• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PENDEKATAN TAKTIS DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR SEPAK TAKRAW PADA SISWA KELAS VIII SMPT BAKTI BANGSA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PENDEKATAN TAKTIS DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR SEPAK TAKRAW PADA SISWA KELAS VIII SMPT BAKTI BANGSA."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PENDEKATAN TAKTIS DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR

KETERAMPILAN DASAR SEPAK TAKRAW PADA SISWA KELAS VIII SMPT BAKTI BANGSA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Olahraga

Oleh :

AGUNG KHARISMA PUTRA 0907164

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Sepak Takraw Pada Siswa Kelas VIII SMPT Bakti Bangsa” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak

sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas

pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada

saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan

dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya

ini.

Bandung, 2014 Yang Membuat Pernyataan,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN AGUNG KHARISMA PUTRA

0907164

PENGARUH MODEL PENDEKATAN TAKTIS DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR

KETERAMPILAN DASAR SEPAK TAKRAW PADA KELAS VIII SMPT BAKTI BANGSA BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Didin Budiman, M.Pd NIP. 197409072001121001

Pembimbing II

Dr.Dian Budiana, M.Pd NIP. 197706292002121002

Mengetahui : Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

(4)
(5)

vi Agung Kharisma Putra, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Sepak Takraw Pada

Siswa Kelas VIII SMPT Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ...1

B.Identifikasi Masalah ...4

C.Rumusan Masalah ...5

D.Tujuan Penelitian ...5

E.Maanfaat Penelitian ...6

F. Pembatasan Penelitian ...6

G.Struktur Organisasi ...7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A.Kajian Pustaka 1. Pendidikan Jasmani ...8

2. Belajar dan Pembelajaran ...9

3. Model Pembelajaran ...15

4. Model Pembelajaran Inkuiri ...17

5. Model Pendekatan Taktis ...19

6. Hasil Belajar...23

7. Sepak Takraw ...31

(6)

vii

C.Hipotesis Penelitian ...43

BAB III METODE PENELITIAN A.Populasi dan Sampel ...45

B.Desain Penelitian ...47

C.Metode Penelitian ...50

D.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...51

E.Instrumen Penelitian ...53

F. Teknik Pengumpulan Data ...58

G.Teknik Analisis Data ...61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Hasil Pengolahan Data ...62

B.Diskusi Penemuan ...77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ...80

B.Saran ...81

DAFTAR PUSTAKA ...82 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(7)

viii Agung Kharisma Putra, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Sepak Takraw Pada

Siswa Kelas VIII SMPT Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Jumlah Populasi Terjangkau………... 42

3.2 Jumlah Siswa Putra Tiap Kelas……….. 42

3.3 Sampel Penelitian Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ……… 43

3.4 Desain Penelitian………..……….. 44

3.5 Instrumen Penelitian………... 51

4.1 Data Hasil Tes Awal Kelompok 1………..……… 58

4.2 Data Hasil Tes Awal Kelompok 2………..………. 60

4.3 Data Hasil Tes Akhir Kelompok 1……..………. 61

4.4 Data Hasil Tes Akhir Kelompok 2……….………. 62

4.5Tabel Hasil Rekapitulasi Data Pre-test, Post-test, dan Gain……… 63

4.6Data Hasil Pengujian Normalitas Menggunakan Lilieforse Tes Awal (Pretest) Kedua Kelompok………64

4.7Data Hasil Pengujian Normalitas Menggunakan Lilieforse Tes Akhir (Pretest) Kedua Kelompok……….……...66

4.8Data Hasil Pengujian Normalitas Menggunakan Lilieforse Gain Kedua Kelompok…………...……….67

4.9Hasil Pengujian Homogenitas Data Pretest dan Posttest Kelompok Taktis dan Kelompok Inkuiri……….. 69

4.10Hasil Pengujian Kesamaan Dua Rata-Rata Data Pretest dan PosttestKelompok Taktis dan Kelompok Inkuiri……….. 71

(8)

ix

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

(9)

Agung Kharisma Putra, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Sepak Takraw Pada

Siswa Kelas VIII SMPT Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Sepak Takraw Pada Siswa Kelas

VIII SMPT Bakti Bangsa Pembimbing: 1.Didin Budiman, M.Pd,

2. Dr. Dian Budiana, M.Pd.

Agung Kharisma Putra 0907164

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang kreatifnya guru dalam menyampaikan materi permainan sepak takraw, dimana materi ini cukup sulit dan sangat awam. Penulis disini mencoba menerapkan model pendekatan taktis dan model pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran permainan sepak takraw untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pendekatan taktis dan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa dalam permainan sepak takraw. Metode Penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPT Bakti Bangsa, sedangkan sampel penelitian ini yang secara

purposive sampling, dimana yang menjadi sampelnya adalah siswa kelas VIII-A dan

VIII-B yang berjenis kelamin laki-laki, masing-masing berjumlah 15 orang untuk kelompok taktis dan inkuiri. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen penilaian keterampilan dasar sepak takraw yang terdiri dari tes sepak mula, tes smash kedeng, dan tes sepak sila. Hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis menunjukan peningkatan hasil belajar siswa pada kedua kelompok, namun kelompok taktis peningkatannya lebih signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pendekatan taktis lebih berpengaruh daripada model pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar keterampilan dasar sepak takraw pada kelas VIII SMPT Bakti Bangsa.

