LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL
UNIVERSITAS UDAYANA
TEMA:
INDONESIA BERSIH, INDONESIA TERTIB, DAN INDONESIA MELAYANI
JUDUL KEGIATAN:
GERAKAN REVOLUSI MENTAL TANPA MENINGGALKAN KEARIFAN LOKAL DI DESA SUDIMARA
DESA : SUDIMARA
KECAMATAN : TABANAN
KABUPATEN : TABANAN
PROVINSI : BALI
KULIAH KERJA NYATA TEMATIK REVOLUSI MENTAL
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
HALAMAN PENGESAHAN
Tema : Indonesia Bersih, Indonesia Tertib, dan Indonesia Melayani Judul Kegiatan : Gerakan Revolusi Mental Tanpa Meninggalkan Kearifan Lokal
Di Desa Sudimara
Desa :Sudimara
Kecamatan : Tabanan
Kabupaten :Tabanan
Provinsi : Bali
Periode Pelaksanaan : 23 Juli s/d 29 Agustus 2016
Sumber Dana : Rp. 9.000.000 (KKN Tematik Revolusi Mental Kemenko PMK) Disusun Oleh :
NO NAMA NIM FAKULTAS
1 Ni Putu Surya Eni 1301305017 Ilmu Budaya
2 Ni Putu Ayuniantari 1301305022 Ilmu Budaya
3 I Gede Edi Wiranada 1302305036 Kedokteran
4 Tri Ayu Neska Sanga Udiyani 1303005034 Hukum
5 Dio Christianta Sergio 1303005061 Hukum
6 Adrian Wiratama 1304205075 Teknik
7 I Gede Billy Ambara Putra 1304505051 Teknik 8 Putu Widhianti Lestari 1305315013 Pertanian
9 I G A A Karishma Maharani Raiwijaya 1306105056 Ekonomi dan Bisnis 10 I Gede Rudi Juliantara 1306305044 Ekonomi dan Bisnis 11 Sang Ayu Putu Devi Pramesti 1306305027 Ekonomi dan Bisnis
12 Isadora Turnip 1307105046 Peternakan
13 Iin Masdiana 1308605005 Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
14 Maria Elysabet Pane 1309005053 Kedokteran Hewan
15 I Made Marta Supriawan 1311305005 Teknologi Pertanian
RINGKASAN
Revolusi Mental berorientasi pada kemajuan dan kemodernan sebagai gerakan yang melibatkan seluruh komponen bangsa dengan mensinergikan peran institusi pemerintahan bersama- sama rakyat, internalisasi nilai-nilai instrumental pada individu, keluarga, institusi sosial, masyarakat luas dan lembaga negara. Keberhasilan Revolusi Mental menyaratkan manusia unggul dengan pendidikan yang baik, memiliki keahlian dan keterampilan, menguasai teknologi, pekerja keras, mempunyai etos kerja serta komitmen yang tinggi untuk. bekerja dan bersinergi secara bergotong-royong.
Desa Sudimara merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan. Terdapat 10 banjar dinas dan 14 banjar adat di desa ini. Secara geografis Desa Sudimara merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian ± 10 M diatas permukaan laut. Desa Sudimara merupakan daerah pertanian dengan mayoritas pekerja sebagai petani dan nelayan. Jarak tempuh Desa Sudimara kurang lebih 5 km dari pusat kota Tabanan dan 30 km dari Kota Denpasar.
Judul kegiatan KKN di desa ini adalah “Gerakan Revolusi Mental Tanpa Meninggalkan Kearifan Lokal Di Desa Sudimara”. Sedangkan, tema KKN Tematik RM XIII Universitas Udayana di Desa Sudimara adalah “Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, dan Indonesia Tertib”. Berdasarkan tema tersebut maka diadakan berbagai program kegiatan di Desa Sudimara, yaitu:
1. Gerakan Indonesia Melayani, misalnya kegiatan KKN seperti memperbaiki sistem administrasi kantor desa atau kelurahan; loket pelayanan; sistem pelayanan terpadu; penyediaan informasi yang transparan tentang prosedur pelayanan.
2. Gerakan Indonesia Bersih, misalnya kegiatan seperti membangun sistem pemilahan sampah; ketersediaan sarana dan prasarana pengolahan sampah, melakukan penghijauan; membangun sistem pengolahan/bank sampah.
3. Gerakan Indonesia Tertib, misalnya kegiatan seperti melakukan kedisiplinan dalam antrian; sosialisasi anti kekerasan; sosialisasi anti-narkoba; penyediaan sarana antri; resolusi konflik. Berdasarkan program yang dibuat tersebut, tujuan umum dari kegiatan KKN tematik revolusi mental di desa Sudimara ini terbagi dalam dua poin, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Secara umum tujuan yang ingin dicapai dari KKN-RM ini adalah: a. Melatih dan menanamkan nilai-nilai kepribadian dalam hal:
Nasionalisme dan jiwa Pancasila
Keuletan, etos kerja dan tanggungjawab Kemandirian, kepemimpinan
Meningkatkan daya saing nasional
Mendorong learning community dan learning society
b. Mengubah cara pandang, pola pikir dan sikap, perilaku dan cara kerja baik mahasiswa maupun masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat
c. Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optmistik
d. Mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian
Sedangkan, tujuan khusus dari kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat maka tema-tema kegiatan KKN-RM sesuai dengan gerakan-gerakan sosial dalam meningkatkan etos kerja, integritas dan gotong royong seperti dalam hal:
1. Gerakan Indonesia Melayani 2. Gerakan Indonesia Bersih 3. Gerakan Indonesia Tertib
Hasil dan pelaksanaan dari kegiatan ini secara ringkas akan dijabarkan dalam tabel dibawah ini.
No. Program Pelaksanaan Hasil
1 Pembuatan Standar
operasional
Prosedur (SOP)
keterbukaan informasi publik
- 24 Agustus 2016
Terlayaninya masyarakat sesuai dengan prosedur yang efektif dan efisien.
2 Sosialisasi program
Kartu Indonesia
Sehat dan Kartu Indonesaia Pintar
- Jumat, 19
Agustus 2016
-Minggu, 21
Agustus 2016
- Terjaminnya layanan kesehatan bagi masyarakat yang tidak mampu - Terjaminnya layanan pendidikan bagi
yang tidak mampu
3 Pembuatan data
base adminitrasi desa
Senin, 21 Agustus
- Memberikan kemudahan aparatur desa dalam mencari dokumen yang diperlukan.
- Pemerintah desa memiliki
kelengkapan data base desa yang lebih baik.
4 Sosialisasi adminis-trasi desa berbasis IT
Senin, 21 Agustus
- Aparatur desa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam pembuatan data base berbasis IT.
- Aparatur desa dapat memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat dengan menggunakan perangkat computer
5 Pendampingan
Organisasi Bank
Sampah
Minggu, 21
Agustus 2016
- Masyarakat secara mandiri dapat mengatasi masalah sampah di lingkungannya
- Bank Sampah memberikan
penyelesaian masalah sampah secara efektif dan ekonomis
6 Pengadaan tempat
sampah dengan
menggunakan 3
media
Jumat, 19
Agustus 2016
- Memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam membuang sampah sesuai dengan jenisnya.
- Memberikan kemudahan ketika akan mendaur ulang sampah sesuai dengan jenis yang dibutuhkan
7 Sosialisasi pola
hidup sehat di
lingkungan
masyarakat dan
sekolah
Sabtu, 6
Agustus 2016
- Membelajarkan dan membiasakan
pola hidup sehat pada masyarakat dan siswa sekolah
- Mewujudkan lingkungan desa dan sekolah yang sehat
- Menciptakan pola hidup sehat pada masyarakat dan siswa
8 Pemanfaatkan
lahan pekarangan untuk
meningkatkan gizi
keluarga dan
keasrian
lingkungan desa
Minggu, 21
Agustus 2016
- Terciptanya pekarangan rumah yang ditanami tanaman yang bergizi bagi keluarga.
- Terciptanya pekarangan rumah yang bersih, sehat, dan indah
9 Gerakan
bersih-bersih dan gotong
royong (misal
bersih-bersih lingkungan
disekitar desa,
normalisasi selokan/got,
pembuangan air
limbah keluarga, dll)
- Jumat, 29 Juli 2016
-Minggu, 7
Agustus 2016
- Senin, 8
Agustus 2016
- Sabtu, 13
Agustus 2016
- Selasa, 16 Agustus 2016
- Munculnya sikap gotong royong dalam melaksanakan kebersihan lingkungan
10 Sosialisaasi dan
bahaya
penyalahgunaan
narkoba dan
pencegahan
kekerasan, seksual dan HIV
Rabu, 10
Agustus 2016
- Berkurangnya penyalahgunaan narkoba terutama di kalangan generasi muda
- Mencegah terjadinya kekerasan seksual terutama pada anak - Mewujudkan ketertiban dalam
kehidupan masyarakat
11 Tertib keamanan
lingkungan
Minggu, 21
Agustus 2016
- Pengelolaan keamanan lingkungan yang baik.
