DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan...i
Motto...ii
Pernyataan...iii
Abstrak...iv
KataPengantar...v
Daftar Isi...viii
Daftar Tabel...xiii.
Daftar Gambar...xiv
Daftar Lampiran...xv
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah...1
B.Rumusan Masalah...4
C.Hipotesis Tindakan...5
D.Tujuan Penelitian...5
E,Manfaat Penelitian...6
F.Definisi Operasional...7
Dedi Maulana Sidik, 2013
Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Tentang Materi Perubahan Benda Siswa Kelas V Sdn Cilangla
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1.Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar...12
2.Ruang Lingkup Bahan Kajian IPA di Sekolah Dasar...12
3.Karakteristik Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar...13
B.Metode Eksperimen...15
1.Pengertian Metode Eksperimen...15
2.Peranan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di SD..16
3.Langkah-langkah Penerapan Metode Eksperimen...16
4.Manfaat Metode Eksperimen...18
C.Hasil Belajat...18
1.Ciri-ciri Hasil Belajar...20
2.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar...21
3.Penerapan Metode Eksperimen Dalam Pembelajaran IPA SD..22
D.Perubahan Benda...24
1.Pengertian Perubahan Benda...24
2.Penggolongan Perubahan Benda...24
3.Faktor-Faktor yang menyebabkan Perubahan Benda...25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian...28
B.Model Penelitian...29
C.Subjek Penelitian...30
E.Tekhnik Pengumpulan Data...33
F.Tekhnik Pengolahan Data...34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian...36
1.Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I...36
2.Deskripsi Hasil Penelitian sSiklus II...42
3.Deskripsi HasilPenelitian Siklus III...47
B.Pembahasan...52
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Kesimpulan...56
B.Rekomendasi...57
DAFTAR PUSAKA...60
Dedi Maulana Sidik, 2013
Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Tentang Materi Perubahan Benda Siswa Kelas V Sdn Cilangla
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR TABEL
1.Tabel 4.1 Hasil Nilai Tes Siklus I...37
2.Tabel 4.2 Hasil Nilai Tes Siklus II...43
3.Tabel 4.3 Hasil Nilai Tes Siklus III...47
DAFTAR GAMBAR
1.Gambar 2.1. Pembakaran...40
2.Gambar 2.2.Pemanasan...40
3.Gambar 2.3 Pembusukan...40
4.Gambar 4.1 Diagram Data Persentase Siklus I... ...38
5.Gambar 4.2 Diagram Data Persentase Sklus II...44
Dedi Maulana Sidik, 2013
Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Tentang Materi Perubahan Benda Siswa Kelas V Sdn Cilangla
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
1.Contoh Perangkat Pembelajaran.
2.Instrumen Penelitian.
3.Dokumentasi Kegiatan Penelitian.
4.Surat Izin Penelitian
5.Surat Pengangkatan Pembimbing Penyusunan Skripsi.
6.Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah.
Dedi Maulana Sidik, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata Pelajaran IPA diharapkan dapat menjadi sarana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut
dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan
pendidikan adalah suatu usaha untuk membimbing dan membantu anak didik
mencapai kedewasaan. Pendidikan juga dapat berarti pengaruh, bantuan atau tuntunan
yang diberikan oleh orang yang bertanggung jawab kepada anak didik, pendidikan
dapat dikatakan sebagai suatu proses dan hasil.
Sebagai suatu proses pendidikan merupakan serangkaian kegiatan yang secara
sistematis diarahkan oleh tujuan, sedangkan sebagai suatu hasil pendidikan
merupakan perubahan dalam tingkah laku anak didik yang tercermin dalam
pengetahuan sikap dan sebagainya.
Salah satu mata pelajaran yang ada di SD yang perlu ditingkatkan adalah IPA.