(10)

ABSTRACT

The Influence Model Tactical Approach and Learning Model Inquiry to learning results basic skills Sepak Takraw in Eighth Grade Students in SMPT

Bakti Bangsa Supervisor: 1. Didin Budiman, M.Pd,

2. Dr. Dian Budiana, M.Pd.

Agung Kharisma Putra 0907164

This research is motivated by the lack of creative teachers in presenting material sepak takraw game, in which this material is quite difficult and very common. The researcher here try to implement the model and the tactical approach in the inquiry learning model learning sepak takraw game to help improve student learning outcomes. The purpose of this study was to determine the influence of the Model Tactical Approach and Learning Model Inquiry to student learning outcomes in the game sepak takraw. An experiment method was used in this research. The population of this research is the eighth grade students SMPT Bakti Bangsa, while the sample of this research is purposive sampling, where the sample is a student of class VIII-A and VIII-B male, amounted to 15 people for group tactical and inquiry. The research instrument was used a basic skills assessment instrument consisting of a sepak takraw football first test, smash kedeng test, and sepak sila test. The results of data processing and hypothesis testing shows increased student learning outcomes in both groups, but the increase is more significant tactical group. It can be concluded that the Model Tactical Approach and Learning Model Inquiry in improving the basic skills of learning outcomes in class VIII sepak takraw SMPT Bakti Bangsa.

(11)

Agung Kharisma Putra, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Sepak Takraw Pada

Siswa Kelas VIII SMPT Bakti Bangsa

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sisten pendidikan secara

keseluruhan. Pendidikan sebagai proses pembinaan manusia yang berlangsung

seumur hidup mempunyai peranan yang sangat penting yaitu memberi

kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman

belajar melalui aktivitas jasmani. Menurut (Depdiknas:2003):

Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik, bertujuan untuk meningkatkan individu secara organic, neuromuscular, perseptual, kognitif, social dan emosional.

Berdasarkan uraian diatas pada hakikatnya pendidikan jasmani adalah upaya

yang dilakukan dengan memanfaatkan aktivitas jasmani yang bertujuan untuk

meningkatlan individu baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotor. Hal

tersebut sesuai dengan apa pengertian pendidikan jasmani menurut Abduljabar

(2009, hlm.8) yaitu :

Pendidikan jasmani dilaksanakan melalui media fisikal, yaitu beberapa aktivitas fisikal atau bebebrapa tipe gerak tubuh. Meskipun para siswa mendapat keuntungan dari proses aktivitas fisikal ini, etapi keuntungan bagi siswa tidak selalu harus berupa fisikal, non fisikal pun bisa diraih seperti: perkembangan intelektual, sosial dan estetika, seperti juga perkembangan kognitif dan afektif.

Banyak jenis olahraga dan permainan yang mampi menarik banyak peminat.

Salah satu jenis olahraga yang dimaksud adalah sepak takraw. Bagi sebagian

kalangan masyarakat, sepak takraw merupakan olahraga permainan yang

menyenangkan. Hal ini dikarenakan sepak takraw terdiri atas gerakan-gerakan

yang melibatkan seluruh anggota badan. Selain itu sepak takraw juga memiliki

tingkat kesulitan yang berbeda, bagi sebagian orang itu merupakan sebuah

tantangan dan sesuatu hal yang menyenangkan namun ada juga yang menganggap

permainan sepak takraw sebuah olahraga permainan berbahaya yang rentan

(13)

2

Agung Kharisma Putra, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Sepak Takraw Pada

Siswa Kelas VIII SMPT Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu alasan mengapa olahraga ini menarik adalah karena sepak takraw

merupakan olahraga campuran dari 3 cabang yaitu sepakbola, bola voli, dan bulu

tangkis. Bola tidak menyentuh tanah dan dimainkan dalam 3 sentuhan seperti voli,

menyepak bola seperti sepakbola, dan lapangan yang menyerupai bulutangkis.

Sepak takraw merupakan permainan beregu, setiap regu hanya berisi 3 orang

pemain sehingga tidak memerlukan banyak orang untuk dapat memainkan

olahraga ini.

Olahraga yang mulai digerakan di Indonesia pada tahun 1945-1946 ini kurang

jelas awal mulanya berasal dari mana karena masing masing Negara mengaku

bahwa sepak takraw berasal dari daerahnya dengan nama yang berbeda. Di

Indonesia sendiri sepak takraw tetap terpelihara di daerah Sumatera, Sulawesi dan

beberapa daerah di Kalimantan. Sementara untuk di Jawa Barat sepak takraw juga

di beberapa daerah masih terjaga seperti di daerah Kab. Garut, Sumedang, Ciamis,

Subang, Kota Cimahi, dan daerah lainnya.

Banyak siswa siswi di sekolah yang belum banyak mengetahui bagaimana

teknik bermain sedangkan dalam proses pelaksanaannya, olahraga sepak takraw

termasuk jenis olahraga yang memerlukan banyak hal yang mesti diperhatikan,

dari mulai kelenturan, kekuatan, dan keberanian. Teknik dasar permainan sepak

takraw meliputi : servis, juggling atau sepak sila, smash, heading, dan block.

Bahkan tata cara bermain dan peraturannyapun siswa siswi di sekolah masih

banyak yang belum paham betul, misalkan posisi saat bermain seperti tekong, apit

kiri dan apit kanan.

Dilihat dari fakta tersebut, olahrga sepak takraw memang belum sepopuler

olahraga lainnya, seperti sepakbola, bola voli, futsal, bola basket, dan badminton.

Apabila kita mengacu kepada fakta-fakta tersebut maka akan sangat sulit untuk

mengenalkan dan mempelajari olahraga tersebut di sekolah. Disinilah letak

kesulitan para guru penjas namun apabila guru penjas memliki kompetensi yang

baik dengan memilih suatu metode atau model pembelajaran yang tepat maka

(14)

3

sepak takraw secara maksimal dan mampu meningkatkan keterampilan serta hasil

belajar. Seperti yang dikemukakan oleh Supandi dan Seba (1987, hlm. 29), menjelaskan bahwa “cara yang digunakan guru dalam mengajarkan satuan atau unit materi pengajaran dengan memusatkan keseluruhan proses atau situasi belajar untuk mencapai tujuan.”

