• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVI PRATIWI F3309045

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVI PRATIWI F3309045"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KREDIT

PERUMAHAN RAKYAT (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA

(PERSERO) Tbk. SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan Untuk mencapai derajat gelar Ahli Madya

Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh:

EVI PRATIWI F3309045

PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI KEUANGAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Start your success from wherever you are

(Mario Teguh)

Sukses itu bagaikan bayangan, Semakin dikejar semakin menjauh.

Jadi, abaikan hal itu dan jalanilah hidup apa adanya. Niscaya sukses

akan mengikutimu.

(Penulis)

Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk: 1. Untuk Bapak dan Ibuku yang paling aku

sayangi. Terima kasih atas kerja kerasnya, dorongan, doa-doanya dan selalu memberikan yang terbaik untukku.

2. Untuk pacarku tercinta yang telah memberikan doa dan semangatnya.

3. Teman-temanku yang selalu mendukungku. 4. Almamaterku tercinta universitas sebelas maret

(3)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul ” EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KREDIT PERUMAHAN RAKYAT (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. CABANG SURAKARTA ”.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis tidaklah bekerja sendiri, akan tetapi banyak pihak-pihak yang dengan tulus ikhlas memberikan segala bentuk bantuannya demi kebaikan dalam pengerjaan laporan ini. Oleh karena itu terima kasih yang sebesar-besarnya secara khusus penulis ucapkan kepada berikut.

1.Allah SWT yang selalu memberikan pertolongan dan kasih sayang, serta sebagai tempat berkeluh kesah yang paling utama.

2.Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3.Bapak Agus Budiatmanto, Drs, M.Si, Ak. Selaku Ketua Program Studi DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

4.Bapak Sutaryo, SE, M.Si, Ak yang telah memberikan pengarahan dan penyusunan Tugas Akhir.

(4)

commit to user

viii

Tbk. Kantor Cabang Solo yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.

6.Seluruh tenaga administrasi (kepala bagian tata usaha, bagian pendidikan, bagian kemahasiswaan, bagian keuangan dan kepegawaian serta bagian umum dan perlengkapan) Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 7.Bapak/Ibu dosen dan seluruh karyawan Fakultas Ekonomi yang telah

membimbing dan membantu penulis selama kuliah di Universitas Sebelas Maret.

8.Orang Tua (Bapak dan Ibu) serta kakak-adik yang saya sayangi.

9.Buat seseorang yang spesial, Tinton Aji Sudarmaji yang selalu memberi semangat dan dukungan kepada saya.

10.Buat sahabat-sahabat saya (Diar, Desi, Ajeng, Putri, Tyas, Iin, Elisa, Fitri, dan Zeni) yang selalu memberi dukungan.

11.Buat teman-teman kos nusa indah yang selalu memberi semangat. 12.Buat teman-teman Akuntansi Keuangan 2009 atas kebersamaannya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan Tugas Akhir ini. Akhirnya, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, Juni 2012

(5)

commit to user

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRACT ... ii

ABSTRAK ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 1

B. Latar Belakang ... 20

C. Perumusan Masalah ... 23

D. Tujuan Penelitian ... 24

(6)

commit to user

x II. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN PUSTAKA ... 25

1. Bank ... 25

2. Sistem dan Prosedur ... 26

3. Sistem Akuntansi ... 27

4. Konsep Sistem Pengendalian Intern ... 29

5. Pengertian Kredit ... 34

6. Unsur-unsur kredit ... 35

7. Tujuan Fungsi Kredit ... 35

8. Prinsip Kredit ... 36

B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 38

1. Jenis Produk Kredit Perumahan pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk. Cabang Surakarta ... 38

a. Kredit Perumahan Bersubsidi ... 39

b. Kredit Griya Utama ... 39

c. Kredit Griya Platinum ... 40

d. Kredit Perumahan Ruko ... 40

C. EVALUASI TERHADAP SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KPR PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. CABANG SURAKARTA ... 41

1. Evaluasi atas Lingkungan Pengendalian Internal pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta ... 41

(7)

commit to user

xi

3. Evaluasi atas Pengawasan pada PT. Bank Tabungan

Negara Cabang Surakarta ... 47 4. Evaluasi atas Aktivitas Pengendalian PT. Bank Tabungan

Negara Cabang Surakarta ... 47 5. Evaluasi atas Sistem Informasi dan Komunikasi

PT. Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta ... 50

III. TEMUAN

A. Kebaikan Sistem Pengendalian Internal PT BTN Surakarta .... 52 B. Kelemahan Sistem Pengendalian Internal PT BTN Surakarta.. 53

IV. SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 54 B. Rekomendasi ... 55 DAFTAR PUSTAKA

(8)

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel II.1 Jenjang Pendidikan dan jumlah pegawai pada PT. BTN

(9)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT BTN

(10)

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Tugas Akhir

2. Flowchart Kredit Perumahan Rakyat

(11)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah Berdirinya PT Bank Tabungan Negara (BTN)

BTN lahir pada masa yang cukup sulit. Lahirnya BTN juga mempunyai sejarah yang cukup panjang dalam memperjuangkan keberadaanya. Perjuangan BTN telah dimulai sejak Belanda menginjakkan kakinya pertama kali di Indonesia. Puncak dari perjuangan itu adalah pada tahun 1897, dimana pada saat itu dikenal sebagai masa keramat. Para pelaku dalam pengembangan BTN pada saat itu yakin bahwa tahun itulah sebagai puncak daripada cikal bakal pendirian BTN. Hal ini didasari oleh adanya Koninklijk Besluit No. 27 di Hindia Belanda atau dalam istilah Indonesia istilah ini lebih familiar dikenal dengan nama surat keputusan yang menyatakan adanya pendirian Postspaa rba nk.

Postpa a rbank ini berkedudukan di Batavia, yang saat ini lebih

(12)

commit to user

Postpa a rbank merupakan nama pertama kali bagi BTN yang

diberikan oleh pemerintah Hindia Belanda kepada Indonesia pada saat itu.

Postpa a rbank yang mempunyai tugas utama untuk mengajak masyarakat

Indonesia gemar menabung dalam perjalannya tampak jelas berupaya secara sungguh-sungguh untuk mewujudkan tugas tersebut. Sebelum masuknya Postpaa rba nk di Indonesia, masyarakat Indonesia termasuk pada kelompok masyarakat yang tidak gemar menabung. Bahkan tradisi yang ada pada saat itu adalah adanya kebiasaan untuk menyimpan uang didalam rumah yang pada umumnya disimpan dibawah bantal.

Setelah kemerdekaan berhasil diraih, Tyokin Kyoku diambilalih pemerintah Indonesia. Namanya diubah menjadi Kantor Tabungan Pos atau disingkat KTP. Pembentukan KTP pada saat itu diprakarsai oleh Darmosoetanto selaku direktur pertama KTP. KTP mempunyai peran yang sangat besar. Peran yang sangat berarti pada saat itu adalah adanya tugas KTP dalam pengerjaan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Sejarah telah mencatat bahwa pada masa pendudukan Jepang, peredaran uang yang ada saat itu ditarik dan diganti dengan uang Jepang. Maka begitu Indonesia merdeka, melalui KTP itulah uang Jepang yang masih beredar kemudian ditarik dan diganti dengan uang Indonesia.

Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substantif bagi sejarah Bank Tabungan Negara adalah dikeluarkannya UU darurat No. 9 tahun 1941 tanggal 9 Februari 1950 yang mengubah nama

(13)

commit to user

menjadi BANK TABUNGAN POS dan memindahkan induk kementrian dari Kementrian Perhubungan ke Kementrian keuangan dibawah Menteri Urusan Bank Sentral. Pada 9 Februari 1950, Bank Tabungan Pos dibekukan dan selanjutnya dibentuklah Bank Tabungan Negara (BTN) didasarkan pada PERPU No. 4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan UU No. 2 tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964. Selanjutnya, tanggal tersebut diperingati sebagai kelahiran Bank BTN.

Penegasan BANK TABUNGAN NEGARA sebagai Bank milik Negara ditetapkan dengan UU No. 20 tahun 1968 yang sebelumnya BANK TABUNGAN NEGARA menjadi BNI unit V sejak tahun 1946. Bentuk hukum Bank Tabungan Negara mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu dengan dikeluarkanya PP No. 24 tahun 1992 yang merupakan pelaksanaan dari UU No. 7 tahun 1992 bentuk badan hukum Bank Tabungan Negara berubah menjadi perusahaan Perseroan. Sejak itu nama Bank Tabungan Negara menjadi PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO).

2. Sejarah Berdirinya PT Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang

Surakarta

(14)

commit to user

Pada tahun 1990 pertama kali PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. Kantor Cabang Solo didirikan bertempat di Jl. Slamet Riyadi No. 228, pada waktu itu lokasi masih berstatus sewa. Kemudian tahun 1993 mengalami perpindahan kantor yaitu di Ruko Beteng Plasa blok A11-12, Jl. Kapten Mulyadi yang pada saat itu masih bersifat sewa. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo bertahan di Ruko Beteng Plasa sampai dengan November 1997.

Akhirnya pada tahun 1997 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo mempunyai gedung sendiri, yaitu di Jl. Slamet Riyadi No 282 Surakarta, 57141, Telepon: (0271) 226930, Fax: (0271) 726931, 226931, email: btn-solo@slo.meganet.id. Kepindahan kantor pusat pada bulan Desember yang langsung digunakan sebagai aktivitas Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Solo hingga saat ini.

3. Keadaan Fisik dan Operasional Bank Tabungan Negara Cabang Solo

PT Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Solo beralamat di Jl. Slamet Riyadi No 282, Surakarta, Solo 57141, telepon (0271) 726930, fax (0271) 726931, 226939, email btn-solo@slo.meganet.id. Bank tabungan Negara Kantor Cabang Solo mempunyai luas tanah ±3000 m², luas tanah ±800 m² dan terdiri dari 3 lantai.

Lantai 1 terdiri dari ruang kerja Customer Service, Teller Service

da n Processing, ruang Accounting and Control Unit, ruang Selling Officer,

ruang Komputer dan ruang Section Hea d. Lantai 2 terdiri dari ruang

(15)

commit to user

Administration, ruang Genera l Bra nch Administration dan Mushola.

Lantai 3 terdiri dari ruang kerja Ruang Loan Recovery, aula, ruang dokumen, dan gudang ATK. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo memiliki 5 kantor pelayanan yaitu Kantor Cabang Pembantu Kentingan, Kantor Cabang Pembantu Mojosongo, Kantor Cabang Pembantu Palur, Kantor Cabang Pembantu Klaten, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo.

4. Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

(16)
(17)

commit to user

Pembagian tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada dalam struktur organisasi Bank BTN.

a. Kepala Cabang (Bra nch Ma na ger)

Adapun tanggung jawab Kepala Cabang (Bra nch Manager) adalah: 1) menyiapkan rencana bisnis untuk cabang,

2) menyusun kebijakan cabang sesuai dengan petunjuk kantor pusat., 3) memotivasi bawahan dan rekan kerja,

4) mengambil keputusan bisnis, dan

5) mengelola keuangan, kekayaan bank dan kepegawaian di kantor cabang menurut peraturan Direksi.

b. Wakil Kepala Cabang ( Deputy Branch Ma na ger )

Tugas dan tanggung jawab Wakil Kepala Cabang adalah membantu Kepala Cabang dalam pengolahan kegiatan usaha bank khusunya mengenai tugas-tugas yang dilaksanakan oleh unit kerja atau seksi yang menurut struktur organisasi termaksud dalam lingkup pengolahan dan pengawasan.

a.MCLU Hea d

Mempunyai tugas dan wewenang dalam validasi data entry serta pemberian otorisasi dalam proses pemberian kredit.

b.Teller Service

Tugas dan tanggung jawab Teller Service adalah:

(18)

commit to user

2) menerima setoran tunai untuk pembayaran pajak, rekening listrik dan telepon serta kiriman uang, dan

3) melakukan pembayaran tunai kepada nasabah tabungan, deposito dan giro.

c.Customer Service

Tugas dan tanggung jawab Customer Service adalah:

a. memberikan informasi tentang produk BTN kepada nasabah/ masyarakat umum,

b. memberikan informasi tentang rekening (saldo, transaksi, dan lain-lain) kepada pemilik rekening,

c. melayani pembukuan rekening baru (tabungan, deposito dan giro), dan d. melayani konfirmasi saldo dari cabang lain,

d.Loan Service

Tugas dan tanggung jawab Loa n Service adalah: 1) memproses permohonan kredit,

2) melakukan wawancara Calon Debitur, 3) menyusun daftar usulan permohonan,

4) menyampaikan hasil keputusan Rapat Komite Kredit (berupa SP3K) kepada Calon Debitur, dan

5) menyusun perjanjian kredit dan melaksanakan Akad Kredit (bersama

Loan Administration)

e.Loan Ana lyst

(19)

commit to user 1) melakukan analisa kredit, dan

2) mengajukan usulan atau rekomendasi kelayakan permohonan.

f.Tra nsa ction Processing

Tugas dan tanggung jawab Tra nsa ction Processing adalah: 1) menyelenggarakan administrasi dan transaksi kantor pos, 2) melayani transaksi pemindah bukuan,

3) melaksanakan transaksi kiriman uang, dan 4) melaksanakan transaksi kliring dan inkaso.

g. Loan Document

Tugas dan tanggung jawab Loa n Document adalah:

Menyimpan dan memelihara dokumen-dokumen agunan kredit.

h. Loan Administration

Tugas dan tanggung jawab Loa n Administration adalah: 1) menerima permohonan kredit umum,

2) melakukan peninjauan untuk menilai kelayakan calon debitur, 3) melakukan tranksasi agunan,

4) menilai kelayakan objek agunan,

5) menyiapkan laporan-laporan yang berkaitan kredit umum, 6) menyelenggarakan administrasi kredit umum, dan

7) melakukan langkah-langkah penyelesaian kredit.

i.Genera l Bra nch Accounting (GBA)

(20)

commit to user

1) menyiapkan kebutuhan alat, sarana dan prasarana operasional kantor cabang,

2) memelihara aset tetap (seperti : gedung, rumah dinas, kendaraan dan sebagainya),

3) menyelenggarakan urusan-urusan kepegawaian, dan 4) menyelenggarakan urusan umum lainnya.

