• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of BUKU PANDUAN PENGGUNAAN PINHOLE DAN HAKI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of BUKU PANDUAN PENGGUNAAN PINHOLE DAN HAKI"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ffiPUBLIK ItOOitlEgA

KEIIENTEBIAI{ HUKUiI Dtl,l HAK ASASI irA},lUgA

SURAT PENCATATAN

CIPTAAN

klam rangka pdidurBan cirtaan di Udarq ilmu pe*gdahran, ssti dan sastra berdeadqn UndangrUrdang lbmor I

Tahun 2014 tertarg Hdt Opta, dengan ini moeraprkan:

hbnpr dan tarpgal perrohonan PerrciptE

Nama Aafilat

EC0020'2@32V,17 Jufi2W

Kewarganegaraan Pemegang H.t Clp(a

Narna Aarmt

: II. Akim, S.Pd.l., tl-P4 Abu YzU Rdsaldhk

: Drsun Vl, Sidornulp B Biru-triru, Ddi Serdang, Sunratera Lltara, ms58

: lndonesia

Tarqgal da't terpat diurnwnkan untd< pertarna kali d wtayah ln6nesia dau di luar wilayah ldoresia

JanSka waktu pelirdurBan

tlriversils ildnrrndiydt Sumabra t.lara

Jl. Kap{en fitrchtar Basd ltlo. 3 GluErr Darat ll. [4edan Timlr, Mdan, Surmtera Utara,20238

lrdonesia

Brku PalduadPetunidr

knduan Pengguman Pln tlole (Kanen Lr6arg Jrum) olF

rffiu

20 Desenber 2019. di tt&dan

t{ornor pffcatdan

BeAaku sebma 50 (lina puh}t) tdtun s{ak Optaan tersehrt pertarna kali dilakdran Perqnrmurnan.

mfis287

adahh benar ber&saftan keterar€m yang dberkan oleh Peruhon.

Surd Pencatatan Hak Opta dau poduk Hak terkait iri sesuai derBan Pasal 72 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Gpta.

a.n MENTEBI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DHEKru R JEISERAL KEKAYAAN INTELEKTUA

&. Freddy Hards, S.H., LL.M.. ACCS.

NlP. 1966111819161001 lGurarganegaman

JenisCli@an

JdulCi@an

(2)

LAI'PIBAN PEiICIPTA

'l Dr.l&in, S.Pd.t, MPd

2 AbJ Yazk, Baisd

3 tloE ArEqrdr{

Du$n Vl, Sirorrulyo B Bhr-t*u

Jl. tu4era D.jsun ll. BatarE Kds Pskan. BdarE K[is Jl. Taman Bdrqia LK I, TanjwE lhruhk Hilir, Fantutan

F- ,lami

a

I

(3)
(4)
(5)

PANDUAN

PENGGUNAAN PINHOLE

Dr. Akrim, M.Pd.

Abu Yazid Raisal, M.Pd.

Nova Anggraini, S.Pd.

(6)

DAFTAR ISI

A. PENGANTAR B. DEFINISI PINHOLE C. SEJARAH PINHOLE

D. PERKEMBANGAN PINHOLE DI INDONESIA E. PRINSIP KERJA PINHOLE

F. BAGIAN-BAGIAN PINHOLE

G. TATA CARA PENGGUNAAN PINHOLE H. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

(7)

A. PENGANTAR

Alhamdulillah, buku “Panduan Penggunaan Pin Hole” ini telah rampung dan dapat diterbitkan. Panduan ini disusun adalah guna memudahkan para pelajar dalam mempraktikkan instrumen pembelajaran klasik ini secara mudah dan sederhana.

Seperti diketahui, alat ini merupakan cikal-bakal kamera digital modern yang digunakan hari ini. Dengan menggunakan dan mengenal alat ini sejatinya kita kembali mengenal dan mengenang bagaimana sebuah produk dan keilmuan itu berkembang, dimana di dalamnya terdapat proses dan uji coba berulang-ulang, sesuai kecakapan orang-orang yang menekuninya dan didukung dengan fasilitas dan atau sarana yang ada ketika itu.

Panduan ini sendiri disusun selain sebagai panduan penggunaan Pin Hole, juga dalam rangka mengenalkan kepada masyarakat tentang arti penting uji coba keilmuan yaitu dengan menerapkan kerja keras dan kerjasama.

(8)

Akhirnya, kami dari tim penulis mengucapkan selamat membaca dan mempraktikkan alat ini, mudah- mudahan bermanfaat dalam mengembangkan kreasi keilmuan.[]

Tim Penyusun

(9)

B. DEFINISI PINHOLE

Pin Hole atau disebut juga Kamera lubang jarum adalah kamera yang paling sederhana, kamera tersebut terdiri dari kotak cahaya, beberapa film, dan sebuah lubang jarum. Lubang jarumnya merupakan sebuah lubang yang sangat kecil yang sederhana, seperti ketika jarum melubangi sehelai alumunium foil yang tebal.. Pin Hole atau Kamera lubang jarum berasal dari penemuan teori pembentukan citra melalui sebuah lubang kecil dari seorang ilmuwan cina yang bernama Mo Ing pada abad ke- 5 SM.Ia menulis “… sinar bergerak melalui garis lurus dan suatu objek akan memantulkan sinar ke segala penjuru”.Pada prinsipnya, kamera yang bekerja berdasarkan teori optis, cahaya yang lolos melalui lubang kecil, kemudian diproyeksikan pada bidang datar dan terbalik.

(10)

C. SEJARAH PINHOLE

Sejarah kamera Pin Hole tidak terlepas dari seorang filsuf dari china yang bernama Mo Ti (ke-5 SM) mendapati refleksi gambar di luar ruangan melalui lubang kecil (pinhole) ke dalam ruangan yang gelap. “Tragedi”

pinhole (lubang jarum) itu menarik minat banyak ilmuwan.

Gambar 2

(11)

Salah satunya pada abad ke-4 SM, Aristoteles.menyampaikan bahwa “mengapa setelah melalui celah segi empat (misalnya anyaman), sinar matahari tidak membentuk segi empat, melainkan bundar

“Selama 16 abad, jawaban atas persoalan tersebut tidak ditemukan. Teknologi fotografi sederhana mulai terungkap pada abad ke-10 M, seorang ahli fisika dan matematika berkebangsaan Arab bernama Ibnu Al- Haitam yang juga dikenal sebagai Alhazen, mencoba membuat formasi bayangan untuk membuktikan bahwa cahaya mengikuti garis lurus, dengan melakukan percobaan menjajarkan tiga lilin lalu meletakan sebuah layar berlubang kecil di antaraketiga lilin dengan dinding, dengan menyimpulkan terbentuknya bayangan melalui sebuah lubang kecil. Selain itu Alhazen juga menjelaskan cara melihat gerhana matahari menggunakan ruangan gelap. Ruangan tersebut dilengkapi dengan sebuah lubang kecil (pinhole ) yang menghadap matahari.

Untuk pertama kalinya, prinsip kerja Alhazen berhasil ditemukan oleh Reinerus Gemma-Frisius (1545),

(12)

seorang ahli fisika dan matematika dari Belanda yang diterapkan pada prinsip kamera obscura. Kamera obscura adalah kamera pertama yang menggebrak dunia fotografi ( Kamera = ruangan, obscura = gelap ). Bagian kamera ini adalah sebuah kamar gelap tertutup yang hanya memiliki lubang kecil (pinhole). Cahaya hanya masuk melalui lubang kecil tersebut. Jika kamera dihadapkan pada benda yang diterangi cahaya, pada dinding kamera yang berhadapan dengan lubang akan terbentuk gambar proyeksi terbalik dari benda tersebut.

Percobaan pun banyak dilakukan oleh para ahli dimasa itu, mulai dari astronom sampai ke ahli matematika, bahkan pada tahun 1452-1519 Leonardo da Vinci juga telah memanfaatkan kamera tersebut untuk mewujudkan karyanya. Model rancangan kamera obscura inilah yang menjadi lambang (icon) PinHole , yang juga di sebut sebagai nenek moyangnya kamera..

