Contents
ADrC-001
Developing Digital Library in Nanggroe Aceh Darussalam
Rita KamalasariADre-005
Assessing Aeeh-lndonesia Helsinki
PeaceMemorandum of Understanding
(MoU)in lnternational
LawM.Y. Aiyub Kadir
ADtC-007
Ulama Dan
Tanggungjawabnya pada Pembangunan Politik di Aceh
M. Hasbi AmiruddinADIC-009
irfGlobalisasi
Mediadan Serapan BudayaAsing: Analisis Semiotik
keAtas Kalangan
RemajaPasca Tsunami di
AcehCindenia Puspasari and Muhammad Fazil
ADre:011
Analisis Kontribusi dan Efektifitas Komponen Pendapatan Asli
Daerah TerhadapAnggaran Pendapatan Belanja
DaerahKabupaten Aceh
Utara Ghazali SyarnniADre-012
Virtual Universities
inthe
Eraof lnformation
andCommunication Technology
Mohammad Reza Nazari, Somayeh Moftazavi Ganji Ketab and Md Sa/leh Bin Hj F/assan
ADIC-013
Role
of
HumanResource
Managersfor Froviding Equal Employment Opportunity:
A Caseof Gender Bias Towards Women in Pakistan
AhmadADtC-014
Community Learning Centers Program for Rural Community Literacy Development
Akbar Zolfaghari and Zahra
Ajri ADrC-015
Deteetion
of Antibodies
ofAvian lnfluenza Virus to
H5n1Subtype
InPigeons in
EandaAceh
Muhammad Daud Aiyub Kadir, Erina and
MahdiAbrar
Page
t-7
8-18
L9-27
28-37
38-46
47-52
53-59
60-67
68-V4
ADtC-016
Revitalisasi dan Pengembangan Potensi Kelapa$awit
A,cehUntuk
BahanBaku Energi Alternatif Biofuel
DziqiHanifullohKurniawan and Muhammad Farid Farochi ADIC-O18
Konsep
Pasar$ehat Unggas untuk
NangroeAceh Darussalam
A/1. Nurhuda Nugraha, David Kusmawan,
Budinan
JayaDwi
Rosita and Endah Mulia NrngslliADtC-0L9
Comparison of Biodiesel with Petroleum Diesel Fuels Regarding Exhaust
GasEmissions & Health Effects and Future Scope of Biodiesel in lndia
Hitendra R. Sarode
ADrC-021
Pengaruh lnternal KonsumenTerhadap Keputusan Pembelian Kopi
diKabupaten Aeeh
Utaralkramuddin
ADIC-022
Strategi Penguatan Perempuan
dalarnPembangunan Perekonomian Subsektor
Perikanan .Aceh(Studi Kasus Agroindustri Perikanan di
Desa Meunasah KeudeeKecamatan Mesjld
RayaKabupaten Aceh
Besar)Evi
Lisna-, Agussabfi and SafridaADtC-023
lrnproving
PKHImplementation: Homeworksfor Acehnese Government
Nurina hlerdikawatiADtC-025
Kebiiakan
dan$istem Media
Era$oekarno't945-1965
Erman Anam75-82
83-93
94-100
101-109
1r0-116
tL7-L24
L25-134
ADrC-026
Pengeluaran Pembangunan,
PenaRamanModal, Ekspor dan Pertumbuhan 135-144
Ekonomi di Provinsi Aceh
AsnawiADrc-027
Terorisme di Aeeh: Analisis $osial Budaya tentang Penolakan Kultural dan 145-tS4
Politik Masyarakat Aceh Terhadap Gerakan Keagamaan
RadikalAl
ChaidarA.DIC-028
Analysis
PavernentPerformance Caused
by TheOverloading Trucks
infast Coastal Highway in Aceh Province
Herman Fithra155-164
ADrC-030
Woman Empowerment Through Group Business Development as
anAlternative Effort for Economic Reconstruction Post Tsunami
Roadto Community lndependence in Nanggroe Aceh Darussalam's Coastal
Area Nurhidayah Ningsrh, Geidy TiaraAriendi,
lsma Rosyida and Hardiyanti Dharma PeftiwiADtC-031
Kuat
Tekan Beton dengan Berbagai Metode
Perawatan Maizuar,Yulius Rief Alkhaly, Zulfahmi and SaifuddinADtC-032
The Role
of Broadcasting in Management of Natural Disasters
Mohammad Reza Nazari,
Md
SaliehBin
HiHassan and Mohd" Nizam OsmanADIC-033
Penanggulangan Osteoporosis Akibat Depresi di Kalangan Penduduk Lanjut
Usia PascaTsunami di Aceh
Nida and Murdiati Soedarno Soewarno
ADre-034
lndustrialisasi dan Konsumsi Minuman
Paladi Aceh Sebagai Minuman Peneegah lnsomnia
PascaGempadan Tsunami
Aisyah Ridho Wahyu Dianti and Rizqi Febrina
ADIC-035
Sistem Pendidikan Keprofesian Merupakan
Salah SatuAiternatif Untuk Menanggulangi
PermasalahanYang Timbul
PascaTsunami di
Aceh Sekarsarl tJtami Wijaya, Purwani Kusumawati Wijayaand
Rosiana Puspaningrum WijayaADtC-036
Pengaruh Kas,
Piutang dan Persediaan
TerhadapTotal Ekuitas
Pada Pt.Telekomunikasi Indonesia Tbk
Husaini
ADre-037
Mangrove
Elementary $chool
aseenter of Education and Community to
KeepSustainability of Mangrove Forests in Nanggroe Aceh Darussalam
Muhamad Nurhuda Nugraha, Retno Kaftikawati, Noni Husnayati and Kaleem SaleemADre-039
Planning Cardiac Emergency Medical Service With Mobile Applieation
lnAceh
RuralMuhammad Ashar
ADtC-042
Analisis Faktor Kemiskinan di
Aeeh Kasmant6s-L72
L73-779
180-i.89
r90-195
*1..' Fh
FE,.
E.
L96-2'0t
202-207
208-2t3
2L4-222
223-229
230-238
ADIC-043
Kajian
Awal $trategi Pengembangan Koperasi di
Aceh Yuli KusdiarniADrC-045
The Use
of Variogram Analysis and Ordinary Kriging lnterpolation
Methodto Describe the Distribution of Coral
Reefs ln TheWaters
lra
Gustina and Asep SaefuddinADIC-045
Syariat lslam di Aceh
Pasca UUPA:Dari Sisonansi Qanun Hingga Redikalisme
Gerakan MassaHusni
Mubarrak
A"Latief ADtC-047
The
Dynamic of Pcndok
Pesantr€nin l\ceh: Prospects and Challenges
Agung Sefryo WibowoADrC-048
Aplikasi Metode lslamic Shared Learning
{LSL)dalam Pengembangan Hutan Mangrove Berbasis Masyarakat Madani Menuju Aceh Mandiri
danBerwawasan Ekologi
Susl Susanti, Awalludin Ramdhan and Muhaemin
ADtC-049
Tinjauan Struktur Modal Ferusahaan di lndonesia (Pengujian Peckfng Arder Theory dan Irade Off Theary|
Anwar Puteh
ADIC-052
Ecological Footprint Analysis of Household: A
CaseStudy of
PekanbaruCity, lndonesia
Lin Yola and Abu Albert Mornya
ADrC-053
Impact of
Large ScaleDevelopment to the Urban Movement: A
CaseStudy of Johor Bahru City Center,
MalaysiaLin Yola and Abu Albert Mornya
ADtC-054
Meeting the Challenge of $ustainable lntegrated Shopping
Center:Proposed Designsfor
CaseStudy of Mantin,
MalaysiaLin Yola, Chiganga Douglas Gwinyai, lbrahim Sadrsu and Mubarak lbrahim Audu
ADtC-056
$tudents' Satisfaction llJith
TheFedestrian Environment ln Campus: A
Case$tudy
OfCampus Of Universiti Teknologi
MalaysiaLin Yola and Abu Albert
Mornya239-247
248-256
257-267
268-273
274-282
283-290
291-298
299-308
309-318
319-326
H if: - i:l i::!i
t..
t-
ADIC-058
Kesan Perang TerhadaP
lnstitusi
Saifuddin Yunus
Pendidikan di
AcehTimur
Students in lran
F/assan and Musa Bin Abu
327-335
345-354
355-363
400-407 ADlc-060
PotensiPengembanganMakananTradisiona!AcehdalamMembangun
Aceh PascaTsunami
'iixi
Liniiiv"h,
Manikharda and Zatit AfrahADlc-061
PengembanganlndustriMarikulturdenganPendeka.tanKlasterBerbasis
PadatKarya, sebagai Penggerak PerekJnomian Perikanan Masyarakat
PesisirAceh
YangMandiri
h;; Wirru wiaito'o
and Dendy RahmadiyansahitAotc-osg
[ii."rr Arts-CulturalVillage
as a ModelR*s
anCCulture
andthe Value of lndonesia
lntanlslamia
ADlc-062
PeneraPan Hukum
Eksistensi
Hukumlndonesia)
AnaliansYah
ADtc-063
Perspektif
Ulama FithriadY0f CommunitY Education to
SaveArts-Culture
PostTsunami Disasler 336-?44
lslam dalam Konteks Kemodernan (Tiniauan. Terhadap 364'372
Formil Pelaksanaan Syari'at lslam di Provinsi Aceh'
AcehTerhadapPengatrihanPemanfaatanTanahY{akaf373.38t
ADlc-064
Monoreli: preventive solution to sustaining valuesa and lslamic cultural 382-391
;; A""h Generation Post'Tsunami
fiiiii
ru,rubi, Yuris Setiawan and Septian SuhandonoADlc-066
-^n*r:-ari--ci
lrarrat;r< .PenanggulaganAbrasi,Erosi,danTsunamidenganoptimalisasiVegetasiagz.ggg dan Kontrol Biologis
ieztifa
Miyasyiwi and Hendra PrasetyaADlc-067
Evaruation of rnternship in Teachers colreges in saudi Arabia NasserA.
Al-FalehADlc-068
lnternet
Usageamong
Female.Undergraduate
'i;k;; ;
Nr^6v
and eh Joorabchi'
tvtd'
s atteh Hi "Hassan
408-415
KESANPERANGTERHADAPINSTITUSIPENDIDIKAN DI ACEH
TIN1URSaifuddin Yunus
Dosen pada Fakultas ltmu Sosiat dan llmu Potitik, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe Aeeh' dan ielajar phD pada Fakulti Sains Sosial dan Kemanuslan Universiti Kebangsaan Malaysia'
Bangr, Selangori MalaYsia Email : saifuddin*rnY@Yahoo. co m
327
Abstrak
lni ialah kajian mengenai "kesan peperangan terhadap institusi pendidikan"
["ii"n
init"tat, oiiaian'tan
di Aceh rimur, p-rovinsi Aceh,lndonesia.
