ABSTRAK
REBRANDING TOKO KOMPIA TJAY TAT DI BANDUNG
Oleh
Cindy Andrina Halim
1264110
Kompia adalah sebuah makanan khas negeri China yang berupa roti namun memiliki tekstur yang keras. Kompia memiliki nilai sejarah penting karena kompia merupakan makanan yang dikonsumsi pada masa perang China melawan perompak Jepang. Makanan ini dijadikan bekal prajurit pada saat perang karena dapat tahan lama dan tidak beraroma menyengat, sehingga keberadaan prajurit China tidak tercium oleh lawan. Makanan ini kemudian masuk ke Indonesia, termasuk kota Bandung. Kompia menjadi perbekalan masyarakat etnis China yang pada zaman dahulu bekerja pada pembuatan rel kereta api, karena makanan ini tahan lama.
Masalah saat ini adalah makanan kompia dikenal hanya oleh sebagian masyarakat, yaitu masyarakat dari etnis China dan hanya orang tua saja. Sebagian besar kaum muda sudah tidak mengenal makanan ini. Kompia perlu diperkenalkan kepada kaum muda, karena makanan ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang harus dilestarikan.
Maka itu, rebranding perlu dilakukan agar produk ini dikenal dan diingat oleh masyarakat khususnya kaum muda, sehingga makanan ini tidak akan hilang. Hal yang akan dilakukan dalam proses rebranding ini adalah membuat logo sebagai identitas diri dari Tjay Tat, kemasan, membuka booth di mall, dan juga membuat media sosial maupun media cetak sebagai alat promosi bagi perkembangan kompia Tjay Tat di Bandung.
viii ABSTRACT
REBRANDING OF TJAY TAT KOMPIA SHOP IN BANDUNG
Submitted by
Cindy Andrina Halim
NRP 1264110
Kompia is a typical Chinese dish. It is like bread but with a hard texture. Kompia has an important historical value because it is consumed when the Chinese were fighting against the Japanese pirates. This food served as soldiers’ provisions in battles as it lasts long and does not have a strong smell. Thus, it would not compromise the soldiers’ position. This food then entered Indonesia as provisions of the Chinese people who at that time built the railway tracks.
Today only few Bandung people know kompia. Those who know kompia are the older generation belonging to the Chinese ethnicity and other ethnic groups. It is necessary for young people to know kompia as it has historical and cultural values to preserve.
This is the reason why rebranding is necessary. The aim it so make people, especially young people to know what it is, so that kompia does not perish. What is done in the rebranding process is making a logo as a means of identity of Tjay Tat, packaging, selling them in stalls in malls and promoting it in social as well as printed media so that this product is familiar and to increase Tjay Tat’s kompia selling.
DAFTAR ISI
COVER DALAM …..……….…...…… i
LEMBAR PENGESAHAN ……….. ii
LEMBAR ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ……….……... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ………..……... iv
KATA PENGANTAR ……….. v
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ……….………. vii
ABSTRAK BAHASA INGGRIS …………....………... viii
x
3.1.6 Tinjauan Terhadap Proyek/Persoalan Sejenis ………..…. 23
3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ………...… 25
3.2.1 Segmentasi, Targetting, Positioning ………..….... 26
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ………... 45
5.2 Saran ……….… 45
DAFTAR PUSTAKA ………...… 46
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Perancangan ………... 5
Gambar 3.1 Kompia Tjay Tat ……….………….... 13
Gambar 3.2 Logo Pengawas Obat dan Makanan ………...14
Gambar 3.3 Logo Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika MUI ….. 16
Gambar 3.4 Logo Dinas KUKM Perindag Kota Bandung ………..….... 17
Gambar 3.5 Kisaran Umur Responden ………...… 18
Gambar 3.6 Pengetahuan Masyarakat Terhadap Kompia ……….…….. 19
Gambar 3.7 Ketertarikan Responden Untuk Mencoba dan Membeli Kompia …….….. 20
Gambar 3.8 Rasa yang Diminati Responden ……….………. 20
Gambar 3.9 Ukuran yang Diminati Responden ………... 21
Gambar 3.10 Kisaran Harga yang Dianggap Cocok Untuk Kompia ……….….... 21
Gambar 3.11 Media yang Paling Seing Dilihat Responden ………....… 22
Gambar 3.12 Roti Tempo Doeloe ………..……. 23
Gambar 3.13 Rebranding Roti Tempo Doeloe ……….……….. 24
Gambar 4.1 Logo Kompia Tjay Tat ……….………….. 32
Gambar 4.2 Packaging Kompia Tjay Tat ……….………..… 34
Gambar 4.3 Media Sosial Instagram dan Twitter Kompia Tjay Tat …………..………. 35
Gambar 4.4 X-banner Kompia Tjay Tat ……….………... 38
Gambar 4.5 Flyer Kompia Tjay Tat ……….……….. 39
Gambar 4.6 Booth di Mall ……….…………. 39
Gambar 4.7 Seragam ……….………. 41
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Budgetting produksi kemasan ……….. 43 Tabel 4.2 Budgetting Stand Istana Plaza dan toko Babatan ……….… 43
Tabel 4.3 Penghasilan bersih ……….………..… 44
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Kuesioner ……..………..………... 48
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Indonesia memiliki banyak makanan yang dasarnya berasal dari negara lain, dikarenakan
bangsa Indonesia merupakan negara yang multi-culture. Kompia merupakan makanan
yang berasal dari negara China, dan memiliki nilai sejarah bagi bangsa tersebut. Kompia
sudah sejak lama ada di Indonesia, karena adanya sejarah di masa lalu, namun untuk saat
ini kompia sudah mulai dilupakan, dan tidak dikenal lagi, khusunya oleh kaum muda.
