Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN
NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI
SEKOLAH DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang
Tahun Ajaran 2012/2013)
SKRIPSI
Oleh:
GINA RAHMAYANTI
0903341
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2012/2013).
Oleh: Gina Rahmayanti
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu kondisi sulitnya sebagian siswa Sekolah Dasar di dalam mengungkapkan ide/gagasan, pendapat, penggunaan ejaan, diksi, dan dalam memadukan kalimat sehingga menjadi paragraf yang padu ke dalam bahasa tulis yang salah satunya yaitu menulis karangan narasi. Keadaan seperti ini disebabkan guru dalam mengajarkan menulis karangan narasi masih menggunakan metode klasikal biasa. Hal tersebut mengakibatkan siswa kesulitan dalam menuangkan ide atau gagasannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data empirik mengenai kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas IV di SDN Dawuan Timur I dengan menggunakan metode mind mapping. Guru seyogianya mampu menggunakan metode dan media pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran menulis karangan narasi, sehingga pembelajaran yang disampaikan dapat bermakna bagi siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang pada tahun ajaran 2012/2013. Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis narasi, sedangkan variabel tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mind mapping. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Dawuan Timur I yang berjumlah 30 siswa. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Prosedur penelitian dilakukan dalam 3 siklus dengan menggunakan dua instrumen penelitian yaitu observasi dan tes siswa.
iv
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
F. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II KAJIAN TEORI A.Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... 9
1. Pengertian Belajar ... 9
2. Pengertian Pembelajaran ... 10
B.Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ... 11
1. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesiadi Sekolah Dasar ... 11
C.Hakikat Menulis ... 12
1. Pengertian Menulis ... 12
2. Unsur-unsur Menulis ... 13
3. Peranan, Fungsi, Tujuan, dan Manfaat Menulis ... 14
4. Proses Menulis (Writing Process) ... 18
D.Hakikat Karangan ... 20
1. Pengertian Karangan ... 20
2. Manfaat Karangan ... 21
3. Proses Penyusunan Karangan ... 22
4. Jenis-jenis Karangan ... 23
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pengertian Karangan Narasi ... 24
2. Tujuan Karangan Narasi ... 25
4. Jenis-jenis Karangan Narasi ... 25
5. Unsur-unsur Karangan Narasi ... 26
6. Langkah-langkah Menulis Karangan Narasi ... 26
F. Hakikat Metode Pembelajaran ... 27
1. Pengertian Metode Pembelajaran ... 27
G.Metode Mind Mapping ... 28
1. Pengertian Mind Mapping ... 28
2. Langkah-langkah Membuat Mind Mapping ... 29
3. Fungsi mind mapping ... 29
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Mind Mapping ... 30
H.Langkah-langkah Menulis Karangan Narasi MenggunakanMetode Mind Mapping di Sekolah Dasar ... 30
I. Penggunaan Mind Mapping dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi di Sekolah Dasar ... 32
J. Hasil Penelitian yang Relevan ... 36
BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 38
1. Lokasi Penelitian ... 38
F. Teknik Pengumpulan Data ... 44
G.Analisis Data ... 45
1. Analisis Data Hasil Tes ... 46
2. Analisis Data Hasil Observasi ... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Lokasi Penelitian ... 56
1. Lokasi Penelitian ... 56
2. Karakteristik Siswa ... 58
3. Karakteristik Guru ... 59
4. Deskripsi Awal Pembelajaran ... 61
5. Analisis dan Refleksi ... 67
B.Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Tindakan Kelas ... 69
1. Tindakan Pertama (Siklus I) ... 69
vi
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Penyusunan Rancangan Pembelajaran ... 69
b. Pelaksanaan Tindakan ... 70
1. Kegiatan Awal Siklus I ... 70
2. Kegiatan Inti Siklus I ... 71
3. Kegiatan Akhir Siklus I ... 73
c. Hasil Lembar Observasi ... 78
1. Hasil observasi aktivitas guru ... 78
2. Hasil observasi aktivitas siswa ... 81
d. Analisis dan Refleksi siklus I ... 84
2. Tindakan Kedua (Siklus II) ... 86
a. Perencanaan ... 86
1. Penyusunan Rancangan Pembelajaran ... 87
b. Pelaksanaan Tindakan ... 87
1. Kegiatan Awal Siklus II ... 87
2. Kegiatan Inti Siklus II ... 88
3. Kegiatan Akhir Siklus II ... 89
c. Hasil Lembar Observasi ... 94
1. Hasil observasi aktivitas guru ... 94
2. Hasil observasi aktivitas siswa ... 97
d. Analisis dan Refleksi siklus II ... 101
3. Tindakan Ketiga (Siklus III) ... 103
a. Perencanaan ... 103
1. Penyusunan Rancangan Pembelajaran ... 103
b. Pelaksanaan Tindakan ... 104
1. Kegiatan Awal Siklus III ... 104
2. Kegiatan Inti Siklus III ... 104
3. Kegiatan Akhir Siklus III ... 106
c. Hasil Lembar Observasi ... 111
1. Hasil observasi aktivitas guru ... 111
2. Hasil observasi aktivitas siswa ... 115
d. Analisis dan Refleksi siklus III ... 118
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 119
1. Temuan Awal Sebelum Siswa Menggunakan Metode Mind Mapping ... 119
2. Aktivitas Belajar Siswa ketika Menggunakan Metode Mind Mapping pada Pembelajaran Menulis Karangan Narasi ... 120
3. Hasil Belajar Siswa Setelah Menggunakan Metode Mind Mapping pada Pembelajaran Menulis Karangan Narasi ... 121
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 125
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
viii
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alur proses pembelajaran ... 11
Gambar 2.2 Contoh mind mapping tema “Kegemaran” ... 31
Gambar 2.3 Contoh mind mapping topik “Olahraga” ... 31
Gambar 2.4 Contoh mind mapping topik “Olahraga” ... 32
Gambar 2.5 Contoh mind mapping tema “Kesehatan” ... 34
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan narasi ekspositori dan narasi sugestif ... 25
