ABSTRAK
Memasuki tahun 2003, bagi Indonesia, adalah memasuki fase baru yang membuat seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara ini semakin mengglobal. Semenjak tahun 2003, ASEAN Free Trade Area (AFTA) diberlakukan di seluruh negara-negara ASEAN, termasuk di Indonesia.
Salah satu faktor yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan bersaing adalah kualitas. Hal ini berarti bahIa untuk menghasilkan produk yang berkualitas, perusahaan perlu melaksanakan program pengendalian kualitas dengan membentuk departemen pengendalian kualitas. Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan pengendalian kualitas ini merupakan biaya kualitas. Biaya kualitas dibagi menjadi empat kategori yaitu biaya pencegahan (prevention costs), biaya penilaian (appraisal costs), biaya kegagalan internal (internal failure costs), dan biaya kegagalan eksternal (external failure costs).
Metode penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data yang berhubungan dengan objek yang diteliti untuk mendapatkan informasi dan gambaran yang jelas tentang objek penelitian serta menarik kesimpulan dari penelitian tersebut. Objek penelitian dilakukan pada pabrik plastik Super Plastin yang berlokasi di Jl. Raya Singaparna km 9 CipaIitra, Tasikmalaya. Data penelitian dikumpulkan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2005. Data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder.
Evaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas dilakukan dengan membuat struktur laporan biaya kualitas, dan analisis biaya kualitas. Analisis bia-ya kualitas tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik analisis trend.
Dari hasil penelitian diketahui bahIa Perusahaan Super Plastin telah melakukan program pengendalian kualitas di semua tahap proses produksi dari mulai tahap desain gambar, kalkulasi dan spesifikasi produk sampai dengan tahap barang jadi. Berdasarkan hasil dari struktur laporan biaya kualitas dan analisis trend yang telah dibuat untuk periode tahun 2004 sampai dengan periode tahun 2005, program perbaikan kualitas untuk dua periode tersebut telah dikatakan efektif dan efisien. Hal ini disebabkan oleh Hal tersebut disebabkan karena menurunnya biaya kegagalan internal sebesar 2.87% dan biaya kegagalan eksternal sebesar 4.54% , sehingga menyebabkan kenaikan biaya pencegahan sebesar 6.84% dan biaya penilaian sebesar 0.57%. Karena pengendalian kualitas dikatakan efektif dan efisisen apabila total biaya kegagalan internal maupun total biaya kegagalan eksternal terus menurun.
Kata kunci: prevention costs, appraisal costs, internal failure costs, external failure costs.
Halaman 1.1 Latar Belakang Penelitian ………... 1
1.2 Identifikasi Masalah ……… 3
1.3 Tujuan Penelitian ………... 3
1.4 Kegunaan Penelitian ………... 4
1.5 Kerangka Pemikiran ……….... 5
1.6 Metodologi Penelitian ………... 8
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ……….. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen... 11
2.1.1 Tujuan Akuntansi Manajemen... 11
2.1.2 Trend Perubahan Akuntansi Manajemen... 12
2.1.3 Tipe-tipe Informasi Akuntansi Manajemen... 13
2.2 Biaya... 14
2.2.1 Pengertian Biaya...………... 15
2.2.2 Klasifikasi Biaya... 16
2.2.3 Penentuan Biaya... 18
2.2.4 Manfaat Data Biaya bagi Manajemen... 18
2.2.5 Kualitas... 19
2.2.6 Pengertian Kualitas... 19
2.2.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas... 21
2.2.8 Ukuran Kualitas... 21
2.2.8.1 Ukuran Finansial atas Kualitas……….. 23
2.2.8.2 Ukuran Nonfinansial atas Kualitas….... 23
2.3 Biaya Kualitas…………..…………... 24
2.3.1 Pengertian Pengendalian Kualitas... 25
2.3.2 Rumus Biaya Kualitas………... 26
2.3.3 Pengendalian Biaya Kualitas... 26
2.3.4 Pengukuran Biaya Kualitas... 30
2.3.5 Pelaporan Informasi Biaya Kualitas ... 34
2.3.6 Analisis Biaya Kualitas... 36
2.3.7 Teknik-teknik Analisis Biaya Kualitas... 36
2.4 Pengendalian Kualitas... 38
2.4.1 Pengertian Pengendalian Kualitas...………... 38
2.4.2 Tujuan Pengendalian Kualitas...……... 39
2.4.4 Alat Pengendalian Kualitas... 40
2.4.4.6 Cause and Effect Diagram... 44
2.4.4.7 Scatter Diagram... 45
2.4.5 Efektivitas dan Efisiensi... 46
2.5 Analisis Biaya Kualitas untuk Mengevaluasi Efektivitas dan Efisiensi Pengendalian Kualitas... 47
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ………... 49
3.2 Metode Penelitian……….... 52
3.2.1 Pengumpulan Data.………... 53
3.2.2 Variabel dalam Penelitian... 54
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ………... 56
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 56
4.1.2 Aktivitas Perusahaan Super Plastin... 57
4.1.3 Klasifikasi Biaya Kualitas pada Perusahaan Super Plastin... 58
4.1.4 Pengendalian Kualitas terhadap Bahan Baku dan Bahan Penolong di Perusahaan Super Plastin... 61
4.1.5 Pengendalian Kualitas terhadap Proses Produksi di Perusahaan Super Plastin... 62
4.1.6 Pengendalian Kualitas terhadap Produk Akhir di Perusahaan Super Plastin... 63
4.1.6.1 Standar Kualitas Produk Akhir di Perusahaan Super Plastin... 64
4.1.6.2 Langkah-langkah Pengujian Kualitas Produk Akhir pada Perusahaan Super Plastin... 65
4.2 Pembahasan……….. 66
4.2.1 Perhitungan Analisis Biaya Kualitas... 66
4.2.2 Perhitungan Distribusi Relatif Biaya Kualitas... 68
4.2.3 Analisis Tren Kualitas Multiperiode... 74
4.2.4 Analisis Biaya Kualitas untuk Mengevaluasi Efektivitas dan Efisiensi Pengendalian Kualitas... 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……… 79
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Bentuk Umum Laporan Biaya Kualitas... 35
Tabel 2.2 Check Sheet... 43
Tabel 4.1 Standar Kualitas... 64
Tabel 4.2 Struktur Laporan Biaya Kualitas Perusahaan... 66
Tabel 4.3 Laporan Persentase Biaya Kualitas dengan Penjualan tahun 2004... 69
Tabel 4.4 Laporan Persentase Biaya Kualitas dengan Penjualan tahun 2005... 72
Tabel 4.5 Persentase Biaya Kualitas Total terhadap Penjualan Aktual….. 74
Tabel 4.6 Persentase Masing-masing Kualitas………... 75
Halaman
Gambar 1.1 Bagan Rerangka Pemikiran... 8
Gambar 2.1 Akuntansi Manajemen sebagai Salah Satu Tipe Informasi.... 14
Gambar 2.2 Fungsi Rugi Mutu Taguchi... 33
Gambar 2.3 Run Chart... 42
Gambar 2.4 Process Control Chart... 43
Gambar 2.5 Pareto Diagram... 44
Gambar 2.6 Cause and Effect Diagram... 45
Gambar 2.7 Scatter Diagram... 46
Gambar 4.1 Analisis Biaya Kualitas... 68
Gambar 4.2 Distribusi Relatif Biaya Kualitas tahun 2004... 71
Gambar 4.3 Distribusi Relatif Biaya Kualitas tahun 2005... 73
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Struktur Organisasi Perusahaan Super Plastin
Lampiran 2
Standar Kualitas Perusahaan Super Plastin
Lampiran 3