Kompia merupakan makanan sejenis roti, namun lebih keras, dan dikenal makanan yang
dapat tahan lama. Kompia dibuat tahan lama dengan alasan pada zaman dahulu, kompia
menjadi makanan tentara negara China saat berperang melawan pasukan perompak
Jepang, selain itu makanan ini dibuat dengan tujuan musuh tidak dapat mendeteksi
keberadaan mereka, karena makanan ini tidak memiliki aroma yang menyengat. Di negara China, makanan ini diberi nama “Guang Bing” atau “Guang Biang”. Namun di Indonesia makanan ini disebut dengan kompia. (www.web-budaya-tionghoa.net, diakses 21
Februari, 14:22)
Adapun sejarah makanan ini hingga ada di Bandung. Pada sekitar tahun 1930, beberapa
orang dari negara China mulai menempati kota Bandung dan terpusat pada wilayah
Banceuy, dan kemudian meluas sampai wilayah Pasar Baru. Pada masa itu, orang-orang
China di Bandung sebagian besar bekerja sebagai buruh kasar yang mengerjakan
pemasangan jalur kereta api dari Bogor ke Bandung. Pada saat pengerjaan pemasangan
jalur kereta api tersebut, mereka menemukan kesulitan dalam mendapatkan bahan
makanan, sehingga mereka memiliki solusi dengan membekali diri mereka dengan
Kompia ini ada yang diberi isi, ada pula yang dijual kosong. Di Bandung tidak banyak
yang menjual kompia, namun ada satu toko yang cukup dikenal di beberapa kalangan,
yaitu Kompia Tjay Tat atau juga yang sering disebut Kompia “Osin”. Kompia Tjay Tat
ini sudah sejak lama berada di Bandung,yaitu sejak tahun 1934, dan toko ini cukup
terkenal di kalangan orang Chinese peranakan yang berada di Bandung, namun tidak
dikenal di kalangan anak muda.
Kompia Tjay Tat memiliki kelebihan, yaitu rasanya yang unik, dengan mempertahankan
rasa yang sejak dahulu ada, makanan ini merupakan makanan yang tahan lama,
mengutamakan kebersihan dan kepercayaan konsumen dengan memasak di hadapan
konsumen, selain itu makanan ini memiliki nilai sejarah didalamnya. Produk ini pun
memiliki kekurangan, yaitu tidak memiliki logo yang diingat oleh masyarakat, kemasan
yang tidak menarik, tidak terdapat inovasi rasa baru yang diminati oleh kaum muda saat
ini, juga tidak terdapat promosi yang membuat masyarakat tertarik untuk mencoba
makanan ini. Kekurangan dari kompia Tjay Tat ini membuat kompia menjadi makanan
yang mulai dilupakan di masyarakat.
Melalui bidang ilmu Desain Komunikasi Visual, penulis ingin membuat citra brand Tjay
Tat semakin kuat di masyarakat, agar tidak hanya diminati dan dikenal di kalangan
Chinese peranakan dan orang tua, namun juga dikenal oleh seluruh masyarakat dan
wisatawan Bandung, khususnya kaum muda.
1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup
Penulis menemukan permasalahan yang terdapat pada kompia Tjay Tat:
1. Bagaimana membangun citra brand kompia Tjay Tat agar dikenal oleh masyarakat
luas di Indonesia, khususnya masyarakat Bandung?
2. Bagaimana membuat desain yang menarik, sehingga masyarakat penasaran dan
Universitas Kristen Maranatha 3 3. Bagaimana cara mempromosikan kompia Tjay Tat kepada masyarakat Bandung,
khususnya kaum muda?
4. Bagaimana membuat inovasi baru untuk kompia agar semakin diminati?
Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka penulis memiliki batasan dalam pemecahan
masalah.
1. Membuat logo, promosi, dan desain yang unik dan menarik, sehingga dapat
dikenal dan diingat oleh masyarakat luas.
