• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS SEKOLAH DASAR KELAS IV DI KABUPATEN LABUHANBATU SUMATERA UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS SEKOLAH DASAR KELAS IV DI KABUPATEN LABUHANBATU SUMATERA UTARA."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPS SEKOLAH DASAR KELAS IV DI KABUPATEN LABUHANBATU SUMATERA UTARA

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh T A U F I Q NIM : 8116182028

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

TAUFIQ. Pengembangan Bahan Ajar IPS Sekolah Dasar Kelas IV di Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2015.

Penelitian ini didasarkan hasil pengamatan peniliti terhadap beberapa guru kelas di Sekolah Dasar kelas IV di Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan ajar IPS yang efektif dan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Sebagai contoh konkrit, ketika guru kelas 4 SD tersebut hendak mengajarkan pokok bahasan “Peninggalan Sejarah”, mereka mengeluhkan bahwa materi ajar pada buku teks yang disediakan sekolah tidak relevan dengan tuntutan kompetensi dasar yang hendak dicapai. Kompetensi dasar dari pokok bahasan tersebut “Menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dan menjaga kelestariannya”, namun materi ajar yang terdapat di dalam buku teks pelajaran yang digunakan di kelas tak sedikitpun mengulas tentang peninggalan-peninggalan bersejarah di lingkungan daerah tersebut (Kabupaten Labuhanbatu). Sehingga tujuan dari pengajaran pokok bahasan tersebut yang menghendaki siswa dapat menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat dan menjaga kelestariannya tidak dapat tercapai akibat tidak tersedianya bahan ajar yang sesuai (relevan) dengan kebutuhan pembelajaran.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Development Research). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan model pengembangan Thiagarajan untuk mengembangkan bahan ajar IPS SD kelas IV pokok bahasan: “Peninggalan Sejarah”.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah ketepatan, validitas atau kesahihan bahan ajar yang diperoleh dari para ahli. Ketepatan bahan ajar ini meliputi: kecermatan isi/ validitas isi, ketepatan cakupan, ketercernaan bahan ajar, penggunaan bahasa, pengemasan, ilustrasi dan kelengkapan komponen lainnya yang dapat menjadikan sebuah bahan ajar yang efektif.

(6)

ii

ABSTRACT

TAUFIQ. The Development of Teaching Substance of Social Sciences at Fourth Grade in Regency of Labuhanbatu North Sumatra. Thesis. The Postgraduate Program of Elementary Education in the State University of Medan. 2015.

This research is based on the result of the researcher’s perception to some class teacher at Fourth Grade in Elementary School Subdistrict of Panai Hulu;Upstream of Regency Labuhanbatu that finding difficulties to fulfill substance requirement in teaching the effective Social Sciences and as according to curriculum demand. For concrete example, when fourth grade teacher of elementary school will teach the discussion fundamental "archaeological remains", they grip that items teach in the textbook provided is irrelevant with the demand of base competence which will be reached. Base competence from the fundamental discussion " Esteeming various archaeological remains in local environment (regency/ town, province) and take care of its continuity", but teaching items in the textbook that used in the class even not give explanation about historical ommission in the area environment (Regency Labuhanbatu). So that the intention of fundamental instruction of the discussion wanting student can esteem various fossil in local environment and take care of its continuity failed to come because of the unavailable of appropriate teaching substance (relevant) with the study requirement.

This research represent the development research (Development Research). In this research, the researcher used the model of development Thiagarajan to develop the substance teaching social scinces at Fourth Grade Elementary School with the discussion: "archaeological remains".

Data collected in this research is accuracy, validity of teaching substance obtained from all experts. The Teaching Substance accuracy covers: the valvalidity fill, the coverage accuracy, the digestible of teaching substance, the use, packaging, the illustrate and the other component equipments which can make an effective teaching substance.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan Alhamdulillah, segala puji kepada Allah, karena

berkat karunia, petunjuk, dan ilmu yang diberikan-Nya, penulis dapat

merampung-kan penulisan tesis ini, meskipun di sana-sini diselingi oleh berbagai

hambatan dan kendala. Tesis yang disusun utuk memenuhi persyaratan dalam

memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada Program Pascarjana Universitas

Negeri Medan ini berjudul “Pengembangan Bahan Ajar IPS Sekolah Dasar (SD) :

Sejarah dan Peninggalan –Peninggalan Sejarah di Labuhanbatu”.

