• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS AGAMA ISLAM DALAM PEMBELAJARAN PKN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS AGAMA ISLAM DALAM PEMBELAJARAN PKN."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS AGAMA

ISLAM DALAM PEMBELAJARAN PKN

(Studi Kasus di SMA AL-Ittihad Kabupaten Cianjur)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh :

POPY RUSMAWATY

0901150

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

“STUDI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS AGAMA ISLAM DALAM PEMBELAJARAN PKN”

(Studi Kasus di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur)

Oleh Popy Rusmawaty

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Popy Rusmawaty 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

“STUDI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS AGAMA ISLAM DALAM PEMBELAJARAN PKN”

(Studi Kasus di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing 1

Prof.Dr. H. Suwarma AM., S.H, M.Pd NIP. 19530211 197803 1 002

Pembimbing II

Drs. Rahmat, Msi NIP. 19580915 198603 1 003

Mengetahui, Ketua Jurusan

Pendidikan Kewarganegaraan

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia

(4)
(5)

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Popy Rusmawaty (0901150). Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran Pkn (Studi Kasus di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur).

Permasalahan karakter meliputi kalangan remaja, membutuhkan penanganan secara mendasar. Sebenarnya berbagai upaya pendidikan karakter dilingkungan Pondok Pesantren atau sekolah-sekolah telah banyak dilaksanakan. Beberapa kegiatan serta penetapan peraturan-peraturan di Pondok Pesantren atau sekolah-sekolah telah diberlakukan. Namun penanaman pendidikan karakter melalui upaya tersebut tidak selamanya berjalan dengan efektif maka dari itu upaya-upaya lainnya masih diperlukan dalam pembinaan karakter santri di Pondok Pesantren atau sekolah-sekolah, karena pada dasarnya karakter itu nelekat dalam diri setiap individu, maka oleh karena itu harus memiliki fungsi sebagai pembangunan karakter individu tersebut. Pendidikan diyakini sebagai salah satu cara untuk menumbuhkan sikap dan karakter siswa. Salah satu program pendidikan itu ialah pendidikan kewarganegaraan (PKn) dimana melalui PKn akan diberikan pengetahuan dan pemahaman akan nilai-nilai karakter. Siswa sebagai generasi muda penerus bangsa memegang peranan penting dalam menumbuhkan sikap dan karakter. Oleh karenanya upaya pengembangan karakter siswa yang berlandaskan nilai-nilai islami harus terus diupayakan.

Dalam skripsi ini penelitian diarahkan kepada permasalahan 1) Bagaimana perencanaan pendidikan karakter berbasis agama islam dalam Pkn di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur ? 2) Metode apa saja yang digunakan untuk pengembangan pendidikan karakter berbasis agama islam di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur ? 3) Bagaimana pendapat para santri tentang pendidikan karakter berbasis agama islam di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur ? 4) Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendidikan karakter berbasis agama islam di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur ? 5) Bagaimana upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pendidikan karakter berbasis agama islam di SMA Al- Ittihad kabupaten cianjur?

Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penelitian yang bersifat deskriptif. Karenanya penulis hendak menggambarkan Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran Pkn.

(6)

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Faktor pendukung dalam pengembangan pendidikan karakter yaitu mengundang ustadz dari luar sekolah.Sedangkan faktor penghambat ialah pengaruh buruk dari lingkungan luar sekolah.5) Guru PKn mengadakan kerjasama dengan wali kelas, guru BK, kesiswaan, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, serta orang tua siswa.

STUDI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS

AGAMA ISLAM DALAM PEMBELAJARAN PKN

(Studi Kasus di SMA AL-Ittihad Kabupaten Cianjur)

STUDIES DEVELOPMENT OF ISLAMIC-BASED CHARACTER

EDUCATION IN LEARNING PKN

(Study Case at SMA Al-Ittihad Cianjur)

Popy Rusmawaty, Rahmat, Suwarma Al Muchtar

Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudi No. 229, Bandung 40154

ABSTRAK

(7)

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan itu ialah pendidikan kewarganegaraan (PKn) dimana melalui PKn akan diberikan pengetahuan dan pemahaman akan nilai-nilai karakter. Siswa sebagai generasi muda penerus bangsa memegang peranan penting dalam menumbuhkan sikap dan karakter. Oleh karenanya upaya pengembangan karakter siswa yang berlandaskan nilai-nilai islami harus terus diupayakan.

(8)

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Problems include character among teenagers, need to be addressed fundamentally. Actually the character education efforts within the Boarding Schools or schools have been widely implemented. Some of the activities and the determination of the rules at boarding school or schools have been enacted. But planting character education through these efforts do not always work effectively and therefore more efforts are still needed in the character building of students at boarding school or schools, because basically it nelekat character in every individual, so therefore must have functions such as the development of individual character. Education is believed to be one of the ways to cultivate the attitude and character of students. One program that is educational citizenship education (Civics) where through Civics will be given the knowledge and understanding of character values. Students as young generation of the nation play an important role in fostering the attitude and character. Therefore efforts are based on the character development of students of Islamic values should continue to be pursued.