Fokuskajian ini iaran
p'Jol
p"iuuarran komitmengury
_da.1. sikappara
pelajar yangbersekolahdisana.Pepera.ngan.yang-terjadidi.Aceh.selamahampir 30 tahun t"tun.lfiuautari
pelbigai - institusi sosial dalam masyarakatAceh tidak oupui'u"ftungsi ieubgaimana mestinya, sehingga mengakibatkan keseimbanga"
#i"i
O"i"m maiyaratat telah terganggu, sera menimbulkan[".""
niixrr,rrrrpr"
i*tituiionat. Berasaskan hujjah teori.fungsionalisme, kajian ini ,"mOufi:,iun bahawa ketika salah satu bihagian daripada institusi misvaiaxattid"i';;;ib;rfungsi
denganbaik
maka akan mengakibatkan seluruh sistem sosial dan budaya maiyarakat tidak berfungsi sepenuhnya.g;gitur"n h"l;t; ketika inititusi
pendidikan mengalami gangguan' masyarakatn""n
fur"'oipengaruni olelr kerosakan dalam sosialisasi kedua mereka1r"n"ro.i'inJituii
p6nOiOikan)' Perang yang terjadi diAceh
telahmengakibatk"r"-'ilil.i ieiolan 9rn
peranan.guru
terjejas. Prosespembelajarao Vung
i;tg"nggu selama terjadinya
peperangan telah mengakibatkanieniannyi
mutu. pendidikan di Aceh dan kanak-kanak di Aceh menjadi generasi Yang raPuh'KeYarord: Perang dan sosialisasi Pengenalan
Pendidikan nnerupakan satu
bentuk
pengasuhan. atau. lazimnya dalam sosiologi disebut
sebagai t6 iurL"ti. pe,iOiOiftan sebagai satu bentuk
sosialisasimelibatkan p",.oronro ilmu,
kepakaiandan kemlhiran, serta
aspek-aspeklainnya" Semua *ilV"trf,rt' *"iiOiOif, ahli-ahlinya
melaluipenurunan
ataupewarisan ilmu ;;G;huj .d,'n kemahirin bagi
memastikan mereka mengetahuipetnagfi-.'imu
pengetahuan. Aceh merupakan wilayah yang memiliki sejarahperang priing i;;" di-lndoneiia. Hal ini
kerana perangdi
Aeeh tidak berhentimeskipun AJen telah berada di bawah
negara merdeka (Republiklndonesia)"
Sejarahp"t"og
Ji Aceh terusberlanjut
secara periodiksampai
Acehdilanda bencana ;.fiG ;";
tsunami pada 26 Disember2004,
selanna rentangwaktu tersebut pr".;;;;;JiOit.n di
Acehpun dilaksanakan dalam
kondisikonflik bersenjata.
Perang
yang
berkepanjanganini
telah menimbulkan pelbagai kesan pada institusi- institusi sosial*"*y.i.irrt"ncerr.
sebagaimana disebutkan dalam sejarah, perang lebih banyax mengh;nturtrn
institusi-i-nstitusi sosial daripada memberikan kesan konstruktif" Maka sudah pastilah perang Aceh telah banyak memberi kesan negatif kepada kewujudan:instiiusi-instiiusi
sosial, tidak terkecuali
kesannya terhadap instiiusi pendidikanI
lili ii: ri
i:!
Aceh Development lnternational Conference 2a1 1 (ADIC 2011) 26-28 March 2011, UKM-Bangi, Malaysia
Kesan perang terhadap institusi pendidikan di Aceh tidak terbatas pada hal
fizikal semata. Secara fizikal perang Aceh dengan kerajaan lndonesia dalam, tahun sahaja (1998-2003) telah mengakibatkan lima ratusan sekolah terbakar Bahkan kesan yang lebih besar pada emosi, iaitu perasaan traunnatik dan sejumlah para pendidik dalam menjalankan
aktiviti
pengajaran diyang
kekerapan
konflik lebih tinggi. Kesan padaemosi juga
berlaku pada siswa, terutarna di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Dikalangan
para siada yang
terlibatsemra
langsung ataupuntidak
langsung dalam petabersenjata
tersebut. Halini
mengakibatkan terbentuknya sikap negatif bagi siswa dalam menjalani proses pendidikan mereka.Kajian mengenai perang Aceh
telah pernah dilakukan oleh
beberapa terkemuka, antaranyaialah
kajian Veer[2],
beliau menyimpulkan bahawaAceh dengan Belanda bukanlah setakat
pertikaian bersenjata, tetapi merupakanfokus
politik nasional,kolonial dan
internasional selama satu Tidak pernah Belanda melakukan perang yang lebih besar daripada per.ang diPerang Aceh bagi
Belanda merupakanfasa dalam memulai
dan imperialisme. Alfian[3]
dalam masyarakat yang nilai agamanya sangat mseperti masyarakat Aceh, perang yang dilancarkan oleh
kekuatanmenimbulkan ketegangan dalam masyarakat, dan ditafsirkan sebagai bahaya merosakkan nilai-nilai
masyarakat,
sebagai akibat lahirnya interpretasi berdasarkan nilai agama.lshak dan Yacob [4] menyimpulkan sepanjang tahun
1999
meskipun statusOperasi Militer (DOM) telah dilucutkan pada 7 Ogos 1998,
namun pelanggaranHAM terus
berlanjut,kerana sebenarnya perang
masih dijalankan, akan tetapi diganti dengan nama baru iaitu OperasiWibawa 1999Operasi Sedar
Renconglll (OSR).
Negaratelah
menjadiaktor
dalampembersihan
dan demoralisdsi etnik Aceh.Operasi
bumi hangus yang dilakukan oleh tentera lndonesia dalam beberapa bentuk: Pembakaran kerajaan melalui aksi.aksi siluman (kontra gerila), pembakaran pusatsasarannya adalah
sekolah-sekolahdi seluruh Aceh,
pembakarantransportasi
dan informasi dan
pembakaran terhadap pusat-pusat rakyat. Espinal[5]
menyebutkan Selepas Rejim Suharto runtuh, sistemlndonesia mulai
goyah, bahkan di
Acehpendidikan telah
gagal melaksan fungsinya, kegagalan tersebut merupakandampak
daripada pemberontakan sejak 1976 hingga 2005 dengan pemerintah lndonesia.Beberapa fakta tersebut menjelaskan bahawa perang Aceh memberikan kesan
dapat mematikan institusi
pendidikanAceh. Bahkan
kesan-kesan memungkinkan kerosakan institusi pendidikan di Aceh secara total.dilihat dari aspek tidak dapat berfungsinya institusi pendidikan di Aceh layaknya. Ketika salah satu bahagian dari institusi masyarakat tidak dapat be
dengan baik akan
mengakibatkan berlakunya ketimpanganproses
sosial sekunder, dan akan menyebabkan sesebuah masyarakat tidak mungkindan berfungsi sepenuhnya"
Emile
Durkheimdalam
Polama[6] melihat masyarakat
sebagai keorganisma yang
memiliki sistemsosial yang
tersendiri" Keseluruhan memiliki pelbagai institusi atau keperluan atau fungsi-fungsitertentu
yangdipenuhinya derni keperluan hidup anggotanya. Jika keperluan
ini
tidak dmaka akan terjadilah keadaan hidup yang bersifat patologika" Demikianlah Aeeh, di mana salah satu institusi sosialnya yang menghadapi krisis akibat adalah institusi
pendidikan. Krisis ini
memungkinkankita
beranggapanAceh Development lnternational Conference 201 1 (AD\C 2011) 26-28 March 2011, IJKM-Bangi, Malaysia
ketika
Aceh mengalami gangguan perang maka keadaan masyarakat Aceh pula dipengaruhi oleh kerosakan institusi pendidikan mereka"Konsep Perang Dan
SosialisasiPerang
adalah
tindakanyang
diambil oleh sesebuahnegara atas
nama seluruhrakyat negara itu untuk mempertahankan
maruahbangsa dari
dicerobohi, walaupun yang benar-benar berperang sebenarnya hanyalah angkatan bersenjata kedua-duapihak yang terlibat. Kerana adanya
keadaan itu,maka
sesetengahpengkaji
antarabangsamelihat
perangsebagai satu keadaan
berunda-ng-undang
yang mengizinkandua atau lebih
dari dua kurnpulanyang
bermusuhan mengadakan konflikmereka dengan menggunakan kekuatan militer.
lnilah qandgnganyang cuba
diketengahkanoteh
euencywright dalam
bukunya A studiof war l7l. lni
bermakna satu peperangan.harus
dimulakandengan
satu pengisytiharan perang secaraterbuka dan
hanya tamatjika ada
pengi-sytiharanyang ia sudah
berakhirmelalui
perjanjian tertentu.Peiang biasanla
terjadisebagai
hasilkegagalan pihak-pihak yang berkonflik
untuk menyelesaikan permusuhan mereka secara aman melaluimeja
perundingan.Bahrum (B) menyebutkan perang
mempunyai sebab musabab tertentu
dan bukanlahberlaku secara
kebetulan. Perangitu
disediakandengan teliti
dan lamasebelumnya
dari sudut politikdan
kebendaan. Perang adalah suatu tindakan untuk mendapatkan keadilan. Perang bukanlah tujuan, tujuan perang adalah damai Perangjuga
merupakan lanjutan daripada propaganda diplomasidin
propaganda lainnya melaluicara
konvensional.Di sisi
lain
perang juga dianggapsebagai
salah satu alat politik. Oleh kerana itu Linge [9] berpendapat perang harus digunakan untuktujuan
politik dan alat tersebut harus ditempatkandi
bawahtujuan
kerana kalau alat telah merosak tujuan maka alat tersebut (perang) sudah tidak berertilagi.
Makaperang
tidak boleh dipandang sebagaisatu
perkara yang berdiri sendiri tetapijuga sebagai alat politik.Beberapa sarjana
telah merumuskan bahawa perang dalaman (intemat conflict)berbeza dengan
perang saudara. Higham[10] mentakrifkan
perang saudara berdasarkan beberapaciri. Pertama, ia adalah perang terbuka
yang memiliki gemaantara
bangsa. Kedua,ia
diorganisasikanoleh
sebuah kelasyang
kuatsecara
sosial dengan matlamatuntuk
melindungi kebebasan sewenang-wenang mereka.Ketiga, kerajaan tandingan
yangditubuhkan
bukanhanya
memiliki keupayaan ekonomi, melainkan memilikisokongan
yang memadaidiripada
unittentera yang berkeupayaan untuk
menghapuskan kerajaanyang sedia
ada.Keempat, kerajaan tandingan
ini
menguasai kawasanyang
berhampiran dengankerajaan
yangsedia
ada"Kelima, tindakan
kerajaan tandingan tersebut akan diatur olehorang
profesional, kalangan aristokrat dan para tokohBerdasarkan kepada seluruh
takrifan
yang telah diberikandi
atasmaka
perangbersenjata
di
Aeeh bolehdigolongkan
kepada perangsaudara kerana
tepat denganbeberapa
keadaan danciri
yang telah dikemukakan oleh para sarjana.Pertama,
pcrang
bersenjata diAceh
terjadi antarapasukan kerajaan
lndonesiadengan
para pejuang GAM. Kedua,GAM adalah
sebuah organisasi periawanan yang diorganisasikan secara politik dan mencabar autoriti kerajaan pusat Republik lndonesiadi
Aceh.Ketiga, kekerasan
telah digunapakaioleh
kedua-dua pihak dalam perang tersebut. KeeRrpat, pemberontakan munculdaripada
warga negarayang
mahu memindahkan diridaripada pentadbiran
kerajaanJakafta.
Kelima, pcrang tersebut telah menyebabkan beribu-ribu rnangsa rnaut.i!
tii:
iti'i i.i
,ii'.i ,'l
r!
-q 329
Aceh Development lnternational Conference 201 1 (ADIC 2011) 26-28 March 201 1, UKM-Bangi, Malaysia
Rakyat Aceh yang mencintai perdamaian tidak pernah terfikir bahawa pemerintah i Republik lndonesia
di
Jakarta akan menggunakan cara-caraklasik
iaitu operasi militer untuk menyelesaikan masalah Aceh. Sebenarnya banyakcara lain
yangdapat
digunakantanpa
mengorbankan rakyat sivil yang tidak bersalah di Aceh.Perdamaian
adalah jalan terbaik yang disokong oleh
semua pihak dengan sepenuhhati
termasukkalangan
internasinal.Sedangkan sosialisasi mengikut
status dan nilai yang
Perlu [11]adalah
prosespembelajaran peranan,
pada seseorang dalam
institusi sosial.Dawi ada
Sosialisasi merupakan
suatu proses
pembelajaranyang
berterusan sepanjanghayat. la
bermuladari pemindahan norma dan
nilaidalam keluarga
sertabuiaya setempat
sesuatu masyarakat kepada kanak-kanak.Apa
yang dipelajariketika
kanak-kanak selalunyaakan
menjadipendirian atau
membentuk konsepdiri pada individu. Apabila
seorangindividu bertambah dewasa, ia
akanrnempelajari lebih
banyak perkara hasil interaksinya dengan pihak lain
yangdisebut sebagai agen-agen sosialisasi.
Sosialisasi dapat
mengubahtingkah laku awal individu untuk
diselaraskandengan
kehendak kehidupansosial
masyarakat semasa. Peranan-peranan baruakan
senantiasadipelajari dari
keeil hinggalahakhir
hayat. Oleh itu sosialisasibukanlah
sesuatuyang
"bersifat revolusi. Sosialisasi mempunyai fungsi yangpenting bagi
meneruskan kewujudansesebuah masyarakat. Semua
bentuk sosialisasisama ada
diperolehi daripadakeluarga atau
agen-agenlain
adalahpelibatkan
persoalan integrasi ke dalam rnasyarakatSecara sosiologis
proses sosialisasi dibagi kepadabeberapa
tahap. Pertamadisebut
sebagai sosialisasi permulaan (primer). Sosialisasi peringkatini
berlakupada zaman
kanak-kanak"Sosialisasi permulaan pada prinsipnya
berlaku dalamlingkungan
keluarga.la sangat penting untuk
perkembangan masa kemudian,ia
merupakan proses dimanaseorang
kanak-kanakbelajar
menjadimakhluk sosial deWasa.
Kedua
adalah sosialisasi .sekunder atau sosialisasi penyertaan.
Sosialisasi sekunder ialah prosessosialisasi
ransangan kedalam
kumpulan diluar
keluarga.,Dengan
kata
lain ia merupakan prosesbagaimana
budaya dipindahkan kepadaindividu oleh
agen-agen sosialisasiseperti institusi
pendidikan.Ketiga
ialahsosialisasi
semula atau
resoeialization"Sosialisasi semula bermaksud
proses dimana seseorangmenukarkan
atau mengalihkankonsep diri
dan cara hidupyang sedia ada
kepadayang
barudan
berbeza secara drastikdan
radikal.Soetantyo
dalam
Narwoko [12] mentakrifkan sosialisasi sebagai suatu proses yangsangat besar pengaruhnya bagi
kelangsungan keadaantertib dalam
suatu masyarakat. Hanyalewat
proses-prosessosialisasi
norrna-norma sosal yangmenjadi determinan segala keadaan tertib sosial itu
dapat diwariskan dan diteruskandari
generasike generasi.
lndividudan masyarakat
menguasaisejumlah
norma-normadi dalam dirinya bukan kerana
proses-proses yangbersifat
kodrati, melainkan memperolehnya melaluisuatu proses yang
disebutproses
belajaratau
proses sosialisasi.Lewat
proses sosialisasiindividu-individu
danmasyarakat belajar
mengetahuidan
memahami tingkahlaku
yang boleh dilakukandan
tingkahlaku yang
tidak bolehdilakukan di dalam
masyarakat.Ringkasnya melalui proses
sosialisasiwarga
rnasyarakat akansaling mengetahui peranan
nnasing-masing dalan'lmasyarakat, dan kerananya dapat
bertingkahlaku
sesuaidengan
perananmasing-masing, sebagaimana
diharapkan oleh
norma-norrnasosial yang
ada 330Development lnternational Conference 201 1 (ADIC 201 1)
March 2011, UKM-Bangi, MalaYsia
SelanjutnyamerekaakandapatSalingmenyesuaikantingkahlaku
i*r.ino
ketikamelakukan
interaksi sosial'in
sekorahsebagai
agen sosiarisasi menjadi semakin.penting
semenjakLnVu ir*" n
m Jd" n - " Seku rans-ku ransnva- 9 t-t^"11t^^d11,,.::?'b,ili1:
.,ringberkaitanmenjadipuncameningkatnyaperananseko|ah.Pertama
rkeluarsa telah
semakinkurans menlamtit. ,b?h39l3l-.T::11[. a*
,i#;'il"Oui[rn -rtruttrt
ilmuplngetriuan
telah berkembang pesat serta kompleks.boleh dianggap sebagai
agen
ibubapa,
la memberi perkhidmatan yang'bilr"tid"k;;riir'memU-erinyJ. lbu_bapa
adalah pelanggandan
penggunaL ^^^- carzarah ir rna i.!on mrrrid UntUk
ffi#ffiffi"'";r';;;;- #;;''
sexotan, j's^i- i9:,1 ,^Til'^d
,.,,u:l;1l
nbakatdanminatmereka.Serentakdenganituguru
iiiffi Hli'' ro'ill'"'i. ru'
oafi
tetan*"v".l1ll'l ?::\ :T':lj:,',:*
ffi .IL ;';;
" ; ;; ;
q ;lyl'.