Proses penelitian dan penulisan tesis ini tidak mungkin berjalan lancar

tanpa ada bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Untuk semua itu, penulis menyampaikan rasa hormat dan

terima kasih yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur Program

Pascasarjana UNIMED.

2. Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd. selaku Assisten Direktur I Program

Pascasarjana UNIMED.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Dasar Pascasarjana UNIMED.

4. Bapak Dr. Phil. Ichwan Azhari, M.S. selaku pembimbing I dan Bapak

Dr. Hidayat, M.Si. selaku pembimbing II.

5. Bapak Prof. Dr. M. Badiran, M.Pd., Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si., dan

Bapak Dr. Restu, M.S. selaku nara sumber.

6. Bapak dan Ibu Dosen yang mengajar di Program Studi Pendidikan dasar

(8)

iv

7. Ibu Hj. Nuraidah, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN No.117494 Tanjung

Saran Elang, beserta guru-guru dan staf/pegawai.

8. Ayahanda Hafizuddin, S.Pd.I. dan Ibunda (Almh.) Sarah, serta seluruh

kakak, abang, dan adik tercinta.

9. Ibunda mertua Hj. Nurlela Ritonga besertta seluruh keluarga.

10.Istri tercinta: Nurmala Dewi Hasibuan, S.Pd. dan anak-anak tercinta: Ava

Hisham, Ahmad Fauzi, dan Arifin Husein.

11.Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan dasar Pascasarjana

UNIMED.

12.Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan dalam

penyelesaian tesis ini yang tak dapat penulis sebutkan namanya

satu-persatu.

Akhirnya, meskipun tesis yang penulis susun ini masih memerlukan

konstribusi pemikiran untuk kesempurnaannya, namun penulis berharap semoga

tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis dan yang membacanya.

Selain itu, penulis juga berharap semoga tesis ini dapat menjadi inspirasi untuk

penelitian lebih lanjut.

Medan, Maret 2015

Penulis,

Taufiq

(9)
(10)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Konversi Tingkat Pencapaian dengan Skala 5 ... 58

Tabel 4.1. SK, KD, Tujuan, dan Isi Materi Pada Buku Teks Pelajaran ... 60

Tabel 4.2. Hasil Analisis Pakar Isi Mata Pelajaran Pada Validasi Pertama ... 70

Tabel 4.3. Ringkasan Saran Perbaikan dari Pakar Isi Mata Pelajaran ... 71

Tabel 4.4. Hasil Analisis Pakar Isi Mata Pelajaran Pada Validasi Kedua .... 72

Tabel 4.5. Hasil Analisis Pakar Disain Pembelajaran Pada Validasi Pertama. 76

Tabel 4.6. Ringkasan Saran Perbaikan dari Pakar Disain Pembelajaran ... 78

Tabel 4.7. Hasil Analisis Pakar Disain Pembelajaran Pada Validasi Kedua .. 79

Tabel 4.8. Hasil Analisis Pakar Bahasa Pada Validasi Pertama ... 82

Tabel 4.9. Ringkasan Saran Perbaikan dari Pakar Bahasa ... 83

Tabel 4.10. Hasil Analisis Pakar terhadap Bahan Ajar ... 84

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Halaman 94 Buku Teks Pelajaran IPS SD Kelas IV ... 6

Gambar 1.2. Halaman 95 Buku Teks Pelajaran IPS SD Kelas IV ... 6

Gambar 1.3. Halaman 96 Buku Teks Pelajaran IPS SD Kelas IV ... 7

Gambar 1.4. Halaman 97 Buku Teks Pelajaran IPS SD Kelas IV ... 7

Gambar 1.5. Lembar Jawaban Pre Test ... 9

Gambar 1.6. Lembar Jawaban Pre Test ... 9

Gambar 1.7. Lembar Jawaban Pre Test ... 10

Gambar 1.8. Lembar Jawaban Pre Test ... 10

Gambar 2.1. Skema Kerangka Konseptual ... 46

Gambar 3.1. Diagram Alur Pengembangan Bahan Ajar Model 4-D ... 49

Gambar 4.1. Halaman 96 Buku Teks Pelajaran IPS SD Kelas IV ... 63

Gambar 4.2. Halaman 98 Buku Teks Pelajaran IPS SD Kelas IV ... 64

Gambar 4.3. Halaman 95 Buku Teks Pelajaran IPS SD Kelas IV ... 66

Gambar 4.4. Halaman 94 dan 97 Buku Teks Pelajaran IPS SD Kelas IV .... 68

(12)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Form Lembar Validasi ... 92

