• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pembelian yang Memadai Terhadap Ketepatan Penerimaan Barang pada PT "X".

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pembelian yang Memadai Terhadap Ketepatan Penerimaan Barang pada PT "X"."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha i

!

! "

! #

$

#

#

%

!

(2)

Universitas Kristen Maranatha vi

! " # $ $ % &

& '(' )

) # )

* *

+ ,", ,

-+ ," ' .'

-/ , $ " 0 ' 1

2

! $ $ " 3 $ 4

! $ $ $ 4

! ! 3 $

! ! $ #, $ ' $ !

! !

$ !

! ! !

#, $ &

! ! &

(3)
(4)
(5)

Universitas Kristen Maranatha ix

) ! & ) ,$ "' 3 6 % ' **

) ! ) 3 $ #, $

' $ 6 % ' *+

) ! * 3 , ' ., +4

;

* .' +

* ! +!

(6)

Universitas Kristen Maranatha ix

! " ! ! # $

%

! " ! ! #%$ &

'

! " ! ! # $ (

'

! " ! ! #%$ (&

( '

! " ! ! # $ ()

(7)
(8)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Setiap jenis perusahaan yaitu perusahaan dagang, industri, jasa dan

keuangan yang berbentuk badan hukum perseorangan, firma, CV, PT, Yayasan,

baik yang dimiliki oleh swasta maupun negara, menggunakan sistem informasi

akuntansi untuk mengolah data keuangan atau akuntansi untuk menghasilkan

informasi akuntansi (La Midjan dan Susanto, 2003).

Sistem informasi akuntansi merupakan suatu kombinasi dari orang-orang,

fasilitas, teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk

mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu,

memberi sinyal kepada manajemen data yang lainnya terhadap kejadian internal

dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar untuk pengambilan

keputusan yang tepat (Hartono, 2000).

Informasi di dalam sistem informasi akuntansi diolah sejak data direkam

dalam dokumen melalui berbagai sistem pembagian kekuasaan dalam organisasi,

data keuangan diproses dalam berbagai catatan akuntansi, sampai dengan

informasi disajikan untuk digunakan oleh pemakai. Tujuan umum dari

pengembangan sistem informasi akuntansi adalah untuk menyediakan informasi

bagi pengelolaan kegiatan usaha, untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan

oleh sistem yang sudah ada baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun

(9)

Universitas Kristen Maranatha 2

intern yaitu memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi dan menyediakan

catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan

perusahaan (Mulyadi, 2001).

Sistem informasi akuntansi pembelian digunakan untuk melaksanakan

pengadaan barang kebutuhan perusahaan yang merupakan titik awal dimulainya

operasi perusahaan. Sistem informasi akuntansi pembelian dirancang untuk

mencapai tujuan pokok pengendalian perusahaan yaitu menjaga kekayaan

(persediaan barang) dan kewajiban perusahaan (utang dagang atau bukti kas

keluar yang akan dibayar), serta menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi

(utang dan persediaan). Unsur pengendalian sistem informasi akuntansi pembelian

yang memadai meliputi organisasi yang terkait dengan fungsi pembelian, prosedur

pembelian, dan sistem pencatatan hingga pelaporan pembelian. Fungsi pembelian

pada umumnya bertanggung jawab dalam hal menentukan kuantitas barang yang

akan dibeli, kualitas barang yang dibeli, waktu yang tepat untuk penerimaan

barang, dan menentukan pemasok yang sesuai (Mulyadi, 2001).

PT “X” merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri garment

di daerah Bandung. Selama ini PT “X” memiliki sistem informasi akuntansi

pembelian yang kurang memadai. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya dokumen

sebagai bukti tertulis atas terjadinya aktivitas di dalam perusahaan. Sebagai

contoh sering terjadi perbedaan antara bahan baku yang diminta oleh bagian

gudang dengan bahan baku yang dipesan oleh bagian pembelian kepada supplier.