- Rasa tanggung-jawab masyarakat terhadap lingkungan
12 Tertib lingkungan fisik
Rabu, 24
Agustus 2016
- Terciptanya suasana yang tertib dan rapih melalui pengelolaan lingkungan fisik
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu. Adapun penulisan laporan ini merupakan syarat guna memenuhi kelengkapan tugas Kuliah Kerja Nyata 2016 mengenai kegiatan kelompok yang dilaksanakan dalam 5 minggu di Desa Sudimara.
Kami menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan laporan ini sangat penulis harapkan. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
drh. I Gusti Ketut Suarjana, M.P., selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.
drh. I Nyoman Ariadi selaku Kepala Prebekel Sudimara yang membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program di Keluarga Dampingan.
Ibu Padmawati atas izinnya untuk menempati rumah yang dijadikan pemondokan dan posko selama program KK Tematik RM (Revolusi Mental) berlangsung.
Serta semua pihak yang terkait dan rekan-rekan mahasiswa KKN Tematik RM Universitas Udayana Periode XIII Tahun 2016 di Desa Sudimara yang telah memberikan bantuan moral dan material dalam menyelesaikan program serta penyusunan laporan.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.
Sudimara, 22 Agustus 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
RINGKASAN ... iv
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisa Situasi ... 1
1.2 Identifikasi Permasalahan ... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat ... 4
-BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH 2.1 Tema dan Program ... 8
2.2 Jadwal Pelaksanaan ... 10
BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM 3.1 Program Pokok Tema ... 19
1. Pembuatan SOP Keterbukaan Informasi Publik ... 19
2. Sosialisasi Program KIS dan KIP ... 21
3. Pembuatan Database Administrasi Desa ... 24
4. Sosialisasi administrasi Desa Berbasis IT ... 27
5. Sosialisasi Pengelolaan Sampah Melalui Manajemen Bank Sampah ... 30
6. Pendampingan Organisasi Bank Sampah ... 32
7. Pengadaan Tempat Sampah dengan Menggunakan Tiga Media ... 36
8. Sosialisasi PHBS di Lingkungan Sekolah ... 40
9. Pemanfaatan Lahan Pekarangan Untuk Meningkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa ... 44
10. Gerakan Bersih-bersih dan Gotong Royong ... 48
11. Sosialisasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan Pencegahan Kekerasan Seksual, dan HIV ... 56
12. Tertib Keamanan Lingkungan ... 59
BAB IV RANCANGAN ANGGARAN BIAYA
4.1 Program Mewujudkan Aparatur Desa yang Siap ... 65
4.2 Program Mewujudkan Lingkungan Desa yang Bersih ... 66
4.3 Program Mewujudkan Desa yang Tertib ... 67
4.4 Konsumsi dan Narasumber Untuk Kegiatan ... 67
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 68
BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI
Revolusi Mental adalah Gerakan untuk rnengubah cara pikir, cara kerja, cara hidup dan sikap serta perilaku bangsa Indonesia yang mengacu nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong berdasarkan Pancasila yang berorientasi pada kemajuan, agar Indonesia menjadi negara yang maju, modern, makmur, sejahtera dan bermartabat.
Desa Sudimara merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan. Secara geografis Desa Sudimara merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian ± 10 M diatas permukaan laut. Desa Sudimara merupakan daerah pertanian dengan mayoritas pekerja sebagai petani dan nelayan. Jarak tempuh Desa Sudimara kurang lebih 5 km dari pusat kota Tabanan dan 30 km dari Kota Denpasar. Desa Sudimara memiliki batas – batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah utara : Desa Gubug Sebelah selatan : Samudera Hindia Sebelah barat : Kecamatan Kerambitan
Sebelah timur : Desa Bongan dan Kecamatan Kediri
Sebagian besar wilayah Desa Sudimara merupakan persawahan dan ladang sawah seluas 368,00 Ha yang keseluruhannya dikelola menggunakan sistem pengairan sutong yaitu sistem pengairan atau irigasi tradisional Bali yang berbasis budaya masyarakat sebagai warisan leluhur. Sutong di Desa Sudimara tetap dijaga keharmonisannya antara sesama petani sehingga setiap petak sawah yang ada mendapatkan air yang merata. Masyarakat juga menjalin keharmonisan dengan Tuhan melalui beberapa perantara pura yang dibangun sebagai rasa syukur kepada Dewi Sri yang dipercaya menjadi dewi kemakmuran dan dewi kesuburan. Desa Sudimara memiliki dua Pura Kahyangan Tiga dan tiga Pura Sutong.
Struktur penduduk menurut mata pencaharian menunjukkan bahwa sebagaian besar penduduk menggantungkan harapan hidupnya bersumber pada sektor pertanian. Sedangkan menurut kepercayaan dan keyakinan, sebagain besar penduduk memeluk agama Hindu.
Penduduk yang berjumlah 5687 di Desa Sudimara, tersebar dibeberapa titik pemukiman. Koordinasi dan komunikasi kepada masyarakat setiap banjar dinas dilakukan dengan membentuk perkumpulan – perkumpulan masyarakat seperti sekaa banjar untuk kaum bapak/ kepala keluarga, Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) bagi kaum ibu – ibu, serta Sekaa Teruna Teruni (STT) dan Karang Taruna untuk pemuda-pemudi desa. Perkumpulan tersebut bertujuan disamping mempermudah koordinasi juga mempererat kerjasama dan rasa memiliki, menghargai serta menghormati antara sesama makhluk ciptaan Tuhan.
Agar visi dan misi desa Sudimara dapat tercapai, gerakan nasional revolusi mental perlu dilaksanakan. Revolusi mental diperlukan mengingat kesadaran masyarakat dalam partisipasi pembangunan masih kurang. Ada tiga permasalahan dari tema KKN RM yaitu masalah mengenai pelayanan, kebersihan, dan ketertiban. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut maka Desa Sudimara memerlukan berbagai solusi dari masalah tersebut agar dapat mensejahterakan masyarakat melalui gerakan Revolusi Mental.
1.2IDENTIFIKASI MASALAH
Tabel 1.1. Identifikasi Masalah Dalam Program Kerja KKN Tematik Revolusi Mental
No. Masalah Program
1 Belum tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP) keterbukaan informasi publik
Pembuatan Standar operasional Prosedur (SOP) keter-bukaan informasi publik
2 Kurangnya informasi mengenai Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesaia Pintar di dalam masyarakat
Sosialisasi program Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesaia Pintar
3 Data base adminitrasi desa masih belum lengkap dan update
Pembuatan data base adminitrasi desa
4 Kurangnya pemahaman dan
keterampilan aparatur desa dalam menggunakan perangkat komputer
Sosialisasi adminis-trasi desa berbasis IT
5 Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah mengenai manajemen bank sampah
Sosialisasi pengelolaan sampah melalui manajemen Bank sampah
6 Belum terkoordinasinya penanganan sampah melalui organisasi Bank Sampah dengan baik
Pembentukan dan pendampi-ngan Organisasi Bank Sampah
7 Kurangnya pemahaman masyarakat untuk memilah sampah sesuai dengan jenisnya
Pembuatan tempat sampah dengan menggunakan 3 media
8 Kurangnya kesadaran masyarakat akan pola hidup bersih sehat sejak dini
Sosialisasi pola hidup sehat di lingkungan masyarakat dan sekolah 9 Kurangnya pemahaman masyarakat
tentang pentingnya memanfaatkan pekarangan yang terbatas dengan menanam tanaman bergizi bagi keluarga
Pemanfaatkan lahan pekarangan untuk meningkat-kan gizi keluarga dan keasrian lingkungan desa
10 Kurangnya rasa tanggung jawab dan kepedulian masyarakat dalam
mengolah limbah keluarga melalui gotong royong
disekitar desa, normalisasi selokan/got, pembuangan air limbah keluarga, dll) 11 Kurangnya pemahaman masyarakat
tentang dampak penyalahgunaan narkoba, kekerasan seksual dan HIV
Sosialisaasi dan bahaya penyalahgunaan narkoba dan pencegahan kekerasan, seksual dan HIV
12 Kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya keamanan lingkungan
Tertib keamanan lingkungan
13 Kurang jelasnya petunjuk-petunjuk arah jalan di desa
Tertib lingkungan fisik
1.3TUJUAN DAN MANFAAT
[image:13.595.80.519.84.317.2]Tujuan dan manfaat dari program kerja KKN Tematik Revolusi Mental dijabarkan dalam tabel 1.2. dibawah ini.
Tabel 1.2. Tujuan dan Manfaat program kerja KKN Tematik Revolusi Mental
No. Program Tujuan Manfaat
1 Pembuatan Standar
operasional Prosedur
(SOP) keterbukaan
informasi publik
- Menyusun SOP pelayanan
keterbukaan informasi
publik (misal KTP, kartu
KK, dll) sebagai panduan
agar masyarkat mudah dan
tertib dalam pelayanan
- Terlayaninya masyarakat sesuai dg prosedur yang
efektif dan efisien.
