• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Analisis Buku Teks Bahasa Indonesia Tingkatan SMP Kelas VIII, Erlangga: Keterbacaan dan Tingkat Keterbacaan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Analisis Buku Teks Bahasa Indonesia Tingkatan SMP Kelas VIII, Erlangga: Keterbacaan dan Tingkat Keterbacaan."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pembelajaran dikatakan sebagai proses transmisi dari guru kepada siswa. Guru memfasilitasi siswa dalam memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan. Proses pembelajaran yang berlangsung dapat memberi pengalaman yang bermanfaat bagi siswa. Kemampuan siswa dapat dikembangkan dengan pembelajaran dengan kualitas yang baik. Siswa belajar mengemukakan pendapat, gagasan dan ide, berpartisipasi dalam diskusi di kelas.

Peran guru dalam hal ini sangat dibutuhkan. Sufanti (2010:5) menyebutkan peran guru dalam PBM meliputi Informatori, Organisator, Konduktor, Katalisator, Pengarah, Inisiator, Moderator, Transmitter, Fasilitator, dan Evaluator. Inovasi pembelajaran senantiasa dilakukan oleh guru agar siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran sampai selesai. Di sinilah peran guru terlihat dengan jelas, bagaimana mereka menjalankan tugas-tugasnya. Secara tidak langsung siswa melakukan penilaian terhadap cara guru mengajar di depan kelas.

Guru tidak selamanya dapat memberikan informasi secara lengkap dan langsung, maka guru mempergunakan buku teks sebagai panduan dalam menyampaikan informasi. Buku teks dapat mewakili guru dalam menyediakan sumber belajar yang dapat dipelajari siswa kapan saja. Buku

(2)

2

teks yang dipakai oleh guru tersebut salah satu contoh dari sekian banyak buku teks yang tersedia. Guru dapat menjadikan buku teks sebagai media penyampai ilmu agar siswa tidak merasa jenuh mendengarkan ceramah. Sebuah instansi pendidikan perlu memilih buku teks yang berkualitas untuk dijadikan panduan guru dalam mengajar.

Diantara perangkat pengajaran yang ada, buku teks memiliki peran sebagai salah satu perangkat pengajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Buku teks menyediakan sumber informasi bagi siswa yang berbentuk tulis. Informasi tersebut meliputi informasi tentang lingkungan, kesehatan, teknologi, kondisi politik, sosial, budaya dan bidang-bidang lain. Selain informasi tersurat dalam buku teks juga terdapat informasi tersirat. Buku teks yang dibuat memiliki kriteria penyusunan yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan isinya.

Perlu disadari tentang keberadaan buku teks atau buku pelajaran merupakan sarana atau instrumen yang paling baik atau ampuh. Manfaat adanya buku teks tidak lain dapat memberikan kesempatan kepada pemilik buku untuk mengulang materi yang dirasanya kurang. Waktu yang dibutuhkan untuk belajar buku teks beserta materi yang ada dapat diatur, baik itu pagi, siang atau malam. Buku teks juga memberikan kesempatan kepada pemilik untuk menyegarkan ingatannya mengenai materi yang sudah diajarkan, dengan begitu dia tidak mudah lupa.

(3)

3

keterbacaan terhadap siswa itu rendah, maka buku tersebut perlu dikaji ulang. Keterbacaan kepada siswa memang berbeda-beda, maka dari itu sebelum buku dipublikasikan perlu diadakan pengujian baik melalui aspek keterbacaan dan tingkat keterbacaan terhadap siswa. Buku teks ini pula yang membantu siswa untuk memahami materi yang akan mereka pelajari dengan membaca dan memahaminya. Siswa termotivasi untuk belajar dengan adanya buku teks yang mampu merangsang minat untuk membacanya. Dengan adanya buku yang menarik, siswa akan mau belajar dan tertarik untuk memahami materi pelajaran.

Masalahnya, apakah semua bahan bacaan yang tersedia serta mudah didapat tersebut layak untuk konsumsi bacaan siswa kita atau tidak. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menguji kelayakan buku yang digunakan oleh siswa dan guru saat ini. Salah satunya dengan keterbacaan wacana yang ada dalam buku tersebut. Tingkat keterbacaan akan sangat berguna untuk mengetahui sejauh mana wacana dalam buku ini dimengerti oleh siswa. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti akan menganalisis buku teks bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII, terbitan Erlangga dikaji berdasarkan keterbacaan dan tingkat keterbacaan terhadap siswa. Uji keterbacaan diloakukan di SMP N 3 Colomadu. Peneliti memilih sekolah ini karena pembelajaran membaca cepat dirasakan kurang untuk siswa di sini.

B. Pembatasan Masalah

(4)

4

juga lebih efektif, efisien, terarah dan dapat mengkaji lebih dalam. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu analisis buku teks bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII, Erlangga melalui aspek keterbacaan dan tingkat keterbacaan pemahaman siswa pada KD membaca cepat.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, ada dua masalah yang perlu dibahas dalam penelitian ini.

1. Bagaimana aspek keterbacaan buku teks bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII Erlangga, pada KD membaca cepat?

2. Bagaimana tingkat keterbacaan buku teks bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII Erlangga, pada KD membaca cepat?

D. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua tujuan yang ingin dicapai.

1. Mengidentifikasi aspek keterbacaan buku teks bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII Erlangga, pada KD membaca cepat.

2. Mendeskripsikan tingkat keterbacaan buku teks bahasa Indonesia tingkatan SMP kelas VIII Erlangga, pada KD membaca cepat.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang analisis buku teks melalui aspek keterbacaan dan tingkat keterbacaan siswa.

(5)

5

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

1) Membantu siswa meningkatkan pemahaman dalam membaca buku.

2) Siswa dapat mempelajari buku yang berkualitas.

3) Membantu siswa memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan buku yang baik.

4) Mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa dalam mempelajari buku yang ada.

b. Bagi guru

1) Dapat dijadikan acuan oleh guru dalam memilih buku teks yang akan dijadikan panduan dalam mengajar.

2) Membantu guru agar lebih selektif dalam memilih buku panduan. c. Bagi Sekolah

1) Sekolah dapat menyeleksi buku-buku yang dipakai oleh para pendidik di sekolah tesebut.

2) Sekolah telah mempunyai tolok ukur untuk memilih sarana sekolah yang berkualitas.

d. Bagi Peneliti Lain

Referensi

Dokumen terkait

1) Berdasarkan hasil analisis menggunakan grafik Fry pada keterbacaan wacana buku teks kelas VII karangan Suharma, Siti Khoiriyah, Blewuk Setio Nugroho, Siti

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbacaan wacana dalam buku teks Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VIII karangan Wahono yang diterbitkan CV Gita

menutup kemungkinan jika buku teks yang disusun tidak sesuai dengan standar.. buku teks yang

Tesis yang berjudul: “ Kelayakan dan Keterbacaan Buku Pelajaraan Bahasa Indonesia untuk Siswa SMP ” ini adalah karya penelitian saya sendiri dan tidak terdapat

Berkaitan dengan hal tersebut, Holifatuz (2014:29) menyatakan bahwa keterbacaan buku teks dapat mempengaruhi pemahaman siswa, karena keterbacaan yang sesuai dengan tingkat

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan rancangan kuantitatif. Penelitian ini akan mendeskripsikan keterbacaan wacana dalam buku

Penelitian relevan menggunakan Buku Sekolah Elektronik (BSE), buku teks Bahasa Indonesia untuk siswa SMA, sedangkan peneliti menggunakan buku teks pelajaran Kreatif Bahasa

Jika melihat rentangan nilai pada kategori keterbacaan instruksional (40%-60%), maka persentase tersebut menunjukkan kategori instruksionalnya masih berada pada