• Tidak ada hasil yang ditemukan

FUNGSI MONOTON ALJABAR-C*.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FUNGSI MONOTON ALJABAR-C*."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

FUNGSI MONOTON ALJABAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Sains

Program Studi Matematika Konsentrasi Aljabar

Oleh

NIA YULIANTI

0900477

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(2)

BANDUNG

2013

Fungsi Monoton Aljabar

Oleh

Nia Yulianti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Nia Yulianti 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

NIA YULIANTI

FUNGSI MONOTON ALJABAR

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si. NIP. 196901191993031001

Pembimbing II

Dr. Sumanang Muhtar Gozali, M.Si. NIP. 197411242005011001

Diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Matematika,

(4)

ABSTRAK

Suatu aljabar adalah aljabar Banach yang memenuhi ‖ ‖

‖ ‖ . Sebuah fungsi kontinu yang didefinisikan pada interval dikatakan fungsi monoton matriks berorder jika

(1) untuk setiap pasangan dari matriks self-adjoint berukuran dengan nilai eigen pada . Jika (1) berlaku untuk sebarang unsur self-adjoint pada

dengan spektrum pada , maka kita katakan bahwa adalah monoton- . suatu fungsi monoton belum tentu merupakan monoton matriks dan suatu fungsi monoton matriks juga belum tentu merupakan monoton .

(5)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Misalkan adalah fungsi real yang didefinisikan pada sebuah interval .

Untuk matriks diagonal dengan entri berada pada ,

definisikan ( ). Jika adalah sebuah matriks

Hermitian dimana nilai eigen berada pada , pilih matriks uniter sedemikian

sehingga , dimana adalah matriks diagonal, kemudian definisikan

(Bhatia, 1997: 112).

Aljabar adalah suatu aljabar Banach* yang memenuhi ‖ ‖

‖ ‖ . Sebuah fungsi kontinu yang didefinisikan pada interval

dikatakan fungsi monoton matriks berorder jika

(1)

untuk setiap pasangan dari matriks self-adjoint berukuran dengan nilai

eigen pada . Jika (1) berlaku untuk sebarang unsur self-adjoint pada

dengan spektrum pada , maka kita katakan bahwa adalah monoton- .

Konsep ini berbeda dengan fungsi monoton pada bilangan real. Dengan

demikian tentu saja terdapat perbedaan besar antara fungsi monoton numerik yang

kontinu dengan fungsi monoton matriks yang kontinu. Suatu fungsi yang monoton

pada real belum tentu merupakan fungsi monoton matriks. Fungsi monoton pada

(6)

2

Contohnya, walaupun dan adalah fungsi monoton pada

interval [ , akan tetapi bukan merupakan fungsi monoton matriks.

Berdasarkan uraian di atas, penulis termotivasi untuk mengkaji lebih jauh

konsep fungsi monoton matriks. Lebih dari itu, didalam makalah ini juga akan

dibahas fungsi monoton aljabar .

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang akan dibahas pada

makalah ini adalah:

1. Bagaimanakah sifat dari fungsi monoton matriks?

2. Bagaimanakah sifat dari fungsi monoton operator?

3. Bagaimanakah contoh fungsi yang monoton numerik tapi tidak monoton

matriks?

4. Bagaimanakah sifat fungsi monoton aljabar ?

5. Bagaimanakah contoh fungsi monoton aljabar ?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini

untuk:

1. Mengetahui sifat dari fungsi monoton matriks.

2. Mengetahui sifat dari fungsi monoton operator.

3. Memberikan contoh fungsi yang monoton numerik tapi tidak monoton

(7)

3

4. Mengetahui sifat fungsi monoton aljabar .

5. Memberikan contoh fungsi monoton aljabar .

1.4 Manfaat yang Diharapkan

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat diperoleh gambaran sifat-sifat

fungsi monoton alajabar . Selanjutnya dapat diketahui keterkaitan fungsi

monoton matriks, fungsi monoton operator dan fungsi monoton aljabar

1.5 Sistematika Penulisan

Skripsi ini dibagi menjadi lima bab. Sebagaimana yang telah diuraikan di

atas, BAB 1 adalah pendahuluan yang berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Berikutnya, BAB 2 menjelaskan teori aljabar yang menjadi landasan

utama masalah yang diteliti. Di dalamnya dibahas ruang vektor, ruang hasilkali

dalam, ruang bernorm, barisan Cauchy, ruang lengkap, ruang Banach, ruang

Hilbert, aljabar Banach, aljabar Banach , dan dibagian akhir dibahas spektrum

dan kalkulus fungsional.

