TESIS
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN
INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP
'P,
HASIL BELAJAR MA TEMA TIKA
~
c.b
~ Disusun dan di.Yuk:an oleh :
t-AKSANA KE'FAREN
NIM. 045020307
pada Tanggal 13 Juli 2006 dan Dinyatakan Telah Memenuhi -
f
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan _ Pro~ Studi Teknologij>endidikan _Ketua Program Studi Teknologi endidikan
Prof. Dr. Harun Sitompul. M.Pd NIP. 131570453
Menyetujui
Tim
PembimbingMedan, Juli 2006
Dr. Abdul Hamid K. M.Pd
NIP. 130935475
NO.
l.
2.
({
3.
4.
5.
PERSETUJUAN DEW AN PENGUTI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
Dr. Abdul Hamid
K
M.Pd
/
~P.
130935475
f~~(Sekrernris) '
} ) ( (
\1((
\)
~~~
:_ ~
L
Prof. Dr. Yunnaini M, M.A
NIP. 130439547
(Anggota)
'ff
•
•...
: A ~' _,.- :<
Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd
cJ,
~
NIP. 131570453 --
- - ... .
~~... ..
(Anggota)
r "...
~c~
;;?CI-s
to' "SI, to'
-.11:
~ Q;'Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd
~P.
131570419
('Anggota)
illtJIE." ' ' . . . .
--KATAPENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan yang penuh kasih
dan rahmat. Semua karena anugerah dan karunia-Nya penulis
dapat
menyelesaikantesis ini. Tesis
ini
dimaksudkan untuk memenuhi sebahagian persyaratan memperolehgelar Mas_!er Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan. Program Pascascujana
Universitas Negeri Medan, dengan judul: Pengarub Strategi Pembelajaran dan
Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak yang disebabkan karena kurangnya ilmu. pengetahuan, waktu, dan
dana yang penulis miliki. Oleb karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. dan Bapak Dr. Abdul Hamid, M.Pd. selaku
dosen pembimbing yang dengan sabar memberi arahan, bimbingan, dan motivasi
serta meluangkan waktunya kepada penulis sejak awal kuliah hingga penyelesaian
tesis ini. Kepada lcetiga narasumher: Ibunda Prof Dr. Yurmaini M .• M.A. Prof. Dr.
Harun Sitompul, M.Pd., dan Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd. telah memberikan
masukan dan koreksi untuk perbaikan tesis ini, serta selurub bapak. dan ibu dosen
dengan tulus ikhlas telah memberikan ilmu kepada penulis selama penulis menempuh
pendidikan di Program Pascasarjana Unimed. Pada kesempatan ini juga penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
I~ Pertama: Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur Program Pascasarjana
Universitas Nege'ri Medan, para Asisten Direktur, Ketua, dan Sekretaris Program
Universitas Negeri Medan yang banyak memberikan bantuan untuk kelancaran studi
dan penyelesaian tesis ini.
Kedua: Bupati Karo, Sekda Karo, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Karo
dan Kepala Dinas Pendidikan Nasional Karo serta seluruh
staf
pegawai yang telahmemberikan izin belajar dan bantuan dana
kepada
penulis, IbuKite
Br. Ointing S.Pdsebagai kepala SD NO. 040461 Berastagi dan Ibu Kristina br Ginting S.Pd. selaku
kepala SD NO. 047160 Berastagi yang telah memberi izin kepada penulis untuk
mel an penelitian pada sckolah yang dipimpinnya, scrta siswa kelas VI SD NO.
040461 dan SD NO. 047160 Berastagi Tahun Pelajaran 2005/2006 yang menjadi
populasi dan sampel penelitian
ini.
l
f:
Ketiga: Kepada lbunda R Br. Sembiring dan R. Br. Ointing (Alm) atassegenap perhatian dan didikan, dan bimbingan dari kecil hingga
kini,
serta doa-doayang sen.antiasa menyertai f>erjalanan hidup penUlls, serta kepada abang, kakak dan
adik yang telah banyak memberik.an dukungan secara moril dan materiaL ~ \
~ Keempat: Secara khusus kepada Istri tercinta Samari11 Br. Sembiring, SH,
dengan pengorbanan dan dukungan sepenuhnya s~rta pengertiannya yang tak terukur,
sehingga penulis dapat mengikuti studi dengan lancar dan menyelesaikan tesis ini dan
ketiga ananda Juan Fatur Ketaren, Brian Maxwell dan Putri Dea Betrix sebagai
pemacu penulis untuk menyelesaikan studi ini. 0 /
-Kelima: Rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Program Studi Teknologi
Pendidikan UNIMED angkatan VII kelas eksekutif, khususnya Jonrit Wantoni
Surbakti, Kenan Ointing, dan Josep Tarigan yang telah bersama-sama saling asuh,
asih dan asah serta berbagi suka dan duka selama .perkuliahan dimulai ~ hingga lulus,
serta Drs. Saut Marasi Manihuruk yang banyak membantu penulis menafsirkan buku
berbahasa asing dan Evi Susilawati, M.Pd. alumni Pascasarjana Program Studi
Teknologi Pendidikan UNIMED yang telah sukarela membantu penulis
menyelesaikan tesis ini
dan rekan Guru Berprestasi Swnatera Utara
yangtelah
memberi dukungan positif dalam penyelesaian studi ini. ) ~ ~ ; /
Hendak.nya semua kebaikan dan bantuan_ yang diberikan kepada penulis
menjadi amal kebajikan. Akhlmya, penulis mengakui bahwa tulisan ini masih jauh
berpikir bagi yang membacanya, dan juga bagi dunia pendidikan. ...,() /
Medan, Juli 2006
DAFfARISI
Halaman
ABSTARCT ...
iABSTARK...
iiKA TA PENGANT AR ... ·... ... iii
DAFTAR 181...
viDAFTAR TABEL... IX DAFTAR
GAMBAR...
xiDAFTAR LAMPIRAN.. .. . .. .. . .. .. . .. . . .. . . .. . .. . .. .. . .. . . .. . . .. xii
...
-
--BAB ,....-I .._ PENDAHULUAN ~s NEe A. Latar Belakang Masalah... ... ~ 1C. Pembatasan Masalah... 7
D. Perumus@_Masalah ... ..!c • .!.' ""'"""''''''""' ~ · 8 E. Tujuan Penelitian ... . F. Manfaat Penelitian ... . KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoretis ... . ...
