KECAMATAN KALIWEDI KABUPATEN CIREBON
SKIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1
Oleh
NOVIA 0905141
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UPI KAMPUS SUMEDANG
Oleh Novia
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
SISWA DALAM MENULIS SURAT DI KELAS IV SDN 1 UJUNGSEMI KECAMATAN KALIWEDI KABUPATEN CIREBON
(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBINGBING
Pembimbing I,
Dr. Prana Dwija Iswara, M.Pd NIP.19721226 200501 1 002
Pembimbing II,
Drs. Yedi Kurniadi NIP.19591022 198903 1 003
Mengetahui,
Ketua Program PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
1. Perumusan Masalah ... 6
2. Pemecahan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 10
D. Manfaat Penelitian ... 10
E. Batas Istilah ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13
A. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ... 13
B. Menulis ... 14
1. Hakikat Menulis ... 14
2. Pengertian Menulis ... 14
C. Hubungan Menulis dengan Keterampilan Lain ... 15
1. Hubungan antara Menulis dan Menyimak ... 15
2. Hubungan antara Menulis dan Berbicara ... 15
3. Hubungan antara Menulis dan Membaca... 16
D. Manfaat Kegiatan Menulis ... 17
E. Macam-macam Menulis ... 18
F. Fungsi Surat ... 19
1. Pengertian surat ... 19
2. Bagian-bagian surat ... 20
3. Fungsi surat ... 22
4. Manfaat Menulis Surat ... 23
5. Jenis-jenis Surat ... 23
G. Bahasa yang Baik dan Benar ... 25
H. Pembelajaran Menulis di SD ... 25
I. Bermain Peran... 26
1. Pengertian Bermain Peran ... 26
2. Tahap Bermain Peran ... 28
J. Editor ... 29
K. Pengarang ... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33
A. Alokasi Waktu ... 33
1. Lokasi Penelitian ... 33
2. Waktu Penelitian ... 36
B. Subyek Penelitian ... 36
C. Metode dan Desain Penelitian ... 38
1. Metode Penelitian ... 38
2. Desain Penelitian ... 40
D. Prosedur Penelitian ... 41
1. Tahap Perencanaan Tindakan ... 41
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 42
3. Tahap Observasi ... 44
4. Tahap Refleksi ... 45
E. Instrumen Penelitian ... 46
1. Lembar Observasi ... 46
2. Pedoman Wawancara ... 47
3. Catatan Lapangan ... 47
4. Tes ... 47
F. Teknik Pengolahan Data ... 48
1. Teknik Pengolahan Data Proses ... 48
2. Pengolahan Data Hasil ... 49
3. Analisis Data ... 50
G. Validasi Data ... 51
1. Member Cek ... 51
2. Audit Trail ... 52
3. Expret Opinion ... 52
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN ... 53
A. Paparan Data Awal ... 53
B. Paparan Data Tindakan ... 56
1. Paparan Data Tindakan Siklus I ... 56
a. Paparan Data Perencanaan Siklus I ... 56
b. Paparan Pelaksanaan Siklus I ... 57
c. Paparan Data Hasil Siklus I ... 67
d. Analisis dan Refleksi Siklus I ... 70
1) Analisis Siklus I ... 70
2) Refleksi Siklus I ... 70
2. Paparan Data Tindakan Siklus II ... 71
a. Paparan Data Perencanaan Siklus II ... 71
3. Paparan Data Tindakan Siklus IIII ... 85
a. Paparan Data Perencanaan Siklus III ... 85
b. Paparan Pelaksanaan Siklus III ... 85
c. Paparan Data Hasil Siklus III ... 94
d. Analisis dan Refleksi Siklus III ... 97
1) Analisis Siklus III ... 97
2) Refleksi Siklus III ... 97
C. Paparan Pendapat Siswa Dan Guru ... 98
1. Paparan Pendapat Siswa ... 98
2. Paparan Pendapat Guru ... 98
D. Gambaran Hasil Analisis Data ... 99
E. Pembahasan ... 101
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 107
A. Kesimpulan ... 107
B. Saran ... 109
DAFTAR PUSTAKA ... 111
LAMPIRAN
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Proses pendidikan hakikatnya berlangsung terus menerus sepanjang umur, baik yang diselenggarakan secara formal maupun non formal. Bahasa merupakan alat komunikasi utama semua manusia. Tanpa bahasa manusia tidak akan dapat berkomunikasi satu sama lain. Dalam berkomunikasi manusia harus dapat mengembangkan empat keterampilan berbahasa di antaranya adalah keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Perkembangan ilmu dan Teknologi, menuntut terciptanya masyarakat yang gemar belajar.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD dilaksanakan dengan mengacu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Keterampilan yang dikembangkan dalam pembelajaran bahasa ini mencakup empat keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Berdasarkan sifatnya, keempat keterampilan tersebut dibagi menjadi dua. Pertama, keterampilan yang bersifat menerima yang terdiri dari keterampilan menyimak dan keterampilan membaca. Kedua, keterampilan yang bersifat menyatakan atau mengungkapkan terdiri dari keterampilan berbicara dan keterampilan menulis.
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dalam pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Proses belajar mengajar merupakan suatau kegiatan melaksanakan kurikulum suatau lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para peserta didik menuju pada perubahan-perubahan tingkahlaku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan mahluk sosial.
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Salah satunya adalah keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting.
Tarigan (1993:15). Mengemukakan bahwa “Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka.” Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi.
Bila memperhatikan pada tujuan dari fungsi pembelajaran bahasa Indonesia, maka keterampilan menulis perlu diajarkan sejak dini agar anak dapat berkomunikasi melalui bahasa tulis dengan baik. Maka, untuk mencapai bahasa tulis yang baik harus diajarkan, dilatih dan dipraktikan.