Akibatnya, sering terjadi kekeliruan dalam konfirmasi pesanan pembelian bahan

(10)

Universitas Kristen Maranatha 3

Sistem informasi akuntansi pembelian yang memadai akan menghasilkan

informasi tepat waktu, relevan, dan dapat diandalkan sehingga perusahaan

memiliki informasi yang tepat, cepat, dan akurat untuk digunakan sebagai dasar

perencanaan, pengawasan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen

mengenai aktivitas pembelian. Dengan adanya sistem informasi akuntansi

pembelian yang memadai, diharapkan seluruh kegiatan pembelian yang terjadi di

dalam perusahaan akan dilaksanakan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.

Dengan penyusunan penelitian ini, maka penulis berusaha untuk

menganalisa pokok permasalahan yang terdapat pada siklus pembelian bahan

baku di PT ”X”. Penulis bermaksud untuk menganalisa sistem pembelian

perusahaan yang telah berjalan dan membuat suatu rancangan sistem yang baru

untuk membantu memberikan informasi mengenai pembelian bahan baku secara

akurat, efektif, dan efisien. Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut maka

penulis tertarik untuk menyusun penelitian dengan judul:

“ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN YANG

MEMADAI TERHADAP KETEPATAN PENERIMAAN BARANG PADA

PT “X””

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasi

permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: apakah sistem

informasi akuntansi pembelian yang memadai dapat menunjang ketepatan

(11)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,

penulis merumuskan tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku yang

sedang dijalankan oleh PT “X” selama ini.

2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dari sistem informasi akuntansi

pembelian bahan baku yang sedang dijalankan oleh PT “X” selama ini.

3. Untuk merancang sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku

berdasarkan landasan teoritis yang sebaiknya diterapkan oleh PT “X”.

1.4 Manfaat Penelitian

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi:

a. Penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman untuk

mengembangkan wawasan dalam mempelajari suatu penerapan sistem

informasi akuntansi pembelian bahan baku dan perbandingan antara

praktik sesungguhnya dalam kegiatan operasional perusahaan dengan

teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan.

b. Perusahaan yang diteliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi mengenai sistem pengendalian intern atas pembelian bahan baku

yang sedang diterapkan oleh perusahaan, mengidentifikasi

kelemahan-kelemahan dari sistem yang telah diterapkan, dan memberikan informasi

(12)

Universitas Kristen Maranatha 5

c. Pembaca dan pihak-pihak lainnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan tambahan pengetahuan dan sebagai referensi bagi penelitian

yang mengambil topik masalah yang sama.

1.5 Rerangka Pemikiran

Menurut Hartono (2000), analisis sistem dipergunakan untuk memecahkan

masalah dengan menggunakan beberapa tindakan. Analisis sistem didefinisikan

sebagai penguraian suatu sistem informasi yang utuh menjadi komponennya

dengan maksud untuk mengklarifikasi dan mengevaluasi permasalahan,

kesempatan, hambatan yang mungkin terjadi, serta mengidentifikasi

kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus

diketahui seorang analis sistem, yaitu:

1. Identify, yaitu mengidentifikasikan permasalahan.

2. Understand, yaitu memahami kerja sistem yang sedang berjalan.

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem. Hasil penelitian harus dilakukan

berdasarkan data yang telah diperoleh untuk mendapatkan jawaban

tentang penyebab dari masalah yang timbul.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena

kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah

(13)

Universitas Kristen Maranatha 6

sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem

tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem (Mulyadi, 2001).

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah kumpulan sumber daya, seperti

manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data

lainnya menjadi informasi yang dikomunikasikan kepada berbagai pihak

pengambil keputusan (Bodnar dan Hopwood, 2003).

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan sistem

informasi akuntansi, antara lain:

1. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat, yaitu bahwa

sistem akuntansi harus menyediakan informasi yang diperlukan tepat pada

waktunya.

2. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman, yang berarti

bahwa sistem akuntansi harus dapat membantu menjaga keamanan harta

milik perusahaan.

3. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah, yang

berarti bahwa biaya untuk memyelenggarakan sistem akuntansi itu dapat

ditekan sehingga relatif tidak mahal.

Pembelian merupakan kegiatan yang sangat vital, khususnya bagi

perusahaan dagang karena berhubungan dengan kelangsungan operasi perusahaan.