Tabel 3.1 Aspek yang dinilai pada kemampuan menulis karangan narasi ... 46
Tabel 3.2 Lembar observasi pemantau tindakan (aktivitas guru) ... 48
Tabel 3.3 Lembar observasi pemantau tindakan (aktivitas siswa)... 52
Tabel 4.1 Lokasi SDN Dawuan Timur I ... 57
Tabel 4.2 Keadaan siswa SDN Dawuan Timur I tahun ajaran 2012/2013 ... 58
Tabel 4.3 Data personil tenaga kependidikan SDN Dawuan Timur I ... 60
Tabel 4.4 Hasil tes belajar pada kegiatan pra-siklus siswa kelas IV SDN Dawuan Timur I ... 63
Tabel 4.5 Rekapitulasi nilai pra-siklus ... 64
Tabel 4.6 Distribusi hasil tes belajar pada kegiatan pra-siklus siswa kelas IV SDN Dawuan Timur I ... 65
Tabel 4.7 Hasil tes belajar siklus I siswa kelas IV SDN Dawuan Timur I ... 73
Tabel 4.8 Rekapitulasi nilai siklus I ... 75
Tabel 4.9 Distribusi hasil tes belajar pada siklus I siswa kelas IV SDN Dawuan Timur I ... 76
Tabel 4.10 Lembar observasi pemantau tindakan (aktivitas guru) pada siklus I .... 78
Tabel 4.11 Lembar observasi pemantau tindakan (aktivitas siswa) pada siklus I .. 81
Tabel 4.12 Hasil tes belajar pada siklus II siswa kelas IV SDN Dawuan Timur I . 90 Tabel 4.13 Rekapitulasi nilai siklus II ... 91
Tabel 4.14 Distribusi hasil tes belajar pada siklus II siswa kelas IV SDN Dawuan Timur I ... 93
Tabel 4.15 Lembar observasi pemantau tindakan (aktivitas guru) pada siklus II... 94
Tabel 4.16 Lembar observasi pemantau tindakan (aktivitas siswa) pada siklus II . 98 Tabel 4.17 Hasil tes belajar siklus III siswa kelas IV SDN Dawuan Timur I ... 107
x
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.19 Distribusi hasil tes belajar pada siklus III siswa kelas IV SDN Dawuan
Timur I ... 110
Tabel 4.20 Lembar observasi pemantau tindakan (aktivitas guru) pada siklus III
... 111
Tabel 4.21 Lembar observasi pemantau tindakan (aktivitas siswa) pada siklus III
... 115
Tabel 4.22 Rekapitulasi nilai tiap siklus ... 121
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Grafik nilai rata-rata siswa pada aspek yang dinilai pada kemampuan
menulis karangan narasi dalam kegiatan pra-siklus ... 65
Grafik 4.2 Grafik nilai prosentase pencapaian siswa dalam kegiatan pra-siklus ... 67
Grafik 4.3 Grafik nilai rata-rata siswa pada aspek yang dinilai pada kemampuan
menulis karangan narasi pada siklus I ... 76
Grafik 4.4 Grafik nilai prosentase pencapaian siswa pada siklus I ... 77
Grafik 4.5 Grafik nilai rata-rata siswa pada aspek yang dinilai pada kemampuan
menulis karangan narasi pada siklus II ... 92
Grafik 4.6 Grafik nilai prosentase pencapaian siswa pada siklus II ... 94
Grafik 4.7 Grafik nilai rata-rata siswa pada aspek yang dinilai pada kemampuan
menulis karangan narasi pada siklus III ... 109
Grafik 4.8 Grafik nilai prosentase pencapaian siswa pada siklus III ... 111
Grafik 4.9 Grafik kemajuan kemampuan menulis karangan narasi tiap siklus ... 122
Grafik 4.10 Grafik peningkatan ketuntasan kemampuan menulis karangan narasi tiap
xii
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Surat Keputusan Dosen
Daftar nama bimbingan
Surat penelitian
Surat bukti telah melakukan penelitian
Lampiran 1 Lembar observasi pemantau tindakan (aktivitas guru) pada siklus I,
II, dan III ... 131
Lampiran 2 Lembar observasi pemantau tindakan (aktivitas siswa) pada siklus I,
II, dan III ... 143
Lampiran 3 Format kriteri penilaian menulis karangan narasi ... 155
Lampiran 4 RPP kegiatan pra-siklus, lembar kerja siswa, dan hasil tes siswa pada
kegiatan pra-siklus ... 157
Lampiran 5 RPP siklus I (pertemuan pertama dan pertemuan kedua), lembar kerja
siswa, dan hasil tes siswa pada siklus I ... 165
Lampiran 6 RPP siklus II, lembar kerja siswa, dan hasil tes siswa pada siklus II
... 185
Lampiran 7 RPP siklus III, lembar kerja siswa, dan hasil tes siswa pada siklus III
... 198
Lampiran 8 Dokumentasi ... 212
Riwayat Hidup
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR FOTO
Foto 1 Guru sedang mamaparkan materi ajar dalam kegiatan pra-siklus ... 212
Foto 2 Siswa sedang mengerjakan tugas dalam kegiatan pra-siklus ... 212
Foto 3 Guru sedang membuat mind mapping tema “Kegemaran” pada siklus.... 213
Foto 4 Siswa membuat karangan pada siklus I ... 213
Foto 5 Guru membimbing siswa dalam membuat mind mapping dan karangan narasi pada siklus II ... 214
Foto 6 Siswa membacakan hasil karangannya didepan kelas pada siklus II ... 214
Foto 7 Siswa sedang mengerjakan tugas pada siklus III ... 215
Foto 8 Observer sedang meninjau aktifitas guru dan siswa pada siklus III ... 215
Foto 9 Guru pamong, peneliti, dan siswa kelas IV SDN Dawuan Timur I ... 216
Foto 10 Peneliti dan siswa kelas IV SDN Dawuan Timur I ... 216
Foto 11 Kepala Sekolah dan guru-guru SDN Dawuan Timur I ... 217
1
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Bahasa juga dikatakan
sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap manusia dengan yang lain.
Sebagai alat komunikasi, bahasa berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia. Bahasa mampu memberikan penjelasan mengenai apa yang dilihat,
didengar, dirasakan, dan dipikirkan. Melalui bahasa pula, manusia dapat
berekspresi, menyampaikan pesan, ide, gagasan, pendapat, dan hasil karyanya.
Mereka dapat saling mengenal lalu mengikuti dan mengemukakan segala hal yang
ada dalam dirinya masing-masing. Dengan demikian terjadinya interaksi sosial
antara manusia dan lingkungannya yang dihubungkan oleh bahasa sebagai alat
komunikasi.
Dalam berkomunikasi kita menggunakan keterampilan berbahasa yang telah
kita miliki, seberapapun tingkat atau kualitas keterampilan itu. Ada orang yang
memiliki keterampilan berbahasa secara optimal sehingga setiap tujuan
komunikasinya mudah tercapai. Tetapi ada pula orang yang sangat lemah tingkat
keterampilannya sehingga bukan tujuan komunikasinya tercapai, malah terjadi
salah pengertian yang berakibat suasana komunikasi menjadi buruk.
Untuk mengembangkan Bahasa Indonesia dalam berkomunikasi perlu adanya
upaya pendidikan, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik
Indonesia BAB II pasal 3 nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
menyebutkan bahwa :
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengajaran bahasa adalah inti dan dasar bagi mata pelajaran lainnya,
lebih-lebih bagi para siswa Sekolah Dasar. Berhasil atau tidaknya siswa mempelajari
dan menguasai berbagai pelajaran dan pengetahuan di sekolah dan dalam
masyarakat, sangat tergantung pada pengetahuan dan penguasaan bahasa yang
dimiliki oleh siswa itu sendiri.
Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat
penting. Pendidikan di Indonesia menempatkan Bahasa Indonesia sebagai salah
satu bidang studi yang diajarkan di sekolah.
Adapun kurikulum bahasa Indonesia (Purwanto dan Alim, 1997: 2) pada
umumnya bertujuan:
“Agar siswa Sekolah Dasar mempunyai kemampuan dasar dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, alat mengembangkan ilmu pengetahuan, mempertinggi kemampuan berbahasa, dan menimbulkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia (sebagai alat pemersatu dari beragam suku yang ada di Indonesia)”.
Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar disampaikan secara terpadu
melalui empat keterampilan berbahasa. Menurut Tarigan, dalam Muchlisoh (1996:
257) ada empat aspek keterampilan berbahasa adalah: (1) keterampilan menyimak
(listening skills); (2) keterampilan berbicara (speaking skills); (3) keterampilan
membaca (reading skills); dan (4) keterampilan menulis (writting skills). Keempat
keterampilan tersebut saling berhubungan dan saling menunjang.
Dengan memiliki keterampilan berbahasa, diharapkan siswa mampu
berinteraksi dan berkomunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam menyampaikan pendapat dan keinginannya dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Karena itu kemahiran berkomunikasi siswa
dengan bahasa Indonesia harus dimiliki dan ditingkatkan.
Salah satu bidang aktivitas dan materi pengajaran bahasa Indonesia di Sekolah
Dasar yang memegang peranan penting ialah pengajaran menulis, karena
kemampuan menulis menjadi dasar utama untuk pengajaran bahasa Indonesia
serta untuk mata pelajaran lainnya. Menulis merupakan salah satu kompetensi
bahasa yang ada dalam setiap jenjang pendidikan, mulai tingkat pra sekolah
3
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Standar kompetensi menulis yang
diharapkan dari siswa Sekolah Dasar adalah mampu menulis: huruf, suku kata,
kata, kalimat, paragraf dengan tulisan yang rapi dan jelas, menulis karangan
sederhana, tanda baca, kosa kata, yang semuanya diarahkan untuk menumbuhkan
kebiasaan menulis. Menurut Mulyati, dkk. (2008: 5.3) menulis adalah suatu
proses berfikir dan menuangkan pemikiran itu dalam bentuk wacana (karangan).
Menurut The Liang Gie (2002: 3) Mengarang adalah segenap rangkaian
kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui
bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Sehubungan dengan hal itu
mengarang dapat diartikan keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada
masyarakat pembaca untuk dipahami. Karangan itu sendiri memiliki klasifikasi
dan jenis yang beragam, salah satunya yaitu karangan narasi (penceritaan).
Menurut Resmini, dkk (2006: 125) karangan yang disebut narasi yaitu menyajikan serangkaian peristiwa menurut urutan kejadian atau kronologis atau dengan maksud memberi arti kepada seluruh atau serentenan kejadian, sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.
Hal tersebut berarti bahwa menulis narasi adalah salah satu jenis karangan
yang sifatnya bercerita, baik berdasarkan pengalaman, pengamatan, maupun
berdasarkan rekaan pengarang.
Menulis narasi merupakan kompetensi menulis yang sudah ada dan dimulai di
jenjang Sekolah Dasar. Siswa dapat mengungkapkan perasaan, ide, dan
gagasannya kepada orang lain melalui kegiatan menulis narasi. Kemampuan
menulis karangan narasi tidak secara otomatis dapat dikuasai oleh siswa,
melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak serta teratur sehingga
siswa akan lebih mudah berekspresi dan lebih kreatif dalam kegiatan menulis.
Sehubungan dengan itu kemampuan menulis harus ditingkatkan sejak kecil atau
mulai dari pendidikan Sekolah Dasar. Apabila kemampuan menulis tidak
ditingkatkan, maka kemampuan siswa untuk mengungkapkan pikiran atau
gagasan melalui bentuk tulisan akan semakin berkurang atau bahkan tidak
berkembang. Kemauan untuk menulis memerlukan sejumlah potensi pendukung.
sungguh-Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sungguh. Dengan demikian, wajar bila dikatakan bahwa meningkatkan
kemampuan menulis akan mendorong siswa lebih aktif, kreatif, dan melatih
kemahiran.
Dalam rangka membina kemampuan menulis siswa, guru hendaknya
menciptakan situasi pembelajaran yang dapat mengajari siswa menjadi lebih aktif
dalam mengembangkan beragam teknik menulis, sehingga siswa mendapat
kesempatan latihan menulis. Pada akhirnya, siswa memiliki keterampilan menulis
sebagai salah satu kiat berbahasa dan atau kemampuan berkomunikasi melalui
bahasa ragam tulis.
Sehubungan dengan kenyataan tersebut, perlu dikembangkan usaha perbaikan
yang lebih mendasar, salah satunya adalah berhubungan dengan peningkatan
kualitas proses belajar mengajar, melalui pelatihan menulis karangan narasi
dengan menggunakan metode mind mapping. Metode mind mapping, akan
merangsang anak aktif belajar dan sangat membantu bagi munculnya ide yang
kreatif.
Mind mapping merupakan salah satu cara mencatat materi pelajaran yang
memudahkan siswa untuk belajar. Mind mapping bisa juga dikategorikan sebagai
teknik mencatat kreatif. Dikategorikan ke dalam teknik kreatif karena pembuatan
mind mapping ini membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari si pembuatnya. Mind
mapping ini pertama kali diperkenalkan oleh Buzan pada awal 1970-an.
Lebih lanjut Edward (2009: 64-65) mengatakan bahwa, mind mapping mempunyai banyak keunggulan yang diantaranya: proses pembuatan peta pikiran menyenangkan, karena tidak semata-mata hanya mengandalkan otak kiri saja dan sifatnya unik sehingga mudah diingat serta menarik perhatian mata dan otak.
Mind mapping akan menambah pengetahuan siswa untuk mencari urutan
kronologis suatu peristiwa, kejadian, dan masalah yang diharapkan. Siswa akan
lebih mudah jika dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan
mengangkat tema dari kehidupan sehari-hari atau pengalaman siswa itu sendiri.
Melalui bimbingan guru, pengalaman-pengalaman tersebut dituangkan ke dalam
kerangka berfikir melalui mind mapping. Mind mapping tersebut penuh
5
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat memicu siswa untuk menulis karangan narasi yang lebih menarik.
Berdasarkan hal tersebut, maka kemampuan menulis karangan narasi siswa akan
meningkat.
Berdasarkan uraian di atas, kajian ini terfokus pada suatu upaya perkembangan
bidang pendidikan dan pengajaran yang dapat meningkatkan kemampuan menulis
karangan narasi siswa melalui mind mapping pada pembelajaran bahasa
Indonesia, dengan judul :
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Melalui Metode Mind
Mapping Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar (Penelitian
Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Dawuan Timur I
Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2012/2013).
B. Rumusan Masalah
Permasalahan utama dalam pembelajaran menulis karangan narasi diduga kuat
karena untuk apa dia menulis, merasa tidak berbakat menulis dan tidak tahu
bagaimana harus menulis untuk mengkomunikasikan perasaan, ide atau
gagasannya ke dalam bahasa tulis. Berdasarkan fokus permasalahan di atas, maka
rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana aktivitas belajar siswa kelas IV SDN Dawuan Timur I Kecamatan
Cikampek Kabupaten Karawang dalam pembelajaran bahasa Indonesia
menulis karangan narasi dengan menggunakan metode mind mapping?
2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV SDN Dawuan Timur I Kecamatan
Cikampek Kabupaten Karawang dalam pembelajaran bahasa Indonesia
menulis karangan narasi sesudah menggunakan metode mind mapping?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh suatu gambaran tentang
penggunaan metode mind mapping dalam meningkatkan kemampuan menulis di
Sekolah Dasar.
Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sekolah Dasar Negeri Dawuan Timur I, dengan menggunakan metode mind
mapping. Secara rinci tujuan yang dimaksud adalah untuk mengetahui:
1. Aktivitas belajar siswa kelas IV SDN Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek
Kabupaten Karawang dalam pembelajaran bahasa Indonesia menulis karangan
narasi dengan menggunakan metode mind mapping?
2. Hasil belajar siswa kelas IV SDN Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek
Kabupaten Karawang dalam pembelajaran bahasa Indonesia menulis karangan
narasi sesudah menggunakan metode mind mapping?
D. Metode Penelitian
Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan
kemampuan menulis siswa dalam membuat karangan narasi dengan menggunakan
metode mind mapping. Penerapan metode mind mapping dalam pembelajaran
bahasa Indonesia ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu bentuk penelitian yang
bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan yang bersifat perbaikan
proses pembelajaran.
Kemmis dan Carr (Mulyasa, 2012: 4-5) mengemukakan bahwa: “Penelitian tindakan adalah sebuah bentuk penelitian refleksi diri yang melibatkan sejumlah partisipan (guru, peserta didik, kepala sekolah, dan partisipan lain) didalam suatu situasi sosial (pembelajaran) yang bertujuan untuk membuktikan kerasionalan dan keadilan terhadap: a) praktik sosial dan pembelajaran yang mereka lakukan; b) pemahaman mereka terhadap
praktek-praktek pembelajaran; serta c) situasi dan institusi yang terlibat didalamnya”.
Data dalam PTK ini merupakan hasil dari observasi dan tes hasil belajar.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi dan tes siswa. Untuk
mendapatkan keabsahan data yang akurat, peneliti melakukan analisis dari setiap
instrumen penelitian pada setiap siklus. Selanjutnya data-data tersebut
diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan kemudian dianalisa hasilnya untuk
7
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan dapat
memberikan sumbangan pemikiran terhadap keilmuan khususnya tentang metode
mind mapping dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi di
Sekolah Dasar kelas IV.
b. Secara Praktis
1. Untuk peneliti
1) Memberikan gambaran tentang peningkatan kemampuan menulis karangan
narasi melalui penggunaan metode mind mapping dalam pembelajaran bahasa
Indonesia di Sekolah Dasar pada siswa kelas IV.
2. Untuk guru
1) Meningkatkan profesionalisme guru.
2) Berkembangnya pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif dengan
penggunaan metode mind mapping dalam pembelajaran menulis karangan
narasi.
3) Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam menyampaikan
materi menulis karangan narasi pada siswa.
3. Untuk siswa
1) Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi.
2) Meningkatkan wawasan kreatifitas dan termotivasi untuk lebih aktif dalam
menulis karangan narasi yang kreatif.
4. Untuk sekolah
1) Sebagai lembaga pengelola pendidikan merupakan masukan didalam
merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan serta mengambil
kebijakan terutama mengenai strategi, metode dan pendekatan yang sesuai
serta pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran sebagai penunjang
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan, seperti pada umumnya yang
disesuaikan dengan buku pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan
Indonesia, dengan diawali bab pendahuluan dan diakhiri bab kesimpulan dan
rekomendasi, dengan rincian sebagai berikut:
Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisikan: a) Latar belakang masalah,
b) Rumusan masalah, c) Tujuan penelitian, d) Metode penelitian, e) Manfaat
penelitian, dan f) Sistematika penulisan.
Bab II merupakan kajian teoritik yang berkaitan dengan teori-teori
pembelajaran bahasa untuk menulis karangan narasi dengan menggunakan mind
mapping, yang berisikan: a) Hakikat belajar dan pembelajaran, b) Hakikat
pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, c) Hakikat menulis, d) Hakikat
karangan, e) Hakikat karangan narasi, f) Hakikat metode pembelajaran, g) Metode
mind mapping, h) Langkah-langkah menulis karangan narasi menggunakan
metode mind mapping di Sekolah Dasar, i) Penggunaan mind mapping dalam
pembelajaran menulis karangan narasi di Sekolah Dasar, dan j) Hasil penelitian
yang relevan.
Bab III merupakan metode penelitian yang berisikan: a) Lokasi dan subjek
penelitian, b) Desain penelitian, c) Metode penelitian, d) Definisi operasional, e)
Instrumen penelitian, f) Teknik pengumpulan data, dan g) Analisis data.
Bab IV merupakan kajian hasil penelitian yang berisikan: a) Deskripsi lokasi
penelitian, b) Deskripsi hasil penelitian, dan c) Pembahasan hasil penelitian.
Bab V merupakan bab penutup yang berisikan: a) Kesimpulan, dan b)
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan di SD Negeri Dawuan Timur
I, yang beralamatkan di Jl. Sumur Bandung desa Dawuan Timur, Kecamatan
Cikampek, Kabupaten Karawang. SD Negeri Dawuan Timur I berdiri pada tahun
1957 dan luasnya 2000 m2 serta mempunyai nomor statistik sekolah (N.SS):
101022109070. Jumlah bangunan SD Negeri Dawuan Timur I terdiri dari empat
bangunan dengan jumlah dua belas ruangan. Jumlah rombel di SD Negeri
Dawuan Timur I ada sepuluh rombel, yang terdiri dari kelas 1A dan 1B, kelas 2A
dan 2B, kelas 3A dan 3B, kelas 4A dan 4B, kelas 5A dan 5B, dan kelas 6A dan
6B.
Penelitian ini untuk bidang studi Bahasa Indonesia. Sedangkan yang menjadi
objek penelitian adalah siswa kelas IV tahun ajaran 2012/2013, yang berjumlah 30
siswa.
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya
dalam pembelajaran menulis karangan siswa kelas IV SD Negeri Dawuan Timur I
yang terletak di Jl. Sumur Bandung Desa Dawuan Timur, Kecamatan Cikampek,
Kabupaten Karawang. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang terdiri
dari 30 siswa. Dengan rincian siswa 13 laki-laki dan 17 siswa perempuan.
B. Desain Penelitian
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan kelas
dengan bagan yang berbeda, namun pada dasarnya terdapat empat tahapan yang
lazim dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Penelitian tindakan kelas yang digunakan biasanya model Ebbutt, model
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada penelitian ini peneliti menggunakan model spiral dari Kemmis dan
Taggart (Wiriaatmadja, 2012: 66), yang terdiri dari tiga siklus. Skematis model
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1
Penelitian Tindakan Kelas Model Spiral (Kemmis dan Taggart)
Di dalam rencana penelitian pada dasarnya ada langkah-langkah yang akan
dilaksanakan, yaitu sebagai berikut:
a. Perencanaan
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana,
oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Perencanaan yang pertama Perencanaan
SIKLUS I
Observasi
Pelaksanaan Refleksi
Perencanaan
SIKLUS II
Observasi
Pelaksanaan Refleksi
Perencanaan
SIKLUS III Pelaksanaan
Refleksi
40
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kali dilakukan oleh peneliti adalah meminta izin kepada pihak sekolah untuk
melakukan penelitian. Kemudian menyiapkan indikator yang akan diteliti disertai
dengan tolak ukur keberhasilan peneliti yang akan dilaksanakan. Setelah itu
peneliti meminta bantuan kepada guru untuk melaksanakan penelitian tindakan
kelas (PTK).
Pada penelitian ini yang dijadikan tolak ukur pelaksanaan pembelajaran, yaitu
menulis karangan dengan menggunakan metode mind mapping, dengan tujuan: 1)
siswa mampu mengaitkan atau menghubungkan kata yang sesuai dengan topik /
tema dengan menggunakan mind mapping, 2) siswa mampu membuat kalimat dari
kata-kata yang sudah dihubungkan dengan topik, dan 3) siswa mampu membuat
paragraf serta karangan yang sesuai dengan tema.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu
mengenai tindakan di kelas. Pelaksanakan tindakan yang dilaksanakan oleh
peneliti dalam proses pembelajaran yaitu ketika guru (peneliti) memperkenalkan
metode mind mapping. Kemudian guru memberikan pelajaran mengenai menulis
karangan narasi dengan menggunakan metode mind mapping.
c. Observasi / Pengamatan
Pada tahap ketiga ini, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh
pengamat. Penerapan metode mind mapping akan dilaksanakan oleh guru
(peneliti), dan pada saat yang bersamaan juga peneliti melakukan observasi
terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Dalam melakukan observasi
kinerja guru (peneliti) bisa meminta bantuan kepada guru yang lainnya. Sambil
melakukan pengamatan, guru mencatat atau memberikan komentar terhadap
kinerja peneliti ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar memperoleh
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Refleksi
Dalam tahap yang keempat ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini dilakukan ketika guru
sudah selesai melakukan tindakan, dan kegiatan ini merupakan hal yang penting
untuk memberikan makna terhadap proses dan hasil pembelajaran yang terjadi.
Hal yang dilakukan pada tahap refleksi ini adalah melakukan analisis,
mengevaluasi atau mendiskusikan data yang diperoleh.
Data yang telah dikumpulkan dalam observasi harus secepatnya di analisis dan
di evaluasi sehingga dapat segera diberi tindakan yang dilakukan untuk mencapai
tujuan. Apabila tujuannya belum tercapai, maka peneliti melakukan
langkah-langkah perbaikan.
C. Metode Penelitian
Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan
kemampuan menulis siswa dalam membuat karangan narasi dengan menggunakan
metode mind mapping. Penerapan metode mind mapping dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu bentuk penelitian yang
bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan yang bersifat perbaikan
proses pembelajaran.
Kemmis dan Carr (Mulyasa, 2012: 4-5) mengemukakan bahwa: “Penelitian tindakan adalah sebuah bentuk penelitian refleksi diri yang melibatkan sejumlah partisipan (guru, peserta didik, kepala sekolah, dan partisipan lain) didalam suatu situasi sosial (pembelajaran) yang bertujuan untuk membuktikan kerasionalan dan keadilan terhadap: a) praktik sosial dan pembelajaran yang mereka lakukan; b) pemahaman mereka terhadap praktek-praktek pembelajaran; serta c) situasi dan institusi yang terlibat didalamnya”.
Selain itu Ebbutt (1985, dalam Hopkins 1983) dalam Mulyasa (2012: 12)
berpendapat bahwa:
42
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut”.
Lebih lanjut lagi Elliott (1991) dalam Mulyasa (2012: 12) melihat penelitian
tindakan kelas sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan kemungkinan
tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut.
Menurut Arikunto (2006: 3) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Selanjutnya Kemmis dan Tagart (1993) dalam Wiriaatmadja (2012: 12) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri yang secara kolektif dilakukan penelitian dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktek pendidikan dan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktek ini dan terhadap situasi tempat dilakukan praktek-praktek ini.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Bertujuan untuk memperbaiki tindakan guru dalam menyelenggarakan proses
pembelajaran dikelas.
Pada hakekatnya penelitian tindakan kelas bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan peningkatan profesionalisme kinerja guru. Ini
penting dilakukan mengingat tuntutan masyarakat yang begitu tinggi terhadap
pendidikan yang berkualitas sebagai dampak dari pesatnya perkembangan
IPTEK dewasa ini.
2. Bersifat reflektif
Penelitian ini terfokus kepada guru dalam melakukan upaya mengatasi
permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran yang berkaitan langsung
dengan tindakan guru dalam mencoba menerapkan dan mengevaluasi
tindakan-tindakan yang dilakukannya. Melalui kegiatan inilah penelitian
mendapatkan pengalaman langsung dalam praktek pembelajaran secara
efektif.
3. Dilaksanakan secara kolaboratif.
Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif, dimaksudkan untuk
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mampu dan mau mengadakan pembaharuan-pembaharuan dalam proses
pembelajarannya. Tindakan nyata teman sejawat dalam pelaksanaan penelitian
ini adalah mengobservasi setiap kegiatan pembelajaran baik kegiatan guru
ketika mengajar maupun kegiatan siswa ketika mengikuti proses
pembelajaran.
D. Definisi Operasional
Dalam kajian ini terdapat istilah-istilah yang di anggap perlu dijelaskan
maknanya guna memenuhi rambu-rambu penelitian dan juga memahami makna
yang dimaksud dalam penelitian. Istilah-istilah yang dimaksud adalah:
1. Kemampuan menulis
Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan dan keterampilan
yang perlu dimiliki oleh siswa Sekolah Dasar, sehingga siswa dapat
mengkomunikasikan ide, penghayatan dan pengalamannya kepada orang lain
melalui bahasa tulis. Disamping itu, siswa juga dapat meningkatkan dan
memperluas pengetahuannya melalui tulisan-tulisan.
2. Karangan Narasi
Karangan narasi adalah karangan yang mengisahkan suatu peristiwa atau
kejadian. Karangan narasi diartikan sebagai karangan yang isinya
menceritakan sesuatu hal atau kejadian baik yang pernah dialami oleh penulis
atau pengarang kepada orang lain atau pembaca maupun hasil rekaan dari
pengarang itu sendiri.
3. Mind Mapping
Mind mapping merupakan salah satu cara mencatat materi pelajaran yang
memudahkan siswa untuk belajar. Mind mapping dikategorikan sebagai teknik
mencatat kreatif. Dikategorikan ke dalam teknik kreatif karena pembuatan
mind mapping ini membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari si pembuatnya.
Mind mapping juga bisa dikatakan sebagai pengembangan dari kerangka
44
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam suatu penelitian.
Instrumen berfungsi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data yang
diperlukan. Dalam penelitian tindakan kelas ini, ”Peneliti merupakan instrumen utama, karena peneliti sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisa
data dan teori yang relevan, perevisi, dan pembuat laporan dari hasil penelitian”
(Moleong, 2007: 121).
Penulis membuat 2 (dua) alat pengumpulan data, yaitu observasi dan tes yang
digunakan selama penelitian masalah skripsi ini dan berikut penjelasannya.
a. Lembar observasi
Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru
dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada pembelajaran
menulis karangan, dapat dilihat dari aspek kebahasaan dan non kebahasaan,
diantaranya adalah : penggunaan ejaan (huruf kapital, tanda baca, dan
lain-lain), kata, kalimat, paragraf dengan tulisan yang rapi dan jelas.
b. Tes siswa
Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada saat proses
pembelajaran yang sedang berlangsung.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data tersebut meliputi
pengamatan (observasi), dan tes yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Observasi
Observasi merupakan upaya yang dilakukan oleh peneliti (pelaksana PTK)
untuk menggali dan mendokumentasikan segala kegiatan yang terjadi selama
proses tindakan (pembelajaran) yang meliputi aktivitas siswa.
Observasi yang peneliti lakukan adalah observasi berperan serta secara pasif.
Observasi ini dilakukan oleh guru kelas IV SD Negeri Dawuan Timur I Cikampek
dan peneliti dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas maupun
kinerja siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi terhadap guru
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Indonesia dalam pokok bahasan menulis narasi. Observasi ini diarahkan pada
kegiatan guru dalam memberikan apersepsi, persiapan guru memulai kegiatan
pembelajaran, menyampaikan materi mengenai membuat mind mapping,
kemampuan menguasai materi, kemampuan guru membimbing diskusi ketika
membuat mind mapping, kemampuan berinteraksi dengan siswa, kemampuan
memberikan pertanyaan, dan perhatian guru terhadap siswa. Sementara itu
observasi terhadap siswa kelas IV SD Negeri Dawuan Timur I Cikampek
difokuskan pada tingkat partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran.
2) Tes
Tes ialah digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada saat proses
pembelajaran yang sedang berlangsung. Tes juga dapat dikatakan sebagai suatu
alat yang digunakan untuk mengukur sesuatu, yang dilaksanakan dalam kegiatan
pembelajaran.
Adapun tes dalam penelitian ini dilaksanakan setiap akhir pembelajaran atau
pada saat pemberian evaluasi. Tes dilakukan terhadap siswa kelas IV SD Negeri
Dawuan Timur I Cikampek. Tes yang diberikan kepada siswa berupa tes uraian
dalam bentuk tulisan atau karangan narasi yang harus diselesaikan oleh siswa.
Pemberian tes ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang
diperoleh siswa kelas IV SD Negeri Dawuan Timur I Cikampek setelah kegiatan
pemberian tindakan.
G. Analisis Data
Untuk mendapatkan keabsahan data yang akurat, peneliti melakukan analisis
dari setiap instrumen penelitian pada setiap siklus. Selanjutnya data-data tersebut
diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan kemudian dianalisa hasilnya untuk
membandingkan perkembangan yang terjadi pada setiap siklus.
Pengklasifikasian data diantaranya meliputi data tentang proses pelaksanaan
tindakan melalui lembar observasi, sedangkan data pengukuran keberhasilan
46
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa yaitu mampu menulis karangan narasi melalui penggunaan metode mind
mapping dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Analisis data dalam penelitian ini diambil dari setiap siklus hasil observasi
dengan adanya beberapa informasi yang harus disesuaikan dengan kenyataan.
Berdasarkan hasil observasi baik tentang aspek-aspek kemampuan guru ketika
menyampaikan pembelajaran maupun aktivitas siswa ketika proses pembelajaran,
disesuaikan dengan format tabel yang sudah dibuat. Data Analisi tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Analisis Data Hasil Tes
Data diperoleh dari instrumen yang telah disediakan dalam mengolah data hasil
belajar selama tes pembelajaran Bahasa Indonesia. Tes tersebut adalah membuat
karangan narasi, penilaiannya yaitu berdasarkan aspek-aspek di bawah ini:
a. Tema
b. Ide / gagasan
c. Diksi
d. Penggunaan ejaan (huruf kapital, tanda titik, tanda koma dan lain-lain)
e. Kerapihan penulisan karangan.
Adapun pedoman penilaian pada tes hasil kerja penskorannya adalah skor tiap
aspek nilai maksimumnya adalah 20, jadi nilai maksimum keseluruhan adalah
100.
Berikut adalah tabel kisi-kisi penilaian menulis karangan narasi:
No.
Aspek yang
dinilai Kriteria Skor
1.
2.
Tema
Ide / gagasan
Isi sesuai dengan tema
Isi cukup berkaitan dengan tema Isi kurang sesuai dengan tema Isi tidak sesuai dengan tema
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.
Penuangan ide yang cukup kreatif dan cukup padu dengan tema Penuangan ide yang kurang
kreatif dan kurang padu dengan
tema
Penuangan ide yang tidak kreatif dan tidak padu dengan tema
Pemilihan kata yang baik, tepat, jelas, dan bervariasi
Pemilihan kata yang sudah baik, tepat, jelas tetapi belum bervariasi Pemilihan kata yang masih
sederhana dan belum bervariasi Pemilihan kata yang sangat
sederhana dan tidak bervariasi
Penggunaan ejaan tepat dan benar sesuai dengan EYD
Penggunaan ejaan cukup tepat sesuai dengan EYD
Penggunaan ejaan kurang tepat dengan EYD
Penggunaan ejaan tidak tepat dengan EYD
Rapi, terbaca dan bersih
Rapi, terbaca, tetapi kurang bersih Kurang rapi, terbaca, dan kurang
48
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tidak rapi, kurang terbaca, dan
tidak bersih 5
Jumlah 100
Tabel 3.1
Aspek Yang Dinilai Pada Kemampuan Menulis Karangan Narasi Keterangan:
Jumlah skor minimal yang akan dicapai adalah 25
Jumlah skor maksimal yang akan dicapai adalah 100
Nilai Akhir = Jumlah skor yang didapat X 100
Jumlah total skor
Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut (Wardani, 2011:
54):
SR =
∑��
.
��
∑��
Keterangan:
SR : rata-rata kelas
Fi : jumlah siswa
Xi : nilai tiap siswa
2. Analisis Data Hasil Observasi
Penilaian observasi diperoleh berdasarkan lembar observasi aktivitas yang
harus dikuasai oleh guru, dan aktivitas yang harus dikuasai siswa.
Adapun pedoman penilaian hasil observarsi adalah sebagai berikut:
a. Lembar observasi aktivitas guru
Dalam lembar observasi aktivitas guru jumlah aspek seluruhnya adalah 25.
Skor minimal 25 dan skor maksimal 100.
Dibawah ini adalah tabel observasi aktivitas guru:
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TERHADAP AKTIVITAS GURU
Siklus ke: ...
Tanggal Observasi : . . .
Nama Observer : . . .
Sekolah / Kelas : . . .
Alokasi waktu : . . .
Petunjuk :
Berilah tanda (√) pada kolom yang dipilih sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya dengan criteria sebagai berikut:
1 = Tidak Baik 3 = Baik
2 = Kurang Baik 4 = Sangat baik
No Aktivitas Guru
Tingkat Aktivitas
Ket
1 2 3 4
A. Kegiatan awal pembelajaran
1. Mengkondisikan siswa untuk
siap belajar
2. Memberikan apersepsi
3. Memberikan pertanyaan yang
berhubungan dengan materi
B. Kegiatan inti pembelajaran
4. Menguasai materi pelajaran
5. Menyampaikan materi secara
jelas
6. Mengaitkan materi pelajaran dengan realita kehidupan
siswa
C. Strategi pembelajaran
50
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sesuai dengan tujuan yang
dirumuskan
8. Meyampaikan materi
mengenai membuat mind
mapping
9. Menjelaskan penggunaan
metode mind mapping dalam
menulis karangan narasi yang
sederhana.
10.Memberikan contoh karangan
narasi yang sederhana kepada
siswa melalui penggunaan
metode mind mapping.
11.Melaksanakan pembelajaran
secara runtut
12.Menggunakan media
pembelajaran secara efektif
dan efisien
13.Memberikan instruksi dengan
jelas ketika membuat mind
mapping dan karangan narasi
14.Membimbing siswa ketika
membuat mind mapping
15.Guru berkeliling mengamati
dan membantu siswa yang
mengalami kesulitan ketika
membuat karangan narasi
16.Guru sebagai fasilitator dan
motivator
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang bervariasi
18.Volume suara yang nyaring
dan jelas
19.Melaksanakan pembelajaran
sesuai alokasi waktu yang
direncanakan
20.Menunjukkan sikap terbuka,
peka terhadap respon siswa
21.Mampu berinteraksi dengan
siswa
22.Menumbuhkan keceriaan dan
kesungguhan siswa dalam
mengajar
23.Memberikan penguatan verbal
dan non verbal
D. Kegiatan akhir pembelajaran
24.Membuat kesimpulan dari
materi yang telah diajarkan
25.Melaksanakan penilaian akhir
dan tindak lanjut (PR)
Skor
Jumlah Skor
Nilai akhir
Tabel 3.2
Lembar Observasi Pemantau Tindakan (Aktivitas Guru)
Rumus untuk menentukan nilai akhir adalah sebagai berikut:
Nilai Akhir = Jumlah skor yang didapat X100
52
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Lembar observasi aktivitas siswa
Dalam lembar observasi aktivitas siswa jumlah aspek seluruhnya adalah 20
(dua puluh). Skor minimal 20 (dua puluh) dan skor maksimal 80 (delapan puluh).
Dibawah ini adalah tabel observasi aktivitas siswa:
FORMAT OBSERVASI
TERHADAP AKTIVITAS SISWA
Siklus ke: ...
Tanggal Observasi : . . .
Nama Observer : . . .
Sekolah / Kelas : . . .
Alokasi waktu : . . .
Petunjuk :
Berilah tanda (√) pada kolom yang dipilih sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya dengan kriteria sebagai berikut:
1 = Tidak Baik 3 = Baik
2 = Kurang Baik 4 = Sangat baik
No Aktivitas Siswa
Tingkat Aktivitas Ket
1 2 3 4
A. Kedisiplinan siswa
1. Siswa tepat waktu masuk
kelas sebelum pelajaran
dimulai
2. Siswa memberikan salam
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dimulai
3. Siswa berdoa sebelum
pelajaran dimulai
4. Siswa bersikap sopan
selama proses pembelajaran
berlangsung
B. Kesiapan siswa menerima
pelajaran
5. Siswa menyiapkan buku
tulis dan alat-alat tulis
6. Siswa menyiapkan alat-alat
yang digunakan untuk
membuat mind mapping.
C. Ketekunan siswa dalam proses
pembelajaran
7. Siswa memperhatikan
penjelasan guru mengenai
membuat mind mapping
8. Siswa memperhatikan guru
ketika memberikan contoh
membuat karangan narasi
yang sederhana melalui
penggunaan metode mind
mapping.
9. Siswa dapat menuangkan
ide atau gagasannya melalui
penggunaan metode mind
mapping.
10.Siswa termotivasi dalam
54
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu melalui penggunaan metode
mind mapping.
11.Keaktifan siswa dalam
mengajukan pertanyaan
12.Keaktifan siswa dalam
menjawab pertanyaan
D. Keadaan siswa dengan
lingkungan belajar
13.Siswa merasa senang
dengan pembelajaran hari
ini
14.Siswa merasa nyaman
dengan pembelajaran hari
ini
15.Siswa cepat menerima
materi
16.Siswa mampu mengikuti
pelajaran dengan baik
E. Kemampuan siswa pada akhir
pembelajaran
17.Siswa dapat mengerjakan
post test sendiri
18.Siswa berani membacakan
hasil karangannya di depan
kelas.
19.Siswa dapat mengumpulkan
tugas tepat waktu
20.Bersama guru membuat
kesimpulan materi yang
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Skor
Jumlah Skor
Nilai Akhir
Tabel 3.3
Lembar Observasi Pemantau Tindakan (Aktivitas Siswa)
Rumus untuk menentukan nilai akhir adalah sebagai berikut:
Nilai Akhir = Jumlah skor yang didapat X100
125
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas IV SDN
Dawuan Timur I Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang tentang
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Melalui Metode Mind
Mapping Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Aktivitas belajar siswa ketika guru menggunakan metode mind mapping
dalam pembelajaran bahasa Indonesia menulis karangan narasi, terjadi adanya
peningkatan. Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan motivasi dan
perhatian siswa pada materi ajar, dan peningkatan keaktifan siswa pada saat
proses pembelajaran. Selain itu adanya peningkatan kemampuan guru dalam
mengajar, seperti: penyampaian apersepsi dengan baik, menumbuhkan rasa
percaya diri yang besar pada diri anak, penggunaan metode serta media
pembelajaran yang tepat, dan adanya pemanfaatan fasilitas belajar.
2. Hasil belajar siswa setelah menggunakan metode mind mapping dalam
pembelajaran bahasa Indonesia menulis karangan narasi, terjadi adanya
peningkatan yang cukup signifikan pada setiap siklusnya. Hal ini dapat
dibuktikan dari data-data hasil penelitian yang dimulai dari test awal mencapai
nilai rata-rata (61,83) lalu meningkat pada siklus I nilai rata-ratanya menjadi
(66,67). Selanjutnya pada siklus II nilai rata-rata siswa mencapai (69,83) dan
pada siklus III siswa mencapai nilai rata-rata (74,33). Kemudian tingkat
ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal jumlah siswa yang tuntas sebanyak
5 siswa atau 16,67%, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 11 siswa
atau 36,67%. Selanjutnya pada siklus II menjadi 17 siswa atau 56,67%, dan
pada siklus III mengalami peningkatan yang sangat baik menjadi 27 siswa
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penggunaan metode mind mapping dalam pembelajaran bahasa Indonesia
khususnya dalam menulis karangan narasi sangat tepat untuk digunakan. Hal
tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan yang cukup signifikan pada tiap
siklusnya terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Metode mind mapping dapat
membuat siswa menjadi lebih kreatif dan dapat memudahkan siswa dalam
menuangkan ide/gagasannya.
B. Rekomendasi
Sebagai penutup dari seluruh uraian yang dituangkan dalam skripsi ini,
penulis ingin mengajukan beberapa saran untuk meningkatkan hasil pembelajaran,
khususnya pembelajaran menulis karangan bagi siswa yang mengalami kesulitan.
Sebagaimana dimaklumi bahwa setelah penggunaan metode mind mapping dalam
pembelajaran menulis karangan narasi pada siswa kelas IV SDN Dawuan Timur I
Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang menunjukkan hasil belajar yang
signifikan. Adapun rekomendasi yang dikemukakan oleh penulis, yaitu:
1. Bagi Sekolah
Hendaknya sekolah memberikan motivasi kepada guru untuk selalu
meningkatkan dan memperbaiki mutu pembelajaran. Sekolah juga hendaknya
mengadakan KKG lebih rutin untuk membicarakan mutu pembelajaran,
tujuannya agar dapat meningkatkan mutu pembelajaran yang lebih baik lagi.
2. Bagi Orang tua
Hendaknya orang tua juga harus lebih memperhatikan kesulitan belajar yang
dihadapi oleh anaknya, karena anak lebih banyak menghabiskan waktu di
rumah. Jadi orang tua mempunyai peran yang tidak kalah penting dengan guru
dalam memotivasi anak agar giat belajar dan membantu anak ketika
mengalami kesulitan belajar. Selain itu juga orang tua sebaiknya menjalin
komunikasi yang baik dengan guru, agar dapat bekerjasama untuk kemajuan
prestasi belajar anak yang optimal.
3. Bagi peneliti lain
Seyogianya lebih mengkaji dalam lagi tentang penggunaan metode mind
127
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemampuan menulis karangan. Tujuannya agar pelayanan yang kita berikan
dapat sesuai dengan yang mereka butuhkan sehingga tujuan pembelajaran pun
128
Gina Rahmayanti, 2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, S dkk. (1994). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga.
Aswan, dkk. (2007). Bina Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas IV.
Jakarta: Erlangga.
Arikunto, S. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Buzan, Tony. (2012). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
DePorter, Bobbi et al. (2010). Quantum Teaching. Bandung: Kaifa PT Mizan
Pustaka.
Djamarah, S.B dan Zain A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
RINEKA CIPTA.
Edward, Caroline. (2009). Mind Mapping untuk anak sehat dan cerdas. Sakti:
Yogyakarta.
Finoza. L. (2004). Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.
Hernowo. (2002). Mengikat Makna. Bandung: Kaifa.
Hilal, Ru’yatul. (2012). Penggunaan Teknik Mind Mapping Untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Poster : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa
Kelas VIII-B SMPN 2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi pada
FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Iskandar dan Sukini. (2009). Bahasa Indonesia untuk Kelas IV SD. Jakarta: CV
Mitra Media Pustaka
Kasbolah, Kasihani. (1998). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Malang:
Depdikbud.
Keraf, Gorys. (1981). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.
Khajar, Santi. (2012). Penerapan Teknik Peta Pikiran (Mind Mapping) Dalam
Pembelajaran Menulis Paragraf Eksposisi : Penelitian Eksperimen
Semu pada Siswa Kelas X MAN 3Cirebon Tahun Ajaran 2011/2012.
Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.