• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kafein Terhadap Kapasitas Vital Paru Pria Dewasa Normal.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kafein Terhadap Kapasitas Vital Paru Pria Dewasa Normal."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PENGARUH KAFEIN TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU

PRIA DEWASA NORMAL

Aldi Ishwara, 2009. Pembimbing Utama : Jo Suherman, dr.MS.,AIF Kafein umumnya dikonsumsi karena manfaatnya sebagai stimulan terhadap daya pikir dan konsentrasi. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh kafein terhadap fungsi paru. Tujuan penelitian kali ini adalah untuk mengetahui pengaruh kafein terhadap kapasitas vital paru (VC). Penelitian ini bersifat eksperimental prospektif uji klinis memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan desain pre-test dan post-test. 35 pria dewasa normal diukur kapasitas vital parunya dengan spirometer Minato Model AS 700 sebelum dan sesudah mengkonsumsi kafein 150 mg. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan α = 0.05. Hasil penelitian didapatkan VC observasi 4.44 L sebelum mengkonsumsi kafein, 4.47 L pada 30 menit sesudah mengkonsumsi kafein dan 4.51 L pada 60 menit sesudah mengkonsumsi kafein. Kesimpulannya adalah kafein dosis 150 mg tidak meningkatkan kapasitas vital paru secara signifikan (p > 0.05).

(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

THE EFFECT of CAFFEINE To VITAL CAPACITY On

NORMAL ADULT MALE

Aldi Ishwara, 2009. Main Supervisor : Jo Suherman, dr.MS.,AIF Caffeine is generally used for its stimulant effect for concentration and thought flow. Early studies reported that caffeine affect lung function. The purpose of this research is to know the effect of caffeine to vital capacity (VC). The prospective experimental research uses completed randomised design with pre-test and

post-test design. 35 healthy men’s vital capacity were measured using spirometer

Minato Model AS 700 before and after taking 150 mg of caffeine orally. Data analysis using paired samplet “t” test with α = 0.05. VC Observation 4.44 L before taking caffeine, 4.47 L 30 minutes after, and 4.51 L 60 minutes after. The conclusion is that 150 mg of caffeine is not increase vital capacity significantly (p > 0.05).

(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………ii

HALAMAN PERNYATAAN MAHASISWA………...iii

1.3 Maksud dan Tujuan...2

1.4 Manfaat Penelitian...2

1.4.1 Manfaat Akademis...2

1.4.2 Manfaat Praktis...2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian...3

1.5.1 Kerangka Pemikiran...3

1.5.2 Hipotesis Penelitian...5

1.6 Metode Penelitian...5

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Respirasi...6

2.1.1 Saluran Nafas Atas dan Saluran Nafas Bawah……….7

(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.1.3 Dinding Toraks...10

2.2 Mekanisme Pernafasan...11

2.2.1 Mekanisme Ventilasi Paru...11

2.2.1.1 Otot-Otot Toraks...13

2.2.1.1.1 Diafragma...14

2.2.1.1.2 Muskulus Interkostalis Eksternus...14

2.2.1.1.3 Otot – otot Ekspirasi...14

2.2.2 Faktor – Faktor Lain Yang Mempengaruhi Ventilasi Paru...15

2.3 Volume dan Kapasitas Paru……….16

2.4 Kapasitas Vital……….18

2.5 Spirometer...18

2.6 Kafein...20

2.6.1 Farmakodinamik Kafein...21

2.6.2 Mekanisme Kerja Kafein Pada Tahap Seluler...23

2.6.3 Farmakokinetik Kafein...24

2.6.4 Indikasi Penggunaan Kafein...24

2.6.5 Efek Samping...25

2.6.7 Intoksikasi...25

2.6.8 Sediaan Kafein...26

2.6.9. Pengaruh Kafein Terhadap Kapasitas Vital Paru...27

BAB III BAHAN / SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan / Subjek Penelitian...28

3.1.1 Bahan Penelitian...28

3.1.2 Subjek Penelitian...28

3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian...29

3.2 Metode Penelitian...29

3.2.1 Desain Penelitian...29

3.2.2 Variabel Penelitian...29

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel...29

(5)

Universitas Kristen Maranatha

3.2.3 Besar Sampel Penelitian...30

3.2.4 Prosedur Kerja...31

3.2.5 Cara Pemeriksaan...31

3.2.6 Metode Analisis...32

3.2.7 Aspek Etik Penelitian...33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian...34

4.2 Pembahasan...36

4.3 Uji Hipotesis Penelitian...37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...38

5.2 Saran...38

DAFTAR PUSTAKA...39

LAMPIRAN...41

(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.6.8. Sediaan Kafein……….26

Tabel 4.1 Nilai Kapasitas Vital Paru Sebelum dan Sesudah

(7)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Respirasi Manusia………6

Gambar 2.1.1 Saluran Nafas Atas dan Saluran Nafas Bawah………8

Gambar 2.1.2 Paru Kiri dan Paru Kanan………..10

Gambar 2.1.3 Dinding Toraks………..11

Gambar 2.2 Otot – Otot Pernafasan dan Mekanisme Kontraksinya...15

Gambar 2.3 Spirogram...17

(8)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Data Hasil Percobaan………...41

