centrino
DOKUMEN 1
DOKUMEN 1
KURIKULUM
KURIKULUM
SMP NEGERI 1
SMP NEGERI 1
SLAWI
SLAWI
(KURIKULUM 2013)
(KURIKULUM 2013)
KABUPATEN TEGAL
PROPINSI JAWA
TENGAH
TAHUN PELAJARAN
2014/2015
Jl. Prof. Moh Yamin No.32
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, kami seluruh stakeholder SMP Negeri 1 Slawi telah dapat menyelesaikan penyusunan Kurikulum SMP Negeri 1 Slawi tahun pelajaran 2014/2015. Kurikulum ini disusun oleh seluruh komponen yang ada di sekolah diantaranya Guru, Kepala Sekolah, Komite Sekolah yang penyusunannya tetap berpedoman pada dasar hukum pelaksanaan pendidikan yaitu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, Permendikbud No. 54 tahun 2013 tentang SKL, Permendikbud No. 65 th 2013 ttg Standar Proses, Permendikbud No. 66 th 2013 ttg Standar Penilaian, Permendikbud No. 68 th 2013 ttg ttg KD dan Struktur Kurikulum SMP-MTs. Hal tersebut dikarenakan SMP Negeri 1 Slawi merupakan sekolah sasaran implementasi Kurikulum 2013.
Kurikulum ini adalah sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 1 Slawi tahun pelajaran 2014/2015, yang berisikan Pendahuluan ( Rasional, Visi, Misi, Tujuan Pendidikan ), Pengertian Kurikulum, Analisis SWOT , Struktur Kurikulum, Kalender Pendidikan, Pengembangan Silabus dan Penutup.
Kami menyadari bahwa kurikulum ini masih belum sempurna dan belum bisa menjawab semua permasalahan pelaksanaan pembelajaran di SMP Negeri 1 Slawi, oleh karen itu saran dan usul sangat kami harapkan untuk penyempurnaan kurikulum pada tahun berikutnya.
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN
Kurikulum SMP Negeri 1 Slawi Tahun Pelajaran 2014/2015 ini telah diteliti dan disahkan penggunaannya pada :
Hari : ……… Tanggal : ………
Menyetujui, Kepala Sekolah Ketua Komite Sekolah
SURATA,S.Pd. SLAMET,S.Pd.
NIP.196411151986011001
Mengetahui
Kepala Dinas DIKPORA Kabupaten Tegal
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Halaman Judul ………. 1
Kata Pengantar ………... 2
Halaman Pengesahan ……… 3
Daftar Isi ………... 4
Bab I. VISI DAN MISI A. Rasional ... 5
B. Dasar ... 8
C. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ……….. 9
D. Analisis SWOT ……….. 10
E. Tujuan Pengembangan Kurikulum ... 11
F. Prinsip Pengembangan Kurikulum ... 12
Bab II. MUATAN KURIKULUM A. Struktur Kurikulum. ……….. 15
B. Muatan Kurikulum ……….. 17
1. Mata pelajaran ……….. 17
2. Kegiatan Pengembangan Diri ……… 20
3. Beban Belajar ……… 27
4. Ketuntasan Belajar ……… 29
5. Kenaikan Kelas dan Kelulusan ……… 29
6. Mutasi dan Kepindahan Siswa ……… 30
Bab III KALENDER PENDIDIKAN A. Alokasi Waktu. ……… 31
B. Penetapan Kalender Pendidikan ………. 32
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
1. Pengertian Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua dimensi tersebut.
2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut: a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area
(AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment
(PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.
b. Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:
2)pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3)pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4)pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
5)pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
6)Pola pembelajaran alat tunggalmenjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;
7)pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
8)pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan 9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut:
1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif;
2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan
e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.
B. Dasar
Pelaksanaan penyusunan Kurikulum SMP Negeri 1 Slawi landasan hukum yang digunakan sebagai pedoman adalah :
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, jo. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah; 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun
2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah; 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun
2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs; 7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun
2013 tentang Implementasi Kurikulum;
8. Peraturan Gubernur Nomor. 423.5/5/2010 tentang Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal (Bahasa Jawa) untuk Jenjang Pendididkan SD/SDLB/MI,SMP/SMPLB/MTs Negeri dan Swasta Provinsi Jawa Tengah.
