ABSTRAK
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT Studi Kasus di PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul periode 2013-2015
Fransisca Fernanda Widiyastuti NIM :132114148
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat pada PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dengan menggunakan metode CAMEL. Penelitian ini berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 30/12/KEP/DIR tanggan 30 April 1997 mengenai Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yakni dengan wawancara, dokumentasi,dan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan menunjukkan bahwa tingkat kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul pada tahun 2013–2015 berdasarkan CAMEL sehat.
ABSTRACT
ANALYSIS OF HEALTH LEVEL OF RURAL CREDIT BANK A Case Study at PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul Periods 2013 until
2015
Fransisca Fernanda Widiyastuti NIM :132114148
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2017
This research aimed to determine performance of PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul in year 2013 until 2015 using CAMEL method. This research was based on Decision Letter of Indonesia Bank Direction No. 30/12/KEP/DIR on April 30th 1997 about The Health Level Assesment Method for Rural Credit Banks.
This research was a case study. The data were obtained from interviews, documentations, and questionnaire. The data analysis technique used in this research was based on the health level assessment method for Rural Credit Bank which was issued by Indonesia Bank Direction No. 30/12/KEP/DIR on April 30th 1997.
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT Studi Kasus di PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul periode 2013-2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Fransisca Fernanda Widiyastuti NIM : 132114148
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT
Studi Kasus di PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul periode 2013-2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Fransisca Fernanda Widiyastuti NIM : 132114148
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (Studi kasus PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul periode 2013 – 2014)
Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 17 Mei 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Mei 2017 Yang membuat pernyataan,
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tanga dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Fransisca Fernanda Widiyastuti
Nomor mahasiswa : 132114148
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (Studi Kasus di PD.BPR Bank Daerah Gunungkidul periode 2013-2015)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan dan
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
TIDAK MEMPUBLIKASIKAN di internet secara bebas dikarenakan rahasia
perusahaan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Mei 2017
Yang menyatakan
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PERKREDITAN
RAKYAT” . Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, saya menyadari bahwa skripsi ini
berhasil disusun berkat bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu melimpahkan rahmat dan berkat sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc. Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepreibadian kepada penulis.
3. Albertus Yudi Yuniarto S.E., MBA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
4. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma
5. Dr. FA. Joko Siswanto, Akt., M. M selaku Dosen Pembimbing Akademik
ii
6. M. Trisnawati Rahayu, SE., M,Si., Ak., QIA., CA. selaku Dosen Pembimbing
yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberi masukan,
dorongan dan selalu sabar dalam proses membimbing penyusunan skripsi ini.
7. Semua dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
membagikan ilmu dan pengalamannya selama proses perkuliahan.
8. Ibu Suci Sulistyawati S.H. selaku direktur PD. BPR Bank Daerah
Gunungkidul yang telah memberi izin untuk penelitian, beserta karyawan Pak
Tiok, Mbak Nurul, Mas Dodi, dan Ibu Cantik yang membantu selama
penelitian.
9. Bapakku Florentinus Kasido dan ibuku Christina Dwi Marlupi beserta
kakakku Lukas Danang Wijanarko dan keluarga besar atas dukungan, doa dan
bantuannya dalam bentuk moril dan materil.
10. Gabriel Bintang Timur yang selalu memberikan semangat, dukungan, doa,
selalu menghibur dalam kesusahan serta membantu dalam banyak hal.
11. Sahabat-sahabat yang selalu memberikan semangat dan mendoakan.
12. Teman-teman Akuntansi angkatan 2013 kelas C dan teman-teman MPAT
2013 kelas G yang saling mendukung dan membantu selama perkuliahan.
13. Semua pihak yang banyak membantu yang tidak bisa disebutkan satu per
iii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Mei 2017
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMANA JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………..……….……ii
HALAMAN PENGESAHAN……….………..……….iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ... v
HALAMAN KATA PENGANTAR ... i
HALAMAN DAFTAR ISI ... iv
HALAMAN DAFTAR TABEL ... vii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... ix
ABSTRAK ... x
ABSTRACT………..…...…….xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
A. Bank ... 7
1. Pengertian Bank ... 7
2. Fungsi Bank ... 7
3. Jenis-jenis Bank ... 8
B. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ... 10
1. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat ... 10
2. Asas, Tujuan, dan Fungsi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ... 11
3. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat ... 12
4. Usaha yang dilakukan oleh Bank Pengkreditan Rakyat ... 12
5. Larangan Bagi Bank Perkreditan Rakyat ... 12
v
1. Faktor Permodalan (Capital) ... 14
2. Faktor Kualitas Aktiva Produktif (Assets Quality) ... 15
3. Manajemen (Management) ... 17
4. Rentabilitas (Earning Power) ... 18
5. Likuditas (Liquidity) ... 20
D. Penurunan Predikat Tingkat Kesehatan...23
BAB III METODE PENELITIAN... 24
A. Jenis Penelitian... 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 24
D. Data Penelitian ... 25
E. Teknik pengumpulan data ... 26
F. Teknik Analisis Data... 27
1. Menghitung rasio masing-masing komponen CAMEL ... 27
2. Menghitung Nilai Kredit Komponen untuk masing-masing komponen CAMEL... 30
3. Menghitung Nilai Kredit Faktor masing-masing komponen CAMEL ... 31
4. Menjumlahkan seluruh Nilai Kredit Faktor CAMEL ... 32
5. Menentukan predikat tingkat kesehatan bank prekreditan rakyat berdasarkan Predikat Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat ... 32
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 33
A. Latar Belakang Berdirinya PD BPR Bank Daerah Gunungkidul ... 33
B. Visi dan Misi PD BPR Bank Daerah Gunungkidul ... 35
C. Perizinan dan Legalitas Usaha ... 35
D. Struktur Organisasi ... 36
E. Produk dan Layanan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul ... 38
F. Jaringan Pelayanan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul ... 45
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 46
A. Data Penelitian ... 46
vi
1. Analisis Data Tingkat Kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul
Tahun 2013 ... 47
2. Analisis Data Tingkat Kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul Tahun 2014 ... 61
3. Analisis Data Tingkat Kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul Tahun 2015 ... 75
C. Pembahasan... 89
1. Penilaian Tingkat Kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul tahun 2013... 91
2. Penilaian Tingkat Kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul tahun 2014... 96
3. Penilaian Tingkat Kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul tahun 2015... 100
BAB VI PENUTUP ... 106
A. KESIMPULAN ... 106
B. KETERBATASAN ... 107
C. SARAN ... 107
DAFTAR PUSTAKA ... 109
vii
DAFTAR TABEL
Tabel1: Bobot Nilai Kredit dan Prediksi Tingkat Kesehatan Kualitas Aktiva
Produktif yang Diklasifikasikan ... 16
Tabel2: Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Rasio PPAPYD ... 17
Tabel 3: Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Kualitas Aktiva Produktif . 17 Tabel 4: Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Faktor Manajemen ... 18
Tabel 5: Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Rasio Laba sebelum Pajak terhadap Volume Usaha ... 19
Tabel 6: Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional ... 20
Tabel 7: Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Faktor Rentabilitas ... 20
Tabel 8: Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Rasio Alat Likuid terhadap Hutang Lancar ... 21
Tabel 9: Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Rasio Kredit terhadap Dana yang Diterima... 22
Tabel 10: Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Faktor Likuiditas ... 22
Tabel 11: Bobot Penilaian Masing-masing Faktor... 31
Tabel 12: Kriteria Penilaian Tingkat Kesehatan BPR... 32