2. Hasil Validasi Ahli ... 101

3. Produk hasil penelitian ... 123

4. Surat Penelitian ... 151

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, bahwa

pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan yang dikonsep secara apik namun tidak mampu

diaplikasikan dalam bentuk langkah nyata, kini menjadi realitas yang tampak

kontras dalam dunia pendidikan kita. Pendidikan yang umumnya terjadi di

masyarakat kita adalah pendidikan yang timpang, antara pertumbuhan dan

perkembangan intelektual dengan moral peserta didik tidak berimbang.

Pendidikan yang terjadi hanya mengarah pada aspek tertentu (kognitif) dan

mengabaikan aspek lainnya (afektif dan psikomotorik). Keadaan seperti ini

membuat peserta didik terbelenggu dalam bayang-bayang angka (skor) yang harus

dicapai sebagai syarat untuk terpenuhinya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

pada mata pelajaran yang diajarkan.

Berbagai upaya untuk memperbaiki keterpurukan kondisi pendidikan di

Indonesia terus dilakukan. Kurikulum, manajemen, strategi pembelajaran,

sistematika pembelajaran maupun profesionalisme guru terus mengalami

(14)

2

perbaikan, namun masih perlu mendapatkan sentuhan inovasi yang dapat

mengakselarasi perubahan kondisi yang dimaksudkan.

Khusus pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di pendidikan dasar,

sejalan dengan tujuan pendidikan yang ada, berdasarkan Permendiknas No.22

tahun 2006 tentang Standar Isi, dijelaskan bahwa melalui mata pelajaran IPS,

peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang

demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

Selanjutnya dijelaskan bahwa mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut: 1).Mengenal konsep-konsep yang

berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, 2).Memiliki

kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,

memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial, 3).Memiliki

komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4).Memiliki

kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat

yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Umumnya, di pendidikan dasar saat ini pelajaran IPS seakan kehilangan

ruh-nya. Pelajaran IPS hanya sekedar diajarkan, tanpa memperhatikan tujuan mata

pelajaran tersebut, sehingga proses pembelajaran yang ada tidak mampu

mendorong peserta didik agar aktif mengembangkan potensi dirinya. Dalam teori

pendidikan digambarkan bahwa peserta didik dan masyarakat merupakan satu

kesatuan yang bulat dan utuh menyeluruh. Dalam kehidupan, mereka tidak

memisahkan suatu aspek kehidupan dari aspek kehidupan yang lain. Dalam kaitan

ini, ilmu-ilmu sosial tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut, karena selain sifat

(15)

3

juga tidak mampu menyajikan pelajaran IPS dalam bentuk yang praktis, mudah

dimengerti, dan dapat menjadi pengetahuan yang dapat menjadi pedoman bagi

peserta didik dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.

Salah satu tantangan mendasar dalam pengajaran IPS saat ini adalah

mencari strategi pembelajaran yang inovatif yang memungkinkan meningkatnya

mutu proses pembelajaran. Tak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut merupakan

hal yang sulit. Sedikit menyinggung tentang kelemahan para pendidik kita saat ini

yang umumnya masih kurang dalam inovasi pembelajaran, sehingga tidak mampu

menyelenggarakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi para

peserta didik. Keadaan ini salah satunya tidak terlepas dari kurang

dikembangkannya bahan ajar yang inovatif. Para pendidik pada umumnya hanya

menggunakan bahan ajar yang monoton, tinggal pakai, serta tidak perlu

bersusah-payah membuatnya. Bahan ajar yang sudah tersedia yang dipergunakan para

pendidik dalam mengajarkan mata pelajaran IPS tak jarang merupakan bahan ajar

yang sering diluar konteks kebutuhan pembelajaran. Pendidik sendiri bahkan

merasa sulit untuk menggunakannya dalam mengajar, apalagi bahan ajar yang

dipergunakan oleh pendidik yang berada di institusi pendidikan di daerah-daerah

tertentu yang letaknya jauh dari pusat pemerintahan (terpencil). Padahal telah

sama kita pahami bersama bahwa bahan ajar kontekstual adalah suatu keniscayaan

untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang efektif.