C. Visi, Misi dan tujuan
1. Visi : BERIMAN,BERTAQWA,UNGGUL DALAM PRESTASI, MULIA DALAM BUDI PEKERTI DAN SEHAT JASMANI, CINTA LINGKUNGAN HIDUP DI ERA GLOBAL
2. Misi : .
1. Mengoptimalkan Pembelajaran dan Bimbingan sesuai jadwal. 2. Menumbuhkan suasana religius dalam setiap kegiatan di sekolah.
3. Menumbuhkan semangat meraih prestasi secara intensif kepada semua warga sekolah.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan extra dan intra kurikuler. 5. Mendorong dan membantu semua warga sekolah terutama mengenali
potensi dirinya agar dapat berkembang dengan optimal.
6. Menumbuhkembangkan kepercayaan kepada semua warga sekolah agar berlaku disiplin dan berbudi pekerti yang luhur sesuai dengan budaya Bangsa.
7. Mengoptimalkan peran Komite Sekolah untuk kemajuan sekolah. 8. Menumbuhkan budaya hidup bersih.
9. Menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih.
3. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada tujuan umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut .Sedangkan secara khusus, sesuai dengan visi dan misi, serta tujuan sekolah, SMP Negeri 1 Slawi pada akhir tahun pelajaran 2014/2015, sekolah mengantarkan siswa didik untuk:
a. mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered learning), antara lain CTL, PAKEM, dengan mengimplementasikan Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) serta layanan bimbingan dan konseling;
c. memperoleh kejuaraan olympiade sains tingkat nasional;
d. melestarikan budaya daerah melalui MULOK bahasa daerah dengan indikator; 85%siswa mampu berbahasa Jawa sesuai dengan konteks; e. menjadikan 85% siswa memiliki kesadaran terhadap kelestarian
lingkungan hidup di sekitarnya;
f. memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan lewat kegiatan Pramuka.
g. meraih kejuaraan dalam beberapa cabang olah raga di tingkat propinsi h. memiliki jiwa toleransi antar umat beragama dan melaksanakan ibadah
sesuai dengan agama yang dianutnya. i.
D. Analisis SWOT
ANALISIS SWOT IMPLEMENTASI
PERMENDIKBUD NO. 54, 65, 66 DAN 68 TAHUN 2013 Di SMP Negri 1 Slawi Kabupaten Tegal
Provinsi Jawa Tengah
No Fungsi dan Faktor Kondisi Ideal Kondisi Nyata SiapKesiapanTidak 1 Fungsi Perencanaan
KTSP
1. Faktor Internal
1.1 Komite Sekolah
1.2 Pendidik
1.3 Tenaga Kependidikan
1.4 Sarana dan Prasarana
Mendukung (80%) dan mengajar sesuai dengan latar belakang
pendidikannya.
berijasah < D-3 (8 %)
Belum lengkap dan memadai
v
v
v
v
1.5 Biaya Tepenuhi Belum semuanya
terpenuhi v
No Fungsi dan Faktor Kondisi Ideal Kondisi Nyata SiapKesiapanTidak
2.1 Dinas Pendidikan Kota /Kab. 2.2 Dewan Pendidikan 2.3 Organisasi Profesi
2.4 Lingkungan Masyarakat
2.1 Dinas Pendidikan Kota /Kab.
2.2 Dewan Pendidikan 2.3 Organisasi Profesi
2.4 Lingkungan Masyarakat
3 Fungsi Evaluasi Pelaksanaan KTSP
1. Faktor Internal 1.1 Komite Sekolah 1.2 Pengawas Sekolah 1.3 Sarana dan Prasarana
1.4 Biaya
2. Faktor Eksternal 2.1 Dinas Pendidikan
Kota /Kab. 2.2 Dewan Pendidikan 2.3 Lingkungan
Masyarakat
F. Tujuan Penyusunan Kurikulum SMP Negeri 1 Slawi
Tujuan Penyusunan Kurikulum SMP Negeri 1 Slawi adalah : 1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum dikembangkan yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Kurikulum dikembangkan agar memungkinkan pengembangan
dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
3. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan dengan teknologi dan seni.
5. Dinamika perkembangan global
Kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain
6. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum dikembangkan untuk mendorong wawasan dan sikap
kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMP Negeri 1 Slawi. Kurikulum dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan cirikhas SMP Negeri 1 Slawi.
8. Sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMP Negeri 1. Kurikulum dikembangkan untuk dijadikan pedoman kegiatan
pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Slawi termasuk didalamnya untuk penyusunan RPS dan RKAS
(Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah)
G. Prinsip Pengembangan Kurikulum
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungan secara nasional maupun internasional.
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab baik nasional maupun internasional.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum SMP Negeri 1 Slawi dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak deskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan gender secara global
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni Kurikulum SMP Negeri 1 Slawi dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni baik nasional maupun internasional
4. Relevan dengan kebutuhan hidup
Pengembangan kurikulum SMP Negeri 1 Slawi dilakukan dengan melibatkan stake holders untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan hidup, kalangan dunia usaha dan dunia kerja baik nasional maupun internasional.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum SMP Negeri 1 Slawi mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum SMP Negeri 1 Slawi diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
tersebut harus saling mengisi, memberdayakan sejalan dengan falsafah negara kita Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI
8. Mampu bersaing di dunia Internasional
BAB II
MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: a. Kompetensi Inti-1 (KI- 1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Slawi dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 1: Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Slawi
alam dalam jangkauan
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
a. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI- 1;
b. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
c. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan
d. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
B. MUATAN KURIKULUM 1. Mata pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan matapelajaran dan alokasi waktu untuk Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Slawi sebagaimana tabel berikut.
Struktur Kurikulum SMP Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal
Komponen Kelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 3 3 3. Bahasa Indonesia
Komponen Kelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 5 5
7. Bahasa Inggris 4 4
B. Mata Pelajaran
9. Seni Budaya 3 3 10. PendidikanJasmani, Olahj Raga,
dan Kesehatan 3 3 11. Prakarya 2 2 12. Bahasa Jawa 2 2
B. Bimbingan Konseling C. Pengembangan Diri
a. Bahasa Inggris
Story Telling
speech Contest b. Karya Ilmiyah remaja c. Olimpiade
Olimpiade IPS
Olimpiade Astronomi
Olimpiade Biologi
Olimpiade Fisika
Olimpiade Matematika d. Bahasa Indonesia
Sinopsis dan Mading
Puisi (Baca dan Cipta) e. Keagamaan
f. Marching Band
g. Olahraga dan Seni Budaya
Karawitan
Basket
Komponen Kelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX
Panahan
Musik (nyanyi tunggal)
Desain Grafis
Lukis
PMR
Bulu Tangkis
Bola Volley
Seni Tari
PKS
Paduan Suara h. Pramuka i. Upacara
Jumlah 40 40
Keterangan:
Matapelajaran Bahasa Jawa adalah muatan lokal Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor. 423.5/5/2010 tentang Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal (Bahasa Jawa) untuk Jenjang Pendididkan SD/SDLB/MI,SMP/SMPLB/MTs Negeri dan Swasta Provinsi Jawa Tengah.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Menengah Pertama/ Negeri 1 Slawi antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
Matapelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Bahasa Daerah sebagai muatan lokal diajarkan secara terpisah karena daerah merasa perlu untuk memisahkannya. SMP Negeri 1 Slawi menambah 2 jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan.
2. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan konseling dankegiatan ekstrakurikuler.
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan tidak terprogram.
a. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini.
Kegiatan Pelaksanaan
pendukung konseling Kelompok: tatap muka guru BP masuk ke kelas
Ekstrakurikuler Kepramukaan PMR
UKS KIR Olah raga Kerohaniaan
Seni budaya/sanggar seni Kesehatan reproduksi remaja Latihan dasar kepemimpinan
b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat
Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus
Memberi dan menjawab salam
Meminta maaf
Berterima kasih
Mengunjungi orang yang sakit
Membuang sampah pada tempatnya
Menolong orang yang sedang dalam
Mengambil sampah yang berserakan
Cara berbicara yang sopan
Mengucapkan terima kasih
Meminta maaf
Menghargai pendapat orang lain
Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang berbeda
Kegiatan Contoh
Penugasan peserta didik secara bergilir
Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada peraturan)
Memberi salam ketika bertemu
Berpakaian rapi dan bersih
Menepati janji
Memberikan penghargaan kepada orang yang berprestasi
Berperilaku santun
Pengendalian diri yang baik
Memuji pada orang yang jujur
Mengakui kebenaran orang lain
Mengakui kesalahan diri sendiri
Berani mengambil keputusan
Berani berkata benar
Melindungi kaum yang lemah
Membantu kaum yang fakir
Sabar mendengarkan orang lain
Mengunjungi teman yang sakit
Membela kehormatan bangsa
Mengembalikan barang yang bukan miliknya
Antri
Mendamaikan
Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan SMP adalah sebagai berikut ini.
Jenis Pengembangan Diri Nilai-nilai yangditanamkan Strategi
A. Bimbingan Konseling
(BK) Kemandirian Percaya diri
Kerja sama
Demokratis
Peduli sosial
Komunikatif
Jujur
Pembentukan karakter atau kepribadian
Pemberian motivasi
Bimbingan karier B. Kegiatan
Jenis Pengembangan Diri Nilai-nilai yang
ditanamkan Strategi Kerja sama
Rasa Kebangsaan
Toleransi
Peduli sosial dan lingkungan
Cinta damai
Kerja keras 2. UKS dan PMR Peduli sosial
Toleransi
Disiplin
Komunikatif
Latihan terprogram
3. KIR Komunikatif
Rasa ingin tahu
Kerja keras
Publikasi ilmiah secara internal 4. Olahraga Sportifitas
Menghargai
Melalui latihan rutin (antara lain: bola voli, basket, tenis meja, badminton, pencak silat, outbond)
Perlombaan olah raga
5. Kerohanian Religius
Rasa kebangsaan
Cinta tanah air
Beribadah rutin
Peringatan hari besar agama
Cinta tanah air
Semangat kebangsaan
Latihan rutin
Mengikuti vokal grup
Jenis Pengembangan Diri Nilai-nilai yang
ditanamkan Strategi Tanggung jawab
Rasa ingin tahu 8. Kepemimpinan Tanggung jawab
Keberanian
Cinta tanah air
Peduli lingkungan
Peduli sosial
Keteladanan
9. Festival sekolah Kreativitas
Etos kerja
Tanggung jawab
kepemimpinan
Kerja sama
Pasar seni
Pagelaran seni atau musik
Pameran karya ilmiah
d. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
bangsa ada dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks. Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator). MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan
adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)
e) Jadwal Kegiatan
NO JENIS PENGEMBANGAN DIRI HARI PUKUL 1 BAHASA INGGRIS
a. STORY TELLING Senin 14.00-15.30 b. DEBATE IN ENGLISH Selasa 14.00-15.30 c. SPEECH CONTEST Senin 14.00-15.30 2 KARYA ILMIAH REMAJA ( KIR ) Senin 14.00-15.30 3 SCIENCE CLUB
4 OLIMPIADE
a. OLIMPIADE IPS Senin 14.00-15.30 b. OLIMPIADE ASTRONOMI Senin 14.00-15.30 c. OLIMPIADE BIOLOGI Selasa 14.00-15.30 d. OLIMPIADE FISIKA Rabu 15.00-17.00 e. OLIMPIADE MATEMATIKA Jum`at 13.00-14.30 5 BAHASA INDONESIA
a. SINOPSIS DAN MADING Senin 14.00-15.30 b. PUISI ( BACA DAN CIPTA ) Senin 14.00-15.30 6 KEAGAMAAN Selasa 14.00-15.30 7 MARCHING BAND Selasa 14.00-15.30 8 OLAH RAGA DAN SENI BUDAYA
NO JENIS PENGEMBANGAN DIRI HARI PUKUL e. MUSIK ( NYANYI TUNGGAL ) Rabu 15.00-17.00 f. LUKIS Rabu 15.00-17.00 g. PMR Rabu 15.00-17.00 h. BULU TANGKIS Kamis 15.30-17.00 i. BOLA VOLLY Jum`at 15.00-16.30 j. SENI TARI Jum`at 15.30-17.00 k. PKS Jum`at 14.30-16.00 l. PADUAN SUARA Sabtu 13.00-14.30 9 PRAMUKA Sabtu 14.00-17.00
(Wajib bagi kls 7 dan 8)
10 UPACARA Sabtu 12.30-14.00
f) Alokasi Waktu
Untuk kelas 7 dan kelas 8 diberikan 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 x 40 menit) Untuk kelas 9 semester II diberi kegiatan Bimbingan Belajar secara intensif untuk persiapan menghadapi UN
3. Beban Belajar
a. Beban belajar menggunakan sistim paket dengan beban belajar maksimal 40 jam pelajaran per minggu. Satu jam pelajaran 40 menit, dengan rincian sebagai berikut :
Kelas
Satu jam pembelajaran
tatap muka/menit
Jumlah jam pembelajaran
perminggu
Minggu efektif Pertahun
ajaran
Waktu pembelajaran /
jam per tahun
VII 40 40 39 1560
VIII 40 40 39 1560
IX
b. Beban belajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Slawi dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu.
d. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
e. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
f. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
g. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu.
h. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak 40 minggu.
