• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lihat Berita

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Lihat Berita"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Kemenristek Dikti Kucurkan Dana Riset Rp 1,3 Triliun

Jumat, 6 Januari 2017 — 23:59 WIB

JAKARTA (Pos Kota)- Dongkrak daya saing bangsa, Kementerian Ristek dan Dikti perkuat pendanaan riset. Rencananya tahun 2017 ini digelontorkan dana riset sebesar Rp 1,395 triliun.

“Diluar dana riset tersebut, masih ada penambahan dana untuk perguruan tinggi negeri badan hukum senilai Rp 380,4 miliar dan dana pengabdian masyarakat senilai Rp 150 miliar,” kata Menristek Dikti Moh Nasir, Jumat (6/1).

Penambahan dana riset tersebut menurut Menristek Dikti selain untuk meningkatkan kualitas riset, juga menambah jumlah riset yang terpublikasi pada jurnal internasional. Dengan demikian, nantinya daya saing bangsa akan terdongkrak melalui kegiatan riset dan kegiatan ilmiah ini.

Diakui selama ini kegiatan riset di perguruan tinggi selalu direpotkan dengan pertanggungjawaban penggunaan uang riset. Hal tersebut sudah diatasi dengan berbagai regulasi yang diluncurkan tahun lalu.

“Saya sudah meminta perguruan tinggi untuk tidak terlalu rumit dalam membuat pertanggungjawaban penggunaan keuangan riset. Terpenting adalah transparansi dan akuntabilitas,” tambahnya.

Tahun ini pihaknya menyediakan 17 skema pendanaan riset dan 11 skema pendanaan untuk pengabdian masyarakat. Dengan masing-masing pendanaan yang dikucurkan sebesar 14 ribu lebih untuk jenis riset dan 2 ribu lebih untuk pengabdian masyarakat.

Menurut Nasir, riset di Indonesia masih kurang dibanding beberapa negara di Asia. Hal itu tercermin dari perbandingan belanja riset dan pengembangan setiap tahunnya. Pada 2014 perbandingan biaya riset di angka 0,08. Pada 2016 perbandingan biaya riset naik menjadi 0,2. Namun dibanding dengan Cina dan Korea Selatan, angka itu masih rendah. Sebab, mereka berada di atas angka 2.

Beberapa permasalahan mendasar diantaranya soal komposisi dukungan pembiayaan riset. Ia mengatakan sebesar 75 pesen riset saat ini didukung oleh pemerintah. Sisanya, 25 pesen dibiayai industri. Padahal di negara-negara lain dukungan riset dari industri sudah mencapai 80 persen.

Untuk itu, pada 2017 ini Kemenristek Dikti bakal menggandeng beberapa perguruan tinggi seperti ITB, IPB, UGM, ITS dan UI untuk bekerjasama dengan industri agar pembiayan riset bisa dilakukan industri. (faisal)

Referensi

Dokumen terkait

Third, the government is aiming for greater autonomy in the university sector, commencing with four leading institutions, UI, ITB, UGM and IPB, to be extended to three

Sementara itu selama Try Out 40 Pembimbing yang terdiri dari pengajar TEKNOS Genius Alumni UI, ITB, UGM, UNJ, IPB, UNPAD dll, dengan memakai selempang  bertuliskan PEMBIMBING TRY

ciptaan sempurna 43.. Mari kita sebagai pembangun dan pengisi konfigurasi heksagonal 44 ITB UB UGM UR UE ITS UNCEN UNAN UI UNS UHO UNCEN IPB UNM.. PILAR PELAKSANAAN GRAND

w Biaya akan dikembalikan 100% (kecuali uang penda aran) jika dak lulus ujian SMA/SMK atau jika diterima di UI, IPB, ITS, ITB, UGM, UNAIR melalui jalur SBMPTN. w Biaya