2 Sosialisasi program
Kartu Indonesia Sehat
dan Kartu Indonesaia
Pintar
- Tersosialisasikannya program Kartu Indonesia
Sehat dan Kartu Indonesia
Pintar kepada masyarakat
desa
- Memberikan pemahaman
pada masyarakat tentang
penggunaan kartu
Indonesia Sehat dan Kartu
indonesia Pintar
- Terjaminnya layanan kesehatan bagi
masyarakat yang tidak
mampu
- Terjaminnya layanan pendidikan bagi yang
3 Pembuatan data base
adminitrasi desa
- Meningkatkan
kelengkapan data base
adminitrasi desa. - Menertibkan admitrasi
desa
- Memberikan kemudahan
aparatur desa dalam
mencari dokumen yang
diperlukan.
- Pemerintah desa memiliki kelengkapan data base
desa yang lebih baik.
4 Sosialisasi
adminis-trasi desa berbasis IT
- Meningkatkan pemahaman
dan keterampilan aparatur
desa dalam menggunakan
perangkat computer
- Meningkatkan kemampuan
aparatur desa dalam
pembuatan data base
berbasis IT
- Aparatur desa memiliki kemampuan dan
keterampilan dalam
pembuatan data base
berbasis IT.
- Aparatur desa dapat memberikan pelayanan
administrasi kepada
masyarakat dengan
menggunakan perangkat
computer
5 Sosialisasi
pengelolaan sampah
melalui manajemen
Bank sampah
- Memberikan inovasi dalam pengelolaan sampah.
- Memberikan tambahan
pendapatan bagi keluarga
melalui pengelolaan
sampah
- Penanganan masalah sampah dengan baik di
lingkungan masyarakat - Pengelolaan sampah
melalui BANK Sampah
yang akan menghemat
lahan tempat
pembuangan sampah
6 Pembentukan dan
pendampi-ngan
Organisasi Bank
Sampah
- Terkoordinirnya penanganan sampah
melalui organisasi Bank
Sampah
- Melalui pendampingan memberikan penguatan
program-program di
organisasi Bank sampah
- Masyarakat secara mandiri dapat mengatasi
masalah sampah di
lingkungannya
- Bank Sampah
memberikan penyelesaian
masalah sampah secara
efektif dan ekonomis
sampah dengan
menggunakan 3 media
yang sesuai dengan jenis
sampah (tempat sampah
organik, non organik, dan
B3)
kepada masyarakat dalam
membuang sampah sesuai
dengan jenisnya.
- Memberikan kemudahan
ketika akan mendaur
ulang sampah sesuai
dengan jenis yang
dibutuhkan
- Tersedianya tempat sampah akan
membiasakan masyarakat
membuang sampah pada
tempatnya
8 Sosialisasi pola hidup
sehat di lingkungan
masyarakat dan
sekolah
- Melakukan sosialisasi pola
hidup sehat melalui
kegiatan sosial,
keagamaan, dan olahraga
- Membelajar-kan dan membiasakan pola hidup
sehat pada masyarakat
dan siswa sekolah
- Mewujudkan lingkungan
desa dan sekolah yang
sehat
- Menciptakan pola hidup sehat pada masyarakat
dan siswa
9 Pemanfaatkan lahan
pekarangan untuk
meningkat-kan gizi
keluarga dan keasrian
lingkungan desa
- Meningkatkan pemahaman
masyarakat tentang
pentingnya memanfaatkan
pekarangan yang terbatas
dengan menanam tanaman
bergizi bagi keluarga.
- Mendorong masyarakat
untuk memanfaatkan
pekarangan yang terbatas
dengan menanam tanaman
bergizi bagi keluarga
- Terciptanya pekarangan rumah yang ditanami
tanaman yang bergizi
bagi keluarga.
- Terciptanya pekarangan rumah yang bersih, sehat,
dan indah
dan gotong royong
(misal bersih-bersih
lingkungan disekitar
desa, normalisasi
selokan/got,
pembuangan air
limbah keluarga, dll)
lingkungan desa
- Menumbuhkan tanggung
jawab dan kepedulian
masyarakat dalam
mengolah limbah keluarga - Tertatanya saluran
pembuangan air limbah
keluarga
royong dalam
melaksanakan kebersihan
lingkungan
11 Sosialisaasi dan
bahaya
penyalahgunaan
narkoba dan
pencegahan kekerasan,
seksual dan HIV
- Memberikan pemahaman
tentang dampak
penyalahgunaan narkoba
- Memberikan pemahaman
tentang dan pencegahan
kekerasan, seksual dan
HIV
- Berkurangnya
penyalahgunaan narkoba
terutama di kalangan
generasi muda
- Mencegah terjadinya kekerasan seksual
terutama pada anak - Mewujudkan ketertiban
dalam kehidupan
masyarakat
12 Tertib keamanan
lingkungan
- Meningkatnya pemahaman
masyarakat akan
pentingnya keamanan
lingkungan.
- Terwujudnya keamanan
lingkungan masyarakat
- Pengelolaan keamanan lingkungan yang baik. - Rasa tanggung-jawab
masyarakat terhadap
lingkungan
13 Tertib lingkungan fisik - Memberikan kerapihan dan
kemudahan melalui
petunjuk-petunjuk jalan di
lingkungan masyarakat - Memudahkan pihak lain
dalam pendataan jumlah
kepala keluarga
- Terciptanya suasana yang tertib dan rapih melalui
pengelolaan lingkungan
fisik
- Terciptanya lingkungan desa percontohan yang
BAB II
REALISASI PENYELESAIAN MASALAH
2.1 TEMA
Tema yang diangkat dalam pelaksanaan KKN Tematik RM (Revolusi Mental) Universitas Udayana periode XIII tahun 2016 di Desa Sudimara adalah “Gerakan Revolusi Mental Tanpa Meninggalkan Kearifan Lokal di Desa Sudimara”. Tema ini dipilih karena program kerja gerakan revolusi mental yang diadakan di desa ini ditujukan untuk aparatur desa dan masyarakat desa Sudimara tanpa meninggalkan kearifan lokal yang dimiliki desa ini.
2.2. PROGRAM
Adapun program-program yang kami laksanakan antara lain: a. Program Tema
1. Program Mewujudkan Aparatur Desa yang Siap Melayani Masyarakat Peningkatan Manajemen Adminitrasi Pemerintahan Desa
- Pembuatan Standar operasional Prosedur (SOP) keterbukaan informasi publik
- Sosialisasi program Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesaia Pintar
- Pembuatan data base adminitrasi desa
- Sosialisasi administrasi desa berbasis IT
2. Program Mewujudkan Lingkungan Desa yang Bersih
Pengelolaan Sampah melalui Penguatan Manajemen Bank Sampah
- Sosialisasi pengelolaan sampah melalui manajemen Bank sampah
- Pembentukan dan pendampi-ngan Organisasi Bank Sampah
- Pembuatan tempat sampah dengan menggunakan 3 media Gerakan Hidup Sehat
- Sosialisasi pola hidup sehat di lingkungan masyarakat dan sekolah
- Gerakan bersih-bersih dan gotong royong (misal bersih-bersih lingkungan disekitar desa, normalisasi selokan/got, pembuangan air limbah keluarga, dll)
3. Program Mewujudkan Lingkungan Desa yang Tertib Tertib Sosial dan Hukum
- Sosialisaasi dan bahaya penyalahgunaan narkoba, pencegahan kekerasan seksual dan HIV
Tertib Lingkungan
- Tertib keamanan lingkungan - Tertib lingkungan fisik b. Program Non Tema
2.3 JADWAL KEGIATAN
NO TANGGAL PROGRAM KERJA MULAI SELESAI TEMPAT PESERTA
1 Sabtu, 23 Juli
2016 Rapat Perdana KKN RM Udayana 18:00 20:00 Posko KKN RM -
2 Minggu, 24 Juli
2016
Survey Harga Tanaman Puring 11:00 13:00
Di desa Bedha, desa Pandak Gede, desa
Bringkit
Penjual puring
Rapat Koordinasi KKN RM 18:00 20:00 Posko KKN RM -
3 Senin, 25 Juli
2016
Pertemuan dengan sekretaris desa Sudimara 09:00 10:00 Kantor Desa Sekretaris desa
Sudimara
Rapat koordinasi KKN RM 18:00 20:00 Posko KKN RM -
4
Selasa, 26 Juli 2016
Merancang Poster SOP Pengajuan KTP
Baru 10:00 14:00 Posko KKN RM -
Survey Harga Plang Jalan 14:00 18:00 Desa Kapal Penjual Plang