DISTRIBUSI JAM PER MINGGU
SENIN SELASA RABU KAMIS JUM’AT SABTU
7 8 9 7 8 9 7 8 9 7 8 9 7 8 9 7 8 9
6 6 8 8 8 8 8 8 4 4 7 7
PEMBAGIAN JAM HARIAN
JAM
KE- SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
07.00-07.15 Pembiasaan
07.00-07.15 Pembiasaan
07.00-07.15 Pembiasaan
07.00-07.40 Pembiasaan
07.00-07.15 Pembiasaan 1 07.00-07.40 07.15-07.55 07.15-07.55 07.15-07.55 07.40-08.20 07.15-07.55 2 07.40-08.20 07.55-08.35 07.55-08.35 07.55-08.35 08.20-09.00 07.55-08.35
3 08.20-09.00 08.35-09.15 08.35-09.15 08.35-09.15 Istirahat 08.35-09.15 4 09.00-09.40 09.15-09.55 09.15-09.55 09.15-09.55 09.20-10.00 09.15-09.55
Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat 10.00-10.40 Istirahat
5 10.00-10.40 10.15-10.55 10.15-10.55 10.15-10.55 10.15-10.55 6 10.40-11.20 10.55-11.35 10.55-11.35 10.55-11.35 10.55-11.35
Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat
7 11.40-12.20 11.55-12.35 11.55-12.35 11.55-12.35 8 12.20-13.00 12.35-13.15 12.35-13.15 12.35-13.15
Senin Jam I Upacara dan jam II Pembinaan
4. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran ditentukan oleh kelompok guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan materi esensial, kompleksitas, intake siswa, dan daya dukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
REKAP KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
Komponen KKM
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 76 76 2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 76 76 3. Bahasa Indonesia
76 76
4. Matematika 76 76 5. Ilmu Pengetahuan Alam 76 76 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 76 76 7. Bahasa Inggris 76 76
C. Mata Pelajaran 76 76
8. Seni Budaya 76 76 9. PendidikanJasmani, Olahj Raga,
dan Kesehatan 76 76 10. Prakarya 76 76 11. Bahasa Jawa 76 76
D. Sikap B B
Kriteria kenaikan kelas diatur sebagai berikut. 1) Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila:
a) Mencapai nilai sesuai KKM masing-masing mapel, b) Jumlah nilai di bawah KKM mapel maksimal 2 mapel, c) Memiliki nilai kepribadian minimal baik,
d) Memiliki nilai pengembangan diri minimal cukup (C)
e) Jumlah ketidakhadiran dikelas tanpa keterangan maksimal 15%,
2) Peserta didik dinyatakan tidak naik apabila:
a) Jumlah nilai dibawah KKM Mapel lebih dari 2 mapel, b) Kepribadian kurang baik/tidak baik,
c) Memiliki nilai pengembangan diri Kurang (D) atau Nol (0),
d) Jumlah ketidakhadiran di kelas tanpa keterangan lebih dari 15 %, dan
7. Mutasi atau Kepindahan Siswa
Siswa dari sekolah lain dapat pindah atau menjadi siswa SMP Negeri 1 Slawi apabila ;
1. Memiliki nilai dengan batas ketuntasan minimal yang sama dengan SMP Negeri 1 Slawi
2. Ada tempat
3. Memiliki nilai seleksi PPD yang sama dengan PPD SMP Negeri 1 Slawi pada tahun yang sama.
BAB III
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektir belajar, waktu pembelajaran efektir dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pemebelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu melipiti jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang imaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainya tertera pada tabel:
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1 Minggu efektif
belajar 39 minggu
Digunakan untuk kegiatan pembelaran efektif 2 Jeda tengah
semester 2 minggu Satu minggu setiap semester 3
Jada antar semester 2 minggu Antara semester I dan II
4
Libur akhir tahun
pelajaran 4 minggu
Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
5 Hari libur
keagamaan 4 minggu
Libur awal dan akhir romadon Libur hari raya idhul fitri 6
Hari libur
umum/nasional 2 minggu
Disesuaikan dengan peraturan pemerintah
B. Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan juli setiap tahun dan berakhir pada bulan juni tahun berikutnya
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Meneri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan Hari Raya Keagamaan, Kepala Daerah Tingkat Kabupaten, dan Sekolah dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh sekolah berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen standar isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah 4. Hari beljar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, sesuai dengan tuntutan kurikulum.
