Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA POSTER UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA, MENULIS,
DAN BERHITUNG, PADA WARGA BELAJAR PENDIDIKAN
KEAKSARAAN DASAR.
(Suatu Studi Kuasi Eksperimen Di PKBM Kinanti Desa Jayagiri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pengembangan Kurikulum
Oleh:
Indra Ismail
NIM. 1007062
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA POSTER UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA, MENULIS, DAN
BERHITUNG, PADA WARGA BELAJAR PENDIDIKAN KEAKSARAAN
DASAR.
(Suatu Studi Kuasi Eksperimen Di PKBM Kinanti Desa Jayagiri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Oleh Indra Ismail
Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pengembangan Kurikulum
© Indra Ismail 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
EFFECTIVENESS OF THE USING MEDIA POSTER TO IMPROVE READING, WRITING, AND NUMERACY SKILLS ON BASIC
LITERACY EDUCATION LEARNING CITIZEN
(This study was quasi-experimental in PKBM Kinanti Desa Jayagiri Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Indra Ismail
ABSTRACT
This research is motivated by learning basic literacy education that is not optimal. The learning is still more conventional, so understanding the citizens in reading, writing and numeracy are still weak. Learning Media literacy in basic education has not been utilized effectively. Formulation of the problem presented in this research is how the effectiveness of use media poster to improve reading, writing and numeracy in basic literacy citizens. To prove the hypothesis, this research used a quasi-experimental design with nonequivalent-group pretest-posttest design that aims to determine the effectiveness of the use of media poster in improving the reading, writing and numeracy in basic literacy citizens. This research was conducted using a sample target of the citizens at PKBM Kinanti as many as 20 people were divided into two groups, the experimental group and the control group. Data obtained by applying some of the instruments questions test, and questionnaires. The Results of data analysis resulted in the findings that the use of media poster effective in improving reading, writing and numeracy in basic literacy of citizens, it can be seen from the results of statistical tests before treatment the average initial test the experimental class for reading ability 58,500 and final test after treatment 137.700 with gain of 0.423. The writing ability an average of 46.100 and posttest107.800 gain 0.596. In the numeracy ability average pre test 35.900 and post test 96.900 gain 0.527. Unlike the control group was not a significant increase. This shows that the media poster is effective in improving reading, writing and numeracy learning basic literacy citizen. The Increased ability of reading, writing and numeracy into the medium category. The Results of data analysis of questionnaire showed that the overall positive response to use of media poster in teaching basic literacy with an average of 90%. The results from this research study recommended that the use of media poster on literacy education base can be used as an alternative way to improve the reading, writing and numeracy.
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Efektivitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca, Menulis dan Berhitung Pada Warga Belajar Pendidikan
Keaksaraan Dasar
(Suatu Studi Kuasi Eksperimen Di PKBM Kinanti Desa Jayagiri Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Indra Ismail
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran pendidikan keaksaraan dasar yang belum optimal. Pembelajaran masih banyak yang konvensional, sehingga pemahaman warga belajar pada kemampuan membaca, menulis dan berhitung masih lemah. Media pembelajaran pada pendidikan keaksaraan dasar belum dimanfaatkan secara efektif. Rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah efektivitas pengggunaan media poster untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung pada warga belajar keaksaraan dasar. Untuk membuktikan hipotesis, penelitian ini menggunakan
quasi-experimental dengan desain nonequivalent-group pretest-posttest design
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah ... 9
C. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian……… 9
D. Hipotesis………. 9
B.Hakikat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran ... 20
C.Hakikat Sumber dan Media Pembelajaran………... 26
D.Pembelajaran Orang Dewasa………….……….. 40
F. Prosedur dan Teknik Analisis Data………... 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Analisis Data Penelitian……….. 65
B.Pembahasan Hasil Penelitian………..……….. 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 85
B. Saran... 87
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
1
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah,
rumusan masalah, pertanyaan penelitian, hipotesis dan definisi operasional yang
berkaitan dengan efektifitas penggunaan media poster untuk meningkatkan
kemampuan membaca, menulis, dan berhitung pada warga belajar pendidikan
keaksaraan dasar.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya mempunyai tugas menyiapkan sumber daya
manusia untuk pembangunan. Oleh karenanya pendidikan di tujukan untuk
membantu warga belajar agar dapat menumbuh kembangkan potensi-potensi
kemanusiannya. Sebagaimana halnya kita ketahui bahwa bangsa yang melek
pendidikan (education minded) adalah bangsa yang orientasi terpenting dalam
hidupnya tertuju pada dunia pendidikan. Angka melek aksara sebagai salah
satu variabel dari indeks pendidikan yaitu komponen pengetahuan
(knowledge), di samping rata-rata lama sekolah. Permasalahan melek aksara di
Indonesia menjadi sorotan bagi pendidikan di Indonesia, hal ini karena masih
banyaknya jumlah buta aksara. Oleh sebab itu, pemerintah berupaya
mengurangi jumlah penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas melalui
program pendidikan keaksaraan. Program pendidikan keaksaraan merupakan
2
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan menjadi bagian integral dari upaya pemerintah untuk mengentaskan
masyarakat dari kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan dan
ketidakberdayaan.
Untuk menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) suatu negara
terdapat beberapa komponen dalam penghitungannya dimana komponen IPM
tersebut adalah usia hidup (longevity), pengetahuan (knowledge), dan standar
hidup layak (decent living) dan dalam Indeks Pembangunan Manusia (Human
Development Index) Indonesia tergolong rendah. Indeks Pembangunan
Manusia Indonesia menurut United Nations Development Program (UNDP),
IPM Indonesia tahun 2011 di urutan 124 dari 187 negara yang disurvei,
dengan skor 0,617. Peringkat ini turun dari peringkat 108 pada tahun 2010 di
ASEAN, peringkat pertama dalam hal kualitas manusia adalah Singapura
dengan nilai 0,866. Kemudian disusul Brunei dengan nilai IPM 0,838, disusul
Malaysia (0,761), Thailand (0,682,) dan Filipina (0,644). Data yang dirilis
Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2007, penderita buta aksara berjumlah 15,4
juta, dengan perbandingan laki-laki 5,8% dan perempuan 12,3%. Setahun
kemudian (tahun 2008), Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas),
menyebutkan jumlah penderita buta aksara mencapai 10,1 juta orang. Menurut
Depdiknas, tahun 2008 memang ada sedikit penurunan penderita buta aksara
sebanyak 1,7 juta orang, jika dibandingkan dengan tahun 2007 (11,8 juta
3
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data terakhir yang dirilis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
Nonformal dan Informal (PAUDNI) Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud, 2011), Penduduk buta aksara pada tahun 2011 usia
15-59 tahun berjumlah 7.546.344 orang. Dari jumlah tersebut sebagian besar
tinggal di daerah perdesaan seperti: petani kecil, buruh, nelayan, dan
kelompok masyarakat miskin perkotaan yaitu buruh berpenghasilan rendah
atau penganggur. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan Gerakan
Nasional Percepatan Pemberantasan Buta Aksara melalui Instruksi Presiden
No. 5 Tahun 2006 sebagai akselerasi pencapaian target pemberantasan buta
aksara secara cepat, tepat, dan berkesinambungan. Gerakan ini melibatkan
seluruh pemangku kepentingan (stakeholders), sehingga diharapkan menjadi
gerakan yang mengakar dalam masyarakat.
Gerakan penanganan buta aksara ini dilakukan melalui program
pendidikan keaksaraan. Untuk mendukung pencapaian Gerakan Nasional
Percepatan Pemberantasan Buta Aksara Direktorat Pendidikan Masyarakat
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Nonformal Informal
(PAUDNI) membuat berbagai program pemberantasan buta aksara, hal ini
dilakukan agar dapat mencapai target bahwa pada 2009 nanti angka buta
aksara harus dapat ditekan hingga di bawah 5 persen dari total jumlah
penduduk Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
4
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan
secara terstruktur dan berjenjang dan juga pada pasal 26 ayat (3) yang
menyebutkan bahwa pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan
hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan
pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan
dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang
ditujukan untuk mengembangkan kemampuan warga belajar. Dengan
demikian pendidikan nonformal menjadi ujung tombak dalam memberantas
buta aksara karena sebagian besar masyarakat Indonesia yang masih belum
melek aksara adalah putus sekolah dan berusia dewasa. Oleh karena itu
pendidikan nonformal melalui Direktorat Pembinaan masyarakat mengemban
tugas yang sangat berat dalam rangka membantu meningkatkan Indek
Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia dengan cara memberikan
program-program bagi masyarakat yang tidak melek aksara melalui berbagai
pendekatan.
Salah satu aspek penting dan sering menjadi masalah mengemuka dalam
pendidikan keaksaraan adalah aspek pembelajaran. Aktivitas pembelajaran
bukan sekedar penyampaian dan penerimaan informasi, melainkan juga
memberikan pengalaman belajar yang mampu mendukung proses transformasi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap warga belajar. Dalam pendidikan
keaksaraan, berbeda dengan pendidikan formal, dimana sebagian besar dari
5
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah perempuan. Pada pendidikan keaksaraan pembelajaran yang efektif
terjadi apabila rangsangan yang diberikan oleh tutor menyebabkan terjadinya
perubahan tingkah laku pada warga belajar sesuai dengan yang diharapkan.
Sebagian besar jumlah warga belajar merupakan berusia dewasa bahkan
berusia lanjut dan sudah berkeluarga, sehingga perlu pendekatan khusus untuk
mengajak warga belajar mau dan mempunyai motivasi untuk belajar.
Peningkatan mutu pembelajaran pendidikan keaksaraan secara terus
menerus dilakukan perbaikan serta peningkatan pembelajaran yang dilakukan
penyelenggara dilapangan. Namun demikian kemampuan mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis dan berhitung warga belajar keaksaraan ini
masih sangat rendah karena masih banyaknya pembelajaran yang belum bisa
menyentuh warga belajar agar mau belajar dengan sungguh-sungguh dan
menyadarkan masyarakat tentang long life education. Permasalahan yang
begitu kompleks yang dihadapi oleh warga masyarakat menyebabkan tutor
selaku pengajar dalam pendidikan keaksaraan harus mampu menganalisis
strategi, metode maupun media yang harus digunakan dalam pembelajaran
pada pendidikan keaksaraan.
Kenyataan dilapangan kemampuan membaca, menulis dan berhitung
warga belajar keaksaraan dasar masih sangat lemah. Hal ini bisa dilihat dari
jumlah buta aksara yang hingga tahun 2011 masih 7.546.344 orang. Selain itu
berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan mengenai
6
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terus menerus dicarikan solusi yang tepat. Penelitian Akhmad Aqil Aziz
Tahun 2007 Universitas Negeri Semarang, berjudul: “Pembelajaran
Keaksaraan Fungsional (KF) Dan Kecakapan Hidup Warga Belajar Di Desa
Kedungjati Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan” menunjukkan
bahwa setelah dilakukan pembelajaran membaca, menulis dan berhitung
melalui metode keaksaraan fungsional, sebesar 79 persen materi dikuasai oleh
waraga belajar yang sebelumnya warga belajar telah menguasai 30 persen.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Susan Yulianti Tahun 2008
Universitas Pendidikan Indonesia, berjudul: “Akselerasi Pembelajaran
Keaksaraan Fungsional Tingkat Dasar :Studi Kasus Penyelenggaraan Program
Pendidikan Keaksaraan Tingkat Dasar Melalui Pendekatan Budaya Lokal Di
Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung” menunjukkan
bahwa kemampuan calistung setiap warga belajar terjadi peningkatan yang
signifikan dari awal tidak mengenal huruf sampai pada dapat merangkai kata
atau kalimat melalui pendekatan budaya lokal. Dari data penelitian-penelitian
di atas menunjukan bahwa kemampuan membaca, menulis dan berhitung yang
lemah masih menjadi permasalahan yang hingga saat ini terus dicari ramuan
yang tepat mengatasinya.
Mengapa kemampuan membaca, menulis dan berhitung warga belajar
keaksaraan dasar lemah? ada beberapa faktor yang menyebabkan kemampuan
membaca, menulis dan berhitung warga yang sangat rendah. Faktor pertama
7
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran, ketiga adalah masih minimnya penggunaan media pembelajaran
yang dilakukan oleh tutor dilapangan. Semua faktor di atas merupakan faktor
yang sangat mempengaruhi hasil pembelajaran, namun faktor ketiga bahwa
penggunaan media pada pembelajaran keaksaraan masih sangat minim.
kebanyakan dilapangan masih menggunakan ceramah atau juga metode yang
konvensional karena keterbatasan tutor maupun sarana dan prasarana
dilapangan. Oleh karena itu perlu dibuat sebuah media sederhana untuk
meningkatkan hasil belajar yaitu salah satunya dengan media poster yang
berguna untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan, berbicara,
membaca, menulis dan berhitung serta minat warga belajar dalam belajarnya.
Sebagaimana halnya kita ketahui bahwa pembelajaran pada hakekatnya adalah
proses komunikasi antara pendidik dan warga belajar oleh karena itu media
poster dijadikan media awal dalam proses komunikasi antara tutor dan warga
belajar agar terjadi pembelajaran yang efektif. Dengan demikian pembelajaran
diharapkan lebih baik lagi karena menggunakan media poster yang bisa
dijadikan stimulus bagi warga belajar.
Pembelajaran keaksaraan yang memanfaatkan media poster selama ini
secara praktik dilapangan belum banyak dikembangkan dan diterapkan.
Pembelajaran pendidikan keaksaraan saat ini masih bersifat konvensional dan
kurang didukung oleh media-media pembelajaran yang efektif. Sasaran
pendidikan keaksaraan sebagian besar adalah orang dewasa, yang mempunyai
8
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diantaranya: motivasi belajar yang rendah, kondisi fisik yang mudah lelah, dan
mudah menyerah serta tidak percaya diri. Oleh karena itu, agar pembelajaran
keaksaraan menjadi lebih menarik dan membuat warga belajar lebih aktif
maka digunakan media poster yang menarik yang sesuai dengan kebutuhan
warga belajar. Jika ditinjau dari sisi kemenarikan dan kemudahan
pemahaman, media poster bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran pendidikan
keaksaraan. Oleh karenanya media yang sederhana yang bisa dibuat secara
murah menjadi alternatif dalam penggunaan media belajar. Dalam hal ini
media poster dianggap mampu digunakan sebagai media pembelajaran dalam
pendidikan keaksaraan karena dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya.
Pembelajaran pendidikan keaksaraan dengan memanfaatkan media poster
dapat dijadikan alternatif bagi para penyelenggara, tutor, dan stakeholders
pendidikan keaksaraan lainnya dalam menyelenggarakan program pendidikan
keaksaraan dilapangan, sehingga dengan menggunakan media tersebut akan
menarik minat dan juga mempermudah pemahaman warga belajar dalam hal
membaca, menulis, dan berhitung. Ada tiga hal penting yang berpengaruh
dalam pembelajaran melalui media poster, yaitu 1) gambar yang sesuai dengan
lingkungan warga belajar, 2) gambar yang menarik perhatian warga belajar, 3)
gambar yang memudahkan pemahaman bagi warga belajar. Jika ketiga hal ini
terpenuhi maka proses belajar akan lebih dinamis dan efektif, sesuai dengan
tujuan pembelajaran keaksaraan. Jadi media itu berfungsi sebagai jembatan
9
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
abstrak atau sulit dimengerti bagi warga belajar. Sebab pada prinsipnya
pendidikan keaksaraan bersifat sederhana tetapi bisa dipahami oleh warga
belajar keaksaraan.
Berdasarkan paparan di atas jelas dengan demikian penggunaan media
poster diharapkan mampu meningkatkan kemampuan warga belajar dalam
kompetensi membaca, menulis, dan berhitung.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas, bahwa lemahnya
kemampuan membaca, menulis dan berhitung disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu faktor tutor keaksaraan, faktor lingkungan belajar, dan faktor
media pembelajaran. Karena keterbatasan penelitian yang saya lakukan, maka
saya hanya akan meneliti faktor media pembelajaran dimana saya hanya akan
meneliti efektifitas penggunaan media poster untuk meningkatkan kemampuan
membaca, menulis dan berhitung warga belajar keaksaraan dasar.
C. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan beberapa permasalahan
10
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 Apakah penggunaan media poster efektif terhadap peningkatan
kemampuan membaca, menulis dan berhitung pada pendidikan keaksaraan
dasar?
2 Bagaimanakah kualitas peningkatan kemampuan membaca, menulis dan
berhitung warga belajar?
3 Bagaimanakah respon warga belajar terhadap media poster dalam
pembelajaran di kelas?
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan kesimpulan atau jawaban sementara terhadap
masalah yang diteliti untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam
penelitian, dan harus diuji melalui penelitian.
Ha : Tidak terdapat peningkatan kemampuan membaca, menulis, dan
berhitung warga belajar yang menggunakan media poster pada
pendidikan keaksaraan.
Ho : Terdapat peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan
membaca, menulis, dan berhitung warga belajar yang
menggunakan media poster pada pendidikan keaksaraan.
E. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi perbedaan pemahaman tentang istilah-istilah yang
digunakan, maka akan dijelaskan beberapa istilah yang dianggap perlu pada
11
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Media poster adalah sebagai salah satu media pembelajaran atau alat bantu
yang berisi gambar-gambar yang berkaitan dengan tema-tema
pembelajaran yang disesuaikan dengan potensi lokal yang berkembang
pada masyarakat sekitar untuk membantu memudahkan pemahaman warga
belajar keaksaraan dalam meningkatkan kemampuan membaca, menulis
dan berhitung
2. Pendidikan Keaksaraan adalah pendidikan nonformal yang merupakan
pendidikan pertama dan utama dalam membekali warga masyarakat usia
15 tahun keatas yang belum melek aksara, untuk memiliki kecakapan
membaca, menulis, berhitung.
3. Kemampuan, membaca, menulis, berhitung
a. Membaca adalah kemampuan warga belajar dalam melihat huruf,
kalimat atau angka sehingga warga belajar dapat memahami suatu
pesan atau makna yang berkaitan dengan kehidupannya sehari-hari.
b. Menulis adalah kemampuan warga belajar dalam menuangkan
pikirannya sehingga menjadi tulisan yang bermakna.
c. Berhitung adalah kemampuan warga belajar dalam mengenal angka
dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
12
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan latar belakang dan pertanyaan penelitian di atas maka tujuan
penelitian sebagai berikut.
1 Untuk mengetahui efektifitas penggunaan media poster terhadap
kemampuan membaca, menulis, dan berhitung pada ranah kognitif warga
belajar pada pendidikan keaksaraan dasar.
2 Untuk mengetahui kualitas peningkatan kemampuan membaca, menulis
dan berhitung warga belajar.
3 Untuk memperoleh informasi tentang respon warga belajar terhadap media
poster dalam pembelajaran pendidikan keaksaraan dasar.
G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk Para Pengembang Kurikulum, tutor,
penyelenggara keaksaraan, peneliti, dan manfaat tersebut sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis
Secara umum hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat
memberikan sumbangan ilmu pengetahuan tentang media poster pada
13
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kontribusi sebagai salah satu pemecahan masalah pembelajaran pada
pemberantasan buta aksara.
2. Manfaat Praktis
a. Para Pengembang Kurikulum
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
bagi pengembangan media pembelajaran yang terus menerus berubah
sesuai dengan perkembangan kebutuhan manusia.
b. Bagi Tutor,
1) Media poster dapat digunakan dalam proses pembelajaran sebagai
stimulus warga belajar agar tidak terjadi kejenuhan.
2) Meningkatkan keterampilan dan kompetensi tutor dalam
melaksanakan proses pembelajaran, agar menjadi lebih menarik
dan interaktif.
c. Bagi warga belajar
Dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar dalam pembelajaran
d. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana
efektifitas penggunaan media poster dalam upaya meningkatkan
kemampuan membaca, menulis, dan berhitung pada pendidikan
49
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai metode penelitian, populasi dan sampel,
prosedur penelitian, variable, instrumen dan teknik analisis data, yang berkaitan
dengan efektifitas penggunaan media poster untuk meningkatkan kemampuan
membaca, menulis, dan berhitung pada warga belajar keaksaraan dasar.
A. Metode Penelitian
Dalam sebuah penelitian, metodologi penelitian adalah salah satu hal yang
penting. Secara garis besar metodologi penelitian dapat dikatakan sebagai
sesuatu strategi umum yang dipakai dalam proses pengumpulan data dan
analisisi data yang bermanfaat untuk menjawab persoalan yang ada dalam
sebuah penelitian.
Berdasarkan tujuan penelitian ini metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, tujuan dari penelitian yang
menggunakan metode kuasi eksperimen adalah untuk memperoleh informasi
yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat diperoleh melalui
eksperimen sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk
mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Dasar
pertimbangan dalam memilih eksperimen semu, Sukmadinata (2006:204)
adalah karena dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan pendidikan sangat sulit
50
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kelompok-kelompok yang benar-benar homogen (memiliki karakteristik yang
sama). McMillan (2008:230) menambahkan “a quasi-experimental is also said
as nonequivalent-group pretest-posttest design which is often referred to some
contend that all experiments without random assignment. Tujuan utama
penelitian adalah mengetahui sejauh mana peningkatan efektifitas penggunaan
media poster terhadap kemampuan membaca, menulis, dan berhitung pada
ranah kognitif warga belajar pada pendidikan keaksaraan dasar.
Adapun rancangan penelitian akan dilaksanakan sebagaimana bagan
berikut:
Kelompok Pretes Perlakuan Postes
A O X O
B O O
Keterangan :
A : Kelompok eksperimen
B : Kelompok kontrol.
O : Pretes sebelum perlakuan untuk kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol serta postes untuk kelompok eksperimen setelah diberikan
perlakuan dan kelompok kontrol tanpa diberi perlakuan.
X : Perlakuan untuk kelompok eksperimen, pembelajaran menggunakan
51
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini dilaksanakan di PKBM Kinanti Desa Jayagiri Kecamatan
Lembang Kabupaten Lembang Kabupaten Bandung Barat.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Furqon (2002: 135) “Populasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan
objek, kelompok atau keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik
umum yang sama”. Populasi penelitian merupakan hal yang sangat menetukan
dalam penelitian, karena populasi merupakan kumpulan sumber data yang
dapat memberikan data-data yang diperlukan bagi peneliti sehingga tanpa
adanya populasi penelitian maka kita tidak akan mendapatkan data
dilapangan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga belajar yang
mengikuti yaitu berjumlah dua puluh orang.
Sampel dalam penelitian adalah suatu bagian dari populasi, Furqon (2002:
135) “Secara sederhana dapat dikatakan bahwa suatu sampel adalah bagian
dari suatu populasi. Tujuan dari pengambilan sampel adalah menggunakan
sebagian objek penelitian yang diteliti untuk memperoleh informasi tentang
populasi. Hal ini juga senada dengan yang diungkapkan oleh Arikunto
(2006:131) “Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan
diteliti.“ Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
52
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan istilah
lain, sampel harus representatif.
Dalam penelitian ini sampel merupakan keseluruhan populasi yang dibagi
menjadi dua kelompok masing-masing 10 orang. Kelompok eksperimen yang
menggunakan media poster 10 orang dan kelompok kontrol berjumlah 10
orang.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini melewati 3 tahap kegiatan, yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap akhir. Ketiga tahap tersebut dapat diuraikan di bawah
ini.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a. Studi pustaka mengetahui teori-teori dan penelitian terdahulu yang
berhubungan, mengadakan observasi untuk mengetahui kondisi awal
di PKBM yang dijadikan sebagai tempat penelitian, mempelajari
Rencana Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh tutor, buku panduan
dan lembaran tes yang digunakan warga belajar.
b. Kisi-kisi dan soal instrumen tes yang sudah ada kemudian dilakukan
validasi kebenaran soal dan kunci jawaban dengan judgment expert
(pendapat ahli) oleh dosen pembimbing, dosen ahli, dan tutor.
c. Menyusun format angket.
53
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan desain penelitian, langkah-langkah dalam pelaksanaan
penelitian ini sebagai berikut.
a. Melaksanakan pretest, untuk mengetahui membaca, menulis dan
berhitung awal warga belajar keaksaraan dasar.
b. Melakukan pembelajaran keaksaraan dasar, kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen memanfaatkan media
poster sedangkan kelompok kontrol pembelajaran konvensional.
c. Melaksanakan Posttest untuk mengetahui hasil belajar warga belajar
dalam hal ini kemampuan membaca, menulis dan berhitung.
d. Menyebarkan angket pada kelompok eksperimen yang menggunakan
media poster dalam pembelajarannya, untuk melihat pendapat atau
tanggapan warga belajar terhadap penggunaan media poster yang
diteliti.
3. Tahap Akhir
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan sebagai berikut.
a. Melakukan analisis dan pembahasan data-data yang diperoleh
selama pelaksanaan penelitian, sehingga masalah dan pertanyaan
penelitian dapat terjawab.
b. Membahas hasil penelitian dan menarik kesimpulan berdasarkan
54
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
Studi Pendahuluan
Perumusan Masalah
Studi Literatur
Penyusunan Instrumen 1. Tes hasil belajar
2. Angket tanggapan warga belajar
Penyusunan perangkat pembelajaran warga belajar
Judgement
Kelompok Kontrol
Kelompok Eksperimen
Pretest
55
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Variabel Penelitian
Sugiyono (2006:3) mengatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya.
Dalam penelitian ini terdapat dua variable yang menjadi fokus peneliti
yaitu variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) sebagai berikut:
1. Variabel Independen (independent variable) atau variabel bebas dalam
penelitian ini adalah media poster (X).
2. Variabel Dependen (dependent variable) atau terikat dalam penelitian ini
adalah kemampuan membaca, menulis dan berhitung ranah kognitif warga
belajar pada pendidikan keaksaraan dasar (Y).
Posttest
(Tes Akhir)
Media Poster
Angket tanggapan siswa Pengolahan dan
Analisis Data
56
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian
Salah satu sarana untuk mengumpulkan data yaitu instrumen tes dan non
tes. Jenis instrumen tes yang digunakan merupakan uraian kemampuan
membaca menulis dan berhitung. Tes kemampuan membaca terdiri dari soal no
1-6, tes kemampuan menulis pada soal 7-12 dan tes kemampuan berhitung
pada soal 13-20.
1. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
(Arikunto, 2006:150).
Soal tes kemampuan membaca, menulis dan berhitung merupakan soal
yang telah disusun sebelumnya dan telah dijadikan alat ukur pada
pendidikan keaksaraan. Unsur-unsur yang terlibat menyusun instrumen tes
antara lain Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, PP-PAUDNI dan SKB
Kab/kota di Jawa Barat. Soal ini pun telah di ujicobakan di berbagai
daerah di Jawa Barat, salah satunya di Cianjur.
Dengan demikian instrumen tes ini hanya menggunakan judgement oleh
pembimbing maupun yang ahli dibidangnya.
Berikut ini cara skoring Tes kemampuan membaca, menulis dan
berhitung:
57
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Tes ini bertujuan untuk mengukur kompetensi tingkat "keaksaraan
dasar" dari warga belajar (WB) pendidikan keaksaraan. Agar
penampilan WB bisa optimal, usahakan agar pelaksanaan tes
berlangsung dalam suasana santai dan tidak terkesan bahwa WB
sedang dites.
2) Waktu pelaksanaan tes selama 45 menit.
3) Butir tes 1 sampai dengan 6 mengukur kompetensi membaca dalam
bentuk oral test (WB mengucapkan secara lisan). Petugas
memberikan soal secara berurutan dan meminta WB untuk
membacakannya. Petugas mencatat skor hasil tes berdasarkan
jumlah huruf, suku kata, kata, dan kalimat yang dibaca dengan
benar oleh WB.
4) Butir tes nomor 7 sampai dengan 13 mengukur kompetensi
menulis. Petugas memberikan lembar soal secara berutan dan
meminta WB untuk mengerjakannya langsung pada lembar soal.
Skor hasil tes dihitung berdasarkan jumlah jawaban yang benar.
5) Butir soal nomor 14 sampai dengan 20 mengukur kompetensi
berhitung. Petugas memberikan lembar soal secara berutan dan
meminta WB untuk mengerjakannya langsung pada lembar soal.
Skor hasil tes dihitung berdasarkan jumlah jawaban yang benar.
6) Kriteria keberhasilan belajar: WB dikategorikan telah menguasai
58
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diberikan dapat dikerjakan dengan benar.
7) Total skor x bobot untuk perangkat tes ini adalah 555, sehingga
seorang WB dikategorikan telah berhasil jika perolehan skor x
bobot £ 60% x 555 > 333. Artinya, WB dinyatakan telah memiliki
kompetensi keaksaraan tingkat dasar apabila telah memperoleh
skor x bobot sebesar 333 ke atas.
Tes dalam penelitian ini di bagi menjadi 2, sebagai berikut.
b. Tes Awal (Pre Test)
Pre Test yaitu tes yang diberikan sebelum pengajaran di mulai, dan
bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan warga belajar
terhadap bahan pengajaran. Tes ini diberikan kepada masing-masing
kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Tujuan
diberikannya tes ini adalah untuk mengukur atau mengetahui
kemampuan antara kedua kelompok sampel. Dalam hal ini fungsi pre
test adalah untuk melihat sejauh mana efektifitas pembelajaran dengan
menggunakan media poster terhadap peningkatan kemampuan
membaca, menulis dan berhitung ranah kognitif pada pendidikan
keaksaraan dasar setelah hasil pre test tersebut nantinya dibandingkan
dengan hasli post test.
c. Tes Akhir (Post Test)
Post test yaitu tes yang diberikan pada setiap akhir proses pengajaran.
59
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
warga belajar terhadap bahan pengajaran setelah mengalami suatu
kegiatan. Tes ini di berikan kepada masing-masing kelompok sampel
setelah pembelajaran selesai dilakukan setelah perlakuan pada
kelompok eksperimen.
Dalam penelitian ini tes dilakukan untuk mengetahui peningkatan
pengetahuan dan pemahaman (ranah kognitif) warga belajar pada
kelompok eksperimen setelah diberikan penggunaan media poster
terhadap kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Sedangkan
pada kelompok kontrol tes diberikan dalam bentuk media lain (papan
tulis)/konvensional, tes diberikan setelah selesainya proses
pembelajaran jenis tes yang digunakan adalah tes bentuk isian yang
terdiri dari tiga indikator yaitu membaca, menulis dan berhitung.
2. Angket
Angket adalah sekumpulan pernyataan atau pertanyaan yang harus
dilengkapi oleh responden dengan memilih jawaban atau menjawab
pertanyaan melalui jawaban yang sudah disediakan atau melengkapi
kalimat dengan jalan mengisi (Ruseffendi, 2010: 120). Dalam penelitian
ini angket dimaksudkan untuk mengetahui respon, tanggapan atau sikap
warga belajar terhadap penggunaan media poster terhadap kemampuan
60
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk mendapatkan data mengenai sikap atau respon warga belajar
terhadap pembelajaran dengan penggunaan media poster terhadap
kemampuan membaca, menulis dan berhitung.
Skala yang digunakan dalam angket adalah skala Likert. Ada dua jenis
pernyataan dalam skala Likert yaitu pernyataan positif (favorable) dan
pernyataan negatif (unfavorable). Jawaban pernyataan positif dan negatif
dalam skala Likert dikategorikan dalam skala Sangat Setuju (SS), Setuju
(S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Masing-masing jawaban dikaitkan dengan angka atau nilai SS = 5, S = 4,
R = 3, TS = 2, dan STS = 1 bagi suatu pernyataan yang mendukung sikap
positif dan nilai-nilai sebaliknya yaitu SS = 1, S = 2, R = 3, TS = 4, dan
STS = 5 bagi pernyataan yang mendukung sikap negatif.
F. Prosedur dan Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Uji Statistik
Data peningkatan penggunaan media poster terhadap peningkatan
kemampuan membaca, menulis dan berhitung ranah kognitif pada
pendidikan keaksaraan dasar dengan uji statistik. Dalam penelitian ini
61
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
normalitas, homogenitas varians, peningkatan kemampuan membaca,
menulis dan berhitung ranah kognitif pada pendidikan keaksaraan dasar.
Untuk melihat peningkatan kemampuan membaca, menulis dan berhitung
ranah kognitif pada pendidikan keaksaraan dasar sebelum dan sesudah
pembelajaran digunakan rumus yang dikembangkan oleh Hake (Cheng, et.
al, 2004) sebagai berikut :
Keterangan:
< g > = gain (peningkatan hasil belajar)
Spos = skor posttest
Spre = skor pretest
Smaks = skor maksimum ideal
Gain ini di interpretasikan untuk menyatakan peningkatan kemampuan
membaca, menulis dan berhitung ranah kognitif pada pendidikan
keaksaraan dasar. dengan kriteria seperti pada tabel 3.5
Tabel 3.2
Kriteria Skor Gain Rata-Rata
Batasan Kriteria
g > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
62
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengolahan dan analisis data dengan menggunakan uji statistik dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan dengan cara menggunakan program
pengolah data SPSS 20 (Statistical Product and Service Solution).
Pengujian normailitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data, apakah
data berdistribusi normal atau tidak dan untuk menentukan apakah
pengolahan data menggunakan analisis parametik atau non parametik.
Kriteria pengujiannya adalah jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai
probabilitas < 0.05 maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika
nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabililtas > 0.05 maka distribusi
adalah normal. Uji normalitas distribusi data peningkatan kemampuan
membaca, menulis dan berhitung ranah kognitif pada pendidikan
keaksaraan dasar dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov
Test. Uji statistik yang digunakan untuk pengujian normalitas dengan
program SPSS versi 20.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ditujukan untuk menguji kesamaan beberapa bagian
sampel, sehingga generalisasi terhadap populasi dapat dilakukan. Uji ini
dilakukan untuk melihat sama tidaknya varians-varians data peningkatan
kemampuan membaca, menulis dan berhitung ranah kognitif pada
63
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan Levene Test. Uji statistik yang digunakan untuk pengujian
homogenitas dengan program SPSS versi 20. Uji Levene Test akan muncul
bersamaan dengan hasil uji beda rata-rata atau uji-t. Kriteria pengujiaanya
adalah apabila nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka
data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama,
sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka
data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama.
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t independen dua
arah (t-test independent) untuk mengujij signifikansi perbedaan rata-rata
(mean) yang terdapat pada program pengolah data SPSS 20. Adapun yang
diperbandingkan pada uji hipotesis ini adalah gain skor post test dan pre
test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Untuk
menguji tingkat signifikansi perbedaan rata kemampuan membaca,
menulis dan berhitung ranah kognitif pada pendidikan keaksaraan dasar.
dilakukan dengan analisis secara statistik dengan menggunakan uji
statistik parametrik Independent Samples Test jika sebaran data
berdistribusi normal dan homogen. Dengan kriteria pengujian: jika tHitung >
tTabel maka Hᴼ diterima pada taraf signifikansi (α = 0,05) dan derajat
kebebasan dk = (n1 + n2 - 2). Apabila data tidak berdistribusi normal maka
dipakai uji non parametrik yaitu uji Mann-Whitney.
64
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini sesudah pelaksanaan post test, angket diberikan untuk
memperoleh respon warga belajar terhadap media poster dalam
pembelajaran di kelas terhadap peningkatan kemampuan membaca,
menulis dan berhitung ranah kognitif pada pendidikan keaksaraan dasar
yang diberikan pada warga belajar di kelas eksperimen yang terdiri dari 12
pertanyaan yang mencakup 4 aspek: pemahaman warga belajar, motivasi
warga belajar, partisipasi warga belajar, dan kesulitan warga belajar.
Pernyataan-pernyataan dalam angket diolah berdasarkan tes Skala Likert.
Pernyataan angket tersebut mencakup aspek sikap siswa terhadap
pembelajaran. Setiap jawaban pernyataan yang bersifat positif diberi nilai
5, 4, 3, 2, 1 sedangkan setiap jawaban pernyataan yang bersifat negatif
diberi nilai 1, 2, 3, 4, 5. Skor pernyataan Skala Likert dapat dilihat pada
Tabel 3.6
Tabel 3.3
Skor Pernyataan Angket Skala Likert
Sifat Pernyataan
Jawaban
SS S R TS STS
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
(Ruseffendi, 2010).
Data penelitan berupa skala sikap siswa dianalisis untuk mengetahui sikap
warga belajar terhadap pembelajaran dengan menggunakan media poster.
65
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
warga belajar dengan berpedoman pada skala sikap model Likert. Mencari skor
netral lalu membandingkannya dengan skor sikap warga belajar untuk setiap butir
pernyataan. Sikap warga belajar dikatakan positif jika skor sikap warga belajar
untuk setiap butir pernyataan lebih besar dari skor netralnya, demikian juga
sebaliknya.
Menurut Koentjaraningrat (Zumirroh 2011:46) persentase pada suatu hal
harus diberi kriteria. Untuk mengetahui kriteria persentase pada setiap aspek,
berikut Tabel 3.12 menyajikan klasifikasi interpretasi perhitungan persentase.
Tabel 3.5 Klasifikasi Interpretasi Perhitungan Presentase Sikap
Persentase Kriteria
Tidak Ada
Sebagian Kecil
Hampir Setengah
Setengah
Sebagian Besar
Pada Umumnya
85
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan dibahas kesimpulan dan saran mengenai hasil
penelitian efektifitas penggunaan media poster untuk meningkatkan kemampuan
membaca, menulis, dan berhitung pada warga belajar keaksaraan dasar.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian efektifitas penggunaan media poster untuk
meningkatkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung warga belajar
keaksaraan dasar dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Penggunaan media poster dalam pembelajaran keaksaraan dasar efektif
terhadap peningkatan kemampuan membaca, menulis. Hal ini ditunjukkan
pada hasil pengujian hipotesis di atas, pada kemampuan membaca nilai t
= 5,105 > 0,005 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya terdapat
peningkatan dalam kemampuan membaca. Pada kemampuan menulis nilai
t = 7,889 > 0,005 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya terdapat
peningkatan dalam kemampuan menulis. Pada kemampuan berhitung t =
4,386 > 0,005 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya terdapat
peningkatan dalam kemampuan berhitung. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa rata-rata gain kemampuan membaca, menulis dan berhitung
kelompok eksperimen terdapat peningkatan daripada rata-rata gain
86
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
juga menunjukkan bahwa pembelajaran keaksaraan dasar dengan
menggunakan media poster lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional. Oleh karena itu pembelajaran keaksaraan dengan
menggunakan media poster efektif dalam meningkatkan kemampuan
membaca, menulis dan berhitung warga belajar.
2. Kualitas peningkatan kemampuan, menulis dan berhitung warga belajar
keaksaraan dengan menggunakan media poster sebagian besar berkategori
sedang. Hal ini bisa dilihat dari kategori pengelompokannya yaitu Kualitas
Peningkatan kemampuan membaca pada kelompok eksperimen sebagian
besar berkategori sedang dengan jumlah 8 orang, berkategori tinggi 1
orang dan berkategori rendah 1 orang. Sedangkan pada kelompok kontrol
10 orang berkategori rendah. Peningkatan kemampuan menulis kelompok
eksperimen 7 orang termasuk pada kategori sedang dan 3 orang masuk
kategori tinggi. Sedangkan pada kelompok kontrol berkategori rendah 6
orang dan sedang 4 orang jadi mayoritas rendah. Peningkatan kemampuan
berhitung kelompok eksperimen 8 orang sedang, 1 orang tinggi dan 1
orang rendah. Sedangkan kelompok kontrol 10 orang berkategori rendah.
Oleh karena itu terlihat peningkatan kemampuan warga belajar untuk
kelompok eksperimen.
3. Respon warga belajar terhadap penggunaan media poster pada umumnya
positif dengan presentase 90%. Hal ini dilihat dari Analisis respon warga
87
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pernyataan warga belajar dengan berpedoman pada skala sikap model
Likert. Selanjutnya analisis respon warga belajar dilakukan dengan
membandingkan rata-rata skor respon warga belajar dengan rata-rata skor
netralnya. Sikap siswa dikatakan positif jika rata-rata skor sikap siswa
lebih besar dari rata-rata skor netral, demikian juga sebaliknya. Rata-rata
skor untuk jawaban netral adalah 3
B. Saran
Berdasarkan pada penjelasan di atas, penggunaan media poster dapat
dijadikan rekomendasi sebagai suatu cara alternatif dari pendidikan
keaksaraan oleh karenanya, beberapa saran atau rekomendasi berdasarkan
hasil penelitian ini:
1. Kepada tutor
Bagi tutor pendidikan keaksaraan, pembelajaran keaksaraan dasar dengan
menggunakan media poster dapat dijadikan satu alternatif dalam
meningkatkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung warga
belajar. Jika tutor terkendala dalam memanfaatkan media poster sebaiknya
dilakukan diskusi dengan narasumber yang ahli dibidang media, agar
media yang dibuat bisa efektif dan cara penggunaannya pun menjadi lebih
tepat sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai sesuai dengan rencana.
2. Kepada Lembaga Terkait
Diperlukan dukungan dari lembaga/instansi terkait untuk
88
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keaksaraan dasar khususnya, sehingga dengan demikian pemanfaatan
media poster sebagai alat bantu dalam meningkatkan kemampuan
membaca, menulis dan berhitung akan lebih sering digunakan. Selain itu
lembaga terkait bisa membantu untuk merancang poster-poster yang lebih
menarik lagi.
3. Kepada Peneliti yang Berminat
Bagi peneliti yang ingin mengadakan penelitian yang berhubungan
dengan penggunaan media poster, hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan kajian bagi penelitian lebih lanjut yang berminat dan
memanfaatkan media poster sebagai media pembelajaran. Oleh karena itu,
sebaiknya peneliti untuk mengalokasikan banyak waktu dalam
mengadakan penelitian dan untuk menemukan beberapa teori yang
mendukung penggunaan media poster dalam pengajaran di keaksaraan
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abdulhak, I. (2000). Metodologi Pembelajaran Orang Dewasa. Bandung: Andira
Angkowo, R dan Kosasih. A. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Grasindo.
Aziz, A. (2007). “Pembelajaran Keaksaraan Fungsional (Kf) Dan Kecakapan
Hidup Warga Belajar Di Desa Kedungjati Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan”. Skripsi. Semarang: UNS Tidak diterbitkan
Archer, David, and Cottingham, Sara. (1996). Reflect Mother Manual, a New
Approach to Adult Literacy. London: Actionaid.
Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V. Jakarta: PT. Reneka Cipta.
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Penilaian Pendidikan (Edisi Revisi), Jakarta: Bumi Aksara.
Daryanto. (2010). Media Pembelajran. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Direktorat DIKMAS. (2004). Profil Direktorat Dikmas. Jakarta: Dit Dikmas, Ditjen PLSP
Depdiknas. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional. [Online]. Tersedia di :
http://aliusmanhs.wordpress.com/2010/07/17/undang-undang-sistem-pendidikan-nasional-no-20-tahun-2003/ [5 Desember 2012]
Furqon. (2002). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Hamalik. (1994). Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Jalal, F dan Supriadi, D. (2001). Reformasi Pendidikan Dalam Konteks Otonomi
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kamil, M. (2007). Mengembangkan Pendidikan Nonformal melalui PKBM di
Indonesia. CRISED Tsukuba.
Kemp. J.E. dan Dayton, D.K. (1985). Planning dan Producing Instructional
Media (Fifth Edition). New York: Harper & Row, Publishers.
Kusnadi. (2005). Pendidikan Keaksaraan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Dirjen PLS
Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press
Nasution, S. (2008). Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rusman. (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ruseffendi, T. (2010). Dasar-Dasar Penelitian Penelitian Pendidikan & Bidang
Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.
Resmiati, M. (2010). Proses Pembelajaran Pendidikan Keaksaraan Berbasis
Keluarga. Skripsi. Bandung : UPI Tidak diterbitkan.
Sadiman, Arif, dkk. (2003). Media pengajaran. Jakarta : Raja Grafindo persada.
Sanjaya, W. (2010). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sudjana, N dan Rivai, A. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Indra Ismail, 2013
Efektifitas Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca,Menulis,Dan Berhitung Pada Warga Belajar Keaksaraan Dasar (Suatu Studi Kuasi Eksperimen di PKBM Kinanti Desa Jayagini Kecamatan Lembang Bandung Barat)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suresh, D. dan Srinivasan, K. (2007). “Studies on the In Vitro Absorption of Spice Principles – Curcumin, Capsaicin and Piperine in Rat Intestines”. New
York : Food and Chemical Toxicology.
Sukmana, C. (2011). “Pengaruh Metode Penyadaran Dalam Meningkatkan Minat
Baca Warga Belajar Keaksaraan : Studi Dilakukan Pada Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Di Kecamatan Cimahi Selatan, Kota
Cimahi”. Tesis. Bandung: UPI Tidak diterbitkan.
Sumardi, K. (2009). Pendidikan Keaksaraan Dasar Melalui Metode Kombinasi
Bagi Wanita Miskin dan Tuna Aksara di Pedesaan Indonesia. [Online].
Tersedia di:
http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/EDUCATIONIST/Vol._III_No._1-Januari_2009/08_Kamin_Sumardi_final.pdf (8 Desember 2012)
Susetyo, Budi. (2010). Statistik Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Rafika Aditama.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Standar Kompetensi Keberaksaraan, (Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat,
Departemen Pendidikan Nasional, 2006), p.9.
Tarigan, H. (1979). Membaca Seabagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Tarigan, H. (2011). Membaca Dalam Kehidupan. Bandung: Angkasa
Tom Burkard, Understanding and Facilitating Adult Learning, (San Fransisco: Josey Bass Publlishers, 1999), p.31.
Yulianti, S. (2008). Akselerasi Pembelajaran Keaksaraan Fungsional Tingkat