x e n e o a s a n-I
?l d i th
^, 9-"I
^ I : -q : ^1" TS Ii
Iil;;.;;,",;k"iirri'
inoir.,or'-o"n oteh itu
sekolah sepatutnva menjadip"rlnJ"n"n
set-setnilai vans
jelas'.ri9:1 !"ry,^ilf^,uo1,il"o.J3i
tJr.r"'"Ur["*J--seroran ieta-n'
menjadi agensosialisasi yang
sangatPerang Terhadap
lnstitusi
Pendidikanrang yang terjadi di Aceh telah menyeret dunia pendidikan
sebagai
mangsanya' kan hanya suru ataui;;;s;
pendidi( sahajavans.me-njadl!?j!3y:iT 3:,t::i
i A";i iang
masihouiui di
bangku sbkolanluga
menjadi mangsa. Selama kAceh
bertangsung,-ierOapat
s"ebanyar z7
-orang,q91'j1l
T9:.igg:l *li
han pelajar sempat
iliangrap (ditahan), 40
orang pelajardianiaya,
30 orang iar mengalami lukat;;;i',il ;;;;s lu[a
akibat s"-t-111t'.^tlP^1:1*t^fi:1,1fl prXtilruljt,al1il'r';i'a'aliuai-p"r"."nun
sekiuar danriga
orang hirang tanpajejaK
110 guru dantenaga pendidikan menjadi korban[13]'kan sebagai investasi masa depan telah
mengalami gangguan, fa]a.u kan diibaratfan seperti trOun,saat ini
tubuh tersebut sedang dalam krisis{:ilii:ffi: #;;;';;utu"tuput rila. tinat, betapa
tanssunsjawab menshalans;;;;;;il,an plnoiii'rr" u"gii' .l"ry"h lllttl'-1.13;3'd'gi:".;*T::il'T^'i:il::
ffi:ffi"#;';.J#;;n pri, pi1',1 yans
berkbnflik. _Pendidikan adalah korban utama selainrakyat.'puii
ianuo 1998-i005sebanyak
546buah
sekolah hangusffiffir-ii;i. .;d;gi
conton- sekotah Menensah Pertama (sr\4P)Rantau
selamatdan MAN idi
nayeukoiurxry
olehsalah satu pihak yang
berkonflik, tetapi penegak hukumoi
sana sampaisaat ini tioar menemukan
pelakunya, padahali#["i"xnrah
dengan posTNl/Polri hanya 100 meter'Walaupun sekolah-sekolah sudah hancur sebahagian siswa masih mengikuti proses petajaran meskipun
ir6*
f."rOaan seadanya. P61a.ngqn$ra
GAM dan TNI/POLRI di Aceh telah meny"UrUtrn kerugian yang besar dalam.bidang pendidikan' Dengan terganggunya penOiJifan di Aceh" nnaka"satu
generasi telah rapuh, lebih jauh suatu ancaman buruk akan melanda Aceh pada
masa yang
akan datang"penghancuran institusi pendidikan adalah suatu pukulan berat ke atas masyarakat Aeeh. Dari
segi
agama pendidikan merupakan suatu kewajiban ke atas umatnya';;';;i;r;dlirhrr;i'pr[[."r, ***iliki
keistimewaan bidang bidans. pendidikan' Hatyang
sangat,";ffi[*
dengan.berlakunyaUU No.22 tahun
1999 tentangotonomi
daerah,
dae"rahlain
dlapat memanfaatkan potensi daerahnya dengan331
Aceh Development lnternational Conference 201 1 (ADIC 2011) 26-28 March 2011, UKM-Bangi, Malaysia
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan
peningkatan pendidikannya, namun Aceh memilil<i cerita lain.Gambar 1: SMP
di
Aceh Ttmur Gambar 2: MAN ldi, Aceh TimurSelama
konflik bersenjata terjadi di Aceh Timur di Madrasah Aliyah Negeri (MAN ldi Rayeuksahaja
sebanyak22
orang gurudi
telahpindah
tugas ke daerah yz lebih aman [15]. Mereka mengambil tindakanuntuk
pindah tugas demi keselama nyawamereka. lni
bukan berertibahawa
merekatidak
komited menjadiMenurut para guru
berat mata memandang,lebih
berat lagi bahu memikul.sat0 segi mereka sangat khuatir tentang keselamatan mereka tetapi dari
segi
yang lainmereka
terpaksa melaksanakan tugas walaupun di sekeliling merekasedang berkecamuk.
Keadaan
psikologi
guru yanginengajar
diwilayah
yangaman
sangatdengan
keadaan psikologiguru yang mengajar
di wilayah perang. Mereka mengajar di wilayah perangsentiasa
menghadapi masalah dalam melaksanakatugas
malah untukmata
pelajaranseperti
Bahasa lndonesia seorangguru
mesti terlebih dahulu menjelaskankepada para pelajar bahawa yang
dipelajarisekarang adalah
BahasaMelayu bukan bahasa
lnodenesia, kerana bahasa lndonesia yangselama
ini kita dengar dan kita ucapkanadalah
berasalBahasa Melayu.
