• Tidak ada hasil yang ditemukan

MESIN PEMINDAH BAHAN.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MESIN PEMINDAH BAHAN.docx"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MESIN PEMINDAH BAHAN

“Elevator atau Lift”

KELOMPOK I: SUPRIADI D211 12 002 NOERMANSYAH M.R. D211 12 003 MUHRIANDI NUR D211 12 004 EDISON D211 12 006 MARIUS PANANGANAN D211 12 005 MASHURI BADRU D211 12 102

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami (kelompok I) panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya lah maka kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “Mesin Pemindah Bahan (Lift)” untuk memenuhi tugas mata kuliah mesin pemindah bahan.

Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini. Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.

Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Dalam hal ini kami tidak menutup pintu bagi masuknya setiap kritik serta komentar dari para pembaca yang dapat kami pakai untuk menyempurnakan makalah yang sangat sederhana ini, dengan keadaan yang bagaimanapun kiranya makalah ini dapat memiliki arti bagi hidup belajar

kita.

Gowa, 1 April 2015

(3)

A. SEJARAH PERKEMBANGAN ELEVATOR

Elevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama lift. Lift adalah salah satu alat Bantu dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk mempermudah aktifitas manusia yang rutinitasnya lebih sering berada didalam gedung-gedung bertingkat. Elevator merupakan alat transportasi yang pengendaliannya tidak dilakukan oleh manusia secara langsung, sehingga semua pengguna elevator sepenuhnya tergantung pada kehandalan teknologi dari alat transportasi vertikal ini.

Keberadaan dari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari pada tangga dalam mencapai tiap-tiap lantai berikutnya pada suatu gedung bertingkat, dengan demikian keberadaan elevator tidak dikesampingkan ini dikarenakan dapat mengefisienkan energi dan waktu sipengguna elevator tersebut. Sistem keberadaan elevator dan segala kemajuan dan kehandalannya tidak serta merta mengalami perkembangan-perkembangan secara bertahap, sejak keberadaannya pertama kali dibangun.

Sejak pertama kali dibangun, sistem penggerak elevator pada awal perkembangannya dimulai dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan menggunakan tenaga non mekanik.

Sejarah perkembangan elevator modern sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1830-an, setelah diperkenalkannya pasangan kawat selling ( wire rope ) dengan katrol ( pully ). Awal mulanya penggunaan elevator ini digunakan untuk pertambangan di eropa dan segera diikuti oleh negara-negara lain termasuk amerika.

Perkembangan elevator sangat lambat pada awal tahun 1970-an, namun sejak diperkenalkannya transistor dan alat pendukung elektronik lainnya pada sistem kontrol elevator pada saat itulah perkembangan kontroller elevator begitu pesat.

B. KOMPONEN UTAMA ELEVATOR

Apabila kita ingin mengetahui sistem kerja elevator, maka kita harus mengetahui komnponen utama dalam elevator tersebut. Untuk mempermudah kita mengetahui cara kerja elevator secara keseluruhan, disini penulis akan menggolongkan tata letak komponen-komponen elevator dalam dua bagian ruangan, yaitu ruang mesin ( Machine Room ) dan ruang luncur ( Hoistway ).

(4)

Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut terjadinya semua proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan. Didalam ruang mesin terdapat beberapa alat penggerak elevator, yaitu

a. Motor penggerak

Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (Ac) dari PLN yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor penggerak ini mempunyai kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai dengan 210 putaran per menit. Dengan kapasitas tegangan motor 7.5 KW dan menggunakan arus maksimal 25 Ampere.

Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yang berfungsi menahan motor ketika kereta elevator telah sampai pada lantai yang dituju, pergerakan cepat atau lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic Control) .Motor penggerak dalam menarik dan menurunkan elevator menggunakan tali baja ( rope ) yang melingkar pada puli mesin ( sheave ), lebih jelas mengenai pembahasan motor listrik yang dipakai oleh elevator akan di jelaskan pada bab IV. Dibawah ini adalah gambar motor listrik yang digunakan pada elevator.

Gambar 1. mesin elevator b. Governor

Governor adalah komponen penggerak utama dalam elevator, didalam governoor ini terdapat saklar yang berfungsi untuk menonaktifkan semua rangkaian sehingga otomatisasi elevator mati dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat pengait rem, pengait rem ini berfungsi untuk menghentikan kawat selling dan kawat selling ini menarik rem yang ada di kereta elevator.