BAB 3 merupakan kajian pembuka dari masalah pada skripsi ini, yaitu

mengenai fungsi monoton matriks. Di dalamnya dibahas fungsi monoton, fungsi

monoton matriks, dan fungsi monoton operator berikut dengan contohnya. Selain

itu dibahas pula matriks Hermitian dan matriks uniter, nilai eigen dan vektor

(8)

4

Selanjutnya, BAB 4 merupakan inti dari skripsi ini. Diawali dengan definisi

fungsi monoton aljabar , kemudian dilanjutkan dengan pembahasan beberapa

teorema terkait fungsi monoton aljabar dan terakhir diberikan contoh fungsi

monoton aljabar .

Di bagian akhir, yaitu BAB 5 memuat penutup dari skripsi ini. Di dalamnya

diuraikan kesimpulan dari skripsi ini. Kemudian di tutup dengan rekomendasi

(9)

BAB 3

FUNGSI MONOTON MATRIKS

Pada bab ini akan dibahas fungsi monoton matriks. Dalam mengkontruksi fungsi

monoton matriks banyak istilah yang harus kita ketahui sebelumnya. Beberapa

konsep yang akan dibahas yaitu matriks Hermitian atau matriks self-adjoint, nilai

eigen dan vektor eigen. Selanjutnya dikenalkan fungsi monoton dan fungsi

monoton operator.

3.1 Matriks Hermitian dan Matriks Uniter

Berikut akan dijelaskan matriks Hermitian dan matriks uniter yang menjadi

syarat dalam mengkontruksi fungsi monoton matriks.

Definisi 3.1.1: Matriks Hermitian (Anton & Rorres, 2005: 823)

Misalkan matriks kompleks berukuran , definisikan ̅ . Matriks

disebut matriks Hermitian jika . Matriks Hermitian disebut juga sebagai

self-adjoint.

Berikut adalah beberapa contoh matriks yang merupakan matriks Hermitian:

Contoh 3.1.2:

Diberikan matriks berikut

[

(10)

34

Perhatikan konjuget dari matriks adalah

̅ [

Perhatikan konjuget dari matriks adalah

̅ [

semidefinit positif dan definit positif. Sebelumnya akan didefinisikan hasilkali

(11)

35

Definisi 3.1.4: ( Bhatia, 1997: 2)

Misalkan . Bentuk umum hasilkali dalam pada didefinisikan

,

dimana adalah adjoint dari yaitu ̅

Definisi 3.1.5: (Bhatia, 1997: 4)

Misalkan sebuah matriks Hermitian. Jika untuk setiap ,

maka dikatakan semidefinit positif ( ). dikatakan definit positif jika

untuk setiap .

Berikut contoh matriks semidefinif positif.

Contoh 3.1.6:

Akan ditunjukkan matriks Hermitian dan berikut merupakan semidefinit

positif:

.

Ambil sebarang dengan .

Perhatikan :

[ ]

(12)

36

Selanjutnya akan dibahas matriks uniter beserta contohnya.

Definisi 3.1.7: Matriks Uniter (Anton & Rorres, 2005: 821)

Sebuah matriks persegi dengan entri bilangan kompleks disebut uniter jika

.

Berikut diberikan contoh matriks yang merupakan matriks uniter :

Contoh 3.1.8:

Diberikan matriks persegi sebagai berikut:

[

]

Akan ditunjukkan bahwa matriks merupakan matriks uniter.

Sebelumnya akan dicari invers dari matriks .

( )[

(13)

37

Selanjutnya tentukan transpos konjuget dari matriks .

Perhatikan ̅ [

3.2 Nilai Eigen dan Vektor Eigen

Misalkan adalah sebuah matriks . Sebuah vektor yang taknol pada

disebut vektor eigen dari jika adalah sebuah kelipatan skalar dari ; yaitu

untuk suatu . Selanjutnya skalar disebut nilai eigen dari , dan disebut

sebagai vektor eigen dari yang bersesuaian dengan nilai eigen .

Perhatikan bahwa

ekuivalen dengan

(14)

38

Kemudian disebut persamaan karakteristik matriks . Lebih

lanjut adalah sebuah polinomial dalam yang disebut polinomial

karakteristik.

Contoh 3.2.1:

Akan ditentukan nilai-nilai eigen dari matriks berikut :

Polinomial karakteristik adalah

det det

Sehingga persamaan karakteristiknya adalah . Dengan demikian,

nilai-nilai eigen dari matriks adalah dan .

Contoh 3.2.2:

Perhatikan matriks berikut:

[ ]

Sekarang kita akan menentukan nilai-nilai eigen dari matriks .

Polinomial karakteristik adalah

det det[

] .

Sehingga persamaan karakteristiknya adalah . Dengan demikian

(15)

39

Contoh 3.2.3:

Akan dicari nilai-nilai eigen dari matriks

[

]

Polinomial karakteristik adalah

det det[

]

Nilai-nilai eigen dari oleh karenanya harus memenuhi persamaan kubik

Dengan menyelesaikan persamaan dengan rumus kuadratik, kita dapatkan

nilai-nilai eigen dari adalah

√ dan √ .

Contoh 3.2.4:

Sekarang kita akan menentukan nilai-nilai eigen dari matriks segitiga atas berikut:

[

Karena determinan sebuah matriks segitiga adalah hasilkali entri-entrinya yang

(16)

40

yang tidak lain merupakan entri-entri diagonal dari matriks .

3.3 Fungsi Monoton (Bartle & Sherbert, 2000: 149)

Misalkan , sebuah fungsi real dikatakan naik pada jika

Jika sebuah fungsi naik (atau turun) pada , maka dikatakan monoton pada

. fungsi dikatakan monoton kuat pada jika naik kuat (atau turun kuat) pada

.

Berikut merupakan beberapa contoh fungsi yang merupakan fungsi

monoton:

1. Fungsi adalah fungsi monoton naik dan .

2. Fungsi pada interval [ adalah fungsi monoton

naik.

(17)

41

3.4 Fungsi Monoton Matriks

Berikut akan dibahas fungsi monoton matriks dan contohnya. Sebelumnya

akan diberikan beberapa definisi terkait dengan matriks normal dan eksistensi

matriks uniter pada sebuah matriks Hermitian.

Definisi 3.4.1 (Nering, 1970):

Matriks disebut normal jika .

Beberapa contoh matriks normal antara lain matriks diagonal, matriks uniter, dan

matriks Hermitian.

Teorema 3.4.2 (Nering, 1970):

Sebarang matriks dapat didiagonalkan secara uniter jika dan hanya jika

matriks normal.

Setiap matriks Hermitian adalah matriks normal. Sehingga sebarang matriks

Hermitian dapat didiagonalkan secara uniter. Dengan kata lain jika matriks

Hermitian maka pasti terdapat matriks uniter sedemikian sehingga .

Misalkan adalah fungsi real yang didefinisikan pada sebuah interval .

Untuk matriks diagonal di mana entri berada pada ,

definisikan ( ). Jika adalah sebuah matriks

(18)

42

sedemikian sehingga , di mana adalah matriks diagonal, kemudian

definisikan .

Dengan demikian kita dapat mendefinisikan untuk setiap matriks

Hermitian (sebarang order) dimana nilai eigen berada pada .

Definisi 3.4.3: Fungsi Monoton Matriks (Hansen, Ji, & Tomiyama, 2002)

Sebuah fungsi kontinu yang didefinisikan pada interval dikatakan

fungsi monoton matriks berorder jika untuk setiap pasangan dari matriks

self-adjoint berukuran dengan nilai eigen pada dan , maka

.

Berikut adalah beberapa contoh fungsi monoton yang merupakan fungsi

monoton matriks dan yang bukan termasuk fungsi monoton matriks.

1. Akan ditunjukkan fungsi adalah fungsi monoton matriks (pada

setiap interval) dan .

Ambil sebarang matriks Hermitian dengan , artinya .

Jika Maka dan ,

Selanjutnya akan ditunjukkan .

Perhatikan:

(19)
(20)
(21)

45

Jadi, [ .

Sekarang akan ditunjukkan

,

.

Akan ditunjukkan

Ambil sebarang dengan .

,

[ ]

.

Karena , maka semidefinit positif.

Selanjutnya akan ditentukan nilai dari .

,

(22)

46

Diperoleh,

,

Akan ditunjukkan

Pilih , sedemikian sehingga

( ) ( ) ,

[ ]

[ ]

Terbukti bahwa

Jadi, pada [ bukan fungsi monoton matriks.

Dapat kita ketahui bahwa walaupun suatu fungsi merupakan fungsi monoton, akan

tetapi belum tentu merupakan fungsi monoton matriks. Sebagai contoh, fungsi

pada [ adalah fungsi monoton, akan tetapi bukan merupakan

(23)

47

3.5 Fungsi Monoton Operator

Definisi 3.5.1: Fungsi Monoton Operator (Sergei dan Tomiyama: 2003)

Suatu fungsi kontinu didefinisikan pada interval dikatakan fungsi

monoton operator jika dan hanya jika fungsi tersebut monoton matriks berorder

untuk setiap bilangan positif , dengan kata lain

.

Dari definisi di atas diketahui keterkaitan antara fungsi monoton matriks dan

fungsi monoton operator. Jika suatu fungsi merupakan monoton operator maka

juga merupakan monoton matriks. Akan tetapi, jika suatu fungsi merupakan

monoton matriks belum tentu merupakan monoton operator.

