• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PENGARUH EKSPEKTASI PENDAPATAN, LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of PENGARUH EKSPEKTASI PENDAPATAN, LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH EKSPEKTASI PENDAPATAN DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

MAHASISWA

Budi Gautama Siregar1, Aswadi Lubis2

1,2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Padangsidimpuan Email:budigautamasrg20@gmail.com1

aswadilubis63@gmail.com2 ABSTRACT

The current condition is seen where there are still many students who have the mindset that after completing their higher education they hope to get a job in an office or company as an employee. This means that a student is said to be successful in his studies if he succeeds in working as an employee or employee. If such a mindset is still reflected in students, higher education will give birth to new unemployed people. This study aims to analyze the effect of income expectations and family environment on the interest of students of the Islamic economics study program at IAIN Padangsidimpuan to become entrepreneurs. The population of this study was students of the Islamic economics study program, Faculty of Islamic Economics and Business, Padangsidimpuan State Islamic Institute for 2018 and 2019 which amounted to 546 students. The determination of the number of samples in this study used the Slovin formula, so that 85 students were obtained consisting of 38 students from the 2018 class and 47 students from the 2019 class. Data processing was carried out using the SPSS (Software Statistical Product Service Solution) application version 22. The research findings are that income expectations and family environment have a positive and significant influence on the interest of students of Islamic economics study program to become entrepreneurs.

Keywords: Income Expectations, Family Environment and Interest in Entrepreneurship

ABSTRAK

Kondisi saat ini terlihat dimana masih banyak mahasiswa yang memiliki pola pikir bahwa selesai menepuh pendidikan diperguruan tinggi berharap akan mendapat pekerjaan di kantor atau perusahaan sebagai karyawan. Artinya seorang mahasiswa tersebut dikatakan sukses dalam kuliahnya jika ia berhasil bekerja sebagai pegawai atau karyawan. Jika pola pikir seperti tetap tergambar dalam diri mahasiswa, maka perguruan tinggi akan melahirkan pengangguran-pengangguran baru. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh ekspektasi pendapatan dan lingkungan keluarga terhadap minat mahasiswa program studi ekonomi syariah IAIN Padangsidimpuan untuk berwirausaha.

Populasi penelitian ini mahasiswa program studi ekonomi syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan angkatan 2018 dan 2019 yang berjumlah 546 mahasiswa. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini digunakan rumus Slovin, sehingga diperoleh sebanyak 85 mahasiswa yang terdiri dari 38 mahasiswa angkatan 2018 dan 47 mahasiswa angkatan 2019. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi SPSS (Sofware Statistical Product Service Solution) versi 22. Temuan penelitian bahwa ekspektasi pendapatan dan lingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa prodi ekonomi syariah untuk berwirausaha.

Kata Kunci: Ekspektasi Pendapatan, Lingkungan Keluarga dan Minat Berwirausaha

PENDAHULUAN

Mahasiswa adalah generasi yang menjadi penentu dalam kelanjutan perjalanan negara ini kedepan. Mahasiswa adalah sekelompok kaum yang terpelajar yang

(2)

bertugas untuk menggali ilmu pengetahuan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kondisi mahasiswa saat ini merupakan gambaran masa depan keberlangsungan bangsa Indonesia kedepan. Artinya negara ini menaruh harapan yang tinggi terhadap mahasiswa sebagai generasi yang akan melanjutkan estafet pembangunan kedepannya.

Perguruan tinggi merupakan tempat mahasiswa dalam menempat kemampuan intelektual. Perguruan tinggi juga tempat bagi mahasiswa dalam membentuk pola pikir dan kemandirian yang melahirkan akhlak dan budi pekerti dalam diri mahasiswa sendiri.

Kondisi saat ini terlihat dimana masih banyak mahasiswa yang memiliki pola pikir bahwa selesai menepuh pendidikan diperguruan tinggi berharap akan mendapat pekerjaan di kantor atau perusahaan sebagai karyawan. Artinya seorang mahasiswa tersebut dikatakan sukses dalam kuliahnya jika ia berhasil bekerja sebagai pegawai atau karyawan. Jika pola pikir seperti tetap tergambar dalam diri mahasiswa, maka perguruan tinggi akan melahirkan pengangguran-pengangguran baru. Sebab adanya ketidakseimbangan antara jumlah lulusan peguruan tinggi tiap tahunnya dengan kuantitas pekerjaan yang tersedia ditengah-tengah masyarakat (Primandaru, 2017).

Perguruan tinggi harus dapat membantu mahasiswa dalam merubah pola pikirnya dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja. Perguruan tinggi sebagai tempat bagi para mahasiswa untuk menimba keimuan dan juga sebagai tempat untuk menumbuhkan minat dalam berwirausaha. Seiring dengan kondisi ini, negara juga ikut berperan aktif untuk menumbuhkembangan jiwa enterpreneurship dengan mengembangan sekolah-sekolah kejuruan. Untuk perguruan tinggi muatan materi kewirausahaan dimasukkan dalam kurikulum dengan bentuk mata kuliah yang dimaksudkan sebagai salah satu upaya dalam membaangkitkan jiwa enterprener pada diri mahasiswa. Mata kuliah kewirausahaan dibekali dengan teori- teori dalam berwira usaha dan juga melakukan praktik secara langsung sehingga dapat menjadi pengalaman dan stimulus bagi mahasiswa.

