1
Pengelolaan Limbah
2
Pencemaran Lingkungan
Hidup
Pencemaran lingkungan hidup
adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan/atau komponen
lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga kualitasnya
turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak
dapat berfungsi sesuai dengan
3
Pencemar
Pencemar adalah zat atau bahan dalam bentuk cair, gas atau partikel tersuspensi dalam kadar tertentu di lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup,
tumbuh-tumbuhan dan atau benda;.
Pencemar kimiawi: mis logam berat beracun, senyawa organik sintetis.
Pencemar fisik: mis. radiasi, partikulat, gelombang elektromagnetik, panas, kebisingan, cahaya.
Pencemar biologis: mis. bahan menular (infectious agents)
4
5
Limbah
Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan;
Limbah bahan berbahaya dan beracun,
disingkat limbah B3, adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan
lingkungan hidup, dan/atau dapat
6
Karakteristik Limbah
Beracun
mudah meledak;
Limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25 0C, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.
mudah terbakar;
Limbah yang pada temperatur dan tekanan standar (25 0C, 760 mmHg) dapat mudah
menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus.
bersifat reaktif;
Limbah yang pada temperatur dan tekanan standar (25 0C, 760 mmHg) tidak stabil, mudah bereaksi dan dapat menyebabkan perubahan yang membahayakan.
beracun;
Limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut.
menyebabkan infeksi;
Limbah yang mengandung kuman penyakit yang menular.
bersifat korosif.
7
Sifat Limbah Beracun
Karsinogen: agensia (mis. senyawa kimia, radiasi, virus) yang menyebabkan atau
merangsang pertumbuhan tumor berbahaya (kanker) karena perbanyakan sel yang tidak terkendali;
Mutagen: agensia yang mengakibatkan mutasi atau perubahan dalam struktur molekul DNA;
Teratogen: agensia yang mengakibatkan
kelainan atau cacat tubuh pada embrio makhluk hidup saat pertumbuhan dan perkembangan
8
Dasar Hukum
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air
Undang-undang No.12 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 1999
tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan
9
10
Pengelolaan Limbah
Pencegahan awal / primer dari
pencemaran & limbah Hilangkan penggunaan
zat kimia berbahaya dalam proses industri
Beli produk yang lain
Kurangi penggunaan produk berbahaya
Kurangi pengemasan & bahan dalam produk
Buat produk tahan lama yang mudah diperbaiki, dapat di-daur ulang atau dapat digunakan kembali (reusable)
Pencegahan awal / primer dari
pencemaran & limbah
Hilangkan penggunaan zat kimia berbahaya dalam proses industri
Beli produk yang lain
Kurangi penggunaan produk berbahaya
Kurangi pengemasan & bahan dalam produk
Buat produk tahan lama yang mudah diperbaiki, dapat di-daur ulang atau dapat digunakan kembali (reusable)
Pencegahan sekunder dari pencemaran &
limbah
Gunakan kembali (reuse)
Perbaiki produk yang rusak
Lakukan daur ulang
Buat kompos
Beli barang-barang yang dapat digunakan kembali atau di-daur ulang
Pencegahan sekunder dari pencemaran &
limbah
Gunakan kembali (reuse)
Perbaiki produk yang rusak
Lakukan daur ulang
Buat kompos
Beli barang-barang yang dapat digunakan kembali atau di-daur ulang
Pengelolaan limbah Olah limbah untuk
mengurangi toksisitas
Bakar limbah (insinerasi)
Kubur limbah dalam
landfill
Keluarkan limbah ke lingkungan untuk pembuangan atau pengenceran
Pengelolaan limbah
Olah limbah untuk mengurangi toksisitas
Bakar limbah (insinerasi)
Kubur limbah dalam
landfill
Keluarkan limbah ke lingkungan untuk pembuangan atau pengenceran
11
Pengolahan Limbah
Bahan
LIMBAH pencemaran
tinggi
LIMBAH pencemaran
tinggi
LIMBAH* pencemaran
rendah
LIMBAH* pencemaran
rendah
PENGOLAHAN LIMBAH
PENGOLAHAN LIMBAH
Teknologi Energi
Materi
Teknologi Energi
Materi
Media Penerima (LINGKUNGAN) tanah, perairan,
udara
Media Penerima
(LINGKUNGAN) tanah, perairan,
udara
12
Pengolahan Limbah Gas
Absorption
Adsorption
13
Pengolahan Limbah Gas
Absorbed Gas Absorbent Cl2
H2O.MonoEthanolAmine
H2O.NaOH
14
Pengolahan Limbah Gas
Adsorbents :
Silica gel
Silica-base beads (mobil sorbead) Activated alumina
15
16
Pengolahan Limbah Cair
Aeration
Coagulation and Flocculation
Sedimentation
Chlorination and other disinfection
Filtration
Ion exchange softening
17
18
Pengolahan Limbah
Padat
Sorting, segregation and separation
Composting
Incineration
19
20
21
Pengolahan Limbah
Padat
22
23
24
Pengolahan Limbah
Padat
25
Pengolahan Limbah
Padat
Jenis sampah : kertas, kayu, tekstil, limbah
26
Pengolahan Limbah
Padat
27
28
Pengolahan Limbah
Beracun
Pemilihan lokasi untuk pengolahan limbah
B3 harus memenuhi ketentuan :
bebas dari banjir, tidak rawan bencana dan bukan kawasan lindung;
29
Pengolahan Limbah
Beracun
Pengolahan limbah B3 dengan cara
stabilisasi dan solidifikasi wajib memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
melakukan analisis dengan prosedur ekstraksi untuk menentukan mobilitas
senyawa organik dan anorganik (Toxicity Characteristic Leaching Procedure);
30
Pengolahan Limbah
Beracun
Pengolahan limbah B3 secara fisika
dan/atau kimia yang menghasilkan :
limbah cair, maka limbah cair tersebut wajib memenuhi baku mutu limbah cair;
limbah padat, maka limbah padat tersebut wajib memenuhi ketentuan tentang
31
Pengolahan Limbah
Beracun
Pengolahan limbah B3 dengan cara thermal dengan mengoperasikan insinerator wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut :
mempunyai insinerator dengan spesifikasi sesuai dengan karakteristik dan jumlah limbah B3 yang diolah;
mempunyai insinerator yang dapat memenuhi efisiensi pembakaran minimal 99,99 %
memenuhi standar emisi udara;
32
33
34
35
36