j.Workout Sta ff

Tugas dan tanggung jawab Workout Sta ff adalah:

1) memastikan pembayaran kembali kredit yang bermasalah dengan melakukan tindakan penyelesaian,

2) melakukan proses restrukrisasi kredit retail dan kredit umum, 3) melakukan proses penyelesaian kredit retail dan kredit umum,

4) menyelesaikan permasalahan hukum yang berkaitan dengan aset kredit yang bermasalah, dan

5) membuat laporan rutin ke kantor pusat yang terkait dengan tindakan penyelesaian kredit.

k. Collection Sta ff

Tugas dan tanggung jawab Collection Sta ff adalah: 1) melakukan identifikasi terjadinya tunggakan, 2) melakukan pembinaan kredit retail,

3) memantau kelancaran pembayaran kredit,

(21)

commit to user

5) memberikan alternatif pembinaan kredit agar kredit kembali lancer, 6) melakukan pelayanan, pembinaan dan pemantauan pembayaran

debitur kolektif, dan

7) melayani debitur yang memerlukan tindakan penyelesaian khusus kredit dengan pembinaan kredit.

l.Unit Accounting Control

Tugas dan tanggung jawab Unit Accounting Control adalah: 1) menyiapkan laporan-laporan keuangan Bank (Neraca, R/L),

2) melakukan pengawasan (kontrol) terhadap pos-pos yang terdapat pada laporan keuangan,

3) menyimpan dan memelihara file-file (arsip) bukti-bukti transaksi, 4) melakuan pengawasan secara intern (interna l control),

5) menyiapkan laporan-laporan untuk kebutahan internal maupun eksternal, dan

6) sebagai kelengkapan data rangka pemeriksaan pihak eksternal dan internal.

m.Unit Kantor Kas

Tugas dan tanggung jawab Kantor Kas adalah:

1) penghimpunan dana melalui produk Tabungan, Deposito, Angsuran KPR dan lainnya,

(22)

commit to user

1. Produk Layanan Bank Tabungan Negara

a. Produk Dana

1) Tabungan Batara

Tabungan Multiguna yang aman untuk dana Anda dengan berbagai kemudahan yang terus meningkat.

2) Tabungan Batara Prima

Merupakan tabungan dengan suku bunga yang tinggi & fleksibilitas penarikan serta dilengkapi dengan fitur-fitur menarik. 3) Tabungan Batara Junior

Merupakan peremajaan dari tabungan Batara Pelajar dengan peruntukan lebih luas untuk semua kalangan yang sensitif terhadap biaya administrasi bulanan.

4) Tabungan e’Batarapos

Merupakan peremajaan dari produk Tabanas Batara, diselenggarakan bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia (Persero) melalui loket kantor Pos yang telah ditentukan.

5) Tabungan Haji Nawaitu

Merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi calon jemaah haji dalam rangka persiapan Biaya Perjalanan Ibadah Haji.

6) TabunganKu

(23)

commit to user 7) Deposito Berjangka

Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Simpanan berjangka yang menguntungkan, terpercaya dan aman.

8) Sertifikat Deposito

Simpanan dalam bentuk deposito berjangka yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindah tangankan atau diperdagangkan oleh pemiliknya sebelum jatuh tempo.

9) Giro

Produk simpanan dengan fleksibilitas tinggi yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek/Bilyet Giro atau media lainya.

b. Jasa dan Layanan

1) Automatic Teller Ma chine (ATM) Batara

Kartu ATM Batara merupakan fasilitas layanan kartu bagi nasabah Tabungan dan Giro (Perorangan) di Bank BTN yang memberikan kemudahan bagi nasabah dalam memenuhi berbagai macam kebutuhan transaksi melalui mesin ATM seperti tarik tunai, pembayaran tagihan, dan sebagainya.

2) SMS Batara

(24)

commit to user

kemudahan melakukan transfer uang, pembayaran tagihan rutin, pembelian voucher isi ulang, serta transaksi lainnya.

3) Conta ct Center

Memberikan informasi tentang produk dan layanan bank BTN, program promosi Bank BTN, serta menangani dan menindak lanjuti komplain dan saran nasabah selama melalui telepon selama 24 jam.

4) Western Union

Layanan kiriman uang Bank BTN, bekerjasama dengan Western Union secara cepat (rea l time on line) yang dilakukan lintas negara atau dalam satu negara.

Merupakan layanan Bank BTN bagi Pengguna Jasa (Perusahaan, Perorangan, Lembaga) dalam mengelola pembayaran gaji, THR dan bonus, serta kebutuhan finansial lainnya yang bersifat rutin bagi karyawan pengguna jasa.

7) SPP Online

SPP Online merupakan layanan Bank BTN dalam menyediakan

(25)

commit to user

8) Sa fe Deposit Box

Sarana penyimpanan barang/surat-surat berharga yang aman dan terjaga dari resiko kebakaran, kejahatan dan bencana alam.

9) Payment Point

Merupakan fasilitas layanan bagi nasabah untuk memudahkan dalam membayar tagihan rutin.

10)Penerimaan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH)

Merupakan layanan yang diberikan Bank BTN untuk memberikan kepastian pemberangkatan ibadah haji dengan menggunakan sistem on-line dan SISKOHAT.

11)Kiriman Uang

Fasilitas jasa pelayanan Bank BTN untuk pengiriman uang dalam bentuk rupiah maupun mata uang asing yang ditujukan kepada pihak lain di suatu tempat (dalam/luar negeri).

12)Inkaso & Collection

(26)

commit to user

bank BTN di luar negeri untuk ditagihkan pembayarannya kepada tertarik di dalam negeri.

13)Money Changer

Merupakan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat yang ingin menjual atau membeli mata uang asing tertentu, yang mempunyai catatan kurs pada Bank Indonesia.

14)Bank Garansi

Merupakan pernyataan yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan nasabah untuk menjamin resiko tertentu yang timbul apabila nasabah tidak dapat menjalankan kewajibannya dengan baik kepada pihak yang menerima jaminan. Jaminan berupa uang tunai, tanah, bangunan, deposito, dan cek.

15)Rea l Time Gross Settlement (RTGS)

System transfer dana on-line dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan per transaksi secara individual. Meliputi Single Credit Tra nsa ction dan Multiple Credit

Tra nsa ction.

c. Produk Kredit 1) KPR Subsidi

(27)

commit to user

pembelian rumah yang dibeli dari pengembang. Jangka waktu 20 tahun.

2) KPR Sarusun Bersubsidi

Kredit bagi masyarakat berpenghasilan menengah bawah untuk kepemilik rumah susun (sarusun) baik yang sudah jadi (rea dy

stock) atau belum jadi (indent) dari pengembang.

3) KPR Griya Utama

Fasilitas kredit dengan peruntukan membeli rumah (baru/lama), rumah belum jadi (KGU Indent), atau rumah ta ke over. Jangka waktu maksimal 15 tahun.

4) KPR Platinum

Fasilitas kredit yang diperuntukkan bagi pemohon / calon debitur untuk membiayai pembelian tanah dan bangunan rumah tinggal (baru/lama) dengan maksimal kredit lebih dari 150 juta.