Menurut Suriamiharja (Djuanda, 2008: 108) “menulis merupakan kegiatan yang melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan.”
Sedangkan menurut Alwasilah dan Senny, (2005:162) menemukakan bahwa:
Pada dasarnya menulis bukan hanya sekedar menuangkan bahasa ujaran kedalam sebuah tulisan, tetapi merupakan mekanisme curahan ide, gagasan, atau ilmu yang dituliskan dengan struktur yang benar, berkhorensi dengan baik antara paragraf dan bebas dari kesalahan-kesalahan mekanik seperti ejaan dan tanda baca.
Dalam pelaksanaan menulis, guru seringkali dihadapkan kepada siswa yang mengalami kesulitan, baik yang berkenaan dengan cara penggunaan huruf kapital, tanda titik, tanda koma dan dalam menuangkan bahasa yang baik dan benar kedalam bentuk surat.
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
tanda koma) yang baik dan benar yang digunakan dalam penulisan surat. Agar ketika siswa dalam membuat surat, siswa tidak merasa mengalami kesulitan lagi dalam menuangkan bahasa yang baik dan benar dari buku atau komik yang mereka baca untuk mereka tuangkan kedalam bentuk surat.
Oleh karena itu, salah satu bentuk menulis yang dipilih dalam penelitian ini adalah mengenai surat untuk pengarang berdasarkan buku atau komik yang di baca siswa. Siswa disuruh untuk membuat surat kepada pengarang buku atau komik yang dibaca dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar yang ada dalam buku atau komik. Siswa juga harus memperhatikan penggunaan ejaan (huruf kapital, tanda titik, tanda koma) yang baik dan benar. Adapu tujuan yang ingin dicapai dalam menulis surat untuk penggarang adalah siswa dapat menulis surat dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan tujuan yang ingin disampaikan. Siswa juga dapat menulis surat dengan menerapkan penggunaan ejaan (huruf kapital, tanda titik, tanda koma) dengan tepat.
Permasalahan yang peneliti dapatkan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada guru kelas IV SD Negeri 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon pada tanggal 5 Desember 2012, dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa cara penulisan bahasa yang baik dan benar yang ada dalam surat masih belum sesuai dengan tema yang ditentukan oleh guru. Ketika pembelajaran dimulai dan guru menelaskan mengenai pembelajaran yang akan diberikan mengenai pembuatan surat dengan memperhatikan penggunaan ejaan dengan tepat, siswa sudah kelihatan bosan, hal itu dikarenakan siswa selalu membuat surat untuk teman sebaya tanpa adanya koreksi dari guru dalam penggunaan huruf kapital, tanda titik dan tanda koma. Guru hanya menyalahkan cara penggunaan huruf kapital, tanda titik dan tanda koma tanpa adanya koreksi mengenai penggunaan ejaan didalam surat yang dibuat siswa.
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
mampu untuk mengedit penggunaan huruf kapital, tanda titik dan tanda koma dengan tepat.
Mengedit merupakan tahap penyempurnaan tulisan yang dilakukan sebelum dipublikasikan. (Djuanda, 2008 : 189). Pada tahap pengeditan ini, siswa diarahkan oleh guru untuk menyempurnakan ejaan yang siswa tulis dalam surat, dimulai dari penempatan huruf kapital, tanda titik dan tanda koma. Pada tahap ini juga guru membimbing siswa untuk bisa menuangkan bahasa yang baik dan benar dari buku cerita atau pun komik yang dibaca siswa kedalam bentuk surat untuk dikirim kepada pengarang buku ataupun komik tentang kekagumannya atas isi buku yang dibaca siswa.
Pada kenyataannya, proses kegiatan menulis surat ini belum dikatakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, tapi sebaiknya guru harus terus membimbing dan menindak lanjuti hasil pembuatan surat yang dibuat siswa khususnya dalam penggunaan huruf kapital, tanda titik, dan tanda koma serta dalam menggunakan bahasa yang baik dan benar yang menarik yang dibuat siswa dalam bentuk surat.
Dari hasil tes awal mengenai kemampuan siswa dalam membuat surat dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar yang tepat dan penggunaan ejaan yang baik dan benar yang dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon dengan pensekoran 1 sampai 3 terhadap 18 orang siswa adalah sebagai berikut:
Siswa yang mendapatkan skor 1 dalam kesesuaian bahasa yang baik dan benar adalah 10 orang 55,55%, yang mendapatkan skor 2 sebanyak 8 orang 44,44%, yang mendapatkan skor 3 sebanyak 0 orang 0%. Siswa yang mendapatkan skor 1 dalam ketepatan penggunaan tanda titik adalah 12 orang 66,66%, yang mendapatkan skor 2 sebanyak 6 orang 33,33%, yang mendapatkan sekor 3 sebanyak 0 orang 0%. Sedangkan siswa yang mendapat skor 1 dalam ketepatan penggunaan tanda koma adala 13 orang 72,22%, yang mendapatkan skor 2 sebanyak 5 orang 27,77%, yang mendapatkan skor 3 sebanyak 0 orang 0%.
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
kapital, tanda titik, dan tanda koma). Kelima siswa tersebut dapat dikatakan tuntas karena nilai yang diperoleh telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Namun, dari ke lima siswa tersebut masih harus ditingkatkan lagi kemampuannya dalam membuat bahasa yang baik dan benar dan penggunnan huruf kapital, tanda titik dan tanda koma. sedangkan 13 orang siswa lainnya masih belum bisa dikatakan mampu dalam menuliskan bahasa yang baik dan benar dan penulisan huruf kapital, tanda titik dam tanda koma.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam membuat surat dengan menggunakan ejaan yang tepat dan cara penerapan penggunaan ejaan (huruf kapital, tanda titik, dan tanda koma) masih rendah, sehingga perlu adanya upaya untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis surat ini harus dengan cara yang menarik dan bervariasi agar siswa dalam membuat surat pun tidak merasa bosan dan dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang siswa buat ketika menulis surat. Upaya yang dilakukan adalah dengan menerapkan model bermain peran sebagai pengarang dan editor untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis surat.