Tabel 13: Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) tahun 2013 ... 47
Tabel 14: Permodalan 2013 ... 48
Tabel 15: Aktiva Produktif tahun 2013 ... 49
Tabel 16: Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan 2013... 50
Tabel 17: Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Dibentuk oleh Bank dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk 2013... 51
Tabel 18:Perhitungan Penilaian Faktor Manajemen tahun 2013 ... 53
Tabel 19:Daftar Aset selama tahun 2013 ... 54
Tabel 20: Daftar Alat Likuid dan Hutang Lancar tahun 2013 ... 57
Tabel 21: Daftar Kredit dan Dana yang Diterima oleh Bank 2013 ... 59
Tabel 22: Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) tahun 2014 ... 61
Tabel 23: Permodalan tahun 2014... 62
Tabel 24: Aktiva Produktif tahun 2014 ... 63
viii
Tabel 26: Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Dibentuk oleh Bank dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk
2014... 65
Tabel 27: Perhitungan Penilaian Faktor ManajemenTahun 2014 ... 67
Tabel 28: Daftar Aset selama tahun 2014 ... 68
Tabel 29: Daftar Alat Likuid dan Hutang Lancar tahan 2014 ... 71
Tabel 30: Daftar Kredit dan Dana yang Diterima oleh Bank 2014 ... 73
Tabel 31: Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) tahun 2015 ... 75
Tabel 32: Permodalan tahun 2015... 76
Tabel 33: Aktiva Produktif tahun 2015 ... 77
Tabel 34: Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan tahun 2015 ... 78
Tabel 35: Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Dibentuk oleh Bank dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk tahun 2015 ... 79
Tabel 36: Perhitungan Penilaian Faktor Manajemen tahun 2015 ... 81
Tabel 37: Daftar Aset selama tahun 2015 ... 82
Tabel 38: Daftar Alat Likuid dan Hutang Lancar tahun 2015 ... 85
Tabel 39: Daftar Kredit dan Dana yang Diterima oleh Bank tahun 2015 ... 87
Tabel 40 : Hasil Analisis Data Tahun 2013 - 2015 ... 89
Tabel 41:Penilaian Tingkat Kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul tahun 2013... 92
Tabel 42: Penilaian Tingkat Kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul tahun 2014... 96
ix
DAFTAR GAMBAR
x
ABSTRAK
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT Studi Kasus di PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul periode 2013-2015
Fransisca Fernanda Widiyastuti NIM :132114148
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat pada PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 dengan menggunakan metode CAMEL. Penelitian ini berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 30/12/KEP/DIR tanggan 30 April 1997 mengenai Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yakni dengan wawancara, dokumentasi,dan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 30/12/KEP/DIR tanggal 30 April 1997.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan menunjukkan bahwa tingkat kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul pada tahun 2013–2015 berdasarkan CAMEL sehat.
xi
ABSTRACT
ANALYSIS OF HEALTH LEVEL OF RURAL CREDIT BANK A Case Study at PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul Periods 2013 until
2015
Fransisca Fernanda Widiyastuti NIM :132114148
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2017
This research aimed to determine performance of PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul in year 2013 until 2015 using CAMEL method. This research was based on Decision Letter of Indonesia Bank Direction No. 30/12/KEP/DIR on April 30th 1997 about The Health Level Assesment Method for Rural Credit Banks.
This research was a case study. The data were obtained from interviews, documentations, and questionnaire. The data analysis technique used in this research was based on the health level assessment method for Rural Credit Bank which was issued by Indonesia Bank Direction No. 30/12/KEP/DIR on April 30th 1997.
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang terus gencar dalam
pembangunan di berbagai sektor. Pembangunan sektor keuangan, terutama
perubahan struktur atau susunan perbankan di Indonesia diharapkan menjadi
sinyal positif bagi perekonomian Indonesia. Lembaga keuangan terutama
perbankan mempunyai peran penting dalam pergerakan roda perekonomian
Indonesia dan diharapkan dapat ikut memajukan perekonomian di Indonesia
karena mempunyai fungsi sebagai perantara keuangan bagi pihak yang
kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana.
Menurut Undang-Undang nomor 10 tahun 1998 terdapat dua jenis bank,
yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat
saat ini berkembang sangat pesat dari perkotaan sampai ke pedesaan.
Masyarakat mulai merasakan peran dan fungsi Bank Perkreditan Rakyat
dalam urusan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali
kepada masyarakat dalam bentuk pengajuan bantuan pinjaman kredit.
Mengutip dari berita Harian Ekonomi Berita Bisnis dan Ekonomi
Indonesia Terkini, keberadaan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) memang
sangat membantu bagi pengusaha kecil, dengan proses yang sangat mudah
dan cepat menjadi solusi juga bagi masyarakat. Proses kredit yang relatif
cepat, persyaratan lebih sederhana, dan mengerti kebutuhan nasabah
menjadikan Bank Perkreditan Rakyat semakin diminati oleh masyarakat.
yang cepat. Sejauh ini pertumbuhan BPR bagus tetapi diperlukan adanya
penguatan. Bank Perkreditan Rakyat harus menjaga kepercayaan yang
diberikan masyarakat dalam mengelola dana mereka. Demi menjaga
kepercayaan masyarakat Bank Perkreditan Rakyat mewujudkannya dengan
menjaga kesehatan kinerja, karena hal tersebut penting bagi suatu lembaga
keuangan. Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap kesehatan
Bank Perkreditan Rakyat antara lain pemilik, pengelola bank, masyarakat
pengguna jasa bank maupun Bank Indonesia selaku Pembina dan Pengawas
Bank (Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 30/12/KEP/DIR).
Dalam menghadapi persaingan yang ketat terkadang Bank Perkreditan
Rakyat memberikan kelongaran-kelongaran dalam pemberian kredit seperti
kecepatan proses pemutusan pemberian kredit memperlonggar aturan
memperbolehkan tanah girik dijadikan agunan. Pelonggaran syarat tersebut
merupakan respon atas kondisi nasabah BPR yang sebagian besar belum
memilik tanah bersertifikat. Kemudahan pemutusan pemberian kredit dapat
berdampak pada adanya masalah kredit macet dan mengakibatkan Bank
Perkreditan Rakyat menjadi tidak sehat.
Pengaturan dan pengawasan Bank Perkreditan Rakyar dilakukan oleh
Bank Indonesia. Bank Indonesia mengeluarkan peraturan mengenai penilaian
kinerja Bank Perkreditan Rakyat yang tertuang dalam SK DIR BI
No.30/12/KEP/DIR/1997 tanggal 30 April 1997 yang didasarkan pada lima
indikator penilaian yaitu : Capital, Assets, Management, Earning, dan
3
sehat akan diberi kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan
usahanya, dan BPR yang tingkat kesehatannya rendah akan diberikan
perhatian khusus berupa batasan-batasan dalam operasional bank tersebut.
Demi menjaga persaingan antar BPR serta menanggapi kebutuhan
masyarakat BPR berusaha mengelola dana agar beroperasi dengan baik.
PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul merupakan BPR milik pemerintah
Kabupaten Gunungkidul dan mempunyai peran dalam membantu dan
mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala
bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dalam rangka
meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah melalui pelayanan perbankan.
Dari uraian tersebut menyatakan bahwa analisis CAMEL merupakan salah
satu alat untuk melihat dan menentukan tingkat kesehatan Bank Perkreditan
Rakyat. Sebagai salah satu BUMD lembaga perbankan PD. BPR Bank
Daerah Gunungkidul berperan dalam pembanguan daerah tentu harus
memberikan pelayanan yang optimal dengan menjaga tingkat kesehatan, oleh
karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul
“Analisis Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat’’.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka perumusan masalah
adalah sebagai berikut: Bagaimana tingkat kesehatan Bank Perkreditan
Rakyat PD.BPR Bank Gunungkidul dari tahun 2013 sampai dengan 2015
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan Bank
Perkreditan Rakyat PD. BPR Bank Gunungkidul dari tahun 2013-2015
menggunakan metode CAMEL
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak antara lain:
1. Bagi Bank Perkreditan Rakyat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
berguna bagi bank untuk mengetahui predikat tingkat kesehatan dan
memberikan informasi untuk manajemen sebagai bahan masukan untuk
mempertahankan dan meningkatkan tingkat kesehatan Bank Perkreditan
Rakyat.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pustaka di bidang perbankan bagi mahasiswa dalam mengetahui
bagaimana penilaian tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat
menggunkan metode CAMEL.
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi
penulis dalam bidang perbankan, dan dapat menerapkan teori-teori yang
telah diperoleh di bangku kuliah ke dalam praktik yang sesungguhnya
5
E. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistemastis penulisan
Bab II : Tinjuan Pustaka
Bab ini menjelaskan terori-teori pendukung
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini menguraikan jenis penelitian, objek penelitian,
teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, dan
teknik analisis data
Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini menguraikan gambaran secara umum perusahaan
yang menjadi sampel penelitian dan data penelitian
Bab V : Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menguraikan tentang analisis data dan pembahasan
mengenai hasil penelitian
Bab VI : Penutup
Bab ini mengcakup tentang kesimpulan dari hasil
penelitian, keterbatasan dan saran untuk penelitian pada
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bank
1. Pengertian Bank
Bank adalah sebuah lembaga atau perusahaan yang aktivitasnya
menghimpun dana berupa giro,deposito tabungan dan simpanan yang lain
dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian
menempatkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana
(deficit spending unit) melalui penjualan jasa keuangan yang pada
gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak. (Taswan,
2006 : 6).
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 1998,
yang dimaksud dengan bank adalah “Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
Bank menjadi penting karena ikut berperan dalam perkembangan suatu
negara.
Kegiatan yang dilakukan di bank secara umum dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu penghimpunan dana dan penyaluran
dana. Dalam kegiatan penghimpunan dana, bank mempunyai dua cara
7
secara langsung dapat berupa tabungan, giro, dan deposito. Sedangkan
penghimpunan dana secara tidak langsung dari masyarakat misalnya
dengan adanya kertas berharga, penyertaan, dan pinjaman atau kredit dari
lembaga lain. Dalam kegiatan yang kedua yaitu penyaluran dana, bank
mempunyai tujuan untuk modal kerja, investasi, dan konsumsi. Penyaluran
dana ini dapat dilakukan ke badan usaha maupun individu, jangka
waktunya pun bermacam-macam untuk jangka waktu pendek, menengah,
dan panjang.
2. Fungsi Bank
Selain mempunyai fungsi sebagai lembaga perantara keuangan
(financial intermediary institusional), bank juga mempunyai fungsi-fungsi
yang lain. Menurut Julius R. Latumaerissa (2011: 135) terdapat beberapa
fungsi bank dalam masyarakat,yaitu :
a. Agent of Trust : fungsi ini menunjukkan bahwa aktivitas intermediasi
yang dilakukan oleh dunia perbankan dilakukan berdasarkan asas
kepercayaan, dalam pengertian bahwa kegiatan pengumpulan dana
yang dilakukan oleh bank tentu harus didasari rasa percaya dari
masyarakat atau nasabah terhadap kredibilitas dan eksistensi dari
masing-masing bank, karena tanpa rasa percaya masyarakat tidak akan
menitipkan dananya di bank yang bersangkutan.
b. Agent of Development : fungsi ini sangat berkaitan dengan tanggung
jawab bank dalam menunjang kelancaran transaksi ekonomi yang
c. Agent of Service : di samping memberikan pelayanan jasa keuangan
sebagaimana kegiatan intermediasi yang selalu dilakukan, maka bank
juga turut serta dalam memberikan jasa pelayanan yang lain seperti
jasa transfer, jasa kotak pengaman, jasa penagihan.
3. Jenis-jenis Bank
a. Jenis bank berdasarkan Undang-Undang No 10 tahun 1998 membagi
bank menjadi dua jenis yaitu :
1) Bank Umum , yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatan memberika jasa lalu lintas pembayaran. Bank
umum melaksanakan seluruh fungsi perbankan yaitu
menghimpun dana, menempatkan dana dan memperlancar lalu
lintas pembayaran giral.
2) Bank Perkreditan Rakyat , yaitu bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegaiatnnya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Bank ini seperti bank umum,
namun wilayah operasinya sangat terbatas di wilayah tertentu
misalnya kabupaten saja. Bank Perkrediatan Rakyat tidak
dibolehkan mengikuti kliring atau terlibat dalam transaksi giral.
9
b. Jenis bank dilihat dari fungsinya ada beberapa, yaitu :
1. Bank komersial, yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya
terutama menerima deposito dalam bentuk deposito lancar (giro)
dan deposito berjangka dan dalam usahanya terutama
memberikan kredit jangka pendek.
2. Bank pembangunan , yaitu bank yang dalam pengumpulan
dananya terutama menerima deposito dalam bentuk deposito
berjangka dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka
menengah dan jangka panjang dan dalam usahanya terutam
memberikan kredit jangka menengah dan panjang dibidang
pembangunan
3. Bank tabungan, yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya
terutama menerima deposito dalam bentuk deposito tabungan
dan dalam usahanya terutama memperbungakan dananya dalam
kertas berharga. (Taswan 2006 : 4-5)
c. Jenis bank berdasarkan kepemilikannya
1. Bank pemerintah pusat, yaitu Bank-bank komersial, Bank
Tabungan atau Bank Pembangunan yang mayoritas
kepemilikannya berada di tangan pemerintah pusat.
2. Bank Pemerintah Daerah, yaitu Bank-Bank Komersial, Bank
Tabungan atau Bank Pembangunan yang mayoritas
3. Bank Swasta Nasional, yaitu bank yang dimiliki oleh Warga
Negara Indonesia
4. Bank Asing yaitu bank yang mayoritas kepemilikannya
dimiliki oleh pihak asing.
5. Bank Swasta Campuran, yaitu bsnk ysng dimiliki oleh swasta
domestik dan swasta asing.
d. Jenis bank berdasarkan kegiatan devisa
1. Bank devisa yaitu bank yang memperoleh izin dari Bank
Indonesia untukmenjual, membeli dan menyimpan devisa serta
menyelenggarakan lalulintas pembayran dengan luar negeri.
2. Bank non devisa yaitu bank yang tidak memperoleh izin dari
Bank Indonesia untuk menjual, membeli, dan menyimpan
devisa serta menyelenggarakan lalu lintas pembayaran dengan
luar negeri.
B. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 1. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat
Lembaga perkreditan rakyat muncul pada abad ke-19, ditandai
dengan terbentuknya beberapa lembaga seperti Lumbung Desa, Bank
Desa, Bank Tani, dan Bank Dagang Desa (Bank Pasar) pada zaman
kolonial Belanda. Pada 1988, melalui Keputusan Presiden RI No. 38,
pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober 1988 (Pakto 1988)
11
yang telah terbentuk dikukuhkan menjadi BPR berdasarkan pada Pakto
1988. (Budisantosa 2013 : 196)
2. Asas, Tujuan, dan Fungsi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
a. Asas Bank Perkreditan Rakyat
Asas Bank Perkreditan Rakyat adalah demokrasi ekonomi
dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Demokrasi ekonomi
adalah sistem ekonomi Indonesia yang dijalankan sesuai dengan pasal
33 UUD 1945 yang memiliki 8 ciri positif sebagai pendukung dan 3
ciri negatif yang harus dihindari.(Budisantoso, 2013 : 197)
b. Tujuan Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat mempunyai sasaaran melayani
kebutuhan petani, peternak, nelayan, pedagang, pengusaha kecil,
pegawai dan pensiunan karena sasaran ini belum dapat terjangkau oleh
bank umum sehingga dapat mewujudkan pemerataan layanan
perbankan, pemerataan kesempatan berusaha, pemerataan pendapatan,
dan agar mereka tidak jatuh ke tangan para pelepas uang (rentenir dan
pengijon) (Budisantoso, 2013 : 197)
c. Fungsi Bank Perkreditan Rakyat
Fungsi Bank Perkreditan Rakyat tidak hanya sekedar
menyalurkan kredit kepada para pengusaha mikro, kecil, dan
menengah, tetapi juga menerima simpanan dari masyarakat
3. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat
Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 Bank Perkreditan
Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
4. Usaha yang dilakukan oleh Bank Pengkreditan Rakyat
Menurut Undang-Undang No 10 tahun 1998 pasal 13 usaha Bank
Perkreditan Rakyat meliputi:
a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk sim panan berupa
deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu;
b. memberikan kredit;
c. menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip
Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia
d. menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank
lain.
5. Larangan Bagi Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat menurut Undang-Undang No 10 tahun
1998 dilarang :
a. menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas
13
b. melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing;
c. melakukan penyertaan modal;
d. melakukan usaha perasuransian;
e. melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha.
C. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat
Sistem penilaian tingkat Bank Perkreditan Rakyat mengacu pada
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/11/KEP/DIR tanggal 30
April 1997 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan
Rakyat. Penilaian tingkat kesehatan BPR, menggunakan pendekatan kualitatif
atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan
suatu bank. Pendekatan kualitatif tersebut dilakukan dengan penilaian
terhadap faktor-faktor Permodalan (Capital), Kualitas Aktiva Produktif
(Assets Quality), Manajemen (Management), Rentabilitas (Earning Power)
dan Likuditas (Liquidity) yang selanjutnya faktor tersebut disingkat menjadi
CAMEL(Taswan 2006 : 359).
Tingkat kesehatan BPR dinilai dengan atas berbagai aspek yang
berpengaruh terhadap kondisi dan perkembangan suatu BPR yang meliputi
aspek permodalan, kulitas aset produktif, manajemen, rentabilitas dan
likuiditas (CAMEL) serta mempertimbangkan faktor-faktor yang lain yang
dapat menurunkan dan atau menggugurkan tingkat kesehatan bank.
Tahap pertama penilaian tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat
adalah dengan cara mengkuantifikasikan komponen-komponen yang ada
dalam faktor-faktor penilaian tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat.
Faktor dan komponen diberikan bobot sesuai dengan besarnya pengaruh
terhadap tingkat kesehatan bank. Penilaian terhadap faktor dan komponen
dilakukan dengan sistem kredit (reward system) yang dinyatakan dengan
angka 0 sampai 100.
Pelaksanaan penilaian tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat
mengunakan metode CAMEL yang mengacu pada Surat Keputusan Direksi
Bank Indonesia Nomor 30/11/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang Tata
Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat, tiap komponen
dari CAMEL dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut :
1. Faktor Permodalan (Capital)
Modal bank adalah dana yang diinvestasikan oleh pemilik dalam
rangka pendirian badan usaha yang dimaksudkan untuk membiayai
kegiatan usaha bank di samping untuk memenuhi regulasi yang ditetapkan
oleh otoritas moneter. (Taswan 2006 : 71)
Penilaian terhadap faktor pemodalan didasarkan pada rasio Modal
terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) sebagaimana diatur
pada Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 26/20/KEP/DIR
tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank dan Surat Edaran
Bank Indonesia Nomor 26/2/BPPP tentang Kewajiban Penyediaan Modal
15
1993, yang telah diubah dan berganti menjadi Peraturan Bank Indonesia
No. 8/18/PBI/2006 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank
Perkreditan Rakyat tanggal 5 Oktober 2006 dan Surat Edaran No.
8/28/DPBPR perihal Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank
Prekreditan Rakyat tanggal 12 Desember 2006
Penilaian Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum ditetapkan
sebagai berikut :
a. Pemenuhan KPPM sebesar 8% diberikan predikat sehat dengan nilai
kredi 81 dan untuk setiap kenaikan 0,1% dari pemenuhan KPPM
sebesar 8% nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100
b. Pemenuhan KPPM kurang dari 8% sampai dengan 7,9% diberi
predikat kurang sehat dengan nilai kredit 65 dan untuk setiap
penurunan 0,1% dari pemenuhan KPPM sebesar 7,9% nilai kredit
dikurangi 1 dengan minimum 0 (SK DIR BI No
30/12/KEP/DIR/1997)
2. Faktor Kualitas Aktiva Produktif (Assets Quality)
Penilaian KAP didasarkan pada dua rasio yaitu :
a. Rasio Aktiva Produktif yang diklasifikasikan terhadap Aktiva
Produktif. Bobot untuk rasio ini adalah 25%
b. Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang dibentuk oleh
bank terhadap Penyisihan Penghapusan AktivaProduktif yang wajib
Aktiva Produktif, Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan serta
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang wajib dibentuk diaatur
dalam Surat keputusan Direksi BI No.26/22/KEP/DIR dan Surat Edaran
Bank Indonesia Nomor 26/4/BPPP tentang Kualitas Aktiva Produktif dan
Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva produktif masing-masing
tanggal 29Mei 1993, yang saat ini telah berubah menjadi Peraturan Bank
Indonesia Nomor 13/26/PBI/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Bank
Indonesia Nomor 8/19/PBI/2006 tentang Kualitas Aktiva Produktif dan
Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Bank Perkreditan
Rakyat.
Rasio Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva
Produktif sebesar 22,5% atau lebih diberi nilai kredit 0 dan untuk setiap
penurunan 0,15% mulai dari 22,5% nilai kredit ditambah 1 dengan
maksimum 100.(Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor
30/12/KEP/DIR 1997)
Dengan demikian predikat untuk masing-masing komponen dapat
ditentukan sebagai berikut :
Tabel1: Bobot Nilai Kredit dan Prediksi Tingkat Kesehatan Kualitas Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan
Bobot Rasio (%) Nilai Kredit
Standar
Bobot Nilai
dalam Komponen
Predikat
(a) (b) (c) (d = a×c )
25% 7,50 – 10,35 81-100 20,25-25,00 Sehat
17
Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang dibentuk
oleh Bank terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang wajib
dibentuk oleh Bank sebesar 0% diberi nilai kredit 0 dan untuk setiap
kenaikan 1% dimulai dari 0 nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum
100(Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/12/KEP/DIR
1997)
Tabel2: Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Rasio PPAPYD
Bobot Rasio (%) Nilai Kredit
Standar
Bobot Nilai Kredit dalam Komponen
Predikat
(a) (b) (c) (d = a×c)
5% 81 – 100 81 – 100 4,05 – 5,00 Sehat
66 -< 81 66 -< 81 3,30 – 4,05 Cukup Sehat
51 -< 66 51 -< 66 2,55 – 3,30 Kurang Sehat
0 -< 51 0 -< 51 0,00 -< 2,55 Tidak Sehat
(Taswan 2006 : 361)
Tabel 3: Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Kualitas Aktiva Produktif
Bobot Rasio (%) Bobot Nilai Kredit dalam Faktor
Predikat
(a) (b) (c= a×b)
30% 81 – 100 24,30 – 30,00 Sehat
66 -< 81 19,80 -< 24,30 Cukup Sehat 51 -< 66 15,30 -< 19,80 Kurang Sehat
0 -< 51 0 -< 15,30 Tidak Sehat
(Taswan 2006 : 362)
3. Manajemen (Management)
Penilaian terhadap faktor manajemen ini didasarkan pada SK DIR
BI No 30/12/KEP/DIR 1997 yang mencakup dua komponen yaitu
manajemen umum dengan bobot 10% dan manajemen risiko dengan bobot
10% yang semuanya dinilai dengan menggunakan daftar pertanyaan.
Jumlah pertanyaan sebanyak 25 yang terdiri dari 10 pertanyaan atau
manjemen risiko. Skala penilaian untuk setiap pertanyaan/pernyataan
ditetapkan antara 0 sampai dengan 4 dengan kriteria :
a. Untuk nilai 0 mencerminkan kondisi yang lemah
b. Nilai 1,2 dan 3 mencerminkan kondisi antara
c. Nilai 4 mencerminkan kondisi yang baik
Dengan mendasarkan reward system dan ketentuan ini, sebenarnya
akan dapat ditentukan kriteria. Kalau seluruh pernyataan mempunyai
kondisi sehat maka akan mempunyai nilai kredit 25 × 4 × 1 NK = 100,
dengan demikian kriteria selanjutnya dapat ditentukan seperti tampak
[image:37.595.84.516.171.682.2]pada:
Tabel 4: Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Faktor Manajemen Bobot Nilai
Kredit Faktor
Nilai Kredit Standar
Bobot Nilai
Kredit Dalam Komponen
Predikat
(a) (b) (c) (d = a x c ) (e)
20% 81 – 100 81 – 100 16,20 –<20,00 Sehat 66 – <81 66 – <81 13,20 –<16,20 Cukup sehat 51 – <66 51 – <66 10,20 –<13,20 Kurang sehat 0 – < 51 0 – <51 0,00 – < 10,20 Tidak sehat (Taswan 2006:362)
4. Rentabilitas (Earning Power)
Penilaian terhadap faktor rentabilitas didasarkan pada 2 (dua) rasio
yaitu:
a. Rasio Laba Sebelum Pajak dalam 12 bulan terakhir terhadap
Rata-Rata Volume Usaha dalam periode yang sama;
b. Rasio Biaya Operasional dalam 12 bulan terakhir terhadap
19
Rasio Laba Sebelum Pajak dalam 12 bulan terakhir terhadap
Rata-Rata Volume Usaha dalam periode yang sama sebesar 0% atau negative
diberi nilai kredit 0 dan untuk setiap kenaikan 0,015% mulai dari 0% nilai
kredit ditambah 1 dengan maksimum 100. Dengan demikian Nilai Kredit
di formulasikan sebagai : Rasio/0,015= Nilai Kredit. Yang dimaksud
rata-rata volume usaha adalah total aktiva awal tahun ditambah total aktiva
akhir tahun kemudian dibagi dua. Jika tidak tersedia aktiva awal tahun
[image:38.595.84.517.245.596.2]maka dapat langsung menggunakan total aktiva akhir periode penilaian.
Tabel 5: Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Rasio Laba sebelum Pajak terhadap Volume Usaha
Bobot Nilai Kredit Faktor
Nilai Kredit Standar
Bobot Nilai
Kredit Dalam Komponen
Predikat
(a) (b) (c) (d = a x c ) (e)
5% 1,22 – 1,50 81 – 100 4,05 – 5,00 Sehat
0,99 -< 1,22 66 -< 81 3,30 -< 4,05 Cukup Sehat 0,77 -< 0,99 51 -< 66 2,55 -< 3,30 Kurang Sehat 0 -< 0,77 0 -< 2,55 0,00 -< 2,55 Tidak Sehat (Taswan 2006 : 363)
Rasio Biaya Operasional dalam 12 bulan terakhir terhadap
Pendapatan Operasional dalam periode yang sama sebesar 100% atau
lebih diberi nilai kredit 0 dan untuk setiap penurunan sebesar 0,008% nilai
kredit ditambah 1 dengan maksimum 100, maka dapat dirumuskan sebagai
Tabel 6: Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Bobot Nilai Kredit Faktor
Nilai Kredit Standar
Bobot Nilai
Kredit Dalam Komponen
Predikat
(a) (b) (c) (d = a x c ) (e)
5% 92,00 – 93,52 81 – 100 4,05 – 5,00 Sehat
[image:39.595.84.520.130.657.2]93,52 -< 94,72 3,30 -< 4,05 3.30 -< 4,05 Cukup Sehat 94,72 -< 95,92 2,55 -< 3,30 2,55 -< 3,30 Kurang Sehat 95,92 -< 100 0,00 -< 2,55 0,00 -< 2,55 Tidak Sehat (Taswan 2006 : 364)
Tabel 7: Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Faktor Rentabilitas Bobot Nilai Kredit
Faktor
Bobot Nilai
Kredit Dalam
Faktor
Predikat
10% 81 – 100 8,1 – 10 Sehat
66 – <81 6,6 -< 8,1 Cukup sehat
51 – <66 5,1 -< 6,6 Kurang sehat
0 – < 51 0 -< 5,1 Tidak sehat
(Taswan 2006 : 364)
5. Likuditas (Liquidity)
Penilaian terhadap faktor likuiditas didasarkan pada 2 (dua) rasio yaitu:
a. Rasio Alat Likuid terhadap Hutang Lancar
b. Rasio Kredit terhadap Dana Yang Diterima oleh Bank
Alat Likuid meliputi kas dan penanaman pada bank lain dalam bentuk
giro dan tabungan dikurangi dengan tabungan bank lain pada Bank.
Hutang Lancar meliputi Kewajiban Segera, Tabungan, dan Deposito.
Kredit yang di maksud meliputi:
a. Kredit yang diberikan kepada masyarakat dikurangi dengan bagian
kredit sindikasi yang dibiayai bank lain;
b. Penanaman kepada bank lain, dalam bentuk kredit yang diberikan
21
c. Penanaman kepada bank lain, dalam bentuk kredit dalam rangka kredit
sindikasi.
Dana yang Diterima oleh bank meliputi :
a. Deposito dan tabungan masyarakat;
b. Pinjaman dari bukan bank lain dengan jangka waktu lebih dari 3 (tiga)
bulan (di luar pinjaman subordinasi);
c. Deposito dan pinjaman dari bank lain dengan jangka waktu lebih dari
3 bulan;
d. Modal inti;
e. Modal Pinjaman.
Rasio Alat Likuid terhadap Hutang Lancar sebesar 0% diberi nilai
kredit 0 dan untuk setiap kenaikan 0,05% nilai kredit ditambah 1 dengan
[image:40.595.87.513.202.631.2]maksimum 100. Sehingga dapat dirumuskan Nilai Kredit = Rasio / 0,05
Tabel 8: Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Rasio Alat Likuid terhadap Hutang Lancar
Bobot Nilai Kredit Faktor
Nilai Kredit Standar
Bobot Nilai
Kredit Dalam Komponen
Predikat
(a) (b) (c) (d = a x c ) (e)
5% 4,05 – 5,00 81 -100 4,05 – 5,00 Sehat
3,30 -< 4,05 66 -< 81 3,30 -< 4,05 Cukup Sehat 2,55 -< 3,30 51 -< 66 2,55 -< 3,30 Kurang Sehat
0 -< 2,55 0 -< 51 0 -< 2,55 Tidak Sehat
(Taswan 2006 : 365)
Rasio Kredit terhadap Dana Yang Diterima oleh Bank sebesar
115% atau lebih diberi nilai kredit 0 dan untuk setiap penurunan 1% mulai
demikian dapat dirumuskan ((115 – 1) – Rasio )/1 x 4 = Nilai Kredit atau
(114 – Rasio) x 4 = Nilai Kredit.