SD merupakan tempat pertama siswa mengenal konsep-konsep dasar IPA, karena itu
pengetahuan yang diterima siswa hendaknya menjadi dasar yang dikembangkan
ditingkat sekolah yang lebih tinggi disamping mempuhnyai kegiatan praktis yang
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan pembelajaran IPA adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa
Dedi Maulana Sidik, 2013
Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Tentang Materi Perubahan Benda Siswa Kelas V Sdn Cilangla
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
siswa dituntut agar mampu mencapai standar pencapaian minimal materi
pembelajaran IPA.
Ditingkat sekolah dasar tujuan pembelajaran mata pelajaran IPA itu sendiri
adalah : 1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya, 2)
Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat
dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, 3) Mengembangkan rasa ingin
tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling
mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat, 4)
Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan
masalah dan membuat keputusan, 5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta
dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam, 6) Meningkatkan
kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu
ciptaan Tuhan, dan 7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.Hal tersebut sesuai dengan
Permendiknas no 24 tahun 2006 tentang pengembangan kurikulm Satuan Pendidikan.
Berdasarkan hasil kolaborasi dan diskusi dengan teman sejawat, Pembelajaran
IPA di SD pada umumnya kurang menari dan kurang merangsang siswa untuk
mengikuti pembelajaran IPA. Pemebelajaran IPA yang ideal adalah menggunakan
metode mengajar yang mampu menemukam konsep sendiri dan memiliki
pengetahuan keterampilan tentang alam sekitar serta dapat diterapkan dalam
Dedi Maulana Sidik, 2013
dan standar ketuntasan belajar. Dan yang paling penting pada pembelajaran IPA di
SD adalah bagaimana siswa dapat mengenal lebih bermakna tentang alam sekitar ini.
Pembelajaran IPA di SD saat ini kebanyakan terkesan tidak efektif, hal ini
dibuktikan bahwa guru ketika mengajar suatu materi tidak berdasarkan prosedur
pembelajaran. Salah satu contohnya adalah metode yang digunakan tidak bervariasi
dan menimbulkan kejenuhan terhadap siswa. Hasil dari proses pemebelajaran tidak
sesuai dengan yang diinginkan atau tidak memnuhi Standar kelulusan dari
pembelajaran. Selain itu kebanyakan guru ketika mengajarkan IPA tidak disertai
dengan penggunaan media atau alat pembelajaran yang semestinya disiapkan.Hal ini
terbukti dan terjadi di sekolah tempat peneliti melakukan kegiatan Penelitian
Tindakan Kelas.
Rendahnya hasil belajar siswa dalam materi Perubahan Benda pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam kelas V melatarbelakangi Penelitian ini. Terlihat dari nilai siswa
yang mendapat nilai rata-ratanya belum mencapai Kriteria ketuntasan minimal
(KKM) 65%. Nilai Tes siswa paling tinggi mencapai nilai 65,ketika ada proses
Remedial siswa tetap tidak menunjukkan perkembangan peningkatan hasil belajar
dan yang paling tidak diharapkan siswa banyak yang tidak berminat untuk mengikuti
pembelajaran IPA Rendahnya hasil belajar siswa tersebut disebabkan adanya dugaan
rendahnya pemahaman konsep IPA oleh siswa. Rendahnya pemahaman siswa
berpengaruh terhadap minimnya perolehan nilai siswa, rendahnya aktivitas dan
partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran menjadi indikasi bahwa kegiatan
Dedi Maulana Sidik, 2013
Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Tentang Materi Perubahan Benda Siswa Kelas V Sdn Cilangla
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Salah satu upaya untuk mengatasi rendahnya aktifitas dan hasil belajar siswa,
adalah melalui Penerapan Metode Eksperimen, yang dianggap mampu memfasilitasi
proes pembelajaran siswa untuk mencapai kebermaknaan belajar sehingga tujuan
pembelajaran yang diharapkan dapat lebih maksimal.
Penerapan pembelajaran melalui Penerapan metode eksperimen dipandang
akan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada setiap proses
pembelajaran IPA, intinya dalam hal meningkatkan kwalitas pembelajaran dan hasil
pembelajarannya.