Rapat Koordinasi KKN RM 18:00 20:00 Posko KKN RM -
5 Rabu, 27 Juli
2016
Mencari materi tentang website desa
Sudimara dan PHBS 08:00 10:00 Posko KKN RM -
Survey harga tong sampah 12:00 16:00 Desa Kapal Penjual tong sampah
Rapat Koordinasi KKN RM 16:00 18:00 Posko KKN RM -
6
Kamis, 28 Juli 2016
Konsultasi mengenai proker Indonesia
Tertib 09:00 12:00
Kantor desa Sudimara
Konsultasi mengenai proker Indonesia
Bersih 09:00 13:00
Kantor desa Sudimara
Aparatur desa Sudimara
Survey tempat pemasangan plang tanda
jalan 13:00 16:00
Lingkungan desa
Sudimara -
Merancang Stiker informasi pelayanan di
Kantor desa 14:00 16:00 Posko KKN RM -
Rapat koordinasi KKN RM 19:00 21:00 Posko KKN RM -
7
Jumat, 29 Juli 2016
Gotong Royong di Pantai Yeh Gangga 07:00 10:00 Pantai Yeh Gangga Polisi, tentara, dan
warga desa
Survey harga TOGA dan tanaman bunga
dalam pot 12:00 15:00 Renon Penjual tanaman
Rapat Koordinasi KKN RM 19:00 21:00 Posko KKN RM -
8 Sabtu, 30 Juli
2016
Survey tempat untuk Sosialisasi Narkoba
dan PHBS 10:00 12:00
SMPN 5 Tabanan, SDN 1 Sudimara,
SDN 2 Sudimara
Guru dan staff sekolah
Perancangan X- Banner KIS dan KIP 13:00 15:00 Posko KKN RM -
Rapat Kordinasi KKN RM 19:00 21:00 Posko KKN RM -
9 Minggu, 31 Juli
2016
Survey TOGA dan tanaman bunga dalam
pot 8:00 11:00
Renon, Bringkit, dan
Pandak Gede Penjual tanaman
Pengambilan tempat sampah 3 media 12:00 14:00 Desa Kapal Penjual tempat
Rapat Koordinasi KKN RM 19:00 21:00 Posko KKN RM -
10 Senin, 1 Agustus
2016
Mengirim Surat Ijin Kegiatan dan
peminjaman tempat 10:00 12:00
SMPN 5 Tabanan dan SDN 2 Sudimara
Guru dan staf sekolah Mengirim surat ke DKP dan Dinas
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Tabanan
12:00 14:00 Tabanan Pegawai kantor
Survey alat-alat kebersihan 14:00 17:00 Pasar Kediri Penjual alat-alat
kebersihan
Rapat Koordinasi KKN RM 20:00 22:00 Posko KKN RM -
11 Selasa, 2 Agustus
2016
Survey harga konsumsi untuk sosialisasi
PHBS 06:00 08:00 Pasar Tabanan
Penjual snack dan minuman
Koordinasi tentang proker KKN RM dengan kepala desa mengenai program
PHBS
12:00 14:00 Kantor desa
Sudimara
Aparatur desa Sudimara
Survey alat-alat kebersihan 16:00 18:00 Pasar Tabanan Penjual alat-alat
kebersihan
Rapat koordinasi KKN RM 21:00 23:00 Posko KKN RM -
12 Rabu, 3 Agustus
2016
Membeli alat-alat kebersihan 10:00 12:00 Pasar Kediri Penjual alat-alat
kebersihan
Survey harga cetak stiker, x-banner, dan
poster 12:00 16:00 Denpasar
Penjual jasa cetak stiker, x-banner, dan
Rapat Koordinasi KKN RM 21:00 23:00 Posko KKN RM -
13 Kamis, 4 Agustus
2016
Survey lokasi penempatan poster, dan
konfirmasi pembuatan plang 09:00 11:00
Lingkungan desa Sudimara
Kadus di desa Sudimara
Membeli puring, TOGA, dan tanaman
bunga dalam pot 13:00 17:00 Renon Penjual tanaman
Print x-banner, stiker, dan poster SOP 17:00 19:00 Denpasar Penjual jasa print
Rapat koordinasi KKN RM 21:00 23:00 Posko KKN RM -
14 Jumat, 5 Agustus
2016
Konfirmasi ke SDN 2 Sudimara untuk
sosialisasi PHBS 09:00 10:00 SDN 2 Sudimara
Guru dan staff sekolah
Membeli konsumsi untuk PHBS 13:00 15:00 Pasar Tabanan Penjual snack dan
minuman
Membungkus konsumsi untuk PHBS 18:00 19:00 Posko KKN RM -
Gladi bersih untuk sosialisasi PHBS dan
rapat koordinasi KKN RM 21:00 23:00 Posko KKN RM -
15 Sabtu, 6 Agustus
2016
Melaksanakan sosialisasi PHBS 07:00 11:00 SDN 2 Sudimara Siswa-siswi SDN 2
Sudimara
Rapat evaluasi program PHBS 11:00 12:00 SDN 2 Sudimara -
Rapat koordinasi KKN RM 21:00 23:00 Posko KKN RM -
16 Minggu, 7
Agustus 2016
Gotong Royong di daerah Kalangayar dan
Yeh Gangga 07:00 11:00
daerah Kalangayar dan Yeh Gangga
Warga desa Sudimara
Pencarian meteri tentang sosialisasi bahaya narkoba, kekerasan seksual, dan HIV
AIDS, dan pencarian materi tentang pembuatan poster keamanan lingkungan
Rapat Koordinasi KKN 21:00 23:00 Posko KKN RM -
17 Senin, 8 Agustus
2016
Penghijauan di lingkungan banjar dinas
Cengolo 07:00 12:00
Lingkungan banjar
dinas Cengolo Warga desa
Gotong royong di Br. Dinas Cengolo 16:00 18:00 Br. Dinas Cengolo Warga desa
Rapat koordinasi KKN RM 21:00 23:00 Posko KKN RM -
18 Selasa, 9 Agustus
2016
Konfirmasi dan pengecekan lokasi untuk sosialisasi bahaya narkoba, kekerasan
seksual, dan HIV AIDS
09:00 11:00 SMPN 5 Tabanan Guru dan staff
sekolah
Mencetak spanduk dan membeli konsumsi untuk sosialisasi bahaya narkoba, kekerasan
seksual, dan HIV AIDS
13:00 15:00 Tabanan
Penjual jasa cetak dan penjual snack
dan minuman Membungkus konsumsi untuk sosialisasi
bahaya narkoba, kekerasan seksual, dan HIV AIDS
15:00 17:00 Posko KKN RM -
Rapat Koordinasi KKN RM dan Gladi bersih sosialisasi bahaya narkoba, kekerasan seksual, dan HIV AIDS
20:00 23:00 Posko KKN RM -
19 Rabu, 10 Agustus
2016
Melaksanakan proker sosialisasi bahaya
narkoba, kekerasan seksual, dan HIV AIDS 08:00 12:00 SMPN 5 Tabanan
Siswa-siswi SMPN 5 Tabanan
Penyiraman tanaman puring sepanjang
jalan banjar Cengolo 16:00 18:00
Lingkungan banjar
Cengolo -
Rapat koordinasi KKN RM 21:00 23:00 Posko KKN RM -
20 Kamis, 11
Agustus 2016 Konsultasi mengenai databse desa 11:00 13:00
Kantor desa Sudimara
Mencetak sticker layanan masyarakat dan
kebersihan 15:00 19:00 Denpasar Penjual jasa cetak
Rapat koordinasi KKN RM 21:00 23:00 Posko KKN RM -
21 Jumat, 12
Agustus 2016
Survey harga papan untuk struktur
organisasi desa Sudimara 11:00 13:00 Tabanan
Penjual di took bangunan Koordinasi dengan ketua bank sampah
Kalanganyar Kangin 14:00 17:00
Rumah ketua bank
sampah Ketua bank sampah
Menyiram tanaman puring di lingkungan
banjar dinas Cengolo 17:00 18:00
Lingkungan banjar
dinas Cengolo -
Rapat koordinasi KKN RM 21:00 23:00 Posko KKN RM -
22 Sabtu, 13 Agustus
2016
Gotong royong di SMPN 5 Tabanan 07:00 10:00 SMPN 5 Tabanan Siswa-siswi dan guru
di SMPN 5 Tabanan
Gotong royong di lingkungan banjar
Kalanganyar Kangin 15:00 18:00
Lingkungan banjar
Kalanganyar Kangin Warga desa
Rapat koordinasi KKN RM 21:00 23:00 Posko KKN RM -
23 Minggu, 14
Agustus 2016
Survey harga semen dan pasir 12:00 13:00 Tabanan Penjual semen dan
pasir
Memotong sticker kebersihan 16:00 20:00 Posko KKN RM -
24 Senin, 15 Agustus 2016
Memotong sticker layanan informasi
masyarakat 13:00 17:00 Posko KKN RM -
Menyiram tanaman puring di lingkungan
banjar dinas Cengolo 17:00 18:00
Lingkungan banjar
dinas Cengolo -
Rapat koordinasi dan pembuatan laporan
KKN RM 20:00 23:00 KKN RM -
25 Selasa, 16
Agustus 2016
Menyiram tanaman puring di lingkungan
banjar dinas Cengolo 08:00 09:00
Lingkungan banjar
dinas Cengolo -
Gotong royong di area wantilan desa
Sudimara 09:00 12:00
Wantilan desa
Sudimara Warga desa
Gotong royong di area pasar Sudimara 12:00 14:00 Pasar Sudimara Warga desa
Gotong royong di area wantilan desa
Sudimara 14:00 16:00
Wantilan desa