Adapun beberapa contoh fungsi yang merupakan monoton operator adalah

(pada setiap interval) , dan pada

(24)

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Konsep fungsi monoton pada bilangan real berbeda dengan konsep fungsi

monoton matriks. Suatu fungsi monoton pada bilangan real belum tentu

merupakan fungsi monoton matriks, demikian pula sebaliknya. Sebagai contoh,

fungsi pada [ adalah fungsi monoton, akan tetapi bukan

merupakan fungsi monoton matriks. Adapun keterkaitan antara fungsi monoton

matriks dan fungsi monoton operator yaitu jika suatu fungsi merupakan monoton

operator maka juga merupakan monoton matriks. Sebaliknya, jika suatu fungsi

merupakan monoton matriks belum tentu merupakan monoton operator.

Sebuah fungsi kontinu yang didefinisikan pada interval

dikatakan monoton jika untuk sebarang pasangan dari unsur self-adjoint

pada suatu aljabar dengan spektrum pada dan , maka .

Adapun contoh fungsi yang merupakan monoton yaitu fungsi

dan . Jika dikaitkan dengan fungsi monoton matriks, fungsi

monoton matriks belum tentu merupakan fungsi monoton .

5.2 Rekomendasi

Dalam makalah ini penulis membahas beberapa fungsi yang merupakan

(25)

56

aljabar , misalnya fungsi pada interval [ untuk .

Selanjutnya juga bisa membuktikan fungsi merupakan monoton aljabar

berdasarkan dimensi dari representasi tak tereduksi dari aljabar dengan

memakai Teorema yang dikemukakan oleh Hansen, Ji, dan Tomiyama mengenai

hubungan antara fungsi monoton , dimensi dari representasi tak tereduksi dari

(26)

REFERENSI

Bartle, R.G. (2000). Introduction to Real Analysis, Third Edition. New York: John

Wiley & Sons, Inc.

D. Silvestrov, S. & Tomiyama, J. (2003). Matrix Monotone Functions on

-Algebras. Dalam Information Center for Mathematical Sciences [Online].

Tersedia: http://m.mathnet.or.kr/mathnet/kms_tex/981982.pdf .

Hansen, F., Ji, G., & Tomiyama, J. (2002). Gaps between classes of matrix

monotone functions. Tersedia: http://arxiv.org/pdf/math/0204204v1.pdf.

Howard, A. & Rorres, C. (2005). Elementary Linear Algebra, Ninth Edition. New

York: John Wiley & Sons, Inc.

Kreyszig, E. (1978). Introductory Functional Analysis With Applications. New

York: John Wiley & Sons, Inc.

Murphy, G.J. (1990). C*-algebras and Operator Theory. Sand Diego: Academic

Press, Inc.

Nering. (1970). Linear Algebra and Matriks Theory Second Edition. New York:

John Wiley and Sons, Inc.

Osaka, H., D. Silvestrov, S., & Tomiyama, J. (2008). Monotone Operator

functions on algebra. Tersedia: http://arxiv.org/pdf/math/0311072v1.pdf.

Rajendra, B. (1997). Matrix Analysis. New York: Springer.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

(27)

58

Waskita, A.C. (2008). Sifat Norm Dari Pemetaan Positif Pada Sistem Operator.

Referensi

Dokumen terkait

 Orang yang mengangkat suara di tengah suatu pertemuan serta membujuk orang lain agar tidak mabuk, pada saat yang sama berusaha keras untuk membujuk dirinya untuk tidak

It’s a supervised learning method, so the usual route for getting a support vector machine set up would be to have some training data and some data to test the algorithm..

Objek i dalam i penelitian ini i adalah pembelajaran i Pendidikan Al Qur’an pada Sekolah Menengah Atas Negeri dikota Banjarmasin.. Keindahah tulisan

Hasil penelitian tabulasi silang diperoleh hasil bahwa untuk prediktor tekanan darah diperoleh responden yang hipertensi terhadap rasio LDL/HDL positif memiliki

10 Pengabdian: Penguatan Peran Lembaga Keuangan Lokal dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif di Desa Sanur Kaja (Anggota Tim Pengabdian). Rp70.000.000 Ekonomi Fakultas

PIXY UVW Two Way cake Ren 12.2g 8 Golden Beige, Ivory, Oriental Yellow, Tropical Beige, Natural Beige, Natural White, White Cream, Yellow Beige. PIXY UVW Two Way cake Refill Ren

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, kesimpulannya adalah asimetri informasi dan manajemen laba menghasilkan arah positif tidak signifikan terhadap cost

Adapun persaksian yang dikaitkan dengan orang tertentu, maka caranya adalah dengan kita bersaksi bahwa si fulan atau beberapa orang tertentu merupakan penghuni