• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gangguan Metabolisme Glukosa Pada Diabetes Mellitus (Studi Pustaka).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gangguan Metabolisme Glukosa Pada Diabetes Mellitus (Studi Pustaka)."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Untuk mengetahui kelainan metabolisme glukosa pada Diabetes Mellitus, telah dikumpulkan berbagai teori dan data dari literatur.

Dan literatur-literatur tersebut dapat disimpulkan bahwa Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kelainan metabolisme karbohidrat yang disebabkan karena gangguan fungsi insulin. Dasar kelainan metabolisme karbohidrat; terhambatnya transport glukosa ke dalam sel, meningkatnya glikogenolisis dan glukoneogenesis serta menurunnya glikolisis.

Glukosa merupakan heksosa terpenting dalam tubuh manusia karena merupakan sumber energi yang paling utama dan kelainan-kelainan dalam metabolismenya dapat menimbulkan gejala-gejala penyakit yang serius, seperti Diabetes Mellitus.

Fungsi glukosa adalah pembentuk energi bagi proses metabolisme dalam tubuh, sedangkan fungsi lainnya adalah sebagai cadangan energi (glikogen) dan untuk pembentukan zat-zat lain yang diperlukan oleh tubuh.

Dalam metabolismenya, glukosa akan mengalami proses glikolisis, TCC, glikogenesis, glikogenolisis,

HMP

shunt, jalan reaksi asam uronat dan glukoneogenesis. Proses-proses metabolisme glukosa dipengaruhi oleh dua grup hormon yaitu insulin yang menurunkan kadar glukosa darah dan merangsang transport glukosa ke dalam sel, serta hormon glukagon, epinefrin, norepinefrin yang menaikkan kadar glukosa darah. Keseimbangan kedua hormon tersebut akan mempertahankan kadar glukosa darah agar tetap normal dalam keadaan apapun.

Pada Diabetes Mellitus keseimbangan ini akan terganggu sehingga terjadi hiperglikemia dan glukosuria yang menetap.

Insulin bekerja melaiui reseptor pada membran sel yang akan mempengaruhi pengemban glukosa yang disebut GLUT (Glucose Trunsporter).

Oleh karena itu perlu dipahami benar tentang metaboiisme glukosa dan mekanisme kerja insulin untuk mengatasi masalah Diabetes Mellitus.

(2)

A BSTRA CT

A lot of theories and data have been collected.from literatures to understand

glucose metabolism disorder in Diabetes Mellitus.

The conclusion from those literatures that Diabetes Mellitus is a metabolism

disorder which is caused by insulin function disorder. Basicly the metabolism carbohydrate disorder i s cause by decline in glucose transport to the cell;

promote glycogenolysis and gluconeogenesis; and decline of glycolysis.

Glucose IS the most important hexose in the human body, because the energy produced from the glucose is very high and its metabolism disorder will elicit a

serious symptom, as the Diabetes Mellitus.

The main function of glucose is to serve the energy foe metabolism processes, und the other function are as the energy reservation (glycogen) and to produce other substances which is necessary for the body.

In its metabolism, glucose will step over : glycolysis, TCC, glycogenesis, glycogenolisis, HMP shunt, uronic acid pathway, and gluconeogenesis. The metabolism process is regulated by two group of hormone, there are insulin and contra insulin hormones such as glucagon, epinephrin, norepinephrin. Insulin

will decrease concentration of blood glucose and stimulate glucose transport to the cell, and the other hand contra insulin hormone will increase the concentration of blood glucose. The balance of this two group of hormone will

retain the normality of blood glucose concentration.

The balance of this two group of hormone in Diabetes Mellitus will be disturbed, then will cause hyperglycemia and persistent glucosuria.

Mechunism of action of insulin has been explained with receptor in cell membrane which stimulate glucose transport (GL UT).

To overcome the problem of Diabetes Mellitus, it will be helpful

If

we understand the glucose metabolism and mechanism of action of insulin-
(3)

DAFTAR ISI

Halaman SURAT PERNYATAAN

...

ABSTRAK

...

A BSTRA CT

. . .

.

. . .

.

.

.

. . .

. . .

. . .

.

.

.

. .

. . .

. . .

. . . .

. . . .

. . .

. . . ..