Rasa tidak berminat para pelajar
untukmengikuti
pelajaranyang
berhubungkait dengan lndonesia termasuk wawasan kebangsaan (pancasila) memang beralasan;tetapi
ia telah mengakibatkan sebahagian guru merasa sangat tertekan"Kesan
Penang Terhadap Perilaku PelajarSatu lagi kesan burruk peperangan
diAceh
ialah gangguan ke atas hubungan sosial.Anak-anak
Aeeh
sudahl menjadikeras dan sukar
menyesuaikandiri
dengan , lingkungansosial,
tidak pandai mengendalikanemosi, sangat
labil, dan mereka menjadi mudah tersinggung, bahkan sering bertengkar di sekolah sesarna kawan di sekolah'[16]. Perang adalah lanjutandarieita-cita
besar segolongan orang dewasa.Orang dewasa tidak pernah sedar bahawa
ramai
kanak-kanakyang
akan menjadi i korban perang yang mereka cetuskan, yangjelas
kanak-kanak tersebut tidak tahu mengapa harusada
peperangan,bahkan
menangis kesakitanterkena
peluru,atau
menangis kerana orang yang mereka cintai telah menjadi korban dan sekolah ,tempat nnereka
belajar
telah hangus jadiabu" Semua
kejadian seperti itu harus ditanggung dengan hatiyang berat oleh pelajar - pelajar diAceh.Aceh Development lnternationa! Conference 201 1 (ADIC 2011) 26-28 March 2A11, UKM-Bangi, Malaysia
Bagi
kanak-kanak diAceh perang tidak ubah seperti
mimpi buruk yang sangatmenakutkan.
Hanya bezanyamimpi
buruksaat tidur mudah hilang
dengansendirinya
saatanak
terjagadaripada
tidur.Kesan peperangan
tidak mudah hilang seperti mimpi yangburuk. la
akanterus
membayangi anakdan
semakin nyata ketika ia terjaga daripada tidurnya.Pelajar merupakan golongan manusia yang masih memerlukan banyak bimbingan
dari guru
dan orang tua. Kesan peperangan terhadap anak yang masih duduk dibangku sekolah
jauh lebihberat
dibandingkan dengankesannya
ke atas orang dewasa. Apa yang terjadi semasa hidup kanak-kanak akan membentuk pemahaman mereka tentang lingkungan sosial dan peranan sosial mereka pada masa hadapan.Anak-anak yan$ tumbuh
dan berkembang
dalam keadaan hidupyang
penuh kekerasan lebih menyukai penggunaan kekerasan dalam menyelesaikan masalah.Pada tahun 2003 banyak perubahan telah terjadi
pada
pelajar-pelajar sekolah di Aceh.Kes
perkelahian antara pelajardi
sekolah memang sering terjadi. Tidaklah diketahui apakah ini kerana perbezaan sikap politik ataukerana
egoisme masing- masing. Yang jelas dalam menyelesaikan masalahharian
pelajar-pelajar di Aceh telah memilih cara-cara kekerasan sebagai pilihan utama.Ketika Darurat Militer (DM)
di
laksanakandi
Aceh pemerintah Jakarta sepatutnya menilai prestasinyadari segi
pemenuhan hak-hakanak.
Dalam undang-undang Republik lndonesia, jaminan perlindunganterhadap
anak jelas tertulis dalam pasal 28(b)
ayat2, yang berbunyi "setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan'berkembang,ierta
berhak atas perlindungandaii
kekerasan dan diskriminasi".Berdasarkan undang-undang tersebut
adalah menjadi
kewajiban negara untuk menjamin, melindungi, dan memenuhi hak-hak kanak-kanak termasuk untuk belajar.Untuk
kes Aceh,
pelaksanaan undang-undang perlindungananak
seperti yangtersebut
diatasmemang
belum diterapkan kerana terlalu banyak masalah besaryang
harus difikirkan oleh pihak pentadbirandi sana.
Peperangan yang teqj4diantara
tentera
lndonesia denganaskar
GerakanAceh
Merdeka(GAM)
telah memberikan kesari secara langsung keatas
pelajar-pelajar yang tinggal di sana.Sikap
pelajar diAceh
telah dipengaruhi oleh persekitaran politikmereka.
Para pelajar yang hidup di daerah berkonflik di aceh juga turut berkonflik sesama sendiri.Kesimpulan
Feperangan yang terjadi
di Aceh
telah menyebabkanpelbagai institusi
sosialdaiam
masyarakatAceh tidak dapat berjalan
sebagaimanayang
diharapkan, sehingga mengakibatkan keseimbangan sosial dalam masyarakat telah terganggu.ProseJ
pennbelajaranyang terganggu selama
berlakunyapeperangan
telah mengakibatkan rendahnya mutu pendidikan di Aceh dan kanak-kanak di Aceh akan ,menjadi generasi yang kurang berpendidikan. Faktor daerah yang tidakaman
telah 'mengakibatkan terganggunya perekonomian dalam masyarakat,akhirnya
mereka tidak dapat menyekolahkan anak mereka pada peringkat yang lebih tinggi kerana tidak ada biaya. Keadaan daerah yang tidak aman telah mengakibatkan guru hidup dalam ancamaRdan
proses pembelajarantidak
dapat dilaksanakan seeara baik.aka sangat berpatutan
jika
para sarjana sosiologi.menganggap masyarakat itu sebagaitubuh manusia yang mempunyai bahagiandan
fungsi-fungsi tertentu, jika salahsatu
bahagian mengalami gangguanmaka
bahagianyang lain
akanmennpengaruhi juga.
