan perencanaan Sintesa

Analisa dan Optimasi

Evaluasi

Perumusan Masalah Pengenalan kebutuhan

Penyajian

2.4.4. Evaluasi dan Penyajian

Sebelum kita memutuskan secara final dari suatu rencana, terlebih dahulu kita mengevaluasi rencana tersebut. Evaluasi sangatlah penting karena evaluasi merupakan tahap akhir dalam suatu perencanaan, dengan evaluasilah kita akan mengetahui apakah rencana ini sudah memenuhi kebutuhan yang menjadi tuntutan dalam masyarakat ? dengan begitu seandainya belum memenuhi dari keinginan kita dalam perencanaan maka kita perlu mengadakan langkah-langkah ulang dari

(27)

awal, dan seandainya sudah memenuhi keinginan maka kita bisa teruskan dalam bentuk penyajian.

Penyajian merupakan suatu cara untuk menyampaikan hasil perencanaan kepada publik atau orang lain. Ada tiga cara untuk menyampaikan hasil perencanaan yaitu secara tertulis (written), lisan (oral), dan dalam bentuk grafik. Ketiga cara ini merupakan kunci bagi seseorang untuk menginformasikan hasil perencanaan kepada orang lain. Untuk itu bagi para sarjana harus bisa menguasai ketiga cara ini, kalau salah satu dari ketiga cara ini tidak dapat dikuasai maka akan sulit orang lain untuk mengetahui kemampuan kita.

2.4.5. Pertimbangan Perancangan

Dalam merencanakan kita sangatlah perlu memperhatikan hal-hal yang bisa mempengaruhi pada suatu yang kita rencanakan. Apabila kita lupa akan hal tersebut maka bisa saja terjadi kegagalan pada perencanaan itu sendiri.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dari perencanaan untuk teknik mesin ini sangat berkaitan dengan sifat yang mempengaruhi dari elemen itu sendiri. Kadang jika kekuatan dari suatu elemen merupakan faktor yang paling penting dalam mencari dari geometri dan ukuran dari elemen tersebut. Selain dari kekuatan juga masih banyak faktor-faktor lainnya misalkan saja: kekuatan, keandalan, pertimbangan panas, korosi keausan, gesekan pembuatan, kegunaan, kekakuan dan masih banyak lagi faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Gambar

Gambar 2.1. Mesin vending rokok dengan kapasitas 60 pilihan  ™  Tampilan
Gambar 2.3. Mesin vending rokok yang direncanakan
Gambar 2.5. Conveyor rokok
Gambar 2.6. Container
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan penguasaan pasar tersebut pihak AHM perlu mengetahui posisi dari perusahaannya dalam industry sepeda motor, karena salah satu

Pada P satu, pera+at mengidenti(ikasi penyebab isolasi so%ial,  berdiskusi dengan pasien mengenai keuntungan dan kerugian apabila berinteraksi dan tidak berinteraksi dengan

Rasa takut, ragu, tak percaya.. Kau harus membuang

Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Barito Kuala mengalami penurunan sebanyak 199

Dari penjelasan gomes dapat diartikan bahwa pelatihan merupakan suatu yang penting untuk diberikan kepada pekerja (pegawai) yang ada dalam organisasi guna

Selain itu karena agama Hindu di Pura Penataran Luhur merupakan agama Hindu yang bernuansakan Jawa, membuat masyarakat tidak menolak adanya umat Hindu dan pura

Struktur ungkapan kepercayaan ini adalah ungkapan yang terdiri atas 2 bagian Anak gadih indak buliah manyapu sanjo ari yang menyatakan sebab, karena pada bagian ini ungkapan yang

Berdasarkan hasil analisis elastisitas diketahui bahwa E1 > E2, E3 (0,474 > 0,311 dan 0315) berarti variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap