• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Training Camp Persib Dengan Konsep "Winning Spirit".

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Training Camp Persib Dengan Konsep "Winning Spirit"."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

ABSTRAK

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR ORISINALITAS LAPORAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... BAB I LATAR BELAKANG ... 1

1.1 Latar Belakang Perancangan ... 1

1.2 Ide Konsep ... 3

1.3 Identifikasi Masalah ... 4

1.4 Tujuan Perancangan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 PERSIB... 7

2.2 Training Camp... 9

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI ... 20

3.1 Deskripsi Objek Studi ... 20

(3)
(4)

BAB V KESIMPULAN ... 68 5.1 Kesimpulan ... 68

DAFTAR PUSTAKA

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Training center 7

Gambar 2.2 Toko retail 14

Gambar 2.3 Fitness room 15

Gambar 3.1 Stadion Persib 17

Gambar 3.2 Kondisi bangunan 19

Gambar 3.3 Kondisi lingkungan sekitar bangunan 20

Gambar 3.4 Studi image 21

Gambar 3.5 Area resepsion dan lobby 22

Gambar 3.6 Bentuk ruang terbuka 23

Gambar 3.7 Penggunaan dan perpaduan elemen garis 24 Gambar 3.8 Pencahayaan dalam ruangan 25

Gambar 3.9 Pencahayaan eksterior 25

Gambar 4.0 Logo Persib 26

Gambar 4.1 Image furniture 27

Gambar 4.2 Rubber compound 28

Gambar 4.1 Siteplan pusat pelatihan 45

Gambar 4.2 Denah general 46

Gambar 4.3 Denah general 48

Gambar 4.4 Denah general 49

Gambar 4.5 Potongan general 50

Gambar 4.6 Denah khusus living room 1 52 Gambar 4.7 Denah khusus living room 2 53 Gambar 4.8 Potongan khusus living room 1 54 Gambar 4.9 Potongan khusus living room 2 52

Gambar Perspektif living room 56

Gambar 5.0 Denah khusus lorong k.tidur 1 57 Gambar 5.1 Denah khusus lorong k.tidur 2 58 Gambar 5.2 Potongan khusus lorong k.tidur 1 59 Gambar 5.3 Potongan khusus lorong k.tidur 2 59 Gambar Perspektif area lorong k.tidur 60

(6)

Gambar 5.4 Denah khusus galeri 61

Gambar 5.5 Potongan khusus galeri 62

Gambar 5.6 Detail furniture 1 63

Gambar 5.7 Detail furniture 2 64

Gambar Perspektif furniture 64

Gambar 5.8 Detail interior 1 65

Gambar 5.9 Detail interior 2 65

(7)

1   

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1

Latar Belakang Perancangan

Sepakbola merupakan olahraga yang paling dikenal dan digemari di

dunia. Hampir semua orang dari berbagai golongan menyukai olahraga ini. Di

dalam negeri sendiri perkembangan sepakbola sangat baik namun sayangnya

prestasi sepakbola Indonesia belum bisa “berbicara” banyak dalam kompetisi

bertaraf internasional. Tidak hanya sepakbola saja, cabang olahraga lain juga

bernasib hampir sama. Level olahragawan di Indonesia sangat berbeda dengan

negara Asia lainnya seperti Jepang dan Korea, atau yang lebih tinggi lagi level

Eropa. Ada berbagai poin yang mungkin menjadi penghalang atau pendukung

dalam pencapaian pretasi tersebut contohnya seperti fasilitas pelatihan.

Di negara–negara Eropa fasilitas pelatihan dirancang sedemikian rupa

agar memberi dorongan atau nilai positif bagi atlet berpotensi untuk

meningkatkan dan melatih kemampuan terbaiknya sehingga bisa mengikuti

kompetisi taraf dunia. Di Indonesia, hanya sedikit pihak yang menyadari

pentingnya tempat pelatihan dengan kelengkapan fasilitas yang bertaraf

(8)

2   

Hal ini kemudian mulai disadari oleh klub-klub sepakbola di dalam

negeri dan salah satunya adalah klub sepakbola Persib Bandung. Baru-baru ini

manajemen klub tersebut mendirikan fasilitas pelatihan bagi pemainnya di

Stadion Persib. Stadion ini sebelumnya tidak pernah difungsikan sampai

akhirnya dibuat fasilitas pelatihan untuk pemain klub tersebut. Di tempat ini

dibangun pusat pelatihan dan mess untuk para pemain, pelatih dan juga beberapa

ofisial tim yang terlibat dalam proses latihan para atlet.