(5)

Gambar 2. Governor c. Panel

Panel ini adalah tempat control elevator secara otomatis, panel ini terdapat inverter motor dan program logic control yang berfungsi untuk mengatur geraknya elevator.

2. Ruang luncur

Ruang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi berbentuk lorong vertikal, disinilah elevator menjangkau tiap-tiap lantainya.didalam ruang luncur ini terdapat beberapa komponen utama yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam ruang mesin. Ruang luncur adalah lubang lintasan dimana kereta tersebut bergerak naik dan turun. Lubangi harus merupakan lubang tertutup dan tidak ada hubungan langsung ke ruang diluarnya (kecuali untuk lubang 2 (dua) buah lift yang berdampingan).

a. Ruang luncur (Shaft, Hoistway) merupakan Lubang lintasan kereta lift yang bebas hambatan antara pit sampai pada bagian lantai bawah ruang mesin lift.

b. Rel (Guide Rail) adalah profil baja khusus pemandu jalannya kereta (car) dan bobot pengimbang (counter weight), Ukuran rel untuk kereta biasanya lebih besar dari pada rel untuk bandul pengimbang. Terpasang tegak lurus dari bawah sampai keatas. Adapun fungsi rel ada empat yaitu:

1. Sebagai pemandu jalannya kereta dan bobot imbang (counter weight) lurus vertical.

(6)

beban tidak merata.

3. Sebagai sarana tempat memasang saklar, pengungkit (Cam) dan puli penegang.

4. Sebagai penahan saat kereta dihentikan oleh pesawat pengaman (safety device/gear).

c. Sakelar batas lintas (Limit Switch), ada dua jenis sakelar batas lintas untuk pembalik arah (direction switch) dan final switch, biasanya terpasang pada rel kereta, dipasang dibagian atas dan bagian bawah rel berfungsi untuk menjaga agar kereta tidak menabrak pit atau lantai kamar mesin.

d. Pelat Bendera (Floor vane) dipasang pada rel kereta yang fungsinya untuk mengatur pemberhentian kereta pada lantai yang dikehendaki dan mengatur pembukaan pintu pendaratan (landing door). Untuk jenis tertentu landing vane ini ditiadakan dan diganti dengan pulsa detector (encoder) di kamar mesin.

e. Pintu pendaratan (Hall Door) terdiri dari beberapa bagian, antara lain: door hanger, door sill dan door panel. Berfungsi untuk menutup ruang luncur dari luar. Pada hall door ini dipasang alat pengaman secara sehingga apabila salah satu pintu terbuka lift tidak dapat dijalankan. 3. Kereta

Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail di kedua sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail ( sliding guide ) yang berfungsi memandu atau menapaki rail.

a. Rangka kereta terdiri dari:

1. Cross head channel atau disebut "car sling", yaitu rangka sebagai tempat tali baja tarik diikat dengan pegas dan baul soket dan dudukan sepatu luncur (sliding guides) atau roda pemandu (roller guides).

2. Bottom channel, rangka bawah tempat benturan buffer (safety plank). 3. Dua buah tiang tegak kiri dan kanan (up-right channels atau

stiels). Keempat bagian tersebut membentuk segi empat kokoh dengan plat baja penguat pada sudut-sudutnya.

b. . Pintu Kereta (Car Door) terdiri dari beberapa bagian, antara lain: door hanger, door sill, door panel dan mechanisme yang mengatur buka tutup pintu. Berfungsi untuk menutup kereta dari luar. Pada pintu kereta (car door) ini dipasang alat pengaman secara seri sehingga apabila pintu terbuka lift tidak dapat dijalankan.

c. COP (Car Operating Panel-Operating Panel Board), ada satu atau lebih COP. Biasanya terletak pada sisi depan kereta (pada front return panel) pada panel tersebut terdapat tombol tombol lantai dan tombol

(7)

pcngatur buka-tutup pmtu.

d. Interphone biasanya terletak pada COP (atau pada lokasi yang mudah dicapai) yang berfungsi untuk mengadakan komunikasi (dalam keadaan tertentu) antara kereta, kamar mesin (Machine Room) dan ruang kontrol gedung.

e. Alarm Buzzer terletak pada COP (OPB). Berfungsi untuk memberi tanda bila lift berbeban penuh atau tanda-tanda lain.

f. Switching Box (biasanya menjadi satu dengan COP) biasanya terletak dibawah COP secara tertutup (yang dapat dibuka hanya dengan kunci khusus) didalamnya terletak tombol-tombol pengatur.