Sudimara Warga desa
26 Rabu, 17 Agustus
2016
Membeli papan untuk struktur organisasi 11:00 13:00 Tabanan Penjual di took
bangunan Menyiram tanaman puring di lingkungan
banjar dinas Cengolo 17:00 18:00
Lingkungan banjar
dinas Cengolo -
Rapat koordinasi dan pembuatan laporan
KKN RM 19:00 21:00 Posko KKN RM -
27 Kamis, 18
Agustus 2016
Berkoordinasi untuk penyerahan alat
kebersihan dan tempat sampah 08:00 10:00
Kantor desa
Sudimara Aparatur desa
Mengkonfirmasi penerimaan pemberian
tempat sampah dan alat kebersihan 10:00 11:00
Kantor desa
Sudimara Aparatur desa
Menyiram tanaman puring di lingkungan
banjar dinas Cengolo 17:00 18:00
Lingkungan banjar
dinas Cengolo -
Rapat koordinasi dan pembuatan laporan
28 Jumat, 19 Agustus 2016
Serah terima tempat sampah 3 media dan
alat-alat kebersihan 09:00 12:00
Kantor desa Sudimara
Aparatur desa dan kelihan dusun Menyiram tanaman puring di lingkungan
banjar dinas Cengolo 17:00 18:00
Lingkungan banjar
dinas Cengolo -
Rapat koordinasi dan pembuatan laporan
KKN RM 21:00 23:00 Posko KKN RM -
29 Sabtu, 20 Agustus
2016
Memotong cetakan untuk plang jalan 09:00 11:00 Posko KKN RM -
Memotong poster KIS, KIP, dan keamanan
lingkungan 11:00 13:00 Posko KKN RM -
Konfirmasi penyerahan TOGA dengan kelihan adat Kalanganyar Kangin dan ketua
bank sampah dan mengecat pot tanaman bunga
13:00 14:00
Bank sampah di Kalanganyar Kangin
dan di Posko KKN RM
Ibu-ibu PKK dan kadus kalanganyar
Kangin
Rapat koordinasi dan pembuatan laporan
KKN RM 21:00 23:00 Posko KKN RM -
30 Minggu, 21
Agustus 2016
Memasang poster KIS dan KIP di setiap
banjar dinas 07:00 09:00
Semua banjar dinas
di desa Sudimara -
Briefing mengenai persiapan pendampingan organisasi bank sampah di Kalanganyar
Kangin
15:00 16:00 Banjar dinas
Kalanganyar Kangin -
Pelaksanaan pendampingan organisasi bank
sampah di Kalanganyar Kangin 16:00 18:00
Banjar dinas
Kalnganyar Kangin Ibu-ibu PKK
Rapat koordinasi KKN RM 21:00 23:00 Posko KKN RM -
31 Senin, 22 Agustus
2016
Sosialisasi administrasi IT di kantor desa
program kerja Indonesia Melayani 10:00 11:00
Kantor desa
Sudimara Staf desa Sudimara
Penyerahan database program kerja
Indonesia Melayani 11:00 12:00
Kantor desa
Sudimara Kepala desa
Pemasangan plang jalan proker Indonesia
Tertib 14:00 18:00
Banjar dinas
Celuk Kawan, dan Kalanganyar
Rapat evaluasi dan pembuatan laporan 21:00 23:00 Posko KKN RM -
32 Selasa, 23
Agustus 2016 Rapat koordinasi dan pembuatan laporan 21:00 23:00 Posko KKN RM -
33 Rabu, 24 Agustus
2016
Penyerahan SOP KTP, KK, SKTM, dan sticker layanan informasi (Indonesia
Melayani)
09:00 10:00 Kantor desa
Sudimara
Kepala desa Sudimara
Penyerahan x-banner sosialisasi KIS dan
KIP (Indonesia Melayani) 10:00 11:00
Kantor desa Sudimara
Kepala desa Sudimara
Rapat evaluasi dan pembuatan laporan 21:00 23:00 Posko KKN RM -
34 Kamis, 25
Agustus 2016 Pembuatan laporan 16:00 18:00 Posko KKN RM -
35 Jumat, 26
Agustus 2016 Pembuatan laporan 16:00 18:00 Posko KKN RM -
36 Sabtu, 27 Agustus
BAB III
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM
1.1. PROGRAM POKOK TEMA
1. Judul : Pembuatan Standar operasional Prosedur (SOP) bukaan informasi publik
Sifat : Interdisipliner Bidang : Indonesia Melayani
a. Latar Belakang
Kedatangan warga Desa Sudimara ke Kantor Desa seringkali diiringi dengan kebingungan atas standar dan prosedur yang berlaku bagi hal-hal administratif yang ingin dilakukan. Hal-hal umum seperti pembuatan KTP, pembaharuan KK, Surat Keterangan Tidak Mampu, dan lain-lain nyatanya masih membuat warga bingung. Tidak jarang warga kembali pulang hanya untuk melengkapi dokumen yang seharusnya bisa dilakukan secara efektif dengan sekali jalan.
b. Tujuan
Pembuatan SOP ini dilakukan dengan harapan yang dihasilkan adalah warga Sudimara membaca dan dapat memahami langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat KTP, KK, dan SKTM. Sehingga nantinya masyarakat tidak perlu bingung lagi untuk membuat dokumen-dokumen tersebut. Dampak yang diharapkan adalah sarana-sarana yang diberikan mampu memberikan SOP yang informatif sehingga memberikan efisiensi pelayanan di Kantor Desa Sudimara.
c. Proses
d. Pelaksanaan
Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Waktu (WITA) Tempat Peserta Rabu, 24
Agustus
Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) Keterbukaan Informasi Publik
11.00-12.00 Kantor Desa Sudimara
Kepala Desa
e. Hasil
Kelengkapan dipersiapkan yakni X-banner SOP pengajuan KTP, pembaharuan KK, dan permohonan Surat Keterangan Tidak Mampu, serta stiker-stiker layanan informasi.Penyerahan dilakukan secara simbolis terhadap Kepala Desa Sudimara, diserahkan langsung oleh Koordinator Desa KKN PPM Tematik Revolusi Mental Periode XIII Desa Sudimara.
f. Permasalahan
Kelengkapan printing yang kurang lengkap di Desa Sudimara.
g. Solusi
Kegiatan printing dilakukan di luar Desa Sudimara
2. Judul : Sosialisasi Program Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar
Sifat : Interdisipliner Bidang : Indonesia Melayani
a. Latar Belakang
Realisasi Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Desa Sudimara, Tabanan mengalami berbagai kendala. Baik secara penerimaan maupun penerapan, warga Desa Sudimara sebagian besar mengalami kebingungan. Kebingungan utama penerimaan adalah kesalahan persepsi warga mengenai para penerima yang berhak. Warga Desa Sudimara sering beranggapan bahwa otoritas atas pendataan penerima yang berhak terdapat sangkut pautnya terhadap perangkat Desa. Kemudian adalah masalah penerapan baik Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Kebingungan yang terjadi adalah langkah dan proses serta otoritas yang berhak untuk menangani. Maka dari itu intensitas penggunaan kedua kartu tersebut tidaklah intensif.
b. Tujuan
Tujuan dilakukannya sosialisasi tersebut adalah sebagai pelurusan persepsi. Pelurusan persepsi ini menjadi penting karena banyak kesalahpahaman baik pada penerimaan kartu ataupun penggunaan kartu. Kemudian selanjutnya adalah agar masyarakat Desa Sudimara mengetahui langkah-langkah penggunaan kartu-kartu tersebut secara tepat guna.
c. Proses
yang disebar pada 10 banjar dinas yang ada di Desa Sudimara. Dipilihnya sosialisasi melalui cara pintu ke pintu adalah dikarenakan selarasnya program tambahan arahan dari otoritas KKN Unud yakni LPPM untuk melakukan program Kepala Keluarga Dampingan dan validasi data warga miskin. Maka dari itu teknik pintu ke pintu tidak mencakup keseluruhan masyarakat. Cara pintu ke pintu dilakukan untuk efektifitas dan tepat sasaran. Kemudian ditambah dengan menempel media sosialisasi berupa pamflet di 10 banjar dinas yang ada di Sudimara untuk menjangkau setiap masyarakat di dusun yang ada di Desa Sudimara.
