ϭ
TOTAL
TOTAL
TOTAL
TOTAL PRODUKSI
PRODUKSI
PRODUKSI
PRODUKSI GAS,
GAS,
GAS,
GAS, NILAI
NILAI
NILAI
NILAI pH
pH
pH
pH DAN
DAN
DAN
DAN POPULASI
POPULASI
POPULASI
POPULASI
PROTOZOA
PROTOZOA
PROTOZOA
PROTOZOA LIMBAH
LIMBAH
LIMBAH
LIMBAH SAWIT
SAWIT
SAWIT
SAWIT SECARA
SECARA
SECARA
SECARA
IN
IN
IN
IN VITRO
VITRO
VITRO
VITRO
SKRIPSI SKRIPSISKRIPSISKRIPSI
OLEH OLEHOLEHOLEH SABILIR SABILIR SABILIR
SABILIR RASYADRASYADRASYADRASYAD 0910611048 091061104809106110480910611048
FAKULTAS
FAKULTAS
FAKULTAS
FAKULTAS PETERNAKAN
PETERNAKAN
PETERNAKAN
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS ANDALAS
ANDALAS
ANDALAS
ANDALAS
PADANG
Ϯ TOTAL
TOTAL TOTAL
TOTAL PRODUKSIPRODUKSIPRODUKSIPRODUKSI GAS,GAS,GAS,GAS, NILAINILAINILAINILAI pHpH danpHpHdandandan POPULASIPOPULASIPOPULASIPOPULASI PROTOZOAPROTOZOAPROTOZOAPROTOZOA LIMBAH
LIMBAH LIMBAH
LIMBAH SAWITSAWITSAWITSAWIT SECARASECARASECARASECARAInInInIn VitroVitroVitroVitro
SABILIR
SABILIRSABILIRSABILIR RASYAD,RASYAD,RASYAD,RASYAD,dibawah bimbingan Dr.
Dr. Dr.
Dr. Ir.Ir.Ir.Ir. RusmanaRusmanaRusmanaRusmana WijayaWijayaWijayaWijaya SetiaSetia Ningrat,SetiaSetiaNingrat,Ningrat,Ningrat, M.Rur.M.Rur.M.Rur.M.Rur. ScScScScdan Prof.
Prof.Prof.Prof. Dr.Dr.Dr.Dr. Ir.Ir.Ir.Ir. MardiatiMardiatiMardiatiMardiati Zain,Zain,Zain,Zain, MSMSMSMS Program Studi Peternakan
Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang, 2014
ABSTRAK ABSTRAKABSTRAKABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi limbah sawit berdasarkan total produksi gas, nilai pH dan populasi protozoa secara in vitro sebagai sumber bahan pakan ternak. Limbah sawit yang diberikan dalam penelitian ini yaitu pelepah sawit dan daun sawit yang diambil di perkebunan kelapa sawit universitas andalas, tandan kosong dan sabut sawit diambil dari PT Mutiara Agam Kabupaten Agam. Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Ruminansia Fakultas Peternakan Universitas andalas. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dengan 4 kelompok. Penghitungan produksi gas dilakukan pada jam ke 2, 4, 6, 8, 16, 24 dan 48. Hasil penelitian menunjukan bahwa produksi gas dan populasi protozoa masing-masing memiliki pengaruh yang berbeda tidak nyata (P>0.05). Produksi gas yang dihasilkan menandakan bahwa semua perlakuan bisa dicerna dan tidak berbahaya bagi mikroba rumen. Nilai pH menunjukan pengaruh yang sangat berbeda nyata (P>0.01). Namun pada penelitian ini nilai pH 6,77 – 6,91 masih pada kisaran pH normal rumen. Populasi protozoa semua perlakuan memiliki pengaruh berbeda tidak nyata (P>0.05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya pertambahan dan pengurangan populasi protozoa selama fermentasi berlangsung. Rendahnya populasi protozoa pada blanko menunjukan bahwa cairan rumen berasal dari bahan pakan yang mengandung serat kasar yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa pelepah sawit, daun sawit, tandan kosong sawit dan sabut sawit dapat difermentasi dengan baik sehingga berpotensi sebagai bahan pakan ternak ruminansia.