Langkah-langkah Pengujian Kualitas Produk Akhir di Perusahaan Super Plastin
Lampiran 4
Struktur Laporan Biaya Kualitas Perusahaan Super Plastin
Lampiran 5
1. Surat Penelitian untuk Penyusunan Skripsi 2. Surat Pernyataan
3. RiIayat Hidup Penulis
Pimpinan
Teknik Administrasi Personalia Pemasaran
Keuangan dan
accounting
Gudang
Maintenance Karyawan
Lampiran 1 Struktur Organisasi Perusahaan Super Plastin
Lampiran 2
Nama Produk Standar Kualitas
1. Plastik Rolan ● Ketepatan pengukuran
● Kebeningan
● Kelembutan/kelemasan ● Kekuatan
● Kerapatan
2. HD Rolan ● Ketepatan pengukuran
● Pewarnaan ● Kekuatan
● Kelembutan/kelemasan ● Kerapatan
3. Kantong plastik ● Ketepatan pengukuran ● Pengecekan lem ● Kebeningan
● Kelembutan/kelemasan ● Kekuatan
● Kerapatan
● Pengecekan packing/standar berat 4. Kantong Kresek ● Ketepatan pengukuran
● Pengecekan lem ● Kebeningan
● Kelembutan/kelemasan ● Kekuatan
● Kerapatan
● Pengecekan packing/standar berat Lampiran 2
Standar Kualitas Sumber : data perusahaan
Langkah-langkah Pengujian Kualitas Produk Akhir :
1. Plastik Rolan, cara pengujian yang dilakukan :
● Memeriksa lebar dan ketebalan plastik
● Mengarahkan plastik rol ke arah terang dan diperiksa
● Perabaan terhadap permukaan plastik
● Mencoba membedah plastik dengan tangan kosong
● Mencoba kerapatan antar sisi
2. HD Rolan, cara pengujian yang dilakukan :
● Memeriksa lebar dan ketebalan HD, juga ukuran lipatan
● Memeriksa kepekatan warna
● Mencoba merobek tengah kantong HD
● Memeriksa permukaan HD
● Kelembutan/kelemasan
● Kerapatan
3. Kantong plastik, cara pengujian yang dilakukan :
● Memeriksa ketepatan pengukuran kantong plastik
● Mengecek lem pada bagian bawah kantong apakah sudah rapat
● Memeriksa kebeningan kantong plastik
● Memeriksa kekuatan kantong plastik
● Mengecek packing/standar berat
4. Kantong kresek, cara pengujian yang dilakukan :
● Mengecek lem pada bagian bawah kantong apakah sudah rapat
● Mengecek tingkat kelembutan/kelemasan dari kantong kresek
● Memeriksa kekuatan kantong kresek
● Mengecek pengepakan (packing)/standar berat
Sumber : data perusahaan
Perusahaan Super Plastin
Biaya Pencegahan (Prevention costs)
• Perencanaan kualitas 352.328 458.365
• Evaluasi kualitas pemasok 213.587 253.698
• Pelatihan 168.254 158.658
• Pemrosesan 458.352 485.698
• Pemeliharaan mesin
- Pemeliharaan mesin rutin 562.324 765.625
- Gaji, tunjangan, & lembur bagian
maintenance 182.365 175.358
Total Biaya Pencegahan 1.937.210 2.297.402
Biaya Penilaian (Appraisal Costs)
• Evaluasi stok 123.589 158.658
• Inspeksi dan pengujian produk 189.352 175.485
Total Biaya Penilaian 312.941 334.143
Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Costs)
• Perbaikan dan pengerjaan ulang
(rework) 3.451.254 3.125.000
• Inspeksi dan pengujian ulang 278.254 189.352
Total Biaya Kegagalan Internal 3.729.508 3.314.352
Biaya Kegagalan Eksternal (External Failure Costs)
• Garansi 423.321 258.652
• Allowances 685.215 563.321
• Kerusakan atau kehilangan dalam
inventory 253.214 147.254
Total Biaya Kegagalan Eksternal 1.361.750 969.227
Total Biaya Kualitas 7.341.409 6.915.124
Lampiran 4
Bab I Pendahuluan
BABBI
PENDAHULUAN
1.1 LatarBBelakangBPenelitian
Memasuki tahun 2003, bagi Indonesia, adalah memasuki fase baru yang
membuat seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara ini semakin mengglobal.
