• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gas Karbon Monoksida dan Pengaruhnya Terhadap Terjadinya Iskemia Jantung (Studi Pustaka).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gas Karbon Monoksida dan Pengaruhnya Terhadap Terjadinya Iskemia Jantung (Studi Pustaka)."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha iv

ABSTRAK

GAS KARBON MONOKSIDA DAN PENGARUHNYA TERHADAP TERJADINYA ISKEMIA JANTUNG

Edwin Goutama, 2007; Pembimbing I : July Ivone, dr., MS. Pembimbing II : Jo Suherman, dr., MS., AIF

Di era industri saat ini, gas karbon monoksida (CO) menjadi salah satu produk samping yang kian banyak, dan mempunyai efek negatif yang dapat merusak kesehatan. Gas CO adalah suatu gas tak berwarna, tak berbau, tak berasa, dapat terbakar dan mudah meledak, serta lebih ringan daripada udara.

Gas CO umumnya ditemukan pada industri yang berhubungan dengan proses pembakaran bahan-bahan organik atau benda-benda yang berbahan dasar berupa karbon. Pekerja yang berisiko terutama adalah para pekerja di tempat penambangan dan distribusi batubara, pekerja lalu lintas ,mekanik bengkel, pemadam kebakaran, dan operator mesin-mesin berat. Salah satu efek buruk gas CO adalah dapat menimbulkan iskemia jantung, apabila kadar pajanan gas CO melebihi 9 ppm selama 8 jam waktu pemaparan.

Dalam darah, gas CO akan berikatan dengan hemoglobin (Hb) membentuk senyawa karboksihemoglobin (COHb). Ikatan ini akan mengakibatkan hanya sedikit oksigen yang diikat hemoglobin, sehingga kebutuhan miokardium dan jaringan lain terhadap oksigen tidak terpenuhi. Akibatnya terjadilah iskemia jantung dan juga jaringan lainnya yang tidak mendapat suplai oksigen yang cukup.

Untuk mengatasi masalah pajanan gas CO ini terutama adalah dengan memperhatikan kesehatan pekerja pada industri-industri yang berisiko yaitu dengan usaha-usaha pencegahan dan deteksi dini. Sedangkan untuk mengatasi kasus-kasus iskemia jantung yang telah terjadi adalah dengan menjalankan terapi yang adekuat sesuai dengan prosedur penatalaksanaannya.

(2)

Universitas Kristen Maranatha v

ABSTRACT

CARBON MONOXIDE AND THE EFFECT TOWARDS HEART ISCHEMIC

Edwin Goutama, 2007 ; 1st Tutor : July Ivone, dr., MS

2nd Tutor : Jo Suherman, dr., MS., AIF

In industrial era, carbon monoxide (CO) becomes one of side products which produced a lot, but it has negative effects that can impair health. CO is colorless, odorless, and tasteless fume, very flammable and explosive, and also lighter than air.

CO is generally found in industry which relates to organic matter combustion or other elements that using carbon as its basic material. The employee with the risk is those who are generally working in coal mining, traffic officers, mechanics, fire-extinguishers, and heavy-engines operators. One of the bad effects of CO is to cause heart ischemic when the exposure is more than 9 ppm for 8 hours.

In blood, CO binds with hemoglobin (Hb) forming toxic compounds known as carboxyhemoglobin (COHb). This bond results only little oxygen is bound to Hb, so the need of myocard and other tissues to oxygen is unfulfilled. As the result, heart ischemic will occur and also other tissues which not receive enough oxygen.

To overcome CO exposure problem is especially to pay good attention to work health at risk industries by preventing and early detection. While for heart ischemic cases that has happened is to do adequate therapy according to treatment procedures.