Kesan Beperangan telah rnempengaruhi sikap
para
pelajarterhadap
kerajaan, yang dianggap tidak marnpu menyelesaikan masalah Aceh secara bemnartabat, danmemilih peperangan sebagai alternatif penyelesaian. Hasil
penyelidikanF
ti I i
i
Aceh Development lnternational Conference 2011 (ADIC 2011) 2&28 March 2011, UKM'Bangi, Malaysia
menunjukkan bahawa ramai
para pelajar
yang tidak Setujudengan
keputusan tersebut. Feperangan yang terjadi telah mempengaruhijuga semangat nasionalismepelajar
terhadaplndonesia
para pelajar rnulai tidak suka dengan perkataan yangberbau
"kelndonesiaan", termasuk mempelajari bahasa lndonesia. Hal tersebutsangat berbahaya pada masa
hadapan lndonesiayang ingin
menciptakan keutuhan sebuah negara.Seeara umum dapat dikatakan bahawa pendidikan
di Aceh
pada masa sekarag sudahtidak
berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Kalau pendidikan diibaratkan sebagaitubuh, maka tubuh
tersebut sekarangsedang sakit dan
memerlukanperawatan segera. Perang yang terjadi selama ini di Aceh lebih
banyakmenghaneurkan institusi-institusi
sosial
daripada memberikankesan
konstruktif.KesJn peperangan terhadap institusi pendidikan di Aceh tidak terbatas pada fisikal
semata,
akan tetapi kesan yang lebihbesar
pada emosi, iaitu perasaaR traumatis dan ketakutan sejumlah para pendidikdalam
menjalankanaktiviti
pengajaran diwilayah-wilayah yang kekerapan konflik lebih
tinggi.
Peperangan bukan jalan yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan.Jika hal
inidilihat daripada
sudut pandangan fungsionalismejelaslah
bahawapeperangan telah
memberikandampak
yang sangatnegatif
terhadap institusipendidikin.
Sebagaimanayang disebutkan dalam fungsionalisme,
institusipendidikan mempunyai peranan penting dalam masyarakat terutama dalam bidang'
(i)
pengajaran,(ii)
sosialisasi,(iii)
stratifikasisosial dan (iv)
penjagaan danperlindungan terhadap kanak-kanak.
Perang yang
terjadi di Aceh telah mengganggu
peranan institusi pendidikan tersebut.Demikian juga
dengan fungsi sekolahdan
peranan guru telah terjejasakibat
perang yang terjadi selama ini. Peperangan yang terjadi telah mengakibatkan;semua sendi kehidupan dalam
masyarakat terganggu.
Peperangan yang terjadi:tidak
hanyamemberikan kesan negatif terhadap
institusi pendidikan, tetapiinstitusi ekonomi dan institusi politik juga
mengalami gangguan,' Usaha membangunkan kembalipendidikan di
Aceh memerlukan waktu yang lama dana yang sangat banyak. Semua masyarakat mengharapkan supaya peperangaR cepat berakhir. Kerana jika konflik dan peperangan terus berlangsung maka semualbentuk pembangunan tidak dapat
dilaksanakan"Dengan
keadaan amanimasyarakat dapat bersama-sama membangun kembali
pendidikanperekonomian yang telah terganggu akibat peperangan selama lebih kurang tahun.
Rujukan
t1l
Dinas Pendidikan Provinsi Nanggroe Aeeh Darussalam, 2004"121 P.V.
Veer,
Perang Aceh, Ksah Kegagatan Snouck Hurgronie, Jakarta, PT.Press, 1985
t3]
l" Alfian, Perang di Jalan Allah, Perang Aceh 1873'1912, Pustaka Sinar Jakafta,'1987.t4]
O.S. lshak dan A. Yaeub" lvlenjaring haritanpa airmata,
catatan peristiwa kekerasan Aceh sepanjang tahun 7999, Ksalisi NGOl-lAM
Aceh, BandaAceh,
2000.tsl
E. Espinal, lslamand
Nation, Seperafrsf Rebellion ln Aceh /ndonesr'a, NUS Singapore,2009, 1t6]
M.M. Polama, Soslologl kontemporer, Raja Grafindo Persada, Jakanta, (2003)53.t7l
C.Warija,
PergolakanAntara
Eangsa, Perkembangan dan lsu Utama Seiak AMK InteraksiSdn. Bhd, Kuala tumpur, (1989) 153.l8l
tel
Aceh Development lnternational Conference 2011 (ADIC 2011) 2*28 March 201 1, IJKM-Bangi, Malaysia
D. Baharum
,
Ferang Dunia Kedua dan Asia, Agensi Penerbitan Nusantara, PetalingJaya,
(1982) viL.A" Linge, Matapetaka dibumi sumatera. PT. Kemala sari lnterprice, Medan' (1993) 83- 84.
t10l R. Hingham,
civit
warsln
The Twentieth century, University Pressof
Kentucky'New
York,
(1972) 2.[11] A.H. Dawi, Penfeo rian sosiologidan pendidikan. 2, Quantum
Books, Taniong
M-alim'(2002) 76-78"
t12l D. Nanroko & B' Suyanto, Sosio/ogi Ieks Pengantar Jakarta, (2004) 54-55.
[13] Dinas Pendidikan Aceh Timur, 2004' [14] Dinas Pendidikan Provinsi NAD, 2004'
[15] Temubualdengan Drs, Bakhtiar, Kepala MAN ldi Rayeuk' [16] Temubualdengan Alfian, S' Pd Guru MAN ldi Rayeuk'
dan Terapan, Prenada Media'
335