g. Floor Indicator adalah nomor penunjuk lantai dan arah jalannya kereta. Biasanya terletak di sisi atas pintu kereta (transom) atau pada COP. h. Lampu Darurat (Emergency lighting) biasanya terletak diatas atap kereta,

fungsinya untuk menerangi kereta dalam keadaan darurat (listrik mati) dengan sumber dari baterai.

i. Sakelar pintu darurat (Emergency exit switch) terletak pada pintu darurat diatas kereta. Fungsinya untuk memastikan agar kereta tidak berjalan apabila pintu darurat dibuka untuk proses penyelamatan.

j. Sakelar tali baja (Rope switch) terletak diatas kereta pada bagian pengikat tali baja. Fungsinya untuk mematikan lift apabila ada salah satu rope yang kendor atau. putus.

k. Safety Link adalah mekanisme penggerak alat pengaman (safety device) diatas kereta yang dihubungkan dengan governor dikamar mesin. Berfungsi untuk menahan kereta over speed kebawah (dalam keadaan darurat).

l. Selector switch (untuk lift jenis lama) adalah mekanisme penggerak alat pengaman (safety device) diatas kereta yang dihubungkan dengan selector lift. Berfungsi untuk memberhentikan kereta apabila selector tape mengalami kerusakan (dalam keadaan darurat).

(8)

Gambar 3. Pemandu rel ( Slidding Guide )

Selain pemandu rail (sliding guide) juga terdapat karet peredam (silencer rubber) yang berfungsi untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai start, selain itu pula terdapat pendeteksi beban (switch overload) yang terdapat dibawah kereta elevator. Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor gerak (safety ray) dan sensor sentuh (safety shoe) yang terpasang pada pintu kereta dan berfungsi supaya untuk penumpang elevator tidak terjepit pintu elevator, didalam kereta elevator juga terdapat tombol-tombol pemesanan lantai (floor butto) yang akan dituju oleh pengguna elevator.

Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper yang bekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan (proximity) yang berfungsi menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan level atau rata maka motor stepper akan membuka pintu secara otomatis.

4. Saklar Pintu

Saklar pintu atau sering disebut dengan door contact adalah salah satu komponen yang termasuk penting dalam pengamanan elevator, cara kerja dari saklar pintu ( door contact ) ini adalah saklardihubungkan kabel saklar pintu ( door contact ) tiap-tiap lantai secara seri.

Apabila salah satu pintu dibuka secara sengaja maka elevator tidak akan bekerja, ini dikarenakan untuk keselamatan pengguna elevator atau bagian perawatan elevator.

(9)

Gambar 5. Saklar pintu ( door contact )

5. Bobot imbang ( counterweight )

bobot imbang atau counterweight biasanya terpasang dibelakang atau disamping kereta elevator, bobot dari bobot imbang ini harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Faktor-faktor yang menentukan berapa berat dari bobot imbang ini diantaranya harus memperhitungkan berat kereta, kapasitas penuh pada kereta dan faktor keseimbangan.

Besar faktor keseimbangan biasanya sebagai berikut : Kapasitas Elevator Faktor Keseimbangan

>> 1200 kg 40 % s/d 42,5 %

600 kg s/d 1150 kg 45 %

300 kg s/d 580 kg 50 % s/d 55 %

Table 1. Besaran factor bobot imbang

Sebagai contoh, elevator dengan kapasitas Q = 1200 kg dengan berat kereta kosong 2400 kg dan faktor bobot imbang sebesar 42,5 % maka perlu diimbangi dengan bandul ( filler weight ) ?

Penyelesaian :

2400 + 42,5 % x 1200 = 29310 Kg 6. Lobi lift (Lift Hall)

a. Lobi lift (Lift Hall) adalah ruang bebas yang lerletak didepan pintu hall lift. b. Tombol Lantai (Hall button) adalah Tombol pemanggil kereta, di hall.

c. Sakelar Parkir (Parking switch) biasanya terletak di lobby utama didekat tombol lantai (hall button), berfungsi mematikan dan menjalankan lift.

(10)

d. Sakelar Kebakaran (Fireman Switch) biasanya terletak di lobby utama disisi atas hall button, berfungsi untuk mengaktipkan fungsi fireman control atau fireman operation.

e. Petunjuk Posisi Kereta (Hall indicator) biasanya terletak di transom masing-masing lift.

Mengenal Secara umum peralatan pengaman safety device pada lift

1. Cirduit braker,berfungsi :Memutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panel control lift. Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over current).