Fenomena seperti yang diutarakan di atas sesuai dengan yang penulis

amati selama berada di lingkungan Sekolah Dasar (SD) Negeri 117494 Tanjung

Sarang Elang, Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu. Penulis

(16)

4

untuk memenuhi kebutuhan akan bahan ajar IPS yang efektif dan sesuai dengan

tuntutan kurikulum. Sebagai contoh konkrit, ketika guru kelas 4 di SD tersebut di

atas hendak mengajarkan pokok bahasan Peninggalan Sejarah. Beliau

mengeluhkan bahwa materi ajar pada buku teks yang disediakan sekolah tidak

relevan dengan tuntutan kompetensi dasar yang hendak dicapai. Kompetensi dasar

dari pokok bahasan tersebut: Menghargai berbagai peninggalan sejarah di

lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dan menjaga kelestariannya,

namun materi ajar yang terdapat di dalam buku teks pelajaran yang digunakan di

kelas tak sedikitpun mengulas tentang peninggalan-peninggalan bersejarah di

lingkungan daerah tersebut (Kabupaten Labuhanbatu), sehingga tujuan dari

pengajaran pokok bahasan tersebut yang menghendaki siswa dapat menghargai

berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat dan menjaga kelestariannya

tidak dapat tercapai akibat tidak tersedianya bahan ajar yang sesuai (relevan)

dengan kebutuhan pembelajaran.

Pengajaran sejarah bertujuan agar siswa mampu mengembangkan

pemahaman tentang perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lalu hingga

masa kini sehingga siswa memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dan

cinta tanah air (Depdikbud, 1999:15). Mengingat pentingnya pengenalan sejarah

kepada peserta didik tersebut, maka dibutuhkan upaya-upaya dalam mewujudkan

hal tersebut, diantaranya dengan pengenalan Sejarah Nasional melalui

pembelajaran Sejarah Lokal yang dilakukan sejak dini terhadap peserta didik,

khususnya di Labuhanbatu. Pengenalan tersebut dapat melalui bahan bacaan

berupa bahan ajar yang tentunya diminati oleh peserta didik sekaligus mampu

(17)

5

terhadap upaya-upaya pelestarian peninggalan-peninggalan sejarah khususnya di

daerah tempat tinggal mereka.

Bahan ajar yang baik tentunya memperhatikan tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai yaitu merujuk pada SK/KD dan Indikator pembelajaran. Adapun

indikator pembelajaran yang dapat disusun sesuai dengan Kompetensi Dasar

Menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat

(kabupaten/kota, provinsi) dan menjaga kelestariannya, diantaranya adalah:

a).Mencatat peninggalan-peninggalan sejarah di Iingkungan setempat,

b).Mengumpulkan informasi tentang asal-usul nama suatu tempat dari berbagai

sumber, c).Mengelompokkan jenis-jenis dan ciri-ciri peninggalan bersejarah di

Iingkungan setempat, d).Menceritakan peninggalan bersejarah yang ada di

lingkungan setempat, e).Menjelaskan cara menjaga kelestarian peninggalan

sejarah, f).Membuat laporan hasil kunjungan ke tempat-tempat bersejarah di

Iingkungan setempat.

Namun yang terjadi, buku teks/ bahan ajar yang tersedia di

sekolah-sekolah di Labuhanbatu khususnya di SD Negeri 117494 Tanjung Sarang Elang

tidak memadai untuk dapat membantu peserta didik dalam mencapai kompetensi

dan tujuan pembelajaran tersebut.

Berikut ini adalah beberapa halaman (isi) buku teks yang dipergunakan

dalam pembelajaran IPS di Kelas IV SD Negeri 117494 Tanjung Sarang Elang

(18)

6

Gambar 1.1.

Halaman 94 Buku Teks Pelajaran IPS Kelas IV yang digunakan

Gambar 1.2.

(19)

7

Gambar 1.3.

Halaman 96 Buku Teks Pelajaran IPS Kelas IV yang digunakan

Gambar 1.4.