Berdasakan uraian di atas peneliti tertarik untuk melaksanakan PTK dengan
judul Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Tentang Materi Perubahan Benda di SDN Cilangla Kecamatan Cireunghas
Kabupaten Sukabumi.
B.Rumusan Masalah
Mengacu kepada latar belakang di atas ,muncul masalah: “Bagaimanakah
Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang
Materi Perubahan Benda di SDN Cilangla Kecamatan Cireunghas Kabupaten
Sukabumi.
Rumusan masalah ini selanjutnya dijabarkan kedalam pernyataan penelitian
Dedi Maulana Sidik, 2013
1.Perencanaan pembelajaran IPA tentang Perubahan Benda dengan mene
rapkan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
pelajaran IPA materi Perubahan Benda di kelas V SDN Cilangla Kecama
tan Cireunghas Kabupaten Sukabumi.
2.Pelaksanaan pembelajaran IPA tentang Perubahan Benda dengan mene
rapkan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa di
kelas V SDN Cilangla Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi.
3.Peningkatan hasil belajar siswa materi pembelajaran IPA tentang materi
Perubahan Benda dengan menerapkan metode eksperimen.
C. Hipotesis Tindakan.
Berdasarkan kajian pustaka dapat dirumuskan hipotesis bahwa penerapan
metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V
pada pelajaran IPA tentang perubahan Benda di SDN Cilangla Kecamatan
Cireunghas Kabupaten Sukabumi.
D. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan
metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang materi
Dedi Maulana Sidik, 2013
Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Tentang Materi Perubahan Benda Siswa Kelas V Sdn Cilangla
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA materi Perubahan Benda dengan
dengan menerapkan metode eksperimen dan mengetahui sejauh mana guru
dapat menyusun perencanaan pembelajaran IPA
2. Pelaksanaan pembelajaran IPA materi perubahan benda dengan menerapkan
metode eksperimen.
3. Peringkat hasil belajar siswa mata pelajaran IPA materi perubahan benda
dengan menerapkan metode eksperimen.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan oleh penulis dari hasil penelitian ini
adalah :
a. Bagi Siswa, yaitu dapat meningkatkan kwalitas proses dan hasil belajar
tentang materi perubahan benda pada mata pelajaran IPA dan dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Bagi Guru, yaitu dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
serta membangkitkan rasa percaya diri sehingga akan selalu bergairah dan
bersemangat untuk memperbaiki pembelajarannya secara terus menerus.
c. Bagi Sekolah, yaitu bermanfaat untuk membantu sekolah dalam
mengembangkan dan menciptakan lembaga pendidikan yang berkualitas
Dedi Maulana Sidik, 2013
akan melahirkan guru-guru yang professional berpengalaman dan menjadi
kepercayaan masyarakat.
F. Definisi Operasional
Agar tidak ada kekeliruan dalam penafsiran oleh orang lain terhadap istilah-istilah
yang penulis gunakan dalam judul penelitian ini, maka penulis mencoba
mendefinisikan beberapa istilah sebagai berikut :
1. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adala salah satu cara pembelajaran yang dipergunakan
oleh penyelidik terhadap obyeknya dengan jalan mengadakan
percobaan-percobaan. Eksperimen meliputi semua pekerjaan percobaana yang bertujuan
untuk mencapai atau memiliki pengertian pemahaman sesuatu hal secara lebih
tepat dengan penerapan metode eksperimen. Metode eksperimen memberikan
kesempatan kepada anak didik secara individu atau kelompok untuk melakukan
suatu proses atau percobaan.
Langkah-langkah pembelajaran metode eksperimen terdiri dari perncanaan,
pelaksanaan, penutup dan tindak lanjut.
Dedi Maulana Sidik, 2013
Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Tentang Materi Perubahan Benda Siswa Kelas V Sdn Cilangla
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Hasil Belajar
Hasil Belajar adalah Kompetensi atau kemampuan siswa setelah proses
kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil belajar diwujudkan dengan hasil tes
ulangan tentang perubahan benda dengan rata-rata nilai..