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Padangsidimpuan merupakan salah satu perguruan tinggi Islam dibawa naungan Kementerian Agama yang berada diwilayah Tapanuli Bagian Selatan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) merupakan salah satu fakultas yang terdapat pada IAIN Padangsidimpuan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam memiliki beberapa program studi diantaranya adalah ekonomi syariah. Dalam penelitian ini mahasiswa program studi ekonomi syariah dijadikan sebagai objek sebab mahasiswa ini dibekali banyak teori tentang dunia enterprenershif termasuk kewirausahaan, bahkan ada satu even yang dilaksanakan setiap tahunnya dengan mengundang para wirausahaan sebagai nara sumber. Dalam even tersebut mahasiswa secara mempraktikkan dunia usaha mulai dari proses produksi sampai dengan proses pemasarannya.

Dalam observasi yang dilakukan masih beragamnya keinginan mahasiswa dalam berwirausaha, ada sebagian mahasiswa yang sudah melakukan praktik wirausaha disela-sela waktu perkuliahannya. Namun banyak juga mahasiswa yang

(3)

tidak memiliki minat sama sekali dalam memulai aktivitas wirausaha karena beranggapan dapat mengganggu aktivitas perkuliahannya dan alasan lainnya ( (Wati, 2021).

Aktivitas wirausaha mempunyai peran yang sangat penting dalam perjalanan sebuah bangsa, bahkan dapat dikatakan sebagai pahlawan perekonomian. Karena dengan maraknya aktivitas wirausaha tersebut akan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan mengurangi pengangguran serta kriminalitas. Rendahnya pertumbuhan dunia enterpreneur dipengaruhi banyak faktor diantaranya rendahnya kapasitas sumber daya manusia, pola pikir masyarakat, kebijakan yang belum sepenuhnya tertuang dalam mengatasinya.

Faktor penghambat tersebut harus diatasi bersama-sama elemen bangsa demi meningkatkan status bangsa ini. Upaya yang mendesak dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk merubah minsetnya. Menurut pendapatnya (Zimmere, 2008) peranan universitas mempunyai peranan yang sangat strategis dalam meningkatkan pertumbuhan kewirausahaan melalui pendidikan kewirausahaan.

Secara empiris sudah banyak penelitian yang meneliti tentang faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk berwirausaha, diantaranya (Suhartini, 2011), (Alma, 2007), (Mahesa, 2012). Ekspektasi pendapatan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam berwirausaha. Pada dasarnya setiap keseriusan dalam menjalankan suatu aktivitas tergantung kepada ekspektasinya. Jika ekspektasinya tinggi maka aktivitas tersebut akan dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Demikian halnya dengan minat berwirausaha, jika dengan berwirausaha terpenuhi ekspektasinya maka akan mempengaruhi minatnya. Mahasiswa tentu mengharapkan pendapatan yang maksimal jika akan melakukan aktivitas wirausaha (Setiawati & Sukanti, 2016). Pendapatan yang dihasilkan dalam berwirausaha tidak dapat diprediksi, terkadang pendapatan yang tinggi dapat diperoleh dan juga sebaliknya. Kondisi ini yang menyebabkan bagi sebagaian mahasiswa merasa takut untuk melakukan aktivitas wirausaha. Mahasiswa lebih banyak memiliki pola pikir bahwa lebih baik bekerja pada perusahaan sebagai karyawan karena akan memperoleh pendapatan yang tetap sekalipun kondisi perekonomian tidak stabil.

Lingkungan keluarga mahasiswa juga berpengaruh terhadap minat dalam berwirausaha. Mahasiswa yang mempunyai lingkungan keluarga wirausahawan, biasanya akan memiliki jiwa wirausaha. Namun tidak ada ketentuan bahwa yang akan menjadi wirausahawan itu harus berasal dari keluarga yang wirausahawan juga, ternyata banyak yang berhasil menjadi wirausahawan tanpa dipengaruhi latar belakang profesi keluarganya. Keluarga merupakan bagian terpenting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan seorang mahasiswa. Keluarga merupakan tempat pertama bagi seseorang dalam menimba ilmu pengetahuan, dimana orangtuanya menjadi pendidik. Orangtua menjadi kunci utama dalam mempengaruhi kepribadian seorang anak (Ulpa, 2018).

Peran orangtua dalam menumbuhkan minat seorang dalam melakukan

(4)

aktivitas termasuk berwirausaha sangatlah besar, orangtua yang sudah menanamkan pada seorang anak sejak dini kemandirian dan selalu memberikan dukungan yang positif maka akan mempengaruhi minatnya dalam berwiusaha. Namun fenomena saat ini orangtua mengganggap anaknya berhasil jika sudah bekerja pada instansi pemerintah atau swasta., namun jika anaknya berusaha untuk pencipta kerja orangtua mengganggap itu masih belum sukses. Senada dengan penelitiannya (Suhartini, 2011) yang menyatakan bahwa lingkungan keluarga dan sekitarnya yang memberikan dorongan positif terhadap seseorang dalam berwirausaha, maka akan mengakibatkan lahirnya minat yang tinggi dan positif menjadi seorang wirausahawan.