(20)

8

Sangat nyata terlihat bahwa tidak sedikitpun materi pelajaran yang tersaji

di dalam lembaran buku teks tersebut menjelaskan tentang

peninggalan-peninggalan sejarah yang terletak di daerah setempat (Kabupaten Labuhanbatu)

seperti yang dituntut dalam SK/KD Kurikulum. Materi pelajaran “Peninggalan

Sejarah” yang ada pada buku teks tersebut sepenuhnya berisi informasi yang sulit

untuk ditemui kebenarannya secara langsung oleh peserta didik karena materi

yang tersaji umumnya membicarakan hal-hal yang sifatnya jauh dari jangkauan

pemikiran dan fisik peserta didik. Akibatnya peserta didik hanya mengetahui

peninggalan-peninggalan sejarah yang berada di luar daerah tempat tinggalnya

dan akhirnya peserta didik bisa saja beranggapan bahwa di daerah tempat

tinggalnya tidak ada peninggalan-peninggalan sejarah yang patut untuk diketahui

dan dipelajari karena ketiadaan sumber informasi yang dapat memberikan

penjelasan yang baik tentang peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di daerah

tempat tinggal mereka.

Dampak dari penggunaan bahan ajar yang tidak tepat dalam pembelajaran

IPS Kelas IV di SD Negeri 117494 Tanjung Sarang Elang adalah seratus persen

siswa kelas IV TA. 2012/2013 di sekolah tersebut tidak mengenal sejarah daerah

dan peninggalan sejarah yang ada di daerah tempat tinggalnya, dan hal itu dapat

dilihat dari hasil test tertulis yang penulis lakukan pada siswa kelas IV di sekolah

tersebut berkaitan dengan Kompetensi Dasar : Menghargai berbagai peninggalan

sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dan menjaga

(21)

9

Gambar 1.5. Lembar Jawaban Siswa pada per test yang dilakukan

(22)

10

Gambar 1.7. Lembar Jawaban Siswa pada per test yang dilakukan

(23)

11

Tidak tersedianya bahan ajar yang relevan untuk digunakan dalam

mengajarkan Sejarah Lokal pada pelajaran IPS SD di lingkungan setempat

mendorong penulis untuk menyusun suatu bahan ajar yang kreatif, praktis dan

relevan dengan pembelajaran yang diselenggarakan. Hal tersebut dimaksudkan

untuk memberikan penyajian pengajaran IPS ke dalam suasana belajar yang lebih

bermakna, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran

IPS itu sendiri dan tercapainya tujuan pendidikan secara umum.

1.2. Identifikasi Masalah

Permasalahan ketidakmampuan pendidik untuk menyediakan bahan ajar

yang kreatif, praktis dan relevan dengan pembelajaran merupakan salah satu

permasalahan pokok yang menghambat keberhasilan dalam proses pendidikan dan

hal tersebut terjadi di SD Negeri 117494 Tanjung Sarang Elang, Kecamatan Panai

Hulu, Kabupaten Labuhanbatu. Tujuan pembelajaran IPS yang semestinya

mampu mengenalkan konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya kepada peserta didik tidak dapat dicapai dengan

maksimal dikarenakan keterbatasan pendidik dalam menyediakan bahan ajar yang

sesuai dengan kebutuhan siswa dan tuntutan kurikulum. Akibatnya, penguasaan

siswa terhadap materi pelajaran menjadi lemah dan membuat siswa tidak memiliki

kemampuan untuk mengaplikasikan apa yang semestinya dia peroleh tersebut di

lingkungan kehidupannya.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah terlebih dahulu diuraikan,

permasalahan yang teridentifikasi dialami oleh siswa, guru maupun faktor

pendukung keberhasilan pembelajaran pada mata pelajaran IPS di kelas IV SDN

(24)

12

1. Diperlukan pengembangan bahan ajar untuk memenuhi kebutuhan

pembelajaran yang selama ini konten/isi buku ajar yang dipergunakan guru

dalam mengajarkan mata pelajaran IPS tidak sesuai dengan konteks lokal

yang dituntut di dalam SK/KD Kurikulum.

2. Untuk sementara waktu guru perlu dibantu dalam penyediaan bahan ajar IPS

SD Kelas IV yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum hingga guru yang

bersangkutan mampu mengembangkan sendiri bahan ajar yang dibutuhkan

dalam kegiatan pembelajaran.

1.3. Pembatasan Masalah

Untuk lebih fokus pada masalah yang diteliti, maka dari beberapa masalah

yang diidentifikasi, diperlukan pembatasan-pembatasan. Dalam penelitian ini,

masalah dibatasi hanya pada buku teks pelajaran yang digunakan guru di SD

Negeri 117494 Tanjung Sarang Elang dalam mengajarkan pokok bahasan

Peninggalan Sejarah pada mata pelajaran IPS dengan SK/KD: Menghargai

berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi)

dan menjaga kelestariannya.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah prototype bahan ajar IPS SD kelas IV yang dikembangkan sesuai

dengan konteks lokal di Labuhanbatu dan SK/KD yang dituntut oleh

Kurikulum?

