I.
Bagian ini membahas tentang pentingnya mesin pengiris ubi dalam konteks peningkatan produksi dan kualitas keripik ubi. Penggunaan pisau dapur dan alat serut tradisional dibandingkan dengan mesin pengiris manual, menyorot keterbatasannya dalam hal ketebalan irisan yang konsisten, efisiensi kerja, dan potensi bahaya. Analisis ini menekankan perlunya inovasi teknologi tepat guna untuk mengatasi kendala tersebut dan meningkatkan daya saing produk keripik ubi di pasaran. Pernyataan ini langsung berkaitan dengan tujuan pembelajaran untuk memahami permasalahan yang ada dalam industri pengolahan makanan ringan berbasis ubi dan bagaimana teknologi dapat menjadi solusinya.
II.
Bagian ini menjelaskan tahapan umum perancangan alat atau mesin, mengacu pada Niemann (1994) dan beberapa langkah desain lainnya. Diskusi meliputi penyelidikan masalah, penentuan solusi, analisis solusi, detail rancangan, dan penanganan hambatan dalam pengembangan desain. Secara pedagogis, bagian ini mengajarkan mahasiswa tentang metodologi desain engineering yang sistematis dan iteratif, menekankan pentingnya mempertimbangkan berbagai faktor seperti fungsionalitas, biaya, dan estetika dalam proses perancangan. Pemahaman ini penting untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah secara sistematis.
III.
Bagian ini mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang mempengaruhi kualitas pengirisan ubi, yaitu jarak mata pisau ke landasan, kecepatan potong, dan kecepatan pengumpanan bahan. Ini memberikan dasar ilmiah untuk memahami bagaimana parameter-parameter tersebut mempengaruhi hasil akhir produk. Dari perspektif pembelajaran, bagian ini mengajarkan mahasiswa untuk menganalisis dan mengidentifikasi variabel-variabel penting dalam proses produksi dan bagaimana mengoptimalkannya untuk mencapai kualitas yang diinginkan. Ini mempersiapkan mereka untuk berpikir kritis dan analitis dalam konteks rekayasa.
IV.
Bagian ini menjelaskan secara rinci komponen-komponen utama mesin pengiris ubi yang akan dirancang, disertai dengan gambar (Gambar 2.4). Ini memberikan gambaran visual dan deskriptif tentang arsitektur mesin. Secara akademis, bagian ini penting untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang sistem mekanik yang terlibat. Secara pedagogis, ini membantu mahasiswa memvisualisasikan dan memahami bagaimana berbagai komponen saling berinteraksi untuk mencapai fungsi yang diinginkan. Ini juga memperkenalkan mahasiswa pada terminologi dan konsep-konsep teknik mesin.
V.
Bagian ini menjelaskan proses pengirisan ubi secara detail, mulai dari pengumpanan bahan hingga keluarnya produk irisan. Ini memberikan pemahaman tentang mekanisme kerja mesin. Secara pedagogis, bagian ini melengkapi pemahaman mahasiswa tentang fungsi dan interaksi komponen mesin yang dibahas sebelumnya. Ini juga memperkuat pemahaman konseptual mereka tentang proses produksi dan bagaimana prinsip-prinsip teknik diterapkan dalam praktik.
VI.
Bagian ini membahas perhitungan dan pertimbangan desain untuk berbagai komponen mesin, termasuk motor penggerak, poros, bantalan, sistem transmisi puli dan sabuk, baut, dan pengelasan. Rumus-rumus dan perhitungan yang digunakan dijelaskan secara detail. Secara akademis, bagian ini menunjukkan aplikasi prinsip-prinsip teknik mesin dalam desain dan perhitungan. Secara pedagogis, bagian ini memberikan contoh nyata penerapan konsep-konsep teoritis yang dipelajari dalam konteks perancangan mesin. Mahasiswa dapat belajar bagaimana menyelesaikan masalah teknik melalui perhitungan dan analisis.
2.6.1. Motor penggerak
Sub-bagian ini membahas pemilihan dan perhitungan daya motor listrik yang dibutuhkan, mencakup perhitungan daya tanpa beban dan daya dengan beban. Rumus-rumus yang digunakan dijelaskan secara detail. Secara pedagogis, bagian ini memperkenalkan mahasiswa pada konsep-konsep dasar dalam pemilihan motor dan perhitungan daya, menekankan pentingnya memilih motor yang sesuai dengan kebutuhan sistem. Mahasiswa belajar mengaplikasikan rumus dan prinsip-prinsip fisika dalam konteks perancangan mesin.
2.6.2. Poros
Sub-bagian ini membahas pemilihan bahan dan perhitungan pembebanan pada poros, termasuk momen puntir, sudut puntir, dan tegangan geser. Rumus-rumus yang digunakan dijelaskan secara detail. Secara pedagogis, bagian ini memperkuat pemahaman mahasiswa tentang mekanika material dan desain poros, dan mengasah kemampuan mereka dalam melakukan perhitungan teknik. Mereka belajar menganalisis kekuatan dan ketahanan material untuk memilih bahan yang tepat.
2.6.3. Bantalan
Sub-bagian ini membahas pemilihan dan perhitungan bantalan yang tepat, termasuk perhitungan beban ekivalen dinamis. Rumus-rumus yang digunakan dijelaskan secara detail. Secara pedagogis, bagian ini memberikan pemahaman praktis tentang perancangan sistem bantalan, menekankan pentingnya pemilihan bantalan yang tepat untuk memastikan operasi mesin yang lancar dan tahan lama. Mahasiswa belajar menganalisis beban dan memilih bantalan yang tepat berdasarkan kapasitas beban dan kecepatan putaran.
2.6.4. Sistem Transmisi Puli dan Sabuk
Sub-bagian ini membahas perhitungan dan pemilihan sistem transmisi puli dan sabuk, termasuk perhitungan diameter puli, kecepatan linier sabuk, panjang sabuk, dan daya yang dapat ditransmisikan. Rumus-rumus yang digunakan dijelaskan secara detail. Secara pedagogis, bagian ini memberikan pemahaman praktis tentang perancangan sistem transmisi daya, menekankan pentingnya pemilihan sistem transmisi yang tepat untuk mentransfer daya secara efisien dan andal. Mahasiswa belajar mengkalkulasi rasio kecepatan, panjang sabuk, dan daya yang dapat ditransmisikan.
2.6.5. Baut
Sub-bagian ini membahas perhitungan dan pemilihan baut yang tepat, termasuk perhitungan tegangan tarik dan tekanan permukaan pada ulir. Rumus-rumus yang digunakan dijelaskan secara detail. Secara pedagogis, bagian ini memberikan pemahaman praktis tentang perancangan sambungan baut, menekankan pentingnya pemilihan baut yang tepat untuk menjamin kekuatan dan ketahanan sambungan. Mahasiswa belajar mengkalkulasi kekuatan baut dan memilih baut yang sesuai dengan kapasitas beban.
2.6.6. Pengelasan
Sub-bagian ini membahas perhitungan dan pertimbangan desain untuk sambungan las, termasuk sambungan tumpul dan sambungan T. Rumus-rumus yang digunakan dijelaskan secara detail. Secara pedagogis, bagian ini memberikan pemahaman praktis tentang perancangan sambungan las, menekankan pentingnya pemilihan jenis dan teknik pengelasan yang tepat untuk menjamin kekuatan dan ketahanan sambungan. Mahasiswa belajar menganalisis kekuatan sambungan las dan memahami berbagai jenis sambungan las.