(9)

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

DAFTAR ISI... I

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah... 3

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Penjelasan Istilah ... 6

F. Struktur Organisasi Istilah... 7

G. Lokasi dan Subjek Penelitian... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Tinjauan Mengenai Pendidikan Karakter... 9

a Pengertian Pendidikan Karakter ... 9

b Hakikat Pendidikan Karakter ... 10

c. Tahapan Pengembangan Karakter Siswa ... 12

d. Tujuan Pendidikan Karakter ... 13

e. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ... 14

f Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter ... 21

g Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter ... 23

h. Strategi dan Metode Pembelajaran Pendidikan Karakter 25 B. Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam ... 26

a Pengertian Agama Islam dan Prinsip-prinsip Agama Islam 27 b. Pendidikan Karakter dalam Islam ... 28

C. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 28

a Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan ... 28

b Visi dan Misi Pendidikan Kewarganegaraan ... 28

(10)

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ... 32

e Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan ... 34

f Dimensi Pendidikan Kewarganegaraan ... 35

D. TinjauanUmumTentang Guru PKn………... 36

a. Pengertian Guru………... 36

b Peran Dan Fungsi Guru PKn……… 40

c. Kompetensi Guru PKn……….. 41

E. Penerapan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... 44

a Integrasi PAI dan PKn ... 44

b PembelajaranPKn di Kelas... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 48

A. Pendekatan Kualitatif ... 48

B. Teknik Pengumpulan Data ... 50

C. Lokasi dan Subyek Penelitian ... 53

D. Tahap Penelitian ... 54

E. TahapPengolahanData ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ... 59

a Riwayat singkat SMA Al-Ittihad ... 59

b. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ... 59

c. Profil SMA Al-Ittihad ... 60

d. Data Siswa ... 62

e. Data Guru dan Tenaga Kependidikan ... 68

f. Sarana dan Prasarana ... 70

g. Pengorganisasian ... 74

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 78 a Perencanaan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam

(11)

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cianjur ... 78

b Metode Yang Digunakan Untuk Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam ... 80

c. Pendapat Siswa Tentang Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKn ... 82

d. Faktor-Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Pelaksanaan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKn ... 84

e. Upaya Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Pelaksanaan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam pembelajaran PKn ……… 86

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 87

a. Perencanaan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKn di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur ... 88

b. Metode Yang Digunakan Untuk Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam ... 95

c. Pendapat Siswa Tentang Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKn ... 100

d. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Pelaksanaan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKn ... 103 e. Upaya Untuk Mengatasi Hambatan Dalam Pelaksanaan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam pembelajaran PKn ……… 107 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 108

A. Kesimpulan... 108

B. Saran... 111

(12)

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter ... 76 Tabel 2.2. Nilai-nilai Karakter yang dikembangkan di sekolah ... 77 Tabel 4.1. Triangulasi dengan 3 Teknik Pengumpulan Data Perencanaan Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis AgamaIslam Dalam Mata Pelajaran PKn Di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur ... 94 Tabel 4.2. Triangulasi dengan 3 Teknik Pengumpulan Data Metode yang Digunakan Untuk Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis AgamaIslam Dalam Mata Pelajaran PKn Di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur ... 99 Tabel 4.3. Triangulasi dengan 3 Teknik Pendapat Siswa Tentang Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam dalam Pembelajaran PKn ... 102 Tabel 4.4. Triangulasi dengan 3 Teknik Pengumpulan Data Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Pelaksanaan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKn ... 106 Tabel 4.5. Triangulasi Dengan Tiga Teknik Pengumpulan Data Upaya Untuk

(13)

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

(14)

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

(15)

1

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia yang telah mendeklarasikan kemerdekaan sejak tanggal 17 Agustus 1945 memiliki kondisi yang unik dilihat dari perkembangannya sampai saat ini. Kurang lebih sudah 69 tahun Rakyat Indonesia menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara secara merdeka yang diakui oleh negara-negara lain di dunia. Keunikan ini tidak saja dilihat dari keberagaman komponen dan kekayaan yang dimiliki bangsa ini, tetapi juga dilihat dari kondisi yang dialami bangsa Indonesia saat ini. Komponen bangsa Indonesia terdiri dari beragam konteks sosial dan budaya yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Dilihat dari kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia dapat dikatagorikan sangat melimpah disertai dengan letak kepulauan yang berada di lintasan khatulistiwa, tanah yang subur, air yang melimpah di dalam tanah dan laut, semuanya memberikan keunikan terhadap bangsa ini. Kenyataan yang dialami oleh bangsa ini menunjukkan kondisi yang berada dalam logika kekayaan alam tereksploitas besar-besaran, pembangunan industri terjadi terus menerus (walaupun kondisinya turun naik dari waktu ke waktu), dan pergantian pemerintah terus berlangsung dari waktu ke waktu secara damai, tetapi kebanyakan rakyat Indonesia belum mendapatkan dan mengalami kehidupan yang makmur dan sejahtera.

(16)

2

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Makna yang kurang tepat tentang pendidikan karakter itu bermunculan dan menempati pemikiran banyak orang tua, guru, dan masyarakat umum. Menurut Megawangi (2004 : 95) mengemukakan bahwa pendidikan karakter merupakan sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya. Definisi lainnya dikemukakan oleh Gaffar (2010 : 1) mengemukakan bahwa pendidikan karakter merupakan sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuh kembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu.

Pendidikan Karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemamuan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama lingkungan maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.

Permasalahan karakter meliputi kalangan remaja, membutuhkan penanganan secara mendasar. Sebenarnya berbagai upaya pendidikan karakter dilingkungan Pondok Pesantren atau sekolah-sekolah telah banyak dilaksanakan. Beberapa kegiatan serta penetapan peraturan-peraturan di Pondok Pesantren atau sekolah-sekolah telah diberlakukan. Namun penanaman pendidikan karakter melalui upaya tersebut tidak selamanya berjalan dengan efektif maka dari itu upaya-upaya lainnya masih diperlukan dalam pembinaan karakter santri di Pondok Pesantren atau sekolah-sekolah, karena pada dasarnya karakter itu nelekat dalam diri setiap individu, maka oleh karena itu harus memiliki fungsi sebagai pembangunan karakter individu tersebut.

(17)

3

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

luang tidak disia-siakan oleh mereka, dengan berbagai kegiatan ekstra kurikuler sebagai sarana pengaktualisasian bakat dan hobi mereka, olah raga, bermain musik tradisional maupun modern, marawis, theater, paskibra, pramuka, PMI, dan lain sebagainya.