-~
1. Hakikat Bela jar dan Hasil Bela jar Matematika ... 9 9 11 11 2. Hakikat Strategi Pembelajaran . .. . .. .. . .. . .. .. .. .. .. .. 19a. Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya... 22
b. Strategi Pembelajaran Ekspositori ... ::-:.. 25
~S EC 3. Interaksi Sosial.. ... :... 28
B. Penelitian Yang Relevan ... .. ... 34
C. Kerangka Berpikir... 35
1. Perbe_daan Hasil belajar Si s.Fa yang Diajar __ dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya dan Strategi Pembelajaran Ekspositori.. ... .. . .. . . .. .. .. .. 35
2. Pengaruh Interaksi Sosial Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika... 38
3. Interaksi Strategi Pembelajaran dan Interaksi Sosial Terhadap Hasil belajar Matematika... 41
BAB III
BAB IV
D. Hipotesis Penelitian... .. .. . .. .. ... .. .. . .. .... 43
METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian... 45
B. Metode dan Rancangan Penelitian. .. . .. ... . . . .. 45
C. Populasi
dan
Sampel Penelitian... .. . .. .. 46D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... _ 47 1. Variaoel Penelitian ... ~ ... -:7 47 2. Defenisi Operasional V ariabel Penelitian... . . 4 7 F. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuaan... .. ... . .... 51
G. Teknik. dan lnstrumen Penelitian Data... 53
H. Teknik Analisis Data... 62
I. Hipotesi Statistik .... "'! ... .... ... .. ... .. ... .. ... ... .. • • ... 63
""
> BASIL DAN PEMBAHASAN~;
A. Deskripsi Data ... :: ... -:.:: 641. Skor Hasil Belaj ar Matematika Siswa yang Diaj ar dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya... 64
2. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori.. ... 65
3. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang -Memiliki Interaksi Sosial Koperatif. .. . .. .. .. .. . .. .. 67
4. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Memiliki lnteraksi Sosial Kompetitif... .. . .. . .. .. .. 68
5. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar 1 dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya dan Memiliki Interaksi Sosial Koperatif ... :-: :-=-.. 70
6. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar • dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya dan 0 I Memiliki Interaksi So sial Kompetitif... . . . 71
7. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar /
BAB V
11-s ~'~~Ec
~ 11)
""
> %. ?8. Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar
dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori dan
Memiliki Interaksi Sosial Kompetitif... 74
B.
Pengujian PersyaratanAnalisis...
76
1. Pengujian Nonnalitas Data...
76
2. Uji Homogenitas Varians... 78
C. Pengujian Hipotesis... 79
1. Perbedaan Hasil belajar Siswa yang Diajar c / dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya dan Strategi Pembelajaran EkSpositori ... :":".. 80
c 2. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Interaksi Sosial Koperatif dan Kompetitif.. . . .. 80
3. Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Interaksi Sosial Terhadap Hasil Belajar Matematika... 81
D. Diskusi Hasil Penelitian ... ~ ... .-:-.... 86
1. Perbedaan Hasil belajar
Siswa
yang Diajarkan 4$1_, dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya dan Strategi Pembelajaran Ekspositori... 862. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Memiliki lnteraksi Sosial Koperatif dan Kompetitif... . . .. 88
3. Interaksi
antara
Strategi Pembelajaran dan InteraksiSosial Terhadap
Hasil
Belajar Matematika ... .E. Keterbatasan Penelitian ... .
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
--A. Simpulan ... ..
B.
Implikasi. ... .. ... .C. Saran ... .
90
92
94
95
102
~
'·
"'
/'·
"'DAFTAR PUST AKA ... 7 .-:: ... 7 .-:: ... 7 .7: . 104
109 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... ... .
DAFTAR TABEL
NO.TABEL -:-..,.. NAMA TABEL .__ ---. HALAMAN
2.1 Perbedaan Strategi Pembelajaran Tutor dengan Ekspositori 38
3.1
Rancangan Penelitian
453.2
Komposisi Anggota Sampel atau Subyek Penelitian MenuruL46
~~--~a,~.-- -~t.
~ ~";; ~
..
f . tn IJJ
Jenis Perlakuan
3.3
Pelaksanaan PerlakuaniJ\~
533.4 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Matematika c:~ / " . (J 55
-
--3.5 K.isi-Kisi Instrumen lnteraksi Sosial Siswa 57
4.1 Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika
64
Siswa Kelas Tutor Sebaya /
J
}4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matemat:iKa
{$
Siswa Kelas Ekspositori ~ \ {f'
4.3 Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika 67
Siswa yang Memiliki Interaksi Sosial Koperatif •
4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Matematika
69
l~
Siswa yang Memiliki Interaksi Sosial Kompetitif4.5 Daftar Distribusi Frek:uensi Skor Hasil Belajar Matematika 70
Siswa Kelas Tutor Sebaya yang Memiliki Interaksi Sosial
Koperatif tn\/IJJ
Siswa Kelas Tutor Sebaya yang Memiliki Interaksi Sosial
Kompetitif
4.7
Daftar Distribusi Frekuensi
SkorHasil
BelajarMatematika
73
Siswa Kelas Ekspositori yang Memiliki .. Interaksi Sosial
Koperatif
4.8
Daftar DistribusiFrekuensi
Skor Hasil Belajar Matematika 75Siswa Kelas Ekspositori yang Merniliki lnteraksi Sosial
4.9
Rangkuman
Deskripsi DataPenelitian
764.10 Rangkurnan Hasil
Perrufimgan
Uji KenormaJ.an 774.U
Rangkuman
Pengujian Homogenitas Varians
Sam.pel dengan79
\;
Uji Bartlett:;
4.12 H~ il
Perhitungan
A!:J.h
VA 2 Jalur
79
4.13 Rangkuman Hasil Uji Scheffe
82
DAFTAR GAMBAR
NO.Gambar Nama Gambar Halaman
2.1 Model Srategi Pembelajaran Tutor Sebaya 24
2.2 Model Srategi Pembelajaran Ekspositori 28
4.1 Histogram Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Tutor 65
Sebaya
4.2 Histograttt Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 66
li.
Ekspositori :J\~:)\~
4.3 Histogram Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang
68
A
Memiliki lnteraksi Sosial Koperatif G~ '9,. ~A,.4.4 Histogram Skor Hasil Belajar Matematika Siswa yang
69
Memiliki
Interaksi Sosial Kompetitif 0 / n /4.5 Histogram Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Tutor 71
{ ~ Sebaya yang Memiliki Interaksi Sosial Koperatif r~ ""
~1
4.6
Histo~am Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Tutor 72Sebaya yang Memiliki Interaksi Sosial Kompetitif
--4.7 Histogram Skor Hasil Bela jar Matematika Siswa Kelas 74
li
Ekspositori yang Memiliki Interaksi Sosial Koperatif:J
4 .8 Histogram Skor Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 75
--Ekspositori yang Memilik:i lnteraksi Sosial Kompetitif ~s Nl G~
4.9
Gra:fik Estimasi Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan 85DAFTAR LAMPIRAN
NO.LAMPIRAN NAMA LAMPIRAN
__..- HALAMAN
1 Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika
1
1092.a Tabel Jawaban Siswa (Uji Coba Instrumen Tes Hasil 122
2.b
~
Belajar Matematika)~
~
~
...
