• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

WEBSITE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

Oleh:

Syaiful Rahman 0807838

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

==========================================================

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

WEBSITE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK

Oleh: Syaiful Rahman

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Syaiful Rahman 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

SYAIFUL RAHMAN 0807838

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

WEBSITE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Dr. H. Wahid Munawar, M.Pd. NIP. 19630520 198901 1 001

Pembimbing II

Ega Taqwali Berman, S.Pd., M.Eng. NIP. 19780701 200501 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

(4)

ABSTRAK

SYAIFUL RAHMAN 0807838. PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat pemanfaatan TIK dan hasil belajar sebagian siswa dalam pembelajaran produktif. Melalui pemanfaatan website diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat dan kemampuan TIK dapat sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan media pembelajaran berbasis website terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran Kelistrikan Sistem Refrigerasi dan mengevaluasi hasil belajar praktik mengoperasikan web browser setelah memanfaatkan media pembelajaran berbasis website. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain one group pretest-posttest dan one shot case study. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI TPA. Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket untuk pemanfaatan media pembelajaran berbasis website, tes tertulis untuk hasil belajar kognitif dan tes performance untuk hasil belajar praktik mengoperasikan web browser.Analisis data dilakukan dengan statistik parametrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif pemanfaatan media pembelajaran berbasis website terhadap hasil belajar kognitif siswa. Hasil belajar praktik mengoperasikan web browser para siswa cenderung tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemanfaatan media pembelajaran berbasis website dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran produktif.

(5)

ABSTRACT

SYAIFUL RAHMAN 0807838. THE INFLUENCE OF UTILIZATION OF

INSTRUCTIONAL MEDIA BASED ON THE WEBSITE TOWARD THE STUDENT LEARNING OUTCOMES OF PRODUCTIVE LESSONS IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL

This research is background by the low level of utilization of ICT and learning outcomes of some students in productive learning. Through the utilization of the website is expected student learning outcomes will be significantly increased and the ability of ICT to suit Indonesian National Work Competence Standard (SKKNI). This study aims to determine how much influence of utilization of website based instructional media toward the student's cognitive learning outcomes in subjects Refrigeration Electrical Systems and the practical learning outcomes on operating a web browser after the utilization of website based instructional media. The method used in this study is a quasi experimental design with one group pretest-posttest and one-shot case study. The research samples were students of class XI TPA. The data was conducted using a questionnaire for the utilization of web-based instructional media, the written test for cognitive learning outcomes and performance tests for practical learning outcomes on operating a web browser. Data analysis was performed with parametric statistics. The results showed that there is a positive effect of utilization of website based instructional media toward the students cognitive learning outcomes. The practical learning outcomes on operating a web browser tends to be high. Based on these results, the utilization of web-based instructional media can be implemented in a productive learning process.

(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... Error! Bookmark no

ABSTRAK ... Error! Bookmark no

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark no

A.Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

C.Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D.Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... ERROR! BOOKMA

A.Kajian Tentang Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

B. Kajian Tentang Internet dan Website... Error! Bookmark not defined.

C.Kajian Tentang Pemanfaatan Media... Error! Bookmark not defined.

D.Kompetensi Pemanfaatan TIK dalam PembelajaranError! Bookmark not defined.

E. Kajian Tentang Mata Pelajaran Produktif dan Hasil BelajarError! Bookmark not defined

1. Mata Pelajaran Produktif Teknik Pendingin dan Tata UdaraError! Bookmark not defined

2. Kajian Tentang Mata Pelajaran Kelistrikan Sistem RefrigerasiError! Bookmark not defin

3. Hasil Belajar dan Evaluasi Hasil Belajar . Error! Bookmark not defined.

F. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... Error! Bookmark not defined.

G.Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Website Terhadap

Hasil Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined.

H.Asumsi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

(7)

BAB III METODE PENELITIAN

... E

RROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Error! Bookmark not defined.

B. Metode dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

C.Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.

D.Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

E. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

F. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

... E

RROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

A.Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B. Deskripsi Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

C.Analisis Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

... E

RROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

A.Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

B. Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA

... E

RROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

LAMPIRAN

... E

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Kelistrikan Sistem Refrigerasi

Kelas XI TPA di SMK Negeri 1 Cimahi ... 2

Error! Reference source not found. ... Er ror! Bookmark not defined. Error! Reference source not found.Error! Bookmark not defined. Error! Reference source not found. ... 29

Error! Reference source not found. ... Er ror! Bookmark not defined. Tabel 3.3 Pola One Shot Case Study ... 30

Tabel 3.1 Indikator Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Website ... 32

Tabel 3.2 Indikator Hasil Belajar Kognitif ... 32

Tabel 3.3 Indikator Hasil Belajar Praktik Mengoperasikan Web Browser ... 33

Tabel 3.4Distribusi Frekuensi ... 43

Error! Reference source not found. ... Er ror! Bookmark not defined. Tabel 3.5 Perhitungan Anava ... 45

Error! Reference source not found.

... Er

ror! Bookmark not defined.

Error! Reference source not found.

... Er

ror! Bookmark not defined.

Error! Reference source not found.

... Er

(9)

Error! Reference source not found.

... Er

ror! Bookmark not defined.

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Tampilan Web Portal

... Er

ror! Bookmark not defined.

Gambar 2.2 Contoh Tampilan Website yang Berisi Video Pembelajaran

... Er

ror! Bookmark not defined.

Gambar 2.3 Contoh Tampilan Search Engine

... Er

ror! Bookmark not defined.

Gambar 2.4 Contoh Tampilan Hasil Pencarian Search Engine

... Er

ror! Bookmark not defined.

Gambar 2.5 Contoh Tampilan Web Browser Internet Explorer

... Er

ror! Bookmark not defined.

Gambar 2.6 Contoh Tampilan Website yang Berisi Teks dan Gambar

... Er

ror! Bookmark not defined.

Gambar 4.1 Diagram Data Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Website 49

Gambar 4.2 Diagram Data Pre Test Hasil Belajar Kognitif ... 50

Gambar 4.3 Diagram Data Post Test Hasil Belajar Kognitif ... 51

Gambar 4.4 Diagram Peningkatan Rata-Rata Skor Hasil Belajar Kognitif ... 51

Gambar 4.5 Diagram Data Hasil Belajar Praktik Mengoperasikan Web Browser 52

Error! Reference source not found.

... Er

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 63

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 66

Lampiran 3. Kisi-kisi Instrumen Uji Coba ... 85

Lampiran 4. Instrumen Uji Coba ... 87

Lampiran 5. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 94

Lampiran 6. Angket Penelitian ... 97

Lampiran 7. Soal Pre Test Hasil Belajar (Soal Objektif)... 99

Lampiran 8. Soal Post Test Hasil Belajar (Soal Objektif) ... 102

Lampiran 9. Pedoman Tes Mengoperasikan Web Browser ... 106

Lampiran 10. Uji Validitas Angket Penelitian ... 107

Lampiran 11. Uji Reliabilitas Angket Penelitian ... 108

Lampiran 12. Uji Validitas SoalTes Objektif ... 109

Lampiran 13. Uji Reliabilitas SoalTes Objektif ... 110

Lampiran 14. Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda SoalTes Objektif... 111

Lampiran 15. Perhitungan Z-Score dan T-Score ... 112

Lampiran 16. Perhitungan Uji Normalitas ... 116

Lampiran 17. Perhitungan Uji Regresi Linier Sederhana ... 123

Lampiran 18. Pengujian Hipotesis ... 128

Lampiran 19. Tabel Distribusi Normal dan Distribusi t ... 130

Lampiran 20. Tabel Distribusi Chi Kuadrat dan Distribusi F ... 131

Lampiran 21. Tabel Distribusi F dan Harga Kritis r Product Moment ... 132

Lampiran 22. Lembar Judgement ... 133

Lampiran 23. Lembar Kegiatan Bimbingan Skripsi ... 143

Lampiran 24. Surat-surat ... 147

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dewasa ini sangat menunjang

berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan. Kemampuan

menggunakan TIK kini harus dimiliki oleh setiap pendidik, tenaga kependidikan

dan peserta didik. Pemerintah mensyaratkan kemampuan menggunakan TIK bagi

siswa SMK/MAK melalui Lampiran Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006

tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Salah satu Standar Kompetensi

Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang

harus dikuasai oleh siswa SMK/MAK berdasarkan Lampiran Permendiknas

Nomor 23 Tahun 2006 adalah “berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan

santun melalui berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi”.

Terdapat beberapa peraturan yang mensyaratkan para guru untuk memiliki

kemampuan memanfaatkan TIK dalam pembelajaran. Lampiran Permendiknas

Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi

Guru menjelaskan bahwa salah satu kompetensi pedagogik guru adalah “memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran”. Salah satu kompetensi profesional guru menurut Permendiknas

Nomor 16 tahun 2007 adalah “memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

untuk mengembangkan diri”.

Beberapa orang guru yang penulis jumpai masih belum terbiasa

memanfaatkan TIK dan mengakses internet dalam proses pembelajaran. Menurut

Surjono dan Gafur (2010: 172), “belum semua SDM antusias, termotivasi dan

memiliki kompetensi sesuai yang diharapkan untuk mengimplementasikan TIK

dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran. Jumlah tenaga pengelola TIK yang

memiliki kompetensi di bidang TIK pun belum mencukupi”.

Saat ini media berbasis TIK sudah mulai dimanfaatkan dalam

pembelajaran. Berbagai aplikasi internet dapat dengan mudah diakses, baik

(13)

2

siswa yang lebih tertarik mencari informasi dari internet dibandingkan media

lainnya. Begitu pun informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

Beberapa orang siswa SMK menurut Maulana (2012: 111) mempunyai tingkat

kemampuan yang sangat tinggi dan tingkat kebutuhan cukup dalam penggunaan

internet.

Ketersediaan media pembelajaran yang terbatas di sekolah menjadikan

siswa lebih tertarik memanfaatkan internet. Buku, diktat, hand out dan media

cetak lain yang berisi informasi tentang teknik pendingin dan tata udara di sekolah

yang penulis jumpai tidak variatif. Buku teks dan media cetak tersebut masih

menjadi sumber belajar utama. Sementara itu berdasarkan pengamatan penulis

selama studi pendahuluan, minat beberapa orang siswa untuk membaca buku

dinilai masih kurang. Mereka pun cenderung enggan mengunjungi perpustakaan

jika tidak diberi tugas oleh guru, padahal perpustakaan di SMK yang penulis

kunjungi telah memiliki layanan hot spot untuk mengakses internet.

Kurikulum SMK Negeri 1 Cimahi menetapkan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) pada kelompok mata pelajaran produktif dengan nilai sebesar 75.

Siswa dapat lulus jika memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 75. Namun

kenyataannya di lapangan, tidak semua siswa dapat mencapai KKM pada mata

pelajaran Kelistrikan Sistem Refrigerasi (tabel 1.1).

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Kelistrikan Sistem Refrigerasi Kelas XI TPA di SMK Negeri 1 Cimahi

No. Nilai Keterangan Frekuensi Persentase (%)

1 90-100 Lulus amat baik 6 18,75

2 80-89 Lulus baik 10 31,25

3 75-79 Lulus cukup 4 12,5

4 0-74 Belum lulus 12 37,5

Jumlah 32 100

Sumber: Dokumentasi Guru Teknik Pendingin dan Tata Udara SMKN 1 Cimahi

Berdasarkan tabel 1.1, diketahui bahwa siswa kelas XI TPA yang belum

(14)

3

dalam pembelajaran produktif adalah kurangnya minat dan perhatian siswa

terhadap materi pembelajaran. Para siswa pun kurang aktif berinteraksi pada saat

pembelajaran berlangsung. Beberapa orang siswa lebih memilih mengobrol

dengan teman sebangkunya dibandingkan untuk memperhatikan penjelasan guru.

Guru sebagai fasilitator pembelajaran harus mampu menyediakan fasilitas

dan media yang memudahkan siswa dalam belajar. Guru SMK sebagai tenaga

pendidik pun harus mampu menggunakan dan mengembangkan TIK secara

profesional yang diimplementasikan dalam pembelajaran. Melalui implementasi

TIK khususnya media internet dan website maka proses pembelajaran diharapkan

lebih berpusat kepada siswa (student centered) sehingga tuntutan kompetensi guru

dalam mengajar dan kompetensi siswa dalam belajar pun dapat dicapai.

Pembelajaran yang lebih berpusat kepada siswa (student centered) diharapkan

dapat meningkatkan interaksi dan motivasi belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang pemanfaatan media pembelajaran berbasis

TIK khususnya website dalam proses pembelajaran. Penelitian ini penulis beri

judul “Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Website

Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif di SMK“.

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan

dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Sebagian siswa memperoleh hasil belajar pada mata pelajaran Kelistrikan

Sistem Refrigerasi yang belum mencapai KKM.

2. Media pembelajaran produktif yang sangat terbatas dan kurang variatif.

3. Sebagian guru SMK belum memanfaatkan komputer dalam proses

pembelajaran produktif.

4. Sebagian guru dan siswa SMK belum memanfaatkan media pembelajaran

(15)

4

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh pemanfaatan media pembelajaran berbasis website

terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran Kelistrikan Sistem

Refrigerasi?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada praktik mengoperasikan web browser

setelah memanfaatkan media pembelajaran berbasis website?

Sehubungan dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada, maka diperlukan

pembatasan masalah supaya penelitian tidak terlalu luas dan dapat sesuai dengan

sasaran yang ditentukan. Peneliti membatasi penelitian pada aspek-aspek berikut:

1. Pemanfaatan media pembelajaran yang diteliti dibatasi pada keragaman

aplikasi dan frekuensi penggunaan website oleh siswa di dalam dan di luar

kelas secara perorangan dan kelompok dengan kontrol dari guru.

2. Hasil belajar aspek kognitif dibatasi pada Kompetensi Dasar “memahami

prinsip perawatan dan perbaikan mesin listrik teknik pendingin” mata pelajaran

Kelistrikan Sistem Refrigerasi.

3. Kemampuan siswa dalam mengoperasikan web browser dibatasi pada

mengaktifkan web browser, mengakses URL, memanfaatkan mesin pencari

(search engine), dan menggunakan bookmark/favorites.

C.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui pengaruh pemanfaatan media pembelajaran berbasis website

terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran Kelistrikan Sistem

Refrigerasi di SMK.

2. Mengetahui hasil belajar siswa pada praktik mengoperasikan web browser

setelah memanfaatkan media pembelajaran berbasis website.

D.Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

(16)

5

dijadikan masukan untuk memfasilitasi guru dan siswa SMK dalam

pemanfaatan TIK terutama internet dan website.

2. Bagi guru, website dapat dijadikan media pembelajaran alternatif untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan TIK.

3. Pemanfaatan website diharapkan dapat membiasakan siswa untuk aktif dalam

belajar sehingga pembelajaran lebih bersifat student centered.

4. Hasil penelitian dapat meningkatkan minat siswa untuk memanfaatkan website

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar

Martanegara No. 48, Leuwigajah, Kota Cimahi. Penelitian difokuskan pada

Kompetensi Keahlian (jurusan) Teknik Pendingin dan Tata Udara.

2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Kompetensi

Keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara di SMKN 1 Cimahi. Populasi tersebut

terdiri atas siswa kelas XI TPA dan XI TPB yang berjumlah 66 orang.

3. Sampel

Sampel pada penelitian ini dipilih dengan teknik purposive sampling.

Riduwan dan Akdon (2010: 247-248) menyatakan bahwa “purposive sampling

dikenal juga dengan sampling pertimbangan ialah teknik sampling yang

digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu

di dalam pengambilan sampelnya”. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XI TPA. Hal ini berdasarkan pertimbangan peneliti bahwa sampel tersebut

memiliki hasil belajar sebelumnya yang lebih rendah dibandingkan kelas XI TPB.

Jadi sampel pada penelitian ini berjumlah 32 orang (tabel 3.1).

Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Sampel

No. Populasi Sampel

Kelompok Jumlah Siswa Kelompok Jumlah Siswa 1. kelas XI TPA 32 kelas XI TPA 32

2. kelas XI TPB 34 – –

B.Metode dan Desain Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka penelitian ini menggunakan

metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2009: 107), ”metode penelitian

(18)

30

mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan”. Arikunto (2006: 3, 11) pun menjelaskan bahwa:

Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.

Eksperimen selalu dilakukan untuk melihat akibat suatu perlakuan. …

Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang, diadakan oleh peneliti dalam bentuk perlakuan (treatment).

Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah one group

pretest-posttest design untuk memperoleh data hasil belajar kognitif siswa (tabel 3.2) dan

one shot case study untuk memperoleh data hasil belajar praktik mengoperasikan

web browser (tabel 3.3). Desain ini menurut Sugiyono (2009: 109) termasuk ke

dalam pre-experimental design yang tidak memiliki variabel kontrol dan sampel

tidak dipilih secara acak. Menurut Arikunto (2006: 84), “pre-experimental design

seringkali dipandang sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya. Oleh karena itu,

sering disebut juga dengan istilah quasi experiment atau eksperimen pura-pura”.

Tabel 3.2 Pola One Group Pretest-Posttest Design

Pre test Perlakuan Post test

T1 X T2

Sumber: (Sugiyono, 2009: 110)

Keterangan tabel:

X : perlakuan yang diberikan yaitu pemanfaatan media pembelajaran berbasis

website

T1 : hasil tes objektif kelompok eksperimen sebelum perlakuan (pre test)

T2 : hasil tes objektif kelompok eksperimen setelah perlakuan (post test)

Tabel 3.3 Pola One Shot Case Study

Pre test Perlakuan Post test

- X T2

Sumber: (Sugiyono, 2009: 111)

Keterangan tabel:

(19)

31

website

T2 : hasil tes performance (tes praktik mengoperasikan web browser)

Lebih lanjut mengenai one group pretest-posttest design, Sugiyono (2009:

110) menjelaskan bahwa “hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena

dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan”. Adapun one

shot case study merupakan desain eksperimen tanpa pre test dan kelompok

pembanding (kontrol), sebagaimana dijelaskan oleh Arikunto (2009: 212) bahwa:

One shot case study yaitu sebuah eksperimen yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok pembanding dan juga tanpa tes awal. Tujuannya sederhana yaitu ingin mengetahui efek dari perlakuan yang diberikan pada kelompok tanpa mengindahkan pengaruh faktor lain.

Berdasarkan desain penelitian yang peneliti gunakan, kelompok

eksperimen diberi pre test hasil belajar untuk mengetahui kemampuan awal para

siswa pada mata pelajaran Kelistrikan Sistem Refrigerasi. Setelah dilakukan

treatment (perlakuan), seluruh siswa diberi post test hasil belajar dan tes

performance. Skor post test hasil belajar dibandingkan dengan skor pre test,

sehingga dapat diketahui pengaruh treatment yang diberikan. Tes performance

dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan siswa dalam mengoperasikan web

browser.

C.Definisi Operasional

Persamaan persepsi antara penulis dan pembaca harus terwujud, sehingga

definisi variabel penelitian perlu dijelaskan sebagai berikut:

1. Pemanfaatan media pembelajaran berbasis website yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah penggunaan website secara sistematis oleh siswa, di dalam

dan di luar kelas secara perorangan dan kelompok dengan kontrol dari guru

untuk meningkatkan suasana pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran

berbasis website dapat diukur melalui angket tertutup yang bermuatan tentang

keragaman aplikasi dan frekuensi penggunaan website dengan definisi

(20)

32

Tabel 3.4 Indikator Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Website

Variabel No. Indikator

Pemanfaatan media posting di halaman website

4. Menuliskan komentar (comment) terhadap informasi yang dibaca di halaman website

5. Mencari gambar komponen kelistrikan pada halaman website

6. Frekuensi penggunaan website secara mandiri

7. Frekuensi penggunaan website secara kelompok

2. Hasil belajar kognitif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang

dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar pada mata pelajaran Kelistrikan

Sistem Refrigerasi. Hasil belajar kognitif dapat diukur melalui definisi

operasional dalam bentuk rincian indikator sebagai berikut:

Tabel 3.5 Indikator Hasil Belajar Kognitif

Standar Kompetensi

Kompetensi

Dasar Sub Kompetensi Indikator

Merawat

Jenis-jenis motor listrik arus bolak-balik disebutkan dengan benar motor listrik arus bolak-balik dijelaskan dengan tepat

Bagian-bagian komponen starting motor listrik arus bolak-balik dijelaskan dengan tepat

(21)

33

Standar Kompetensi

Kompetensi

Dasar Sub Kompetensi Indikator

Merawat

Hal-hal yang harus diperhatikan pada wiring rangkaian motor tiga phasa dijelaskan dengan benar

Kabel pada rangkaian listrik dibedakan sesuai dengan kebutuhan

Mengidentifikasi pemeliharaan instalasi listrik

Persyaratan bagi orang yang melakukan pemeliharaan instalasi listrik disebutkan dengan benar Hal-hal yang harus diperhatikan pada pemeliharaan instalasi listrik dijelaskan dengan benar

3. Hasil belajar praktik mengoperasikan web browser adalah unit kompetensi

yang berkaitan dengan pengoperasian penelusur web (web browser) pada

perangkat komputer dengan kondisi normal. Hasil belajar praktik

mengoperasikan web browser dapat diukur melalui definisi operasional dalam

bentuk rincian indikator sebagai berikut:

Tabel 3.6 Indikator Hasil Belajar Praktik Mengoperasikan Web Browser

Variabel No. Indikator

Hasil belajar praktik

mengoperasikan web

browser

1. Memilih web browser yang akan digunakan untuk mengakses website

2. Mengaktifkan web browser 3. Mengetik URL pada address bar

4. Memilih search engine untuk proses pencarian materi pembelajaran

5. Menggunakan toolbarSearch 6. Menggunakan toolbarFind

7. Menggunakan menu bookmark/ favorites 8. Menggunakan folder pada bookmark/favorites

9. Menggunakan kata kunci tertentu dalam proses pencarian (searching) materi pembelajaran 10. Menggunakan menu history

(22)

34

D.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data dari

variabel-variabel yang diteliti. Sugiyono (2009: 148) menyatakan bahwa “instrumen

penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun

sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel

penelitian”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, pedoman tes mengoperasikan web browser dan soal tes tertulis.

1. Angket (Kuesioner)

Angket pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui pemanfaatan

media pembelajaran atau konten website yang berkaitan dengan materi

pembelajaran. Angket dibuat tertutup berupa pernyataan-pernyataan yang

dilengkapi dengan lima pilihan jawaban menggunakan skala Likert. Riduwan

(2012:72) menjelaskan bahwa “angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket

yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk

memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara

memberikan tanda silang () atau tanda checklist ()“. Masing-masing butir

angket diberi skor 1 sampai 5. Pilihan jawaban yang paling positif diberi skor 5

dan yang paling negatif diberi skor 1. Pilihan jawaban untuk butir angket yang

mengukur frekuensi penggunaan website paling sering diberi skor 5 dan yang

paling jarang diberi skor 1.

2. Pedoman Tes Mengoperasikan Penelusur Web (Web Browser)

Pedoman tes mengoperasikan penelusur web (web browser) berbentuk

daftar periksa/check list yang memuat indikator-indikator dan pedoman pemberian

skor. Indikator-indikator tersebut diadaptasi dari kemampuan mengoperasikan

penelusur web (web browser) menurut SKKNI. Jika siswa melakukan unjuk kerja

(kinerja) yang sesuai dengan indikator, maka akan diberi skor 1 dan sebaliknya

jika tidak melakukan unjuk kerja diberi skor 0. Pedoman tes mengoperasikan web

browser diberi judgement oleh Wakil Kepala Sekolah dan guru jurusan Rekayasa

Perangkat Lunak (software). Selanjutnya pedoman tes digunakan untuk

(23)

35

3. Soal Tes Hasil Belajar

Soal tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar dalam proses

pembelajaran produktif di SMK. Soal tes dibuat berbentuk objektif dengan lima

pilihan jawaban (a, b, c, d, e). Pilihan jawaban yang benar diberi skor 1 dan

jawaban yang salah diberi skor 0.

4. Proses Pengembangan Instrumen

Instrumen penelitian disusun berdasarkan variabel-variabel yang akan

diteliti kemudian dirinci menjadi indikator-indikator. Setiap indikator terdiri atas

beberapa butir (item) pertanyaan maupun pernyataan. Seluruh rincian indikator

dan butir (item) instrumen diringkas ke dalam bentuk kisi-kisi instrumen. Seluruh

item instrumen diuji coba kepada siswa. Item instrumen yang tidak valid dan atau

tidak reliable diperbaiki. Setelah seluruh item tersebut valid dan reliable, maka

instrumen dapat digunakan dalam pengumpulan data yang sebenarnya.

a. Uji Validitas Instrumen

Penentuan validitas dan reliabilitas dari setiap item instrumen merupakan

suatu tahap yang harus dilakukan sebelum dimulainya pengumpulan data.

Instrumen yang valid akan mampu mengukur variabel penelitian secara tepat.

Mengenai validitas instrumen, Arikunto (2006:168) menjelaskan bahwa:

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.

Instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal.

Validitas internal instrumen berupa tes harus memenuhi validitas konstruksi dan

validitas isi. Instrumen non tes cukup memenuhi validitas konstruksi. Pengujian

validitas isi untuk instrumen yang berbentuk tes dapat dilakukan dengan

membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah

diajarkan. Pengujian validitas konstruksi dapat menggunakan pendapat dari ahli

(24)

36

diteruskan dengan uji coba instrumen untuk mengetahui validitas empirisnya.

Adapun langkah-langkah mencari validitas instrumen adalah sebagai berikut:

1.)Pengujian validitas isi oleh ahli (judgement experts) yang dilanjutkan dengan

revisi instrumen berdasarkan saran dari para ahli.

2.)Setelah para ahli (judgement experts) memberi validasi, kemudian dilakukan

uji coba instrumen (validasi empiris).

3.)Data penelitian disajikan ke dalam tabulasi.

4.)Setelah data ditabulasikan, menurut Riduwan (2012: 98) pengujian validitas

konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu mengkorelasikan antara skor

item instrumen dengan rumus PearsonProduct Moment sebagai berikut:

rhitung =

rhitung = koefisien korelasi

ΣX = jumlah skor item

ΣY = jumlah skor total (seluruh item) n = jumlah responden

Signifikansi koefisien korelasi dapat diuji setelah membandingkannya dengan

nilai r pada tabel product moment, taraf signifikansi (α) = 0,05 dan derajat

kebebasan (dk) = n-1. Kriteria pengujian yaitu:

 jika r11 > rtabel berarti valid.

 jika r11 < rtabel berarti tidak valid.

5.)Butir soal yang tidak valid dibuang atau direvisi untuk kemudian diujicobakan

kembali sampai diperoleh butir-butir soal yang valid dan dapat mengukur

indikator hasil belajar siswa.

b. Uji Daya Pembeda (Discriminating Power) Soal Tes Objektif

Daya pembeda tes adalah kemampuan tes dalam memisahkan antara

subjek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai. Apabila banyaknya subjek

(25)

37

dibagi dua harus disisihkan salah seorang (secara acak), kemudian dibagi dua.

Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda setiap butir tes adalah:

D =

= PA – PB (Arikunto, 2003: 213)

Keterangan:

D : Daya pembeda butir

BA : Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar

BB : Banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

PA =

: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB =

: proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi daya pembeda menurut Arikunto (2003 : 218) adalah:

D = 0,00 – 0,20 : jelek (poor)

D = 0,21 – 0,40 : cukup (satisfactory)

D = 0,41 – 0,70 : baik (good)

D = 0,71 – 1,00 : baik sekali (excellent)

D = negatif : sangat jelek, sebaiknya dibuang saja

c. Uji Taraf Kesukaran (Difficulty Index) Soal Tes Objektif

Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes dalam menjaring banyaknya

peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul. Jika banyak peserta tes yang

dapat menjawab dengan benar maka taraf kesukaran tes tersebut tinggi. Taraf

kesukaran tes dicari dengan persamaan sebagai berikut:

P =

(Arikunto, 2003: 208)

Keterangan:

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab betul

(26)

38

Menurut Arikunto (2003 : 210), indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai

berikut :

 Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

 Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang

 Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah

d. Uji Reliabilitas Instrumen

Setelah menguji validitas instrumen, selanjutnya penulis menentukan

reliabilitas instrumen tersebut. Sugiyono (2009: 173) menyatakan bahwa

“instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali

untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”.

Pengujian reliabilitas instrumen pada penelitian ini dibagi menjadi dua cara, yaitu

uji reliabilitas angket menggunakan rumus Alpha dan uji reliabilitas soal tes hasil

belajar menggunakan rumus PearsonProduct Moment.

1.)Pengujian Reliabilitas Angket

Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang

skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Uji coba

instrumen dapat dilakukan sekali saja kemudian hasilnya dianalisis dengan rumus

Alpha. Langkah-langkah menentukan reliabilitas angket adalah:

a.)Data penelitian disajikan ke dalam tabulasi.

b.)Mencari harga varians setiap ítem.

Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Si2 =

(Riduwan, 2012: 115)

Keterangan:

Si2 = varians skor setiap item

ΣXi2 = jumlah kuadrat ítem Xi

(ΣXi)2 = jumlah ítem Xi dikuadratkan N = jumlah responden

c.)Menghitung jumlah varians butir (ΣSb2) dengan persamaan sebagai berikut:

(27)

39

Keterangan:

ΣSb2 = jumlah varians semua item S12, S22, S32, … , Sn2 = varians ítem ke-1, 2, 3, …, n

d.)Mencari harga varians total (St2) dengan rumus sebagai berikut:

St2 =

(Riduwan, 2012: 116)

Keterangan:

St2 = varians total

ΣXt2 = jumlah kuadrat X total

(ΣXt)2 = jumlah X total dikuadratkan N = jumlah responden

e.)Menentukan reliabilitas angket menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:

r11 =

[

] [

]

(Arikunto, 2006: 196)

Keterangan:

r11 = reliabilitas angket

k = banyaknya butir pertanyaan

ΣSb2 = jumlah varians butir St2 = varians total

Skala Alpha Cronbach berkisar antara 0 sampai 1. Menurut Sujianto (2009:

97), skala Alpha dapat dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan interpretasi

sebagai berikut:

 Nilai Alpha Cronbach 0,00 sampai dengan 0,20 berarti kurang reliabel.

 Nilai Alpha Cronbach 0,21 sampai dengan 0,40 berarti agak reliabel.

 Nilai Alpha Cronbach 0,41 sampai dengan 0,60 berarti cukup reliabel.

 Nilai Alpha Cronbach 0,61 sampai dengan 0,80 berarti reliabel.

 Nilai Alpha Cronbach 0,81 sampai dengan 1,00 berarti sangat reliabel.

2.)Pengujian Reliabilitas Soal Tes Objektif

Pengujian reliabilitas soal tes tertulis adalah menggunakan rumus Pearson

(28)

40

hasilnya dianalisis. Langkah-langkah menentukan reliabilitas soal tes objektif

yaitu sebagai berikut:

a.)Data penelitian disajikan ke dalam tabulasi.

b.)Item soal tes dibagi dua bagian dengan menggunakan teknik split half menjadi

kelompok item bernomor ganjil dan kelompok item bernomor genap.

c.)Skor dari setiap item soal tes yang bernomor ganjil dikelompokkan menjadi

variabel x dan skor dari setiap item soal tes genap dijadikan variabel y.

d.)Mengkorelasikan antara skor setiap item soal tes yang bernomor genap dengan

setiap item soal tes yang bernomor ganjil menggunakan rumus Pearson

X = kelompok data belahan pertama (item soal tes yang bernomor ganjil)

Y = kelompok data belahan kedua (item soal tes yang bernomor genap)

e.)Analisis koefisien reliabilitas seluruh item instrumen dengan menggunakan

rumus Spearman Brown sebagai berikut:

(Riduwan, 2012: 104)

Keterangan :

r11 = koefisien reliabilitas internal seluruh item

rb = korelasi product moment antar belahan pertama dan kedua (ganjil dan

genap)

A.Teknik Pengumpulan Data

1. Angket (Kuesioner)

Menurut Arikunto (2006: 151), “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

(29)

41

pun menyatakan bahwa, “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa

yang bisa diharapkan dari responden”. Angket pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui pemanfaatan media pembelajaran atau konten website yang

berkaitan dengan materi pembelajaran.

2. Tes Mengoperasikan Penelusur Web (Web Browser)

Tes mengoperasikan penelusur web (web browser) digunakan untuk

mengukur kompetensi siswa dalam hal mengoperasikan penelusur web (web

browser). Tes ini dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap para siswa

yang memanfaatkan website dalam proses pembelajaran produktif. Data angket

pemanfaatan media pembelajaran akan diteliti pengaruhnya terhadap data tes

mengoperasikan web browser.

3. Tes Tertulis

Menurut Arikunto (2006: 223), “… data yang diungkap dalam penelitian

dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu fakta, pendapat, dan kemampuan. Untuk

mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti,

digunakan tes”. Lebih lanjut Arikunto (2006: 150) pun menyatakan bahwa, “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok”. Tes tertulis diberikan sebelum siswa memanfaatkan website (pre test) dan setelah memanfaatkan website (post test).

B.Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan statistik

deskriptif dan statistik parametrik karena data terdistribusi normal. Statistik

deskriptif diperlukan untuk mendeskripsikan data, sedangkan statistik parametrik

untuk mencari pengaruh variabel X terhadap Y dan menguji hipotesis. Teknik

analisis data kuantitatif ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Perhitungan Z-Score dan T-Score

Z-score dan T-score digunakan untuk membandingkan dua sebaran skor

(30)

42

memiliki skala yang berbeda. Oleh karena itu, skor mentah perlu diubah menjadi

Z-score dan T-score melalui tahapan sebagai berikut:

a. Menghitung rata-rata skor (mean) dengan persamaan ̅ =

Keterangan: ̅ = mean skor item variabel X n = jumlah sampel

ΣX = jumlah skor item variabel X

b. Menghitung simpangan baku dengan persamaan SD = √ ̅

Keterangan: SD = simpangan baku (standar deviasi)

xi– ̅ = selisih antara skor xi dengan mean skor item variabel X

n = jumlah sampel

c. Mengkonversikan skor mentah untuk variabel X menjadi Z-score dan T-score.

Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Z = ̅

(Arikunto, 2003: 268) T = 10.Z + 50 (Arikunto, 2003: 272)

Keterangan: SD = simpangan baku

xi– ̅ = selisih antara skor xi dengan mean skor item variabel X

Skor mentah untuk data variabel Y diubah menjadi Z-score dan T-score melalui

tahapan yang sama dengan skor mentah variabel X di atas. Selanjutnya T-score

untuk data variabel X dan Y diuji normalitasnya.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi

normal atau tidak. Jika data terdistribusi normal, maka digunakan statistik

parametrik. Sebaliknya jika data tidak terdistribusi normal, dapat digunakan

statistik non parametrik. Langkah-langkah pengujian normalitas menggunakan

Chi Kuadrat adalah sebagai berikut:

a. Mentabulasikan data seluruh variabel yang akan diuji normalitasnya.

b. Menentukan range (R) dengan persamaan R = xa– xb (Siregar, 2004: 24)

Keterangan: xa = data tertinggi xb = data terendah

(31)

43

Keterangan: n = jumlah sampel (Siregar, 2004: 24)

d. Menentukan panjang kelas interval dengan persamaan p = (Siregar, 2004:25)

e. Menyusun tabel distribusi frekuensi (tabel 3.7).

Tabel 3.7Distribusi Frekuensi

Keterangan: xt = nilai tengah kelas interval

fi = frekuensi di setiap interval

̅ = mean data (Siregar, 2004: 45)

h. Menentukan batas bawah kelas interval dengan persamaan sebagai berikut:

xin = Bb – 0,5 kali desimal yang digunakan interval kelas (Siregar, 2004: 86)

i. Menghitung nilai baku setiap batas bawah kelas interval, dengan persamaan:

zi = ̅ (Siregar, 2004: 86)

j. Isikan nilai peluang batas luas kelas interval dari tabel distribusi normal pada

kolom Lo. Nilai Lo pada kelas zi pertama dan terakhir diambil nilai peluang 0,5.

k. Menghitung luas setiap kelas interval dengan persamaan Li = L01 – L02

Isikan hasil perhitungan pada kolom Li. (Siregar, 2004: 87)

(32)

44

m.Menghitung nilai Chi Kuadrat untuk setiap kelas interval dengan persamaan

berikut:

χ2

= ( ) (Siregar, 2004: 87)

n. Masukkan nilai batas bawah kelas interval, nilai baku, luas setiap kelas

interval, frekuensi harapan dan nilai Chi Kuadrat (tabel 3.8).

Tabel 3.8 Uji Normalitas Menggunakan Chi Kuadrat

x1 fi xin zi L0 Li ei χ2

o. Lakukan interpolasi pada tabel χ2 dengan dk = k -3 untuk menghitung p-value.

Kelompok data terdistribusi normal jika p-value> α = 0,05.

Persamaan yang digunakan untuk interpolasi adalah:

= (Siregar, 2004: 89)

3. Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

hubungan fungsional antara variabel X dan Y. Model regresi linier sederhana

dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

Ŷ = a + b.X (Siregar, 2004: 198) Keterangan:

Ŷ = variabel terikat X = variabel bebas

a = nilai konstanta

(33)

45

Nilai a dan b dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut:

a = – b = ̅ – ̅ (Siregar, 2004: 199)

b =

(Siregar, 2004: 199)

Setelah nilai a dan b disubstitusikan pada persamaan regresi linier sederhana, kita

dapat menghitung nilai Yi berdasarkan nilai Xi yang telah diketahui.

Pengujian keberartian (signifikansi) regresi dan linearitas dapat dilakukan

dengan menggunakan tabel anava sebagai alat bantu (tabel 3.9). Pengujian

signifikansi antar variabel dilakukan dengan melakukan uji independensi. Nilai Fh

dibandingkan dengan harga Ft pada α1 = 0,05 dan α2 = 0,01 serta dk1 = k-1 dan dk2

= n-k. Kriteria pengujian yaitu jika p-v < 0,05 berarti regresi antara Xi dengan Yi

signifikan. Selanjutnya dilakukan pengujian linearitas karena galat. Nilai Fh

dibandingkan dengan harga Ft pada α1 = 0,05 dan α2 = 0,01 serta dk1 = K-2 dan

dk2 = n-K. Kriteria pengujian yaitu jika p-v > 0,05 berarti bentuk hubungan linear

dan galat tidak mengubah kelinearan regresi.

Tabel 3.9 Perhitungan Anava

Sumber

k = jumlah variabel dalam analisis regresi

(34)

46

4. Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini disimbolkan dengan hipotesis

nol (H0), sedangkan lawannya adalah hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis tersebut

dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Hipotesis nol 1 (H0 : ̅1 ≤ ̅2) : tidak terdapat pengaruh

pemanfaatan media pembelajaran berbasis website terhadap hasil belajar

kognitif siswa pada mata pelajaran Kelistrikan Sistem Refrigerasi.

Hipotesis alternatif 1 (Ha : ̅1 > ̅2) : terdapat pengaruh pemanfaatan

media pembelajaran berbasis website terhadap hasil belajar kognitif siswa

pada mata pelajaran Kelistrikan Sistem Refrigerasi.

b. Hipotesis nol 2 (H0 : ̅h≤ ̅t) : hasil belajar siswa pada praktik

mengoperasikan web browser setelah memanfaatkan media pembelajaran

berbasis website cenderung rendah.

Hipotesis alternatif 2 (Ha : ̅h > ̅t) : hasil belajar siswa pada praktik

mengoperasikan web browser setelah memanfaatkan media pembelajaran

berbasis website cenderung tinggi.

Pengujian hipotesis nol 1 adalah menggunakan uji t untuk

mem-bandingkan hasil belajar sebelum dan sesudah treatment. Persamaan uji t yang

digunakan adalah:

t = ̅ ̅

(Sugiyono, 2009: 273)

Keterangan:

̅ = rata-rata skor post test

̅ = rata-rata skor pretest S12= varians skor posttest

S22= varians skor pre test

n1 = jumlah sampel saat post test

n2 = jumlah sampel saat pre test

(35)

47

Nilai thitung dibandingkan dengan harga ttabel pada taraf signifikansi (α) = 0,05 dan

derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 – 2. Kriteria pengujian hipotesis yaitu tolak H0

jika thitung > ttabel pada α = 0,05.

Pengujian hipotesis nol 2 adalah dengan membandingkan rata-rata skor

hasil tes dengan rata-rata skor teoritis (ideal). Nilai rata-rata skor teoritis (ideal)

adalah setengah dari skor maksimum. Kriteria pengujian hipotesis yaitu tolak H0

(36)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya,

penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang positif pemanfaatan media pembelajaran berbasis

website terhadap hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran Kelistrikan

Sistem Refrigerasi.

2. Hasil belajar siswa pada praktik mengoperasikan web browser setelah

memanfaatkan media pembelajaran berbasis website cenderung tinggi.

B.Saran

Sebagai bahan implementasi, pengembangan atau penelitian selanjutnya,

penulis sampaikan saran sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah diharapkan dapat meningkatkan

sarana prasarana TIK sehingga mampu memfasilitasi guru dan siswa untuk

memanfaatkan website dalam pembelajaran.

2. Guru SMK perlu memanfaatkan website, misalnya website e-learning sekolah

sehingga diharapkan pembelajaran dapat lebih berpusat kepada siswa (student

centered), tuntutan kompetensi TIK guru dan siswa dalam Permendiknas

Nomor 16 tahun 2007 dan SKL pun dapat dicapai. Guru SMK juga perlu

melakukan penelitian tindakan kelas untuk mengetahui efektivitas media

website terhadap peningkatan hasil belajar, motivasi belajar, kemampuan TIK

dan aspek lainnya.

3. Peneliti selanjutnya perlu merancang website e-learning khusus dengan konten,

tampilan dan media interaktif yang menarik sehingga dapat meningkatkan

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Adri, M. (2007). Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://directory.umm.ac.id/tik/Pemanfaatan_Internet_sebagai_ Sumber_Pembelajaran.pdf [3 Juli 2013]

Arikunto, S. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan cet. ke-4. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian Cet. Kesepuluh. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Edy, I.C. (2010). Studi Pemanfaatan Web Site E-Learning dan Pengaruhnya terhadap Motivasi, Kinerja dan Hasil Belajar pada Guru dan Siswa SMK di Provinsi Jawa Tengah. [Online]. Tersedia: http://e-journal.stie-aub.ac.id/index.php/probank/article/download/2/28 [3 Juli 2013]

Furqan. (2012). Pengertian Media Pembelajaran dan Ciri-ciri Media Pendidikan. [Online]. Tersedia: http://furqanwera.blogspot.com/2012/12/pengertian-media-pembelajaran-dan-ciri.html [30 Juli 2013]

Hamalik, O. (2003). ProsesBelajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hardini, T.I. (2010). Pemanfaatan Media Internet dalam Pembelajaran Bahasa Perancis di SMA. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/ Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_PERANCIS/196912231993022-TRI_INDRI_HARDINI/Pemanfaatan_Media_Internet.pdf [12 April 2013]

Junior, M. (2013). Mengenal Jenis-Jenis Website. [Online]. Tersedia: http:// www.mattjunior.com/2013/02/mengenal-jenis-jenis-website/ [9 September 2013]

LSP Telematika. (2008). Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Operator Komputer: Mengoperasikan Penelusur Web (Web Browser). [Online]. Tersedia: http://lsp-telematika.com/download/SKKNI_LSP/TIK.OP02.006.01.pdf [12 Oktober 2013]

(38)

61

Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, FIP, UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Menteri Pendidikan Nasional. (2006). Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. [Online]. Tersedia: http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/ 2009/04/permendiknas-no-22-tahun-2006.pdf [9 Juli 2013]

Menteri Pendidikan Nasional. (2006). Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. [Online]. Tersedia: http://akhmadsudrajat. files.wordpress.com/2012/01/nomor-23-tahun-2006.pdf [9 Juli 2013]

Menteri Pendidikan Nasional. (2007). Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. [Online]. Tersedia: http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2009/04/lampiran-permen-no-16-tahun-2007.pdf [6 Januari 2013]

Mulyanto, A. (2009). Sistem Informasi: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Oetomo, B.S.D. et al. (2007). Pengantar Teknologi Informasi Internet: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Pratiwi, D.R. (2012). Pengaruh Pemanfaatan Internet Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMA Negeri 1 Pengasih. Skripsi pada Prodi Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, UNY. [Online]. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/ 9750/3/bab 2-08520244054.pdf [30 Juli 2013]

Purnomo, H. dan Zacharias, T. (2005). Pengenalan Informatika: Perspektif Teknik dan Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar cet. ke-3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian: untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula cet. ke-8. Bandung: Alfabeta.

Riduwan dan Akdon. (2010). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika untuk Penelitian cet. ke-4. Bandung: Alfabeta.

Ruhimat, T. et al. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpen FIP UPI.

(39)

62

Sahid. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT. [Online]. Tersedia:http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131930136/Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT.pdf [26 April 2013]

Siregar, S. (2004). Statistik Terapan untuk Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo.

SMKN 1 Cimahi. (2010). KTSP TP SMKN 1 Cimahi. Cimahi: tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta.

Sujianto, A.E. (2009). Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Surjono, H.D. dan Gafur, A. (2010). Potensi Pemanfaatan ICT untuk Peningkatan Mutu Pembelajaran SMA di Kota Yogyakarta. Cakrawala Pendidikan. [Online]. Juni 2010, Th. XXIX, (2), 15 halaman. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/3313/1/Herman_Dwi_Surjono.pdf [9 Juli 2013]

Syah, M. (2011). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.

Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Gambar

Tabel 3.3 Pola One Shot Case Study ....................................................................
Tabel 4.5 Perhitungan Anava Regresi Antara Variabel X dengan Variabel Y1.... 54
Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Kelistrikan Sistem Refrigerasi Kelas XI TPA di SMK Negeri 1 Cimahi
Tabel 3.1 Jumlah Populasi dan Sampel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai Pemanfaatan Media Pembelajaran Film Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa dan mengetahui pengaruh implementasi

PEMANFAATAN BLOG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN NEGOSIASI DAN KONFIRMASI SISWA SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN

Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui kelayakan e-learning berbasis chamilo yang digunakan sebagai media pembelajaran untuk mata pelajaran sistem komputer; (2)

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis simulasi pada mata pelajaran perakitan komputer dan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana besarnya pengaruh penggunaan media pembelajaran powerpoint terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran berbasis video terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII di SMP Negeri 1 Binamu..

Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media pembelajaran berbasis video terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sistem komputer dikelas X SMK S 10 Kota Bengkulu dapat membantu