PRAKATA

...

DAFTAR ISI

...

DAFTAR GAMBAR

... .

...

.

.

.

. .

.

. . .

. .

...

. .

.

.

.

.

. . .

.

.

..

. . .

.

.

. .

. . .

. .

.. .

. .

...

BAB I PENDAHULUAN

...

1.1 Latar Belakang

...

1.2 Identifikasi Masalah

...

1.3 Tujuan Penulisan

...

...

...

1.4 Kegunaan Penulisan

...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

...

2.1 Glukosa Darah

...

2.2 Transport Glukosa ke dalam Sel

. .

.

.

.

. . .

..

. . .

.

. .

. .

. .

. .

.. . . .

.

...

2.2.1 Reseptor Insulin

...

2.2.2 Glukosa Transport

.

. .

. . . .

..

..

. .

.

.

. .

.. .

.

.

.

.

. .

. . .

.

..

.

. .. .. .

...

2.3 Metabolisme Glukosa Normal dalam Sel

...

2.3.1 Glikolisis

...

.

.. .. ... ...

..

... ...

2.3.2 Tri Carboxylic Cycle (TCC)

...

.. .

..

.

. ..

.

.

....

... . ...

2.3.3 Energetika Oksidasi Glukosa

...

....

2.3.4 Pembentukan dan Pemecahan Glikogen

...

2.3.4.1 Glikogenesis

...

2.3.4.2 Gli kogenolisis

...

2.3.5 Hexosa Monofosfat Shunt ( H M P shunt)

.

...

2.3.6 Glukoneogenesis

.

.

. ..

.. . .. .

.

. .

. .

.

.

. . . .. . .. .. .

..

. . . ...

2.3.7 Jalan Reaksi Asam Uronat

. .

....

. . .

...

..

..

...

... . ...

(4)

viii

2.4 Diabetes Mellitus

...

2.5 Proses yang terganggu pada Diabetes Mel l i tus

2.5.1 Gangguan pada Reseptor Insulin

. . ....

.

. . .

.

. . .

.

. .

. .

. .

.

.

.

.

.

.

. .

.

.

.

...

.. . .. .

...

2.5.2 Gangguan Glukosa Transport

...

2.5.3 Gangguan pada Proses Metabolisme

...

. .

. ...

. .

. . .

...

...

...

2.5.3.1 Glikolisis

...

2.5.3.2 TCC

...

2.5.3.3 Glikogenesis

...

..

.

..

.

. . .

. . . .

.

....

.

..

...

2.5.3.4

HMP

shunt

...

2.5.3.5 Jalan reaksi asam uronat

...

2.5.3.6 Glikogenolisis

. . .

..

..

.

...

. . . .

. .

.. .

.

.

..

..

.

....

.. ...

2.5.3.7 Glukoneogenesis

...

BAB III RINGKASAN

...

BAB IV KESlMPULAN DAN S A R A N

...

4.1 Kesimpulan

...

4.2 Saran

...

DAFTAR PUSTAKA

...

RIWAYAT HIDUP

...

27

30 30 30 31 32 32 32 32 33 33 33 34 38 38

39

40

(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Aktivasi dan Regulasi Reseptor Insulin

Gambar 2.2 Bagan Metabolisme Glukosa (umum)

...

Gambar 2.3 Jalan Reaksi Embden-Meyerhoff

Gambar 2.5 Energetika Oksidasi Glukosa Gambar 2.6 Regulasi Glikolisis dan TCC

Gambar 2.7 Regulasi Glikogenesis

...

Embden-Meyerhoff

...

...

...

Gambar 2.4 Siklus Asam Sitrat

...

...

...

Gambar 2.8 Hubungan

HMP

shunt dengan glikolisis

Gambar 2.9 Jalan Reaksi Glukoneogenesis Utama dalam hati

...

Gambar 2.10 Jalan Reaksi Asam Uronat

Gambar 2.1 1 Gangguan proses metabolisme glukosa pada

...

Defisiensi Insulin

...

7 10 12 14 15 16 19

21

24 26

31

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya produksi insulin atau resistensi reseptor insulin yang ditandai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.

