• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Perilaku Membeli Produk Pakaian Online di Kalangan Remaja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Perilaku Membeli Produk Pakaian Online di Kalangan Remaja"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelian suatu produk baik itu pakaian, barang elektronik dan lain sebagainya semakin mudah dilakukan pada era globalisasi sekarang ini. Perkembangan teknologi informasi yang semakin meningkat disertai dengan semakin mudahnya mengakses internet membuat para produsen banyak melakukan pemasaran produknya melalui internet sebagaimana disebut dengan e-commerce. Pratiwi (2014) dalam artikelnya mengungkapkan jumlah transaksi e-commerce di Indonesia pada tahun 2013 mencapai USD 8 milliar, pada tahun 2014 mencapai angka USD 12 milliar, dan pada tahun 2015 jumlah transaksinya meningkat mencapai USD 20 milliar. Artikel tersebut juga menjelaskan bahwa pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 74 juta orang yang diperkirakan pada tahun 2016 ini akan mencapai angka 102 juta orang. Hal ini semakin mendukung kelancaran pertumbuhan e-commerce di Indonesia.

(2)

Indonesia yang berbelanja online. Begitu juga dengan para konsumen yang semakin mudah dalam memperoleh informasi dari suatu produk yang diinginkannya bahkan membandingkannya dengan produk yang dijual di website lain (Schiffman & Kanuk, 2004).

(3)

Kegiatan-kegiatan konsumsi, pembelian produk baik itu secara online maupun pembelian langsung ke toko inilah yang disebut sebagai bagian dari perilaku membeli. Engel & Blackwell (1995) mendefenisikan perilaku membeli sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam merencanakan, membeli dan menggunakan barang atau jasa. Menurut Walgito (2003) perilaku membeli itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh individu yang bersangkutan, baik stimulus eksternal atau internal. Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku membeli ini antara lain (Kotler, 2008) : budaya, sosial, karakteristik pribadi dan kondisi psikologis pembeli. Ketiga memiliki pengaruh tersendiri pada konsumen saat melakukan pembelian.

(4)

mereka inginkan. Johnstone (dalam Mangkunegara, 2002) mengungkapkan beberapa karakteristik dari konsumen remaja, yakni remaja sangat mudah terpengaruh rayuan penjual, mudah terbujuk rayuan iklan, tidak berpikir hemat dan kurang realistis. Hal ini semakin memperkuat kemungkinan terjadinya perilaku membeli pada remaja.

Remaja juga merupakan salah satu pengguna aktif internet. Maulana (2015) memaparkan hasil riset nasional yang dilakukan oleh Asosiasi Penyedia Jasa Internet Insonesia (APJII) dan Pusat Kajian Komunikasi Universitas Indonesia yang menunjukkan hasil bahwa mayoritas pengguna internet Indonesia berada di rentang usia 16-25 tahun. Hasil riset tersebut menunjukkan bahwa remaja menjadi mayoritas pengguna internet di Indonesia dengan berbagai macam kegiatan yang bisa mereka lakukan salah satunya adalah berbelanja online. Sutriyanto (2014) mengatakan bahwa remaja Indonesia saat ini semakin royal dalam berbelanja online. Dalam artikelnya menyertakan hasil survei yang dilakukan oleh perusahaan penyedia teknologi pembayaran yaitu Visa, menunjukkan bahwa para pembeli online ini cenderung berusia lebih muda dari para pembeli offline. Hampir separuh pembeli online tersebut berusia 16-30 tahun. Hal ini membuktikan bahwa banyak remaja yang berbelanja via online dan memperbesar kemungkinan perilaku membeli remaja saat berbelanja online.

(5)

kelima dari tahapan perkembangan psikososial manusia di mana remaja mencoba mengembangkan pemahaman diri yang koheran, termasuk peran yang akan ia jalani dalam masyarakat. Castelbury & Arnold (dalam Beaudoin & Lachance, 2006) mengatakan remaja berada dalam tahap imagery audience dimana remaja selalu merasa dirinya diperhatikan lingkungan sekitarnya. Remaja memperhatikan penampilan dan cara berpakaian sesuai dengan dirinya. Oleh karena itu, maka mereka butuh atribut-atribut agar dapat diakui oleh lingkungan, salah satunya adalah dengan menggunakan produk-produk pakaian. Kaphener & Laurent (dalam Beaudoin & Lachance, 2006) mengatakan bahwa banyak remaja yang melakukan pengeluaran yang lebih dari biasanya hanya untuk memakai dan menggunakan produk yang sesuai dengan dirinya. Hal ini memperkuat kemungkinan remaja dalam membeli produk pakaian tersebut.

(6)

perilaku membel saat berbelanja online, salah satunya produk pakaian online.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran perilaku membeli produk pakaian online di kalangan remaja.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang muncul adalah sebagai berikut: “Bagaimanakah gambaran perilaku membeli produk pakaian online di kalangan remaja?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk:

a. Mengetahui gambaran perilaku membeli produk pakaian online di kalangan remaja.

b. Mengetahui gambaran perilaku membeli produk pakaian online remaja berdasarkan usia.

(7)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis :

1. Memperkaya kajian empiris dalam bidang psikologi khususnya dalam perilaku membeli produk pakaian online dan kaitannya dengan remaja.

2. Dapat dijadikan kajian bagi penelitian selanjutnya yang menaruh perhatian yang sama yaitu mengenai gambaran perilaku membeli produk pakaian online.

b. Manfaat Praktis :

1. Bagi remaja :

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi mengenai perilaku membeli yang terjadi pada remaja saat berbelanja produk pakaian online untuk lebih kritis saat berbelanja dan memilih produk pakaian yang sesuai.

2. Bagi toko online :

(8)

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Berisikan uraian singkat tentang latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Berisi penjelasan mengenai teori yang mendasari masalah penelitian. Pada penelitian ini, landasan teori mencakup teori mengenai perilaku membeli, seperti pengertian, jenis, faktor yang mempengaruhi aspek-aspek perilaku membeli, teori mengenai pakaian dan remaja. Selain itu, terdapat juga dinamika gambaran perilaku membeli pada remaja.

Bab III Metode Penelitian

Berisikan identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian, metode pengambilan data, validitas dan reliabilitas, dan metode pengolahan data.

BAB IV Hasil Analisis Data

(9)

BAB V Kesimpulan dan Saran

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk cara mengurangi stres, depresi, dan kecemasan adalah salah satunya dengan menggunakan aromaterapiyang dimulai dengan mencium bau yang wangi, sehingga segala yang

Pada analisa Safety Integrity Level (SIL) semi-kuantitatif dengan metode Risk Graph diperoleh hasil SIL 1 pada node economizer, steam drum dan superheater. Node

penelitian dalam bentuk skripsi yang diberi judul: “ Peran SPP PNPM-MP Dalam Meningkatkan Pendapatan Istri Petani di Desa Gunong Nagan.. Kecamatan Beutong

Grafik Diameter Pangkal Batang Tanaman Sambung Nyawa Umur 20, 40, dan 60 HST Pada Berbagai Perlakuan Pupuk Kandang. Berat

Metode ini merupakan metode yang paling akurat untuk menentukan hujan rata-rata, namun diperlukan keahlian dan pengalaman. Cara ini memperhitungkan secara actual pengaruh

Yayasan Cahaya Jiwa berpandangan bahwa penyelesaian proses pemulihan bagi orang dengan masalah kejiwaan harus dilakukan tidak hanya pada tataran medikasi semata, akan

Alamat PTN

[r]