• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERAJAAN PAGARUYUNG DI BATUSANGKAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KERAJAAN PAGARUYUNG DI BATUSANGKAR."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KERAJAAN PAGARUYUNG DI BATUSANGKAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

MARIA RINI SIMBOLON 308321039

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Maria Rini Simbolon Nim 308321039 Sejarah kerajaan Pagaruyung di Batusangkar.Jurusan Pendidikan Sejarah.Fakultas Ilmu sosial.Universitas negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Sejarah Kerajaan Pagaruyung di Batusangkar, Sistem pemerintahan kerajaan pagaruyung, Untuk mengetahui hubungan kerajaan Pagaruyung dengan Kerajaan lain di Batusangkar, Bagaimana proses keruntuhan Kerajaan Pagaruyung,Untuk Mengetahui Peninggalan-Peninggalan Kerajaan Pagaruyung

Untuk memperoleh data ,maka peneliti menggunkan metode penelitian lapangan(Fiield Research) dengan melakukan teknik sejarah lisan(oral history).dimana teknik ini bertujuan untuk mengumpulka mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara observasi ke lokasi penelitian,wawancara kepada tokoh masyarakat dan penduduk sekitar lokasi penelitian dan dokumentasi atau melakukan pemotretan pada peningalan-peningalan Kerajaan Pagauyung yang masih ada.Studi pustaka(library Research)dimana metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara dari buku yang berhubungan deengan masalah yang diteliti,literatur,artikel,dan majalah yang berhubungan dengan kerajaan pagaruyung di batusangkar.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapakan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Kerajaan Pagaruyung di Batusanggkar

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi di Universitas Negeri Medan. Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih banyak mengalami kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan berbagai masukan baik kritik maupun saran yang dapat membangun, demi tercapainya hasil yang lebih baik.

Selama perkuliahan hingga tersusunnya skripsi ini, penulis tak lepas dari bantuan dan dukungan orang-orang yang banyak memberi bantuan dan motivasi kepada penulis.Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs.Restu MSi, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Beserta Staffnya.

3. Ibu Dra.Lukitaningsih.M.Hum,Selaku Dosen Pembimbing dan Ketua jurusan Pendidikan Sejarah yang telah banyak memberikan bimbingan dan dorongan, kesabaran sehingga Penulis skripsi

4. Ibu Dra.Hafnita SD Lubis,selaku Dosen PA dan Sekeretaris Jurusan Pendidikan Sejarah Selalu Sabar Membimbing Penulis disaat perkuliahan sampai skripsi ini selesai

5. Bapak Drs.Yushar Tanjung,Msi Selaku Dosen Penguji telah banyak memberi saran dan kritikan sehingga skripsi ini dapat selesai.

6. Bapak Pristi Suhendro,S.Hum,Msi Msi Selaku Dosen Penguji telah banyak memberi saran dan kritikan sehingga skripsi ini dapat selesai..

7. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Sejarah beserta Stafnya.

8. Sutan Muhamad Thaib yang Membantu memberikan informasi. 9. Bapak Zulkifli Yang membantu memberikan Informasi

10. Kepala Dinas Kebudayaan,Pariwisata,Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar beserta stafn

11. Teristimewa kepada Kedua Orang Tua ku yang sangat aku Sayangi dan aku banggakan :Ayahanda M. Simbolon dan Ibu tercinta R. Limbong yang telah memberikan dukungan Kasih Sayang dengan segenap jiwa,raga,moril dan materil,selalu mendoakan dan menghibur penulis hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

12. Buat ke 3 adik tercinta Santi Lusia Simbolon,Petrus Ronaldo Simbolon,Kristian Simbolon serta seluruh keluarga yang telah memberikan Dorongan dan Bimbingan semenjak perkuliahan sampai skripsi ini selesai.

13. Seluruh Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Stambuk 2008

14. Buat Bg Franco Sinuhaji yang telah memberikan Motivasi dan Waktunya sampai skripsi ini selesai

15. Rosmeida Sipayung,Srikandi Rama ihut,Tiarma Nababan,terkhusus buat kalian bertiga yang selalu berada di samping ku melewati hari-hari indah yang penuh dengan kenangan.

(6)

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari sepenuhnya akan kekurangan – kekurangan dalam penyelesaian skripsi ini. Dengan segala keterbukaan maka penulis menerima kritik dan saran bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

Medan, Agustus 2012 Penulis

Maria Rini Simbolon NIM 3083210309

(7)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan

Kerajaan Pagaruyung didirikan oleh Raja Adityawarwan pada tahun 1343, yang awalnya

meliputi wilayah bekas kerajaan Bunga Setangkai dan wilayah bekas kerajaan Dharmasyara.