Menurut Tarigan (1994:389).
Teknik bermain peran adalah suatu cara penguasaan bahan pengajaran melaui kegiatan pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa terhadap tokoh tertentu. Teknik bermain peran sangat baik dalam mendidik siswa untuk menggunakan ragam bahasanya.
Dari definisi di atas, jelaslah bahwa teknik bermain peran merupakan salah satu teknik atau cara yang diterapkan dalam sebuah proses belajar mengajar agar siswa dapat berperan aktif.
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah mengenai kesulitan yang dialami oleh siswa dalam menulis surat yaitu dalam menuangkan gagasan dan penggunaan ejaan yang tepat. Maka peneliti merumuskan permasalahannya sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan model pembelajaran bermain peran sebagai pengarang
dan editor dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai menulis surat dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan ejaan pada siswa kelas IV SDN Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon?
2. Bagaimana kinerja guru dalam pelaksanaan model pembelajaran bermain peran sebagai pengarang dan editor dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai menulis surat dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan ejaan pada siswa kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon?
3. Bagaimana aktivitas siswa dalam pelaksanaan model pembelajaran bermain peran sebagai pengarang dan editor dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai menulis surat dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta memeperhatikan ejaan pada siswa kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon?
4. Bagaimana peningkatan hasil pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran bermain peran sebagai pengarang dan editor dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai menulis surat dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serat memperhatikan ejaan pada siswa kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon?
2. Pemecahan Masalah
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
menulis surat dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan ejaan. Model pembelajaran bermain peran sebagai pengarang dan editor dapat membuat siswa aktif, kreatif dalam kegiatan belajar mengajar, serta memudahkan siswa untuk membuat surat dengan bahasa yang baik dan benar dan memperhatikan ejaan.
Hal ini sesuai dengan karakteristik model pembelajaran kooperatif itu sendiri. Menurut Rusman (2011: 207), ada empat karakteristik dari model pembelajaran kooperatif antara lain:
1. Pembelajaran Secara Tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan, oleh karena itu setiap anggota tim harus saling membantu.
2. Didasarkan pada manajemen kooperatif. Manajemen mempunyai tiga fungsi yaitu manajemen sebagai perencanaan pelaksanaan, manajemen sebagai organisasi, dan manajemen sebagai kontrol.
3. Kemauan untuk Bekerja Sama. Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan perlu ditekankan.
4. Keterampilan Bekerja Sama. Siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
a. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis surat dengan bahasa yang baik?
b. Bagaimana peningkatan kemapuan menulis surat dengan bahasa yang yang benar?
c. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis surat dengan huruf kapital di awal kalimat?
d. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis surat dengan tanda titik diakhir kalimat?
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Begitu juga dengan model pembelajaran bermain peran sebagai pengarang dan editor. Siswa lebih senang untuk belajar secara permainan oleh karena itu penulis menilai dengan menerapkan bermain peran sebagai pengarang dan editor dalam pembelajaran menulis surat, siswa akan termotivasi untuk mengeluarkan pendapatnya dalam menulis surat dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar
Berdasarkan uraian mengenai penerapan model pembelajaran bermain peran sebagai pengarang dan editor dalam pembelajaran menulis surat dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan ejaan, penulis menilai penerapan model ini cocok diterapkan dengan alasan sebagai berikut:
1. Dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa dalam menulis surat. Siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya untuk membuat surat dan menerima umpan balik dari siswa yang lain. Interaksi yang terjadi selama pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan memberi rangsangan untuk berpikir mandiri sehingga bermanfaat bagi proses pendidikan jangka panjang. 2. Mengembangkan keterampilan menulis dengan cara menulis surat dengan
menggunakan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan penggunaan tanda baca. Pembelajaran ini juga bisa mengajarkan siswa untuk bekerja bersama-sama menemukan pengunaan huruf besar, tanda titik, tanda koma. Dengan bekerja sama siswa lebih cepat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
3. Dapat membuat siswa aktif, kreatif sehinggga tercipta suasana belajar yang menyenangkan.
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu a) Memotivasi kelompok
- Guru mengemukakan masalah - Masalah diidentifikasi dengan rinci
- Berikan penjelasan mengenai peran yang dimainkan b) Memilih pemeranan
Guru dan siswa melukiskan berbagai karakter atas tuntutan cerita menurut persepsi guru dan siswa.
c) Menyiapkan pengamat
Pengamat bertugas menilai sejauh mana peran yang dimainkan cocok dengan keadaan masalah yang sesungguhnya.
d) Menyiapkan tahap-tahap peran
Para pemeran menyususn garis besar adegan yang akan mereka perankan. e) Pemeranan
Para pemeran mulai beraksi. Mereka berusaha memainkan peran seakan-akan hal itu mereka alami.
f) Diskusi dan evaluasi
Siswa mengemukakan tapsirannya mengenai baik tidaknya peran yang dimainkan melalui sebuah pertanyaan yang dilontarkan, sehingga siswa akan segera terpancing untuk mengajukan pendapatnya.
g) Pemeranan ulang
Setelah ada atau mulai alternatif pemeranan, bila perlu pemeranan diulang. h) Diskusi dan evaluasi
Untuk mengevaluasi kembali hasil pemeranan yang telah dilakukan sebelumnya.
i) Membagi pengalaman hasil pemeranan
Para siswa saling tukar pengalaman dan saling mengemukakan pengalaman setelah pemeranan terakhir.
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
IV yang mencapai KKM. Sehingga pembelajaran menulis surat menggunakan model pembelajaran bermain peran sebagai pengarang dan editor dikatakan berhasil apabila siswa yang mencapai KKM berjumlah 15 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 18.
C.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, maka tujuan dari Penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui perencanaan model pembelajaran bermain peran sebagai pengarang dan editor dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai menulis surat dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan ejaan pada siswa kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon.
b. Mengetahui pelaksanaan model pembelajaran bermain peran sebagai pengarang dan editor dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai menulis surat dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan ejaan pada siswa kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon.
c. Mengetahui aktivitas siswa dalam pelaksanaan model pembelajaran bermain peran sebagai pengarang dan editor dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai menulis surat dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta memeperhatikan ejaan pada siswa kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
D. Manfaat Hasil Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru
a. Penerapan model pembelajaran bermain peran sebagai pengarang dan editor diharapkan dapat memberi masukan kepada guru, sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas.
b. Dapat menambah pengetahuan guru mengenai model pembelajaran bermain peran sebagai pengarang dan editor yang dapat diterapkan pada saat pembelajaran menulis surat.
2. Bagi siswa
a. Dapat meningkatkan kemampuan menulis surat menggunakan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan ejaan.
b. Dapat memberikan motivasi kepada siswa dalam menulis karya sastra.
3. Bagi sekolah
a. Membantu tercapainya tujuan keterampilan menulis.
b. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya dalam pelajaran menulis.
E.Batas Istilah
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, maka definisi oprasionalnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambar grafik itu. (Tarigan, 2008:21). Yang dinilai dalam menulis surat adalah bahasa yang baik, bahasa yang benar, huruf kapital, tanda titk dan tanda koma
2. Bermain peran sebagai pengarang dan editor adalah suatu cara penguasaan bahan pengajaran melalui kegiatan pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa terhadap tokoh tertentu (Tarigan, 1994:389).
a. Pengarang adalah seseorang yang karena kegemarannya atau berdasarkan bidang kerjanya melakukan kegiatan mengarang (Liang gie, 2002:3). b. Editor menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi dan Waktu penelitian
1. Lokasi penelitian
Lokasi tempat penelitian melaksanakaan penelitian adalah di Sekolah Dasar Negeri 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon. Penentuan lokasi ini diharapkan memberi kemudahan, khususnya menyangkut pengenalan lingkungan yang berhubungan dengan anak didik sebagai subjek penelitian atau menyangkut personil yang akan membantu dalam kelancaran kegiatan.
Pemilihan lokasi penelitian didasarkan kepada berbagai pertimbangan diantaranya, penelitian tindakan ini dilaksanankan dengan intensif, tetapi tidak menganggu tugas utama peneliti. Hal ini sesuai dengan satu prinsip penelitian tindakan kelas menurut Kasbolah (1998:26) yaitu bahwa “Penelitian tindakan kelas apapun tidak boleh menganggu tugas belajar”. Pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis surat di SDN 1 Ujungsemi terhitung rendah sehingga peneliti mempunyai keinginan untuk meningkatkan pembelajaran menulis surat melalui bermain peran sebagai pengarang dan editor.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan oleh tim peneliti yang melibatkan kepala sekolah, guru kelas sebagai mitra penelitian dan observer serta kedudukan peneliti sebagai praktisi. Dari tim peneliti di atas diharapkan bisa memberikan pemecahan masalah dalam kegiatan penelitian ini mulai dari perencanaan, tindakan, observasi serta refleksi.
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu a. Keadaan Siswa
Jika dilihat dari jumlah siswa yang masuk Sekolah Dasar Negeri 1 Ujungsemi cukup banyak, hal itu dikarenakan letak sekolah yang strategis berada diantara empat kampung. Jumlah siswa kelas I sampai dengan VI berjumlah 157 oarang, sesuai dengan data siswa pada tahun ajaran 2012/2013. Adapun jumlah rincian siswa dari kelas I sampai dengan VI adlah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Keadaana Siswa SDN 1 Ujungsemi
Tahun Ajaran 2012/2013
Kelas
Jenis Kelamin Jumlah
L P
I II III IV V VI 14 13 18 9 10 12 20 8 12 9 14 18 34 21 30 18 24 32
Jumlah 76 81 157
b. Keadaan Guru
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Tabel 3.2
Data Guru SDN 1 Ujungsemi Tahun Ajaran 2012/2013
No Nama Nip Gol/Ruang Jabatan
1 Hj. Khodijah, S.Pd. 19621129 198204 2 003 IV a Kepsek
2 Sri Harumi, S.Pd 19590806 197804 2 001 IV a Guru Kelas 3 Khariki, S.Pd 19601005 18109 1 006 IV a Guru
Kelas 4 Zainal Arifin, S.Pd 19631110 198410 1 009 IV a Guru
Kelas 5 Uswatun Nihaya, S.Pd 19790114 200801 2 003 III a Guru Agama
6 Rustadi 19660915 200701 1 008 II c Guru
Penjas 7 Eka Sapta Agustinah 19680314 200801 1 006 II b Guru
Kelas
8 Sri Hana Priyanti, S.Pd - -
Guru Sukuwan
9 Novia - - Guru
Sukuwan
c. Lingkungan Belajar
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
indikator misalnya semua siswa telah memakai seragam sekolah lengkap, dan aktivitas positif bila ada kegiatan luar sekolah.
2. Waktu Penelitian
Penelitian disesuaikan dengan waktu pelajaran bahasa indonesia di kelas IV pada hari selasa, yaitu dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.45 WIB. Kegiatan dipastikan di sekolah khususnya dalam pelaksanaan. Lama penelitian ini dilaksanakan dalam kurang lebih 6 (enam) bulan terhitung mulai bulan Februari sampai dengan bulan Juli.
B.Subjek penelitian
Menurut pendapat Suharsimi Arikunto (1998:34) yang dimaksud subjek penelitian adalah “Orang atau informasi yang dapat memberikan data atau informasi sesuai dengan kebutuhan penelitian”.
Dalam mengambil sampel sebagai subjek penelitian tidak terlepas dari karakteristik populasi besar, misalnya satu sekolah, karena keterbatasan tenaga, waktu dan biaya. Maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu, asal betul-betul representatif (mewakili). Sugiyono (2007:118).
Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti mengambil subjek penelitian yaitu para siswa kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon pada tahun ajaran 2012/2013. Siswa kelas IV yang berada di sekolah tersebut berjumlah 18 orang yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 9 siswa perempuan.
Tabel 3.3
Data Siswa Kelas IV SDN 1 Ujungsemi
Tahun Ajaran 2012/2013
No NIS Nama Jenis Kelamin Keterangan
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
2 111201002 Adi Firdaus L
3 111201003 Akmad Fauzan L
4 111201015 Bayu Nugraha L
5 111201017 Dian Saraswati P
6 111201018 Eva Syarifah P
7 111201019 Fitri Ahsinah P
8 111201020 Galuh Supriyadi L
9 111201022 Ilham Fadila L
10 111201029 Khaerunisa P
11 111201037 Muhamad. R L
12 111201038 Mukdoril Bagja L
13 111201040 Mutiara P
14 111201043 Nazwa P
15 111201045 Olivia. D P
16 111201049 Sahrun L
17 111201050 Sehan L
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
C.Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kualitatif. Moleong (Zuriah, 2006: 92) mengemukakan bahwa “Penelitian Kualitatif adalah prosedur Penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Hal ini didasarkan pada pengertian penelitian tindakan yang dipaparkan oleh Kunandar (2008: 43).
Sebagai kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.
Selain didasarkan pada pernyataan di atas, hal ini didasarkan pula pada karakteristik Penelitian Tindakan Kelas yang dikemukakan oleh Kunandar (2008: 58) yang menyatakan bahwa PTK memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut.
1) Masalah yang diteliti adalah masalah ril atau nyata yang muncul dari dunia kerja.
2) Berorientasi pada pemecahan masalah. 3) Berorientasi pada peningkatan mutu. 4) Siklus.
5) Selalu didasarkan pada adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki PBM di kelas.
6) Pengkajian terhadap dampak tindakan.
7) Aktivitas PTK dipicu oleh permasalahan praktis yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran di kelas.
8) PTK dilaksanakan secara kolaboratif dan bermitra dengan pihak lain, seperti teman sejawat.
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
10) Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dalam beberapa siklus. Di mana dalam satu siklus terdiri dari perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).
Berdasarkan pada pernyataan di atas, maka untuk meningkatkan kemampuan menulis surat dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan ejaan, maka peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas untuk memperbaiki permasalahan tersebut.
Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kualitatif. Dengan tujuan agar proses penelitian dapat tergambarkan dengan jelas dan rinci dengan menggunakan kata-kata untuk memberi gambaran penyajian laporan penelitian yang dilakukan. Karena pada dasarnya penelitian kualitatif salah satunya untuk menilai perilaku yang akan kita teliti. Hal ini sesuai dengan pendapat Creswell (Wiriaatmaja, 2005: 8) yang menjelaskan bahwa:
Penelitian kualitatif adalah proses inkuiri yang menyelidiki masalah-masalah sosial dan kemanusiaan dengan tradisi metodologi yang berbeda. Peneliti membangun sebuah gambaran kompleks dan holistik, menganalisis kata-kata, melaporkan pandangan atau opini para informan, dan keseluruhan studi berlangsung dalam latar situasi yang alamiah.
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
2. Desain Penelitian
Adapun rancangan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti menggunakan model Spiral Kemmis dan Mc Taggart. Dalam perencanaan model Kemmis dan Mc Taggart. Yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi (Wiriaatmaja, 2005: 66).
Gambar 3.1
Langkah-langkah Penelitian Tindak Kelas
Model Spiral Kemmis dan Taggart (Wiriaatmaja, 2005: 66)
Sebelum peneliti melakukan tindakan, Pertama membuat rencana tindakan yang akan dilakukan. Kedua, setelah rencana tersusun dengan matang barulah tindakan itu dilakukan. Ketiga, berasmaan dengan
Plan Reflec
t Observer
Actio n
Plan Reflec
t Observer
Actio n Siklus I
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
dilakukannya tindakan peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan itu sendiri dan akibat yang ditimbulkan melalui lembar observasi. Keempat, berdasarkan hasil pengamatan tersebut peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan.
Jika hasil refleksi menunjukkan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan yang telah dilakukan, maka rencana tindakan yang dilaksanakan berikutnya tidak sekedar mengulang dari apa yang telah diperbuat sebelumnya, tetapi memperbaiki kekeurangan itu. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.
D.Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah berbentuk siklus, setiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan. Pada akhir pertemuan diharapkan tercapainya tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan kemampuan surat dengan memperhatikan bahasa yang baik dan benar dan memperhatiakan penggunaan ejaan (huruf kapital, tanad titik, dan tanda koma) dari buku yang dibaca siswa di kelas IV SDN 1 Ujungsemi.
Langkah-langkah tindakan yang akan dilaksanakan peneliti direncanakan secara rinci dan dilakukan secara sistematis sehingga dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan tindakan. Langkah-langkah tersebut adalah mengidentifikasi aspek-aspek dan hasil proses pembelajaran dengan bermain peran sebagai pengarang dan editor, sebagai dampak pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Kemudian pada perencanaan tindakan diidentifikasi faktor pendukung maupun faktor penghambat tindakan.
Secara lebih rinci prosedur penelitian tindakan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Tahap Perencanaan
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
bermain peran sebagai pengarang dan editor dalam meningkatkan keterampilan menulis khususnya dalam pembelajaran menulis surat dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan ejaan.
Adapun kegiatan perencanaan tersebut diantaranya:
a. Mengadakan kerjasama dengan pihak sekolah dan meminta persetujuan dari kepala sekolah dan rekan-rekan guru.
b. Melaksanakan observasi untuk mendapatkan data awal sebagai masalah penelitian.
c. Mengidentifikasi pokok permasalahan. d. Merencanakan siklus I,II dan III e. Menyiapkan instrumen observasi.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan tindakan yaitu pelaksanaan praktik pembelajaran yang sebenarnya berdasarkan rencana tindakan yang telah di susun bersama-sama antara praktisi dan peneliti guna memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar. Dalam tahapan pelaksanaan tindakan, peneliti, guru, (praktikan) melakukan tindakan-tindakan terhadap pelaksanaan kegiatan di dalam kelas. Dalam hal ini peneliti mengamati kegiatan pembelajaran menulis surat dengan menggunakan model pembelajaran bermain peran sebagai pengarang dan editor.
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanan tindakan: a) Kegiatan Awan (+ 10 menit)
- Siswa diarahkan pada situasi belajar yang kondusif. - Guru menyuruh siswa berdo’a.
- Guru mengabsen siswa.
- Guru membuka pelajaran dengan menginformasikan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan, tujuan yang harus dicapai serta mengenal kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model bermain peran. - Guru mengadakan apresiasi.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. - Guru membagi siswa kedalam kelompok belajar.
b) Kegiatan Inti (+ 75 menit)
- Guru mengatur posisi duduk siswa secara berpasangan.
- Siwa yang sudah diatur pasangannya dapat duduk berdampingan. - Guru menjelaskan maksud siswa diatur tempat duduknya.
- Guru melakukan tanya jawab mengenai surat yang pernah ditulis siwa sebelumnya.
- Guru menjelaskan mengenai penggunaan huruf kapital, tanda titik dan tanda koma.
- Guru menyuruh siswa membaca buku cerita.
- Guru kemudian memotifasi pasangannya dengan memberi penjelasan kembali mengenai peran yang akan dilakukan.
- Guru menentukan peran pertama siswa adalah sebagai pengarang atau penulis surat.
- Guru memberi penjelasaan mengenai tugas sebagai pengarang atau penulis surat yang akan menuliskan surat kepada pengarang sebuah buku yang dibaca siswa mengenai kekaguman siswa atas isi buku yang dibacaya.
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
- Guru membingbing siwa selama peroses pemeranan berlangsung. - Setelah siswa selesai melakukan pemeranan pertama, guru melakukan
tanya jawab mengenai pemeranan yang dilakukan.
- Guru mengarahkan siswa keperan yang kedua yaitu peran sebagai editor. Pada tahap ini guru menjelaskan kembali mengenai tugas editor yaitu mengoreksi dan mengedit hasil surat yang dibuat temannya.
- Siswa saling menukarkan hasil dari surat yang dibuat kepada temannya. Untuk diedit cara penggunaan ejaan (huruf kapital, tanda titik dan tanda koma) serta isi surat yang menarik yang sesuai dengan buku yang dibacanya.
- Siswa mengembalikan hasil editan dan koreksinya kepada orangnya.
c) Kegiatan Akhir (+20 menit)
- Siswa mempresentasikan hasil karyanya didepan kelas. - Guru menilai hasil karya siswa.
- Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran. - Guru menutup pembelajaran.
3. Tahap Observasi
Kegiatan observasi dilakukan secara bersama dalam pelaksanaan tindakan, Hermawan (2007: 139) berpendapat bahwa “pengamatan atau observasi dilakukan pada semua kegiatan yang ditunjukkan untuk mengenali, merekam dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai baik yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat sampingan”.
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
dan membuat catatan lapangan mengenai hal yang terjadi selama proses pembelajaran.
Peneliti memantau jalannya pembelajaran dengan maksud untuk mendapatkan data mengenai kesulitan siswa dalam menulis surat dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan ejaan menggunakan model pembelajaran bermain peran sebagi pengarang dan editor di kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon, untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajarn bermain peran sebagai pengarang dan editor, keberhasilan dan dampak yang timbul dari proses pembelajaran menulis surat dengan menggunakan model pembelajaran bermain peran sebagai pengarang dan editor.
4. Tahapan Analisis dan Refleksi
Tahap refleksi ini merupakan tahap kegiatan untuk menganalisis data dimulai dengan menelaah seluruh data berbagai sumber, yaitu “wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya” (Moleong 2002: 190). Informasi yang telah diperoleh selanjutnya diuraikan, diuji, dan dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya, kemudian dikaitkan dengan teori tertentu atau hasil penelitian yang relevan. Hasil informasi yang diperoleh kemudian melalui proses refleksi akan ditarik sebuah kesimpulan.
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Berdasarkan pernyataan di atas, maka berdasarkan hasil refleksi ini peneliti bersama-sama guru dapat melakukan refisi perbaikan terhadap rencana awal. Hasil tahapan refleksi ini gambaran tentang hasil pelaksanaan yang dilakukan dan bermanfaat untuk mempertajam kemampuan peneliti dalam melakukan perbaikan dalam tindakan selanjutnya.
E.Instrumen Penelitian
Dalam suatu penelitian kualitatif, peneliti dan guru sebagai praktikan merupakan instrumen pengumpul data yang utama. Hal ini didasarkan pada pendapat Moleong (2002: 5) yang mengatakan bahwa:
Manusia sebagai alat sajalah yang dapat berhubungan dengan responden atau objek lainnya, dan hanya manusialah yang mampu memahami kaitan kenyataan-kenyataan di lapangan. Karena metode yang digunakan adalah kualitatif yang di dalamnya ada pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen, oleh karena itu peneliti dan guru-guru merupakan alat pengumpul data di lapangan.