Minat mahasiswa dalam berwirausaha sangatlah ditentukan oleh peran strategis perguruan tinggi dengan mendesain kurikulumnya untuk merubah minset mahasiswa. Disamping itu peran lingkungan keluarga dan ekspektasi pendapatan juga mempunyai peran dalam membentuk pola pikir sehingga dapat meningkatkan minat berwirausaha. Untuk itu penelitian dilakukan bertujuan untuk menganalisis pengaruh ekspektasi pendapatan dan lingkungan keluarga dalam meningkatkan minat mahasiswa program studi ekonomi syariah IAIN Padangsidimpuan dalam berwirausaha.

KERANGKA TEORITS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Minat Berwirausaha

Minat merupakan kondisi mental yang terdapat terdapat dalam diri mahasiswa yang terdiri dari perasaan, harapan, berprasangka, dan lainnya yang bercampur sampai terbentuk suatu keputusan dalam menentukan sesuatu pilihan. Minat adalah suatu bentuk perasaan yang mengarahkan pada suatu aktivitas yang disukai tanpa ada yang memerintahkannya. Muhibbin (2011:152) minat diartikan sebagai kecendrungan yang tinggi terhadap sesuatu yang ditunjukkan melalui partisipasi dan kegigihannya dalam mempelajari.

Minat merupakan suatu kondisi seseorang yang rela menerima keberadaannya dengan kondisi yang berada diluar dirinya sendiri. Minat seseorang terbentuk dari pengalaman yang dilakukannya sendiri dan memberikan suatu kesan tertentu kemudian dapat diulangi kembali untuk mengarahkan kepada kondisi yang lebih memuaskan.

Minat mengandung dua aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif terbentuk dari pengalaman yang dialami sendiri dan lingkungan dimana dia berada.

Aspek afektif terbentuk melalui dukungan dan peran serta lingkungan sekitar. Jika lingkungan sekitar memberikan dukungan, maka minat tadi akan menjadi kenyataan yang dilaksanakan dalam kehidupannya.

Pembentukan minat seseorang biasanya dipengaruhi oleh empat faktor yaitu faktor ekonomis, pendidikan, situasional dan keadaan psikis. Tingkat pendapatan yang akan dihasilkan dari suatu aktivitas akan mempengaruhi minat seseorang dalam menjalankan usaha tersebut. Semakin tinggi pendapatan yang diharapkan, maka akan semakin tinggi minatnya dalam menjalankan aktivitas tersebut. Pendidikan merupakan faktor yang dapat berpengaruh terhadap minat. Seseorang yang mempunyai pendidikan akan dapat

(5)

mempengaruhi orang-orang disekitarnya untuk melaksanakan suatu aktivitas yang diharapkan. Demikian juga dengan lingkungan dimana seseorang beraktivitas.

Wirausaha secara etimologi berarti berkemajuan keras dengan penuh tanggungjawab dan dapat dijadikan sebagai teladan sehingga memberikan manfaat kepada orang lain. Seorang wirausaha tentu harus mempunyai kemauan yang kuat, menjadi teladan yang dapat dicontoh orang lain dalam rangka pencapaian tujuan (Tarmudji, 2006). Wirausahawan merupakan seseorang yang berani mengambil risiko dan mengelolanya dengan baikdalam rangka menjalankan usaha yang akan dijalankannya. Wirasahawan akan selalu belajar dan mencari peluang/ kesempatan dalam rangka pengembangan usahanya agar dapat mencapai tingkat keuntungan yang maksimal. Aktivitas wirausaha akan senantiasa menghadapi risiko disebabkan ketidakpastian kondisi dimasa depan. Semakin tinggi risiko yang akan dihadapi seorang wirausahawan maka akan mengakibatkan semakin besar pula tingkat return yang akan dihasilkan (Kasmir, 2013:20).

Kondisi saat sekarang ini seorang wirausaha harus mampu membangun usahanya dengan senantiasa memunculkan keunggulan yang berbeda dengan usaha orang lain yang sejenis. Tentu kondisi ini, seorang wirausahawan harus senantiasa terus belajar guna melahirkan inovasi-inovasi baru dalam rangka memenuhi keinginan konsumen yang sangat cepat berubahnya.

Jadi minat berwirausaha merupakan keinginan dan kerelaan mahasiswa untuk senantiasa bekerja keras dan terus belajar dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada guna menjalankan usaha untuk pencapaian tujuan yang ditentukan. Wirausaha tidak mempunyai sifat mudah menyerah karena dalam membuka usaha tentu akan berhadapan dengan kegagalan dan risiko yang tinggi. Minat berwirausaha adalah adanya sikap mental mahasiswa dalam memfokuskan perhatiannya untuk berbuat suatu usaha dengan penuh kemauan yang kuat sehingga membawa manfaat bagi dirinya dan orang lain.