Sebelum Kerajaan Pagaruyung di Minangkabau, sudah ada Kerajaan-kerajaan lainnya secara

silih berganti antara lain :

1. Kerajaan Pasumayan Koto Baru, yang berpusat di pariangan, di kaki gunung merapi,

berusia kurang lebih 3 abad sebelum masehi. Raja yang terkenal adalah Sri Maharaja Di

raja, yang menurut Tambo Alam Minangkabau adalah anak dari sultan iskandar

zulkarnaen, yang berasal dari iskandariyah Mesir. Pada masa pemerintahan Raja Sri

Maharaja Diraja inilah dibentuk Koto-koto dan nagari-nagari dan disetiap koto dan nagari

dibentuk datuk-datuk sebagai pemimpin adat dan sekaligus sebagai wakil mutlak dari

daulat yang dipertuan Sri Maharaja Diraja di Pariangan. Penyempurnaan susunan adat

dan pemerintahan dilakukan oleh anaknya Datuk Ketumanggungan dan saudara tirinya

Datuk perpatih Nan Sebatang dan mamak kandungnya Datuk Suri Dirajo.

2. Kerajaan Lagundi Nan Baselo yang berpusat di pariangan padang panjang, berusia dari

pertengahan abad ke 2 Masehi sampai pertengahan abad ke 5 Masehi.

3. Setelah kerajaan Lagundi Nan Baselo runtuh, maka muncullah Kerajaan Bunga Setangkai

yang berpusat di sungai Tarab, yang usianya dari pertengahan abad ke 5 Masehi sampai

pertengahan abad ke 14 Masehi. Dipimpin oleh rajanya yang bergelar Datuk

(8)

4. Bersamaan dengan Kerajaan Bunga Setangkai berdiri pula kerajaan dusun tuo yang

berpusat di lima kaum, yang dipimpin oleh rajanya yang bergelar Datuk Perpatih Nan

Sabatang. Kerajaan ini tidak berusia panjang hanya sampai abad ke 5, yang kemudian

bersatu dengan Kerajaan Bunga Setangkai. Rajanya kemudian diberi kebesaran Gajah

Gadang Patah Gadiang.

5. Bersamaan dengan berdirinya Kerajaan Bunga Setangkai, di sepanjang Batang Hari

didirikan pula kerajaan Dharmasrayayang raja-rajanya pun berasal dari Pariangan Padang

Panjang. Salah seorang rajanya yang terkenal adalah Tri Buwana Raja Mauliwarmadewa

kawin dengan Puti Lenggogeni dari kerajaan Bunga Setangkai Sungai Tarab, dan

melahirkan 3 orang anak yaitu, Puti Paraweswari atau lebih dikenal dengan Puti Dara

Jingga, ibunda dari raja Adityawarman, Puti Indraswari atau lebih dikenal dengan Puti

Dara Petak, ibunda dari Prabu Jayanegara. Raja Parameswarayang juga dikenal dengan

nama Akarendrawan yang dalam tambo lebih dikenal dengan Tuanku Raja Muda.

Raja Adityawarman dilahirkan pada tahun 1295 Masehi di Majapahit. Dia dibesarkan dan

dididik di Majapahitdan pernah menjabat jabatan tinggi di Majapahit sebagai senopati Utama

(panglima utama dari tentara Majapahit). Prabu Jayanegara, Raja Adityawarman ditunjuk

sebagai duta besar keliling Majapahit, memperbaiki hubungan persahabatan kerajaan

Mongoldengan Kerajaan Cina, dengan kerajaan Hindia Belakang, dengan kerajaan Sri Langka

dan India, bahkan sempat berkunjung ke Kerajaan Madagaskar.Karena secara Matrilineal dia

mempunyai hak untuk menjadi raja di Kerajaan Bunga Setangkai.

Setibanya di kerajaan Bunga Setangkai, permintaan Adityawarman untuk menjadi raja di

kerajaan Bunga Setangkai pada awalnya mendapat penolakan dari mamaknya dan

(9)

dari Majapahit akhirnya Raja Adityawarman diterima sebagai raja dari kerajaan Bunga

Setangkai. Dan mamaknya yang merupakan bekas raja Kerajaan Bunga Setangkai diangkat

sebagai Perdana Menteri dengan sebutan Tuanku Panitahan Sungai Tarab dengan gelar Datuk

Bandaro putiah. Tidak beberapa lama sesudah itu pada tahun 1347 M Raja Adityawarman

memindahkan pusat kerajaan dari sungai Tarab ke Nagari Ulak Tanjuang Bungo di kaki bukit

batu patah yang kemudian dikenal dengan nama pagaruyung.

Suku bangsa Minangkabau berasal dari berbagai etnis antara lain, orang Melayu dari Hindia

Belakang, orang Melayu dari Pegunungan Himalaya, orang Mongol Tua (proto Melayu), orang

Mongol baru (Neo Melayu), orang Tamil dari India, orang Gujarat dari India orang parsi, orang

Arab, orang Negro, orang Yahudi, bahkan ada juga yang dari keturunan eropa. Mereka dating ke

Minangkabau menetap dalam komunitas-komunitas baru yang menerima secara penuh adat dan

Budaya Minangkabau inilah yang disebut sebagai orang Minangkabau.

III. MASA GEMILANG KERAJAAN PAGARUYUNG

Masa Kegemilangan Kerajaan Pagaruyung berlangsung selama tiga setengah abad, dari

pertengahan abad ke-15 sampai akhir abad ke-18. Dimulai dari pemerintahan Sultan Bakilap

Alam sampai dengan Pemerintahan Sultan Alam Muningsyah I (Daulat Yang Dipertuan Rala

Alam Muning). Kegemilangan ditandai dengan :

1. Bertumbuh pesatnya usaha pertanian rakyat dalam bentuk pertanian padi, merica, kopi,

kayu manis.

(10)

3. Dikirimkannya ulama-ulama besar untuk mengislamkan kerajaan-kerajaan di Nusantara

bahkan sampai ke Filipina (Kesultanan Manila, Sulu, Mindanao, dan palalawan), ke

Semenanjung Melayu Campa.

4. Terbinanya dengan baik hubungan kerajaan Pagaruyung dengan kerajaan-kerajaan

bawahannya yang disebut dengan Sapiah Balahan, KuduangKaratan, Kapak Radai,

Timbang Pacahan yang merupakan bagian dari kerajaan Pagaruyung. Bentuk hubungan

yang dipakai, campuran antara pemerintah pusat dengan kerajaan persemakmuran. Kalau

boleh disebutkan hubungan ini adalah bentuk hubungan federasi dan persemakmuran

(Commonwealth). Bahkan kerajaan Pagaruyung juga mempunyai hubungan Historis dan

Kekerabatan dengan Kesultanan Gowa Tallo, Kesultanan Bima, Kesultanan Dompu,

Kesultanan Sumbawa, dan Ternate.

Khusus di lingkungan Istana Pagaruyung Darul Qorror, Daulat yang Dipertuan Raja

Alam Pagaruyung mempunyai pembantu-pembantu khusus yang disebut dengan Datuk yang

Batujuah di Pagaruyung yaitu :

1. Datuk Simarajo Urusan Rumah Tangga Istana.

2. Datuk Bijayo urusan Keuangan Istana

3. Datuk Putijanik urusan Protokol Istana

4. Datuk Rajo lelo urusan keamanan Istana

5. Datuk Rajo Malano urusan Agama Istana

6. Datuk Rajo penghulu urusan adat istiadat Istana

7. Datuk Rajo Aceh juru bicara Istana

Disamping itu banyak lagi jabatan-jabatan khusus di Istana, seperti Hulubalang Istana,

(11)

IV. MASA REDUP

Semenjak 1403 di zaman pemerintahan Sultan Bakilap Alam, kerajaan Pagaruyung Darul

Qoror telah dinyatakan sebagai kerajaan Islam Sekte Syiah Karamithah yang (paham

keagamaannya merupakan gabungan paham dari Ahlisunnah wal Jamaah dengan paham Syiah)

sekte Islam Karamithah inilah yang menyebar dan menyebarkan Islam hamper keseluruh

Nusantara, semenanjung Melayu, bahkan sampai ke Filipina.

Paham keagamaan inilah yang kemudian dipertentangkan oleh gerakan paderi yang

berpaham Wahabi yang dibawa oleh tiga orang ulama Minangkabau setelah belajar di Mekah

yakni Haji Piobang, Haji Miskin, dan Haji Sumanik. Secara resmi kerajaan Pagaruyung

mengalami kehancuran pada tahun 1833, pada saat ditangkapnya Daulat yang Dipertuan

Pagaruyung Sultan Alam Bagagarsyah yang dinyatakan sebagai penjahat perang oleh pemerintah

Kolonialis Belanda dan dibuang ke Betawi (Batavia, Jakarta sekarang).