(3)

Universitas Kristen Maranatha vi

DAFTAR ISI

JUDUL...i

LEMBAR PERSETUJUAN ...ii

SURAT PERNYATAAN...iii

ABSTRAK...iv

ABSTRACT... v

PRAKATA ...vi

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR DIAGRAM ...xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Karbon Monoksida ... 4

2.1.1 Sifat Karbon Monoksida... 4

2.1.2 Sejarah Penemuan Karbon Monoksida ... 4

2.1.3 Sumber dan Kegunaan Karbon Monoksida... 5

2.1.4 Farmakokinetika Karbon Monoksida ... 9

2.1.4.1 Absorpsi... 9

2.1.4.2 Distribusi ... 9

2.1.4.3 Metabolisme ... 9

2.1.4.4 Ekskresi ... 9

2.1.5 Pekerjaan yang Terlibat Paparan Terhadap Karbon Monoksida ... 10

2.1.6 Paparan Bukan Akibat Kerja ... 11

2.1.7 Penilaian Paparan ... 11

a. Penilaian Lingkungan ... 11

b. Penilaian Biologis... 11

2.1.8 Efek Karbon Monoksida Terhadap Kesehatan... 12

2.1.9 Batas Kadar Karbon Monoksida yang Diijinkan... 15

2.1.10 Kelompok Risiko Tinggi ... 17

2.2 Iskemia Jantung ... 18

2.2.1 Definisi Iskemia Jantung ... 18

2.2.2 Epidemiologi Iskemia Jantung ... 18

2.2.3 Patofisiologi Iskemia Jantung... 22

2.2.4 Faktor Resiko Iskemia Jantung ... 28

2.2.5 Penatalaksanaan Kasus Iskemia Jantung ... 30

(4)

Universitas Kristen Maranatha vii

2.3 Hubungan antara Keracunan Karbon Monoksida dan Terjadinya

Iskemia Jantung ... 34

2.4 Pencegahan Pemaparan Karbon Monoksida ... 37

2.5 Pengelolaan Kasus Iskemia Jantung Akibat Pajanan Gas Karbon Monoksida ... 43

BAB III. PEMBAHASAN... 45

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

4.1 Kesimpulan... 47

4.2 Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

(5)

Universitas Kristen Maranatha viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Konversi Gas Karbon Monoksida...16

(6)

Universitas Kristen Maranatha ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Molekul Karbon Monoksida ... 4

Gambar 2.2 Siklus Karbon Monoksida ... 7

Gambar 2.3 Polusi Karbon Monoksida di Kota Besar ... 8

Gambar 2.4 Proses Inhalasi Karbon Monoksida ... 9

Gambar 2.5 Alat Detektor Karbon Monoksida ... 14

Gambar 2.6 Berbagai Keadaan pada Penyakit Jantung Iskemi... 22

Gambar 2.7 Aterosklerosis Akibat Plak ... 23

Gambar 2.8 Gambaran Mikroskopis Bercak Aterosklerosis... 25

Gambar 2.9 Lumen Arteri Koroner ... 28

Gambar 2.10 Rokok Sebagai Faktor Resiko Terpenting... 29

Gambar 2.11 Plak Pada Pembuluh Darah ... 30

Gambar 2.12 Ikatan Karbon Monoksida dengan Hb Dalam Eritrosit ... 36

Gambar 2.13 Respirator Sekali Pakai... 39

Gambar 2.14 Respirator Separuh Masker ... 40

Gambar 2.15 Respirator Seluruh Muka... 40

Gambar 2.16 Respirator Berdaya ... 41

Gambar 2.17 Respirator Topeng Muka Berdaya... 41

Gambar 2.18 Alat Saluran Udara Segar ... 42

Gambar 2.19 Alat Pipa Udara Bertekanan ... 42

(7)

Universitas Kristen Maranatha x

DAFTAR DIAGRAM

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan maju dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka semakin banyak pula produksi perangkat-perangkat industri canggih, bukan hanya terbatas di negara maju, tetapi juga di negara berkembang. Seperti industri transportasi, dari tahun ke tahun tidak pernah absen dalam meningkatkan inovasi-inovasi terbaru produknya. Sekarang sarana transportasi berupa kendaraan bermotor memang sudah menjadi kebutuhan primer, untuk memberikan kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa kendaraan bermotor agaknya akan tetap dibutuhkan oleh manusia sampai beberapa tahun ke depan, selama masih ada aktivitas yang terjadi di muka bumi. Banyak keuntungan yang bisa diperoleh dengan semakin majunya sarana transportasi, khususnya kendaraan bermotor ini. Antara lain efisiensi waktu, sehingga manusia dapat melakukan segala aktivitasnya dengan mudah, dan secara tidak langsung, dapat mengoptimalkan pencapaian hasil dari aktivitas tersebut. Namun, di lain sisi, tidak sedikit pula kerugian yang bisa diderita akibat semakin banyaknya kendaraan bermotor, antara lain adalah kerugian di bidang kesehatan.