5) Kredit Pemilikan Apartemen

Fasilitas kredit yang diperuntukkan bagi pemohon / calon debitur untuk membiayai pembelian apartement (baru/lama), apartemen belum jadi (KPA Indent), atau apartemen ta ke over.

6) KPR Ruko

(28)

commit to user 7) Kredit Griya Multi

Fasilitas kredit yang diperuntukan bagi pemohon/calon debitur perorangan untuk berbagai keperluan.

8) Kredit Swagriya

Fasilitas kredit yang diberikan untuk membiayai pembangunan rumah diatas tanah yang telah dimiliki oleh pemohon.

9) Kredit Swadana

Fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah dengan jaminan berupa sebagian atau seluruh simpanan (baik berupa tabungan maupun deposito) yang disimpan di Bank.

10)Rea l Ca sh

Penyediaan dana tunai bagi nasabah untuk berbagai keperluan dan dapat ditarik sewaktu-waktu (sta nd-by loa n).

11)Kring Batara

Merupakan fasilitas kredit kepada karyawan perusahaan/Instansi dengan agunan gaji karyawan.

12)Kredit Yasa Griya

Kredit Modal Kerja yang diberikan oleh Bank BTN kepada

Developer untuk membantu modal kerja pembiayaan

(29)

commit to user 13)Pinjaman Lunak konstruksi Bapertarum

Kredit bagi pengembang untuk membiayai pembangunan perumahan PNS yang belum memiliki rum

14)Kredit Investasi

Fasilitas kredit yang diberikan kepada Perseroan Terbatas, CV, Koperasi, Yayasan dan Perorangan, dalam rangka pembiayaan investasi, baik investasi baru, perluasan, modernisasi atau rehabilitasi.

15)Kredit Pendukung Perumahan

Kredit Modal Kerja yang diberikan oleh Bank BTN dalam rangka pembiayaan kebutuhan modal kerja khususnya bagi sektor-sektor industri yang terkait dengan perumahan dan atau usaha-usaha yang dapat menunjang sektor-sektor dimaksud.

16)Kredit Modal Kerja Kontraktor

Kredit Modal Kerja yang diberikan oleh Bank BTN kepada kontraktor atau pemborong untuk membantu modal kerja didalam menyelesaikan pekerjaan borongan sesuai dengan kontrak kerja. Pemohon adalah kontraktor berbentuk Perseroan Terbatas, Koperasi, CV, Firma, atau perorangan.

17)Kredit Usaha Rakyat

(30)

commit to user

mikro, kecil dan menengah guna pembiayaan usaha produktif. Sektor usaha yang dapat dibiayai adalah industri, dagang dan jasa. 18)Kredit Usaha Mikro dan Kecil

Kredit untuk meningkatkan akses usaha mikro dan kecil terhadap dana pinjaman guna pembiayaan investasi dan modal kerja dengan persyaratan ringan dan terjangkau.

19)Kredit Perumahan Perusahaan

Kredit bagi perusahaan untuk penyediaan fasilitas perumahan dinas perusahaan atau fasilitas pemilikan rumah pegawai yang didasarkan pada kerjasama antara bank BTN dengan perusahaan.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

(31)

commit to user

ini seringkali terbentur pada minimnya dana yang dimiliki oleh konsumen yang mendambakan memiliki rumah sendiri. Sehingga, pengembangan melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dilirik sebagai alternatif utama pembiayaan perumahan pada Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta.

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan salah satu kredit yang sedang marak. Dalam menyalurkan KPR, bank harus selektif dalam menilai kelayakan yang diajukan oleh calon debitur. Penilaian ini dilakukan oleh bank agar terhindar dari kerugian akibat tidak dikembalikannya kredit yang disalurkan. Pada PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk Kantor Cabang Surakarta menggunakan layanan produk KPR sebagai produk unggulan sehingga banyak debitur yang tertarik untuk melakukan transaksi kredit.

Penyaluran kredit kepada nasabah mengandung resiko yang sangat besar. Salah satunya adalah tidak kembalinya dana atau kredit yang disalurkan kepada nasabah karena tidak semua nasabah mampu mengembalikan kredit dengan baik dan tepat waktu. Kredit macet yang terjadi pada PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. Cabang Surakarta dimungkinkan karena

Mortage Cunsomer Lending Unit (MCLU) sering tidak dilakukan otorisasi

tehadap Laporan Hasil Peninjauan (LHP), sehingga bisa saja terjadi kecurangan antara Loa n Administration dengan debitur. Selain itu juga kemungkinan disebabkan pengawasan kredit dengan on the spot pada bagian

Collection Work Out (CWO) masih mengalami kekurangan pegawai. Hal

(32)

commit to user

Tabungan Negara Cabang Surakarta selama Tahun 2010 juga memiliki kredit kurang lancar sebesar 0,43%, kredit diragukan sebesar 0,34%, dan kredit macet hingga mencapai kurang lebih lima milyar (1,79%) untuk kredit pemilikan rumah.

Bank Indonesia telah menetapkan batas berkaitan dengan kredit bermasalah sebesar 5%, sedangkan Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta memiliki batas target kredit macet tersendiri, yaitu sebesar 1,5%. Jika dilihat dari kebijakan batas target dari Bank Indonesia, pengelolaan kredit di PT Bank Tabungan Negara Tbk. Cabang Surakarta berjalan dengan sangat baik, sedangkan menurut Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta, pengelolaan kredit di bank tersebut dapat dikatakan tidak aman, artinya dapat mengurangi pendapatan yang di terima oleh Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta.

Berdasarkan hal tersebut, bisa dikarenakan Sistem Pengendalian Internal (SPI) pada pemberian fasilitas kredit perumahan pada Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta mengalami sedikit masalah. Untuk mengurangi persentase kredit macet pada KPR, BTN harus menerapkan pemisahan fungsi yang tegas, seperti Fungsi Loa n service, Loa n Administration, Loa n Ana lyst,

DBM Commercia l, Bra nch Ma na ger, dan Collection work Out pada prosedur

pemberian KPR.

(33)

commit to user

Tabungan Negara Cabang Surakarta sudah baik sesuai dengan prosedurnya dan Kuncoro (2011), dengan pembahasan mengenai sistem pengendalian internal pemberian kredit pada PD BKK Mojosongo dengan hasil bahwa sistem pengendalian sudah berjalan dengan baik karena sudah adanya pemisahan fungsi berdasarkan struktur organisasi yang sudah ada, yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas . Referensi tersebut dipilih karena memiliki objek penelitian yang berbeda, tetapi tema pembahasan sama. Oleh sebab itu, membatu dalam proses pembuatan Tugas Akhir untuk penulis.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk menyusun tugas akhir dengan judul: “EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KREDIT PERUMAHAN RAKYAT (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. SURAKARTA.”

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

1. Bagaimana Sistem Pengendalian Internal kredit perumahan yang diterapkan pada Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta?

2. Apa kelemahan Sistem Pengedalian Internal pada Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta?

(34)

commit to user D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan atas penulisan ini dapat dinyatakan sebagai berikut ini.

1. Mengidentifikasi sistem pengendalian internal kredit perumahan pada PT BTN Cabang Surakarta.

2. Mengidentifikasi kelemahan pada Sistem Pengendalian Internal Kredit Perumahan pada PT. BTN Cabang Surakarta.

3. Menentukan rekomendasi terhadap Sistem Pengendalian Internal Kredit Perumahan pada PT. BTN Cabang Surakarta.

E. MANFAAT PENELITIAN

Penulisan Tugas Akhir ini diharapkan dapat member manfaat pada pihak-pihak berikut ini.