Ekspektasi Pendapatan

Ekpektasi diartikan sebagai sesuatu yang diharapkan atas aktivitas yang akan dilaksanakan. Jika ekspektasinya tercapai maka akan menghasilkan kepuasan dari aktivitas yang telah dijalankannya. Ekspektasi pendapatan adalah suatu harapan yang ditanamkan dalam diri mahasiswa untuk memperoleh pendapatan jika ingin menjadi seorang wirausaha. Jika ekspektasi mahasiswa tinggi dalam menghasilkan pendapatan maka akan dapat meningkatkan minat mahasiswa dalam menjalankan wirausaha (Setiawan, 2016:18).

Pendapatan adalah penghasilan yang didapat seseorang mahasiswa dari suatu aktivitas usaha yang dilaksanakan baik dalam bentuk uang maupun yang lainnya.

Aktivitas wirausaha sudah pasti berharap untuk menghasilkan pendapatan dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Dengan adanya penghasilan yang diperoleh dari kegiatan wirausaha tersebut akan melahirkan keinginan mahasiswa untuk berwirausaha.

Ekspektasi pendapatan merupakan harahap mahasiswa dalam memperoleh penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup jika menjalankan aktivitas wirausaha. Dengan semakin tingginya ekspektasi pendapatan maka keinginan mahasiswa tersebut akan semakin tinggi untuk berwirausaha.

(6)

Ekspektasi tidaklah terbentuk dengan sendirinya dalam diri seorang mahasiswa melainkan dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagaimana yang dijelaskan oleh (Joyce

& Marsha, 2000) diantaranya dukungan sosial, kepercayaan religius dan kontrol.

Dukungan sosial berkaitan dengan ekspektasi semakin tinggi dukungan sosial bagi diri seseorang maka akan melahirkan ekspektasi atau harapan yang semakin tinggi pula terhadap sesuatu. kepercayaan religius merupakah keyakinan yang terdapat dalam diri seseorang dalam menanamkan hal-hal yang positif sehingga kehidupan dapat dijalankan dengan realistis. Sikap religius merupakan salah satu strategi yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mempertahankan dan mendukung ekspektasi.

Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga merupakan pondasi utama dalam setiap perkembangan dan pertumbuhan seseorang, bahkan negara juga menjadikan keluarga sebagai indikator utama dalam pertumbuhannya. Evaliana (2015:6) lingkungan keluarga adalah madrasah pertama dan terpenting dalam proses pendidikan anak. Keluarga merupakan pembentuk mau kemana arah dan keinginan seseorang dimasa mendatang.

Lingkungan adalah keseluruhan proses yang terlaksana bagi seorang anak sehingga akan mempengaruhi pisik dan psikisnya secara langsung dalam perkembangan kehidupannya. Baharuddin (2017:68) lingkungan adalah suatu tempat/ keadaan yang mengelilingi seluruh sendi kehidupan seseorang dalam kehidupannya baik lingkungan fisik maupun psikologis. Lingkungan fisik terdiri dari orangtua, tempat tinggal, teman/saudara dalam bermain, dan masyarakat sekitarnya, sedangkan lingkungan psikologis terdiri dari perasaan yang dialami individu, fenomena/ permasalahan yang dihadapi keseharianya, cita-cita kedepan, dan sebagainya.

Keluarga merupakan tempat seseorang individu dilahirkan, dididik, diberikan kasih sayang sehingga dapat berpengaruh secara langsung minat dan keinginannya dimasa mendatang. Keluarga terdiri dari kelompok kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak dimana masing-masing menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan pembagian tugas yang disepakati (Helmawati, 2016:42). Sifat dan karakteristik yang timpilkan setiap mahasiswa merupakan cerminan yang dialami dan dijalankan dalam kehidupan keluarga mahasiswa.

Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama bagi setiap diri mahasiswa, tempatnya menerima pendidikan dan akhirnya menyatakan dirinya sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Proses interaksi yang terjalin dalam keluarga biasanya didasarkan pada adanya rasa simpati, setiap individu akan belajar dengan memperhatikan apa yang dilakukan orang lain, saling membantu antara sesama anggota keluarga sehingga tercipta dalam dirinya norma-norma yang akan menjadi bekal bagi dirinya dalam berinteraksi dengan orang lain.

Orangtua biasanya akan menjadi tauladan bagi para anaknya, termasuk dalam aspek pekerjaan yang dilakukan orangtua. Jika orangtuanya membuka usaha sendiri atau berwirausaha maka akan menjadi inspirasi bagi anaknya untuk cenderung mengikuti dimasa mendatang (Alma B., 2009). Seorang anak dalam keluarga biasanya sangat gemar untuk mengikuti apa yang dilakukan orang-orang didalam keluarga tersebut terutama orangtuanya.

(7)

Minat berwirausaha mahasiswa sangat besar dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Cara mendidik orangtua adalah indikator utama dalam lingkungan keluarga yang berpengaruh besar terhadap kemandirian seorang individu. Dalam lingkungan keluarga perilaku mahasiswa akan terbentuk karena terdapat proses bimbingan, pembelajaran, pemberian motivasi, perhatian. Dengan proses tersebut maka mahasiswa akan mampu mengembangkan potensinya dengan benar dimasa mendatang. Dengan demikian proses interaksi yang terjadi didalam keluarga akan berefek besar kepada mahasiswa dalam menentukan arah dan tujuan hidupnya kelak.