Gas karbon monoksida (CO), adalah suatu gas yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa, mudah terbakar dan meledak, yang banyak ditemukan dari asap kendaraaan bermotor. Selain itu, gas CO juga diproduksi dari water heater, pemanas ruangan, dan di pabrik-pabrik yang mensintesis bahan kimia seperti karbonil logam, fosgen, asam format, dan metanol. Asap rokok juga merupakan sumber gas CO yang tidak dapat dikesampingkan (Caroline, 1993).

(15)

Universitas Kristen Maranatha 2

terlambat dalam mendiagnosis. Salah satu efek gas CO yang menyebabkan angka

morbiditas dan mortalitas yang tinggi adalah iskemia jantung (Frost, 1996) Pada tahun 1973 pernah diadakan suatu penelitian kepada 931 pekerja

pabrik besi di negara Finlandia tentang pengaruh pajanan gas CO dengan kadar yang diperkirakan sekitar 72 % dari sampel udara di dalam pabrik tersebut, yang terus dipantau sampai tahun 1993. Ternyata hasil menunjukkan bahwa pada permulaan terpapar dengan CO, tekanan darah sistolik maupun diastolik para pekerja yang terpapar lebih tinggi daripada pekerja yang tidak terpapar. Juga ditemukan prevalensi kasus angina pektoris pada pekerja tersebut. Kemudian pada tahun 1987, mulai dihitung rasio kematian akibat penyakit jantung iskemik antara perokok yang terpajan gas CO dengan yang bukan perokok dan tidak terpajan gas CO yaitu menunjukkan angka 4,4. Juga ditemukan adanya gambaran Elektrokardiogram (EKG) yang patologis berkaitan dengan pengaruh pajanan gas CO ini, dimana terjadi perubahan yang signifikan pada gelombang Q atau QS dan segmen ST-J atau ST, serta adanya ventricular extrasystoles. Dengan demikian dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa risiko terkena penyakit jantung iskemik sangat meningkat pada para pekerja di pabrik besi, perokok, dan orang dengan hipertensi.

Pemaparan gas CO mudah terjadi, khususnya di kota-kota besar, dengan tingkat lalu lintas kendaraan bermotor yang sangat tinggi. Sehingga bisa disimpulkan, bahwa para pekerja yang sering menghirup asap kendaraan bermotor, mempunyai risiko tinggi keracunan gas CO, diantaranya mekanik bengkel dan petugas lalu lintas. Juga para pekerja di penambangan, pekerja kimia, dan operator mesin-mesin berat menanggung risiko terbesar.

(16)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.2. Identifikasi Masalah

Bagaimana pajanan gas CO dapat menyebabkan iskemia jantung.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud:

1. Mengetahui cara-cara pajanan gas CO

2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pajanan gas CO 3. Mengetahui sumber-sumber pajanan gas CO

4. Mengetahui efek buruk pajanan gas CO

5. Mengetahui cara penanganan iskemia jantung karena pajanan gas CO

Tujuan:

Dapat memberikan informasi yang berguna tentang efek pajanan gas CO terhadap terjadinya iskemia jantung.