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian memberikan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan untuk memperbaiki sistem akuntansi pemberian kredit yang telah ada ke depannya bisa berjalan lebih baik lagi.

2. Bagi pembaca

(35)

commit to user rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Menurut Ajuha (dalam Hasibuan, 2004: 2), Bank menyalurkan modal dari mereka yang tidak dapat menggunakan secara menguntungkan kepada mereka yang dapat membuatnya lebih produktif untuk keuntungan masyarakat. Bank juga berarti saluran untuk menginvestasikan tabungan secara aman dan dengan tingkat suku bunga yang menarik. Dapat disimpulkan dari berbagai pendapat di atas bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama: 1. menghimpun dana,

2. menyalurkan dana, dan

(36)

commit to user

Seperti tersirat dalam namanya Bank Tabungan Negara, bank ini memusatkan kegiatan pada pengumpulan deposito dan tabungan kecil di seluruh Indonesia. Dana-dana bank terdiri rekening tabungan lain serta dana dari bank sentral, moral, dan cadangan umum maupun cadangan lain. Sumber dana utama terbesar berasal dari tabanas dan dana dari bank sentral. Yang terakhir ini terutama diberikan pada tahun 1976 yaitu sejak pelaksanaan pemberiaan kredit perumahan kecil atau murah oleh BTN. Lapangan investasi atau penggunaan dana yang utama adalah pinjaman pada bank-bank lainnya. Pinjaman-pinjaman jangka pendek serta investasi pada surat-surat berharga relatif kecil dan terus turun.

Pinjaman perumahan sejak tahun 1976 merupakan lapangan investasi BTN yang utama. Sejak tahun 1974 BTN telah diberi tugas memberikan kredit guna pembangunan perumahan murah. Program pembangunan perumahan yang menyangkut kegiatan pemberiaan kredit jangka panjang relatif baru dan belum pernah ditangani secara serius dan terpadu pada waktu yang lalu.

2. Pengertian sistem dan prosedur

(37)

commit to user

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Unsur-unsur sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.

2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yan lainnya dan sifat serta kerja sama antarunsur sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.

3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu, sehingga unsur-unsur dari sistem tersebut akan bekerjasama guna mencapai tujuan tertentu. 4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Menurut Mulyadi (2001: 5), Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal.

3. Pengertian Sistem Akuntansi

(38)

commit to user

laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Masing-masing unsur sistem akuntansi dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut.

a. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas.

b. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Sumber informasi pencatatan jurnal adalah formulir.

c. Buku Besar

Buku besar (genera l ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.

d. Buku Pembantu

Buku pembantu (subsidiary ledger) terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.

(39)

commit to user

Laporan merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada monitor komputer. 4. Konsep Sistem Pengendalian Intern

Perusahaan pada umumnya menggunakan Sistem Pengendalian Intern untuk mengarahkan operasi perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. Oleh karena pentingnya pemberian fasilitas KPR bagi pihak PT BTN (Persero), perlu adanya suatu sistem pengendalian yang baik dari pihak manajemen perusahaan terhadap prosedur pemberian fasilitas KPR tersebut.

Menurut Mulyadi (2002: 181), Sistem Pengendalian Internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan, yakni kendala pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektivitas dan efisiensi operasi.

(40)

commit to user

dapat merugikan perusahaan, misalnya penggelapan (fra ude) baik yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja.

Menurut Mulyadi (2001: 164) tujuan sistem pengendalian intern dapat di uraikan sebagai berikut.

1. Menjaga kekayaan organisasi.

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. 3. Mendorong efisiensi.

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan menajemen.

Menurut Mulyadi (2001: 164) unsur pokok pengendalian intern adalah: 1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan

wewenang secara tegas.

Dalam Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum Lampiran SE No.5/22/DPNP tanggal 29 September 2003, Sistem Pengendalian Intern yang efektif mensyaratkan adanya pemisahan fungsi dan menghindari pemberian wewenang dan tanggung jawab yang dapat menimbulkan berbagai benturan kepentingan (conflict of interest). Seluruh aspek yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan tersebut harus diidentifikasi, diminimalkan, dan dipantau secara hati-hati oleh pihak lain yang independen, seperti akuntan publik.

(41)

commit to user

a) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi.

Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang melaksanakan suatu kegiatan perusahaan. Setiap kegiatan perusahaan memerlukan otorisasi dari manajer fungsi operasi ini. Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan. Fungsi akuntansi memiliki wewenang mencatat peristiwa keuangan perusahaan.

b) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi.

2) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan.

Dalam organisasi atau perusahaan, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang mewakili wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.

3) Praktik yang sehat.

(42)

commit to user

ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah seperti berikut ini.

a) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.

b) Pemeriksaan mendadak.

Pemeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya dengan jadwal yang tidak teratur.

c) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi yang lain. d) Perputaran jabatan.

Perputaran jabatan secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya. e) Keharusan mengambil cuti bagi karyawan yang berhak.

Karyawan kunci perusahaan diharuskan mengambil cuti sebagai haknya sehingga seandainya ada kecurangan dapat diungkap oleh pejabat yang menggantikannya.

(43)

commit to user

g) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain. Unit organisasi ini disebut satuan pengawas intern atau staf pemeriksa intern.

4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Bagaimana pun baiknya struktur suatu organisasi maupun sistem yang diciptakan, semuanya sangat tergantung pada manusia yang melaksanakannya. Diantara 4 (empat) unsur pokok sistem pengendalian intern diatas, unsur mutu karyawan merupakan unsur pokok sistem pengendalian intern yang paling penting.

Jika perusahaan mempunyai karyawan yang kompeten dan jujur, unsur pengendalian yang lain dapat diturunkan ke tingkat yang paling minimal dan perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan jujur, dapat dilaksanakan dengan cara:

(44)

commit to user

b) pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai tuntutan perkembangan pekerjaannya.

5. Pengertian Kredit

Istilah “kredit” berasal dari bahasa Yunani ”credere” yang berarti “kepercayaan” atau dalam bahasa latin “creditum”yang berarti kepercayaan akan kebenaran. Penertian kredit dalam praktek sehari-hari adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati (Muljono, 1994: 9-10).

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan peminjam yang mewajibkan peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (SE PT. Bank Tabungan Negara, 2007: 3).

Raymond P. Kent mengatakan bahwa kredit adalah hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu diminta, atau pada waktu yang akan datang, karena penyerahan barang-barang sekarang (Suyatno, 1995: 13). Menurut wikipedia, kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan.

(45)

commit to user

Suatu lembaga kredit akan memberikan kepercayaan apabila ia benar-benar yakin bahwa penerima kredit akan mengembalikan pinjaman yang diterimanya sesuai dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang telah disetujui oleh kedua pihak. Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu kredit menurut Kasmir (2002: 94) adalah sebagai berikut ini.

a. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan berupa uang, barang, atau jasa akan benar-benar diterima kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.

b. Kesepakatan, yaitu suatu perjanjian tertulis agar masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

c. Jangka waktu, yaitu masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.

d. Risiko, yaitu adanya suatu tenggang waktu pengembelian akan menyebabkan suatu risiko tidak tertagih/ macet pemberian kredit. 7. Tujuan dan Fungsi Kredit

Tujuan kredit yang diberikan oleh bank menurut Suyatno, dkk (1995: 15) adalah sebagai berikut ini.

a. Turut menyukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan.