2. Governoor, berfungsi :Memutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor mendeteksi terjadinya over speed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley governoornya).Menjepit sling governor (catching).Secara mekanik bandul governor akan menjepit sling governor (rope governor) dan dengan terjepitnya sling ini,maka sling ini akan menarik safety wedge pada unit safety gear/safety wedge yang terletak di bawah car lift dan akan mencengkaram rail untuk melakukan pengereman secara paksa terhadap lift.

3. Final limit switch (upper/bagian atas),berfungsi :

Merupakan double proteksi untuk menghentikan operasi lift jika limit switch (upper) gagal beroperasi.

4. Limit switch (upper/bagian atas),berfungsi :

Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai tertingginya. 5. Emergency exit (manhole),berfungsi :

Penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari dalam sangkar melalui manhole ini pada saat emergency.Manhole ini hanya dapat di buka dari sisi luar bagian atas.jika pintu ini terbuka lift otomatis akan berhenti. 6. Emergency light (lampu emergency),berfungsi :

Lampu emergency akan menyala secara otomatis jika terjadi pemdaman sumber listrik.Lampu ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15 menit. 7. Safety gear/safety wedge,berfungsi :

Melakukan pengereman (menjepit) terhadap rail jika governor mendeteksi terjadinya over speed.

8. limit switch (Lower/bagian bawah),berfungsi :

Menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai terendahnya. 9. Final limit switch (lower/bagian bawah), berfungsi :

(11)

Merupakan double proteksi untuk menghentikan opersi lift jika limit swich gagal beroperasi.

10 Lubang kunci pintu luar,berfungsi :

Terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang memungkinkan untuk di buka jika ingin melakukan pertolongan darurat pada penumpang jika terjadi emergency.

11 Door lock switch,berfungsi :

Mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi (running).Pintu hanya dapat di buka setelah sangkar berhenti.

12. Interphone,berfungsi :

Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building maintenance) di ruang mesin,ruang control atau ruang security jika terjadi pemdaman listrik atau hal emergency.

13. Safety shoe,berfungsi :

Mendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka kembali jika mendeteksi sesuatu.Photocell dapat di gunakan secara bersamaan safety shoe ini.

14. Weighing Device (pendeteksi beban),berfungsi :

Memberikan / mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device ini mendeteksi beban sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif pintu lift akan tetap terbuka sampai dengan sangkar di kurang bebannya. 15. Apron, berfungsi :

Mencegah penumpang terjatuh ke dalam hoistway (ruang luncur lift) pada saat penumpang mencoba keluar ketika lift berhenti tidak level.

16. Buffer, berfungsi :

Jika sangkar atau counterweight (beban penyeimbang) bergerak kea rah paling bawah,buffer akan mengurangi terjadinya shock (guncangan). C. JENIS ELEVATOR DAN PENGGUNAANNYA

1. Pembagian Jenis Dilihat dari Sudut Muatan :

Secara umum jenis lift dilihat dari pemakaian muatan dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu :

a. Lift Penumpang (Passenger Elevator) b. Lift Barang (Freight Elevator)

(12)

Secara teknis lift-lift tersebut tidak jauh berbeda secara prinsip. Namun perbedaan yang nyata dari kedua lift tersebut biasanya dapat kita bedakan pada interior dan perlengkapan operasi dari lift-lift tersebut. Juga pada sistem pengamanan operasi yang dipasang sebagian besar sama, hanya pada dumb waiter sistem pengamanan operasi yang disediakan lebih sederhana.

Perbedaan tersebut akan semakin nyata apabila dibandingkan antara lift barang untuk pabrik (besar) dengan lift penumpang yang dipergunakan didalam gedung-gedung diperkantoran. Lift barang untuk pabrik (sesuai dengan kebutuhan) biasanya dilengkapi dengan pembuka pintu yang lebih besar, baik dipasang dengan pembukaan secara horizontal (terdiri lebih dari dua pintu) maupun yang dipasang dengan sistem pembukaan pintu vertikal (biasanya terdiri dari dua daun pintu atau lebih).