Ekspektasi Pendapatan dan Minat Mahasiswa Berwirausaha

Pendapatan merupakan harapan dari setiap orang jika ingin memulai sebuah usaha. Seseorang akan berminat untuk melakukan suatu usaha tertentu jika ia melihat dan menganalisis akan mendapatkan pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya kedepan. Jika ekspektasi pendapatannya tinggi maka mahasiswa tersebut akan lebih tertarik dan terdorong untuk berwirausaha. Pendapatan adalah jumlah arus masuk kas yang dihasilkan dari suatu aktivitas atas pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk suatu periode tertentu.

Ekpektasi pendapatan merupakan harapan yang ditanamkan seseorang pada suatu usaha terkait dengan penghasilan yang berupa uang. Semakin tinggi ekspektasi pendapatan pada aktivitas berwirausaha maka akan mengakibatkan semakin tinggi minat dan keinginan mahasiswa untuk berkarir sebagai wirausaha. Setiawan (2016:32) dalam penelitiannya menemukan bahwa ekspektas pendapatan menjadi hal yang terpenting dalam mengambil keputusan bagi mahasiswa yang akan berkarir pada dunia usaha.

Setiap orang pada dasarnya jika ingin bekerja tentu akan senantiasa mempertimbangkan perihal pendapatan yang akan diperolehnya, sebab akan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan kehidupannya sehari-hari.

Pada dasarnya aktivitas wirausaha penuh dengan risiko karena sangat erat kaitannya dengan kondisi perekonomian suatu bangsa. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan perekonomian suatu bangsa maka akan mengakibatkan keinginan masyarakat untuk melakukan konsumsi lebih tinggi pula. Seorang wirausahawan harus senantiasa belajar dan meningkatkan pengetahuannya terkait usaha yang dilakukannya agar senantiasa melahirkan inovasi terbaru yang dapat menarik minat masyarakat untuk memperolehnya. Aktivitas wirausaha merupakan aktivitas yang menjanjikan akan pendapatan yang lebih tinggi jika dikelola dengan baik.

Dari penjelasan tersebut diatas maka dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi ekspektasi mahasiswa dalam menghasilkan pendapatan jika menjadi wirausahawan, maka minatnya untuk berkarir sebagai wirausaha akan semakin tinggi.

Lingkungan Keluarga dan Minat Mahasiswa Berwirausaha

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama dalam membentuk pengalaman seorang individu sebelum berinteraksi ke lingkungan lainnya.

Kemandirian seseorang tergantung kepada pola asuh orangtua terhadapnya, termasuk dalam hal kasing sayang. Seseorang yang diberikan kasing sayang secara tepat maka akan melahirkan pribadi anak yang mandiri dan siap untuk berinteraksi dengan

(8)

lingkungan sosial lainnya, demikian sebaliknya jika orangtua terlalu berlebihan dalam kasing sayang terhadap anaknya maka akan dapat mengakibatkan anak jadi manda dan kurang percaya diri.

Ketergantungan seorang individu besar kaitannya dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, termasuk pola pikirnya. Jika pola pikir orang tua sudah terbiasa menunjukkan jiwa kewirausahaan maka biasanya anak juga akan mencontoh dan berkeinginan untuk menjadi seorang wirausahawan. Orangtua yang sudah mempraktikkan wirausaha dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan dipandang berhasil, maka seorang anak juga akan berkeinginan untuk menjadi wirausaha yang lebih sukses dari apa yang sudah dilakukan orangtuanya dimasa mendatang.

Pada umumnya seseorang jika ingin memutuskan sesuatu terutama yang sangat berpengaruh untuk masa depannya akan berkonsultasi dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya. Aktivitas utama dari setiap orang akan bertumpu pada lingkungan keluarga. Orangtua yang cerdas dalam mendidik anaknya, tentu anak tersebut akan menjadi lebih terbuka akan segala permasalahan yang dihadapinya didalam maupun luar lingkungan keluarga. Dorongan orangtua dalam mendukung anaknya menjadi seorang wirausaha akan menjadi pertimbangan utama dalam mengambil keputusan.

Kerangka Pikir

Atas kajian teori yang diungkapkan dalam penelitian ini, maka dapat dibentuk kerangka berpikir yaitu:

Metode Penelitian

Penelitian ini berjenis asosiatif jika ditinjau dari eksplanasinya, yang akan melihat pengaruh dari beberapa variable independen terhadap variabel dependen. Data variable penelitian ini diperoleh melalui penyebaran angket yang bersifat tertutup yaitu dengan menyediakan pilihan jawaban. Skala pengukuran yang digunakan dalam menyusun instrument angket adalah likert.

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa prodi ekonomi syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan angkatan 2018 dan 2019 yang berjumlah 546 mahasiswa. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini digunakan rumus Slovin, sehingga diperoleh sebanyak 85 mahasiswa yang terdiri dari 38

Ekspektasi Pendapatan (X1)

Lingkungan Keluarga (X2)

Minat Berwirausaha (Y)

(9)

mahasiswa angkatan 2018 dan 47 mahasiswa angkatan 2019.

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi SPSS (Sofware Statistical Product Service Solution) versi 22. Selanjutnya hasil pengolahan akan dianalisis untuk kepentingan penelitian ini yang terdiri dari analisis deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, uji hipotesis.