(46)

commit to user

c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin, dan dapat memperluas usahanya.

Fungsi kredit dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan menurut Suyatno, dkk (1995: 16-17) antara lain sebagai berikut.

a. Meningkatkan daya guna uang.

b. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. c. Meningkatkan daya guna dan peredaran barang. d. Sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi. e. Meningkatkan kegairahan berusaha. f. Meningkatkan pemerataan pendapatan.

g. Sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional. 8. Prinsip-prinsip kredit

Untuk dapat melaksanakan kegiatan perkreditan secara sehat telah dikenal adanya prinsip 5C atau ada juga yang menyebutnya 6C. Prinsip kredit menurut Muljono (1994: 11-18) adalah sebagai berikut:

a. Chara cter

Chara cter merupakan suatu penilaian yang memberikan

keyakinan pada pihak bank bahwa peminjam mempunyai moral, watak ataupun sifat-sifat pribadi yang positif dan kooperatif, dan juga mempunyai rasa tanggung jawab baik dalam kehidupan pribadi sebagai manusia, kehidupannya sebagai anggota masyarakat ataupun dalam menjalankan kegiatan usahanya.

(47)

commit to user

Ca pa city merupakan suatu penilaian kepada calon debitur

mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajiban dari kegiatan usaha yang dilakukannya atau kegiatan usaha yang akan dilakukannya yang akan dibiayai dengan kredit dari bank.

c. Ca pita l

Ca pita l merupakan jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki

oleh calon debitur. Kemampuan modal sendiri ini merupakan benteng yang kuat agar tidak mudah terkena goncangan dari luar, biasanya calon debitur yang telah menanamkan dananya dalam jumlah besar dibanding dengan kredit yang diperoleh dari bank tentu akan melakukan usahanya dengan penuh kesungguhan dan biasanya akan berhasil.

d. Colla tera l

Colla tera l merupakan barang-barang jaminan yang diserahkan

(48)

commit to user

e. Condition of Economy

Condition of Economy merupakan situasi dan kondisi politik,

sosial, ekonomi, budaya, dan laian-lain yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat maupun untuk suatu kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit.

f. Constraint

Constraint merupakan batasan-batasan atau

hambatan-hambatan yang tidak memungkinkan seseorang melakukan bisnis di suatu tempat. Walaupun prinsip 5C memungkinkan atau cukup baik.

B. PEMBAHASAN

1. Jenis Produk Pembiayaan Kredit Perumahan Yang Ditawarkan Oleh

Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta.

PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Surakarta menawarkan produk kredit pembiayaan rumah sebagai berikut.

a. Kredit Perumahan Subsidi

(49)

commit to user

Kelebihan dari Kredit Perumahan subsidi ini adalah:

1. Mendapatkan subsidi selisih bunga maksimal Rp 8.500.000,- 2. Mendapatkan subsidi uang muka maksimal Rp 8.500.000,- 3. Jangka waktu lebih lama

Kekurangan dari Kredit Perumahan subsidi adalah. 1. Maksimal kredit hanya 55 juta.

2. Dikhususkan hanya untuk masyarakat berpenghasilan kurang dari Rp 2.500.000,- dan baru pertama memiliki rumah.

b. Kredit Griya Utama

Kredit Griya Utama merupakan kredit yang diperuntukkan pembelian rumah, baik rumah baru,rumah lama, ready stock, maupun

indent dengan jumlah kredit maksimal antara kurang dari 55 juta

sampai 150 juta. Jangka waktu yang digunakan selama 15 tahun dan menggunakan sistem bunga anuitas. Maksimal kredit s.d 90% untuk debitur kolektif dan 80% untuk debitur non kolektif. Maksimal angsuran per bulan 70% darri penghasilan bersih setelah dipotong biaya hidup.

Keuntungan dari Kredit Griya Utama ini adalah:

1. jumkah kredit dapat mencapai lebih dari 55 juta sampai 150 juta, 2. apabila debitur kolektif bisa mendapatkan kredit 90% dari harga

jual.

(50)

commit to user 2. jangka waktu maksimal 15 tahun. c. Kredit Griya Platinum

Kredit Griya Platinum merupakan kredit dengan peruntukkan pembelian rumah, baik rumah baru, rumah lama, ready stock, maupun

indent dengan maksimal kredit lebih dari 150 juta. Jangka waktu yang

digunakan selama 15 tahun dan menggunakan sistem bunga anuitas. Maksimal kredit s.d 90% untuk debitur kolektif dan 80% untuk debitur non kolektif. Maksimal angsuran per bulan 70% dari penghasilan bersih setelah dipotong biaya hidup.

Keuntungan dari Kredit Griya Platinum adalah:

1. jumlah maksimal kredit bisa mencapai lebih dari 150 juta,

2. apabila debitur kolektif bisa mendapatkan kredit 90% dari harga jual.

Kekurangan dari Kredit Griya Platinum adalah:

1. bunga yang berlaku merupakan bunga pasar atau komersial, 2. jangka waktu maksimal hanya sampai 15 tahun.

d. Kredit Perumahan Ruko

(51)

commit to user

per bulan sebesar 70% dari penghasilan bersih setelah dipotong biaya hidup.

Kelebihan Kredit Perumahan Ruko adalah nilai kredit bebas. Kekurangan Kredit Perumahan Ruko adalah:

1. bunga yang berlaku adalah bunga pasar/komersial, 2. jangka waktu maksimal hanya 15 tahun, dan

3. maksimal kredit hanya sampai 70% dari nilai harga jual.

C. Evaluasi terhadap Sistem Pengendalian Internal Kredit Perumahan

Rakyat (KPR) pada Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta.

Pengendalian internal terdiri atas beberapa unsur-unsur, namun hendaknya tetap diingat bahwa unsur-unsur tersebut saling berhubungan dalam suatu sistem.

1. Evaluasi atas Lingkungan Pengendalian Internal pada Bank

Tabungan Negara Cabang Surakarta.

Lingkungan Pengendalian Internal yang dilaksanakan pada PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. Cabang Surakarta adalah sebagai berikut ini.

a. Struktur Organisasi

(52)

commit to user

kelancaran operasional kerja. Sruktur organisasi juga terbentuk sangat jelas seperti yang dapat dilihat pada bab sebelumnya, serta pemisahan wewenang atau tugas sesuai jabatan yang ada. Prosedur yang dilaksanakan oleh BTN Kantor Cabang Surakarta tersebut sudah sesuai Standa rd Operating Prosedur (SOP) yang ditetapkan.

Pada sistem pemberian fasilitas KPR pada Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta memisahkan fungsi dalam pelaksanaan dan pemutusan kredit. Fungsi pelaksana dalam pemberian kredit perumahan dilakukan oleh fungsi Loa n Service, fungsi Loan Ana lyst,

dan fungsi loa n a dministration. Sementara itu, fungsi pemutus kredit dilakukan oleh Bra nch Ma na ger, fungsi DBM Commersia l. Fungsi

Collection Work out (CWO) adalah sebagai fungsi yang melakukan

pembinaan kredit. Fungsi-fungsi tersebut adalah peran terpenting dalam menentukan keputusan kredit. Adanya sistem pembagian wewenang dalam pemberian kredit perumahan terhadap calon debitur sebagai berikut ini.