Disamping itu juga para santri atau siswa dibekali dengan program muamalat melalui koperasi, dan perkebunan tanaman hias. Dengan adanya program ini, diharapkan santri dapat hidup mandiri ketika mereka terjun ke masyarakat. Hingga kini Pondok Pesantren Al-Ittihad (SMA) sudah berjalan 13 tahun, tercatat guru di Pondok Pesantren (SMA) ini secara keseluruhan mencapai 101 guru baik yang tetap maupun tidak dengan jumlah siswa 2100 siswa. Guru yang tinggal di Asrama sebanyak 48 orang, sedangkan siswa seluruhnya diwajibkan untuk tinggal di Asrama. Hal ini dilakukan sebagai upaya menjaga keseimbangan pengetahuan para santri atau siswa. Maka oleh karena itu, Penulis akan melakukan penelitian sebagai sebuah penyusunandengan judul : ”STUDI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS AGAMA

ISLAM DALAM PEMBELAJARAN PKN”.

B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

a. Identifikasi Masalah

(18)

4

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran PKn, dan mewujudkan kewarganegaraan sekolah (school citizenship) yang baik dan individu sebagai warga negara yang baik ( good

citizenship).

a. Rumusan Masalah

Sesuaidenganlatarbelakang di atas, makarumusanmasalah yang menjadiperhatianpenelitianiniadalahsebagaiberikut:

1. Bagaimana perencanaan pendidikan karakter berbasis agama islam dalam Pkn di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur ?

2. Metode apa saja yang digunakan untuk pengembangan pendidikan karakter berbasis agama islam di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur ? 3. Bagaimana pendapat para santri tentang pendidikan karakter berbasis

agama islam di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur ?

4. Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendidikan karakter berbasis agama islam di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur ?

5.

Bagaimanaupayauntukmengatasihambatan-hambatandalampelaksanaanpendidikankarakterberbasis agama islam di SMA Al- Ittihadkabupatencianjur?

b. Tujuan Penelitian

1. Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis studi pengembangan pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran Pkn di SMA Al-Ittihad. Peneliti mendapatkan pengetahuan untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana penerapan pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran Pkn yang dilaksanakan oleh SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur tersebut dan mendapatkan pengalaman lebih tentang sikap apresiatif dalam pendidikan karakter berbasis agama islam.

(19)

5

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Untuk menganalisis perencanaan pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran Pkn di SMA Al-Ittihad.

b. Untuk mengidentifikasi metode yang digunakan studi pengembangan pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran Pkn di SMA Al-Ittihad.

c. Untuk menganalisis pendapat para santri atau siswa tentang pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran Pkn di SMA Al-Ittihad.

d. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran Pkn di SMA Al-Ittihad.

C. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terbagi secara teoritis dan praktis dengan rincian sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritis mengenai penerapan pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran Pkn bagi peserta didik khususnya di SMA Al-Ittihad. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan tentang penerapan

pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran Pkn di SMA Al-Ittihad.

2. Secara Praktis a. Sekolah

Penelitian ini diharapkan sebagai bahan acuan bagi sekolah dalam hal kajian mengenai pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran Pkn

(20)

6

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai studi pengembangan pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran pkn bagi guru dari SMA Al-Ittihad.

c. Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada siswa tentang pendidikan karakter berbagai agama islam secara baik.

d. Jurusan Pkn

Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan kepada Jurusan Pkn khususnya dalam ilmu pengetahuan pendidikan karakter.

D. Penjelasan Istilah

Untuk menghindari kekeliruan dalammengartikanistilah-istilah yang penelitigunakan. Maka oleh karena itu peneliti membatisi istilah-istilah sebagai berikut:

a. Pendidikan Karakter

Menurut T.Ramli dalam Wibowo (2012:34)’ pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral atau pendidikan

ahlak’. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi pribadi yang baik, jika di masyarakat menjadi warga yang baik, dan jika dalam kehidupan bernegara menjadi warga negara yang baik. Adapun kriteria pribadi yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warganegara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, cara umum adalah nilai-nilai social tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya.

Adapun pengertian pendidikan karakter menurut mulyasa (2012:1)

(21)

7

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga menghasilkan perbaikan kualitas yang berkesinambungan (continuous quality improvement), yang ditujukan pada terwujudnya sosok manusia masa depan, dan berakar pada nilai-nilai budaya bangsa.”

b. Pendidikan Karakter dalam Islam

Pendidikan karakter dalam islam ini memberikan pesan bahwa spiritualitas dan nilai-nilai agama tidak bias dipisahkan dari pendidikan karakter. Pendidikan islam dengan ajaran moral yang sangat menarik untuk dijadikan content ini menjadi materi yang menarik dengan metode dan teknik yang efektif. Moral dan nilai-nilai agama spiritual sangat fundamental dalam membangun kesejahteraan dalam organisasi sosial manapun. Dalam islam, tidak ada disiplin ilmu yang terpisah dari etika-etika islam. Dan pentingnya komparasi antara akal dan wahyu dalam menentukan nilai-nilai moral terbuka untuk diperdebatkan. Bagi kebanyakan muslim segala yang dianggap halal dan haram dalam islam, dipahami sebagai keputusan allah tentang benar dan baik.

c. Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidika Kewarganegaraan (PKn) pada tahun 1957 diberi nama Kewarganegaraan, tahun 1959 dikenal dengan nama Civics, tahun 1962 dengan nama Kewarga Negara, tahun 1968 dengan nama Pendidikan Kewarga Negara (PKN), tahun 1975 dengan nama Pendidikan Moral Pancasila (PMP), dan dengan disahkannya Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional berubah menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

Perubahan nama yang terjadi pada tidak mengurangi esensi PKn itu sendiri. Dari setiap perkembangan tersebut fungsi PKn tetap sama yaitu membentuk wargane gara yang baik (to be a good citizenship).

(22)

8

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang berupa program penataran atau program lainnya yang sengajadirancangatausebagaidampakpengiringdari program lain yang berfungsi memfasilitasi proses pendewasaan atau pematangan sebagai warga negara Indonesia yang cerdas dan baik. Menurut Somantri (2001: 159), Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) diartikan sebagai berikut:

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah seleksi dan adaptasi dari lintas disiplin ilmu-ilmu sosial, ilmu kewarganegaraan, humaniora, dan kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara psikologis dan ilmiah untuk mencapai salah satu tujuan Pendidikan IPS.

d. Struktur Organisasi Istilah

Bab I: Merupakan pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan istilah.

Bab II: Merupakan pengembangan dari landasan teoritis yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji.

Bab III: Merupakan bab yang mengkaji tentang metode penelitian yang digunakan oleh peneliti

Bab IV: Merupakan bab yang mengkaji tentang hasil penelitian dan menganalisis data yang ditemukan.

Bab V: Merupakan bab terakhir yang merupakan kesimpulan dan saran-saran dari hasil penelitian.

e. Lokasi dan Subjek Penelitian

(23)

9

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(24)

48

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Kualitatif

Penelitian yang dilakukan penulis ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitan yang menggunakan pendekatan kualitatif, penulis tidak menggunakan instrumen untuk diolah secara statistik. Dalam pendekatan ini, penulis mencoba untuk mendeskripsikan kejadian atau fenomena yang ada kemudian dilakukan proses interprestasi terhadap fenomena atau permasalahan tersebut. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif karena menurut penulis pendeketan kualitatif tersebut dapat digunakan untuk menganalisis pengembangan pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran Pkn yang ada di SMA Al-Ittihad, guna untuk membangun karakter warga negara yang baik, sehingga penulis mengharapkan bisa memperoleh gambaran dari permasalahan yang terjadi secara mendalam.

Metode yang digunakan penulis untuk penelitian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2011:7 ):

”Penelitian Kualitatif (Qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupn kelompok bersifat induktif”.

Sejalan dengan yang diungkapkan Bogdan dan Taylor dalam Basrowi dan Suwandi (2008:1) mengemukakan pengertian pendekatan kualitatif, sebagai berikut:

Penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.Pendekatan kualitatif diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh).

(25)

49

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan karakter berbasis agama islam di SMA Al-Ittihad. Melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus ini akan lebih luas dan mendalam mengungkap Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKn, dalam Membangun Karakter Warga Negara Melalui pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran Pkn.

Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Nasution (2003:27), mengenai metode studi kasus sebagai berikut:

Case study adalah bentuk penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia di dalamnya.Case study dapat dilakukan terhadap seorang individu, sekelompok individu, segolongan manusia, lingkungan hidup manusia atau lembaga sosial.Case study dapat mengenai perkembangan sesuatu, dapat pula memberi gambaran tentang keadaan yang ada.

Penelitian kualititatif (Moleong, 2005: 7) berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif, mengandalkan analisis data, secara induktif mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifat deskriptif lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat sementara dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak antar peneliti dan subjek penelitian.

Penulis memandang bahwa penelitian kualitatif sangat tepat untuk digunakan dalam penelitian yang penulis lakukan, karena penelitian ini sangat memungkinkan untuk penulis meneliti secara fokus dan mendalam mengenai permasalahan yang akan penulis teliti, yaitu mengenai hal-hal sebagai berikut:

(26)

50

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Metode apa saja yang digunakan untuk pengembangan pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran Pkn di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur?

3. Bagaimana pendapat para siswa tentang pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran Pkn di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur?

4. Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran Pkn di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur?

Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya,data yang telah diperoleh dapat digunakan untuk memahami,memecahkan,dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tau,memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah,dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi.

B. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada grand tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan. Jadi peneliti adalah merupakan instrumen kunci dalam penelitian kualitatif.

(27)

51

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang yaitu memperluas atau memperdalam masalah yang telah disiapkan.Yang ketiga masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total, sehingga harus ganti masalah.

Berdasarkan metode penelitian yang digunakan, proses pengumpulan data dalam penelitian studi kasus ini menggunakan beberapa teknik penelitian, yaitu wawancara, observasi, studi dokumentasi, catatan lapangan (field notes) dan studi literatur.

Menurut Nasution (2003:33), tahap-tahap penelitian dalam penelitian kualitatif tidak memiliki batas-batas yang tegas sebab fokus penelitian dapat mengalami perubahan, jadi bersifat emergent.Dalam hal ini instrument penelitian kualitatif, Lincoln and Guba yang di kutip Sugiyono(2011:223) menyatakan bahwa :

“The instrument of choice in naturalistic inquiry is the human. We shall see that other forms of instrumentations may be used in later phases of the inquiry, but the human is the initial and continuing mainstay. But if the human instrument has been used extensively in earlier stages of inquiry, so that an instrument can be constructed that is grounded in the data that the human instrument has product”.

Selanjutnya media pengumpul data dapat dilakukan dalam berbagai setting, adapun macam-macam teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Observasi

Nasution Nasution (2003:122) mengungkapkan bahwa dengan berobservasi dapat kita peroleh gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan sosial yang sukar diperoleh dengan metode lain. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

(28)

52

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mengetahui secara mendalam setiap observasi yang dilakukan.Adapun observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini, yaitu.

Observasi jika dilihat dari proses pelaksanaan pengumpulan data, termasuk ke dalam Observasi berperan serta (Participant observation). Di mana peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiono, (2012:204),

Dalam observasi berperan serta, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan dialog, tanya jawab antara peneliti da responden secara sungguh-sungguh. Sebagaimana dikemukakan Nasution (2003:72) “wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Pewawancara disebut interviewer, sedangkan orang yang diwawancara disebut interviewee”. Pada dasarnya wawancara dalam penelitan merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh informasi langsung dari responden, dalam hal ini yang menjadi responden dengan mengungkapkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti.

Menurut Esterberg (2002) dalam Sugiyono (2011:231) mendefinisikan interview sebagai berikut. “a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertuka informasi dan ide melalui tanya jawab, sehinga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

(29)

53

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2009:82), studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode dokumentasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Selanjutnya Studi dokumentasi merupakan salah satu sumber data penelitian kualitatif yang sudah lama di gunakan, karena begitu bermanfaat. Menurut Sugiono ( 2007:22) “ Catatan peristiwa yang sudah berlalu, dukumentasi biasa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang”.

Dalam implementasinya studi dokumen yang diambil oleh peneliti yaitu berupa gambar-gambar keadaan sekolah, guru dan siswa.Ketika penelitian berlangsung, peneliti mendapatkan hasil dokumentasi di tempat penelitian yakni di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur.

4. Studi Pustaka

Tujuan teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti ini yaitu untuk mengungkapkan berbagai studi literatur yang mengungkapkan berbagai teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti sebagai bahan rujukan dalam pembahasan hasil penelitian. Tehnik ini dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, dan mengkaji literatur-literatur yang berhubungan dengan pelaksanaan pendidikan karakter berbasis agama islam. Menurut Cahyono (1996:18), mengatakan bahwa studi kepustakaan adalah landasan teoritis dari permasalahan penelitian yang di lakukan bukan kegiatan yang bersifat cash and error tetapi menunjukan jalan pemecahan. Selanjutnya untuk menambah referensi penulis memilih dan membaca buku – buku yang berhubungan dengan pendidikan karakter berbasis agama islam Kabupaten Cianjur.

5. Catatan Lapangan (field note)

(30)

54

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan dipikirkan dalam rangka mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif. Untuk lebih mendukung penelitian ini, peneliti juga akan membuat catatan-catatan singkat selama penelitian berlangsung mengenai segala peristiwa yang dilihat, didengar, dialami maupun dipikirkan berkenaan dengan pengembangan pendidikan karakter berbasis agama islam, seperti kegiatan yang dilaksanakan disekolah, hambatan yang sering ditemukan, upaya dalam mengatasi hambatan, dampak pembinaan yang dilakukan terhadap kualitas pendidikan karakter siswa maupun lulusan (alumni), dan sebagainya

C. Lokasi dan Subyek Penelitian

Lokasi dan subyek penelitian di lakukan di Kabupaten Cianjur.Penulis melakukan penelitian di SMA AL-Ittihad Kabupaten Cianjur, karena SMA Al-Ittihad menerapkan pendidikan karakter berbasis agama islam, dimana sekolah tersebut dinaungi oleh Yayasan Pondok Pesantren Al-Ittihad di Kabupaten Cianjur. Adapun yang dijadikan subyek dalam penelitian terdiri dari :

1. Kepala SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur 2. Guru PKn SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur 3. Siswa SMA Al-Ittihad

D. Tahap Penelitian

(31)

55

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimulai sejak awal. Data yang diperoleh dalam lapangan segera harus dituangkan dalam bentuk tulisan dan dianalisis”.

Oleh karena itu, dapat dijelaskan bahwa dalam pengolahan data dan menganalisis data dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Tahap Pra Penelitian

Tahap ini dimana peneliti mencari berbagai sumber atau literature untuk pembuatan proposal penelitian dengan cara melalukan bimbingan. Selanjutnya menetapkan lokasi penelitian, yang dipilih oleh peneliti yaitu SMAAl-Ittihad Cianjur yang beralamatkan di Jalan Raya RawabangoCianjur Jawa Barat.

Kemudian setelah ditetapkan objek penelitian, maka tahap berikutnya adalah membuat surat perijinan pra penelitian. Tahap ini dimana peneliti mengajukan maksud dan tujuan penelitiannya untuk mendapatkan informasi tentang pengembangan pendidikan karakter berbasis agama islam di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur.

2. Tahap Penelitian

a. Tahap ini merupakan kegiatan penelitian dengan cara melakukan pengamatan dan wawancara membuat catatan lapangan mengambil dokumentasi secara langsung serta melakukan analisis data. Adapun perijinan untuk melakukan penelitian adalah :

b. Mengajukan surat permohonan izin untuk mengadakan penelitian kepada Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, selanjutnya diteruskan kepada Dekan FPIPS UPI melalui Pembantu Dekan Bidang akademik dan Kemahasiswaan untuk mendapatkan surat rekomendasi dari Kepala BAAK UPI yang secara kelembagaan mengatur segala jenis urusan administratif dan akademis,

(32)

56

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Surat izin penelitian diserahkan kepada kepala sekolah langsungSMA Al-IttihadKabupaten Cianjur, sebagai permohonan izin melakukan penelitian di tempat tersebut,

e. Konfirmasi pada pihak SMA Al-Ittihad terkait izin sekolah sebagai tempat penelitian,

f. Menyiapkan instrumen penelitian dengan membuat terlebih dahulu format wawancara.

g. Tahap Pengolahan atau Analisis Data

Tahap ini menafsirkan hasil analisis dengan cara pengolahan data yang baik dan diuji secara reduksi data dan display data. Menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleongyang dikutip Nurhakim (2013,a) mengatakan bahwa:

“Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menentukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.”

3. Tahap Penyajian Laporan Penelitian

Tahap ini merupakan tahap terakhir dari penelitian dimana peneliti menyusun laporan secara terstuktur dan menyerahkan kepada pembingbing.Selanjutnya mendaftarkan untuk pelaksanaan ujian sidang.

E. Tahap Pengolahan Data

(33)

57

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maksud untuk mendapatkan maknanya. Data yang diperoleh dan dikumpulkan dari responden melalui hasil wawancara, observasi, catatan lapangan, studi dokumentasi serta studi literatur untuk selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk laporan.