2. Bagaimana produk yang dikembangkan memenuhi persyaratan validitas

sebagai prototype bahan ajar IPS SD kelas IV pokok bahasan Peninggalan

(25)

13

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Menelaah kesesuaian isi buku teks pelajaran IPS SD kelas IV yang beredar di

Kabupaten Labuhanbatu dengan tuntutan SK/KD Kurikulum.

2. Menghasilkan prototype bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan SK/KD

Kurikulum dan dapat memenuhi kebutuhan para pendidik dalam mengajarkan

pokok bahasan Peninggalan Sejarah pada pelajaran IPS SD Kelas IV di

Kabupaten Labuhanbatu.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat dan konstribusi

bagi perkembangan dan peningkatan mutu pendidikan, terutama pada tingkat

pendidikan sekolah dasar, yaitu:

1. Secara praktis diharapkan: (a) dapat membantu para guru sekolah dasar di

Kabupaten Labuhanbatu dalam penyediaan bahan ajar yang sesuai dengan

kebutuhan dalam mengajarkan pokok bahasan Peninggalan Sejarah pada mata

pelajaran IPS SD kelas IV untuk tahun pelajaran 2013/2014, (b) memudahkan

para siswa sekolah dasar di Kabupaten Labuhanbatu dalam mempelajari

sejarah dan peninggalan-peninggalan bersejarah yang terdapat di daerahnya.

2. Secara teoritis diharapkan: (a) dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan

bagi para pembaca bahan ajar yang dihasilkan dari penelitian ini, (b) dapat

meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa di

Labuhanbatu dalam mempelajari sejarah dan peninggalan-peninggalan

(26)

14

spirit para guru dan siswa di Kabupaten Labuhanbatu dalam menghargai dan

(27)

87

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV, dapat peneliti

rumuskan suatu kesimpulan dan saran yang berkenaan dengan pengembangan

produk bahan ajar dalam penelitian ini.

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil kajian terhadap hasil

penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, antara lain:

o Bahwa buku teks pelajaran IPS kelas IV yang dipergunakan selama ini tidak

dapat memenuhi kebutuhan siswa di Kabupaten Labuhanbatu khususnya di

SDN 117494 Tanjung Sarang Elang dalam mempelajari materi pelajaran

pokok bahasan: “Peninggalan Sejarah”. Hal tersebut didasarkan pada

kenyataan bahwa kajian materi pelajaran dalam buku teks tersebut tidak ada

yang menguraikan tentang peninggalan-peninggalan sejarah yang terdapat di

Kabupaten Labuhanbatu yang notabene adalah daerah tempat buku teks

tersebut digunakan.

o Bahwa bahan ajar yang dihasilkan dari penelitian ini telah memenuhi

komponen sebagai bahan ajar yang baik dan layak untuk digunakan dalam

kegiatan pembelajaran pada pelajaran IPS SD kelas IV pokok bahasan:

“Peninggalan Sejarah”. Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan hasil

analisis terhadap skor penilaian yang diberikan oleh para ahli yang terdiri dari

Ahli Isi Mata Pelajaran IPS (80% = baik), Ahli Disain Pembelajaran (80% =

baik), dan Ahli Bahasa (80% = baik).

(28)

88

o Tujuan penelitian ini tercapai. Hal tersebut dibuktikan dengan dihasilkannya

produk berupa bahan ajar IPS berbasis lokal dari penelitian ini. Produk

tersebut telah memenuhi komponen sebagai bahan ajar yang baik, dan secara

spesifik dikembangkan untuk mempelajari Peninggalan Sejarah yang terdapat

di Kabupaten Labuhanbatu.

B. Saran

1. Ada beberapa saran catatan yang diberikan oleh para ahli yang melakukan

validasi terhadap bahan ajar yang peneliti kembangkan, bahwa meskipun

secara umum bahan ajar yang dihasilkan dari penelitian ini sudah layak

digunakan namun masih terdapat beberapa kelemahan yang perlu

disempurnakan pada bahan ajar tersebut. Untuk itu peneliti menyarankan

agar pengguna bahan ajar ini nantinya melakukan adaptasi terlebih dahulu

sebelum memanfaatkan bahan ajar yang di hasilkan dari penelitian ini.