Semenjak tahun 2003, ASEAN Free Trade Area (AFTA) diberlakukan di seluruh
negara-negara ASEAN, termasuk di Indonesia. Keberadaan AFTA, mau tidak
mau, pasti akan memberi imbas bagi Indonesia di berbagai bidang kehidupan,
baik positif maupun negatif.
Keberadaan AFTA dalam bidang ekonomi menurut Antonius Krisna Murti:
“Keberadaan AFTA akan semakin memprioritaskan keberhasilan ekonomi di atas segalanya. Dunia ekonomi dianggap sebagai faktor yang urgen dan menempati posisi poros dalam memajukan negara. Indonesia, semenjak Orba sebenarnya telah memulai usahanya untuk mengutamakan ekonomi yang berpusat pada industri. Kini, dengan keberadaan AFTA industrialisasi akan semakin gencar.” (www.sinarindonesia.co.id/rubrik/2002/20/4/asu2.html)
Dalam situasi persaingan yang semakin ketat, peranan mutu produk
perusahaan semakin besar dalam kaitannya dengan perkembangan perusahaan.
Untuk dapat bertahan, maka perusahaan dituntut untuk melakukan
tindakan-tindakan yang mengarah pada kegiatan efisiensi. Namun kegiatan efisiensi ini
harus tetap memperhatikan mutu dari barang dan jasa yang dihasilkan.
Pelaksanaan efisiensi ini bertujuan untuk menghemat biaya, sehingga dapat
memberikan harga yang dapat dijangkau oleh konsumen dengan harga bersaing.
Universitas Kristen Maranatha
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan tindakan pengendalian mutu
produk dan mengurang jumlah produk yang rusak.
Pengendalian mutu dimaksudkan untuk menentukan standar mutu untuk
masing-masing produk yang bersangkutan dan usaha untuk dapat memenuhi
standar mutu yang telah ditetapkan. Menurut Sabihaini ada empat langkah yang
harus dilakukan dalam pengendalian tersebut, yaitu:
“1. Menetapkan standar, 2. Menilai kesesuaian, 3. Bertindak bila perlu, dan
4. Merencanakan perbaikan.” (Jurnal Ekonomi (Analisis Ilmiah Ekonomi, Manajemen, Keuangan, dan Pembangunan), Vol XIV No. 36, September/Oktober 2004)
Peningkatan Kualitas merupakan suatu hal yang paling esensial bagi suatu
perusahaan untuk tetap eksis dalam dunia bisnis yang kompetitif ini. Kini sudah
tidak jamannya lagi perusahaan hanya mementingkan volume penjualan yang
begitu besar untuk mencapai keuntungan yang maksimal, tetapi lebih berorientasi
pada aspek kepuasan konsumen. Hubungan mutu dengan kepuasan konsumen
menurut Monika Kussetya Ciptani:
“Dengan adanya kemampuan perusahaan untuk memberikan kepuasan terhadap konsumen yang membeli produknya, maka secara otomatis perusahaan akan mencapai keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu dikembangkan berbagai cara dan teknik untuk mengidentifikasi besarnya biaya kualitas (kerugian yang muncul akibat barang yang dihasilkan
menyimpang dari standar) suatu perusahaan.”
Bab I Pendahuluan
Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk meneliti mengenai biaya kualitas
lebih lanjut. Adapun judul dari penulisan skripsi ini adalah: “Analisis B BiayaB
Kualitas B Untuk B Mengevaluasi B Efektivitas B Dan B Efisiensi B PengendalianB
Kualitas”
1.2 IdentifikasiBMasalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengidentifikasikan beberapa
masalah pokok yang akan mendasari penelitian ini, yaitu:
1. Faktor apa yang mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan?
2. Bagaimana mengklasifikasikan biaya kualitas di Perusahaan Super
Plastin?