"
'
Tabel Jawaban Siswa (Uji Coba Instrumen Tes Basil
Belajar Matemati.kn) Kelompok Atas dan Bawah
3 CJ Rangkuman Analisis Tingkat Kesukaran dan Daya
...___
--
-
~M
Pembeda~
Ne0~
NE~
/i""'
4.a Rangk.uman Analisis Validitas Item Tes ~\I~
4.b ' Tabel Jawaban Siswa (Uji Coba Instrumen Tes Hasil
1Nt
:;:::::- Belajar Matemati.Ka yang Valid) ,...
123
~I
124
125
127
5 Angket Interaksi Sosial ./ ~~ ~'cl~ 128
6 Tabel Jawaban Siswa (Uji Coba Instrumen Angket 132
~~-
Interaksi Sosial) _;,r
~~~/("
~
....
:_~ ~:..r
-
/7.a .~ Rangkwnan Analisis Validitas Item Angket tr;-~
...
133
7.b Perubahan Nomor Item Angket Yang Valid II:! 137
7.c Tabel Jawaban Siswa (Uji Coba Instrumen Angk.et 139
--6-
Interaksi So sial yang Valid)8 •. Perhitungan Basil Uji Coba lnstrumen Tes
Hasil
Belajar 140 [image:13.612.63.551.96.673.2]9.a Rencana Pembelajaran Strategi Pembelajaran Tutor
Sebaya
9.b
Rencana Pembelajaran
StrategiPembelajaran
EkspositorilO.a Data Interaksi Sosial Kelas Strategi Pembelajaran Tutor
Sebaya c11>
lO.b Data Interaksi Sosial Kelas Strategi Pembelajaran
"'
.___...
--~ Ekspositori ..-..._
. 1\j r:" ="--.
IO.c
Data lnduk Penelitian
11
Distribusi Frekuensi Data
Penelitian12 Perhitungan
Statistik Dasar
13 Perhitungan Uji Nonnalitas Data dengan Uji Liliefors
14
PerhitunganUji
Homogenitas V arians15 I Pengujian Hipotesis
-16
s
Uji
Lanjutan Scheffe17.a Izin Melakukan Penelitian >
17.b Surat Keterangan
Pelaksanaan Penelitian
/18. Riwayat Hidup ---...
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Mualah
~
I
MILIK PERPUST
AKAA~
t~
I
UNIMEO
1l
~ Matematika sebagai suatu "ilmu" memiliki obyek dasaryang
berupa fakta,konsep, operasi dan prinsip. Dari. obyek dasar itu berkembang menjadi obyek-obyek
lai~ misalnya pola-pola, struktur-struktur dalam matematika. Matematika sekolah
adalah bagian unsur dari matematika yang dipilih antara lain dengan pertimbangan
atau berorientasi pada kependidikan. Dengan demik.ian
dalam
pembelajaranmatematika perlu diusahakan sesuai dengan perkembangan kognitif siswa,
mengkonkretkan obyek matematika yang abstrak menjadi
mudah
dipahami olehsiswa. Sejalan dengan tujuan yang termuat dalam garis besar program pengajaran
(GBPP) matematika,
pada
dasarnya pembelajaran matematika bertujuan untukmenata nalar, membentuk sikap siswa, dan menumbuhkan kemampuan
menggunakan/menerapkan matematika. Hal ini berarti bahwa dalam proses
pembelajaran tidaklah cukup hila hanya memberi tekanan pada terampil menghitung
dan dapat menyelesaikan soal. Perhatian secara khusus juga hams diberikan
bagaimana nalar dan sikap siswa dapat terbentuk:. Nalar yang tertata, sikap yang telah
terbentuk dan kemampuan menerapkan matematika akan merupakan penopang
penting terbentuknya kemampuan siswa untuk memecahkan masalah ~g muilgkin
dihadapinya kelak.
( ~ Pembelajaran matematika di sekolah dimulai secara formal sejak
anak
dudukdi bangku Sekolah Dasar. Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan .
2
bemalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen, sebagai alat
pemecah masalah pola pikir dan model rnatematika serta sebagai alat kornunikasi
melalui simbol, tabel, grafik, diagram dalam menjelaskan gagasan. Kualitas
pengajaraan matematika saat ini sangat sering disoroti masyarakat karena rata-rata
hasil bela jar matematika jauh lebih rendah dibandingkan bidang studi lain. Berbagai
komentar dilontarkan berkaitan dengan hal tersebut. Seperti yang- dikemukakan
Ahmad (2002) yang dilansir oleh media masa menyatakan kekhwatirannya dengan
kundisi, bahwa kernampuan berhitung murid SD menurun: ... k:ini kita temukan
rendahnya penguasaan berhitung pada murid SD bahkan hitungan sederhana yang
digunakan sehari-hari, umpamanya perkalian, ukuran, pecahan bahkan penambahan
dan pengurangan sederhana baru dapat dijawab hila mengunakan kalkulator".
Selain itu Kepala SMK Negeri 3 Palangkarya, Sukmawijaya (2004)
mengatak:an .. jika mengacu basil UAN dalam Tah.un Pelajaran 2002/2003 maka
Tahun Pelajaran 2003/2004 diperkirakan 30-40 % siswanya tidak lulus, penyebabnya
terutama dari nilai matematika yang rendah. Staf Pengajar FMIPA UNJ, Santoso
(2002) fi!.eggatakan bahwa: _: · ~ anyak orang tul!_ ~ murid meng ~ ~ sulitnya
pelajaran matematika, penyebabnyajustru lebih dikarenakan siswa kurang memahami
konsep dasar pelajaran matematika".
Kelompok kerja guru (KKG) yang mana sebahagian guru-guru yang
tergabung
di
dalamyaadalah
guru SD yang ada eli kelurahan Gundaling I Berastagimengeluhkan sulitnya meningkatkan hasil belajar rnatematika, dimana rata-rata basil
3
pe1ajaran yang lain. Suasana pembelajaran matematika telihat kurang semangat hanya
sebahagian kecil saja siswa yang bergairah dalam belajar. Banyak pekerjaan rumah
yang tidak dikerjakan dan
basil
pekerjaan siswa terkesan seadanyadan
kurangmerespon apa yang disarankan guru untuk memperbaikinya. Pemahaman siswa
terhadap konsep yang sedang diaj arkan sangat dangkal dan konsep yang dibutuhkan
sebagai prasyarat untuk memp.s:lajari konsep baru terkadang tidak
dimilildnya
I
Kurangnya pemahaman peserta didik terhadap konsep matematika, berkaitanerat
bervariasi dan efektif dalam menyampaikan suatu materi. Hal ini sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Suryadi (2002) bahwa "Gunilah yang paling memahami mengapa
prestasi belajar murid·murid menurun dan metode mengajar apakah yang paling
efektif digunak:an dalam penyampaian suatu materi". Demikian juga Syah (2000)
menyatakan untuk mencapai- hasil belajar yang- ideal, kemampuan- para pendidik.