Bagian pembelian melayani bagian lain yang memerintahkannya untuk

melakukan pembelian. Keputusan penting yang dibuat pada proses pembelian

adalah mengidentifikasi barang yang akan dibeli, kapan barang tersebut

(14)

Universitas Kristen Maranatha 7

pembelian akan berdampak pada keseluruhan kegiatan perusahaan terutama

bagian produksi. Perusahaan tidak dapat melakukan produksi jika bahan baku

yang dibeli jumlahnya tidak sesuai, terlambat dipesan dan lain-lain.

Masalah-masalah tersebut dapat dihindari, salah satu usaha yang dilakukan perusahaan

adalah dengan menerapkan suatu sistem informasi akuntansi yang terkoordinasi

dengan baik untuk memperoleh informasi yang tepat dan akurat. Sistem informasi

akuntansi yang baik ditunjang dengan pelaksanaan prosedur yang baik. Prosedur

pembelian mengatur cara-cara dalam melakukan semua pembelian baik barang

maupun jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dalam prosedur ini baik dimulai

dari adanya kebutuhan atas suatu barang atau jasa sampai barang atau jasa yang

dibeli diterima. Bagian-bagian yang terlibat dalam prosedur pembelian ini adalah

bagian pembelian, bagian penerimaan, bagian gudang, dan bagian akuntansi.

Jadi berdasarkan pembahasan diatas maka penulis bermaksud untuk

melakukan analisis dan perancangan sistem pada sistem informasi akuntansi

pembelian. Sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku akan dianalisis

untuk melihat bagaimana penerapan sistem pembelian bahan baku yang sedang

dijalankan oleh perusahaan agar kelemahan-kelemahan yang ada maupun yang

berpotensi terjadi dapat diidentifikasi. Dari hasil analisis tersebut kemudian dibuat

suatu perancangan sistem informasi akuntansi pembelian yang memadai agar

aktivitas pembelian bahan baku dapat berjalan dengan baik untuk mendukung

(15)

Universitas Kristen Maranatha 8

1.6 Metodologi Penelitian

Metoda penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan tugas akhir

ini adalah metoda penelitian deskriptif, yaitu menjelaskan karakteristik fenomena

atau masalah yang ada, sebagai dasar pembuatan keputusan untuk memecahkan

masalah-masalah bisnis (Indriantoro dan Supomo, 2002).

1.6.1 Metoda Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan penulis

adalah sebagai berikut (Indriantoro dan Supomo, 2002):

1. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan

secara langsung terhadap perusahaan sebagai objek penelitian untuk

mendapatkan data primer sehubungan masalah yang diteliti.

a. Observasi (Observation)

Teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara

mengamati secara langsung objek yang menjadi sumber datanya.

b. Wawancara (Interview)

Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan komunikasi

langsung atau tanya jawab dengan pihak yang relevan dengan

permasalahan yang diteliti.

c. Analisa dokumen

Mempelajari dokumen, formulir, dan catatan mengenai sistem dan

prosedur yang digunakan dalam aktivitas pembelian bahan baku

(16)

Universitas Kristen Maranatha 9

2. Penelitian Pustaka (Library Research), yaitu penelitian dengan cara

mempelajari literatur buku-buku ilmiah, catatan-catatan kuliah yang

berhubungan dengan topik yang dibahas, teori-teori yang mendukung, dan

buku-buku pedoman lainnya yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti untuk memperoleh data sekunder.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada PT “X” yang berlokasi di Jalan Raya

Dayeuh Kolot No. 173, Bandung. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada

awal bulan September 2008. Penulis melakukan penelitian pada PT “X” karena

PT “X” merupakan perusahaan yang memiliki pangsa pasar yang besar. Hal ini

dapat dilihat dari perusahaan melakukan penjualan lokal dan ekspor. Perusahaan

industri baik yang memiliki pangsa pasar di dalam negeri maupun luar negeri,

membutuhkan suatu sistem informasi akuntansi yang terkoordinasi dengan baik.