3. Apakah Perusahaan Super Plastin sudah melakukan analisis atas biaya
kualitas?
4. Bagaimana mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas di
Perusahaan Super Plastin?
5. Bagaimana analisis biaya kualitas untuk mengevaluasi efektivitas dan
efisiensi pengendalian kualitas di Perusahaan Super Plastin?
1.3 TujuanBPenelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi kualitas produk yang
dihasilkan.
Universitas Kristen Maranatha
2. Untuk dapat mengklasifikasikan biaya kualitas di Perusahaan Super
Plastin.
3. Untuk mengetahui Perusahaan Super Plastin sudah melakukan analisis
atas biaya kualitas.
4. Untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas di
Perusahaan Super Plastin.
5. Untuk mengetahui analisis biaya kualitas untuk mengevaluasi efektivitas
dan efisiensi pengendalian kualitas di Perusahaan Super Plastin.
1.4 KegunaanBPenelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak
sebagai berikut:
• Bagi perusahaan
Memberikan masukan dalam mengambil kebijakan serta membantu dalam
menentukan strategi yang tepat pada masa yang akan datang sehubungan
dengan penerapan biaya kualitas.
• Bagi penulis
Untuk menambah pengetahuan serta wawasan penulis dalam penerapan
teori-teori Akuntansi Manajemen yang telah dipelajari selama kuliah,
khu-susnya tentang analisis biaya kualitas, dan untuk memenuhi persyaratan
akademis untuk mengikuti sidang sarjana lengkap di Jurusan Akuntansi
Bab I Pendahuluan
• Bagi pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan
se-bagai bahan referensi untuk mereka yang ingin melakukan penelitian
me-ngenai analisis biaya kualitas, khususnya untuk mengevaluasi efektivitas
dan efisiensi pengendalian kualitas.
1.5 KerangkaBPemikiran
Kualitas merupakan salah satu faktor yang penting bagi perusahaan dalam
menghasilkan produknya, perusahaan pun harus melakukan efektivitas dan
efisiensi. Di sinilah peran akuntansi manajemen sangat diperlukan untuk
menyediakan informasi tentang biaya kualitas yang dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi biaya kualitas yang dapat mengurangi tingkat produk
cacat yang mungkin dihasilkan oleh perusahaan.
Dengan adanya peningkatan kualitas dalam membuat suatu produk,
peru-sahaan tidak harus mengeluarkan biaya produksi yang besar, karena dengan
mem-perhatikan kualitas maka produk yang dihasilkan terbebas dari kerusakan,
sehing-ga terhindar dari pemborosan (waste) dan inefisiensi. Biaya yang dikeluarkan agar
produk yang dihasilkannya berkualitas disebut dengan biaya kualitas. Biaya
kuali-tas ini digunakan supaya produk yang dihasilkan tidak berkualikuali-tas rendah, karena
produk yang berkualitas rendah akan merugikan konsumen. Sebaliknya, apabila
perusahaan menghasilkan produk yang berkualitas baik, perusahaan akan
mem-peroleh kepercayaan dari konsumen.
Universitas Kristen Maranatha
Definisi kualitas menurut Horngren, Foster dan Datar :
“The American Society for Quality Control defines quality as the total fea-tures and characteristics of a product or a service made are performed according to specifications, to satisfy consumers at the time of purchase and during use.” (2003:654)
Jadi kualitas merupakan kata yang mengandung arti relatif dan digunakan
untuk menilai atau menentukan tingkat kesesuaian suatu barang atau jasa terhadap
persyaratan atau spesifikasinya. Bila persyaratan tersebut dipenuhi, berarti barang
atau jasa tersebut kualitasnya baik, dan jika tidak memenuhi syarat berarti barang
atau jasa tersebut kualitasnya jelek.
Dengan demikian, biaya kualitas merupakan biaya-biaya yang timbul untuk
mencegah terjadinya atau karena terjadinya kualitas yang rendah.