Lembar Hasil Penghitungan Statistik………...44

Lembar Persetujuan Penelitian...45

(9)

Universitas Kristen Maranatha

41

LAMPIRAN

DATA HASIL PERCOBAAN

Kapasitas Vital Paru Sebelum Mengkonsumsi Kafein

(10)

Universitas Kristen Maranatha

42

Kapasitas Vital Paru 30 Menit Setelah Mengkonsumsi Kafein

(11)

Universitas Kristen Maranatha

43

Kapasitas Vital Paru 60 Menit Setelah Mengkonsumsi Kafein

(12)

Universitas Kristen Maranatha

44

LAMPIRAN

LEMBAR HASIL PENGHITUNGAN STATISTIK

(13)

Universitas Kristen Maranatha

45

LAMPIRAN

(14)

Universitas Kristen Maranatha

46

LAMPIRAN

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a :

U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya:

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul: Pengaruh Kafein Terhadap Kapasitas Vital Paru Pria Dewasa Normal.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung,

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

( ) ( )

Saksi-saksi:

1. ……… ( )

(15)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kafein merupakan senyawa alkaloid derivat xantin yang mengandung gugus metil. Sejak dulu kafein ini diperoleh dari ekstrak tumbuh-tumbuhan berupa biji kopi, teh, dan coklat (kakao) (Sunaryo, 2005). Saat ini masyarakat mengkonsumsi kafein dalam bentuk minuman kopi, teh, coklat, dan minuman ringan seperti cola. Kebanyakan orang mengkonsumsi kafein karena efeknya sebagai stimulan terhadap daya pikir dan konsentrasi disamping memberikan kenikmatan jika dikonsumsi dalam bentuk makanan coklat atau minuman teh, kopi, dan cola. Namun, efek stimulasi terhadap daya pikir dan konsentrasi tersebut bukan merupakan satu-satunya efek yang dapat diberikan oleh kafein kepada tubuh kita.

Beberapa penelitian mengemukakan bahwa kafein memiliki pengaruh terhadap sistem respirasi manusia. Kafein akan mempengaruhi fungsi ventilasi paru khususnya pada kapasitas vital paru dengan efek relaksasi terhadap otot polos bronkus dan stimulasi terhadap otot pernafasan untuk meningkatkan kapasitas kerjanya. Peneliti melakukan eksperimen pemberian kafein terhadap penderita asma bronkial dan terjadi peningkatan dari fungsi paru penderita asma bronkial tersebut (Bara E, Barley E, 2003). Kelelahan dan perbaikan kontraktilitas diafragma pada orang normal maupun penderita COPD dapat terjadi jika kafein diberikan dalam kadar terapi (100 – 150 mg) sehingga fungsi ventilasi dapat diperbaiki (Sunaryo, 2005).

(16)

Universitas Kristen Maranatha

2

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah kafein meningkatkan kapasitas vital paru pria dewasa normal

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah memberikan informasi bahwa kafein berpengaruh terhadap kapasitas vital paru sehingga dapat digunakan sebagai terapi tambahan bagi penderita yang mengalami penurunan kapasitas vital paru.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kafein terhadap kapasitas vital paru pria dewasa normal .

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini menambah pengetahuan mengenai pengaruh kafein terhadap kapasitas vital paru.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai pengaruh kafein terhadap kapasitas vital paru agar tidak dikonsumsi sebelum menjalani pemeriksaan fungsi paru disamping penggunaanya yang tepat sebagai terapi tambahan terhadap penyakit paru dengan penurunan kapasitas vital paru.

(17)

Universitas Kristen Maranatha

3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Tujuan dari proses respirasi adalah menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh dan mengeluarkan karbondioksida sebagai hasil metabolisme. Untuk mencapai tujuan tersebut, mekanisme ventilasi paru menjadi salah satu faktor penting (Guyton, 2006). Mekanisme ventilasi paru akan mempengaruhi ekspansi paru sehingga paru dapat mengembang sempurna. Ekspansi paru tersebut mengakibatkan sejumlah udara yang mengandung oksigen masuk ke dalam paru (sesuai dengan kapasitasnya) dan memenuhi kebutuhan jaringan tubuh manusia. Kondisi ventilasi paru dapat dinilai dengan spirometer yang mengukur kapasitas vital paru.