Agar dapat bersaing di pasar internasional, maka perusahaan harus menjaga

kualitas dan ketepatan waktu pengiriman barang. Kemampuan bagian produksi

untuk melakukan kegiatannya bergantung langsung pada aktivitas pengadaan

bahan baku yang dilakukan oleh bagian pembelian. Keterlambatan penerimaan

barang akan membuat kegiatan produksi ikut terlambat. Apabila kegiatan

produksi terlambat, maka waktu pengiriman barang tidak akan pada waktu yang

telah disetujui. Aktivitas pembelian bahan baku menjadi aktivitas perusahaan

(17)

Universitas Kristen Maranatha 61

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis pada PT “X”,

penulis menarik simpulan sebagai berikut:

1. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Bahan Baku yang sedang

dijalankan perusahaan kurang memadai, hal ini dapat terlihat dari:

a. PT “X” tidak memiliki bagan alir (flowchart) sebelumnya.

b. PT “X” memiliki struktur organisasi yang terdiri dari fungsi gudang,

fungsi pembelian, dan fungsi keuangan. Namun, fungsi gudang

melakukan perangkapan tugas sebagai fungsi penerimaan barang.

Sehingga dapat berpotensi timbulnya kecurangan dari fungsi gudang

terhadap kekayaan perusahaan.

c. PT “X” tidak menggunakan dokumen yang rangkap tembus, sehingga

informasi di perusahaan tidak tepat waktu, cepat, dan akurat.

d. PT “X” tidak menggunakan dokumen yang bernomor urut tercetak,

sehingga dapat terjadi kesalahan pencatatan nomor.

2. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Bahan Baku yang sedang

dijalankan perusahaan sudah memadai, hal ini dapat terlihat dari:

a. PT “X” harus memiliki prosedur pembelian yang terdiri dari prosedur

pemesanan bahan baku, prosedur pembelian bahan baku, prosedur

(18)

Universitas Kristen Maranatha 62

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka saran-saran yang dapat dikemukakan

oleh penulis antara lain sebagai berikut:

a. PT “X” sebaiknya memiliki bagan alir (flowchart).

b. PT “X” sebaiknya memisahkan fungsi gudang dari fungsi penerimaan

barang untuk menghindari terjadinya kecurangan dari fungsi gudang.

c. PT “X” sebaiknya menggunakan dokumen yang dibuat rangkap tembus

agar informasi di dalam perusahaan tepat waktu, cepat, dan akurat.

d. PT “X” sebaiknya menggunakan dokumen bernomor urut tercetak untuk

(19)

Universitas Kristen Maranatha 63

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H. and William S. Hopwood. 2003. Edisi Indonesia. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Edisi 1. Metode Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Jogiyanto, Hartono M. 2000. Edisi 2. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andy Offset.

La Midjan dan Azhar Susanto. 2001. Edisi 8. Sistem Informasi Akuntansi I: Pendekatan Manual, Praktika Penyusunan, Metode dan Prosedur. Bandung: Lingga Jaya.

---. 2003. Edisi 8. Sistem Informasi Akuntansi II: Pendekatan Manual, Praktika Penyusunan, Metode dan Prosedur. Bandung: Lingga Jaya.

Mulyadi. 2001. Edisi 3. Sistem Akuntansi. Jakarta: PT Salemba Empat.

Referensi

Dokumen terkait

hurut a, hurut b, dan hurut c, serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 07/PMK.Oll/2010 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah

4.3 Pemodelan Indeks Ketahanan Pangan Beras di Jawa Timur Tahun 2013 Menggunakan Regresi Non Linear Pada subbab 4.2.2 diperoleh informasi bahwa tidak terdapat hubungan linear

We have also shown that the perturbation of the Poisson structure contributes to the energy- momentum as an additional effective source of the gravitational field. Although the

dapat diestimasi dengan nilai output yang dihasilkan oleh ekosistem ini yaitu ikan karang. Terumbu karang dan ikan karang merupakan suatu rangkaian mata rantai dimana..

Seksual Komersial Anak (ESKA) dilakukan dengan banyak kegiatan yang kesemuanya bertujuan untuk empowering , pemberdayaan anak-anak korban ESKA, memupuk kepercayaan

Setelah memperoleh calon partisipan yang sesuai dengan kriteria, pada tanggal 20 Agustus 2013, paman penulis sudah bertemu terlebih dahulu dengan partisipan untuk

Unit analisa dalam penelitian adalah strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Magic Wave dalam mendapatkan pengiklan..

hasil uji organoleptik hedonik dengan atribut penilaian rasa, tekstur dan aroma terhadap banyaknya penambahan bahan baku antara kulit pisang dan tepung terigu