Diabetes mellitus sering disebut sebagai The Great Imitator Diseuse, karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dengan menimbulkan berbagai macam komplikasi. Komplikasi-komplikasi yang terjadi pada diabetes mellitus adalah arterosklerosis, mikroangiopathi diabetik, retinopathi diabetik, katarak, pielonephritis, glomerulosklerosis diabetik ( Kimmelstiel Wilson Disease ),

neuropathi diabetik, stroke, infeksi, dan lain-lain (Suparman, 1993).

Pada Diabetes mellitus, metabolisme karbohidrat yang terutama mengalami gangguan adalah proses pembentukan energi dari glukosa melalui glikolisis.

Sebagai konsekuensi dari pembentukan energi tersebut pemecahan

glikogen ( glikogenolisis ) meningkat. Bila hal tersebut terus berlangsung, maka tubuh lama kelamaan akan menyediakan energi yang berasal dari bahan yang bukan dari karbohidrat ( Glukoneogenesis ).

Pada orang normal, konsentrasi glukosa darah berkisar antara 70

-

110 mg/100 ml darah yang diukur pada orang yang sedang berpuasa, dilakukan pagi hari
(7)

2

obesitas, hipertensi, stress, asfiksia, post gastrektomi, post gastroenterostomi, penyakit serebrovaskular dan lain-lain.

Hormon insulin memegang peran pokok dalam pengaturan konsentrasi glukosa darah, walaupun hormon-hormon lain seperti glukagon, epinephrin dan norepinephrin berperan juga. Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau Langerhans dalam pankreas dan disekresi ke dalam darah sebagai respon langsung terhadap hiperglikemia. Fungsi utama insulin adalah untuk meningkatkan kecepatan transpor glukosa ke dalam sel disamping fungsi

-

fungsi lainnya seperti pemacu sintesis glikogen, lemak, dan protein dalam banyak sel. Kemampuan insulin untuk mempermudah transpor glukosa menyebabkan peningkatan semua jalur reaksi metabolisme glukosa. Beberapa jalan metabolisme insulin belum diketahui secara

jelas. Pada diabetes mellitus terjadi penumpukan glukosa dalam darah (

hiperglikemi ) sampai suatu titik dimana nilai ambang reabsorbsi glukosa oleh ginjal dilampaui sehingga terjadi glukosuria (Haznam, 1991 ; Robbins dun

Kumar, 1992 ).

Frekuensi kejadian diabetes mellitus di Indonesia adalah 1,5

-

2 % dari jumlah penduduk (Haznam, 1991).

Dan studi Minis kita mengetahui bahwa banyak faktor yang dapat mengganggu sekresi insulin dan metabolisme glukosa dalam sel-sel, seperti terganggunya hormon gastrointestinal, asam

-

asam lemak, asam-asam amino tertentu dan lain- lain.
(8)

3

Dari berbagai hal yang telah diuraikan di atas maka dirasa perlu untuk melakukan suatu studi literatur terutama tentang hal-hal yang menyangkut metabolisme glukosa normal beserta kelainannya vang terjadi pada diabetes mellitus.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

Sejauhmana keiainan metabolisme glukosa pada diabetes mellitus?

1.3 Tujuan Penulisan

Dari studi literatur yang dilakukan diharapkan diperoleh informasi yang lebih lengkap mengenai : metabolisme glukosa pada diabetes mellitus sehingga dengan pengetahuan tersebut kita dapat melakukan langkah-langkah untuk mengurangi kompikasi-komplikasi yang mungkin timbul pada diabetes mellitus.

1.4 Kegunaan Penulisan

1. B a g dokter/mahasiswa : menambah wawasan tentang DM, khususnya yang menyangkut kelainan metabolisme glukosa

(9)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang telah disebutkan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Pada diabetes Mellitus terjadi perubahan metabolisme glukosa sebagai berikut :

1. Pada Diabetes Mellitus aktivitas transport glukosa dari luar ke dalam sel menurun, baik pada otot maupun lemak, sehingga terjadi peningkatan glukosa plasma.

2. Proses-proses metabolisme yang terganggu pada Diabetes Mellitus : A. Proses-proses yang meningkat :

Glikogenolisis Glukoneogenesis

B. Proses-proses yang menurun :

Glikolisis TCC

Glikogenesis HMP shunt

3. Diabetes Mellitus dapat pula terjadi karena reseptor insulin terganggu atau gangguan post reseptoar sehingga transpor glukosa terganggu pula.