Sementara itu, menurut Hansen dan Mowen pengertian biaya kualitas yaitu:
“Biaya kualitas adalah biaya yang timbul karena kemungkinan dari produk yang dihasilkan berkualitas jelek atau tidak sesuai dengan keinginan kon-sumen”. (2005:7)
Menurut Arini , secara keseluruhan, biaya kualitas tersebut meliputi:
“1. Biaya pencegahan (prevention costs), 2. Biaya penilaian (appraisal costs),
3. Biaya kegagalan internal (internal failure costs), dan
4. Biaya kegagalan eksternal (external failure costs).” (2003:9)
Menurut Hansen dan Mowen dari segi akuntansi, terdapat dua tipe biaya
kualitas, antara lain:
“1. Biaya kualitas yang terlihat (observable quality costs)
Adalah biaya yang disajikan dalam catatan akuntansi organisasi.
2. Biaya kualitas yang tersembunyi (hidden costs)
Penge-Bab I Pendahuluan
cualian pada biaya kehilangan penjualan, biaya ketidakpuasan pelang-gan, dan biaya kehilangan pangsa pasar, semua biaya kualitas adalah dapat terlihat dan dicatat dalam catatan akuntansi. Biaya tersembunyi adalah semua biaya yang berada dalam kategori produk gagal ekster-nal. Biaya kualitas yang tersembunyi bisa menjadi besar dan karena itu harus diestimasi.” (2005:9)
Apabila suatu perusahaan ingin membuat struktur laporan biaya kualitas,
pertama kali yang harus dilakukan yaitu perusahaan harus mengidentifikasi
biaya-biaya yang dikeluarkan ke dalam kategori biaya-biaya kualitas tersebut. Dengan
dilaku-kannya identifikasi biaya-biaya yang dikeluarkan ke dalam kategori biaya
kuali-tas, perusahaan dapat melakukan usaha untuk mencegah dan mendeteksi kualitas
yang jelek yang mungkin terjadi, serta dapat mengetahui respon atas kualitas
ter-hadap produk yang dihasilkan.
Struktur laporan biaya kualitas ini berguna bagi pihak manajemen untuk dapat
mengevaluasi kemajuan perbaikan kualitas secara terus-menerus, untuk
me-nentukan efektivitas dan efisiensi pengendalian kualitas dalam perusahaan.
Pe-ngendalian kualitas dikatakan efektif dan efisien apabila biaya total kegagalan
in-ternal maupun biaya total kegagalan eksin-ternal terus menurun, sehingga biaya total
kualitas juga terus menurun. Biaya kegagalan dapat dikurangi dengan cara
menge-luarkan atau mengalokasikan dana yang lebih besar pada aktivitas pencegahan dan
penilaian.
Jadi dengan diterapkannya biaya kualitas, perusahaan dapat menghasilkan
produk yang sesuai dengan persyaratan pelanggan dan bisa melakukan efektivitas
dan efisiensi di seluruh operasi sehingga harga produk yang dihasilkan lebih
kom-petitif. Dampak dari semua itu adalah meningkatnya kepercayaan pelanggan,
me-ningkatnya citra perusahaan yang semakin diakui dalam jaminan kualitas
produk-Universitas Kristen Maranatha
nya, serta meningkatnya tingkat pendapatan perusahaan karena penjualan yang
te-rus meningkat.
Adapun bagan dari rerangka pemikiran tersebut di atas sebagai berikut:
Biaya
Efektif & efisien Tidak efektif & efisien Evaluasi
GambarB1.1BBaganBRerangkaBPemikiran
1.6 MetodeBPenelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis
dengan pendekatan studi kasus. Metode ini merupakan suatu metode yang
meneliti status kelompok manusia, suatu objek, kondisi, sistem pemikiran, atau
kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan untuk memberikan gambaran
yang sistematis serta akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan
Bab I Pendahuluan
yang berusaha mencermati individu atau suatu unit tertentu serta mencoba
menen-tukan semua variabel penting yang melatarbelakangi timbul dan berkembangnya
variabel tersebut.
Data yang diperoleh dari objek penelitian ini akan dilakukan pengolahan,
kemudian dianalisa dan dibandingkan dengan teori-teori yang telah dipelajari.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis antara lain:
1. Data primer (primary data)
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
lang-sung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Dalam data
primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab
pertanyaan pe-nelitian. Data primer dapat berupa opini subyek (orang)
secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda
(fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
2. Data sekunder (secondary data)
Data sekunder merupakan data sumber penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan
historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
dipublika-sikan dan tidak dipublikadipublika-sikan.
Universitas Kristen Maranatha
1.7 LokasiBdanBWaktuBPenelitian
Lokasi penelitian dalam upaya pengumpulan data sekaligus sebagai objek
penelitian yaitu pabrik plastik Super Plastin di Jl. Raya Singaparna km 9
Bab V Kesimpulan dan Saran
BABBV
KESIMPULANBDANBSARAN
5.1BKesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai penetapan harga jual produk pada perusahaan Super Plastin, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan
Perusahaan Super Plastin, adalah sebagai berikut : untuk Plastik Rolan, HD Rolan, kantong plastik, kantong kresek faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk adalah ketepatan pengukuran, kebeningan, kelembutan/kelemasan, kekuatan dan kerapatan plastik. Untuk kantong plastik dan kantong kresek faktor lainnya yang mempengaruhi kualitas produk adalah kerapatan lem dan pengecekan standar berat/packing.
Jika faktor-faktor diatas telah dipenuhi, maka kualitas produk telah sesuai dengan standarnya.
2. Perusahaan Super Plastin telah melakukan pengelompokkan biaya-biaya kualitas yang terjadi dalam perusahaan ke dalam kelompok biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan kegagalan eksternal. Perusahaan Super Plastin telah mengkategorikan biaya kualitas dengan tepat, tetapi perusahaan terlalu menekankan pada biaya kegagalan internal, yaitu pada kegiatan perbaikan dan pengerjaan ulang, biaya ini akan menurunkan mutu produk. Jika banyak produk yang rusak berarti mutu produk tidak begitu baik, hal ini dapat menimbulkan keluhan dari pelanggan yang dapat meningkatkan
Universitas Kristen Maranatha
biaya kegagalan eksternal, padahal biaya ini sangat besar jumlahnya, karena perusahaan harus mengganti garansi produk yang cacat, dengan produk yang baru, sebab perusahaan harus menjaga citranya di mata pelanggan.
3. Perusahaan Super Plastin belum melakukan analisis biaya kualitas, Perusahaan Super Plastin hanya mengelompokkan biaya kualitas saja, tetapi tidak menggunakan informasi laporan biaya kualitas untuk mengurangi produk cacat yang mungkin diproduksi.
4. Cara mengevaluasi keefektifan dan keefisienan pengendalian kualitas di Perusahaan Super Plastin adalah dengan membandingkan persentase biaya kualitas terhadap penjualan aktual selama dua periode yaitu, tahun 2004 dan 2005. Dengan menggunakan struktur laporan biaya kualitas, maka akan dapat diperoleh suatu peningkatan produktivitas kinerja terhadap suatu produk. Di Perusahaan Super Plastin biaya kualitas menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan biaya kegagalan menurun sementara biaya pencegahan dan biaya penilaian mengalami kenaikan, maka pengendalian kualitas dapat dikatakan efektif dan efisien.
Bab V Kesimpulan dan Saran
2005. Sedangkan biaya pencegahan sebesar 26.39% pada tahun 2004 dan sebesar 33.23% pada tahun 2005, dan biaya kegagalan eksternal sebesar
18.55% pada tahun 2004 dan sebesar 14.01% pada tahun 2005.
Penulis menarik kesimpulan bahwa untuk dua periode tersebut perusahaan telah melaksanakan program perbaikan kualitas dengan efektif dan efisien, karena pengendalian kualitas dikata-kan efektif dan efisien apabila total biaya kegagalan internal maupun total biaya kegagalan eksternal terus menurun. Hal tersebut disebabkan karena menurunnya biaya kegagalan internal sebesar 2.87% dan biaya kegagalan eksternal sebesar 4.54% , sehingga menyebabkan kenaikan biaya pencegahan sebesar 6.84% dan biaya penilaian sebesar 0.57%.
5.2BSaran
Dari hasil penelitian dan pembahasan, penulis memberikan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan di masa yang akan datang, yaitu :
1. Supaya perusahaan dapat memperoleh berbagai informasi mengenai biaya kualitas yang lebih baik, sebaiknya perusahaan tidak hanya melakukan proses pengklasifikasian biaya dengan mengikuti format serta aturan konvensional saja, tetapi alangkah baiknya apabila biaya-biaya tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan hasil analisis yang dibuat oleh penulis. Seperti yang telah dibahas serta dilakukan dalam proses penelitian skripsi ini, yaitu dengan cara menggunakan analisis terhadap biaya kualitas. Karena analisis ini
Universitas Kristen Maranatha
merupakan suatu analisis yang cukup lengkap dan akurat dalam hal aktivitas biaya kualitas.
2. Dalam merencanakan produksi, perusahaan sebaiknya menggunakan analisis biaya kualitas, karena dengan menggunakan analisis biaya kualitas ini dapat menyediakan berbagai informasi bagi pihak manajemen dalam proses pengambilan keputusan, serta dalam menetapkan berbagai kebijakan yang berhubungan dengan biaya kualitas.
3. Perusahaan sebaiknya lebih menekankan pada biaya pencegahan dan penilaian karena biaya ini dapat mengurangi biaya kegagalan yang berdampak negatif terhadap mutu produk. Lebih baik melakukan pencegahan daripada membiarkan produk cacat, pencegahan ini dapat ditingkatkan melalui perencanaan kualitas, evaluasi kualitas pemasok, pelatihan, pemeliharaan mesin.
DAFTAR PUSTAKA
Antonius Krisna Murti, www.sinarindonesia.co.id/rubrik/2002/20/4/asu2.html
Ariani, Dorothea Wahyu. 2004. Pengendalian Kualitas Statistik (Pendekatan
Kuantitatif dalam Manajemen Kualitas). Yogyakarta: Andi
Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi. Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Besterfield, D.H. 2003. Quality Control, 5th Edition. Singapore: Prentice Hall, Inc
Carter, William K., Milton F. Usry. 2004. Akuntansi Biaya, Edisi 13. Jakarta:
Salemba Empat
Dwiningsih, Nurhidayati, SE., MM. 2006. Desain Produk dan Manajemen
Kualitas. STEKPI
Fryman, Mark A. 2002. Quality and Process Improvement. New York:
Delmar-Thomson Learning
Gaspersz, Vincent. 2005. Total Quality Management, Cetakan keempat. Jakarta:
Gramedia
Hansen, Don R., Maryanne M. Mowen. 2005. Akuntansi Manajemen, Edisi 7,
Buku 2. Jakarta: Salemba Empat
Horngren, Foster, Datar. 2003. Cost Accounting: A Managerial Emphasis, 11th
Edition. New Jersey: Prentice Hall International, Inc
Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat
Mardiasmo, MBA., Ak. 2002. Akuntansi Sektor Publik, Edisi 1. Yogyakarta: Andi
Universitas Kristen Maranatha
ID=AKU99010106
Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya, Edisi 5. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
Render, Barry, Jay Heizer. 2001. Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi, Edisi 1.
Jakarta: Salemba Empat
Sabihaini. Jurnal Ekonomi (Analisis Ilmiah Ekonomi, Manajemen, Keuangan, dan
Pembangunan), Vol XIV No. 36, September/Oktober 2004
Zulfadhli, Total Quality Management, http//a.domaindlx.com/batamjobs/TQM/