3.Materi Perubahan Benda
Materi perubahan benda merupakan salah satu materi yang harus dipelajari
oleh siswa kelas V Sekolah Dasar sebagai penjabaran dari Standar Kompetensi
memahmi faktor penyebab perubhan enda, dengan Kompetensi Dasar
menjelaskan faktor-faktor penyebab perubahan benda, misalnya pembakaran,
pemanasan, pendinginan yang terdapat dalam kurikulum IPA SD kelas V.
Materi Perubahn Benda disajikan untuk merangsang daya kritis dan
kraetivitas siswa serat untuk menambah karaketristik siswa dalam mempelajari
28
Dedi Maulana Sidik, 2013
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan tekhnik penelitian tindakan kelas (PTK) atau
classroom action research, karena dengan menggunakan PTK permasalahan yang
terjadi dapat terpusat pada situasi atau keadaan kelas, kemudian PTK ini tidak
menyita atau mengganggu jam mengajar guru. Dengan kata lain PTK ini sebagai
salah satu teknik penelitian yang bersifat praktis dalam upaya atau usaha untuk
memperbaiki serta meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Pendapat dari seorang peneliti tentang PTK, Kasbolah (1999:13), bahwa
penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan praktis yang dilakukan untuk
memperbaiki praktek mengajar dikelas.
Tujuan dari penelitian tindakan kelas itu sendiri adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan layanan pembelajaran terhadap siswa di kelas. Dengan menggunakan
teknik penelitian tindakan kelas guru dapat lebih banyak berlatih dan mengupayakan
beberapa tindakan yang dapat menigkatkan kualitas mengajar seorang guru.
Penelitian ini juga dapat meningkatkan kreatifitas guru dalam mengajar di kelas dan
menambah wawasan serta pengalaman guru dalam bisang pendidikan. Bentuk
penelitian di atas diharapkan dapat mengembangkan profesionalisme guru SD dalam
29
Dedi Maulana Sidik, 2013
Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Tentang Materi Perubahan Benda Siswa Kelas V Sdn Cilangla
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahap yang dalam
pelaksanaannya disesuaikan dengan program yang ada di SDN Cilangla Kecamatan
Cireunghas Kabupaten Sukabumi. Untuk kepentingan penelitian, pada penelitian ini
dilakukan dalam 3 siklus yang dilaksanakan 3 kali pertemuan.
Adapun rancangan penelitian kelas menurut Hopkins (1993).
B. Model Penelitian
Indentifika si Masalah
Perencanaan
Siklus II Observasi
Refleksi
Aksi Perencanaa
n Siklus I
Observasi
Refleksi Aksi
Observasi
Perencanaan
Siklus III Refleksi
Aksi
30
Dedi Maulana Sidik, 2013
Jenis penelitian tindakan kelas pada gambar model di atas digambarkan suatu
pola yang beruntun bahwa peneltitain tindakan kelas adalah sebagai suatu proses
yang dinamis dimana terdapat serangkaian langkah-langkah,dimana langkah tersebut
terdiri atas empat komponen, yaitu : rencana, tindakan atau aksi, observasi dan
revleksi. Dari keempat komponen tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat,
yaitu setiap komponen merupakan suatu proses penyempurnaan dari setiap tindakan
yang telah dilakukan.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kelas V SDN Cilangla Desa Cireunghas
Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi yang dilaksanakan pada semester I
tahun pelajaran 2012/2013 mulai bulan Juli sampai bulan Agustus 2012. Jumlah
subjek penelitian sebanyak 29 siswa yang terdiri dari 24 orang siswa lperempuan
dan 5 orang siswa laki-laki.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tujuan penelitian menggunakan PTK adalah untuk
memperbaiki pembelajaran agar dapat memecahkan permasalahan yang ada di dalam
kelas penelitian yaitu permasalahan kurang meningkatnya hasil belajar siswa tentang
31
Dedi Maulana Sidik, 2013
Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Tentang Materi Perubahan Benda Siswa Kelas V Sdn Cilangla
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Desain intervensi Tindakan/Rancangan Siklus Penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah model siklus (putaran/spiral) dari Hopkins. Prosedur
penelitian model siklus Hopkins ini dilaksanakan melalui proses pengkajian daur,
yang terdiri dari 4 tahap yaitu : Perencanaan tindakan (plan), pelaksanaan tindakan
(act), pengamatan (observe), serta refleksi (reflection) (Ruswandi, 2007:128).