Sedangkan teknik yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data di lapangan adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu b. Wawancara
Wawancara menurut Goestz dan LeCompte (Hermawan: 161) yaitu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu.
Pedoman wawancara ini digunakan untuk menjaring data yang berkaitan dengan selesainya pelaksananan tindakan. Hal ini untuk menyatakan pandangan dan pendapat siswa mengenai proses pembelajaran yang sudah dilakukan.
c. Catatan Lapangan
Catatan lapangan menurut Bogdan dan Biklen (Moleong, 2002: 153) adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Catatan lapangan digunakan untuk mengetahui gambaran tentang pelaksanaaan tiap tahapan proses belajar dengan menerapkan model pembelajaran bermain peran sebagai pengarang dan editor.
d. Tes
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
F. Teknik Pengolahan Data
1. Pengolahan Data Proses
Teknik pengolahan data proses dalam pembelajaran meliputi analisis terhadap aktifitas siswa dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Adapun aspek yang diamati sikap keaktifan, kerjasama, sikap demokratis selama proses pembelajaran berlangsung.
Deskriptor:
a. Keaktifan
3 = Siswa aktif bertanya kepada guru dan mau berdiskusi dengan temannya
2 = siswa hanya mampu berdiskusi kepada temannya saja tanpa mau bertanya kepada guru
1 = siswa tidak aktif selama proses pembelajaran
b. Kerjasama
3 = Siswa bersedia memberikan bantuan kepada temannya yang merasa kesulitan
2 = Siswa bertanggung jawab atas tugas yang diberikan
1 = Siswa tidak mau membantu temannya dan mau menang sendiri
c. Sikap demokratis
3 = Semangat antusisme siswa selama proses pembelajaran terlihat 2 = Siswa mau menghargai pendapat orang laindan tidak mengganggu
temannya
1 = Siswa tidak mengikuti pembelajaran dengan serius
Keterangan:
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Nilai Akhir:Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100
Skor ideal (9)
Pengolahan data selama proses pembelajaran diolah dan dicatat melalui lembar observasi selama proses belajar berlangsung, tiap siswa dicatat kemampuannya, datanya disesuaikan dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan yaitu perhatian, kerjasama, dan keaktifan siswa. Kemudian setelah setiap siswa mendapatkan nilai 65 ke atas dinyatakan tuntas dan siswa yang kurang dari 65 dinyatakan tidak tuntas. Pengolahan data selama proses pembelajaran nantinya nilainya digabung dengan data hasil belajar siswa, dan dijadikan bahan pertimbangan tindakan selanjutnya.
2. Pengolahan Data Hasil
Pengolahan data hasil pembelajaran dilakukan setelah kegiatan pengumpulan data selesai dilaksanakan. Data yang terkumpul berupa hasil proses pembelajaran siswa dalam menulis surat dengan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan ejaan. Dalam pengolahan data hasil belajar siswa berpedoman pada deskriptor-deskriptor penilaian yaitu penggunaan bahasa, huruf kapital, tanda titik, tanda koma. Adapun deskriptor-deskriptor yang digunakan dalam format penilaian dideskripsikan sebagi berikut:
a. Penggunaan bahasa yang baik dan benar
3 = Jika siswa menggunakan Bahasa Indonesia tanpa adanya campuran dengan Bahasa Daerah
2 = Jika siswa menggunakan Bahasa Indonesia dengan sedikit ada campuran dengan Bahasa Daerah
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
b. Huruf kapital
3 = Jika siswa dapat menempatkan huruf kapital dengan tepat 2 = Jika siswa dapat menempatkan sebagian huruf kapital saja 1 = Jika siswa tidak dapat menempatkan huruf kapital dengan benar
c. Tanda titik
3 = Jika siswa dapat menempatkan tanda titik pada akhir kalimat 2 = Jika siswa hampir menempatkan tanda titik pada akhir kalimat 1 = Jika siswa tidak menempatkan tanda titik pada akhir kalimat
d. Tanda koma
3 = Jika siswamenggunakan tanda koma sesuai dengan isis bacaan
2 = Jika siswa hampir menempatkan tanda koma sesuai dengan isi bacaan 1 = Jika siswa tidak menggunakan tanda koma pada bacaannya
Skor ideal = 12
Nilai Akhir: Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100
Skor ideal (12)
Kritetia penentuan batas tuntas didasarkan pada kriteria ketuntasan minimum (KKM) pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu 65. Jadi siswa dikatakan tuntas jika memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 65. Pengolahan data selama proses pembelajaran nilai digabungkan dengan data proses belajar siswa, dan dijadikan bahan pertimbangan tindakan selanjutnya.
3. Analisis Data
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
bantuan pada tema dan hipotesis itu. Jika dikaji, pada dasarnya derinisi pertama lebih menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang kedua lebih menekankan maksud dan tujuan analisasi data. Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan menjadi analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat dirumuskan hipotesis kerja yang disarankan oleh data.
Dari rumusan tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis data bermaksud mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari hasil observasi, wawancara, aktifitas siswa, kinerja guru, hasil belajar, dan catatan lapangan. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengkategorikannya.
Analisis data merupakan kegiatan penelitian yang sangat baik. Setelah peneliti mengumpulkan data, maka langkah selanjutnya adalah mengorganisasikan dan melakukan analisis data untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, kegiatan analisis data terkait erat dengan langkah-langkah kegiatan penelitian sebelumnya yaitu perumusan masalah, perumusan tujuan, dan perumusan hipotesis penelitian.
G.Validasi Data
Validasi data pada penelitian ini merujuk pada pendapat Hopkins (Wiraatmadja, 2005 :168-171), yaitu :
1. Member Cek
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
informasi atau penjelasan itu tetap sifatnya atau tidak berubah, sehingga dapat di pastikan keajegannya dan data itu terperiksa kebenarannya.