(13)

D. PERKEMBANGAN PINHOLE DI INDONESIA

Pin Hole merupakan versi sederhana dari sebuah kamera modern saat ini di Indonesia sendiri, Pin hole lebih dikenal dengan sebutan kamera lubang jarum.

Kemunculannya diawali oleh seorang fotografer asal bandung bernama Ray BachtiarDrajat. Berawal dari dirinya yang berhasil memotret pagar depan rumah tinggal dengan menggunakan KLJ kaleng susu 800 gram dengan negatif kertas Chen Fu, Ray kemudian menuliskan pengalamannya di media GFJA (Galeri Foto Jurnalistik Antara) tahun 1997, Photo Copy.

Selanjutnya digelarlah workshop perdana pada 2001 di lokasi pembuangan sampah Bantar Gebang dengan asisten instruktur Loepy Naden, didukung Galeri i-see, dan disponsori Kedutaan Belanda. Akhirnya, September tahun 2001 dibantu Jasmani dan Budi Rahardjo, terbitlah buku “Memotret dengan Kamera Lubang Jarum” terbitan Puspaswara. Hasilnya, terbit buku “Memotret dengan Kamera Lubang Jarum”. Kamera Lubang Jarum (KLJ) adalah sebutan pinhole kameralantaran konsep dasar inovasinya berbeda. Ray

(14)

bertekad mensosialisasikan “seni proses” ke seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Di sinilah perbedaan Ray dengan para profesional fotografer yang pada saat itu sudah bahkan lebih dulu menggunakan pinhole kamera.

Teknik pun seakan-akan tak jadi soal, yang penting adalah masalah mengasah rasa. “Secukupnya”. Itulah konsep awal dari gerilya panjang yang sambung-menyambung:

Jawa, Bali, Makassar. Hingga pada 17 Agustus 2002, Ray mengumandangkan proklamasi berdirinya Komunitas Lubang Jarumdi Indonesia atau yang lebih dikenal dengan sebutan KLJI

E. PRINSIP KERJA PINHOLE

Pada prinsipnya cara kerja pinhole atau kamera lubang jarum adalah sebuah kamera yang terdiri dari lubang kecil sebagai lensa dan ruang film dimana tempat munculnya gambar.

Gambar terbentuk karena ketika sinar (cahaya) itu masuk melalui lubang kecil, bayangan benda yang berada di luar terpantulkan ke ruang film sehingga membentuk

(15)

Gambar. 3 Prinsip Kerja Pin Hole

Pada pin hole atau kamera lubang jarum, fokus suatu obyek tergantung besar dari lubang yang dibuat. Jika lubang yang terlalu besar akan membuat bayangan menjadi kabur namun jika lubang kecil gambar yang terlihat fokus namun tidak terang. Kamera ini hanya bisa digunakan untuk sasaran atau objek yang diam dan terang saja. Untuk jumlah lubang sendiri jika lubang lebih dari satu maka gambar yang terbentuk menjadi exposur ganda (sebanyak lubang yang ada).

(16)

F. BAGIAN-BAGIAN PINHOLE

Pada dasarnya Pinhole atau Kamera Lubang Jarum (KJL)memiliki empat bagian yaitu:

a. Lensa. Lensa KJL adalah tempat terdapatnya celah cahaya, yang biasanya terbuat dari bahan yang sederhana.

b. Celah cahaya. Celah cahaya ini adalah tempat masuknya cahaya dari luar yang mengenai film, celah cahaya ini dapat disetarakan dengan diafragma (aperture) pada kamera berlensa.

c. Ruang Film. Ruang Film adalah bagian dalam kamera yang redup cahaya, biasanya di cat dengan warna gelap.Ruang tersebut digunakan untuk menyimpan film/kertas negatif.

d. Jepretan atau penutup celah cahaya.

Untuk jepretan ini hampir sama dengan shutter yaitu untuk menutup dan membuka celah cahaya.

(17)

F. TATA CARA PENGGUNAAN PINHOLE

Dalam prosedur penggunaannya , ada dua cara yaitu yang pertama kamera lubang jarum yang dapat diamatai langsung hasilnya dan yang kedua adalah lubang jarum yang menggunakan kertas foto sehingga memerlukan waktu untuk melihat hasilnya.

(18)

Gambar 4, Pinhole yang dapat diamati langsung

(19)

a. Pengamatan langsung

• Pegang kamera dan arahkan lubang pada objek yang ingin dilihat

• Lihat hasil menggunakan sebelah mata diletakkan pada lubang intip yang ada di pinggir kamera

b. Menggunakan kertas foto

• Pasang kertas negatif kedalam kamera dengan catatan posisi permukaan kertas yang mengandung emulsi menghadap kearah lubang.

(20)

• Cari obyek yang akan di ambil, jarak antara kamera dengan objek sangat tergantung pada besar atau kecilnya objek yang akan diambil dan sebaiknya objek yang diambil adalah obyek yang diam/tidak bergerak.

(21)

• Buka penutup lensa selama 30 detik jika langit sangat cerah sedangkan jika langit tidak begitu cerah bisa 1 menit atau lebih, selama proses pemotretan upayakan posisi kamera stabil

• Setelah pemotretan selesai, kamera dibawa kekamar gelap untuk proses pencetakan foto.

(22)

G. PENUTUP

Demikianlah “Panduan Penggunaan Pin Hole ini.

Mudah-mudahan buku panduan sederhana ini berguna bagi masyarakat, terutama kalangan pelajar (sekolah).

Mudah-mudahan juga alat ini dapat dikembangkan sebagai bagian dari inovasi dan kreasi siswa di sekolah.

Dalam penyusunan buku panduan ini tentunya terdapat banyak kekurangan, karena itu tim penulis mohon maaf, mudah-mudahan di masa yang akan datang akan dapat disempurnakan lagi.

Selanjutnya, demi perbaikan dan kelengkapan buku panduan ini, tim penulis dengan senang hati menerima kritikan dan masukan yang konstruktif demi perbaikan buku ini.

(23)

DAFTAR PUSTAKA

David, dkk. 2011. Ensiklopedia Sains. Yogyakarta : Kanisius.

Eko Syahputro, Rudy. 2013. Kamera Lubang Jarum.

http://belajarbarengole.blogspot.com/2013/06/kam era-lubang-jarum-pinhole.html. di akses tanggal 1 Feburari 2019

Betacanturia. 2017. Sejarah Fotografi.

https://mainkesinidong.wordpress.com/2017/04/11 /pinhole-camera-kamera-lubang-jarum/. di akses tanggal 1 Februari 2019

Suci. 2015. Makalah Kamera Lubang Jarum.

https://suciramayanti.wordpress.com/2015/12/22/

makalah-kamera-lubang-jarum/. di akses tanggal 29 januari 2019

Rahayu, Septri. 2013. Optics Physics.

https://opticsphysics.weebly.com/pinholers. di akses tanggal 31 Januari 2019

(24)
(25)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

(1) Pembinaan Jabatan Fungsional PEH yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal yang membidangi pengendalian ekosistem hutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)

Health of society in location around TPA Cipayung in general, suffering diare, fever, skin infection and ispa.The result of Analysis Hierarchy Process (AHP) showed that (1)

Sedangkan apabila dalam cairan intrasel terdapat penambahan hasil metabolisme yang bersifat basa, maka akan bereaksi dengan ion. dihidrogen fosfat sehingga menghasilkan

Bank menyadari pentingnya memiliki para karyawan berkualitas yang dapat beradaptasi dengan cepat terhadap kondisi eksternal, perubahan arah dan pengembangan bisnis BCA serta

B1C465 Sistem Informasi Manajemen 4 Sunu Widianto, SE., MM B1B433 Topik Khusus Ekonomi Keuangan 1 Dr.Nury Effendi, SE, MA.. B1B433 Topik Khusus Ekonomi Keuangan 1 Tito Dimas

Eutiroidisme adalah suatu keadaan hipertrofi pada kelenjar tiroid yang disebabkan stimulasi kelenjar tiroid yang berada di bawah normal sedangkan kelenjar