i
LAPORAN TUGAS AKHIR
PEMBUATAN DAN APLIKASI ZAT WARNA ALAMI
DARI BUAH MANGROVE JENIS Rhizophora stylosa
Disusun Oleh :
1.
Asrina Nurul Aini
(I8311005)
2.
Vaykotul Chusnayni
(I8311062)
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir (TA) ini dengan baik. Laporan ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Diploma III Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dengan selesainya Tugas Akhir dan tersusunnya laporan Tugas Akhir ini, maka kami menyampaikan terima kasih kepada :
1. Mujtahid Kaavessina, S.T., M.T., Ph.D. selaku ketua program studi Diploma III Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Ir. Paryanto, M.S., selaku dosen pembimbing Tugas Akhir Program studi Diploma III Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.
3. Semua pihak yang telah membantu atas tersusunnya laporan Tugas Akhir ini.
Kami menyadari, bahwa dalam penyusunan laporan ini terdapat kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata kami mengharapkan agar laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan dan pembaca yang memerlukannya.
Surakarta, Juli 2014
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Lembar Konsultasi ... iii
Kata Pengantar ... iv
E. Uji Ketahanan Luntur pada Tekstil ... 12
vi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pewarna Batik dengan Hasil Ekstrak ... 23
B. Penghilangan Lilin ... 29
C. Uji Ketahanan Luntur ... 30
D. Pewarnaan dalam Industri ... 37
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 40
B. Saran ……… 40
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Penilaian Perubahan Warna pada Standar Skala Abu-abu ... 13
Tabel II.2 Penilaian Perubahan Warna pada Standar Skala Penodaan ... 14
Tabel IV.1 Hasil Uji Gosokan Basah dengan Staining Scale (SS/CD) ... 28
Tabel IV.2 Hasil Uji Gosokan Kering dengan Staining Scale (SS/CD) ... 29
Tabel IV.3 Hasil Uji Kelunturan Warna dengan Staining Scale (SS/CD) ... 31
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Buah Mangrove Jenis Rhizophora stylosa ... 4
Gambar II.2 Diagram Alir Proses Pewarnaan Batik dengan Zat Warna Alami dari Buah Mangrove ... . 15
Gambar III.1 Rangkaian Alat Crockmeter …... 17
Gambar III.2 Rangkaian Alat Launderometer ... . 17
Gambar IV.1 Hasil Pencelupan Larutan Ekstrak Buah Mangrove jenis Rhizophora stylosa dengan Perbandingan 1:5... 23
Gambar IV.2 Hasil Pencelupan Larutan Ekstrak Buah Mangrove jenis Rhizophora stylosa dengan Perbandingan 1:7... 24
Gambar IV.3 Hasil Pencelupan Larutan Ekstrak Buah Mangrove jenis Rhizophora stylosa dengan perbandingan 1:10 ... . 24
Gambar IV.4 Pencelupan 1- 15 Kali ... . 25
Gambar IV. 5 Hasil Fiksasi dengan Larutan Tunjung ... .. 26
Gambar IV. 6 Hasil Fiksasi dengan Larutan Kapur ... .. 26
Gambar IV. 7 Hasil Fiksasi dengan Larutan Tawas ... . 26
Gambar IV. 8 Hasil Tanpa Fiksasi ... .. 26
Gambar IV. 9 Hasil Fiksasi dengan Jeruk Nipis ... .. 26
Gambar IV.10 Hasil Fiksasi dengan Gula Jawa ... .. 26
Gambar IV.11 Hasil Penghilangan Lilin pada Kain dengan Fixer Tunjung, Tawas, Kapur dan Tanpa Fiksasi ... . 27
Gambar IV.12 Grafik Perbandingan Antara Hasil Uji Gosokan Basah dengan Staining Scale (SS / CD) ... 31
Gambar IV.16 Grafik Perbandingan Antara Hasil Uji Gosokan Kering dengan Staining Scale (SS / CD) ... 31
Gambar IV.17 Grafik Perbandingan Antara Hasil Uji Kelunturan Warna Terhadap Cucian dengan Staining Scale (SS / CD) ... 31
Gambar IV.18 Grafik Perbandingan Antara Hasil Hasil Uji Kelunturan Warna Terhadap Cucian dengan Grey Scale (SS / CD) ... 31
ix
Gambar IV.13 Fiksasi Kain Batik dengan Fixer Tunjung dan Setelah
x
INTISARI
ASRINA NURUL AINI, VAYKOTUL CHUSNAYNI, 2014. LAPORAN TUGAS AKHIR “PEMBUATAN DAN APLIKASI ZAT WARNA ALAMI DARI BUAH MANGROVE JENIS RHIZOPHORA STYLOSA”. PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA.
Kemajuan teknologi pembuatan zat warna sintetis menyebabkan pemakaian zat warna alami semakin lemah bahkan akan lenyap dengan sendirinya. Terdapat sejumlah permasalahan yang terjadi dalam dunia batik berkaitan dengan penggunaan zat warna sintetis. Selain sebagai salah satu penyebab pencemaran lingkungan, penggunaan zat warna sintetis juga dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu, zat warna alami dalam proses pewarnaan batik menjadi salah satu solusi sebagai zat warna yang ramah lingkungan.
Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia yakni 21% dari luas total global yang tersebar hampir di seluruh pulau – pulau besar mulai Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi sampai ke Papua. Famili Rhizophoraceae merupakan salah satu famili tumbuhan yang sebagian besar tumbuh di daerah pesisir pulau – pulau di Indonesia. Rhizophora stylosa termasuk Famili Rhizophoraceae. Kandungan buah mangrove jenis Rhizophora stylosa yang dimanfaatkan untuk zat warna yaitu tanin.
Metode yang digunakan untuk mendapatkan zat warna alami adalah ekstraksi secara batch. Ekstraksi dilakukan dengan perbandingan bahan baku dan pelarut 1:5, 1:7, dan 1:10. Hasil ekstrak terbaik diperoleh dengan perbandingan 1:10. Pencelupan zat warna alami dilakukan dalam bentuk ekstrak. Pencelupan kain dilakukan sebanyak 15 kali dengan masing-masing perendaman selama 15 menit dan dikeringkan. Setelah itu dilakukan fiksasi (penguncian warna) pada batik. Fixer yang digunakan adalah tunjung (mengubah warna pada batik menjadi lebih gelap), tawas (mempertahankan warna pada batik), kapur (mengubah warna pada batik menjadi lebih tua), jeruk nipis (mengubah warna pada batik menjadi lebih muda), dan gula jawa (mengubah warna pada batik menjadi lebih tua) .
Kain mori primisima yang belum dicap batik dan telah difiksasi dilakukan pengujian kelunturan terhadap cucian dengan launderometer dan terhadap gosokan dengan crockmeter. Hasil pengujian dianalisa dengan staining scale (skala penodaan) dan gray scale (skala abu-abu). Pengujian dengan skala penodaan dibagi menjadi 2 yaitu dengan gosokan basah dan gosokan kering. Dari hasil pengujian gosokan basah dan kering, diperoleh hasil terbaik dengan perbandingan 1:10 menggunakan fixer jeruk nipis . Sedangkan pada skala abu-abu diperoleh hasil terbaik dengan fixer kapur.