• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V Penutup A.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB V Penutup A."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

174

berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kendala teknis dan praktis yang menghambat pembelajaran PAI bisa diatasi dengan menerapkan model pembelajaran ASSURE.

2. Desain pengembangan media pembelajaran berupa media daring pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang sumber hukum Islam kelas X SMK Negeri 1 Kota Serang, yang mengacu pada model pengembangan dari borg dan gall yang terdiri dari sepuluh langkah yang disederhanakan menjadi lima tahap yaitu penelitian pendahuluan, pengembangan produk awal, validasi produk, uji coba dan tahap pembuatan produk akhir.

(2)

Produk media belajar mata pelajaran PAI kelas X SMK pada materi Sumber Hukum Islam ini dikembangkan dengan mengikuti langkah – langkah desain model pembelajaran ASSURE. Yaitu Analyze Learner, State of Objective, Select Method, Media and Materials, Utilize Media and Material, Require Student Participation, Evaluate and Revise dan Supervision.

Produk ini juga melalui tahap uji validasi dan juga tahap uji coba baik skala kecil maupun skala besar.

3. Kepraktisan produk media pembelajaran ini di Implementasikan pada pembelajaran di kelas X SMK Negeri 1 kota Serang, didapatkan hasil peningkatan yang signifikan. Berdasarkan hasil uji T terhadap hasil belajar siswa ditempat penelitian ini dilakukan, diketahui bahwa di SMK Negeri 1 kota Serang, rata – rata skor pre test adalah 70,5 dan rata – rata skor post test adalah 86, sehingga berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan rata – rata pada nilai post test setelah menggunakan media

(3)

belajar daring dengan model ASSURE serta dapat pula dinyatakan bahwa produk ini sangat praktis dan layak digunakan dalam pembelajaran. sehingga apabila melihat dari hasil penelitian tersebut bisa dikatakan bahwa pengembangan media belajar daring dengan model pembelajaran ASSURE dapat meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa,hal ini terlihat pada peningkatan hasil belajar siswa pada sekolah tersebut.

Berdasarkan hasil analisis menggunakan gain score, pada hasil nilai peserta didik SMK Negeri kelas X khususnya jurusan AKL dan AP terdapat 90 % ketuntasan hasil belajar dengan kata lain bahwa terjadi 100 % peningkatan hasil belajar antara sebelum dan sesudah menggunakan produk media belajar daring. Tingkat ketercapaian hasil belajar pada siswa SMK Negeri 1 kota Serang, adalah 20 % menunjukan peningkatan dengan kategori rendah, 70 % dengan peningkatan kategori sedang dan 10 % kategori tinggi. Dengan demikian maka

(4)

dapat disimpulkan bahwa penggunaan produk media belajar daring dengan model ASSURE pada mata pelajaran PAI materi Sumber Hukum Islam adalah efektif dalam meningkatakan hasil belajar peserta didik.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka implikasinya antara lain :

1. Produk media Daring dengan model pembelajaran ASSURE sangat bermanfaat bagi pengelolaan efektifitas pembelajaran baik pada masa pandemi dengan maupun non pandemi atau pada proses belajar mengajar normal.

Penggunaan media yang tepat dengan penerapan model yang sesuai akan menghasilkan pola pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Maka pengembangan media daring dengan model ASSURE ini dapat diterapkan disemua elemen pendidikan.

2. Implementasi pengembangan media belajar daring dengan model ASSURE telah dilaksanakan yang diawali dengan menganalisa pelajar, memilih media dan metode

(5)

yang tepat serta menentukan tujuan pembelajaran. hal tersebut memberikan dampak positif pada pengembangan media dan model – model pembelajaran berbasis teknologi. Namun karena keterbatasan media daring yang mengharuskan menggunakan Smartphone maka pengembangan produk tersebut tidak maksimal dirasakan oleh seluruh peserta didik.

C. Saran – Saran

Berdasarkan hasil penelitian, Implikasi dan kesimpulan, maka peneliti merekomendasikan hal – hal sebagai berikut :

1. Kepala sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dilingkungan SMK Negeri 1 Kota Serang, perlu melakukan evaluasi dan pembinaan terkait pengembangan produk – produk pembelajaran yang efektif dan efesien dengan cara memfasilitasi media – media pembelajaran PAI.

2. Guru Mata Pelajaran PAI dalam rangka meningkatkan kemampuan pribadi dan profesionalisme mengajar maka

(6)

perlu adanya pelatihan – pelatihan starategi dan model – model belajar berbasis teknologi guna menyesuaikan dengan kebutuhan siswa diera globalisasi dan komputerisasi serta penguatan karakter pendidik sehingga dapat memaksimalkan kegiatan belajar mengajar.

3. Pengembangan media Daring dengan model pembelajaran ASSURE sangat penting dilakukan untuk membantu siswa memahami materi pelajaran dengan mudah dan efektif. Para siswa diarapkan ikut berpartisipasi dalam pengembangan produk ini, karena dalam pembelajaran yang ideal siswa ikut menjadi subjek pembelajaran tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan observasi penulis saat melakukan kegiatan PPL. Anak terlihat cenderung pasif melakukan kegiatan bercerita di depan kelas, bahkan dalam satu pertemuan

Pendapatan total keluarga petani adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil usahatani, hasil usaha penggemukan sapi potong, dan hasil usaha lain dalam satu tahun

Kemudian untuk mahasiswa memandang seks merupakan hal yang biasa menyatakan bahwa 246 mahasiswa (79%) memandang kurang tertarik dengan seksualitas dan 252 mahasiswa

hubungan sosial dengan baik, sehingga individu akan dapat melakukan kemampuan penyesuaian. sosial tanpa

Berdasarkan Gambar 8 dapat dilihat Kecamatan Wara Selatan merupakan kecamatan dengan luas ketidaksesuaian terluas yaitu 400,63 ha dengan bentuk ketidaksesuaian terbesar yaitu

Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang intake unsur zat besi ke dalam tubuh melalui makanan, karena gangguan absorbsi, gangguan penggunaan atau terlalu banyak zat besi

angka tersebut akan mengambil matriks pada massa atom dan waktu paro yang.. telah dibuat pada baris sesuai

Simpulan dari penelitian ini yaitu mayoritas pengetahuan dan sikap siswa tentang siaga gempa bumi dalam kategori cukup, sebagian besar kesiapsiagaan siswa berada di kategori