Tabel 9: Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Rasio Kredit terhadap Dana yang Diterima
Bobot Nilai Kredit
Faktor
Nilai Kredit Standar
Bobot Nilai
Kredit Dalam Komponen
Predikat
(a) (b) (c) (d = a x c ) (e)
5% 89,00 – 93,75 81 -100 4,05 – 5,00 Sehat
[image:41.595.83.516.187.654.2]93,75 -< 97,50 66 -< 81 3,30 -< 4,05 Cukup Sehat 97,50 -< 101,25 51 -< 66 2,55 -< 3,30 Kurang Sehat 101,25 -< 115 0 -< 51 0 -< 2,55 Tidak Sehat
Tabel 10: Bobot Nilai Kredit dan Predikat Kesehatan Faktor Likuiditas Bobot Nilai Kredit
Faktor
Bobot Nilai
Kredit Dalam
Faktor
Predikat
10% 81 – 100 8,1 – 10 Sehat
66 – <81 6,6 -< 8,1 Cukup sehat
51 – <66 5,1 -< 6,6 Kurang sehat
0 – < 51 0 -< 5,1 Tidak sehat
(Taswan 2006 : 366)
D. Penurunan Predikat Tingkat Kesehatan
Hasil penilaian atas dasar bobot dan nilai kredit dapat dikurangi
dengan nilai kredit atas pelaksanaan ketentuan-ketentuan yang sanksinya
dikaitkan dengan penilaian tingkat kesehatan bank. Predikat tingkat kesehatan
bank yang sehat atau cukup sehat atau kurang sehat akan diturunkan menjadi
tidak sehat apabila terdapat :
a. Perselisihan intern yang diperkirakan akan menimbulkan kesulitan
dalam bank yang bersangkutan
b. Campur tangan pihak-pihak di luar bank dalam kepengurusan
(manajemen) bank, termasuk di dalamnya kerja sama yang tidak wajar
23
c. “window dressing” dalam pembukuan atau laporan bank yang secara
materiil dapat berpengaruh terhadap keadaaan keuangan bank sehingga
mengakibatkan penilaian yang keliru terhadap bank
d. Praktek “bank dalam bank” atau melakukan usaha bankdi luar
pembukuan bank
e. Kesulitan keuangan yangmengakibatkan ketidakmampuan untuk
memenuhi kewajibannya kepada pihak ketiga; atau
f. Praktek perbankan lain yang menyimpang yang dapat membahayakan
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan studi kasus, penelitian dilakukan di PD.
BPR Bank Daerah Gunungkidul.Hasil dan kesimpulan yang diperoleh hanya
berlaku di PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul dan tidak dapat digeneralisasi
terhadap objek penelitian yang lain.
Data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan,
dengan kata lain data dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber
(Nawawi, 2003).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian :
Penelitian dilakukan di PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul yang
beralamat di JL. Brigjen Katamso No 49 Wonosari Gunungkidul
Yogyakarta
2. Waktu penelitian :
Waktu penelitian adalah bulan Januari 2017 sampai dengan bulan
April 2017
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian ini meliputi :
a. Pihak manajeman
Sesuai dengan ketentuan SK DIR BI No. 30/12/KEP/DIR1997 salah
25
manajemen, maka pihak manajemen menjadi salah satu subjek
penelitian.
b. Bagian Akuntansi
Bagian akuntansi menjadi salah satu subjek penelitian karena dari
bagian akuntansi dapat memperoleh informasi mengenai laporan
keuangan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul.
2. Objek penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan PD. BPR
Bank Daerah Gunungkidul tahun 2013 sampai tahun 2015
D. Data Penelitian
1. Data primer
Data primer merupakan informasi yang dikumpulkan langsung dari
sumbernya (Budiyuwono, 1993: 1). Dalam hal ini data yang diperoleh
berasal dari :
a. Hasil wawancara dengan pihak manajemen
Data yang diambil dari wawancara yaitu perkembangan PD. BPR
Bank Daerah Gunungkidul periode 2013 sampai 2015.
b. Data dari jawaban kuesioner yang diberikan kepada manajemen
Data yang diambil dari kuesioner yaitu penilaian terhadap manajemen
2. Data sekunder
Data sekunder adalah informasi yang telah dikumpulkan oleh pihak
lain (Budiyuwono, 1993 :1). Data ini diambil dari pihak eksternal dan
a. Sejarah berdirinya PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul
b. Struktur organisasi PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul
c. Data tentang laporan keuangan (neraca, laba-rugi,laporan penyediaan
modal minimum)
d. Data tentang sistem perkreditan bank
e. Data tentang prosedur perkreditan bank.
E. Teknik pengumpulan data
Teknik untuk mengumpulkan data, baik data primer dan data sekunder
adalah dengan metode :
1. Dokumentasi
Metode ini dilakukan dengan cara melihat berkas-berkas catatan
akuntasi baik laporan keuangan maupun catatan-catatan perusahaan. Data
yang diperoleh dapat berupa laporan keuangan.
2. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan
langsung atau lisan kepada pimpinan atau karyawan perusahaan. Data
yang diperoleh dari wawancara berupa gambaran umum perusahaan.
3. Kuesioner
Metode pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan
yang harus di jawab oleh pihak manajemen. Dari kuesioner data yang
27
F. Teknik Analisis Data
Penilaian tingkat kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul
dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor
30/12/KEP/DIR 1997 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Perkreditan Rakyat. Tingkat kesehatan Bank pada dasarnya dinilai dengan
pendekatan kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi
dan perkembangan suatu Bank (Pasal 2 30/12/KEP/DIR 1997). Pendekatan
kualitatif dilakukan dengan penilaian terhadap faktor-faktor permodalan,
kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas, dan likuiditas.Setiap faktor
yang dinilai sebagaimana terdiri atas beberapa komponen.Penilaian faktor dan
komponen dilakukan dengan sistem kredit (reward system) yang dinyatakan
dalam nilai kredit 0 sampai dengan 100. Langkah-langkah yang dapat
dilakukan untuk analisi adalah sebagai berikut :
1. Menghitung rasio masing-masing komponen CAMEL
a. Faktor Permodalan
Penilaian terhadap faktor permodalan didasarkan pada rasio Modal
terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
ktiv ertim ng enurut isiko uml h od l nk
b. Faktor Kualitas Aktiva Produktif
Penilaian terhadap faktor Kualitas Aktiva Produktif (KAP) didasarkan
1) Rasio Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva
Produktif
ktiv roduktif ng dikl sifik sik n ktiv roduktif
2) Rasio Penghapusan Aktiva Produktif yang dibentuk oleh Bank
terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib
Dibentuk oleh Bank.
ng ji i entuk ng i entuk
c. Faktor Manajemen
Penilaian terhadap faktor manajemen mencakup 2 (dua) komponen
yaitu manajemen umum dan manajemen risiko, dengan menggunakan
daftar pertanyaan/pernyataan yang bersumber dari SK DIR BI No
30/12/KEP/DIR/1997. Jumlah pertanyaan/pernyataan ditetapkan
sebanyak 25 yang terdiri atas 10 pertanyaan/pernyataan manajemen
29
d. Faktor Rentabilitas
Penilaian terhadap faktor rentabilitas didasarkan pada 2 (dua) rasio
yaitu:
1) Rasio Laba Sebelum Pajak dalam 12 bulan terakhir terhadap
RataRata Volume Usaha dalam periode yang sama
se elum j k ot l set
2) Rasio Biaya Operasional dalam 12 bulan terakhir terhadap
Pendapatan Operasional dalam periode yang sama
end p t n per sion l i per sion l
e. Faktor Likuiditas
Penilaian terhadap faktor likuiditas didasarkan pada 2 (dua) rasio
yaitu:
1) Rasio Alat Likuid terhadap Hutang Lancar
sh tio ut ng n r l t ikuid
2) Rasio Kredit terhadap Dana Yang Diterima oleh Bank.
2. Menghitung Nilai Kredit Komponen untuk masing-masing komponen CAMEL
Nilai Kredit Komponen untuk masing-masing rasio CAMEL dapat
dihitung dengan rumus (Taswan 2006: 360-365).
a. Faktor Permodalan (Capital)
b. Faktor Kualitas Aktiva Produktif (AssetsQuality)
c. Faktor Manajemen (Management)
Nilai yang diperoleh dari penillaian faktor Manajemen langsung
menjadi nilai kreditnya.
d. Faktor Rentabilitas (Earning Power)
e. Faktor Likuiditas (Liquidity)
31
3. Menghitung Nilai Kredit Faktor masing-masing komponen CAMEL
Nilai Kredit Faktor (NKF) masing-masing komponen CAMEL dihitung
dengan mengalikan Nilai Kredit Komponen (NKK) masing- masing faktor
CAMEL dengan bobot faktor. Bobot penilaian faktor tersedia di tabel
[image:50.595.86.512.205.630.2]sebagai berikut :
Tabel 11: Bobot Penilaian Masing-masing Faktor Faktor yang
dinilai
Komponen yang dinilai Bobot
Permodalan Rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko
30%
Kualitas aktiva produktif
a. Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif
b. Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dibentuk terhadap penyisihan aktiva produktif yang wajib di bentuk
25%
5%
Manajemen a. Manajemen umum
b. Manajemen risiko
10% 10% Rentabilitas a. Rasio laba terhadap total aset
b. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional
5% 5%
Likuiditas a. Kewajiban bersih terhadap aktiva lancar
b. Rasio kredit yang diberikan terhadap dana yang diterima oleh bank
5%
5%
100%
4. Menjumlahkan seluruh Nilai Kredit Faktor CAMEL
5. Menentukan predikat tingkat kesehatan bank prekreditan rakyat berdasarkan Predikat Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat
Atas dasar nilai kredit dari faktor-faktor yang dinilai diperoleh
nilai kredit gabungan. Penilaian tingkat kesehatan ditetapkan dalam 4
[image:51.595.84.517.253.626.2]golongan predikat tingkat kesehatan Bank sebagai berikut:
Tabel 12: Kriteria Penilaian Tingkat Kesehatan BPR
Nilai Kredit Predikat
81 – 100 Sehat
66 -< 81 Cukup Sehat
51 -< 66 Kurang Sehat
0 -< 51 Tidak Sehat
33
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Latar Belakang Berdirinya PD BPR Bank Daerah Gunungkidul
PD BPR Bank Daerah Gunungkidul didirikan berdasarkan Peraturan
Daerah Swatantra Tingkat II Gunungkidul No.3 Tahun 1960 yang disahkan
dengan Surat Keputusan Kepala Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
No.379/II/1960 pada tanggal 23 Juli 1960. Awalnya PD BPR Bank Daerah
Gunungkidul bernama perusahaan Daerah Bank perkreditan Rakyat Bank
Pasar Kabupaten Gunungkidul. Pendirian PD BPR Bank Daerah Gunungkidul
awalnya mempunyai tujuan untuk memberantas praktek rentenir yang
menjerat pedagang golongan ekonomi lemah, petani, pegawai, dan pengusaha
sehingga dapat mendorong usaha mereka untuk meningkatkan taraf hidup.
Pada tahun 1959 situasi politik secara umum belum stabil sehingga
berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi. Hal tersebut terjadi hampir
diseluruh daerah tak terkecuali di Kabupaten Gunungkidul, kondisi demikian
mengakibatkan perekonomian masyarakat semakin bertambah parah. Pada
tanggal 23 Juli 1960 Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta mengesahkan
Peraturan Daerah Swatantra Tingkat II Gunungkidul No.3 Tahun 1960
Tentang Bank Pasar, walaupun secara resmi Peraturan Daerah tersebut telah
berlaku akan tetapi mengingat kondisi politik yang belum stabil maka
timbul lagi gagasan untuk menjalankan Peraturan Daerah No.3 Tahun 1960
yang disesuaikan dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.
PD Bank Pasar Gunungkidul mulai beroperasi tanggal 01 Juli 1985
dengan ditetapkannya Peraturan Daerah dan Surat Keterangan Melanjutkan
Usaha bank Pasar dari Menteri Keuangan. Pada tahun 2000 Perda No.04
Tahun 1985 Tentang Perusahaan Daerah Bank Pasar kabupaten Gunungkidul
diganti dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul No.20 Tahun 2000
Tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Pasar Kabupaten
Gunungkidul yang ditetapkan Tanggal 04 September 2000 oleh Bupati
Kabupaten Gunungkidul dan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul
No.03 Tahun 2004 Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul
No.20 tahun 2000 Tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank
Pasar Kabupaten Gunungkidul.
Pada tanggal 1 Agustus 2008 PD BPR Bank Pasar Kabupaten
Gunungkidul berganti nama menjadi PD BPR Bank Daerah Gunungkidul
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 8 tahun 2008
tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Daerah
Gunungkidul. Perubahan nama dari Bank Pasar Gunungkidul menjadi Bank
Daerah Gunungkidul diharapkan merupakan langkah awal meningkatkan
kecintaan masyarakat terhadap Bank Daerah Gunungkidul dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Di samping itu dengan sebutan Bank
Daerah Gunungkidul diharapkan lebih memasyarakat, sehingga mudah diingat
35
B. Visi dan Misi PD BPR Bank Daerah Gunungkidul
1. Visi
” Terwujudnya Bank yang tangguh dan terpercaya dalam persaingan dan
professional dalam kinerjanya yang sehat ’’
2. Misi
a. Meningkatkan mutu pelayanan yang optimal.
b. Memberikan citra perbankan yang baik.
C. Perizinan dan Legalitas Usaha
Perizinan dan legalitas dalam menjalankan usaha adalah sebagai berikut :
1. Tanda Daftar Perusahaan Bentuk Usaha Lainnya (BUL) dari Kepala
Kanor Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Kabupaten
Gunungkidul dengan nomor TPD 120366400028 berlaku s.d 09 Desember
2017
2. Keputusan Pemimpin Bank Indonesia No.10/4/KEP/.PBI/Yk/2008 tentang
Perubahan Nama Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Pasar
Kabupaten Gunungkidul menjadi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan
Rakyat Bank Daerah Gunungkidul
3. Surat Keterangan Melanjutkan Usaha Bank Pasar dari Menteri Keuangan
D. Struktur Organisasi
1. Dewan Pengawas : Ir. Budi Martono, Msi
2. Anggota Dewan Pengawas : Drs. F. L. Tri Sumartanto, M.Si
3. Direktur Utama : Dra. Rini Widiyanti
37
Lampiran : SK Struktur Organisasi
Nomor : /KPTS/DIR/XII/2016
[image:56.842.47.795.72.510.2]E. Produk dan Layanan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul
1. Kredit/ Pinjaman
a. Kredit Umum
Kredit umum adalah kredit yang ditunjukkan pada debitur secara umum
untuk keperluan modal kerja atau usaha. Di BPR Bank Daerah
Gunungkidul terdapat tiga jenis kredit umum, yaitu
1) Kredit Usaha Masyarakat
a) Jaminan BPKB / Sertifikat
b) Bunga ringan dan menguntungkan
c) Jangka waktu sampai dengan 60 bulan
2) Kredit Kelompok
a) Jaminan BPKB / Sertifikat Milik salah satu anggota kelompok
b) Jangka waktu sampai dengan 36 bulan
3) Kredit Insidentil / Sebrakan
a) Jangka waktu 1 - 6 bulan
b) Jaminan BPKB
b. Kredit Karyawan (PNS, CPNS,Swasta)
Kredit Karyawan adalah kredit khusus yang diperuntukkan bagi
para karyawan dan pegawai. Terdapat beberapa jenis kredit karyawan,
yaitu :
1) Kredit Potong Gaji PNS
a) Suku Bunga kompetitif
c) Plafon sampai dengan Rp 250.000.000,-
d) Syarat hanya dengan fotokopi Sk Pengangkatan PNS legalisir
dan atau SK Asli TASPEN Asli jika pinjaman lebih dari Rp
100.000.000,-
2) Kredit Potong Gaji Karyawan Swasta
a) Suku Bunga Kompetitif
b) Jaminan berupa SK dan BPKB / SHM
3) Kredit Potong Gaji Perangkat Desa
a) Suku bunga Kompetitif
b) Plafon s/d Rp 30.000.000,-
c) Jangka waktu s/d 96 bulan (8 tahun), (6 bulan sebelum purna
tugas/Pensiun, pinjaman harus sudah lunas)
2. Tabungan
a. Tabungan Handayani
Tabungan Handayani adalah tabungan untuk perorangan dan
kelompok yang merupakan salah satu produk perbankan
unggulan Bank Daerah Gunungkidul. Tabungan HANDAYANI juga
dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) sehingga dana anda
akan Aman tersimpan di tempat kami.