Menurut Bogdan dan Biklen (dalam Moleong, 1994:248) mengatakan bahwa : Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menentukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilaksanakan selama proses penelitian dan di akhir penelitian. Hal ini senada dengan pendapat Nasution (1996:129) bahwa “dalam penelitian kualitatif analisis data harus dimulai sejak awal. Data yang diperoleh dalam lapangan segera harus dituangkan dalam bentuk tulisan dan dianalisis”.

Oleh karena itu, maka dapat dijelaskan bahwa dalam pengolahan data dan menganalisis data dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Reduksi data

Yaitu proses analisis data yang dilaksanakan untuk mencarikan, menggolongkan, dan mengarahkan hasil penelitian dengan mengarahkan hasil-hasil penelitian dengan difokuskan pada hal-hal yang dianggap penting. Data yang akan direduksi dalam penelitian ini adalah pendidikan karakter berbasis agama islam di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur secara detail.

Merangkum dan menseleksi data didasarkan pada fokus kategori atau pokok permasalahan tertentu yang telah ditetapkan dan dirumuskan sebelumnya. Kegiatan ini sekaligus juga mencakup proses penyusunan data kedalam berbagai fokus, kategori atau pokok permasalahan yang sesuai. Pada akhir tahap ini semua data yang relevan telah tersusun dan terorganisir sesuai kebutuhan.

(34)

58

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah proses reduksi data selesai, selanjutnya data diolah lagi dengan menyusun atau menyajikannya kedalam matriks-matriks, tabel, peta konsep dan berbagai bentuk representasi visual lainnnya yang sesuai dengan keadaan data.

Display data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang akan memberikan gambaran penelitian secara menyeluruh. Penyajian data disusun secara menyeluruh. Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas, terperinci dan menyeluruh akan lebih memudahkan dalam memahami gambaran aspek. Data yang disajikan dalam penelitian ini berupa gambaran subjek yang diteliti pendidikan karakter berbasis agama islam di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur.

3. Kesimpulan dan verifikasi

Kesimpulan merupakan upaya untuk mencari arti, makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan sisngkat dan mudah dipahami dengan mengacu kepada tujuan penelitian.Kesimpulan dan verifikasi dalam penelitian ini yakni mendapatkan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dipahami sehingga dapat menyimpulkan bagaimana gambaran pendidikan karakter berbasis agama islam di SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur.

Dengan demikian secara umum proses pengolahan data dimulai dengan pencatatan data lapangan (data mentah), kemudian ditulis kembali dalam bentuk unifikasi dan kategorisasi data. Setelah data dirangkum, direduksi dan disesuaikan dengan fokus masalah penelitian, selanjutnya data dianalisa dan diperiksa keabsahannya melalui beberapa teknik, sebagaimana yang diuraikan oleh Moleong (2000:192-195), yaitu:

a. Data yang diperoleh disesuaikam dengan pendukung lainnya untuk mengungkapkan permasalahan secara tepat.

(35)

59

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Data yang diperoleh kemudian difokuskan pada subtantif fokus penelitian.

(36)

108

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada bab terakhi rini, peneliti akan mengemukakan beberapa kesimpulan hasil penelitian tentang studi pengembangan pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran PKn. Kesimpulan yang peneliti rumuskan berupa jawaban dari masalah-masalah yang dikemukakan dalam pertanyaan penelitian dan hal-hal yang ditemukan di lapangan pada saat penelitian. Bertitik tolak dari kesimpulan ini, maka peneliti mengajukan saran-saran kepada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil pengolahan data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pelaksanaan pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran PKnyaitu: perencanaan pendidikan karakter berbasis agama islam dalam PKn selalu mengaitkan materi dengandasar Al-Qur’an dan hadist. Kedua guru PKn mengatakan bahwa dalam setiap perencanaan pendidikan karakter berbasis islam, semua guru diwajibkan untuk memasukkannya kedalam RPP selain itu guru selalu mengaitkan materi PKn dengan fenomena-fenomenasosial yang terjadi sehari-hari, dan mengaitkan matapelajaran maupun materi pelajaran dengan pendidikan karakter karena semua disiplin ilmu itu sebenarnya bersumber dari al-Qur’an.

(37)

109

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hanya saja dalam prosesnya selalu dimasukan nilai-nilai keislaman, serta memasukkan program tafakur selama 15 menit pada jam pelajaran pertama sebelum proses belajar mengajar berlangsung. Pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan, rasa jujur, adil dan bijaksana sebagai salah satu metode untuk membentuk karakter siswa yang islami. Metode pendukung yang diterapkan oleh guru PKn dalam pelaksanaan pendidikan karakter berbasis agama islam yaitu Cooperative Learning, Problem Solving, bermain peran, diskusi, analisis kasus,

teka-teki(word square), serta dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning, yang dapat mendorong siswa lebih aktif dalam pembelajaran di kelas.

3. Pendapat siswa tentang pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran PKn adalah pada umumnya semua siswa mengetahui dan merespon dengan sangat baik tentang pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran PKn. PKn sangatlah tepat menjadi sarana untuk membentuk karakter siswa berbasis agama islam, karena pada dasarnya PKn adalah mata pelajaran yang mengandung pendidikan nilai dan norma, dan apabila dikaitkan dengan agama islam sangatlah tepat, karena akan menghasilkan siswa yang memiliki karakter islami. Dalam pembelajaran PKn, guru mereka selalu mengaitkan materi pelajaran PKn dengan nilai-nilai yang ada dalam ajaran islam. Hal itu dirasa sangat penting, karena dapat mengetahui ajaran-ajaran islam yang biasa diaplikasikan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Seperti contohnya adalah pendidikan karakter berbasis agama islam tersebut dirasakan telah bias menjadikan siswa memiliki prilaku yang baik, husnudzon, ukhuwah, dan musahadah an-nafs. 4. Faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi guru PKn dalam pelaksanaan

(38)

110

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

agama, dan faktor pendukung dalam pelaksanaan pendidikan karakter berbasis agama islam adalah pengaruh lingkungan sekolah dan budaya sekolah yang memang menitik beratkan pada ajaran islam.

5. Selain factor pendukung ada pula factor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran PKn, yaitu waktu dari pada mata pelajaran PKn sangatlah terbatas dan sangat padat, pembelajaran hanya sebatas dilakukan dikelas saja. Selain itu kurangnya tenaga pendidik dalam hal ini guru dan sulitnya koordinasi dengan guru-guru lain menjadi salah satu penghambat yang dirasakan sangat signifikan dampaknya. Faktor penghambat lainnya muncul dari lingkungan luar sekolah, karena menurut naras umber tersebut, lingkungan luar sekolah sangatlah memberikan pengaruh yang besar terhadap karakter siswanya. Dengan demikian untuk mengatasi hambatan tersebut, pihak sekolah selalu berusaha untuk membangun komunikasi dengan para orang tua siswa, contohnya adalah pihak sekolah selalu mengadakan kegiatan halal bihalal antara guru dan orang tua siswa, adanya pertemuan awal tahun antara pihak sekolah dengan orang tua siswa, dan pemanggilan terhadap orang tua dari siswa yang bermasalah di sekolah.

6. Secara umum upaya yang dilakukan guru PKn SMA Al-Ittihad Kabupaten Cianjur untuk mengatasi faktor penghambat dalam upaya pelaksanaan pendidikan karakter berbasis agama islam tersebut adalah sebagai berikut:

a. Guru PKn berusaha untuk mendekatkan diri dengan mengajak bicara siswa yang melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan ajaran islam di luar jam pelajaran.

(39)

111

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

egiatan-kegiatan di sekolah misalnya dengan mengikuti ekstrakulikuler yang ada di sekolah.

c. Guru PKnmemberikanteguranpadasiswa yang membuatmasalahmisalnya,

mengejeknama orang tua.

Selainitumemberihukumantegurankerassepertiskorsingbilaperilakusiswasudahdi luarbataskewajarandiantaranyaberkelahi.

d. Guru PKnakanmemanggilsiswa yang bermasalah di luar jam pembelajaran agar siswadapatberkonsultasilangsungmengenaimasalah yang dihadapinyadenganberkoordinasidengan guru BP.

e. Guru PKnmengadakankerjasamadenganwalikelas, guru BK, kesiswaan, kepalasekolahdanwakilkepalasekolah, serta orang tuasiswauntuksama-samamengawasisiswa yang melakukanhal-hal yang di luaraturansekolahdanmembuat program dalamupayapembinaankaraktersiswa.

f. Selainupaya-upaya yang telahdilakukan di

atasuntukmeningkatkankaraktersiswa,

jugamengadakankerjasamadenganmasyarakatsekitaruntukmengawasisegalabent ukkegiatansiswa yang dilakukan di luarlingkungansekolahdanpihak yang berwenanguntukmemberikanpembinaansetiapsebulansekali.

B. Saran

Atasdasarkesimpulandarihasilpenelitian, makapenelitimengajukanbeberapa saran yang sekiranyadapatbermanfaatbagistudi pengembangan pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran PKnsertabagipihak-pihak yang terkaitdalampenelitianini. Saran-saran tersebutdiberikankepada:

1. Guru PKn

(40)

112

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sertamenciptakanlingkungansekolah yang

kondusifdannyamanbagisiswauntukbelajarsertaberkembangsesuaidenganminatb akatnyabaikdalamakademikmaupun non akademik.

b) Dalam proses perencanaan pelaksanaan pendidikan karakter hendaknya lebih dimatangkan lagi, hal itu untuk memaksimalkan alokasi waktu yang dirasakan kurang cukup pada mata pelajaran PKn

c) Guru PKn hendaknya terus berinovasi dalam penggunaan metode yang digunakan dalam pengembangan pendidikan karakter, misalnya dengan lebih menekankan pada evaluasi diri para siswa

d) Guru

PKndiharapkanlebihmaksimallagidalammemberikanbimbingandanpembinaante ntangnilai, moral, dannorma yang baik agar terbentuk karakter yang mulia dan warga negara yang berakhlaqul karimahbagiseluruhsiswa.

e) Upayamengatasihambatan-hambatandalampengembangan pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran PKnyaitu harus bekerjasamadenganwalikelas, guru PAI, BK, dankesiswaan, serta guru matapelajaranlainnya, dan orang tuasiswauntuklebihmengawasikarakter siswabaikdilingkungansekolahmaupun di lingkunganmasyarakat, misalnyadengancaramengadakanpertemuannsatuatauduabulansekalidengan orang tuasiswa, danpihaksekolah, dengancarabegitumungkinakanlebih optimal dalammengatasikendala yang dihadapi.

2. Siswa

1) Siswadiharapkanlebih meningkatkan partisipasinyadalamupayapengembangan pendidikan karakter berbasis agama islam dalam pembelajaran PKn, dengan cara terus mengikuti jam pelajaran mata pelajaran PKn dengan aktif di kelas. 2) Siswadiharapkanlebihmemahamidanmengaplikasikanmateri yang

(41)

113

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut secara mandiri dengan menggunakan berbagai sumber lainnya,sehinggamelaluipembelajaranPKndapatmembantusiswadalampembentu kan karakter berbasis agama islam yang di dukung oleh budaya sekolah yang lebih menonjolkan nilai-nilai islami

3) Siswaharus bisa mengevaluasi karakter mereka masing-masing, agar pendidikan karakter yang sudah dilaksanakan di sekolah ini mendapatkan hasil yang maksimal.

4) Siswa diharapkan tidak terpangaruh oleh kondisi lingkungan di luar sekolah yang banyak menimbulkan pengaruh kurang baik terhadap pembentukan karakter yang islami.

3. Sekolah (SMA Al-Ittihad)

1) Dalam proses perencanaan pendidikan karakter, pihak sekolah hendaknya terus mengawasi semua perencanaan yang dilakukan oleh guru, misalnya dengan mengadakan rapat bulanan semua guru dan kepala sekolah, dengan agenda semua guru mempresentasikan perencanaan yang sudah di siapkan dalam proses pembelajaran di kelas

2) Berusaha memaksimalkan fasilitas-fasilitas yang tersedia di sekolah untuk menyalurkan potensi-potensi siswa pada hal-hal yang positif.

3) Dalam pendidikan karakter siswa yang berbasis agama islam hendaknya mulai dari kepala sekolah, guru, serta karyawan yang ada di sekolah selalu memberikan contoh keteladanan yang baik, sehingga siswa dapat menirunya. 4) Sekolah diharapkan memfasilitasi pertemuan untuk orang tua siswa dalam

upaya membentuk watak, sikap dan karakter siswa yang baik agar siswa terhindar dari karakter-karakter yang tidak sesuai dengan ajaran islam.

4. Orang Tua

(42)

114

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seperti anak SMA masih labil dalam peniruan atau imitasi. Sehingga anak mudah terpengaruh baik positif maupun negatif.

(43)

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari. (2008). Guru Profesional. Jakarta: Alfabeta.

Alwasilah, A. Chaedar. (2002). Pokoknya Kualitatif (Dasar-dasar Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif). Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya dan Pusat Studi Sunda.

Amri. S 2011, implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran, Jakarta, Prestasi Pustakaraya

Ansyar, M, dan Nurmatin. (1991). Pengembangan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Departemen P dan K.

Basrowi dan Suwandi.(2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. Black, James.2001. Metode dan Masalah Penelitian Sosial. Bandung.Refika Aditama.

Budimansyah, Dasim dan Suryadi. K. 2008. PKN dan Masyarakat Multikultural. Bandung : Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Budimansyah, Dasim dan Udin S. Winataputra. 2007. Civic Education ; Konteks, landasan, Bahan Ajar dan Kultur Kelas. Bandung : Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Budimansyah, Dasim. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk Membangun Karakter Bangsa, Bandung: Widya Aksara Press

Danial, E dan Warsiah N. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium PKn UPI.

Gaffar, Mohammad Fakry, 2010. Pendidikan Karakter Berbasis Islam. (disampaikan pada workshop Pendidikan karakter berbasis agama, 08-10 April 2010 di Yogyakarta) Ghalia Indonesia.

Gunawan, H. 2012, Pendidikan Karakter: konsep dan implementasi, Bandung, Alfabeta Hasan, Iqbal. 2002. Poko-Poko Materi Metode Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta.

Koesoema, D. 2010. Pendidikan Karakter: strategi mendidik anak di era global, Jakarta, Grasindo

(44)

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Megawangi, Ratna. 2004. Pendidikan karakter, solusi yang tepat untuk membangun karakter bangsa. Bogor. Indonesia Heritage Foundation

Moleong, Lexy J. 2005.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya ---2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Mulyana, D. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Baru Ilmu Komunikasi

dan Ilmu Sosial Lainnya). Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mulyasa, H.E 2012. Managemen Pendidikan Karakter, Jakarta. Bumi Aksara. Nasution, S. (2003).Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: PT. Tarsito.

Rahmat, dkk. 2009. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung, Lab pendidikan kewarganegaraan Unversitas Pendidikan Indonesia

Rusyan, A.Tabrani (1990). Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Yayasan Sarjana Mandiri.

Soekanto, S. (2010).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Soelaeman, M, I. (1985). Menjadi Guru. Bandung: CV Diponegoro.

Soemantri M. Nu’man (2001). Mengajar Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

---(1976). Metode Mengajar Civics. Jakarta : Erlangga.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung. ALFABETA CV.

Tafsir, A, 2012. Ilmu Pendidikan Islam, Bandung, Rosdakarya.

Usman, Moh. Uzer (1996). Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Sinar Baru Argesindo.

Usman, Uzer. (2003). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Wahab. A dan Sapriya. 2011. Teori & Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung. Alfabeta.

Winataputra, U.S. 2001. Jati Diri Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Pendidikan Demokrasi, (Disertasi), Bandung: Program Pascasarjana UPI.

(45)

Popy Rusmawaty, 2014

Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Peraturan Perundang-Undangan

Gambar

Tabel   2.1.   Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter .............................

Referensi

Dokumen terkait

Gending-gending laras pelog patet barang yang termasuk gending populer dan digunakan sebagai repertoar klenengan biasanya juga merupakan kemasan yang terdiri atas beberapa

Pembentukan karakter adalah proses membangun dari bahan mentah menjadi cetakan yang sesuai dengan bakat masing-masing.Pembangunan karakter merupakan

Secara yuridis anak diizinkan untuk bekerja, tetapi pengawasan terhadap keterlibatan anak dalam suatu proses pelaksanaan kegiatan kerja masih sangat kurang

[r]

lebih baik karena tidak mengubah ukuran file yang disisipi, namun untuk kualitas.. image , LSB banyak mengurangi kualitas image yang

Disini peneliti mencoba mendisain database adan aplikasi pengolahan data siswa di SMK-1 YPKP dengan memanfaatkan Bahasa Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0. Dengan ini

Setiap pixel pada citra warna memiliki warna yang merupakan kombinasi dari tiga. warna dasar RGB (red, green,

“Penerapan Steganografi Pada Citra / Image Dengan Metode End Of File (Eof) Sebagai Aplikasi Pengamanan Data Multimedia”.Universitas Dian Nuswantoro Semarang. “Aplikasi