Tetapi sangat disayangkan kondisi fasilitas ini masih kurang memadai

untuk melakukan beberapa aktivitas seperti pelatihan dan aktivitas lainnya.

Fasilitas pelatihan ini masih kurang dari segi tata ruangnya dan juga kelengkapan

fasilitas pendukungnya, seperti ruang fitnes dan lainnya. Dari segi tata ruangnya

fasilitas ini juga kurang dipikirkan padahal ruang yang didesain sedemikian rupa

dapat mempengaruhi psikologi seorang pemain. Apabila fasilitas ini didesain

dengan baik diharapkan dapat lebih meningkatkan motivasi untuk berlatih dan

bertanding sehingga dapat meraih prestasi yang baik.

1.2 Ide

Konsep

Pusat pelatihan merupakan tempat dimana olahragawan–olahragawan

berpotensi dibina dan dilatih untuk mencapai kemampuan terbaiknya dan

mempersiapkan mereka untuk mengikuti kompetisi–kompetisi yang akan datang.

(9)

3   

oleh salah satu klub besar di Indonesia yaitu PERSIB Bandung. Tempat ini

difungsikan sebagai tempat pelatihan dan karantina para pemain dan juga

pelatihnya. Mereka akan tinggal dan berlatih di tempat ini secara rutin untuk

persiapan pertandingan atau kompetisi yang mereka ikuti.

Di tempat ini akan ada berbagai fasilitas yang menunjang kegiatan

pelatihan tersebut. Fasilitas ini akan dilengkapi dengan mess atau asrama

pemain, kemudian ruang fitness, ruang Medis dengan perlengkapan penunjang

sesuai standar, ruang teori, dan lainnya.

Lokasi tempat ini ada di Stadion Persib di Jalan Ahmad Yani, Bandung.

Pada bangunan ini, interiornya akan menerapkan tema “Winning Spirit” dan juga

menggunakan konsep “Teamwork“. Interior didesain dengan gaya modern yang

didesain agar suasana di dalam ruangan-ruangannya agar terlihat clean dan tidak

sempit.

1.3 Identifikasi

Masalah

Ada beberapa identifikasi permasalahan dalam perancangan fasilitas

pelatihan atau training campini, diantaranya yaitu :

1. Bagaimana perancangan interior fasilitas ini agar sesuai dengan konsep tema

“Winning Spirit“ ?

2. Perancangan seperti apa yang dapat memenuhi kebutuhan usernya di fasilitas

(10)

4   

1.4 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan ini, yaitu :

1. Mengetahui bagaimana merancang interior fasilitas ini agar sesuai dengan

konsep “Winning Spirit”.

2. Mengetahui perancangan seperti apa yang dapat memenuhi kebutuhan

usernya di fasilitas training camp ini.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I.

PENDAHULUAN

Bab Pendahuluan ini berisi penjelasan mengenai latar belakang pemilihan

objek, perancangan, ide konsep, pernasalahan, dan tujuan dari perancangan objek

tersebut.

BAB II.

LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang landasan pemikiran dan bahan pertimbangan untuk

merancang atau mendesain objek perancangan. Bahan – bahan dari studi literatur

(11)

5   

BAB III.

DESKRIPSI OBJEK STUDI

Pada bab ini dijelaskan mengenai objek yang akan didesain. Mulai dari

penerapan konsep, analisa fisik, dan analisa fungsional. Perencanaan kebutuhan

ruang, programming, kedekatan ruang, besaran ruang, dan zoning – blocking.

BAB IV.

PERANCANGAN

Pada bab ini dipaparkan mengenai perancangan yang dilakukan pada

objek studi. Penjelasan mengenai fungsi ruang, kebutuhan ruang, sirkulasi

pencahayaan, pengolahan ruang, dan sebagainya diterangkan pada bab ini.

BAB V.