Akibat dari semua ini, maka akan terjadi :

Krisis energi

Hiperglikemia dan glukosuria

Komplikasi-komplikasi lain akibat kelainan metabolisme secara keseluruhan pada Diabetes Mellitus

(10)

39

4.2 Saran

1 . Lebih memperdalam pemahaman tentang reseptor insulin, dengan segala me- kanisme dan metabolismenya, sehingga dapat memahami masalah- masalah

yang dihadapi di klinik.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Alberti, Defronzo, Keen, Zimmet. 1992. lnternal text hook of diabetes mellitus.

Baron, D. N. 1992. Kapita selekta patologi klinik. Jakarta: EGC Penerbit Buku

Craighead, J. E. 198 1. Viral diabetes mellitus in man and experimental animals.

Fleegler, S.M; Roger, K. D. ; Drash, A.L et al. 1979. Age sex and sesion of onset Guyton, A. C. 1992. Buku ajar fisiologi kedokteran bagian II. Jakarta : EGC

Harper. 1990. Buku ajar biokomia edisi 20. Jakarta: EGC penerbit buku

Haznam, M. W. 1991. Endokrinologi. Bandung: Angkasa Offset.

Linder, M. C. 199 1, Nutritional biochemistry and metabolis with clinical

Montgomery, R.; Dryer ; Conway ; Spector. 1993. Biochemistry : A

oriented

Great Britain: John Willey and Sons.

Kedokteran

A. M. J. Med, 70, 127-134.

jouvenile diabetes in different geographic ureas pediatric, 63,374-379.

Penerbit buku kedokteran.

kedokteran.

application 2 nd ed. ELSEVIER.

case-

upproach Rook I. Iowa : C.V. Mosby Company.

upproach Book II. Iowa : C. V. Mosby Company.

New York: John Willey and Sons.

Association.

Montgomen, R.; Dryer ; Conway ; Spector. 1993. Biochemistry : A case-oriented

Newsholme, E. A. ; Leech, A. R. 1994. Biochemistry. for the medical sciences.

Rifkin, H. ; Raskin, P. 1981. Diabetes mellitus volume V.American Diabetes

Robbins and Kumar. 1992. Basic Pathology Part I. Jakarta: Balai penerbit FKUI. Soeparman; Waspadji, S. 1994. Ilmu penyakit dalam jilid I. Jakarta : Balai Southerland, W. M. 1990. Foundation of medicine biochemistry. New York :

Sukaton, U. 1994. Simposium I hari : diabetes menjelang tahun 2000 : tantangan

Taylor, S . H.; Silke, B. N. Lee, P. S. 1982. Intravenous blokade in coronary penerbit FKUI.

Churchill Livingstone.

dan penatalaksanaan klinik. Jakarta: Medika Sembilan.

heart disease. New England: J. Med

Referensi

Dokumen terkait

Diabetes mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme kompleks yang ditandai dengan hiperglikemia persisten (kadar glukosa darah yang lebih tinggi dari normal) yang disebabkan defek

Diabetes melitus merupakan sekumpulan gangguan yang bersifat heterogen yang ditandai oleh hiperglikemik dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang berhubungan

HUBUNGAN DIABETES MELLITUS DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA KELOMPOK LANSIA DI

Diabetes Mellitus didefinisikan sebagai serangkaian gangguan dimana tubuh tidak mampu mengatur pengolahan atau metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh

Tidak adanya hubungan yang signifikan antara diabetes mellitus dengan gangguan fungsi kognitif post-stroke dapat disebabkan karena diabetes mellitus pada subjek penelitian

Diabetes Mellitus tipe 2 adalah penyakit yang disebabkan karena kerja insulin yang tidak adekuat, sehingga menimbulkan kadar glukosa darah yang

Kaki diabetik adalah kelainan tungkai kaki bawah akibat diabetes mellitus tidak terkendali, disebabkan adanya gangguan pebeluh darah, gangguan persyarafan, dan adanya

Badan keton diproduksi ketika karbohidrat tidak dapat digunakan untuk menghasilkan energi yang disebabkan oleh : gangguan metabolisme karbohidrat (mis. diabetes mellitus