ϭϮ
BAB BAB BAB BAB IIII
PENDAHULUAN PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN
1.6 1.6
1.61.6 LatarLatarLatarLatar belakangbelakangbelakangbelakang
Perkebunan kelapa sawit di Indonesia dari tahun ke tahun terus bertambah.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya permintaan akan minyak kelapa sawit (Arifenie,
2012). Pemanenan kelapa sawit meninggalkan banyak limbah yang tidak ikut diolah
di pabrik pengolahan kelapa sawit. Selain itu kelapa sawit merupakan tumbuhan yang
memiliki limbah paling banyak (seperti pelepah sawit, daun sawit, tandan kosong
sawit, bungkil inti sawit, lumpur sawit, batang sawit, sabut sawit dan batang sawit)
hanya beberapa persen yang diolah menjadi minyak sawit, sedangkan sisanya
dibuang begitu saja. Limbah sawit terdiri dari limbah di perkebunan (pelepah sawit,
daun sawit dan batang sawit) dan limbah hasil pengolahan pabrik (lumpur sawit,
bungkil inti sawit, sabut sawit dan tandan kosong). Limbah kelapa sawit ini akan
dapat mencemari lingkungan jika tidak ditanggulangi atau diolah kembali menjadi
produk yang bermanfaat. Namun sebagian besar dari limbah sawit telah banyak
diolah oleh peternak untuk dijadikan sebagai pakan ternak. Hardianto (2004)
mengutarakan bahwa yang sering dianggap sebagai limbah (waste Product) dari
kegiatan agroindustri sawit dapat dijadikan pakan ternak dan diharapkan mendorong
perkembangan usaha bisnis ternak berpola terpadu melalui daur ulang biomas yang
ϭϯ demikian, produksi gas perlu di uji untuk mengevaluasi fermentabilitas limbah sawit
dan mengetahui potensi limbah sawit sebagai sumber bahan pakan ternak.
Penelitian tentang total produksi gas yang dihasilkan bahan pakan selama
proses fermentasi yang berlangsung didalam rumen telah lama dilakukan dan terus
berkembang. Ini merupakan penelitian yang sederhana dan digunakan untuk
mengevaluasi kecernaan bahan pakan berdasarkan total produksi gas yang dihasilkan.
Produksi gas merupakan parameter aktivitas mikroba rumen dalam sintesis energi dan
protein asal mikroba. Total produksi gas yang dihasilkan suatu bahan pakan
menunjukkan bahwa mikroba mendegradasi bahan pakan dengan baik dan bahan
pakan tersebut tidak berbahaya bagi mikroba. Berdasarkan data analisis proximat dari
Idris dkk(1998) dalam Mathius dkk (2003) limbah sawit memiliki kandungan nutrisi
yang berbeda, sehingga limbah sawit kemungkinan besar akan menghasilkan total
produksi gas yang berbeda.
Pengukuran pH sangat penting dilakukan karena berkaitan dengan keadaaan
lingkungan rumen (rumen environment) yang sedang berlangsung. Mikroba dapat
bertahan karena pH didalam rumen sesuai untuk kehidupan mikroba. Namun jenis
pakan yang diberikan akan mampu meningkatkan dan menurunkan pH. Bakteri
selulolitik yang merupakan mikroba utama dalam mendregaradasi serat kasar akan
terganggu kehidupannya jika pH dibawah 6,2 (Orskov, 1892).
Keberadaan protozoa didalam rumen menentukan kualitas bahan pakan yang
dikonsumsi ternak. Tingginya populasi protozoa menunjukkan bahan pakan yang
ϭϰ rendah, hal ini menunjukkan bahwa pakan yang diberikan mengandung serat kasar
tinggi dan sulit untuk dicerna. Sesuai dengan pendapat Preston dan Leng (1987)
populasi protozoa akan berada pada tingkat yang sangat tinggi jika pakan yang
diberikan mengandung gula terlarut (pati) yang sangat tinggi, namun jika pakan
tersebut mengandung gula terlarut yang sangat rendah populasi protozoa akan berada
pada tingkat terendah. Didalam rumen, keberadaan protozoa sangat penting namun
tidak mutlak. Dalam kondisi kelaparan protozoa cenderung akan memangsa bakteri
untuk mempertahankan kehidupannya. Sehingga karena berkurangnya jumlah bakteri
selulolitik yang dimangsa protozoa menyebabkan degradasi substrat menjadi
menurun.
Berdasarkan pemikiran di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judulTotalTotalTotalTotal ProduksiProduksiProduksiProduksi Gas,Gas,Gas,Gas, nilainilainilainilai pHpHpH danpHdandandan PopulasiPopulasiPopulasiPopulasi ProtozoaProtozoaProtozoaProtozoa LimbahLimbahLimbahLimbah SawitSawitSawitSawit Secara
Secara
SecaraSecaraInInInIn vitrovitrovitrovitro
1.2 1.2
1.21.2 PerumusanPerumusanPerumusanPerumusan MasalahMasalahMasalahMasalah
Seberapa besar total produksi gas limbah sawit yang dihasilkan selama proses
fermentasi yang berlangsung secarain vitro.
1.3 1.3
1.31.3 TujuanTujuanTujuanTujuan PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi fermentabilitas limbah sawit
secarain vitro.
1.4 1.4
1.41.4 ManfaatManfaatManfaatManfaat PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian
ϭϱ b. Memanfaatkan teknik in vitro tanpa menggunakan ternak, lebih efektif, efisien
dan mudah, biaya dan waktu yang dibutuhkan lebih sedikit, memungkinkan
mengontrol kondisi fermentasi sesuai dengan kebutuhan, volume sample yang
dibutuhkan sedikit sangat cocok digunakan untuk evaluasi pakan yang banyak
ragamnya, tidak membutuhkan banyak tenaga kerja, dan mudah untuk diulang.
1.5 1.5
1.51.5 HipotesisHipotesisHipotesisHipotesis PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian
Limbah sawit (pelepah, daun, tandan kosong dan sabut sawit) menghasilkan