teristimewa guru dalam membimbing belajar murid-muridnya amat dituntut, jika guru
dalrun keadrum siap dan memiliki profesional dalam melaksanakan kewajibannya,
harapan terciptanya smnber daya manusia yang berkualitas akan tercapai. /
.1
Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran matematika, diperlukan suatustrategi, yaitu strategi yang dapat mengaktifkan siswa untuk belajar. Pada dasarnya
strategi terse but bertumpu pada dua hal yaitu; (1) Optimalisasi interaksi antar semua
elemen pembelajaran (guru, s iswa, media, saranadan prasaranal.), ( 2) Optimalisasi
keikutsertaan seluruh sense siswa (panca
indra,
nalar, rasa, karsa). Optimalisasi yang4
tepat. Kreativitas guru tetap diperlukan untuk memilih metode yang sekiranya cocok
dengan bahan kajian dan kondisi yang dihadapinya Kebanyakan guru mengajar
selalu dengan satu metode saja, kurang bervariasi. Sebagaimana yang diungkapkan
oleh Suyono ( dalam Annanto, 2001 ), hasil penelitian beberapa pakar pendidikan
matematika menunjukan bahwa guru tidak mampu menggUnak:an berbagai variasi
model belajar, dengan merubalt metode yang terlanjur dianggap 'benar dan efektif',
tidak memperhatikan perlunya pengembangan pola pikir logis, kritis dan kreatif
i;;.
I
Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan memotivasi siswa dapat
menjadi daya tarik bagi siswa dalam mempelajari matematika, "... kekurangan atau
ketiadaan memotivasi menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam belajar,
pada akhirnya mempengaruhi prestasi belajar siswa". c
j
Pada pembelajaran matematika pemahaman peserta didik terhadap konsep
matematika akan berkembang apabila ikut serta dalam aktivitas matematika seperti
mencoba membuat pengertian dari penjelasan yang mereka lihat atau dengar dari
yang lain. Seperti pepatah Cina yang dikemukakan Hainstock (I 999: 29) bahwa, aku
--
--
--
--dengar dan aku lupa, aku lihat dan aku ingat, aku lakukan aku mengerti, yang
maknanya bahwa pelajaran yang diterima hanya didengar saja tan.pa berbuat akan
mudah untuk dilupakan tetapi jika siswa dilibatkan untuk mengerjakan, memecahkan
dan menarik kesimpulan maka siswa tersebut akan lebih mengerti dan paham.
{ $
Pembelajaran secara formal berlangsung di sekol~ salah satu diantaranya5
berinteraksi dengan sesarna siswa yang lain. Sekolah merupakan suatu penghubung
yang penting untuk terjadinya keterlibatan dan sosialisasi bagi anak. usia sekolah. Hal
ini sesuai dengan pendapat Hurlock (1978) tentang lingkWlgan sosial anak,
Bersekolah berarti anak mulai bersosialisasi dengan teman sebaya, di sekolah anak
berteman dengan teman sebaya. Masuknya anak ke sekolah merupakan
hal
yangpenting, karena anak-anak menjadi semakin ~rikat dengan kebi'!_U£811 sosialnya.
Siswa dalam berinteraksi dengan sesamanya memiliki kencendrungan yang
berbeda-cendrung dengan persaingan, sebahagian yang lain memiliki kecendrungan bekerja
-sarna. Pada usia ini siswa
akan
lebih tertarik bergaul dengan ternan sebaya, siswacendrung ingin berbagi, baik pengalaman (bercerita) maupWl berupa benda. Hal ini
sejalan dengan pendapat Maier (1965) tentang minat sosial anak. Anak: pada m.asa
usia sekolah (7-12 tahWl) memusatkan perbatianya untuk berhubungan dan
berkomunikasi dengan ternan sebaya Anak belajar untuk memberi dan menerima di
antara teman~temanya. dan keinginan berpartisipasi dalam kegiatan kelompok
menjadi besar. Kecendrungan siswa berinterak.si sosial dengan siswa lain dan warga
sekolah lain mempengaruhi bagaimana siswa menempatkan diri di sekolah (Ahmadi,
1991 ). Kecendrungan siswa berinteraksi dengan sesamanya akan terlihat pada saat
siswa bergaul dengan orang lain. Diterima atau ditolak oleh sesamanya sangat
penting bagi siswa, karena siswa yang diterima oleh sesamanya terlibat lebih ceria
dan semangat
dalam
melaksanakan aktivitasnya sebagai siswa di sekolah. Siswa yang6
dan kurang bersemangat dalam belajar. Dengan dikenalinya kecendrungan interaksi
sosial siswa sejak dini,
guru
dapat menyesuaikan strategi pembelajaran yangtepat
bagi siswa tersebut Sehingga walaupun kecendrungan siswa berinteraksi sosial
berbeda tetapi basil belajar mereka diupayakan tidakjauh berbedalhampir
sama.
\ ; Kemampua.n siswa bersosialisasi dan berkomunikasi dapat dimanfaatkan
untuk menciptakan keterlibatan.siswa dalam belajar. Melibatkan siswa pada proses
pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai
cara.
Kemampuan guru dalammengelola kelas dan mendesain strategi yang tepat memungkinkan siswa terlibat
secara aktif, baik fisik, mental dan sosial. Salah satu usaha melibatkan siswa, di
antaranya dengan starategi pembelajaran 'tutor sebaya'. 4 s NEe~ ....
f
~ Pada strategi pembelajaran tutor sebayaini
siswa yang lebih cepat belajardapat dijadikan tutor bagi teman-temanya. Dengan tutor sebaya ini kedua belah pihak:
diharapkmC dapat meraih keuntungan. Kemampuan guru melibatkaif siswa (tutor
sebaya) ini tentunya memerlilkan kecakapan khusus agar hasilnya maksimal.
\~
~I
~
B. ldentiflkasi Masalah.
1.
Berdasarkan latar belakang masalah yang berkaitan dengan pembelajaranmatematika, yang memiliki sifat yang sangat kompleks
karena
melibatkan aspekpedagogis, psikologis, dan didaktis secara bersamaan. Aspek pedagogis menunjukkan
pada kenyataan bahwa pembelajaran berlangsung dalam satu lingkungan pendidikan,
karena itu guru harus mendampingi peserta didik menuju kesuksesan belajar atau
7
kenyataan bahwa peserta didik pada umunya memiliki taraf perkembangan yang
berbeda, yang menuntut materi yang berbeda pula. Aspek didaktis menunjuk.kan pada
pengaturan belajar peserta didik oleh guru atau cara-cara menyampaikan bahan
pelajaran sehlngga dikuasai dan
dimiliki
oleh peserta didik. Dengan demikian, makadapat diidentiflkasi sejumlah permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran
matematika di SD yaitu: Faktor
apa
saja YJl!!g mempengaruhi _hasil belajarmatematika di SD? Apakah guru telah mempertimbangkan karakteristik dan hakikat
proses pem
memperhatikan karakteristik siswa pada waktu pelaksanaan pembelajaran? Apakah
guru mengetahui adanya berbagai strategi pembelajaran dalam pembelajaran
matematika? Adakah guru telah mempertimbangkan strategi pembelajaran sesuai
dengan tujuan dan bahan ajar yang disampaikan? Strategi pembelajaran apakah yang
telah digunakan guru dalam J)embelajaran matematika? Apabila guru menggunakan
strategi pembelajaran yang berbeda, apakah hasil belajar yang diperoleh siswa
berbeda? Apakah interaksi sosial siswa turut mempengaruhi hasil belajar siswa?