d. Pelaksanaan
Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Waktu (WITA)
Tempat Peserta
Minggu, 24 Juli 2016 – Sabtu, 27 Juli 2016
Sosialisasi Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar
Menyesuaikan Rumah masing-masing Keluarga dampingan mahasiswa dan Banjar Dinas
Cengolo, Banjar Dinas Kalanganyar, Banjar Dinas Kalanganyar Kangin, Banjar Dinas Katimemes, Banjar Dinas Celuk
Kanginan, Banjar Dinas
Sakeh, Banjar Dinas Jelae, Banjar Dinas Yeh Gangga, Banjar Dinas Sudimara Kaja, dan Banjar Dinas Sudimara Kelod.
e. Hasil
Pelaksanaan dari pintu ke pintu menyesuaikan kepada mahasiswa masing-masing. Bergantung pada jadwal kunjungan mereka ke Keluarga Dampingan mereka serta jadwal pendataan validasi KK miskin. Sehingga kegiatan dapat saling beriringan. Untuk pemasangan poster terlebih dahulu berkoordinasi dengan masing-masing kelihan banjar dinas. Ketika sudah mendapat persetujuan, poster kemudian dipasang di setiap banjar tepatnya pada tanggal 21 Agustus 2016.
f. Hambatan
Konfirmasi pada kelihan masing-masing banjar dinas berlangsung sedikit lama. Namun dapat dimaklumi karena kesibukkan masing-masing.
g. Solusi
3. Judul : Pembuatan Database Administrasi Desa Sifat : Interdisipliner
Bidang : Indonesia Melayani
a. Latar Belakang
Bisa dikatakan saat ini Kantor Desa Sudimara sedang berusaha melakukan pembaharuan bertahap. Sarana dan prasarana pun akan turut diperbaharui. Terdapat rencana desa untuk melakukan renovasi bangunan yang kiranya 2017 terlaksana. Hal tersebut dilakukan demi kelayakan dan kenyamanan kerja perangkat desa di Sudimara. Maka sebelum menuju renovasi bangunan tersebut, akan dilakukan penertiban dokumen-dokumen ataupun data administrasi desa yang sudah lewat masa berlaku baik secara fisik maupun isi. Hal tersebut dilakukan dengan perbaikan ataupun dengan pembaharuan.
b. Tujuan
Program ini dimaksudkan untuk terciptanya tertib dokumen atau administrasi khususnya di Kantor Desa Sudimara. Dengan terciptanya kondisi tersebut, dokumen-dokumen diharapkan selalui mengalami perubahan berkala sesuai dengan arahan hirarki ataupun kondisi dinamika desa.
c. Proses
d. Pelaksanaan
Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Waktu (WITA) Tempat Peserta Senin, 21
Agustus
Penyerahan Database Administrasi Desa
10.00-11.00 Kantor Desa Sudimara
Kepala Desa
e. Hasil
Setelah pembuatan selesai, penyerahan dilakukan menyesuaikan waktu kepala Desa. Sehingga penyerahan berlangsung pada Senin, 21 Agustus 2016.
f. Hambatan
Bahan-bahan tidak terlalu lengkap tersedia di Desa Sudimara. Kemudian penyerahan yang harus menyesuaikan dengan Kepala Desa agar tidak mengganggu kesibukkan di Kantor Desa.
g. Solusi
Bahan-bahan dibeli di luar Desa Sudimara. Kemudian tetap melakukan follow up dengan melihat situasi, kondisi, dan waktu.
4. Judul : Sosialisasi Administrasi Desa Berbasis IT Sifat : Interdisipliner
Bidang : Indonesia Melayani
a. Latar Belakang
Keterbatasan aparatur desa khususnya di Kantor Desa Sudimara salah satunya adalah penguasaan IT. Padahal penguasaan IT sangatlah penting karena akan mempermudah kinerja administrasi desa. Selain itu penguasaan IT sangatlah penting karena penggunaannya juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan prioritas desa atas potensi-potensi desa yang ingin ditonjolkan. Terlebih lagi hampir semua database sekarang berbasis IT.
b. Tujuan
Sosialisasi adminitrasi desa berbasis IT ini tentunya bertujuan untuk efektifitas pendataan.Dengan dibuatkannya situs desa, diharapkan pengelolaan data-data tertentu menjadi efektif dan terintegrasi dengan baik. Selain itu tentu saja berguna sebagai sebuah dasar pembelajaran IT atas basis-basis IT lainnya.
c. Proses
d. Pelaksanaan
Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Waktu (WITA) Tempat Peserta Senin, 21
Agustus
Sosialisasi Administrasi Desa Berbasis IT
11.00-12.00 Kantor Desa Sudimara
Kepala Desa
e. Hasil
Sosialisasi administrasi desa berbasis IT dilakukan di Kantor Desa Sudimara pada Senin, 21 Agustus 2016. Sasarannya antara lain para staf desa yang sedang bertugas. Untuk lebih memudahkan sosialisasi dan juga situs Desa Sudimara yang dibuatkan bersifat berkelanjutan, maka dibuatkan pula buku panduan dasar penggunaan situs yang diberikan kepada Kepala Desa secara simbolis.
f. Hambatan
Saat pembuatan situs, jaringan internet tidak terlaluu lancar. Kemudiantidak semua staf menguasai teknologi secara merata sehingga menjadi kendala tersendiri saat menjelaskan langkah perlangkah.
g. Solusi
5. Judul : Sosialisasi Pengelolaan Sampah melalui Manajemen Bank Sampah
Sifat : Interdisipliner Bidang : Indonesia Bersih
a. Latar Belakang
Bank sampah hadir sebagai salah satu solusi permasalahan sampah di Indonesia. Bank Sampah adalah salah satu alternatif mengajak warga peduli dengan sampah, yang konsepnya mungkin dapat dikembangkan di daerah-daerah lainya, Bank sampah merupakan sebuah sistem pengelolaan sampah berbasis rumah tangga, dengan memberikan ganjaran yang berupa uang tunai kepada mereka yang berhasil memilah dan menyetorkan sejumlah sampah. Sistem bank sampah ini memiliki beberapa keunggulan selain manfaatnya dibidang kesehatan lingkungan, metode ini juga berfungsi untuk memberdayakan masyarakat karena dengan menyetorkan sampah yang telah dipilah, masyarakat bisa mendapatkan keuntungan secara ekonomis. Bank sampah bekerjasama dengan pengepul barang-barang plastik, kardus dan lain-lain, untuk bisa memunculkan nilai harga dari jenis-jenis sampah pada masyarakat. Bank Sampah ini telah diterapkan di desa Sudimara pada Banjar Dinas Kalanganyar Kangin dan Banjar Dinas Yeh Gangga yang telah berroperasi sejak tahun 2013.
b. Tujuan
Tujuan kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah melalui manajemen bank sampah antara lain :
1. Memberikan inovasi dalam pengelolaan sampah.
2. Memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga melalui pengelolaan sampah
c. Proses
sejak tahun 2013. Ketua Bank Sampah Kalanganyar Kangin bernama Ni Made Eni Apsari dengan jumlah anggota pasif 80 orang dan anggota aktif berjumlah 60 orang.
d. Pelaksanaan
-
e. Hasil
Hasil yang didapat dari kegiatan ini adalah masyarakat khususnya ibu-bu rumah tangga mampu melakukan penanganan masalah sampah dengan baik di lingkungan masyarakat dan terlaksananya pengelolaan sampah melalui Bank Sampah yang akan menghemat lahan tempat pembuangan sampah. Sistem bank sampah ini memiliki beberapa keunggulan selain manfaatnya dibidang kesehatan lingkungan, metode ini juga berfungsi untuk memberdayakan masyarakat karena dengan menyetorkan sampah yang telah dipilah, masyarakat bisa mendapatkan keuntungan secara ekonomis.
f. Hambatan
-
h. Solusi
6. Judul : Pendampingan Organisasi Bank Sampah Sifat : Interdisipliner
Bidang : Indonesia Bersih
a. Latar Belakang
Berawal dari kesadaran individu, warga mulai mengumpulkan sampah di rumahnya. Sampah tersebut lalu disetorkan ke Bengkel Kerja Kesehatan Lingkungan atau yang lebih dikenal dengan nama Bank Sampah. Bank Sampah adalah tempat penampungan sampah yang dikumpulkan dan kemudian diberi harga sesuai berat sampah yang akan dijual. Ternyata, jika sampah dikelola dengan baik bisa mendatangkan manfaat dan juga bisa menguntungkan lingkungan hidup. Selain itu, sampah plastik dimanfaatkan untuk bahan pelapis sandal, tas, dan perabot lainnya.
Bank Sampah dibuat dengan mengikuti Undang - Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah bahwa prinsip dalam mengelola sampah adalah reduce, reuse dan recycle yang artinya adalah mengurangi, menggunakan kembali, dan mengolah. Lewat bank ini, sampah-sampah dikumpulkan lalu diolah kembali menjadi barang aksesoris ataupun kerajinan lainnya. Bank sampah menerima sampah jenis anorganik dari seluruh warga. Tiap warga akan dibuatkan buku tabungan, setelah sampah disetorkan ke bank dan ditimbang, uangnya langsung dimasukan ke buku tabungan. Jadi masyarakat bisa punya simpanan dari sampah yang mereka kumpulkan sendiri.
b. Tujuan
Tujuan kegiatan pendampingan organisasi bank sampah antara lain : 1. Terkoordinirnya penanganan sampah melalui organisasi bank sampah.
2. Melalui pendampingan memberikan penguatan program-program di organisasi bank sampah.
3. Masyarakat secara mandiri dapat mengatasi masalah sampah di lingkungannya. 4. Bank sampah memberikan penyelesaian masalah sampah secara efektif dan
ekonomis.
c. Proses
penyelesaian maslah secara efektif dan ekonomis. Dengan adanya Bank Sampah ini dapat meningkatkan kesadaran dan rasa peduli terhadap lingkungan sekitar melalui penanganan sampah yang telah di manajemen secara terstruktur dan kekeluargaan. Diharapkan adanya Bank Sampah ini dapat menghemat lahan tempat pembuangan sampah secara tepat sasaran.
d. Pelaksanaan
Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Waktu (WITA) Tempat Peserta
21 Agustus 2016
Pelaksanaan Pendampingan Organisasi Bank Sampah Kalanganyar Kangin
16.00-18.00
Bank Sampah Kalanganyar Kangin
Ibu-Ibu PKK
e. Hasil
Hasil yang didapat dari kegiatan ini adalah masyarakat khususnya ibu-bu rumah tangga mampu melakukan penanganan masalah sampah dengan baik di lingkungan masyarakat sehingga masyarakat dikatakan mandiri yang dapat mengatasi masalah sampah di lingkungannya. Dengan adanya pendampingan organisasi Bank Sampah dapat terkoordinirnya penanganan sampah secara maksimal dan melalui pendampingan memberikan penguatan program-program di organisasi Bank Sampah Karya Dharma Banjar Dinas Kalanganyar Kangin.
f. Hambatan
Dalam pelaksanaan kegiatan pendampingan ini cukup banyak kendala yang kami hadapi diantaranya memilih tempat yang tepat untuk melaksanakan sosialisasi dan penundaan waktu pendampingan dengan perayaan HUT RI Ke-71. Selain itu, ibu-ibu PKK Banjar Dinas Kalanganyar Kangin melakukan pemilahan sampah yang tidak sesuai jenis sampahnya sehingga harga sampah tersebut akan jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan sampah yang telah dipilah secara baik.
Saran yang harus dipertimbangkan adalah sebaiknya kegiatan pendampingan organisasi Bank Sampah dilakukan lebih intensif menuju Bank Sampah yang terkoordinir ke arah lebih baik dari sebelumnya. Perlunya pendampingan khusus terhadap cara pemilahan sampah anorganik menurut jenisnya sehingga hasil penjualan lebih tinggi daripada yang tidak dipilah.
7. Judul : Pengadaan Tempat Sampah dengan Menggunakan 3 Media Sifat : Interdisipliner
Bidang : Indonesia Bersih
a. Latar Belakang
Era globalisasi berbanding lurus dengan perkembangan teknologi dimana sampah anorganik telah bervariasi sehingga sulit untuk terurai. Sampah bisa diolah dengan berbagai cara salah satunya dengan menerapkan prinsip 3R mulai dari skala rumah tangga hingga skala masyarakat umum. Metode ini bisa dilakukan dengan cara memilah sampah organik, anorganik, dan B3. Maka daripada itu, diharapkan membuat tempat sampah khusus untuk sampah organik, anorganik, dan B3. Dengan memilah sampah organik, anorganik, dan B3 sehingga kita bisa mengolah sampah-sampah tersebut menjadi sesuatu yang bermanfaat. Prinsip 3R terdiri dari reduce, reuse, dan recycle dimana prinsip ini dapat menjaga ekosistem lingkungan. Reduce berarti
mengurangi sampah dengan mengurangi pemakaian barang atau benda yang tidak terlalu kita butuhkan. Reuse sendiri berarti memanfaatkan kembali barang yang sudah tidak terpakai. Recycle adalah mendaur ulang barang. Kita bisa mendaur ulang sampah organik, anorganik, dan B3 menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Saat ini, masyarakat perlahan-lahan diubah mindset-nya untuk memilah sampah sesuai dengan jenis sampah dengan menggunakan tempat sampah 3 media untuk mempermudah di tempat pembuangan akhir (TPA). Penyediaan tempat sampah menggunakan 3 media ini bertujuan untuk memudahkan dalam pemilahan sampah yang dipasang pada areal umum seperti kantor desa, pura, pantai, dan sebagainya khususnya di lingkungan desa Sudimara.
b. Tujuan
Tujuan kegiatan pengadaan tempat sampah dengan menggunakan 3 media ini antara lain :
1. Memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam membuang sampah sesuai dengan jenisnya.
3. Tersedianya tempat sampah akan membiasakan masyarakat membuang sampah pada tempatnya.
c. Proses
Dari diadakannya kegiatan ini adalah masyarakat dapat mengetahui cara pemilahan sampah sesuai jenisnya, memberikan kemudahan dalam pendaurulangan sampah sesuai dengan jenis yang dibutuhkan, dan tersedianya tempat sampah 3 media yang dapat membiasakan masyarakat membuang sampah pada tempatnya dengan baik dan benar di lingkungan masing-masing.
d. Pelaksanaan
Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Waktu (WITA) Tempat Peserta
19 Agustus 2016
Pengadaan Tempat Sampah dengan Menggunakan 3 Media
09.00-12.00
Kantor Perbekel Sudimara
Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Dusun, Staf Kantor Desa
e. Hasil
f. Hambatan
Terdapat beberapa kendala pada kegiatan penyediaan tempat sampah dengan menggunakan 3 media antara lain dana yang diperlukan cukup besar dan kendala dalam waktu penyerahan tempat sampah 3 media dengan perayaan HUT RI Ke-71. Akan tetapi, kami mengatasi hal tersebut dengan mencari waktu setelah perayaan HUT RI Ke-71 dan memfleksibelkan kedaan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
g. Solusi
Saran yang harus dipertimbangkan adalah sebaiknya kegiatan penyediaan tempat sampah dengan menggunakan 3 media harus secara merata dilakukan pada semua lingkungan di Desa Sudimara. Hal ini ditujukan agar seluruh masyarakat Desa Sudimara dapat membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya sesuai dengan jenisnya baik dari skala rumah tangga hingga skala masyarakat umum demi menciptakan Desa Sudimara yang bersih dan asri.
8. Judul : Sosialisasi Pola Hidup Sehat di Lingkungan Sekolah Sifat : Interdisipliner
Bidang : Indonesia Bersih
a. Latar Belakang
PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran atas hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. PHBS sebaiknya dimulai dari tatanan sekolah karena sekolah dipandang sebagai sebuah tempat yang strategis untuk mempromosikan kesehatan. Selain itu, usia sekolah termasuk kedalam kelompok usia dini yang merupakan masa keemaasan untuk menanamkan nilai-nilai PHBS dan berpotensi sebagai agent of change untuk mempromosikan PHBS baik di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Penerapan PHBS dapat dilakukan dengan cuci tangan dengan baik dan benar, penggunaan tas punggung (ransel) dengan baik dan benar, gosok gigi dengan baik dan benar, dan pola makan 4 sehat 5 sempurna. Kegiatan Pola Hidup Bersih dan Sehat ini dilaksanakan di SDN 2 Sudimara. SDN 2 Sudimara dipilih sebagai lokasi sosialisasi atas survei dari kelima SDN se-Sudimara karena sekolah tersebut tersedia fasilitas berupa tempat cuci tangan dan keran air dengan jumlah yang memadai, halaman sekolah yang memadai sehingga memungkinkan mempermudah praktik cuci tangan dan gosok gigi, serta belum pernah ada kegiatan PHBS yang dilakukan oleh mahasiswa. Pemberian materi sosialisasi dilakukan oleh tim mahasiswa Indonesia Bersih KKN-RM Unud Periode XIII didampingi guru SDN 2 Sudimara.