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1. Manfaat Akademis:

a. Karya tulis ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan tentang pengaruh buruk pajanan gas CO dalam kaitannya dengan kesehatan kerja

b. Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang cara terapi dan penanganan iskemia jantung karena pajanan gas CO

2. Manfaat Praktis:

(17)
(18)

47 Universitas Kristen Maranatha BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Pajanan terhadap gas karbon monoksida (CO) dapat mengakibatkan terjadinya iskemia jantung. Setelah terinhalasi dan masuk ke dalam paru-paru, gas CO akan berdifusi ke dalam aliran darah dan berikatan dengan hemoglobin (Hb). Ikatan ini akan membentuk suatu senyawa karboksihemoglobin (COHb) yang akan mengakibatkan penurunan suplai oksigen ke seluruh jaringan dan organ, termasuk jantung, dan terjadilah suatu keadaan yang disebut iskemia jantung.

4.2 Saran

1. Perlu dilakukan tindakan preventif sedini mungkin untuk menurunkan angka kejadian iskemia jantung akibat pajanan gas CO, terutama pada pekerjaan-pekerjaan yang beresiko.

2. Perlu adanya penyuluhan-penyuluhan, terutama kepada para pekerja resiko tinggi dan pihak pengelola industri terkait mengenai dampak pajanan gas CO terhadap kesehatan dalam upaya peningkatan kewaspadaan dan pencegahan dini.

(19)

50 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

American College of Cardiology. 2006. Ischemic Heart Disease.

Http:// www.acc.org/media/patient/chd/ischemic.htm, December 5th, 2006 American Heart Association. 2006. Silent Ischemia and Ischemic Heart Disease.

Http://www.americanheart.org/presenter.jhtml?identifier=4720, December 5th, 2006

American Heart Association. 2006. Tests to Diagnose Heart Disease.

Http://www.americanheart.org/presenter.jhtml?identifier=4739, December 5th, 2006

Anies. 2005. Penyakit Akibat Kerja. Jakarta: Elex Media Komputindo. h. 67 - 69 Anonimus I. 2000. Allowable (Legal) Limits for CO.

Http://www.coheadquarters.com/colimits1.htm, August 15th, 2006

Anonimus II. 2003. Http://www.coheadquarters.com/coConc1.htm, August 15th, 2006

Budi, Haryanto. 2005. Kadar Debu dan CO Kritis.

Http://www.kompas.com/kesehatan/news/0510/20/083719.htm, 5 Desember 2006

Buja, Maximillian. 1995. Penyakit Jantung Iskemik. Buku Ajar Patologi II Robbins dan Kumar. Alih bahasa: Staf Pengajar Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Jakarta : EGC. h. 33 – 36

Caroline Wijaya. 1993. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja. Jakarta: EGC. h. 157-160

EPA. 2000. Air Quality Criteria for Carbon Monoxide.

Http://www.coheadquarters.com/coFall1.htm, August 15th, 2006 Frost, Rick. 1996. Carbon Monoxide Alerts.

Http:// www.homesafe.com/coalert, July 14th, 2006

Harrington M. J., Gill F. S. 1995. Buku Saku Kesehatan Kerja, Edisi III. Jakarta: EGC. h. 73-260

Hawley, Gessner, Reinhold, Van Nostrand. 2005. An Introduction to Indoor Air Quality.

(20)

Universitas Kristen Maranatha 51

Henry CR, Satran D, Lindgren B, Adkinson C, Nicholson CI, Henry TD, MD. 2006. "Myocardial Injury and Long-term Mortality Following Moderate to Severe Carbon Monoxide Poisoning". JAMA 295: 398-402.

Jain, K. K. 1990. The Carbon Monoxide Cycle.

Http://www.coheadquarters.com/figco03.htm, August 15th, 2006

Lopez-Garcia E, Schulze MB, Meigs JB, Manson JE, Rifai N, Stampfer MJ. 2005. "Consumption of Trans Fatty Acids is Related to Plasma Biomarkers of Inflammation and Endothelial Dysfunction", Journal of Nutrition, 135(3):562-6.

Nabeshima, Toshitaka. 1997. NGFI-B, c-fos, and c-jun mRNA Expression in Mouse Brain After Acute Carbon Monoxide Intoxication, Journal of Cerebral Blood Flow.

Http://www.nature.com/jcbfm/journal/v17/n7/full/9590261a.html, July 14th, 2006

National Center for Environmental Assessment. 2000. Air Quality Criteria for Carbon Monoxide.