Apakah guru telah menggunakan strategi pembelajaran sesuai dengan karakteristik
interaksi sosial siswa? Adakah interaksi antara strategi pembelajaran dengan interaksi
1
Cakupan masalah yang berkaitan dengan proses dan basil belajar matematikasangat luas. Hal ini disebabkan karena basil belajar siswa tersebut dipengaruhi oleb
8
dari luar diri siswa (eksternal). Berkaitan dengan hal ini, maka penelitian ini dibatasi
pada strategi pembelajaran dalam rangka memperoleh
basil
pembelajaran yangoptimal. Dalam penelitian strategi pembelajaran dibatasi pada strategi pembelajaran
tutor sebaya dan strategi pembelajaran ekpositori.
\ ~ Disamping
it14
penelitian ini juga memperhatikan aspek perbedaankarkateristik: individual siswa. Karakteristik individual
--
siswa yang ditetapkan dalam-penelitian
ini
adalah kecendrungan siswa dalamberinteraksi
sosial dalamsecara kompetitif. e,O ' /
o/
~-Subyek penelitian hanya melibatkan siswa sekolah dasar di Kelurahan
Gundaling I Kota Berastagi. Secara subtansi mata pelajaran matematika terdiri dari
atas seperangkat pengetahuan yang diharapkan. dimiliki, dikuasai dan diaplik.asikan
dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini hasil belajar
tersebut dibatasi pada ranah kognitif pa.da pokok bahasan Pecah.an dan Operasinya
herdasarkan kurikulum 1994 suplemen 1999 pada kelas VI SD semester II.
(JNII'JIE.0
J
~D. Perumusan
Masalah.~
l
~ Berdasarkan latar · belakang, identiflkasi dan batasan masalah yangdikemukakan, maka masalah yang akan diteliti dapat dinunuskan sebagai berikut:
1. Apakah basil belajar matematika yang diajar dengan strategi pembelajaran tutor
9
2. Apakah
basil
belajar matematika siswa yang memiliki interaksi sosial koperatiflebih tinggi dari pada siswa yang memiliki interaksi sosial kompetitif?
3. Apakah ada interak.si antara strategi pembelajaran dan interaksi sosial siswa
terhadap basil belajar matematika
.b)\i
~
~ ? ~
E. Tujuan Penelitian. ~N,M\":.Q
J Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
pembelajaran tutor sebaya lebih tinggi dibandingkan dengan yang diajar dengan
strategi pembelajaran eksp(>sitori pada mata pelajaran matematika. Ec: _
2. Untuk. mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang memiliki interaksi
sosial koperatif lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki interaksi
sosial kompetitif.
3~ Untuk mengetahui ada tidaknya interaksi antara strategi pembelajaran dan
interaksi sosial siswa (koperatif dan kompetitif) dalam mempengaruhi hasil
belajar matematika
F. Manfaat Penelitian.
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis maupun praktis.
Secara teoretis basil penelitian ini diharapkan dapat 6ennanfaat untuk menambah dan
mengembangkan khasanah pengetahuan tentang strategi pembelajaran yang sesuai
10
dan
sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan strategi
pembelajaran
yang
sesuaidengan
mata pelajaran matematika.Manfaat secara praktis
adalahsebagai
sumbangan pemikiranbagi guru-guru,
pengelola, pengembang, dan lembaga-lembaga
pendidikan
dalam menjawabdinamika kebutuhan siswa; Sebagai bahan informasi bagi guru dalam
melaksanakanpembelajaran matematika dengan
strategi pembelajarantutor sebaya;
Memberidata
empiris tentang pencapaian tujuan pembelajaran bila
menerapkan
strategipemikiran untuk dilaksanakan
bagikemajuan dan peningkatan basil
belajarsiswa
khususnya di SD Kota Berastagi; dan Sebagai
bali8n
pertimbangan bagi pengembanguntuk mengembangkan
ataumerevisi sehingga
strategipembelajaran
inilebih efektif
I
I
IMILIK PERPUST
UNIMEO
AKAA·~~
·
BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A.Simpulan
( Berdasarkan basil penelitian dan pembahasan yang dikemukan sebelwnnya,
maka dapat ditarik. beberapa simpulan di
bawah
ini:J
J
1. Hasil beiajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
tutor sebaya lebih tinggi dibandingkan dengan basil belajar matematika siswa
yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran e.kspositori.
2. Siswa yang memiliki intetaksi sosial koP.eratif lebih
-
tinggi basil belajar-matematikanya dibandingk.an dengan siswa yang
memiliki
interaksi sosialkompetitif.
g
J
3. T erdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan
interaksi
sosialsiswa
terhadap-basil belajar matematika.
Dari
basil pengujian lanjutan. temyatabahwa
siswa yangmemiliki interaksi sosial koperatif lebih tinggi basil belajar matematikanya jika
dibelajarkan dengan strategi tutor seba:ya dibandingkan dengan siswa yang
memiliki interaksi kompetitif jika dibelajarkan-dengan strategi tutor-sebaya, dan
basil belajar matemetika siswa yang memiliki interaksi sosial kompetitif yang
dibelajarkan dengan strategi ekspositori lebih tinggi dibandingkan dengan siswa
yang memilild interaksi sosial koperatif yang dibelajarkan dengan strategi
-
-pembelajaran totor sebaya.
95
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan pertama
dari hasil
penelitianini, hasil
belajarmatematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi tutor sebaya lebih tinggi
dibandingkan dengan basil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan
strategi pembelajaran ekspositori. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan bagi guru- .
guru matem.atika untuk men~an strategi pembelajaran tutor sebaya dalam
pembelajaran matematika di sekolah dasar.
~t6-~""-kerja sama antara sesama siswa dalam pembelajaran matematika. Pada strategi ini
siswa yang telah mengusai materi pelajaran dapat menjadi tutor kepada temanya yang
belum menguasai atau sebaliknya siswa yang belum menguasai dapat meminta
bantuan kepada ternan yang telah menguasainya terlebih dahulu. Melalui kegiatan
tutorial yang demikian akan teriadi komunikasi yang meliputi penyampaian ide,
konsep, gagasan atau prosedur kerja dalam pemecahan masalah pelajaran. '~ \
l
Kemampuan mengkomunikasikan ide, pikiran ataupWl pendapat sangatlahpenting, sesuai dengan tuntutan keterbukaan dan akuntabilitas kepada berbagai pihak.
Siswa diberi kesempatan mengorganisasikan pem.ildran dan ide matematika dengan
cara mengkomunikasikannya. mengkomunikasikan pemikiran matematika mereka
secara logis dan jelas kepada tem.an-teman, guru dan orang lain, menganalisa dan
mengevaluasi pemikiran maternatika orang lain, dan menggunakan bahasa
matematika untuk menyatakan ide-ide mereka dengan
tepat
Kesempatan ini dapat96
strategi pembelajaran tutor sebaya. Demikian juga kemarnpuan berpikir matematis
yang berdasark.an pertimbangan logis. rasional, kritis, cennat, jujur, dan efektif juga
dapat dengan sendirinya
terlatih
melalui penggunaanstrategi
ini. Hasil belajar(kemampuan intelektual) matematika meningkat dengan
penggunaanstrategi
pembelajaran totur
sebayaini,
juga
dapat meningkatkankemampuan lain
berupaketerampilan dan sikap seorangJnatamatis yang
barus dimiliki
oleh seseorang yangtelah bela jar matematika.
enggunaan s aJaran tutor sebaya iru siswa diberi kesempatan
memperbaiki kesalahanlkekeliruan yang dibua1nya. Kesalahan yang dilakukan
seorang siswa dapat digunakan sebagai bagian
dari
proses menyadarkan merek:a akankelem.ahan-kelemahan yang telah
dilakuk.an
para siswa. Tugas memperbaikiiirl
bukan dimaksudkan untuk mengbukum para siswa yang salah, namun d.imaksudkan
sebagai bagian untuk menunjukan dan menyadarkan mereka agar t.am
kali
tidakterulang dan mereka sendiri dapat mengetahui dan menemukan kesalahannya sendiri
serta untuk memperkuat koru~ep yang telah merek.a ketahui.
I \
~Hasil
belajar matematika siswa yang diajar dengan strategi pe.mbelajaran tutor-
-
-
-sebaya terbukti lebih tinggi dari strategi pembelajaran ekspositori. Hasil temuan
penelitian ini perlu disosialisasikan kepada kepala sekolah dan guru yang mengajar
mata pelajaran matematika. Sosialisasi temuan penelitian ini dapat dilaku.kan lewat
seminar, lok8karya atau pendidikan dan latihan. Upaya sosialisasikan baml temuan
penelitian ini dilakukan dengan cara menjadikan hasil temuan ini sebagai makalah
97
Memperkenalkan strategi pembelajaran tutor sebaya melalui pendidikan dan latihan
kepada guru-guru
dan
kepala sekolah sebagaisalah
satu alternatif strategipembelajaran matematika. Perlu diadakan pendidikan dan pelatiban bagi guru-guru
tentang pemilihan strategi pembelajaran matematika yang sesuai dengan karakteristik
siswa dan materi pembelajaran matematika tersebut. Tennasuk
memperkenalkan strategi pembelajaran tutor seba)'a sebagai salah satu pilihan dalam
pembelajaran matematika, dimana basil penelitian ini menunjukan bahwa
' memberikan
basil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan strategi pembelajaran
ekspositori. ~
( Guru-guru SD Negeri Kelurahan Gundaling I Berastagi secara keseluru.han
masih mengeluhkan rendahnya basil belajar matematika sis~ oleh karena itu
guru-guru harus membenahi diri dalam pemilihan strategi pembelajaran. Untuk
meningkatkan kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan strategi
pembelajarannya dapat dilakukan melalui kegiatan kelompok kcrja guru. Usaha
memperkenalkan strategi pembelajaran tutor sebaya dilakukan lewat simulasi
mengajar dengan strategi pembelajaran tutor sebaya atau praktek langsung di kelas
dan guru-guru yang lain sebagai observemya. Dengan cam seperti ini guru-guru dapat
mengamati langsung dan dapat melihat langkah-langkah dan kegiatan yang dilakukan
dengan st:ritegi pembelajaran tutor sebaya ini, sehingga dapat menempkannya di
kelas yang diasuhnya Melalui wadah KK.G, guru berlatih memilih serta
menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang dapat mengakomodir karakteristik
98
siswa SD. Salah satunya guru dilatih dan berlatih menggunakan strategi pembel~aran
tutor sebaya
Berdasarkan simpulan
kedua,
bahwa karakteristik siswa berupakecendrungan
dalam berinteraksi sosial dengan sesamanya terbukti memberi pengaruh dalam
perolehan
basil belajar siswa. Hasil belajar matamatika
siswa yang memilikiinteraksi
sosial koP-eratif lebih tinggi dibanding dengan basil belajar siswa yang memiliki
interaksi
sosial
kompetitif.Hasil
penelitian ini menjadi bahan pertimbangan bagi gurusosial kompetitif memiliki
basil
belajar matematika minimal sama dengan siswa yangmemiliki
interaksi
sosial koperatif dengan cara mengupayakan pemilihan strategipembelajaran yang tepat dan cocok untuk siswa yang memiliki interaksi sosial
kompetitif.
' j
? ?J
}
Interaksi sosial koperatif maupun kompetitif memiliki keunggulan
masing-masing. Dengan mengembangkan interaksi sosial koperatif siswa akan terlatih untuk
menghargai orang lain, lebih dapat menerirna kesalahannya sehingga dapat
diperbaikinya, kepedulianya kepada orang lain
semakin
tinggi dan eg2 isme dalamdirinya dapat dikurangi. Dengan mengembangkan interaksi sosial kompetitif juga
dapat melatih diri siswa cepat mandiri dan memiliki semangat juang yang tinggi.
Namun sesuai dengan tujuan pembelajarap matematika, disamping mereka memiliki
-
-pengetahuan tentang matematika juga mereka memiliki sikap yang matematis dan
99
solidaritas antara sesama siswa sehingga antara kemampuan intelektual dengan sikap
dan keterampilan seimbang.
Sejalan dengan perlunya dikembangkan solidaritas sosial dikalangan siswa,
perlu dikembangkan pendekatan yang berbasis kerja sama, kebersamaan, dan
kolaborasi untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam kerja sama, dan
kemampllB!l bemegosiasi, berkomunikasi serta kemampuan mengambil keputusan.
Kebersamaan dan kerjasama dalam pembelajaran merupakan kerja sama di antara
Hasil temuan ini menunjukan bahwa karakteristik siswa turut serta
mempengaruhi basil belajar matematika siswa. Untuk itu bagi pengelola sekolah
perlu memperhatikan karakteristik siswa khususnya tipe interaksi sosial siswa pada
saat penerimaan siswa baru. Sehingga guru sidini mungkin dapat menyesuaikan
starategi pembelajaran dengan karakteristik siswa tersebut.
/ . Para guru perlu dibekali seperangkat pengetahuan tentang karakteristik siswa
yang salah satunya kecendrungan siswa berinteralcsi sosial dengan sesamanya dalam
pembelajaran di dalam kelas. Dengan dibekalinya guru tentang pengetahuan
karakteristik siswa guru dapat menyadari dan memahami karakter siswa tersebut.
Bagi sekolah~sek o lah yang mampu dapat menyedikan psikolog sebagai mitra guru
terutama untuk memahami karakteristik siswa.
J
J
Siswa
eli
SD yang ada di kelurahan Gundiling I, setiap tinggkii hanya satulokal dan tidak memungkinkan memilah-milah siswa sesuai dengan karakteristiknya
100
dapat mengakomodir semua keunggulan dan mengelemi.nasi kelemahan siswa
sehingga dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa. Untuk itu guru, kepala sekolah
dan pegawas satuan pendidikan perlu dibek.ali pengetahuan mengidentifikasi
sejumlah
strategi
pembelajaran yangcocok
dengan strategi pembelajarantertentu.
\ Hasil simpulan ketiga menunjukan
bahwa
siswa yang memiliki interaksisosial koperatif lebih tinggi _basil belajamya apabila diajar dengan strategi
pembelajaran tutor sebaya dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan
aJar materna siswa yang
memiliki interaksi sosial koperatif yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
tutor sebaya lebih tinggi basil belajamya dibandingkan dengan basil belajar
matematika siswa yang memiliki interaksi sosial kompetitifyang dibelajarkan dengan
strategi pembelajaran ekspositori.
f
? } "' /Memperhatikan interaksi antara strategi pembelajaran dengan interaksi sosial
siswa, maka guru harus lebih bijaksana
dalam
menentukan strategi pembelajaranyang akan digunakan dalam membelajarkan siswanya. Penggunaan stratcgi
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristitik siswa maka kegiatan pembelajaran
akan lebih benrtakna, sehingga pembelajaran yang dilaksan.ak.an lebih efektif, efesien
dan memililci daya tarik. Namun perlu disadari bahwa tidak ada suatu strategi
pembelajaran yang sesuai untuk setiap karakteristik. siswa maupun karakteristik
materi
pembelajaran.
Tetapiha.Sif penelitian
ini bisamenjadi
masukan bagi guru matapelajaran matematika untuk memilih strategi pembelajaran tutor· sebaya
dalarit.
101
~
merancang pembelajaran disesuaikan dengan memperhatik.an karakteristik siswa
d.imana
siswa yang memiliki interaksisosial
koperatif dalam belajarmatematika
akanlebih tinggi
basil
belajamya jika dibelajarkandengan
strategi pembelajaran tutorsebaya. Bagi siswa yang memiliki interaksi sosial kompetitif perlu diadakan
pendekatan kepada siswa agar dapat merubah perilalrunya
untuk
dapat bek.erja samadengan sesama siswa yang lainnya, supaya perolehan
basil
belaj ar siswa yangmemili.ki interaksi sosial kompetitif ini minimal sama dengan siswa yang memiliki
interaksi sosila koperatif. c;. t
I
c;.tJ~ ~\ ~ Perancangan pembehtjaran dapat dijadikan titik awal bagi upaya perbaikan
kualitas basil belajar. Ini berarti bahwa perbaikan kualitas
basil
belajar siswaharuslah diawali dari perbaikan kualitas rancangan pembelajaran. Menerapkan
strategi pembelajaran tutor sebaya merupakan salah satu upaya perbaikan kualitas
basil belajar. Guru harus memperhatikan langkah-langkah pembelajaran tutor sebaya
seperti yang tennuat pada bao
II
dan karakteristik siswa menjadi titik. acuan dalammenerapkan rancangan tersebut.
~,(5
\' Dalam merancang pembelajaran dengan strategi pem.belajaran tutor sebaya,
diperlukan penataan yang tepl!1; agar terjadi kerja sama yang efektif, siswa terlibat
aktif, dan suasana pembelajaran tenang sehingga kelas yang lain
tidak
terganggu.Guru sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran dikelas harus dapat menciptakan
102
C. Saran-
~
.. ,., n"\. /a u-. .,, o "\. /a u-- .. ,, o '\ /a u- __ .. ,
~
~
~
- "
iJ " \I
~ Berdasarkan simpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan di atas,maka disarankan beberapa hal berikut: . ~~~
3
~ ~~')./ 'cS-~~;Jw s~~ .,,-/-
-1. Maten pelajaran matematika yang bersifat pengulangan dan di
dalam
kelas yangakan dibelajarkan terdapat beberapa siswa yang
memiliki
potensiuntuk
membantu
memberikan
penjelasan kepada temannya, disarankan bagi guru untukmenggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya ini agar basil belajar matematika
siswa tersebut lebih tinggi.
,.
!~
t:.lI~
Go2. Untuk meningkatkan basil belajar matematika siswa yang memilik.i
interaksi
sosial koperatif, startegi pembelajaran tutor sebaya ini sabagai salah satu alternatif
yang sesuai dengan karakteristik siswa t~but, di samping itu dengan strategi
pembelajaran
ini
siswa akan lebih terlatih dan terbiasa beketja sama untukmenyelesaikan permasalahan:nya demikian juga disarankan bagi guru untuk
menggWlakan strategi pembelajaran ekspositori untuk membelajarkan siswa yang
memiliki interaksi sosial kompetitif agar basil belajarnya lebih tinggi. -~'
3. Sebaiknya sebelwn menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya, guru harus
memperkenalk.an hal~hal yang .akan dilakukan siswa maupun g1ll'1!_ selama proses
pembelajaran berlangsWlg, sehingga siswa dapat beradaptasi, tidak kaku dan
mengetahui hal~hal yang dapat dilakukan dan yang perlu dihindari. · ; ' ~ ;
l
4. Pengunaan strategi pembelajaran yang sesuai ·det'lgan karakteristik siswa dan
materi pelajaran memberi pengaruh pada basil belajar siswa. Oleh sebab itu
103
-pembelajaran dan meningkatk:an
pengawasan
pelaksanaan pembelajaran siswa dikelas. Demikian juga bagi kepala
dinas
Pendidikan Kabupaten Karo perlumengadakan pendidikan dan pelatiban secara rutin untuk memperkenalkan
basil-basil penelitian pendidikan kepada
guru
dan kepalasekolah,
yang mampumeningkatkan basil belajar siswa. Dalam hal ini salah satu
basil
penelitian yangmampu meningkatkan basil belajar matematika siswa SO kelas VI dengan
penggunaan strategi pembelajaran tutor sebaya bagi siswa yang memiliki interaksi
sosial koperatif dan strategi pembelajaran ekspositori bagi siswa yang memiliki
interaksi sosial kompetitif.
n,Jt'i
~J~I»~)
5. Populasi dan sampel yang dilibatkan pada penelitian jumlahnya kecil, untuk itu
disarankan · bagi peneliti lain untuk melalrukan penelitian lanjut yang jumlah
populasi dan sampelnya lebih besar. ~
c
.
~)(~<J
6. Untuk penelitiao. lanjutan pada penerapan strategi pembelajaran di samping
kepada- guru yang menjadi mitra peneliti, perlu disosialisasikan j uga terlebih
dahulu kepada siswa bagaimana mekanisme strategi pembelajaran tutor sebaya ini
dan apa yang pantas dan yang tidak pantas dilakukan agar saat penelitian
berlangsWlg kejanggalan
dan
kekakuan dalam proses pembelajaran dapat104
Abdurrahman. M. (1999). Pendidilran Bagl Anak Berkesulitan Be/ajar.