Untuk menguji apakah informasi yang diberikan saat sosialisasi dapat diterima oleh siswa SDN 2 Sudimara dan untuk meningkatkan antusiasme peserta, maka diakhir sosialisasi dilakukan sesi tanya-jawab dengan mengajukan 5 pertanyaan seputar materi sosialisasi. Hadiah berupa alat mandi, alat gosok gigi, dan makanan ringan diberikan bagi peserta yang dapat menjawab pertanyaan. Di akhir kegiatan dilakukan penempelan poster Cara Cuci Tangan Baik dan Benar, Gosok Gigi Baik dan Benar, Penggunaan Tas Baik dan Benar, dan Pola Makan 4 Sehat 5 Sempurna di area strategis SDN 2 Sudimara.
b. Tujuan
Tujuan kegiatan sosialisasi pola hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah antara lain :
1. Membelajarkan dan membiasakan pola hidup bersih dan sehat pada masyarakat dan siswa sekolah.
2. Mewujudkan lingkungan desa dan sekolah yang sehat. 3. Menciptakan pola hidup sehat pada masyarakat dan siswa.
c. Proses
Dari diadakannya kegiatan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah adalah masyarakat khususnya siswa sekolah dasar dapat mengetahui perilaku-perilaku untuk mewujudkan kebersihan dan kesehatan sejak usia dini, salah satunya melalui cuci tangan baik dan benar, gosok gigi baik dan benar, penggunaan tas punggung (ransel) baik dan benar, dan pola makan 4 sehat 5 sempurna dan siswa SD ini dapat menyebarluaskan informasi yang diperoleh saat sosialisasi kepada orang-orang disekitarnya guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
d. Pelaksanaan
Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Waktu (WITA) Tempat Peserta
06 Agustus 2016
Pelaksanaan Program Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah
07.00-11.00 SDN 2 Sudimara
e. Hasil
Hasil dari program ini adalah peningkatan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran siswa-siswa SDN 2 Sudimara mengenai perilaku sehari-hari yang bermanfaat untuk mewujudkan kebersihan dan kesehatan. Peningkatan pengetahuan ini dapat dilihat dari antusiasme siswa SDN 2 Sudimara dalam sesi tanya jawab yang diadakan pada akhir sesi sosialisasi. Melalui kegiatan ini, siswa-siswa SD dapat mempraktikkan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah melalui cuci tangan baik dan benar, gosok gigi baik dan benar, penggunaan tas punggung (ransel) baik dan benar, dan pola makan 4 sehat 5 sempurna baik itu di rumah, di sekolah, maupun di lingkungannya dan dapat menyebarkan informasi yang diperoleh saat sosialisasi kepada orang-orang terdekatnya.
f. Hambatan
Kendala yang dihadapi pada kegiatan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah melalui cuci tangan baik dan benar, gosok gigi baik dan benar, penggunaan tas punggung (ransel) baik dan benar, dan pola makan 4 sehat 5 sempurna ini adalah menarik perhatian siswa SD untuk mau memperhatikan kegiatan sosialisasi yang disampaikan serta kendala dalam mengatur siswa SD selama pelaksanaan praktik cuci tangan pakai sabun di bawah air mengalir. Untuk mengatasi kendala tersebut kami melakukan games (sesi tanya jawab) sehingga siswa tidak mudah jenuh dan bosan karena mendengarkan materi. Siswa SD juga diajak berperan aktif pada sesi tanya jawab dan bagi siswa yang bisa menjawab akan diberikan hadiah sehingga memotivasi siswa untuk berlomba-lomba menjawab pertanyaan yang diberikan. Siswa SD juga diajarkan menyanyikan lagu “7 Langkah Cuci Tangan” karena metode pembelajaran sambil bermain merupakan metode yang efektif dan mudah diingat oleh anak SD.
g. Solusi
menyerang saluran pencernaan, gigi berlubang, sakit punggung, dapat diturunkan khususnya di kalangan siswa SD yang merupakan usia rawan terserang penyakit tersebut. Perlu dilakukan tindakan follow up dan monitoring secara berkala pada masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga masyarakat dapat meningkatkan derajat kesehatannya.
h. Dokumentasi
9. Judul : Pemanfaatan Lahan Pekarangan Untuk Meningkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa
Sifat : Interdisipliner Bidang : Indonesia Bersih
a. Latar Belakang
Kegiatan sosialisasi pemanfaatan lahan pekarangan untuk meningkatkan gizi keluarga melalui penanaman tanaman toga dan keasrian lingkungan desa melalui penanaman tanaman bunga sebagai sarana-prasarana upakara keagamaan.Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup sepanjang waktu merupakan keniscayaan yang tidak terbantahkan. Hal ini menjadi prioritas pembangunan pertanian nasional dari waktu ke waktu. Kedepan, setiap rumah tangga diharapkan mengoptimalisasi sumberdaya yang dimiliki, termasuk pekarangan, dalam menyediakan pangan bagi keluarga. Program kerja ini mengupayakan pekarangan secara intensif untuk dimanfaatkan dengan berbagai sumberdaya lokal secara bijaksana yang menjamin kesinambungan penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan beragam yang dirancang untuk ketahanan dan kemandirian pangan yang bertujuan untuk meminimalisir pengeluaran biaya rumah tangga. Hal ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dalam skala rumah tangga.
Budidaya tanaman obat untuk keluarga dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual.
Tanaman obat keluarga berfungsi sebagai pemanfaatan lingkungan di sekitar rumah dan kebun. Pada saat ini, semakin banyak keluarga yang sadar terhadap manfaat dari tanaman obat itu sendiri, jika dikaji lebih dalam banyak sekali khasiat dari tanaman obat keluarga tersebut. Tanaman obat keluarga yang mudah dibuddayakan seperti kumis kucing, sambiloto, kunyit, jahe, liligundi, dan lidah buaya. Salah satunya kumis kucing yang berkhasiat sebagai obat penyakit saluran kencing seperti infeksi ginjal, infeksi kandung kemih, kencing batu, demam, menghangatkan badan, dan encok serta tanaman pengusir nyamuk. Tentunya tanaman obat ini sudah banyak diketahui khasiatnya. Dilihat dari letak Desa Sudimara memiliki lahan yang subur dapat dikembangkan potensi pemberdayaan toga yang dapat digunakan sebagai pengembangan dan pemanfaatan pekarangan sebagai kebun toga untuk obat tradisional.
b. Tujuan
Tujuan kegiatan sosialisasi pemanfaatkan lahan pekarangan untuk meningkatkan gizi keluarga dan keasrian lingkungan desa antara lain :
1. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan pekarangan yang terbatas dengan menanam tanaman bergizi bagi keluarga. 2. Mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan yang terbatas dengan
menanam tanaman bergizi bagi keluarga.
c. Proses
d. Pelaksanaan
Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Waktu (WITA) Tempat Peserta
21 Agustus 2016
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi
pemanfaatan lahan pekarangan untuk meningkatkan gizi keluarga melalui penanaman tanaman toga dan keasrian lingkungan desa melalui penanaman tanaman bunga bersama ibu-ibu PKK Kalanganyar Kangin
17.00-18.00
Banjar Dinas Kalanganyar Kangin
Ibu-Ibu PKK
e. Hasil
f. Hambatan
Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi pemanfaatan lahan pekarangan untuk meningkatkan gizi keluarga melalui penanaman tanaman toga dan keasrian lingkungan desa melalui penanaman tanaman bunga (pot) ini cukup banyak kendala yang kami hadapi diantaranya memilih tempat yang tepat untuk melaksanakan sosialisasi, mencari peserta untuk kegiatan sosialisasi, dan penundaan waktu sosialisasi dengan perayaan HUT RI Ke-71.
g. Solusi
Saran yang perlu dipertimbangkan adalah kegiatan sosialisasi ini dilakukan secara berkala dengan jumlah peserta yang lebih banyak sehingga nantinya seluruh masyarakat desa Sudimara dapat memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk menanam tanaman pangan atau toga yang bergizi dan bersih menuju pola hidup sehat sehingga tercipta generasi yang cerdas dan sehat.
h. Dokumentasi
10. Judul : Gerakan Bersih-bersih dan Gotong Royong (Bersih-Bersih Lingkungan di sekitar Desa, Normalisasi Selokan/Got, Pembuangan Air Limbah Keluarga, Dll)
Sifat : Interdisipliner Bidang : Indonesia Bersih
a. Latar Belakang
Gotong royong sebagai solidaritas sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, terutama mereka yang membentuk komunitas-komunitas, karena dalam komunitas seperti ini akan terlihat dengan jelas. Gotong royong terjadi dalam beberapa aktivitas kehidupan, seperti gotong royong dalam bentuk kerjabakti, dilakukan untuk kepentingan bersama; gotong royong dalam bentuk tolong menolong pada saat melakukan pesta pernikahan, atau khitanan, beberapa hari sebelum pesta akan dilakukan terjadi sumbangan dari kenalan, tetangga ataupun kerabat datang membantu dalam bentuk bahan makanan, uang, ataupun tenaga, kemudian bantuan ini harus dikembalikan minimal dengan nilai yang sama. Bahkan gotong-royong dapat pula terjadi pada saat adanya musibah ataupun kematian salah seorang warga komunitas, hal ini tidak dapat disebut kepentingan bersama ataupun kepentingan peribadi tetapi rasa kemanusiaan yang muncul di antara warga, karena musibah datangnya tidak diperhitungkan ataupun diketahui, sehingga warga yang mendapat musibah tersebut memerlukan bantuan dari warga lainnya.
gotong-royong selalu terbina dalam kehidupan komunitas sebagai suatu warisan budaya yang patut dilestarikan.
Kegiatan gerakan