Http:// www.coheadquarters.com/coFall1.htm, August 15th, 2006

Omaye, ST. 2002. "Metabolic modulation of carbon monoxide toxicity". Toxicology 180 (2): 139-50.

Penney, David. 1999. Carbon Monoxide Poisoning.

Http://www.coheadquarters.com/CORisk/figco30x.htm, August 15th, 2006 Penney, David. 2001. Carbon Monoxide Poisoning, Guidelines for Management.

Http://www.coheadquarters.com/comanage1.htm, August 15th, 2006 Penney, David. 2005. Carbon Monoxide and Motor Vehicles.

Http://www.carbonmonoxidekills.com/carbon_monoxide_&_motor_vehicles. htm, July 14th, 2006

Penney, David. 2005. Carbon Monoxide in Cigarettes.

Http://www.carbonmonoxidekills.com/carbon_monoxide_in_cigarettes.htm, July 14th, 2006

Penney, David. 2005. Carbon Monoxide Poisoning.

Http://www.carbonmonoxidekills.com/poisoning.htm, July 14th, 2006

(21)

Universitas Kristen Maranatha 52

Puji Lestari. 2006. Minim RTH, Banjir Datang.

Http://www.kompas.com/kompas-cetak/0603/09/Jabar/330.htm, 5 Desember 2006

Raub, J. A., M. Mathieunolf, N. B. Hampson, dan S. R, Thom. 2005. An Introduction to Indoor Air Quality.

Http://www.epa.gov/iaq/co.html, July 12th, 2006 Ryan. 2006. Ischemic Heart Disease.

Http://www.acc.org/media/patient/chd/ischemic.htm, December 5th, 2006 RxMed. 2006. Coronary Heart Disease.

Http://www.rxmed.com/b.main/b1.illness/b1.1.illnesses/Ischaemic%20Heart %20disease.html, December 5th, 2006

See Min. 1986. The Carbon Monoxide Poisoning Syndrome.

Http://www.coheadquarters.com/ChronicCO/coSyndrome1.htm, August 15th, 2006

Selwyn, Andrew, Braunwald, Eugene. 2005. Harrison’s Principles of Internal Medicine Volume II.16th ed. New York : McGraw Hill. p.1434

Staf Pengajar Departemen Teknik Pertambangan ITB. 2004. Gas CO pada Tragedi Tambang Emas di Pongkor.

Http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0304/16/0804.htm, 8 Februari 2007 Tarwaka, Solichul HA Bakri, Lilik Sudiajeng. 2005. ”Untuk Keselamatan,

Kesehatan Kerja, dan Produktivitas”. Ergonomi. Jakarta : EGC.h. 252 UNEP. 1998. Merenda Birunya Langit Kota.

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Dari 50 citra, 49 citra teridentifikasi sebagai citra dengan jenis kerusakan retak, sementara 1 citra teridentifikasi sebagai lubang. Sementara 2 citra

Hasil dari penelitian adalah dapat diketahui bahwa kerusakan ruas jalan adalah dipicu oleh kelebihan beban kendaraan yang melintas pada ruas jalan dan intensitas volume

arsitektur yang diulas hanya objek studi yang berlokasi di ibukota Jakarta,. dengan indikator penelitian berfokus pada aspek

Model proses pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode waterfall yang terdiri dari tahap analisa kebutuhan, tahap perancangan

pada alat pemeras santan sistem screw press terhadap kapasitas efektif, rendemen dan persentase bahan tertinggal di alat.

sebagai akibat dari aliran darah rendah, trombosis atau emboli yang berhubungan.. dengan penyakit pembuluh darah dan jantung (Mann &

Penelitian bertujuan untuk:1) mengetahui karakteristik modul berbasis GIL; 2) menguji kelayakan modul pembelajaran berbasis GIL; dan 3) menguji keefektivan modul

Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis proses manajemen perubahan yang dilakukan PT TUV Rheinland Indonesia dalam upaya implementasi SMM ISO