1. Loan Service melakukan identifikasi dengan melakukan

wawancara terhadap calon debitur. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah calon debitur itu bonafit atau tidak. Setelah mendata semua keterangan calon debitur kemudian data diserahkan kepada pihak analisis atau fungsi Loa n Ana lyst.

2. Loan Ana lyst menerima data dari loan service kemudian data

(53)

commit to user

dalam pemutusan kredit sangat penting.dalam tahap penetuan calon debitur. Dalam pengambilan keputusan kredit, pihak analis harus menggunakan prinsip dasar 6 C.

3. Loan Adminstration melakukan peninjauan langsung terhadap

calon debitur.

4. DBM Commersia l adalah ikut berperan dalam memberi keputusan

kredit bersama fungsi Loa n Ana lyst.

5. Bra nch Manager adalah melakukan pelaksanaan rapat kelompok

kredit dan memberi otorisasi jika rapat kelompok kredit memutuskan permohonan kredit tersebut.

6. Collection Work Out (CWO). Pada fungsi tersebut memiliki

wewenang untuk melaksanakan pembinaan dan penyelamatan kredit dengan cara mengirimkan surat konfirmasi angsuran dan surat penagihan kepada debitur.

Namun, dalam melakukan pengawasan dan pembinaan kelancaran pembayaran angsuran debitur dilakukan oleh collection

workout unit. Kurangnya petugas pada divisi CWO (Collection

work out) yang bertugas memberikan pembinaan kepada debitur

(54)

commit to user

b. Keterlibatan Dewan Komisaris dan Komite Audit.

Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan anggaran dasar Bank BTN dan ketentuan perundang-undangan dengan melakukan pengawasan terhadap pengelolaan/pengurusan Bank BTN yang dilakukan oleh Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi, termasuk mengenai rencana pengembangan Bank BTN, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dewan Komisaris juga bertanggung jawab mengawasi kinerja dan kepatuhan Direksi terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. Untuk memastikan tugas-tugas Dewan Komisaris tersebut maka Komisaris juga telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi untuk membantu Komisaris dalam memenuhi kewajiban memonitor pengelolaan operasional Bank BTN.

c. Kebijakan dan Praktik Perusahaan dalam Mengelola Sumber Daya Manusianya.

(55)

commit to user

1. Program keselamatan kerja, keamanan, kesehatan kerja, dan kompensasi.

Program keselamatan kerja, keamanan, kesehatan kerja, dan kompensasi ini sangat diperlukan oleh para karyawan, karena (Persero) Tbk. Cabang Surakarta sebagai bank yang memberikan pelayanan transaksi keuangan khususnya dalam hal kredit perumahan.

3. Perputaran Posisi atau rotasi pegawai.

(56)

commit to user

hal tersebut jarang dilakukan oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Surakarta. Jadi dengan adanya kegiatan di atas dapat mengembangkan mutu karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk. Cabang Surakarta.

2. Evaluasi atas Penilaian Risiko pada Bank Tabungan Negara Cabang

Surakarta.

Menurut Surat Edaran Direksi No. 06/DIR/DK/2007, Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta melaksanakan penerapan manajemen risiko dengan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko dengan cara membangun data base risiko untuk mendukung proses identifikasi, pengukuran dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko yang lebih komprehensif.

Penilaian risiko terhadap pemberian Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta dapat dievaluasi dari kejadian berisiko yang terjadi pada organisasi perkreditan pemilikan perumahan rakyat. Seluruh staff Kredit Perumahan Rakyat (KPR) yang ada di PT Bank Tabungan Negara merupakan bagian dari pengawasan BRCO (Bra nch Risk Control a nd Officer). BRCO (Branch Risk Control

a nd Officer) merupakan pengawas dari kantor pusat yang ditempatkan

(57)

commit to user

transaksi Kredit Perumahan Rakyat (KPR) pada PT Bank Tabungan Negara. Apabila BRCO menemukan kejadian berisiko segera melaporkan hal tersebut agar dapat dieskalasikan.

Jadi dalam mengelola berbagai risiko yang berkaitan dengan kredit perumahan rakyat sudah dilaksanakan dengan baik dengan adanya peraturan Surat Edaran Direksi dan adanya penetapan fungsi BRCO sebagai pengawasan aktif pengelolaan risiko.

3. Evaluasi atas Pengawasan pada Bank Tabungan Negara Cabang

Surakarta.

(58)

commit to user

4. Evaluasi atas Aktivitas Pengendalian pada Bank Tabungan Negara

Cabang Surakarta.

Aktivitas Pengendalian Internal yang dilaksanakan PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. Cabang Surakarta adalah sebagai berikut ini.

a. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan.

Sistem otorisasi yang baik akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya, sehingga menjadi masukan yang dapat dipercaya bagi proses akuntansi. Pada Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta sudah menerapkan sistem otorisasi yang wewenangnya di berikan kepada bagian Mortgage and

Cunsomer Lending Unit (MCLU). Meskipun demikian, dalam

pelaksanaan otorisasi mengalami masalah dengan tidak adanya otorisasi pihak yang berwenang pada Laporan Hasil Peninjauan. sehingga bisa saja menyebabkan kecurangan.

b.Praktik yang Sehat Dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi Setiap Organisasi

(59)

commit to user

dilakukan dengan cara pencocokan data dengan fungsi loa n service.

Karena pada fungsi loa n ana lyst sering melakukan kesalahan dalam penganalisisan terhadap calon debitur. Pemeriksaan mendadak juga dilakukan dalam kegiatan pokoknya dengan jadwal yang tidak teratur. Pemeriksaan dilakukan oleh Akuntan publik dan Pengawas dari Kantor Pusat guna menilai kinerja operasional pada Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta. Hal tersebut dapat mendorong kinerja karyawan untuk melaksanakan tugasnya sesuai aturan yang telah di tetapkan.

c. Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya.

Karyawan merupakan unsur yang penting dalam setiap perusahaan. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab yang dimiliki oleh PT BTN Cabang Surakarta adalah sebagai berikut: 1) Adanya syarat pendidikan dan keterampilan tertentu untuk dapat

menjadi karyawan di PT BTN Cabang Surakarta.

Untuk menempati setiap jabatan yang ada di PT BTN Cabang Surakarta harus memiliki keterampilan serta pendidikan yang sesuai dengan tugas yang akan dijalankan. Serta juga harus memiliki kejujuran, etos kerja yang tinggi, ulet serta dapat dipercaya

2) Adanya tes seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh PT BTN Cabang Surakarta.

(60)

commit to user

kredibilitas yang dibutuhkan oleh PT BTN Cabang Surakarta dan jabatannya.