Hasil dan Pembahasan Analisis Deskriptif

Pengolahan data yang dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS diperoleh nilai rata- rata, minimum, maksimum dan standar deviasi dari hasil jawaban angket untuk masing- masing variable dalam penelitian ini:

Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Median Std. Deviation

EP 85 19 35 27,00 3.235

LK 85 13 26 20.00 2.684

MB 85 15 26 21.00 2.608

Valid N (listwise) 85

Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian ini, 2022

Table 1 tersebut memperlihatkan bahwa ekpektasi pendapatan mahasiswa prodi ekonomi syariah diperoleh nilai minimum sebesar 19, maksimum 35 dengan nilai rata- rata dipeoleh sebesar 27 dan standar deviasinya 3,235. Untuk lingkungan keluarga diperoleh nilai minimum 13, maksimum 26, rata-rata 20 dan standar deviasi sebesar 2,684. Untuk minat berwirausaha mahasiswa prodi ekonomi syariah diperoleh nilai minimum sebesar 15, maksimum 26, rata-rata 21 dan nilai standar deviasi sebesar 2,608.

Uji Validitas

Dalam menentukan valid atau tidak item-item pernyataan dari setiap variabel penelitian ini dilakukan dengan uji koefisien korelasi pada taraf signifikansi 5 %. Berikut hasil pengolahan data:

Tabel 2 Uji Validitas

Variabel Nomor

pernyataan

Nilai rhitung Nilai rtabel Kesimpulan

Ekspektasi Pendapatan (EP)

1 0,445

0,2133

Valid

2 0,732 Valid

3 0,596 Valid

4 0,619 Valid

5 0,759 Valid

6 0,398 Valid

7 0,398 Valid

Lingkungan Keluarga (LK)

1 0,586

0,2133

Valid

2 0,832 Valid

3 0,397 Valid

4 0,391 Valid

5 0,830 Valid

Minat 1 0,766 0,2133 Valid

(10)

Berwirausaha (MB)

2 0,510 Valid

3 0,642 Valid

4 0,392 Valid

5 0,451 Valid

6 0,764 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian ini, 2022

Uji Reliabilitas

Selanjutnya dalam menguji reliabilitas variabel penelitian ini berpatokan pada nilai cronbach alpha, jika nilai cronbach alpha diperoleh lebih besar dari 0,6 maka disimpulkan bahwa variabel yang dipakai reliabel.

Tabel 3 Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's Alpha NO If Items Kesimpulan

EP 0,644 7 Reliabel

LK 0,624 5 Reliabel

MB 0,621 6 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian ini, 2022

Uji Asumsi Klasik

Model regresi yan baik jika terbebas dari multikolinearitas yaitu tidak terjadi hubungan yang kuat antara sesama variabel independen.

Tabel 4 Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

EP 250 4.260

LK ,433 2.462

Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian ini, 2022

Hasil diatas ditunjukkan bahwa nilai tolerance untuk variabel bebas dalam penelitian ini berada diatas nilai sig. 0,05. Kemudian nilai VIF juga berada dibawah ketentuan yaitu 10. Dengan demikian disimpulkan bahwa variabel bebas penelitian ini terbebas dari multikolinearitas.

Selanjutnya model regresi yang baik yaitu jika persamaan regresi mempunyai nilai redual yang sama setiap pengamatan. Ketentuan digunakan dengan uji sperma’s rho, yaitu untuk Melihat tingkat signifikansi lebih dari 0,05.

Tabel 5 Uji Heteroskedastisitas

EP LK Unstandardized Residual

Spearman's rho

EP Correlation Coefficient 1,000 488** -033

Sig. (2-tailed) . ,000 ,761

N 85 85 85

LK Correlation Coefficient ,488 ** 1,000 046

Sig. (2-tailed) ,000 . 677

N 85 85 85

Unstandardi zed Residual

Correlation Coefficient -,0,33 .046 1,000

Sig. (2-tailed) ,761 ,677 .

N 85 85 85

Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian ini, 2022

Hasil pengolahan data diatas memperlihatkan bahwa nilai untandardized rediual dari masing-masing variabel bebas berada pada posisi lebih kecil dari nilai sig. 0.05,

(11)

sehingga disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

Analisis Regresi Berganda

Berikut hasil pengolahan data dalam penyusunan model regresi berganda dalam penelitian ini:

Tabel 6 Hasil Regresi Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.320 1.294 1.012 .314

EP .413 , 093 504 4.335 ,000

LK .825 , 085 840 9.578 ,000

Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian ini, 2022

Hasil diatas dapat dibentuk persamaan regresi penelitian ini yaitu:

MB = 1,320 + 0,413EP + 0,825LK + e

1,320 merupakan nilai konstanta pada regresi diatas yang artinya minat berwirausaha mahasiswa prodi ekonomi syariah IAIN Padangsidimpuan sebesar 1,320 disaat posisi variabel ekpektasi pendapatan dan lingkungan keluarga berada diangka nol.

Jika nilai ekspektasi pendapatan meningkat satu poin maka akan mengakibatkan terjadi peningkatan minat mahasiswa prodi ekonomi syariah untuk berwirausaha sebesar 0,413.