Sultan Abdui Abdul jalil yang Dipertuan Sembahyang pernah diajak berunding dan dibujuk

oleh Belanda dan akan diakui sebagai daulat yang Dipertuan Raja Pagaruyung dan akan

diberikan eiaun yang besar yaitu empat ribu sampai lima ribu Gulden sebulan, dan akan

dibangunkan yang megah di Kota Padang (tidak di Pagaruyung

B.Saran

Peristiwa sejarah merupakan pembelajaran yang sangat penting bagi masyarakat untuk mengetahui,mengingat dan menjadikan peristiwa sejarah itu sebagai pelajaran dan cermin

dalam mengambil sebuah tindakan.Belajar pada Realitas Keseluruhan Fenomena realitas sejarah

Pagaruyung ini,bagaimanapun sungguh-sungguh mengajar dan mengajak seluruh komponen

bangsa pagaruyung untuk maruji-ruji(intropeksi diri) dan bila perlu memvonis dirinya sendiri

(12)

memperjuangkan pengakuan publik yang lebih luas atas hak-hak orang Pagaruyung sebagai

bagian yang sah di negeri ini yang sepatutnya diberikan kesempatan dan peluang pemerintah

dan mengatur rumah nya sendiri.Kegagalan ini juga mengajak seluruh komponen Pagaruyung

“berkaca kepada kesalahanya sendiri”untuk tidak saling menyalahkan dan balik menuduh apalagi

mengkambing hitamkan pihak lain.

Pemerintah juga diharuskan turut serta dalam menjaga,melindungi dan melestarikan

peninggalan-peninggalan Kerajaan Pagaruyung sebagai aset identitas Pagaruyung sendiri

dengan cara memarakkan pembangunan Pagaruyung.Sedikit saran juga dari Bapak Zulkifli agar

pemerintahan daerah agar pemerintahan Kabupatan Pagaruyung agar lebih

memperhatikan,menjaga dan melestarikan situs-situs bersejarah yang masih tersisa di bumi

Pagaruyung .

Harapan peneliti semoga masyrakat Pagaruyung tidak meninggalkan atau melupakan

sejarahnya,sebab sejarah Pagaruyung merupakan Identitas masyarakat Pagaruyung pada masa

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Amran, Rusli (1981). Sumatra Barat hingga Plakat Panjang. Penerbit Sinar Harapan.

HAMKA, Prof. Dr. (12 Februari 1975).Pidato Prof. Dr. HAMKA dalam upacara pemakaman

kembali Sultan Alam Bagagar Syah di Balai Kota Jakarta. Penerbit Pustaka

Panjimas,

Casparis, J.G. (1989). "Peranan Adityawarman Putera Melayu di Asia Tamadun Melayu3: 918-943

Djamaris, Edwar, (1991), Tambo Minangkabau, Jakarta: Balai Pustaka.

Kato, Tsuyoshi (2005). Adat Minangkabau dan merantau dalam perspektif sejarah. PT Balai Pustaka

Helius Sjamsuddin. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Soenarko(Mr);SARI PANDANGAN SARJANA TATA NEGARA SELURUH DUNIA,Dari Socrates hingga Ir.Soekarno,Toko buku ARC,Salim,Malang,1952.

Iver,MacNEGARA MODREN

Budiarjo,Mariam.1992,Dasar-Dasar Ilmu Politik,PT.Gramedia Pustaka:Jakart

Lubis (SH).M.Solly,ILMU NEGARA,Alumni,Medan,1975

Isjwara(SH).F.Pengantar ilmu politik ,Dhiwantara,Bandung,1960

Hardjowardojo,R.Pitono,(1966),Adiyawarman,sebuah studi Tokoh Nasional dari Abad XIV,Djakarta:Bratara

(14)

Minangkabau Tanah Pustaka-Tambo Minangkabau

Darman Moenir. et, al1993.Minangkabau.Jakarta:Yayasan Gebu Minang

M.D.Mansoer et.al.1970.Sedjarah Minangkabau.Jakarta:Bhratara

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang berjudul “Kohesi Gramatikal pada Iklan Jual Beli Burung Di Grup Facebook ‘Pasar Burung Online Jogja’ dan Implikasinya sebagai Bahan Ajar

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar dalam pembentukan deflasi Kota Kupang bulan Mei 2017 adalah kelompok bahan makanan dengan andil negatif sebesar

Perkembangan keuangan suatu perusahaan dari waktu ke waktu akan diketahui melalui analisis laporan keuangan yang pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses akuntansi

Menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa badan usaha yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan ju dul

PEMBANGUNAN JALAN LiNGKUNGAN KryARI TUBEI PAVING

[r]

Panitia Pengadaan Barang dan Jasa pada Sekretariat DPRD Kabupaten Ende akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk Pengadaan Jasa Lainnya