5. Evaluasi atas Sistem Informasi dan Komunikasi pada Bank Tabungan

Negara Cabang Surakarta.

a. Syarat-syarat dan ketentuan permohonan kredit

Persyaratan kredit yang telah dilaksanakan oleh PT Bank Tabungan Negara kantor cabang Solo kepada calon debitur dalam permohonan kredit perumahan telah sesuai dengan surat edaran Direksi PT Bank Tabungan Negara. Kantor cabang Solo No.26/DIR/DPKK/2004 tanggal 1 September 2004 perihal tentang syarat dan ketentuan permohonan kredit.

b. Fungsi yang terkait

Dalam prosedur pemberian kredit sudah terdapat pemisahan fungsi yang sudah tegas sesuai dengan struktur organisasi yang ada. Pemisahan fungsi dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang umtuk melaksanakan kegiatan pemberian kredit KPR, fungsi tersebut dilaksanakan oleh Loan Service, Loan Ana lyst, Loan Administration, MCLU Head, DBM Comerrcia l da n Bra nch

Ma na ger.

(61)

commit to user

menunggak angsuran. Fungsi penagihan dilaksanakan oleh

Collection Work out.

3. Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyiapkan laporan-laporan keuangan Bank (Neraca, R/L), menyimpan dan memelihara file-file (arsip) bukti-bukti transaksi. Fungsi akuntansi dilaksanakan oleh a ccounting a nd control unit.

Dengan pemisahan fungsi secara tegas, hal itu dapat menghindari risiko penyelewengan dalam pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

c. Dokumen yang digunakan

(62)

commit to user

52

BAB III

TEMUAN

Dari hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka penulis menyimpulkan kelebihan dan kelemahan Sistem Pengendalian Internal pemberian fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang diterapkan PT Bank Tabungan Cabang Surakarta, diantaranya sebagai berikut ini.

A. KELEBIHAN

1. Adanya pemisahan fungsi secara tegas sudah dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dengan adanya fungsi operasi terdiri dari Loa n Service, Loa n Ana lyst, Loa n Administration, MCLU Hea d,DBM

Comerrcia l da n Bra nch Ma na ger. Fungsi akuntansi meliputi fungsi

a ccounting a nd control unit. Pada fungsi penagihan meliputi Collection

Work Out, sehingga satu transaksi tidak dilakukan oleh satu bagian saja.

Hal ini dapat menghindari risiko kecurangan dalam pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR)..

(63)

commit to user

3. Adanya sistem pengendalian mutu karyawan yang sudah baik. Hal ini bisa dilihat dari usaha pengembangan mutu karyawan Bank Tabungan Negara cabang Surakarta dilakukan.

4. Mutu karyawan pada Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta sudah baik. Hal tersebut dapat dilihat bahwa adanya syarat pendidikan dan keterampilan tertentu untuk dapat menjadi karyawan di PT BTN Cabang Surakarta dan adanya tes seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh PT BTN Cabang Surakarta.

B. KELEMAHAN

1. Pada Bank Tabungan Negara Caabang Surakarta memang sudah dilakukan otorisasi oleh pihak berwenang. Tetapi meskipun demikian, masih saja Mortage Cunsomer Lending Unit (MCLU) sering tidak dilakukan otorisasi tehadap Laporan Hasil Peninjauan (LHP), sehingga bisa saja terjadi kecurangan antara Loa n Administration dengan debitur. 2. Pengawasan kredit dengan on the spot pada bagian Collection Work Out

(CWO) masih mengalami kekurangan pegawai. Hal tersebut menyebabkan pembinaan kredit macet kurang maksimal.

(64)

commit to user

54

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah penulis mengadakan evaluasi sistem pengendalian internal kredit perumahan pada PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk Cabang Surakarta, maka penulis menyampaikan bahwa sistem pengendalian intern pada BTN Cabang Surakarta sudah berjalan dengan baik dengan adanya pemisahan fungsi yang tegas. Hal ini dapat dilihat dari penerapan unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern berikut ini.

1. Pada Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta sudah melakukan pemisahan fungsi berdasarkan struktur organisasi dan job descibtion yang sudah ada yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Hal ini dapat dilihat dari peran fungsi terkait dalam pemberian kredit perumahan dalam perusahaan.

2. Pada sistem akuntansinya sudah digunakannya dokumen bernomor urut tercetak serta penggunaan tembusan pada dokumen. Dokumen juga telah diotorisasi oleh fungsi berwenang, sehingga akan menghasilkan pencatatan akuntansi yang akurat.

3. Pada Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta sudah melaksanakan

(65)

commit to user

mendorong karyawan untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang telah diterapkan perusahaan.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang terdapat pada Sistem Pengendalian Intern KPR pada PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. Cabang Surakarta, maka penulis memberikan rekomendasi yang dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan di masa yang akan datang antara lain.

1. Pada Bank Tabungan Negara Cabang Surakarta memang sudah dilakukan otorisasi oleh pihak berwenang. Tetapi meskipun demikian, masih saja

Mortage Cunsomer Lending Unit (MCLU) sering tidak dilakukan otorisasi

tehadap Laporan Hasil Peninjauan (LHP), sehingga bisa saja terjadi kecurangan antara Loan Administration dengan debitur. Untik menhindari kecurangan, sebaiknya Laporan Hasil Peninjauan (LHP) debitur juga harus di otorisasi oleh fungsi Mortga ge a nd Cunsomer Lending Unit (MCLU)

dan Branch Manager. Hal itu dilakukan bertujuan untuk mengantisipasi

kolusi yang dilakukan oleh loa n administration dan debitur. Misalnya, apabila terjadi kejanggalan mengenai calon debitur fungsi MCLU dan

Bra nch Ma na ger dapat mempertimbangkan keputusannya, tidak hanya

setuju saja dengan keputusan dari hasil tinjauan dari Loa nAdministration. 2. Pengawasan kredit dengan on the spot pada bagian Collection Work Out

(CWO) masih mengalami kekurangan pegawai. Hal tersebut menyebabkan

(66)

commit to user

Gambar

Tabel II.1 Jenjang Pendidikan dan jumlah pegawai pada  PT. BTN
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT BTN

Referensi

Dokumen terkait

Perbandingan elemen alternatif level III berdasarkan sasaran- kriteria-sub kriteria: Analisis Pendukung Keberhasilan E- Commerce dalam Membangun Usaha Bisnis Online

Karena luasnya permasalahan pada perancangan dan analisis numerik kekuatan konstruksi rangka pada mesin screw conveyor untuk transportasi bahan bakar biomassa, penulis

PEMERINTAH KABUPATEN

Beberapa gejala penyakit yang ditemukan pada buah kelapa sawit yakni terdapat bercak-bercak coklat pada badan buah kelapa sawit (Gambar1A), kemudian adanya miselium

Uji ini digunakan untuk deteksi infeksi yang baru terjadi, untuk menentukan jenis vaksinasi, identifikasi hewan yang memiliki antibodi yang sangat tinggi

Hak adalah sesuatu yang pantas dimiliki atau didapatkan sejak manusia dalam kandungan, kewajiban adalah sesuatu yang harus, wajib dilakukan sebagai tuntutan

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan sebagai sarana informasi untuk mengetahui lebih dalam terkait persepsi petani di Kecamatana mojolaban terhadap pupuk

mendengarkan dan mencatat nilai-nilai luhur yang terkandung dalam permainan rakyat betawi. - Menyebutkan nilai-nilai yang terkandung dalam permainan