Selanjutnya jika variabel lingkungan keluarga mengalami peningkatan satu poin maka akan menyebabkan meningkatnya minat berwirausaha dari mahasiswa prodi ekonomi syariah sebesar 0,825.

Uji t

Menguji hipotesis digunakan dengan uji t yaitu melihat pengaruh antara masing- masing variabel independen terhadap varibel dependen. Berikut hasil uji t dengan bantuan aplikasi SPSS:

Tabel 7 Uji t

Variabel thitung Sig. ttabel Tingkat sig. kesimpulan

EP 4.335 0.000 1,66365 0,05 Hipotesis

diterima

LK 9.578 0.000 1,66365 0,05 Hipotesis

diterima

Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian ini, 2022

Hasil analisis data yang ditunjukkan disimpulkan bahwa masing-masing variabel independen secara parsial yaitu ekspektasi pendapatan dan lingkungan keluarga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa prodi ekonomi syariah IAIN Padangsidimpuan untuk berwirausaha. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel, demikian juga dengan nilai sig. yang lebih kecil dari tingkat toleransi sebesar 0,05.

(12)

Koefisien Determinasi

Berikut hasil uji determinasi:

Tabel 8 Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .858a , 746 .737 1.311

Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian ini, 2022

Dari hasil analisis diatas ditunjukkan bahwa variabel independen dalam penelitian ini yaitu ekspektasi pendapatan dan lingkungan keluarga berkonstribusi sebesar 74,6 % terhadap minat mahasiswa prodi ekonomi syariah IAIN Padangsidimpuan untuk berwirausaha. Sisanya sebesar 25,4 % dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diikutkan dalam penelitian ini.

Pembahasan Hasil Penelitian

Pengaruh Ekspektasi Pendapatan terhadap Minat Mahasiswa Berwirausaha Penelitian ini menenukan hasil bahwa minat mahasiswa prodi ekonomi syariah IAIN Padnagsidimpuan untuk berwirausaha dipengaruhi oleh tingkat ekspektasi pendapatan. Pengaruhnya bersifat positif, artinya semakin meningkat ekspektasi pendapatan sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup maka akan semakin tinggi minat mahasiswa dalam berwirausaha. Temuan penelitian ini memperkuat bahwa salah satu factor yang mempengaruhi minat berwirausaha adalah ekspekstasi. Penelitian ini memperkuat temuan hasil penelitian dari Rano, (2012); Yati, (2011) dan Utin, (2011), Setiawan, (2016).

Ekpektasi pendapatan merupakan harapan yang ditanamkan seseorang pada suatu usaha terkait dengan penghasilan yang berupa uang. Semakin tinggi ekspektasi pendapatan pada aktivitas berwirausaha maka akan mengakibatkan semakin tinggi minat dan keinginan mahasiswa untuk berkarir sebagai wirausaha. Mahasiswa program studi ekonomi syariah yang memiliki keinginan untuk menjadi seorang wirausaha tentu akan mengharapkan pendapatan yang lebih besar jika dibandingkan menjadi seorang pekerja pada perusahaan atau lembaga lainnya. Jika mahasiswa merasa lebih besar pendapatan yang akan diperoleh yang bekerja pada suatu institusi tentu keinginannya untuk menjadi wirausaha akan semakin menurun.

Salah satu faktor utama mahasiswa untuk menjalankan aktivitas wirausaha adalah memperoleh keuntungan yang besarnya sesuai dengan harapannya. Sebagai seorang wirausahawan tentu harus mempunyai sebuah keberanian dalam menghadapi persaingan dan situasi yang sangat dinamis pada kondisi saat ini. Disamping itu, seorang wirausahawan juga harus mampu melihat dan menciptakan peluang yang ada, jika tidak maka akan tertimpa kerugian.

Aktivitas berwirausaha membuka pintu yang lebar untuk menderita kerugian dan juga memperoleh keuntungan yang besar. Seorang wirausahawan harus mempunyai kemampuan, ketrampilan dalam mengelola seluruh sumber daya yang tersedia. Seorang wirausaha harus terus belajar dan menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi agar tetapi bisa bertahan dengan situasi yang berubah serba cepat saat ini. Kerja keras, keberanian, ketrampilan dan menciptakan ide-ide kreatif dan inovatif menjadi kunci utama sukses tidaknya dalam berwirausaha.

Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Minat Mahasiswa Berwirausaha

(13)

Penelitian menemukan hasil yaitu lingkungan keluarga memberikan efek yang positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa program studi ekonomi syariah IAIN Padangsidimpuan untuk memutuskan berwirausaha. Temuan penelitian ini memperkuat hasil penelitian sebelumnya (Yati, 2011); (Ulpa, 2018); (Evaliana, 2015); (Mahesa, 2012).

Lingkungan keluarga adalah tempat yang paling dekat dan nyaman bagi seorang individu dan diharapkan dapat memberikan dorongan dan motivasi dalam perkembangan individu tersebut. Orang tua mempunyai peran yang sangat besar dan berpengaruh terhadap perkembangan seorang anak, kemudian saudara atau anggota keluarga lainnya.