2. Produk-produk penelitian yang memiliki nilai edukasi seperti bahan ajar

IPS yang peneliti kembangkan dalam penelitian ini mestinya dideseminasi

agar dapat dipergunakan oleh para siswa di Sekolah-sekolah Dasar lain

yang berada di daerah Kabupaten Labuhanbatu untuk mempelajari dan

mengenal tentang peninggalan-peninggalan sejarah di daerah tempat

tinggal mereka, sama halnya seperti yang diperoleh oleh para siswa yang

berada di sekolah yang menjadi lokasi penelitian ini. Sehingga siswa-siswi

Sekolah Dasar di Kabupaten Labuhanbatu menjadi dekat dan mencintai

(29)

89

3. Pendekatan apapun yang digunakan dalam pengembangan bahan ajar,

hendaknya pengembang mengikuti langkah-langkah pengembangan secara

cermat dan konsisten. Sehingga dapat menghasilkan produk penelitian

yang dapat memudahkan siswa dalam belajar agar pembelajaran yang

(30)

90

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Sanusi, Dt. (1971). Studi Sosial di Indonesia. Bandung: IKIP.

Ardhana, W. 1987. Bacaan pilihan dalam metode penelitian pendidikan. Jakarta: PPLPTK. Ditjen. Dikti. Depdikbud.

Arsyad, Azhar Prof. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Belawati, Tian. 2003. Materi Pokok Pengembangan Bahan Ajar Edisi ke Satu. Jakarta: Universitas Terbuka.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2006. Jakarta: Ditjen Didasmen.

Depdiknas. 2007. Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat

Kurikulum.

Hamalik, Oemar. 2009. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hasan, Hamid. 1996. Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta: Depdiknas.

Hergenhahn, B.R. & Olson, M.H. 2008. Theories of Learning. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Hidayati, M. (2004). Bahan Ajar Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah

Dasar, FKIP Universitas Negeri Jogyakarta.

http://ainacivicseducation.wordpress.com. Meningkatkan motivasi belajar IPS pada materi koperasi melalui model pembelajaran resource based learning. Di download tanggal 3 Agustus 2012.

Munandar, S.C.U. 1999. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: PT. Grasindo.

Muslich, Masnur. 2010. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan): Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Nana Supriatna. 2007. Pembelajaran Sejarah dalam KTSP. Makalah disampaikan dalam semiloka guru-guru Sejarah MGMP Sejarah Kota Bandung tanggal 5 April 2007.

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press.

60

(31)

91

Sugiyono. 2007. Pengantar Penelitian Pengembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sutiah. 2008. Pengembangan Model Bahan Ajar Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Pendidikan Karakter dengan Pendekatan Kontekstual di SMA Kelas X Kota Malang. Disertasi. Program Studi Teknologi Pembelajaran. PPs UM Malang.

Taneo, S. (2005). Pengertian dan Hakikat IPS dalam Program Pendidikan. FKIP Undana–Kupang.

Gambar

Gambar 1.1.
Gambar 1.3.
Gambar 1.5. Lembar Jawaban Siswa pada per test yang dilakukan
Gambar 1.7. Lembar Jawaban Siswa pada per test yang dilakukan

Referensi

Dokumen terkait

54 Tahun 2012 / PERPRES Nomor 70 Tahun 2012, bagi peseila pelelangan yang belkeberahn dengan hasil pelelangan dibedkan kesempabn untuk menyampaikan sanggahan (bila

- Dalam Peraturan Menteri ini diatur tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Semen secara wajib, dengan menetapkan batasan-batasan istilah yang digunakan

Wang et al (2013) pemilihan fungsi keanggotaan merupakan kunci utama pada logika fuzzy karena disain fungsi keanggotaan sangat mempengaruhi ketepatan dan kualitas keputusan

Penelitian ini merupakan penelitian normatif, dan bersifat deskriptif analitis yang memaparkan sekaligus menganalisis suatu fenomena yang berhubungan dengan dokumen elektronik

[r]

[r]

[r]

Pada hari ini, senin tanggal sepuluh bulan september tahun dua ribu dua belas, Pokja Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Unit Layanan Pengadaan pada Pemerintah Kabupaten Mandailing