Keempat tahap tadi disebut satu siklus, jika siklus pertama belum menunjukan hasil
yang maksimal maka penelitian di lanjutkan dengan siklus kedua dengan tahapan
perencanaan ulang ( replanning). Tindakan dan observasi serta reflesi, begitu
seterusnya hingga tujuan dari penelitian tercapai yaitu meningkatnya hasil belajat
ilmu pengetahuan alam (IPA), siswa kelas V SDN Cilangla Desa Cireunghas
Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi. Peningkatan hasil belajar siswa
tersebut dapat dilihat dengan cara melakukan evaluasi disetiap akhir siklus penelitian.
Desain Intervensi Tindakan/Rancangan Siklus Penelitian yang akan
dilaksanakan pada penelitian ini diantaranya :
1.Perencanaan Tindakan (Planning)
Perencanaan umum ini meliputi : 1). Perencanaan waktu penelitian, 2).
Penentuan metode dan alat peraga yang digunakan, 3). Pembuatan rencana
pelaksanaan pembelajaran, 4). Pembuatan instrument penelitia. Sedangkan
perencanaan khusus merupakan perencanaan yang dibuat untuk masing-masing
peretemuanpa pada setiap siklus yang dilakukan.
32
Dedi Maulana Sidik, 2013
Tahap ini merupakan realisasi dari tahap perencanaan yang telah disusun dan
disepakati dengan kolabolator. Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga. Pelaksanaa tindakan dilakukan selama 2 siklus, setiap
siklus terdiri dari dua pertemuan. Setiap pertemuan di laksanakan selama 2 jam
pelajaran.
3.Pengamatan Tindakan (observing)
Bertujuan untuk mengamati dan mengevaluasi perkembangan selama proses
tindakan berlangsung. Tindakan penelitian ini diamati dengan menggunakan lembar
observasi pembelajaran. Pengamatan tindakan pembelajaran dilakukan menggunakan
pendekatan observasi peer atau pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan
oleh teman sejawat.
Dalam proses pengamatan, pengamat atau observer mempuhnyai tugas yaitu
mengamati proses tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru apakah sudah
sesuai dengan perencanaan tindakan yang dibuat atau belum. Sedangkan untuk
mengetahui respon siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan alat
peraga digunakan angket siswa, pada setiap pembelajaran. Dan melakukan
wawancara kepada beberapa siswa.
1. Refleksi Tindakan (Reflecting)
Setelah tindakan perbaikan selesai dilakukan, maka kegiatan selanjutnya adalah
refleksi tindakan. Refleksi tindakan (reflecting) merupakan kegiatan yang oleh
peneliti dan teman sejawat atau kolabolator dalam mengulas secara kritis dengan cara
33
Dedi Maulana Sidik, 2013
Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Tentang Materi Perubahan Benda Siswa Kelas V Sdn Cilangla
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kegiatan yang dilakukan dalam refleksi tindakan ini yaitu analisis data dan
interpretasi data yang di peroleh dalam penelitian tindakan. Refleksi tindakan ini
dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis sejauhmana ketercapaian proses
tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Selain itu refleksi tindakan juga
bertujuan untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi sehingga proses tindakan
pembelajaran belum berhasil.Kendala-kendala dan faktor penyebab belum
berhasilnya suatu tindakan dikatakan sabagai hasil refleksi. Hasil refleksi ini
digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki tindakan pada siklus berikutnya.Akan
tetapi jika tindakan perbaikan telah mencapai atau bahkan melebihi indikator
keberhasilan yang telah ditetapkan, maka penelitian diakhiri.