Jakarta :
Rineka Cipta.
Ahmadi, A. (1991). Psikologi Sosial.
Jakarta:
Rineka CiptaAhmad,
Dj. 17 April
2002. PerbaikanMutu
PendidikanHarus Dimulai
d8ri
Sekolah.Kompas, hal 2
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktelc. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
--- (1990). Penge/olaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif.
Jakarta: Rajawali.
Ary,
D., Jacobs, L., Razavieh. A.
(1982). Pengantar Penelitlan Dalam Pendidikan.Surabaya {Penerjemah
Arif
Fuchan).: Usaha NasionalAnnanto,
D.
(2001). Aspek Perubaban Pendidikan Dasar Matematika MelaluiPendidikan Matematika Realistik Pada Sekolah dan
Madrasah.
Malcalahdisajikan dalam seminar sehari. Departemen Agama Propinsi Sumatera Utara.,
5 November 2001.
Chaplin, J.P. (1972). Dictionoryof Psychology. New!_ork; Dell.
~
Comay, M. (1986). Education for Alternatif Development In New Approach to
Comparati.foe Education. Chicago : The University of Chicago.
bl
Dick. W., and Carey, L. (1996). The Systematic Design of Instruction. New York :
Longman
Djamar~ S.B., dan Zein, A. (2002). Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Djiwandono, S.E.W. (2002). Psikologi Pendidilcan. Jakarta: Grasindo
Dryden, G. ~ Vos,
J.
(2002).Tire
Learning Revolution (Revolusi Cora Be/ajar)(Penerjemah
:Ahmad
Balquni). Band1mg : KaifaGagne, R..M. (1974). The Condition of Learning and Theory of Instruction. New
105
Hainstock, E .G. (1999). Metode Pengajaran Untuk Anak Sekolah Dasar. Jakarta : Balai Pustaka.
Hamalik, 0. (2002). Perencanaan Pengajaran Berdasrkan Pendekatan Sistem.
Jakarta :
Bumi
Aksara.Hintzam, D.L. (1978). The Psychology of Learning and Memory. San Fransisco:
W.H. Freeman & Company
Holingworth, P.M. and Hoover, K.H. (1991). Elementary Teaching Method. USA :
Allyn and Bacon Devision of Simon & Schuster .
-Hudojo, H. (1988}. Mengajar Be/ajar Matematika. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Hurlock,
E.
(1994 ). Psikologi Perk:embangan.Jilid 2 Edisi ke-VI : Jakarta : Erlagga.
Irawan, P., Sucjati, Wardani, I.G.A.K. (1997). Teori Be/ajar, Motivasi, dan Ketrampilan Mengajar. Jakarta: Dikti Departemen Pendidikan
dan-Kebudayaan.
I
Julius; E.H. (2004). More Rapid Math Tricks and Tips. New York: Jbon Wiley &
Sons.
Johnson, D. dan Johnson, R. (1994). Leading t~ Cooperative School . Edina : Interraction Book Company.
Sl,...
(!
' ~~ Lie,A. (2004). Cooperative Learning. Jakarta:Grasindo.
~Majid, A. {2005). Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosda Karya
Manullang,
B
~TIM. (2005). P_!doman Penulisan Tesis. Medan : PPS illUMED. Meir, H.W. (1968). Theories at the child Development. New York: Harper & RowPubliser.
106
Pederson, J.F. and Digby, A.D. (1995).
Secondary Schools and Cooperatifve
Learning : Theories, Model, and Strategis.
New York : Garland.Rusyan, T. A. (1994).
Penuntun Be/ajar yang Sulrses.
Jakarta: Nine KaryaJakarta.
Santosa, S. (!999).
Dinamika Kelompok.
Jakarta: BumiAksara.
~Santoso. 30 Agustus 2002. Matematika
Mata
Pelajaran yang Mengkhawatirkan.K.ompas, hal 2.
Sears, D., Fredman, L.J. dan Peplau, A.L. (2003).
Psikologi Sosial
(Alih bahasaMichael Adriyanto ). Bandung : Dipenegoro.
-Seals, B.B. (1994).
Teknologi Pembe/ajaran: Defonisi dan Kawasannya.
Washinton,DC:AECT.
Sibuea, A. M. (2001).
Seri Diktat Kuliah Statistik Bisnis.
Medan : STIE HarapanMedan
--- (2005).
Bahan Kuliah Evaluasi Pendidilwn dan Pelatihan.
Medan :PPSUNIMED
I
Simmons ,J. (1980).
The Education Dilema.
New York : Pergamon .Soedjadi
dan
Kusrini. (1994).Matematika ( Petunjuk Guru Sekolah Dasar).
Jakarta:DIKDASMEN
DEPDIKBUDSoleh, M. (1998).
Pengajaran Matematilw Sekolah.
Jakarta :Departemen Pendidikandan Kebudayaan
Souvincy, R.J. (1994}. Learning to Teach Mathematics (2nd cd). New York Macmillan.
Sudjana. (1994).
Metoda Statistika.
Bandung: Tarsito .r: NEe~'SI,.
Sudjana, N . (1991).
Teori- Teori Be/ajar untuk Pengajaran.
Jakarta: FE - ~Universitas Indonesia.
g
Sukmawijaya. 25 Feberuari 2004, lmplikasi Penerapan Kriteria Kelulusan UAN.
Kompas,
hal 1107
Suriasumantri, J.S. (1999). Filsafat flmu Sebuah Pengantar Populer.
Jakarta:
PustakaSinar Harapan
Suryadi,
A.31 Desember
2002.Menuju Otonomi Pendidikan.
Mandiri, hal8.
Susilawati,
E. (2003). PengaruhStrategi
Pembelajaran dan InteraksiSosial
TerhadapHasil BelajarPPKn. Tesis. Medan: PPS UNIMED
Syah, M.
(2000). Psilwlogi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.Bandung:Remaja
RosdaKarya
'W' I
TIM MKPBM. (2001). StrategiPembelajaran Matematika Kontenporer. Bandung:
UPIFMIPA.
Zamroni. (2000). Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta : Bigraf
Publishing.
ZainuJ, A., Nasoetio~ N. (1997). Penilaian Hasil Be/ajar. Jakarta: PAU PPAI UT
Depdikbud. (1994). Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdikbud. /
Dedikn.as.
(2000). Petunjuk Pelaksanaan dan Proses Be/ajar Mengajar.Direktorat
Jendral Pendidikan Dasar dan
Menegah -
Departemen Pendik:an Nasional--- (2004). Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mala Pelajaran Matematika.
Jakarta: Depdiknas.
, .... CJ ... c=.OO
' l '-
~-:~ -. ~o-
cf \"'o
~.~
•.
·.~o-
c
cJ \"o
CJ~,
••~ -or:~)