Salah satu model pembelajaran yang sedang berkembang saat ini adalah

model pendekatan taktis dan model pembelajaran peer teaching. Menurut Griffin,

Mitchel, dan Osilin (Meztler, 2000, hlm.340) pembelajaran taktis adalah :

suatu proses yang terencana untuk menyempurnakan penampilan yang didalamnya terkandung penggabungan untuk kesadaran taktis dan pelaksanaan keahlian.

Dalam mengajarkan permainan sepak takraw melalui pembelajaran taktis

bertujuan untuk menyempurnakan penampilan yang didalamnya terkandung penggabungan untuk kesadaran taktis dan pelaksanaan keahlian.” Dalam mengajarkan permainan sepak takraw melalui pembelajaran taktis bertujuan untuk

menyempurnakan penampilan siswa dalam bermain melalui kombinasi kesadaran

dan gerakan, serta pemilihan keahlian dan pengguanaan keterampilan pada

akhirnya kegiatan ini dapat dijadikan sebagai acuan strategi untuk

menyempurnakan penampilan bermain yang pada akhirnya berujung pada

peningkatan hasil belajar siswa.

Sedangkan model pembelajaran inkuiri adalah sebuah pola belajar dimana

guru memberikan simulasi sebuah masalah dalam pembelajaran maka siswa

mencari pemecahan dari masalah tersebut, peran guru disini hanya sebagai

fasilitator. Dalam penerapannya pada pembelajaran sepak takraw, model

pembelajaran inkuiri memberikan siswa kebebasan secara aktif untuk mencari

tahu dan memperagakan tugas gerak yang menjadi materi dalam pembelajaran.

Dalam pembelajaran sepak takraw siswa dapat mempraktekan dan menelusuri

mana gerakan yang paling benar dan gerakan yang paling efektif dalam

melakukan tugas gerak yang diberikan oleh guru, karena siswa diberikan

(15)

4

Agung Kharisma Putra, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Sepak Takraw Pada

Siswa Kelas VIII SMPT Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melaporkan bahwa “Inkuiri akan meningkatkan pemahaman ilmu pengetahuan, produktifitas dalam berfikir kreatif, dan keterampilan dalam memperoleh dan

menganalisis informasi”. Hal ini karena siswa mencari dan menemukan sendiri masalah yang ia temui sehingga menimbulkan pemahaman yang lebih mendalam

jika dibanding penemuan oleh guru atau rekannya. Kedua model tersebut

memiliki kelebihan serta kekurangan masing masing.

Model pembelajaran inkuiri akan membuat siswa aktif berdiskusi terhadap

sesama teman dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, dengan

model inkuiri siswa akan lebih aktif bersama-sama mencari informasi dan

memecahkan masalah, sehingga secara tidak langsung siswa telah belajar

berkomunikasi, menyampaikan informasi dan menumbuhkan rasa percaya diri

siswa, selaim itu juga model pembelajaran inkuiri juga akan merangsang siswa

untuk berfikir kritis terhadap suatu gerak yang diberikan oleh guru.

Melihat karakteristik kesulitan yang dihadapi siswa dalam proses

pembelajaran aktivitas permainan sepak takraw, serta kurangnya motivasi dan

pemahaman tentang bermain dan belajar aktivitas permainan sepak takraw, maka

kedua model ini sangat cocok digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa

dalam permainan sepak takraw.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Perbandingan Model Pendekatan Taktis dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Permainan Sepak Takraw Pada Siswa Kelas

VIII SMP Bakti Bangsa Bandung.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat masalah yang dihadapi pada saat

pembelajaran sepak takraw. Diantaranya.

1. Kurang pahamnya siswa dalam bermain sepak takraw.

2. Kurangnya motivasi siswa dalam bermain sepak takraw.

(16)

5

4. Sarana dan pra sarana untuk olahraga sepak takraw tidak memadai.

5. Sepak takraw memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.

6. Penerapan model yang dilakukan guru pada saat pembelajaran sepak

takraw kurang tepat.

7. Pendekatan guru dalam memperkenalkan permainan sepak takraw kurang

tepat.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraiakan di atas terdapat

permasalahan yaitu penampilan bermain siswa dan penguasaan keterampilan

dalam permaianan sepak takraw sangat kurang sehingga hasil belajar yang mereka

dapatkan sangatlah kurang. Untuk itu model pendekatan taktis dan model

pembelajaran inkuiri merupakan salah satu upaya yang digunakan untuk

memecahkan permasalahan tersebut. Dengan demikian penulis merumuskan

pernasalahan sebagai berikut:

1. Apakah model pendekatan taktis berpengaruh terhadap hasil belajar

permainan sepak takraw pada siswa kelas VIII SMP Bakti Bangsa

Bandung?

2. Apakah model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar

permainan sepak takraw pada siswa kelas VIII SMP Bakti Bangsa

Bandung?

3. Mana yang lebih berpengaruh antara model pendekatan taktis dengan

model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar permainan sepak takraw

pada kelas VII SMP Bakti Bangsa Bandung?

D. Tujuan Penelitian

Segala bentuk kegiatan, tujuan merupakan dasar pemikiran utama, tanpa

adanya tujuan suatu kegiatan tidak dapat berjalan dengan lancar. Adapun tujuan

(17)

6

Agung Kharisma Putra, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Sepak Takraw Pada

Siswa Kelas VIII SMPT Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Untuk mengetahui pengaruh model pendekatan taktis terhadap hasil

belajar permainan sepak takraw pada siswa kelas VIII SMP Bakti Bangsa

Bandung.

2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil

belajar permainan sepak takraw pada siswa kelas VIII SMP Bakti Bangsa

Bandung.

3. Untuk mengetahui mana yang lebih pengaruh antara model pendekatan

taktis atau model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar permainan

sepak takraw pada siswa kelas VIII SMP Bakti Bangsa Bandung.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik secara teoritis maupun

praktis, sebagai berikut :

1. Secara Teoritis, dapat dijadikan sebagai sumbangan bagi dunia keilmuan

bagi pengembangan metodik dalam pendidikan jasmani untuk

mengembangkan bentuk-bentuk teknik pembelajaran partisipatif yang

cocok diterapkan baik di tingkat sekolah menengah pertama sampai

tingkat perguruan tinggi. Dijadikan masukan bagi pengkaji dan pelaksana

proses belajar mengajar pendidikan jasmani dan olahraga dalam memilih

serta melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

2. Secara Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani dalam proses

belajar mengajar bidang permainan sepak takraw dalam bentuk

pembelajaran taktis yang efektif.

b. Bahan masukan bagi para peneliti cabang olahraga sepak takraw dalam

memberikan materi yang variatif, efektif, dan efisien.

c. Menambah pemahaman siswa tentang permainan sepak takraw serta

pemahaman mengenai pendidikan jasmani dan rekreasi yang

(18)

7

F. Pembatasan Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

1. Variabel bebas atau Variabel independen adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel terikat. Variabel independennya yaitu model pendekatan taktis

dan model pembelajaran inkuiri.

2. Variabel terikat atau variabel dependen merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

variabel dependennya yaitu hasil belajar permainan sepak takraw.

3. Penelitian ini hanya terbatas pada pengaruh model pendekatan taktis dan

model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar permainan sepak

takraw.

4. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP

Bakti Bangsa Bandung yang berjumlah 30 orang. Kelompok eksperimen

15 orang, kelompok kontrol 15 orang.

5. Kriteria penilaian pada hasil pembelajaran sepak takraw yang

menggunakan model pendekatan taktis dan model pembelajaran inkuiri

dapat dilihat dari tes keterampilan dasar sepak takraw.

6. Tes keterampilan dasar dibatasi hanya tes sepak sila, tes sepak mula, dan

tes smash.

7. Lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah di SMP Bakti Bangsa

Bandung.

G. Struktur organisasi skripsi

Struktur penulisan skripsi ini terdiri dari BAB I Pendahuluan yang terdiri dari

latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat/signifikasi penelitian dan struktur organisasi skripsi. BAB II Kajian

(19)

8

Agung Kharisma Putra, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Sepak Takraw Pada

Siswa Kelas VIII SMPT Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

populasi dan Sample penelitian,desain penelitian, definisi oprasional, instrumen

penelitian, langkah-langkah penelitian dan teknik analisis data. BAB IV Hasil

Penelitian dan Pembahasan yang memaparkan hasil penelitian serta pembahasan.

(20)

45 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2012, hlm.117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Data

merupakan salah satu hal yang terpenting yang tidak boleh terlupakan dalam suatu

penelitian. Oleh karena itu untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian

ini sumber harus jelas, artinya sumber data harus diperoleh dari suatu kelompok yang

menjadi objek penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas

VIII SMP Bakti Bangsa 100 orang.

Sedangkan sampel merupakan seluruh anggota populasi. Sugiyono (2012,

hlm.118) menjelaskan bahwa:

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada populasi, misalnya karena keterbatsan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah dengan

menggunakan teknik purposive sampling. Alasan mengapa peneliti menggunakan

teknik purposive sampling dalam penelitian ini, karena siswa yang akan menjadi

sampel harus memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut :

1. Siswa yang menjadi sampel adalah siswa kelas VIII di SMP Bakti Bangsa yang

terdiri dari 2 kelas.

2. Siswa yang menjadi sampel berjenis kelamin laki-laki.

Langkah-langkah pengambilan sampel sebagai berikut :

(21)

46

Agung Kharisma Putra, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Sepak Takraw Pada

Siswa Kelas VIII SMPT Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jumlah populasi terjangkau siswa kelas VIII SMP Bakti Bangsa Bandung dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.1

Jumlah populasi terjangkau

Kelas VIII-A Kelas VIII-B

24 orang 26 orang

2. Menentukan jumlah sampel pada tiap kelas

Untuk menentukan jumlah sampel pada tiap kelas dilakukan dengan cara

menghitung jumlah siswa terutama siswa putra pada maing-masing kelas,

dikarenakan dalam penelitian ini penulis mengambil sampel siswa putra saja,

hasilnya sebagai berikut :

Tabel 3.2

Jumlah siswa putra tiap kelas

Kelas VIII-A Kelas VIII-A Total

15 orang 15 orang 30 orang

3. Menentukan kelompok sampel

Untuk menentukan kelompok siswa yang menjadi sampel penelitian dilakukan

dengan cara melaksanakan tes awal keterampilan dasar sepak takraw, kemudian hasil

nilai yang diperoleh setiap sampel dicatat dan dirangking untuk dibagi menjadi dua

kelompok, seperti di bawah ini :

Tabel 3.3

Sampel penelitian Kelompok A (menggunakan model pendekatan taktis) dan

(22)

47

Kelompok A Kelompok B

1 2

4 3

5 6

8 7

9 10

12 11

13 14

16 15

17 18

20 19

21 22

24 23

25 26

28 27

29 30

B. Desain Penelitian

Sugiyono (2012, hlm. 42) menjelaskan bahwa “desain penelitian atau paradigma

penelitian diartikan sebagai pola piker yang menunjukan hubungan variabel yang

akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang

perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis,

dan teknik analisis statistic yang digunakan”.