2. Area mencakup wilayah kota Bandung
3. Segmentasi difokuskan kepada masyarakat Bandung, khususnya kaum muda,
ataupun wisatawan Bandung yang mencari oleh-oleh Bandung
1.3Tujuan Perancangan
Berdasarkan masalah yang dikemukakan, maka akan dibahas mengenai:
1. Membuat logo, packaging, dan promosi yang unik dan menarik yang
menggambarkan kelebihan kompia Tjay Tat, sehingga dapat dikenal, diingat, dan
dipercaya oleh masyarakat, maupun wisatawan Bandung, khususnya kaum muda.
2. Membuat desain yang sedang diminati oleh banyak orang, khususnya kaum muda
di masa sekarang dan memakai warna yang membuat psikologis orang merasa
lapar dan ingin memakainya.
3. Membuat desain di berbagai media, seperti brosur/flyer, poster, dan khususnya
media sosial, sebagai media yang paling sering dilihat oleh masyarakat, khususnya
kaum muda pada zaman ini.
4. Membuat inovasi rasa-rasa baru pada isi kompia, mengikuti rasa yang sedang
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber data didapat dari tempat makan Tjay Tat, Badan Pengawas Obat dan
Makanan Kota Bandung, Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan
Kosmetika Majelis Ulama Indonesia, studi pustaka, dan browsing
2. Teori-teori didapat dari studi pustaka dan browsing
3. Pengumpulan data :
1) Melakukan observasi dengan mendatangi tempat makan Tjay Tat
2) Melakukan wawancara kepada pemilik tempat makan Tjay Tat, Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, dosen Feng Shui Fakultas Seni Rupa
dan Desain Universitas Kristen Maranatha
3) Membuat kuesioner yang diisi oleh seluruh umur di Bandung, sebagai upaya
Universitas Kristen Maranatha 5 1.5Skema Perancangan
BAB V
PENUTUP
1.1Kesimpulan
Rebranding pada kompia Tjay Tat perlu dilakukan, agar makanan ini tidak semakin
hilang karena ketidak tahuan masyarakat, khususnya kaum muda yang merupakan target
utama kuliner di Bandung saat ini, maka dibuat logo, kemasan, promosi melalui media
sosial, media cetak seperti x-banner dan flyer, juga dibuat booth pada mall. Hal yang
diharapkan dari proses rebranding ini adalah ini kompia Tjay Tat akan semakin menarik
di mata masyarakat, semakin dipercaya sebagai makanan Halal yang dapat dikonsumsi
oleh seluruh masyarakat, sehingga penjualan kompia Tjay Tat akan meningkat, dan
semakin berkembang.
1.2Saran
Saran yang didapat adalah agar identitas kompia sebagai makanan China tidak hilang,
dan sebagai desainer grafis harus memiliki konsep yang kuat dalam membuat sebuah
Universitas Kristen Maranatha 46
DAFTAR PUSTAKA
Carter, David. 1999. The Big Book of Logos. New York: Harperdes.
Chunjiang, Fu. 2003. Origins of Chinese Food Culture, Singapore: Asiapac Books.
Darmaprawita, Sulasmi. 2002. WARNA : Teori dan Kreativitas Penggunanya. Bandung:
ITB.
Dian, Mas. 2002. Pengaruh Warna Dalam Feng Shui. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Gregory, Thomas. 2000. How to Design Logos, Symbols, and Icons. Ohio, United States:
F+W Media.
Healey, Matthew. 2008. What is Branding?. Switzerland: RotoVision.
Indrati, Retno dan Murdijati Gardjito. 2014. Pendidikan Konsumsi Pangan. Jakarta:
Prenada Media Group.
Jafar, Khairunnisa. 2011. “Perencanaan Bisnis Keripik Buah dan Keripik Sayur KJ”. Sumatera Utara, 25 April.
Rangkuti, Freddy. 2014. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama Kompas.
Wicaksono, Andie. 2004. Pengetahuan Dasar Fengshui. Semarang: PT. Trubus
Agriwidya.
Hiyoto, Rajawali. 2011. Makna Warna dalam Budaya China. (Online),
(http://www.edupaint.com/warna/ragam-warna/1482-ini-dia-makna-warna-dalam-budaya-china.html, diakses 28 Februari 2016).
House, Packaging. 2011. Tentang Kemasan. (Online),
(http://klikkemasan.com/tentang_kemasan, diakses 28 Februari 2016).
Olesen, Jacob. 2016. Color Symbolism in Chinese Culture. (Online),
(http://www.color-
meanings.com/color-symbolism-in-chinese-culture-what-do-traditional-chinese-colors-mean/, diakses 28 Februari 2016).
Pirous, AD. 2007. Desain Grafis pada Kemasan. (Online),
(http://dgi-indonesia.com/desain-grafis-pada-kemasan/, diakses 28 Februari 2016).
Williams, John. 2016. The Basics of Branding. (Online),