E.Teknik Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data dalam tekhnik penelitian ini berupa Studi Dokumen
yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,Silabus dan LKS.Tekhnik yang
lainnya adalah Observasi dan Tes Wawancara sebagai alat pengumpul data tambahan.
Instrumen teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan
data penelitian ini yaitu dengan menggunakan :
1. Lembar observasi yaitu untuk mengambil data malalui proses pengamatan
yang akan diteliti, kemudian dibuat catatan.Dengan demikian jenis observasi
yang digunakan adalah observasi langsung.
2. Evaluasi/Tes yakni hasil postes untuk melihat sejauh mana tingkat
34
Dedi Maulana Sidik, 2013
3. Catatan Penelitian yaitu catatan selama pelaksanaan berlangsung baik berupa
kekurangan atau yang perlu di tambah dan diperbaiki
4. Dokumentasi (Foto) yang di peroleh pada waktu pelaksanaan penelitian.
F. Teknik Pengolahan Data
Data yang akan dianalisis dan direfleksi terlebih dahulu dikategorisasikan
berdasarkan fokus penelitian. Data dalam penelitian ini memberikan gambaran
tentang aktivitas dan ketuntasan belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan
menerapkan metode eksperimen terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA). Adapun teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah :
1. Menganalisis Data Hasil Tes
Menganalisis data berupa tes hasil belajar siswa dari setiap siklus untuk
mengetahui keberhasilan penelitian yang telah dilakukan. Indikator keberhasilan
penelitian yang telah dilakukan daya serap klasikal. Suatu kelas telah belajar tuntas
bila di kelas tersebut sekurang-kurangnya siswa mencapai daya serap sebesar 65%.
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
Presentase tingkat penguasaan = Jumlah skor total subjek X 100
Jumlah skor total maksimal
Presentase Pencpaian KKM=
35
Dedi Maulana Sidik, 2013
Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Tentang Materi Perubahan Benda Siswa Kelas V Sdn Cilangla
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Untuk kepentingan mengklarifikasi kualitas tingkat pengguasaan
dikelompokan menjadi kategori sangat baik, baik, cukup dan kurang.
2. Mengalisis Data Lembar Observasi
Data yang diperoleh melalui lembar observasi dimaksudkan untuk mengetahui
proses selama pembelajaran berlangsung. Data tersebut kemudian disusun, diringkas,
dan diinterprestasikan. Selanjutnya data yang berupa tes hasil siswa dan guru dari
setiap siklus, dianalisis dengan maksud untuk mengetahui keberhasilan penelitian
dalam kegiatan pembelajaran.
Selain dianalisis dilakukan pula penghitungan persentase jumlah nilai dari
Dedi Maulana Sidik, 2013
1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil data penelitian yang telah diuraiakan diatas maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Perencanaan pembelajaran IPA dibuat sesuai dengan tahapan penerapan
metode eksperimen . Adapun rencana yang dilakukan adalah dilakukan
analisis kurikulum, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
untuk siklus I, siklus II, dan Siklus III dengan materi Perubahan Benda.
Menyusun dan menyiapkan LKS untuk setiap siklus. Menyiapkan lembar
observasi guru untuk mengetahui keterlaksanaan penerapan metode
eksperimen dalam proses pembelajaran, menyiapkan soal evaluasi siswa
digunakan sebagai alat ukur ketuntasan hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan pembelajaran IPA tentang Perubahan Benda dengan
menerapkan metode eksperimen di kelas V SDN Cilangla Kecamatan
Cireunghas Kabupaten Sukabumi dilakukan dengan memperhatikan
tahapan-tahapan pembelajaran mulai dari kegiatan awal sampai akhir .
Kegiatan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang tercantum
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, selanjutnya dalam kegiatan
akhir melakukan analisis dan refleksi dari kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan.
