• Tidak ada hasil yang ditemukan

Taman Wisata Bunga Krisan Bandungan - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) BAB IV TAMAN WISATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Taman Wisata Bunga Krisan Bandungan - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) BAB IV TAMAN WISATA"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

55 Eka Ayu Lestari (21020113130126)

TA 138

BAB IV

KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

4.1 Kesimpulan

Dengan melihat dan mengkaji uraian yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Taman Wisata Bunga Krisan Bandungan menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah bagi Pemerintah Kabupaten Semarang. Taman Wisata ini dapat menjadi sarana rekreatif dan edukatif bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

2. Taman Wisata Bunga Krisan dapat dijadikan salah satu tujuan wisata di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.

3. Argowisata menjadi fasilitas utama dari Taman Wisata ini, karena menjadikan objek perkebunan bunga krisan sebagai daya tarik wisatawan

4. Taman Wisata Bunga Krisan Bandungan merupakan sarana Argowisata indoor maupun outdoor. 5. Secara garis besar permasalahan dan potensi pariswisata di Kecamatan Bandungan, anatara

laian:

a. Kecamatan Bandungan memiliki daya tarik wisatawan yang tinggi, terbukti dari jumlah kunjungan wisatawan terbesar di Kabupaten Semarang berasal dari Kecamatan Bandungan.

b. Besarnya potensi budidaya tanaman bunga krisan di Kecamatan Bandungan yang dapat dikembangkan menjadi sarana argowisata.

c. Kurang terakomodasi minat berwisata wisatawan terhadap objek perkebunan bunga krisan.

d. Kurangnya fasilitas inklusif yang dapat digunakan untuk bersantai di Kecamatan Bandungan

e. Terdapat lahan kosong yang berpotensi untuk diolah menjadi suatu sarana wisata. 4.2.Batasan

Batasan dalam perencanaan dan perancangan Taman Wisata Bunga Krisan Bandungan adalah sebagai berikut:

1. Lingkup bangunan yang akan di desain adalah bangunan Argowisata (Greenhouse, Museum,), bangunan pendukung (restoran, toko souvenir, toko bunga) beserta fasilitas outdoor (taman bunga dan playground) dan fasilitas pendukung lainya.

2. Penentuan faslitas Taman Wisata Bunga Krisan Bandungan diperoleh dengan

mempertimbangkan standar, studi literature, peraturan daerah/ peraturan terkait perancangan, serta studi banding.

3. Perencanaan Taman Wisata Bunga Krisan diproyeksikan hingga tahun 2022 (seuluh tahun kedepan)

4. Masalah yang menyangkut disiplin ilmu di luar arsitektur tidak dibahas secara mendalam. 5. Tidak menggunakan Fisibility Studi, penentuan kapasitas ditentukan oleh studi banding dan

(2)

56 Eka Ayu Lestari (21020113130126)

TA 138

4.3. Anggapan

Pada penyusunan landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur diperlukan adanya suatu anggapan, yaitu:

1. Taman Wisata Bunga Krisan Bandungan diasumsikan sebagai merancangan sebuah bangunan wisata mempertimbangkan kapasitas bangunan yang disesuaikan dengan jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Semarang.

2. Bangunan bersifat inklusif untuk wisatawan local dan macanegara karena didukung dengan keberadaan penginapan di kawasan Bandungan.

3. Jaringan utilitas serta sarana infrastruktur dianggap telah memadai dan dalam kondisi baik, sehingga siap untuk menampung pembangunan sebuah Taman Wisata di Kecamatan Bandungan.

4. Keadaan ekonomi, politik, sosial, dan budaya yang mungkin berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung dianggap telah diatasi dengan baik

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji statistik memperoleh nilai P untuk uji t sebesar 0.000 (P<0.01) maka tolak H0, dengan demikian hasil uji sangat nyata pada tingkat kepercayaan 99%. Hal ini

Banten West Java Tourism Development Corporation sebagai badan usaha pengusul dan telah memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 39

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Dzat yang menganugerahkan aneka macam nikmat kepada hamba-Nya sehingga dengan rahmat dan karunia-Nya,

Mempengaruhi Penyelesaian Kasus Kekerasan Seksual terhadap anak ( Child.. Sexual Abuse ) Dampingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah. Provinsi

besar, tetapi harus menjadi pemimpin yang mampu mengelola usaha tersebut.. dengan mengetahui segala pengtahuan akan bisnisnya, dengan

KONTRIBUSI MOTIVASI EKSTRINSIK DAN MOTIVASI INTRINSIK TERHADAP AKTIVITAS FISIK CABANG OLAHRAGA SOFTBALL PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI

Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui pengaruh variabel pengetahuan kewirausahaan dan keunggulan bersaing memiliki pengaruh simultan yang signifikan terhadap

Proyek Pengembangan Media Kebudayaan (Indonesia), Lembaga Budaya Pela dan Gandong di Maluku: Latar Sejarah, Peranan, dan Fungsinya.. United State: University of