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

(12)

68   

BAB V

KESIMPULAN

5.1 KESIMPULAN

Kebutuhan seorang atlet atau olahragawan dari masa ke masa mengalami

perubahan. Terkadang kita tidak memperhatikan bahwa seorang olahragawan

bisa merasa bosan atau kurang termotivasi untuk berlatih. Ada banyak

penyebabnya, seperti kurangnya sarana dan prasarana yang memadai, kondisi

tempat latihan yang kurang mendukung dan sebagainya. Atlet juga seorang

manusia yang memiliki keinginan dan terkadang tidak terlalu kita perhatikan.

Di sepakbola khususnya, para atlet ini perlu berlatih dengan benar untuk

bisa meraih prestasi yang baik. Para pemain ini perlu mengenal satu timnya

secara kompak sehingga di lapangan mereka sudah memahami karakter rekannya.

Maka pusat pelatihan milik Persib ini diolah agar bisa meningkatkan konsentrasi

pemain dalam berlatih dan juga membuat komunikasi antar pemain tetap terjalani.

Untuk aplikasinya pada desain diterapkan pada beberapa bagian seperti pada

zoning – blocking, bentuk ruang atau bentuk olahan dinding atau lantai.

Penerapan bentuk –bentuk pada ruangan baik pada ornamen atau furniture juga

perlu dipertimbangkan karena bisa mempengaruhi usernya. Contohnya, Seorang

olahragawan atau atlet biasanya menyukai ruangan yang terlihat sederhana tapi

(13)

69   

membuat ruangan yang bergaya modern. Selain itu juga mereka terkadang tidak

terlalu suka dengan hal –hal yang rumit seperti tidak ingin terlalu melihat

ornamen yang rumit atau aneh, maka penerapannya dalam desain bisa dengan

membuat aksen yang bergaya modern juga.

Kebutuhan user juga perlu diperhatikan, contohnya untuk pemain bola.

Atlet jaman sekarang mudah sekali jenuh dengan situasi di pusat pelatihan maka

dari itu biasanya mereka bermain atau mencari hiburan dengan keluar dari mess

dan sebagainya. Sesudah itu terkadang mereka bisa melewati batas waktu yang

sudah ditetapkan dan bisa mengakibatkan atlet tersebut terkena sanksi. Salah satu

alternatif untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan membuat fasilitas hiburan di

mess yang bisa membuat usernya nyaman, dan dapat memenuhi kebutuhan atlet

tersebut. Kemudian dengan sendirinya para atlet akan merasa nyaman juga dan di

mess dan bisa otomatis setidaknya bisa mengenal rekan –rekannya yang lain

dengan lebih baik.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.eurostar-camps.com

http://www.saturn-fc.com

http://www.www.pao.gr

http://www.vwc.edu

http://www.google.com

http://www.manutd.com

http://www.Persib Bandung Football Club _ History.htm

http://www.Persib_Bandung.htm

Neufert, Ernst.2002. Data Arsitek .Jakarta:Erlangga

Rifai, Haisar.2003.Stadion Persib di Bandung. Bandung

Architectural Records magazine

Birren, Faber, The Use Colors in Interior,Van nostrand Reinhold Co. New york.

1969

Andretti, M ,R , Laporan Perancangan Tugas Akhir, Fasilitas Pelatihan Basket

Panasia Indosyntec Bandung, 2001

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Mari Berkarya Menggunakan Barang Bekas .... Pepohonan Paru-Paru Dunia

Pengaruh jenis dan konsentrasi bahan penstabil terhadap mutu velva labu jepang ( Cucurbita maxima L ).. Fakultas Teknologi

Penelitian ini mengenai penggunaan media video interaktif pada pembelajaran IPA materi alat pencernaan makanan pada manusia untuk meningkatkan pemahaman siswa di kelas V SDN Tugu

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI ALAT PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DI KELAS V SDN TUGU 11 CIMANGGIS

Pak guru: Anak- anak, untuk mengisi liburan besok, bapak minta kalian untuk membuat maket atau contoh gunung berapi menggunakan kertas bekas?. Ada yang mau

8 Trauma gigi anterior merupakan kerusakan jaringan keras gigi dan atau periodontal karena kontak yang keras dengan suatu benda.. yang tidak terduga sebelumnya pada gigi

[r]