Kapasitas vital paru merupakan jumlah maksimal udara yang dapat diinspirasi dan diekspirasi secara maksimal. Kapasitas vital paru ini didapat dengan menjumlahkan volume tidal, volume cadangan inspirasi dan volume cadangan ekspirasi (Guyton, 2006). Terdapat beberapa hal atau kondisi yang mempengaruhi kapasitas vital paru seseorang yaitu : (1) Compliance of the lungs. Hal ini berkenaan dengan usaha yang diperlukan untuk

mengembangkan / ekspansi paru dan dinding dada. Semakin tinggi compliance paru maka paru semakin mudah untuk mengembang. Elastisitas

(18)

Universitas Kristen Maranatha

4

(19)

Universitas Kristen Maranatha

5

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Kafein meningkatkan kapasitas vital paru pria dewasa normal.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, bersifat komparatif dan memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan desain pre-test dan post-pre-test.

Data yang diukur adalah kapasitas vital paru yang tercatat pada spirometer Minato Model AS 700 sebelum dan sesudah pemberian kafein 150 mg.

Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan α = 0.05.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

(20)

38 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kafein 150 mg tidak meningkatkan kapasitas vital paru pria dewasa normal secara signifikan.

5.2 Saran

Konsumsi kafein sebaiknya dihindarkan sebelum menjalani pemeriksaan kapasitas vital paru.

Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan dan masih dapat dilakukan penelitian lanjutan seperti :

(21)

39 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bara A.,Barley E. 2003. Caffeine for Asthma (Review). http://www.thecochranelibrary.com., December 4th, 2008.

Brasher L., 2006. The Pulmonary System. In : Pathophysiology The Biologic Basis for Disease in Adults and Children 5th Edition. Missouri : Elsevier

p.1181-1193

Chawla.J. 2008. Neurologic Effects of Caffeine.

http://www.emedicine.medscape.com/article/1182710-overview. 10 Oktober 2008.

Dekhuijzen P.N.R et al. 1999. Athletes and doping : effects of drugs on the respiratory system. 1999 ;54:1041-1046.

Drake L. 2005. Thoracic Wall. In : Gray’s Anatomy for Students. Philadelphia : Elsevier Inc. p. 118-135.

Ganong W.F. 2003. Fungsi Paru. Dalam : Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 20. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. h. 623-631.

Guyton A. and Hall E.J. 2006. Pulmonary Ventilation. In : Textbook of Medical Physiology 11th Edition. Philadelphia : Elsevier Inc. p. 471-476.

Rall W.T. 1980. Central Nervous System Stimulants. In : Goodman and Gilman’s The pharmacological basis of therapeutics. New York : Macmillan Publishing.

p.592-603.

(22)

Universitas Kristen Maranatha

40

Sunaryo R. 2005. Perangsang susunan saraf pusat. Dalam : Farmakologi dan terapi FKUI. Jakarta : Gaya Baru. h.231-233.

Tortora G, Derrickson B. 2006. Respiration system. In : Principles of anatomy and physiology. 11th Ed. John Wiley & Sons Inc. p.846-866.

Tarnopolsky M, Cupido C. Caffeine potentiates low frequency skeletal muscle force in habitual and nonhabitual caffeine consumers.

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan Dosis efektif kombinasi ekstrak etanol kedelai Detam-1 dan Jati Belanda untuk menurunkan berat badan tikus Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak

[r]

Penurunan harga riil kapas dunia sebesar 5 persen; kombinasi kebijakan kenaikan harga riil BBM sebesar 8.5 persen dan penurunan harga riil kapas dunia sebesar 5 persen; dan

Intrias Mandiri Sejati Semarang umumnya melakukan proses perekrutan pekerja outsourcing dengan cara pengajuan surat lamaran dan kelengkapannya oleh calon tenaga

Berdasarkan pada pengujian yang telah dilakukan pada sistem pendukung keputusan seleksi penerima beras (raskin) untuk masyarakat miskin yang dibuat banyak kekurangan dan kelemahan

Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diketahui bahwa jenis sengketa harta pusako tinggi yang terjadi di Nagari Ladang panjang yaitu sengketa Harta

e. Teknik bertanya kepada siswa. Praktik penguasaan dan pnegelolaan kelas.. Praktik menggunakan media pembelajaran. Praktik menutup pelajaran. Pelaksanaan micro teaching dilakukan

bahasa rupa tradisi-rupa-rungu-dinamis. Bahasa rupa tersebut lazim digunakan dalam sinematografi. 4) Bahasa rupa yang digunakan dalam model film animasi relief cerita Jataka