Dengan menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA tentang
Dedi Maulana Sidik, 2013
Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Tentang Materi Perubahan Benda Siswa Kelas V Sdn Cilangla
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2
rata-rata siklus I = 61% , siklus II = 66%, dan siklus III = 80 %. Serta
siswa lebih menyenangi dan tidak akan mudah lupa dengan pengetahuan
yang didapat dari kegiatan eksperimen.
3 Secara umum pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen sudah
terbukti efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa tentang
materi perubahan benda . Hal ini terbukti dari nilai hasil setiap hasil akhir
pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan data nilai rata-rata
dengan rincian sebagai berikut : Tindakan siklus I siswa yang sudah
mencapai KKM (55%), siswa yang belum mencapai KKM (45%), nilai
rata-rata siklus I (61,3), Siswa yang mencapai KKM (51 %) dan yang
belum mencapai KKM ( 49 %). Nilai rata-rata siklus II (66,8) siswa yang
mencapai KKM (65%), dan yang belum mencapai KKM (35%). Dan nilai
rata-rata siklus III ( 80,8%) dan siswa (100%) sudah mencapai KKM.
Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode eksperimen dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Rekomendasi
Dengan memperhatikan hasil penelitian tindakan kelas mengenai
penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA tentang perubahan benda
yang dilaksanakan dikelas V SDN Cilangla Kecamatan Cireunghas Kabupaten
Dedi Maulana Sidik, 2013
3
1. Bagi guru
Pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen menjadi
alternatif model pembelajaran untuk menyiasati peningkatan hasil
belajar siswa terhadap suatu materi karena proses pembelajaran yang
monoton
2. Bagi Sekolah
Pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen akan lebih baik
dilakukan kepada siswa jika dilakukan dengan lebih mengembangkan
pada hasil belajar kongkrit akan lebih epektif. Selain itu sebagai model
pembelajaran yang dapat diterapkan dalam setiap pembelajaran di
sekolah.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Dengan hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan referensi
bagi peneliti selanjutnya.
4. Sebaiknya guru lebih cermat dan teliti dalam membuat soal-soal tes
untuk siswa karena tidak semua siswa dalam satu kelas itu sama.
5. Dalam pelaksanaan penerapan metode eksperimen guru harus lebih
variatif dan inovatif dalam memilih alat dan bahan eksperimen dan
dalam membuat petunjuk langkah-langkah kegiatan eksperimen dan
seyogyanya menggunakan bahasa yang sudah dipahami siswa.
6. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan metode
Dedi Maulana Sidik, 2013
Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Tentang Materi Perubahan Benda Siswa Kelas V Sdn Cilangla
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4
bisa digunakan dalam pembelajaran IPA, sehingga pada akhir
60
Dedi Maulana Sidik, 2013
Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Tentang Materi Perubahan Benda Siswa Kelas
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman,( 2009) Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Alfa Beta, Bandung, h, 208
Dharma, B, BP (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) GBPP Mata Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Jakarta
Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, PT.Rineka Karya
http: // fip.uny.ac.id./pjj/wp-content/uploads/2012/07/
pengembangan pemebelajaran ipa 1.pdf. Diakses pada tanggal 5 Juli 2012 pukul 17.30
Kuraesin, (2004). Belajar Sains 5. Dengan Orientasi Keterampilan Exsperimen untuk
SD Kelas V. Bandung : PT Sarana Pancakarsa
Maryati, (2004). Sains 5 Mengamati Alam Sekitar. Bandung : PT Sinergi Pusaka Indonesia
Nasution, (2002). Pendidikan IPA di SD. Jakarta : Penerbit : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Rositawati,S, (2009), Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Setyadi,D, (2006),Cahaya Udara dan Air, Bandung : Pusat Penerbitan PT.Remaja Rosda Karya
.
Surya, (2007). Kapita Selekta Kependidikan SD. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
Surya,y, (2002). IPA dibuat asyik untuk Sekolah Dasar Penerbit : PT Armandela Selaras
Universitas Pendidikan Indonesia, (2009),Penulisan Karya Ilmiah