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah One Group Pretest-Posttest

Design. Dalam desain penelitian ini terdapat Pretest (tes awal) sebelum diberikan

(23)

48

Agung Kharisma Putra, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Sepak Takraw Pada

Siswa Kelas VIII SMPT Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.4 Desain Penelitian

(Sumber : Sugiyono dalam buku metode penelitian : 2011, hlm. 75)

KELOMPOK TES AWAL PERLAKUAN TES AKHIR

Kelompok 1 O1 X1 O2

Kelompok 2 O1 X2 O2

Keterangan :

Kelompok 1 : Kelompok eksperimen dengan menggunakan Model

Pembelajaran taktis

O1 : Tes Awal (sebelum diberi perlakuan)

X1 : Pemberian perlakuan Model pendekatan taktis

O2 : Nilai tes akhir kelompok Model pendekatan taktis

(setelah diberi perlakuan)

Kelompok 2 : Kelompok eksperimen dengan menggunakan Model

Pembelajaran Inkuiri

O1 : Tes Awal (sebelum diberi perlakuan)

X2 : Pemberian perlakuan Model Pembelajaran

Inkuiri

O2 : Nilai tes akhir kelompok Model Pembelajaran Inkuiri

(setelah diberi perlakuan)

Berdasarkan desain diatas, penelitian ini dilakukan pada dua kelompok, yaitu

(24)

49

kelompok 2 yang belajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri yang

diterapkan dalam pembelajaran aktivitas permainan sepak takraw terhadap hasil

belajar keterampilan dasar.

Adapun prosedur penelitian yang akan peneliti tempuh dalam upaya pengambilan

data dalam penelitian ini, peneliti akan menempuh langkah-langkah sebagai berikut :

Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian

(Sumber : Sugiyono dalam buku metode penelitian : 2011 hlm. 70) Populasi

Pretest

Sampel Sampel

Perlakuan

Posttest

Hasil A

Perlakuan

Posttest

Hasil B

Pengumpulan Data

Pengolahan & Analisis Data

(25)

50

Agung Kharisma Putra, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Sepak Takraw Pada

Siswa Kelas VIII SMPT Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Metode Penelitian

Sebagai penunjang untuk mempermudah penulis dalam mengambil

langkah-langkah dalam penelitian, penulis menggunakan suatu metode. Metode adalah

langkah-langkah yang diambil untuk mempermudah penelitian. Setiap penelitian

terlebih dahulu harus menentukan metode apa yang akan digunakan dalam penelitian

tersebut, hal ini perlu dilakukan karena metode merupakan cara yang akan

menentukan berhasil atau tidaknya tujuan yang akan dicapai. Hal ini diperkuat oleh

pendapat ahli yaitu Surakhmad (1998, hlm. 131) menjelaskan tentang metode, yaitu :

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik dan alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelididkan serta dari situasi penyelidikan.

Sementara itu Sudjana (2005, hlm. 52) mengungkapkan bahwa,

Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.

Karena kegiatan tersebut dilakukan setiap melaksanakan penelitian, maka

beberapa ahli menyebutnya sebagai tradisi penelitian (reaserch traditions).

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian

berkaitan dengan prosedur, alat, serta desain penelitian yang digunakan, sehingga

dihasilkan penelitian yang benar-benar ilmiah atas permasalahan-permasalahan

penelitian.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian

eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari

suatu perlakuan atau treatment. Disamping itu penulis ingin mengetahui pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat yang diselidiki atau diamati. Mengenai

(26)

51

Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat (hubungan klausal) anatra dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminir atau mengurangi faktor-faktor lain yang bisa menggangu.

Selain itu menurut Sugiyono (2012, hlm. 72) berpendapat bahwa “metode

penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.

Dari kutipan di atas dapat diartikan bahwa untuk membuktikan kebenaran dari

hipotesis yang penulis ajukan maka penulis melakukan penelitian dengan

menggunakan metode eksperimen, yaitu mengadakan kegiatan percobaan terhadap

variabel-variabel yang diteliti untuk mendapatkan suatu hasil.

Metode ini dipergunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian ini

adalah mengetahui bagaimana pengaruh hasil belajar dalam pembelajaran sepak

takraw dengan menggunakan model pendekatan taktis dan model pembelajaran

inkuiri.

Kedua kelompok tersebut kemudian menjalani proses perlakuan sesuai dengan

program perlakuan yang telah disusun oleh penulis. Sebelum dan sesudah proses

perlakuan diprogramkan, dilakukan pengukuran untuk membandingkan tingkat hasil

pembelajaran keterampilan dasar permainan sepak takraw, akibat perlakuan dari

pembelajaran sepak takraw dengan menggunakan model pendekatan taktis dan model

pembelajaran inkuiri.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Suatu penelitian tentunya memiliki variabel yang diteliti. Menurut Sugiyono

(2012, hlm.39) bahwa “variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut”. Dalam penelitian ini peneliti memiliki variabel yang diteliti, antara lain :

(27)

52

Agung Kharisma Putra, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Sepak Takraw Pada

Siswa Kelas VIII SMPT Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 39) “variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

terikat”. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Model pendekatan taktis dan Model Pembelajaran Inkuiri.

b. Variabel Dependen atau Variabel Terikat

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 39) “variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah Hasil belajar dalam pembelajaran permainan

sepak takraw.

2. Definisi Operasional

Untuk mengukur variable hasil belajar siswa dengan menggunakan variabel

model pendekatan taktis dan model pembelajaran inkuiri, para ahli memberikan

pandangan tentang definisi model pendekatan taktis, model pemebelajaran inkuiri,

dan hasil belajar siswa, antara lain :

a. Menurut Griffin, Mitchel, dan Osilin (Meztler 2000, hal.340) pembelajaran

taktis adalah “suatu proses yang terencana untuk menyempurnakan

penampilan yang didalamnya terkandung penggabungan untuk kesadaran

taktis dan pelaksanaan keahlian.”

b. Ma’mun dan Subroto (2001, hlm. 7) menjelaskan bahwa pembelajaran taktis

adalah suatu cara untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep

bermain melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau

situasi dalam permainan.

c. Huedaya (2001, hlm. 17), menjelaskan bahwa sasaran dari pembelajaran taktis

adalah meingkatkan keterampilan bermain siswa, dengan melibatkan

kombinasi dari kesadaran taktis dan penerapan keterampilan teknik dasar ke

(28)

53

d. Menurut Tarigan (2001, hlm. 13) berpendapat bahwa “pendekatan taktik

dalam pembelajaran berlangsung secara alamiah dan disesuaikan dengan

tahap-tahap perkembangan dan pertumbuhan siswa”.

e. Model pembelajaran inkuiri menurut Sumantri M dan johar permana

(2000:142) adalah cara penyajian pelajaran dengen memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan

guru.

f. Menurut Sudjana (2009, hlm. 3) “hasil belajar pada hakikatnya adalah

perubahan tingkah laku”.

g. Menurut Purwanto (2011:46) hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta

didik akibat belajar.

h. Menurut Winkel (dalam Purwanto, 2013, hlm. 45) mengungkapkan “hasil

belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap

dan tingkah lakunya”.

E. Instrumen Penelitian

Meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat

ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrument penelitian. Jadi instrument

penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena sosial

maupun alam yang diamati. Nurhasan (2000, hlm. 2) mengemukakan bahwa :

“Dalam proses pengukuran membutuhkan alat ukur”. Dengan alat ukur ini akan

mendapatkan data yang merupakan hasil pengukuran. Oleh karena itu, diperlukan

suatu instrument penelitian untuk dapat memperoleh suatu data.

Setiap penelitian sudah tentu menggunakan instrument atau alat untuk

mengumpulkan data. Lebih lanjut lagi Arikunto (2006, hlm. 160) mengemukakan

bahwa :

(29)

54

Agung Kharisma Putra, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Sepak Takraw Pada

Siswa Kelas VIII SMPT Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Agar penelitian menjadi lebih kongkrit, maka perlu ada data. Data tersebut

diperoleh pada akhir eksperimen sebagai data akhir setelah kelompok tersebut diberi

suatu treatment atau perlakuan. Tujuannya agar dapat mengetahui pengaruh hasil

perlakuan yang merupakan tujuan akhir dari eksperimen. Dalam pengumpulan data

untuk mengetahui kemampuan sebelum dan setelah diberikan perlakuan dilakukan tes

yaitu tes keterampilan dasar sepak takraw.

Untuk mendapatkan data yang nantinya diolah dan dianalisis maka diperlukan

alat untuk instrumen :

1. Menentukan jadwal mulai melakukan perlakuan, yaitu dilakukan pada tanggal

9 Juni 2014. Perlakuan diberikan sebanyak 12 kali pertemuan.

2. Menentukan waktu dan tempat memberikan perlakuan, yaitu dilaksanakan

seminggu tiga kali, setiap hari senin, rabu, dan jumat pada pukul 14.00-15.20

wib untuk kelompok A dan pukul 15.20-16.30 wib untuk kelompok B dan

tempat pelaksanaan di lapangan SMP Bakti Bangsa Bandung.

3. Menentukan waktu dan tempat pengetesan, yaitu dilaksanakan pada hari jumat

tanggal 18 Juli 2014 pukul 14.00 WIB s.d selesai dan 5 September 2014 pukul

14.40 WIB s.d selesai.

4. Dalam pengetesan ini penulis melaksanakan tes sebanyak 2 kali :

a. Tes awal, tujuannya untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum

diberikan treatment dan untuk menentukan pembagian kelompok.

b. Tes akhir, tujuannya untuk mengetahui kemajuan siswa setelah diberikan

perlakuan.

Tes awal dilaksanakan dengan teknik berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Petunjuk umum

a. Sebelum tes dimulai, kepada para tester diberikan penjelasan terlebih dahulu

mengenai jenis test yang akan dilakukan dan diberikan cara melakukan

(30)

55

b. Kepada para tester diberikan juga penjelasan mengenai sistem penilaian

dalam test ini.

c. Disarankan agar seluruh tester memakai pakaian olahraga.

2. Petunjuk pelaksanaan

a. Tes Sepak Sila. Melakukan sepak sila dalam waktu yang sudah ditentukan.

b. Tes Sepak Mula. Melakukan sepak mula sebanyak 5 kali ke lapangan yang

sudah diberikan point.

c. Tes Smash Kedeng. Melakukan Smash sebanyak 5 kali ke lapangan yang

sudah diberikan 5 point.

3. Instrumen Penelitian

Tabel 3.5 Instrumen Penelitian

(Sumber : Reza Fauzi, 2012 dimodifikasi dari Nurhasan dan Hasanudin : 2007,

(31)

56

Agung Kharisma Putra, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Sepak Takraw Pada

Siswa Kelas VIII SMPT Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(32)
(33)

58

Agung Kharisma Putra, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Sepak Takraw Pada

Siswa Kelas VIII SMPT Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Teknik Pengumpulan Data

Setelah proses pengetesan berakhir, maka langkah selanjutnya adalah

mengumpulkan data untuk diolah dan dianalisis agar dapat memberikan informasi

yang bermakna sesuai dengan tujuan penelitian. Pengumpulan, pengolahan dan

penganalisisisan data dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang pengaruh

pembelajaran sepak takraw dengan menggunakan model pendekatan taktis dan model

pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar keterampilan dasar sepak takraw di SMP

Bakti Bangsa Bandung.

Pada tahap awal yaitu pengumpulan data, dilakukan dengan cara menghimpun

data yang diperoleh dari hasil tes penampilan jurus seni pareredan baik dari kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol, selanjutnya data tersebut di olah. Data-data

tersebut perlu di olah, dikarenakan data-data yang diperoleh itu masih merupakan

nilai-nilai mentah. Langkah ini bertujuan untuk memperoleh jawaban mengenai

diterima atau tidaknya hipotesis sesuai dengan signifikannya yang diajukan pada bab

satu. Kemudian, jika proses pengolahan data usai maka berlanjut pada tahap analisis

data yang telah diperoleh dari hasil pengolahan data. Langkah-langkah pengolahan

data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut :

1. Menghitung skor rata-rata kelompok sampel dengan menggunakan rumus dari

Sudjana (2001) sebagai berikut :

= �

Keterangan tanda dalam rumus : : Rata-rata suatu kelompok n : Jumlah sampel

Xi : Nilai data

� : Jumlah sampel suatu kelompok

2. Menghitung simpangan baku dengan rumus dari Sudjana (2001) sebagai berikut :

�= −

2

(34)

59

Keterangan tanda dalam rumus :

S : Simpangan baku gabungan

n : Jumlah sampel

− 2 : Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

3. Menguji Normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Prosedur yang

digunakan menurut Sudjana (2001) adalah sebagai berikut :

a. Pengamatan X1, X2, …Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2,…Zn dengan

menggunakan rumus :

1=

��− �

( dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel)

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian

dihitung peluang F (Z1) = P(Z.Z1)

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2,…Zn �. Jika proporsi ini dinyatakan

S(Z1), maka :

� � � � � 1

, 2,…, � �

d. Menghitung selisih F (Z1) - S(Z1) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.

Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan L0 dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya

adalah : tolak hipotesis nol jika L0 yang diperoleh dari data pengamatan

melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.

4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan menurut Sudjana (2001) adalah

sebagai berikut :

� = � � � � �

� ��捲 � � �

Kriteria pengujian adalah terima hipotesis jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel

(35)

60

Agung Kharisma Putra, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Sepak Takraw Pada

Siswa Kelas VIII SMPT Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Pengujian signifikan peningkatan hasil pembelajaran, menguji kesamaan dua

rata-rata (satu pihak). Dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata-rata-rata (satu pihak)

dapat menggambarkan bahwa model pendekatan taktis dan model pembelajaran

inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar keterampilan dasar permainan sepak

takraw pada kelas VIII SMPT Bakti Bangsa.

Sedangkan syarat untuk menguji perbedaan dua rata-rata, yaitu datanya harus

berdistribusi normal dan variansinya homogen. Jika berdistribusi normal dan

homogen maka rumus statistik yang digunakan yaitu uji t, yang disusun oleh sudjana

(1986:233) sebagai berikut:

Sebelum uji t terlebih dahulu dicari variansi gabungan (S2) melalui rumus sebagai berikut:

Keterangan tanda dalam rumus : t : Nilai t yang dicari (thitung)

S2 : Simpangan baku gabungan

n

1 : Jumlah sampel kelompok 1

n

2 : Jumlah sampel kelompok 2

1 : Rata-rata kelompok 1

2 : Rata-rata kelompok 2

S12 : Variansi kelompok 1

S22 : Variansi kelompok 2

Sesuai dengan masalah penelitian dan tujuan penelitian, maka teknik analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasional sederhana. Kriteria

(36)

61

G. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kesamaan

dua rata-rata satu pihak atau uji t satu arah (Sudjana, 1992:242), yang terlebih dahulu

dilakukan uji persyaratan analisis.Uji persyaratan analisis yang digunakan adalah uji

normalitas populasi dengan uji liliefors (Sudjana, 1992:466) dan uji homogenitas

populasi dengan uji kesamaan dua variasi (Sudjana, 1992:249). Semua pengujian

(37)

80 Agung Kharisma Putra, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Sepak Takraw Pada

Siswa Kelas VIII SMPT Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dan penemuan peneliti, yang berdasarkan pada hasil

pengolahan dan analisis data melalui prosedur statistika, peneliti dapat menarik

kesimpulan sebagai hasil dari proses penelitian ini, yang diantaranya adalah :

1. Model pendekatan taktis memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil

belajar keterampilan dasar dalam pembelajaran permainan sepak takraw.

2. Model pembelajaran inkuiri memberikan pengaruh signifikan terhadap hasil

belajar keterampilan dasar dalam pembelajaran permainan sepak takraw.

3. Model pendekatan taktis berpengaruh lebih signifikan dibandingkan dengan

model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar keterampilan dasar dalam

pembelajaran permainan sepak takraw.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang

akan penulis sampaikan sebagai masukan dan saran sebagai berikut:

1. Kepada para guru pendidikan jasmani, hasil penelitian ini membuktikan

bahwa penerapan model pendekatan taktis memberikan pengaruh yang lebih

signifikan dibandingkan dengan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil

belajar keterampilan dasar dalam pembelajaran permainan sepak takraw,

sehingga penulis menyarankan untuk menggunakan model pendekatan taktis

pada pembelajaran olahraga permainan.

2. Kepada rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang

penerapan model pendekatan taktis dan model pembelajaran inkuiri, penulis

menganjurkan untuk mencari variabel dan sampel penelitian yang lebih

relevan demi kemajuan ilmu pendidikan khususnya bidang keilmuan

(38)

Agung Kharisma Putra, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar

81

3. Perlu diadakannya publikasi penggunaan model pendekatan taktis kepada

para guru penjas yang terkait dengan dunia pendidikan.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan, semoga

hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi

para pembaca pada umumnya serta menjadi sumbangsih yang berarti bagi

(39)

82 Agung Kharisma Putra, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Sepak Takraw Pada

Siswa Kelas VIII SMPT Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang .(2011). Pedagogi Olahraga. Bandung: FPOK UPI.

Abduljabar, Bambang dan Kusumah N., Jajat Drajat. (2010). Aplikasi Statistika

dalam Penjas. Bandung: FPOK UPI.

Arikunto, S. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (1995). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Bruce Joyce, Marsha Weil, dan Emily Calhoun. (2009). Models of teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hoedaya, D. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam Pembelajaran

Bolabasket : Konsep dan Metode. Jakarta : Bagian proyek pembinaan kelas

olahraga

Gagne, E.D. (1985). The Cognitive Psychology of school learning.

Fauzi, Reza. (2012). Penerapan Model Pendekatan Teknis Terhadap Pembelajaran

Smash Kedeng Dalam Permainan Sepak Takraw. Bandung: UPI.

Juliantine, T. Yudiana, Y. & Subarjah, H. (2007). Teori Latihan. Bandung: FPOK UPI.

Juliantine, Tite. Subroto, Toto & Yudiana, Yunyun .(2011). Model-model

Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: UPI.

Juliantine, Tite. Subroto, Toto & Yudiana, Yunyun .(2012). Belajar & Pembelajaran

Penjas. Bandung: FPOK UPI.

Lutan, R. (2001). Mengajar Pendidikan Jasmani: Pendekatan Pendidikan Gerak di

Sekolah Dasar. Jakarta, Departemen Pendidikan Nasional, Dirjen Dikdasmen

dan Dirjen Olahraga.

(40)

83

Mahendra, Agus.(2009). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: UPI.

Meztler, M.W. (2000). Instructional Models for Psychal Education. Boston: Allyn.

Mulyani Sumantri & Johar Permana. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana.

Nurhasan. (2000). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia FPOK

Subroto, Toto dkk. (2008). Teori Bermain. Bandung: PJKR FPOK UPI.

Subroto, Toto.(2008). Teori bermain. Bandung: UPI.

Subroto, Toto .(2010). Didaktik Metodik Pembelajaran Olahraga Permainan. Bandung: FPOK UPI.

Sub Koordinator MKDP Landasan Pendidikan. (2009). Landasan pendidikan. Bandung: UPI.

Sucipto. Sepak Bola. Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP setara D-III-2000.

Sudjana, N. (1991). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif

dan R&D. Bandung : CV Alfabeta.

Suherman, Adang. (2009). Revitalisasi Pengajaran dalam Penjas. Bandung: Bintang Warli Artika.

Sugihartono. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Supandi. (1991). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Surakhman, W. (1998). Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: CV. Pusaka Setia.

(41)

84

Agung Kharisma Putra, 2014

Pengaruh Model Pendekatan Taktis Dan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Dasar Sepak Takraw Pada

Siswa Kelas VIII SMPT Bakti Bangsa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Susilana, Rudi. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: UPI.

Sutikno, Sobry (2013). Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Yudhistira.

Tarigan, Beltasar. (2009). Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran

Sepak Bola: Konsep dan Metode. Jakarta: Depdiknas

Tarigan, Beltasar. (2012). Optimalisasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Berlandaskan Ilmu Faal Olahraga (Sebuah Analitis Kritis. Bandung: Eidos.

Yudiana, Y .(2010). Implementasi Model Pendekatan Taktis dan Teknis untuk

Pembelajaran Bola Basket dalam Pendidikan Jasmani Siswa/i SMP. Desertasi Doktor pada Sekolah Pasca Sarjana UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Winkel, W.S. (1991). Psikologi pengajaran. Jakarta: Grasindo.

INTERNET:

Tersedia: http://didikpurwanto2012.blogspot.com/p/blog-page.html

Tersedia: http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/pengertian-pengaruh.html

Tersedia:

http://densusnadi.blogspot.com/2010/08/teknik-dasar-permainan-sepak-takraw.html

Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_takraw

Tersedia:

http://penjaskes-

pendidikanjasmanikesehatan.blogspot.com/2010/11/pengertian-definisi-pendidikan-jasmani.html

Tersedia: http://Ilmuilmiahilmuamaliah.blogspot.com/2011/05/psikologi-pendidikan_06.html?m=1

Gambar

Tabel 3.2 Jumlah siswa putra tiap kelas
Tabel 3.4 Desain Penelitian
Tabel 3.5 Instrumen Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

logam berat yang apabila jumlahnya berlebihan dalam badan air dapat. menurunkan

internasional untuk standar yang berisi persyaratan manajemen mutu..

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Wilayah. Telkom Jabar Barat Utara

Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh seorang ibu berupa pengeluaran hasil konsepsi yang hidup di dalam uterus melalui vagina ke dunia luar,

Pemeringkatan bagi Asosiasi/ Himpunan Tingkat Nasional bertumpu pada fungsi dan tugasnya dalam pengembangan organisasi, peran dan fungsi di sektor masing- masing, pengembangan

� � = 28 merupakan � � maksimum yang dapat digunakan untuk membuat sistem menjadi stabil dengan tidak mengalami overshoot dan error steady state sama. sekali,

Mengingat persalinan seksio sesarea adalah salah satu persalinan pada keadaan darurat, maka penting untuk diketahui penelitian tentang gambaran indikasi terbanyak persalinan

Wakaf yang telah sah -baik dengan cara perbuatan atau perkataan- harus dijalankan dan tidak boleh dibatalkan (dengan kata lain: orang yang mewakafkan tidak boleh rujuk/kembali