Manfaat dan keuntungan :
1) Berhadiah 1 (satu) unit Mobil Daihatsu Ayla
3) Setiap Rp 100.000,- berhak mendapatkan 1 (satu) poin undian dan
berlaku kelipatannya
4) yang berhak mengikuti undian adalah penabung dengan saldo
minimal Rp 1.000.000,-
5) Undian dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
6) Dijamin oleh Pemerintah karena pemberian suku bunga tabungan
tidak melebihi suku bunga penjaminan LPS ( Lembaga Penjamin
Simpanan)
b. Tabungan Handayani Plus
Tabungan Handayani Plus adalah tabungan untuk perorangan dan
kelompok, dimana nasabah bisa mendapatkan Cash Back uang tunai di
awal pembukaan rekening dan suku bunga yang kompetitif.
Syarat dan ketentuan:
1) Suku Bunga tabungan kompetitif
2) Tabungan akan di-lock sesuai jangka waktu yang disepakati (6 atau
12 bulan)
3) Cash Back akan diterimakan pada saat pembukaan rekening atau
pada saat penyetoran tabungan
4) Pembukaan rekening dimulai Rp 10.000.000,-
5) Tanpa potongan biaya administrasi tiap bulan
6) Jika Tabungan akan diambil sebelum jatuh tempo dikenakan biaya
penalty sebesar 125% terbilang dari cashback
Tabungan ini merupakan tabungan yang diselenggarakan bersama oleh
43 BPR se-DIY dibawah naungan Yayasan PERBARINDO DIY.
1) Ketentuan :
a) Setoran pertama minimal Rp. 10.000,-
b) Saldo minimal Rp. 10.000,-
c) Saldo di bawah Rp. 10.000,- tidak dapat bunga tabungan
d) Suku bunga menarik
e) Setiap kelipatan Rp. 10.000,- dari STR tabungan berhak atas 1
(satu) nomor undian
f) Yang berhak mengikuti undian adalah para penabung yang
saldo tabungannya mnimal Rp. 10.000,-
g) Tanpa biaya administrasi tabungan.
h) Jika Tabungan diambil sebelum jatuh tempo akan dikenakan
biaya penalty sebesar 125% dari cash back.
2) Hadiah Tamasya Plus :
a) Hadiah Utama : 2 (dua) unit Mobil Daihatsu Ayla
b) Hadiah Hiburan Utama :
(1) 1 (satu)unit Sepeda Motor Honda Vario
(2) 2 (Dua)unit Sepeda Motor Honda Supra X 125
(3) 2 (Dua)unit Sepeda Motor Honda Beat
(4) 5 (Lima)unit Sepeda Motor Honda Vario
(5) 3 (Tiga) unit Sepeda Motor Honda Revo Fit
(7) 5 (Lima) unit Lemari Es Satu Pintu
(8) 5 (Lima) unit Mesin Cuci Dua Tabung
d. Citra
Tabungan CITRA adalah salah satu produk perbankan unggulan Bank
Daerah Gunungkidul. Tabungan CITRA juga dijamin oleh LPS
(Lembaga Penjamin Simpanan) sehingga dana anda akan
Aman tersimpan di tempat kami.
1) Manfaat dan keuntungan :
a) Suku Bunga 2%
b) Tanpa potongan biaya administrasi tiap bulan
c) Dijamin oleh Pemerintah karena pemberian suku bunga
tabungan tidak melebihi suku bunga penjaminan LPS
(Lembaga Penjamin Simpanan)
2) Persyaratan :
a) Mengisi aplikasi pembukaan rekening tabungan CITRA
b) Melampirkan fotokopi KTP atau identitas lain yang masih
berlaku
c) Setoran awal sekurang-kurangnya Rp. 10.000,-
d) Jumlah setoran selanjutnya sekurang-kurangnya Rp. 5.000,-
e) Sebagai bukti tabungan, Bank menerbitkan Buku Tabungan
f) Segala penyalahgunaan dalam bentuk apapun termasuk
hilangnya Buku Tabungan menjadi tanggung jawab penabung
sepenuhnya
g) Apabilan Buku Tabungan CITRA ini hilang, segera
melaporkan kepada Bank dengan menyerahkan bukti
kehilangan dari kepolisian setempat dan akan dikeluarkan buku
tabungan pengganti
h) Penabung menyatakan tunduk pada segala ketentuan yang
berlaku di Bank, baik saat ini maupun yang akan datang
3) Penyetoran dan pengambilan
a) Setiap penyetoran maupun penarikan harus disertai Buku
Tabungan CITRA
b) Setiap pengambilan membawa KTP Asli dan pengambilan
diatas Rp 5.000.000,- disertai fotokopi KTP
c) Pengambilan Tabungan hanya dapat dilakukan oleh yang
bersangkutan sesuai dengan pemilik rekening Tabungan
d) Apabila diambil selain pemilik rekening Tabungan harus
dengan Surat Kuasa dari yang bersangkutan dengan meterai
Rp. 6.000,- disertai KTP pemilik rekening Tabungan dan
penerima kuasa
e) Apabila terdapat perbedaan saldo tabungan antara Buku
Gambar
Garis besar
Dokumen terkait
Kendala lain yang ditemukan adalah pada saat salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi di de- pan kelas, masih terdapat kelompok lain yang kurang memperhatikan
Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas (ROE) pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).”. 1.2
Hasil pengujian dari aplikasi ini ternyata mendapat respon yang baik dari produk manager perusahaan terkait dengan penyajian informasi seputar berita, kegiatan
Dalam meningkatkan akhlak merupakan suatu misi yang paling utama yang harus dilakukan oleh guru mata pelajaran Aqidah Akhlak kepada anak didik, Strategi merupakan
Siswa diminta memberi tanda centang ( ѵ ) pada gambar yang menunjukkan hidup rukun dan memberi tanda silang (x) pada gambar yang menunjukkan hidup tidak rukun. Guru praktikan
53 Hasil perbandingan selisih antara kontrol dan eksperimen indikator Berkumpul untuk semua pengulangan yang diperoleh dari penelitian ditunjukkan pada Gambar 3-13,
Keterampilan Konkrit sesuai kelas XI tingkat manipulasi taksonomi
Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan evaluasi oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Aceh Utara memrrut ketentuan