Lingkungan keluarga yang senantiasa memberikan dukungan penuh terhadap seseorang akan mengakibatkan sikaf mandiri dan bertanggungjawab akan tertanam pada diri sianak tersebut. Dukungan dan motivasi sangat berarti bagi seseorang dalam mengembangan minat serta keinginannya dalam berwirausaha. Lingkungan keluarga yang senantiasa memberikan dorongan yang positif bagi seseorang akan menjadi spirit dan amunisi dalam melangkah lebih baik kedepannya.

Ketergantungan mahasiswa program studi ekonomi syariah besar kaitannya dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, termasuk pembentukan pola pikirnya.

Jika pola pikir orang tua sudah terbiasa menunjukkan jiwa wirausaha maka biasanya anak juga akan mencontoh dan berkeinginan untuk menjadi seorang wirausahawan yang lebih sukses dari orangtuanya. Orangtua yang sudah mempraktikkan wirausaha dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan dipandang berhasil, maka seorang anak juga akan berkeinginan untuk menjadi wirausaha yang lebih sukses dari apa yang sudah dilakukan orangtuanya dimasa mendatang.

Seseorang dalam mengambil keputusan apalagi yang berhubungan dengan masa depannya akan berkonsultasi dengan orangtua dan anggota keluarga. Aktivitas utama dari setiap orang akan bertumpu pada lingkungan keluarga. Orangtua yang cerdas dalam mendidik anaknya, tentu anak tersebut akan menjadi lebih terbuka akan segala permasalahan yang dihadapinya didalam maupun luar lingkungan keluarga. Dorongan orangtua dalam mendukung anaknya menjadi seorang wirausaha akan menjadi pertimbangan utama dalam mengambil keputusan.

Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa ekspektasi pendapatan dan lingkungan keluarga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa program studi ekonomi syariah IAIN Padangsidimpuan dalam melakukan aktivitas berwirausaha

Referensi

Alma, B. (2007). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

Baharuddin. (2017). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Evaliana, Y. (2015). Pengaruh Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha. Jurnal Pendidikan Bisnis dan Manajemen, 1(1).

Helmawati. (2016). Pendidikan Keluarga Teoritis dan Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Joyce, B., & Marsha, W. (2000). Models Of Teaching. Amerika: A Pearson Education

(14)

Company.

Kasmir. (2013). Kewirausahaan, Edisi Revisi. Jakarta: Grafindo.

Mahesa, A. D. (2012). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Jurnal Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Muhibbin, S. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Primandaru, N. (2017). Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha. Jurnal Economia, 13(1), 68-78.

Rano, A. P. (2012). Faktor-Faktor Penentu Minat Mahasiswa Manajemen untuk Berwirausaha. Jurnal Universitas Negeri Padang.

Setiawan, D. (2016). Pengaruh Ekspektasi Pendapatan, Lingkungan Keluarga dan Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha. Skripsi.

Setiawati, D., & Sukanti. (2016). Pengaruh Ekspektasi pendapatan, lingkungan keluarga dan pendidikan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha. Jurnal Profita.

Suhartini, Y. (2011). Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Dalam Berwirausaha.

Jurnal Akmenika, 7.

Tarmudji. (2006). Prinsip-Prinsip Wirausaha. Yogyakarta: Liberty.

Ulpa, M. (2018). Pengaruh Pendapatan Usaha, Pendidikan, Kewirausahaan dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Melanjutkan Usaha Keluarga. Jurnal Riset Renterpreneurshif.

Utin, N. H. (2011). Pengaruh Mata Kuliah Kewirausahaan Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Berwirausaha. Jurnal Eksos.

Wati, G. (2021, Oktober 07). Minat Berwirausaha.

Yati, S. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha. Jurnal Universitas PGRI.

Zimmere, T. W. (2008). Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Jakarta: Salemba Empat.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kompetensi pedagogik dan minat belajar dimana secara umum data kompetensi pedagogik guru

Hasil penelitan berupa paparan ciri khas gaya arsitektur Neo-gotik pada Gereja Katedral Jakarta tergambar dari komponen arsitektural dan komponen ornamental

Zona hambat yang terbentuk pada K100 lebih besar dibandingkan D100 yang merupakan ekstrak daging buah naga merah konsentrasi 100%.. Kemampuan daya hambat ekstrak kulit buah

Kegiatan Target 2017 Alokasi 2017 (Juta) Prioritas Nasional Program Prioritas Kegiatan Prioritas Dukungan PPP/ARG/KSST/MPI/API/PPBAN/RB 030 Meningkatnya pelayanan

kebiasaan berdo’a dan membaca al - Qur’an sebelum memulai perkuliahan.. terhadap perilaku mahasiswa PAI di IAIN Tulungagung ” dan

Sedangkan menurut Sri Widarwati (2000:17), irama adalah pergerakan yang dapat mengalihkan pandangan mata dari satu bagian ke bagian lain. Berdasarkan beberapa pengertian

Pada kondisi ambient, natural gas memiliki berat jenis sekitar 0,6, yang berarti bahwa uap natural gas yang jauh lebih ringan dari udara dan akan

smartphone kepada mahasiswa Yogyakarta telah membentuk ruang simulasi melalui aplikasi Instant Messengger dan jejaring sosial di smartphone sehingga mengubah persepsi