Perbedaan lain juga dapat dilihat pada cara penulisan kapasitas muatannya. Kapasitas digerakan pada COP (Car Operation Panel, Operation Panel Board) didalam kereta biasanya dinyatakan dalarn kilogram (kg) atau (Ib) untuk jenis lift barang, sedangkan untuk penumpang sering dinyatakan dalam jumlah orang (persons) atau kombinasi keduanya. Akan tetapi perbedaan tersebut akan menjadi semakin tipis apabila kita bandingkan lift penumpang dan lift barang yang terpasang dalam gedung perkantoran. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar lift barang yang terpasang didalam gedung hunian dipersyaratkan juga untuk dapat mengangkut penumpang atau orang.

2. Pembagian jenis dilihat dari penggunaan a. Elevator Penumpang

Elevator penumpang ini merupakan elevator yang sifatnya berfungsi dan sangat khusus untuk manusia saja, elevator ini sangat dijaga kehandalannya dan juga sangat dijaga keamanan dan keselamatan manusianya.

b. Elevator Barang atau Dumb Waiter

Elevator ini sangat khusus fungsinya untuk barang saja, elevator ini juga tak kalah handalnya dengan elevator penumpang namun ada sedikit perbedaan dalam system keamanannya.

c. Elevator Service

Elevator servise ini biasanya dipasang diperhotelan, yaitu fungsinya untuk pelayan-pelayan hotel untuk mengantarkan barang ke kamar-kamar penghuni hotel. Namun disini pula elevator ini tak kalah handalnya dengan elevator penumpang, perbedaan dari elevator service dengan elevator penumpang ini sangat jelas dari sistrem

(13)

pengangkutannya, yaitu elevator penumpang hanya khusus untuk manusia saja tapi elevator service ini juga berfungsi sebagai pengangkutan manusia dan barang.

d. Elevator Hidraulik

Elevator hidrolik ini sangat lain darpada yang lain, ini dilihat dari cara kerjanya dan juga fisiknya. Elevator ini biasanya digunakan oleh pasukan pemadam kebakaran dan kapasitas daya angkutnya pun sangat terbatas, elevator hidrolik ini sekarang tidak hanya dipakai oleh pemadam kebakaran saja. Sekarang elevator hidrolik sering dipakai oleh perusahaan telekomunikasi, bengkel-bengkel kendaraan bermotor, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.pesawat pengangkat. kk.mercubuana.ac.id/elearning/files.../13039-6-961878351400.doc. diakses pada tanggal 1 april 2015 pukul 10.00 wita.

(14)

Anonim.mesin pengangkat elevator.https://id.scribd.com/doc/244554495/2-Mesin-Pengangkat-Elevator diakses pada tanggal 1 april 2015 pukul 11.00 wita. Anonim. Elevator. https://id.scribd.com/doc/135823538/Elevator diakses pada

tanggal 1 april 2015. Pukul 08.00 wita.

Kusuma,yuriadi.elevator.2014.https://www.google.com/search?

q=makalah+tentang+elevator.doc&ie=utf-8&oe=utf-8 diakses pada tanggal 1 april 2015. Pukul 10.52 wita.

Gambar

Gambar 1. mesin elevator b. Governor
Gambar 2. Governor c. Panel
Gambar 3. Pemandu rel ( Slidding Guide )
Gambar 5. Saklar pintu ( door contact ) 5. Bobot imbang ( counterweight )

Referensi

Dokumen terkait

Penggerak Mula Motor Bakar Torak.. Penerbit

Rangka utama untuk motor penggerak dan poros merupakan bagian paling penting dalam konstruksi mesin pengupas biji melinjo karena tugas utamanya adalah menahan

Tiap escaltor harus dilengkapi dengan tombol yang dapat segera berfungsi mematikan arus listrik ke motor penggerak dan mengaktifkan rem jika rantai tangga terputus atau

Mesin ini dilengkapi motor listrik sebagai penggerak wadah peniris dan pencampur bumbu, keadaan ini akan mempermudah dan mempercepat pekerjaan saat kacang goreng akan

Ada beberapa komponen utama pada mesin penyuwir daging, yaitu motor listrik yang merupakan sumber penggerak dari mesin penyuwir tersebut, poros penyuwir untuk

Desain CNG Conversion kit diadopsi dari kendaraan bermotor di darat untuk digunakan pada motor penggerak kapal perikanan jenis motor diesel yang berbahan bakar

Perancangan mesin pengaduk adonan roti dengan kapasitas 43 kg yang secara rinci menjabarkan elemen mesin yang digunakan meliputi menghitung daya motor penggerak, diameter

- Motor penggerak robot harus dilengkapi dengan penghitung putaran (rotary encoder) dengan tingkat kepresisian tinggi, guna mengetahui secara pasti berapa jarak pergerakan