5. Jumlah belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran 213 (dua ratus tigabelas) hari belajar yang digunakan untuk kegiatan pemrbelajaran sesuai kurikulum yamng berlaku.
PERHITUNGAN HARI BELAJAR SEKOLAH EFEKTIF, PENYERAHAN BUKU LAPORAN, PENILAIAN PERKEMBANGAN LAPORAN HASIL
BELAJAR (RAPOR), HARI LIBUR SEKOLAH, HARI LIBUR BULAN ROMADHON/HARI RAYA IDHUL FITRI, PERINGATAN HARI BESAR
HARI-HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH, KEGIATAN TENGAH SEMESTER, ULANGAN UMUM, UJIAN AKHIR NASIONAL, PENYERAHAN RAPOT, UPACARA HARI NASIONAL, LIBUR SEKOLAH, LIBUR UMUM, LIBUR BULAN RAMADHAN, IDHUL FITRI
No Bulan/Tanggal Kegiatan
Hari-hari pertama masuk sekolah Kegiatan Pesantren Ramadhan
Libur sebelum tanggal 1 Syawal 1435 H Libur Hari Raya Idul Fitri 1434 H (1 Syawal 1435 Hijriyah)
Libur setelah Idul Fitri 1435 H 2 AGUSTUS 2014
1 – 2 Agustus 2014
17 Agustus 2014 Libur setelah Idul Fitri 1435 HMengikuti Upacara HUT Kemerdekaan RI 3 OKTOBER 2014
1 Oktober 2014 13 – 16 Oktober 2014 5 Oktober 2014
28 Oktober 2014
25 Oktober 2014
Mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila Kegiatan Jeda Semester Gasal
Libur Umum (Hari Raya Idul Adha / 10 Dulhijah 1345 H)
Mengikuti Upacara Peringan Hari Sumpah Pemuda
Libur Umum (Tahun Baru Hijriyah/1 Muharam 1436 Hijriyah)
4 NOVEMBER 2014
10 November 2014 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan 5 DESEMBER 2014
8 – 13 Desember 2014 15 – 19 Desember 2014
20 Desember 2014
25 – 26 Desember 2014
Ulangan Akhir Semester Gasal
Ulangan Susulan dan Persiapan Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Gasal Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar (BLHP) Semester Gasal
Libur Umum (Hari Raya Natal) dan cuti bersama
6 JANUARI 2015 1 Januari 2015
3 Januari 2015 Libur Umum (Tahun Baru Masehi 2015)Libur Umum (Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 Hijriyah)
7 FEBRUARI 2015
No Bulan/Tanggal Kegiatan
21 Maret 2015
16 – 19 Maret 2015
Libur Umum (Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1937)
Kegiatan Jeda Semester Genap 9 APRIL 2015
3 April 2015 20 – 22 April 2015 27 – 29 April 2015
Libur Umum (Wafat Isa Al-Masih)
Ujian Nasional SMP/MTs, SMPLB (Utama) Ujian Nasional SMP/MTs, SMPLB (Susulan)
10 MEI 2015 2 Mei 2015
14 Mei 2015 16 Mei 2015
20 Mei 2015
Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional
Libur Umum (Kenaikan Isa-Almasih) Libur Umum (Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1436 Hijriyah)
Mengikuti Upacara Hari Kebangkitan Nasional
11 JUNI 2015 2 Juni 2015 1 – 8 Juni 2015
9 – 16 Juni 2015
17 Juni 2015
22 – 30 Juni 2015
Libur Umum (Hari Raya Waisak Tahun 2559) Ulangan Akhir Semester Genap/Kenaikan Kelas
Persiapan Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap
Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap
Libur Akhir Semester Genap / Libur Akhir Tahun Pelajaran 2014/2015
12 JULI 2015
BAB IV
PENUTUP
Penyusunan Kurikulim Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini tentunya tidak terlepas dari dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung sehingga KTSP ini dapat tersusun
KTSP yang kami susun akan berubah seiring dengan tuntutan perkembangan dunia pendidikan dan situasi lingkungan sekolah, Sehingga tidak tertutup kemungkinan terjadinya revisi KTSP untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan pencapaian visi sekolah
Slawi, Juli 2014
Kepala Sekolah
S