2. Audit Trail
Audit trail, yakni mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan data dengan cara mendiskusikannya dengan pembimbing.
3. Expert Opinion
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab terakhir ini, peneliti akan menyajikan kesimpulan dan saran yang diperoleh dari temuan di lapangan selama pelaksanaan pembelajaran pembelajaran menulis surat dengan menerapkan model bermain peran sebagai pengarang dan editor di kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon. Kedua hal tersebut akan diuraikan di bawah ini.
A. Kesimpulan
1. Perencanaan penerapan model bermain peran yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis surat pada penelitian ini adalah: guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan target pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Guru menetapkan sikap dan keterampilan-keterampilan sosial yang diharapkan dapat dikembangkan dan diperlihatkan oleh siswa selama berlangsungnya pembelajaran. Untuk memulai pembelajaran, guru harus menjelaskan tujuan dan sikap yang harus diperlihatkan selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam aplikasi pembelajaran dikelas, guru merancang lembar observasi dan catatan lapangan selama kegiatan siswa berlangsung.
2. Kinerja guru dalam proses pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis surat siswa kelas IV SDN 1 Ujungsemi adalah tahap menyampaikan tujuan dan motivasi siswa melalui membuka pelajaran dengan menginformasikan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan, mengenalkan kegiatan pembelajaran menulis surat melalui bermain peran sebagai pengarang dan editor dengan tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan.
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
perhatian kepada masing-masing siswa, tahap membimbing kelompok bekerja dan belajar melalui membimbing siswa secara individual maupun berpasangan dalam menulis surat berdasarkan buku cerita atau komik dengan memperhatikan huruf kapital, tanda titik dan tanda koma di depan kelas, dan tahap memberi penghargaan berupa bintang untuk setiap siswa yang berhasil mengerjakan tugasnya sesuai dengan diharapkan gurunya.
3. Aktivitas siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran melalui bermain peran dalam meningkatkan kemampuan siswa pada siswa kelas IV SDN 1 Ujungsemi adalah tahap menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa melalui menyimak penjelasan guru dalam menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan dan menyimak penjelasan ejaan dengan menggunakan huruf kapital, tanda titik dan tanda koma pada surat. Siswa juga menyimak mengenai pembelajaran yang akan dilakukan yaitu menulis surat dari buku cerita atau komik yang dibaca siswa. Taham mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar melalui memasangkan siswa untuk duduk berpasangan. Tahap membimbing kelompok belajar melalui bimbingan guru dan tahap evaluasi melalui mempresentasikan hasil surat yang dibuat siswa.
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
selalu membimbing siswa yang merasa kesulitan ketika pembelajaran berlangsung.
Hambatan-hambatan yang ditemukan dalam pembelajaran menulis surat dengan menggunakan model bermain peran di kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon yaitu siswa masih ada yang belum aktif ketika pembelajaran berlangsung, siswa hanya diam tanpa mau bertanya kepada guru ataupun temannya sehingga hasil yang diperoleh pun belum memuaskan. Pada siklus 1masih ada siswa yang merasa kesulitan ketika melakukan tahap editing, tetapi pada siklus selanjutnya guru sudah bisa mengatasinya karena adanya masukan-masukan yang diberikan peneliti untuk perbaikan pada siklus selanjutnya, sehingga pada siklus II dan III guru lebih membimbing dan memperhatikan siswa yang merasa kesulitan pada saat pembelajaran berlangsung.
B. Saran
Dengan memperhatikan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model bermain peran dalam proses menulis surat yang dilaksanakan di kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon. Ada beberapa hal yang dapat peneliti sarankan sebagai implikasi dari hasil penelitian, antara lain adalah:
1. Bagi Guru
a) Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan wawasan guru untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas disekolah masing-masing sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.
b) Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan yang bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan menulis surat.
c) Harus mendorong siswa yang kurang lancar dalam menggunakan bahasa yang baik dan benar kedalam bentuk surat dengan membimbing dan membina yang berkesinambingan sesuai dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh siswa.
2. Bagi Siswa
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
b) Untuk menguasai suatu keterampilan diperlukan ketekunan berlatih dan belajar, apapun bentuk latihannya yang penting mampu dilakukan.
c) Perlu adannya peningkatan kemapuan siswa dalam menulis ejaan. 3. Bagi Lembaga
a) Perlu memberikan kontribusi dalam meningkatkan kemapuan menulis surat melalui bermain peran.
b) Perlu dijadikan salah satu model pembelajaran yang relevan dengan permasalahan yang terjadi disekolah.
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Depdiknas 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
2006. Kkurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Depdiknas. Djuanda, dkk.2006. Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia. Bandung : UPI Press
Djuanda. 2008. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung : Pustaka Latifah.
Gie, The Liang. 2005. Terampil Mengarang. Yogyakarta : Andi
Haerudin, dkk. 2006. Bahasa Indonesia Dalam Teori dan Praktek. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
Huck, Charlotte. Dkk. 1987. Children Literature in Elementary School. Chicago : Rand Mc Nally College Publishing Company
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2003. Jakarta : Balai Pustaka.
Kasbolah, K. (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdikbud.
Moleong, Lexy J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Mulyati, Yeti. 2007. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Jakarta : Depdikbud.
Rofi’uddin, Ahmad. 1999. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Tinggi. Jakarta : Depdikbud
Soeparno. 1989. Media Pengajaran Bahasa. Klaten : Intan Pariwara Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Supriyadi, dkk. 2006. Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta : Universitas Terbuka, Depdikbud.
Novia, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Pengarang Dan Editor Untuk Meningkatkan Kemapuan Siswa Dalam Menulis Surat Di Kelas IV SDN 1 Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa