• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 DI GRESIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 DI GRESIK."

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

WILDAN HABIBUR RAHMAN 1012010089

PROGRAM STUDI MANAJ EMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(2)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syar atan Dalam Memperoleh Gelar Sar jana Ekonomi

Pr ogdi manajemen

Diajukan Oleh :

WILDAN HABIBUR RAHMAN 1012010089

PROGRAM STUDI MANAJ EMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(3)

DI GRESIK Disusun Oleh :

WIL DAN HABIBUR RAHMAN 1012010089 / FEB / EM

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

pada tanggal : 23 MEI 2014 Pembimbing Utama Tim Penguji : Ketua

Dra.Ec. Nur Mahmudah, MS Dra.Ec. Nur Mahmudah, MS NIP. 195010121985032001

Sekretaris

Rizky Darmawan,SE,MM Anggota

Dra.Ec. Mei Retno A, MSi Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

(4)

I

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPE DA MOTOR HONDA SUPRA X 125 DI GRESIK” dengan baik.

Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat penyelesaian Studi Pendidikan Strata Satu, Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi bimbingan, petunjuk serta bantuan baik spiritual maupun materiil, khususnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM, MS. Selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(5)

II

mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6. Kepada kedua orang tua dan adik fahmi dan faris tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril ataupun material.

7. Kepada teman kos Mas dhani,yudi,adi,tommy,aji,udin dan roni dan teman kuliah vito,rizal dan shobri yang telah memberikan dukungannya baik moril maupun material saya ucapkan terima kasih sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

8. Berbagai pihak yang turut membantu dan menyediakan waktunya demi terselesainya skripsi ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa apa yang telah disusun dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat berharap saran dan kritik membangun dari pembaca dan pihak lain.

Akhir kata, Peneliti berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Salam hormat,

Surabaya,

(6)

iii

DAFTAR TABEL……… vii

DAFTAR GAMBAR……….. ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

ABSTRAKSI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………. 10

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu……….. 10

2.2 LandasanTeori ……… 12

2.2.1 Pengertian pemasaran……….. 12

2.2.1.1 konsep pemasaran………. 13

2.2.1.2tujuan pemasaran……….. 13

2.2.2 Pengertian Harga ……… 14

2.2.2.1 Pentingnya Harga………... 14

2.2.3 Pengertian Promosi…….……… 18

2.2.4 Pengertian Keputusan Pembelian……… 22

(7)

iv

2.4 Hipotesis……….. 30

BAB III METODE PENELITIAN ……….. 31

3.1 Definisi Operasional……… 31

1.Definisi Operasional……… 31

3.1.1 Harga (X1)……… 31

3.1.2 Promosi (X2)……….. 32

3.1.3 Keputusan Pembelian (Y1)……… 33

2. Pengukuran Variabel……… 34

3.2 Teknik Penentuan Sampel……… 35

3.3 Metode dan Prosedur Pengumpulan Data……… 36

3.3.1 Jenis Data………... 36

3.3.2 Sumber Data……….. 36

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data ……… 36

3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis……… 37

3.4.1 Teknik Analisis……… 38

3.4.2 Model Indikator Reflektif dan Indikator Formatif……… 39

3.4.2.1 Model Indikator Reflektif………. 39

3.4.2.2. Model Indikator Formatif……… 41

3.4.3 Kegunaan Metode Partial Least Square (PLS)………… 44

(8)

v

4.1.2. Visi, Misi dan Nilai PT.SUMBER PURNAMA SAKTI (SPS) Gresik..46

4.2 Deskripsi Karakteristik Responden ... 47

4.2.1. Deskripsi Harga (X1)………. 49

4.2.2. Deskripsi Promosi (X2)………. 53

4.2.3. Deskripsi Keputusan Pembelian (Y1)……… 57

4.3 Analisis Data…………. … ... 61

4.3.1Evauasi Oulier..……….. .. ... 61

4.4 Interpretasi Hasil PARTIAL LEAST SQUARE……… 62

4.4.1 Model PLS……… 62

4.4.2. Uji Validitas……….. 64

4.4.3. Composite Realibility………. 65

4.5. Inner Model (Pengujian Model Struktural)……….. 68

4.5.1 Evaluasi Pengujian Struktural Model (Inner Model)……... 68

4.5.2 Result for inner weight……… 70

4.6 Pembahasan Penelitian……….. 71

(9)

vi DAFTAR PUSTAKA

(10)

xi Oleh :

Wildan Ha bibur Rahman 1012010089/EM ABSTRAKSI

Dalam kondisi saat ini, dari semua alat transportasi yang ada, sepeda motor menjadi favorit masyarakat karena dianggap paling efektif dan efisien.dalam proses penyampaian produk kepada pelanggan dan untuk mencapai tujuan perusahaan yang berupa penjualan produk yang optimal, maka kegiatan pemasaran dijadikan tolak ukur oleh setiap perusahaan. Sebelum meluncurkan produknya perusahaan harus mampu melihat atau mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen.

Penelitian ini bertujuan unt uk menganalisis pengaruh faktor Harga dan Promosi t erhadap Keputusan pembelian produk Sepeda M ot or Honda Supra X 125. Responden ysng t erlibat dalam penelit ian ini sebanyak 98 responden, met ode yang digunakan adalah non probabilit y sampling. Pengumpulan data primer diperoleh dari penyebaran kuisioner kepada responden untuk menjaw ab pertanyaan dalam penelit ian .Dengan menggunakan Harga (X1),Promosi (X2), dan Keputusan Pembelian (Y1) Analisis dat a yang digunakan yaitu PLS (Parsial Least Square).

Hasil penelitian yang t elah dilakukan menunjukkan secara simultan dan parsial variabel harga dan promosi berpengaruh signifikan t erhadap keputusan pembelian konsumen. Berart i bahw a keput usan pembelian memang dipengaruhi oleh harga Dan Promosi

(11)

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi persaingan yang begitu ketat saat ini, Pemasaran

merupakan salah satu aspek penting dalam menunjang keberhasilan bagi suatu

perusahaan, dengan adanya persaingan yang semakin ketat akan mempengaruhi

kelangsungan hidup perusahaan. Dalam kondisi saat ini, dari semua alat

transportasi yang ada, sepeda motor menjadi favorit masyarakat karena dianggap

paling efektif dan efisien.

Dalam proses penyampaian produk kepada pelanggan dan untuk mencapai

tujuan perusahaan yang berupa penjualan produk yang optimal, maka kegiatan

pemasaran dijadikan tolak ukur oleh setiap perusahaan. Sebelum meluncurkan

produknya perusahaan harus mampu melihat atau mengetahui apa yang

dibutuhkan oleh konsumen. Jika seorang pemasar mampu mengidentifikasi

kebutuhan konsumen dengan baik, mengembangkan produk berkualitas,

menetapkan harga, serta mempromosikan produk secara efektif, maka produk–

produknya akan laris dipasaran (David W Cravens,1996).Sehingga sudah

sewajarnya jika segala kegiatan perusahaan harus selalu dicurahkan untuk

memenuhi kebutuhan konsumen dan kemudian konsumen akan memutuskan

membeli produk tersebut. Dan pada akhirnya tujuan perusahaan yaitu memperoleh

(12)

Belakangan ini fenomena yang terjadi pada Angka Penjualan sepeda motor

di Indonesia pada kuartal pertama pada tahun 2013 dibanding dengan periode

yang sama pada tahun 2012 atau hanya naik 20.000 unit, yaitu menjadi 1.970.823

unit dari 1.950.047 unit. Kelesuan terjadi di luar Pulau Jawa ternyata harga

komoditas saat ini itu nilainya lebih rendah dari tahun lalu. Daya beli konsumen

langsung menurun, terutama di luar Pulau Jawa kontribusi Sumatera terhadap total

penjualan sepeda motor nasional menjadi 15-17 persen dari sebelumnya 18-20

persen. Kalimantan dan Sulawesi hanya menyumbang 10-12 persen dari 15

persen. Kenaikan justru terjadi di Pulau Jawa. "Inflasi gara-gara harga bawang,

cabai dan daging yang melambung ternyata berdampak cukup besar. Orang

menunda pembelian dan mengutamakan kebutuhan

pokok.(motorplus-online.com)

penjualan saat ini pada industri otomotif di Indonesia, terutama untuk

kendaraan roda dua, sedang mengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini

didorong oleh belum tersedianya kendaraan umum yang efisien bagi mobilitas

masyarakat. Selain itu,kemudahan proses pembayaran dengan merebaknya

promosi dengan iklan juga mendorong masyarakat untuk membeli dan

menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi sehari-hari. Akan tetapi

persaingan didunia industri menyebabkan penurunan yang masih jauh di bawah

(13)

Tabel 1.1

Penjualan 5 Merk Sepeda Motor pada tahun 2013

Bulan/Merk Honda

SupraX

125

Yamaha Suzuki Kawasaki Lainnya

Januari 398.608 203.051 35.758 10.559 2007

February 401.103 202.102 37.720 10.913 1519

Maret 410.591 217.817 28.286 9.732 1.057

April 391.991 217.820 33.564 15.387 1.747

Mei 362.903 238.200 27.500 15.203 2.102

Juni 390.235 215.398 45.320 8.486 1.843

Juli 415.653 229.654 42.070 14,883 1.759

Agustus 262.136 134.020 27.445 9.360 780

September 417.760 216.919 30.872 10.791 1.797

Oktober 439.395 231.852 28.954 15.446 1.543

November 423.283 221.044 27.447 15.348 1.307

Desember 438.105 234.505 28.507 17.090 1.507

Sumber : AISI

Dari data diatas dapat kita lihat bahwa mengalami peningkatan juga

penurunan penjualan Honda Supra x 125 sepanjang bulan Januari hingga

(14)

Honda Supra x 125 yaitu persaingan harga antara Honda dan Yamaha

apalagi terjadi penurunan penjualan sebesar 1,04% Meskipun penjualan Honda

Supra x 125 menurun Honda Supra x 125 tetapi Total penjualan selama Januari

hingga Juni 2013 yang hanya 3.742.984 atau meningkat sekitar 5,26 persen.. Saat

itu, penjualan sepeda motor di semester pertama tembus 4.073.848.

Tabel 1.2 Penjualan Sepeda Motor Honda Supra X 125 di Kota Gresik

Dari Bulan Januari – Desember Tahun 2013

Bulan/Dealer SPS MPM RAMAYANA RAHAYU

Januari 8 Unit 10 Unit 8 Unit 11 Unit

February 10 Unit 7 Unit 7 Unit 8 Unit

Maret 12 Unit 8 Unit 5 Unit 3 Unit

April 10 Unit 4 Unit 7 Unit 10 Unit

Mei 9 Unit 12 Unit 7 Unit 13 Unit

Juni 8 Unit 6 Unit 10 Unit 4 Unit

Juli 6 Unit 10 Unit 6 Unit 9 Unit

Agustus 5 Unit 4 Unit 4 Unit 3 Unit

September 9 Unit 5 Unit 6 Unit 9 Unit

Oktober 3 Unit 5 Unit 9 Unit 6 Unit

November 4 Unit 5 Unit 3 Unit 4 Unit

(15)

Namun Salah satu faktor penting konsumen tertarik untuk melakukan

keputusan pembelian adalah jika harga yang ditetapkan oleh perusahaan tepat dan

sesuai dengan daya beli konsumen,maka pemilihan suatu produk tertentu akan

dijatuhkan pada produk tersebut (Bayu Swastha dan Irawan, 2001) suatu produk

akan lebih mudah diterima konsumen. Dilihat dari faktor harga, banyak

perusahaan sepeda motor menetapkan promosi,mulai dari kredit hingga beberapa

tahun atau bahkan dengan cash back. Hal tersebut dilakukan agar mendapatkan

konsumen lebih banyak lagi.. Menurut Fandy Tjiptono, Gregorius, Chandra, Dedi

Adriana (2002). Tujuan dari pada promosi adalah untuk memperkenalkan barang

hasil produksi, dengan tujuan agar konsumen membeli hasil produksinya. volume

penjualan dapat meningkat, dan juga dapat meningkatkan laba

perusahaan.

Sedangkan menurut Kotler (2008:219), promosi penjualan bahan inti

dalam kampanye pemasaran. terdiri dari koleksi alat insentif , sebagian besar

berjangka pendek, dirancang untuk menstimulasi pembelian yang lebih cepat atau

lebih besar atas produk atau jasa tertentu oleh konsumen atau perdagangan.

Harga yang merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang

seringkali dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi konsumen dalam

melakukan pembelian tidak bisa dikesampingkan oleh perusahaan. Swastha

(2001) mendefinisikan harga sebagai sejumlah uang (ditambah beberapa produk)

yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi produk dan

(16)

Produk memiliki arti penting bagi perusahaan karena tanpa adanya produk,

perusahaan tidak akan dapat melakukan apapun dari usahanya. Pembeli akan

membeli produk kalau merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan dengan

keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar pemasaran produk berhasil. Dengan

kata lain, pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada keinginan pasar atau

selera konsumen. Menurut Kotler dan Amstrong (2001: 346) adalah ”Segala

sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,

digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan”.

Selain harga, promosi adalah salah satu faktor yang sangat penting

.Definisi promosi menurut M.taufiq Amir (2005) ialah upaya penyampaian

pesan-pesan tertentu kepada berbagai pihak, termasuk untuk konsumen. Media promosi

yang populer di Indonesia saat ini selain majalah,koran, radio, televisi adalah

internet.semakin banyaknya pengguna internet di Indonesia membuat setiap

perusahaan sepeda motor harus aktif dalam melalui media online ini.promosi

merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menonjolkan

keistimewaan-keistimewaan produk dan membujuk konsumen untuk membeli.

Kegiatan yang dilakukan oleh pembeli dan penjual,dan merupakan kegiatan yang

membantu dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran serta mengarahkan

pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk

berbuat lebhi baik.(Basu Swastha dan,2001).Sedangkan Promosi yang dilakukan

Sepeda Motor Honda Supra x 125 Program ini menawarkan DP murah dan cicilan

(17)

New Revo 110 dengan DP mulai dari Rp 500 ribu (Spoke) & Rp 600 ribu (CW),

New Revo 110 DX & Blade series Rp 750.000 dan Supra X series Rp 1 juta.

Program Special Segment untuk Guru dan Group Consumer (GC) kembali

berlanjut pada bulan ini. Proram Untukmu Guru Bangsa berlaku untuk seluruh

staff pengajar baik kepala sekolah, guru, dosen, dan staff pengajar lainnya yang

masih aktif mengajar di institusi/lembaga pendidikan resmi. Program ini hanya

berlaku untuk pembelian kredit. Price list khusus dengan DP dan cicilan yang

terjangkau disediakan khusus untuk para pencerdas bangsa. Program ini berlaku

untuk sepeda motor jenis Revo series, Revo Techno, Supra X 125, Blade, Vario

Techno (non CBS), Scoopy, CSI, New Mega Pro dan Tiger. Sedangkan untuk

program GC tunai ataupun kerdit berlaku potongan harga sebesar 3-5 % dari

harga OTR dengan minimal pemesanan 10 unit. Promo ini berlaku untuk type

Revo 110 Series (Spoke, CW, Deluxe), New Supra X 125 series (Disc, CW/DD,

FI-CW/DD), Blade dan CS-1

Namun walau Honda Supra X 125 di Gresik terjadi fluktuasi yaitu

peningkatan dan pernah mengalami penurunan. Berdasarkan uraian tersebut dan

permasalahan yang ada maka penulis mengadakan penelitian yang didasarkan

asumsi bahwa adanya keterkaitan erat antara harga dan promosi terhadap

keputusan pembelian. Maka berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini

(18)

“ANALISIS HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 DI GRESIK.”

1.2. Rumusan Masalah

Persaingan yang sangat ketat di industri otomotif terutama kendaraan roda

dua mengharuskan perusahaan untuk terus berinovasi agar dapat memenuhi selera

dan kebutuhan konsumen yang juga terus berubah.. Penurunan penjualan Honda

April dan Agustus menjadi bukti nyata bahwa sedikit saja kesalahan akan

mengakibatkan konsumen pergi.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang

diuraikan dalam pertanyaan penelitian yang akan dijawab oleh penelitian ini

melalui analisis data empirik. Berikut pertanyaan penelitian yang akan dijawab

oleh penelitian ini :

1. Apakah faktor harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian

sepeda motor Honda Supra x 125 di Gresik?

2.. Apakah faktor promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian

(19)

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disusun

diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk Menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian

Sepeda Motor Honda Supra x 125 di Gresik

2. Untuk Menganalisis pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian

Sepeda Motor Honda Supra x 125 di Gresik.

1.4. Manfaat Penelitian

Dari Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi

beberapa pihak, diantaranya adalah:.

1. Dengan adanya hasil dari penelitian ini akan memberi masukan untuk

perusahaan dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi.

2. Dengan adanya hasil dari penelitian ini dapat memberikan kesempatan

kepada penulis untuk membahas mengenai ilmu-ilmu yang diterima

selama masa perkuliahan ke dalam praktek lapangan.

3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain apabila akan mengadakan

(20)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

1. Nofri Ardi,Fitrizal, Zefriyeni (2011), melakukan penelitian tentang “Pengaruh

Promosi dan Distribusi Terhadap Keputusan Beli Konsumen Pada PT. Semen

Padang( studi kasus PT.Nasmoco Gombel Semarang ). Populasi dalam penelitian

adalah seluruh masyarakat di kota Padang sebanyak 900 orang..Dalam penelitian

ini diambil 900 responden sebagai sampel,hasil penelitian menyebutkan bahwa

promosi dan Distribusi berpengaruh positif Terhadap keputusan pembelian.

2. Anggoro Dwi Kurniawan,Sri Rahayu Tri Astuti ( 2012 )Melakukan penelitian

tentang “ analisis pengaruh produk,promosi,harga dan tempat terhadap keputusan

pembelian ( studi pada kedai amarta semarang ).Populasi dalam penelitian ini ini

adalah Konsumen yang dating dan melakukan pembelian di Kedai

Amarta.Metode pengambilansampel menggunakan teknik purposive sampling,

sehingga diperoleh 100 responden. Hasil penelitian : Dari hasil uji diatas dsapat

dilihst bahwa hanya variable produk dan promosi saja yang mempengaruhi

keputusan pembelian

3. Fifyanitha Ghanitamata,Mustafa Kamal (2012), Melakukan penelitian

mengenai “ anilisis pengaruh harga,kualitas prosuk dan lokasi terhadap keputusan

pembelian ( Studi pada Pembeli Produk Bandeng Juwana Elrina Semarang), yaitu

(21)

bebas dalam penelitian ini adalah harga,kualitas produk dan lokasi. Dalam

penelitian ini populasi penelitian adalah keputusan pembelian, sedangkan variabel

bebas dalam penelitian ini adalah harga,kualitas produk dan lokasi. Dalam

penelitian ini adalah pembeli bandeng duri lunak di Bandeng Juwana Semarang.

Jumlah populasi pada penelitian ini jumlahnya tidak diketahui dengan pasti dan

berukuran besar.Untuk menentukan sampel yang diambil menggunakan non

probability sampling dan metode pengambilan. Sampelnya menggunakan

accidental sampling, Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 80 responden. Data

primer didapat hasil dari wawancara dengan pemilik took dan juga hasil pengisian

kuesioner pleh konsumen Bandeng Juwana Elrina Semarang.Hasil penelitian:

Nilai t hitung pada variabel harga (X1)adalah sebesar 2,318 dengan tingkat

signifikan 0,023. Karena 2,318 > 1,6641 dan 0,023 < 0,05, maka hal ini

mengindikasikan bahwa hipotesis 1(H1) diterima. Variabel harga berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian . Nilai t hitung pada variabel

kualitas produk (X2) adalah sebesar 2,786 dengan tingkat signifikan 0,007.

Karena 2,786>1,6641 dan 0,007 < 0,05, maka hal ini mengindikasikan bahwa

hipotesis 2 (H2) diterima. Variabel kualitas produk berpengaruh positif dan

(22)

2.2. Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan ,menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa

yang bernilai dengan pihak lain (Kotler,2005). Manajemen pemasaran berasal

dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Amstrong

(2008) pemasaran adalah analisis, perencanaan , dan pengedalian dari

program-program yang dirancang untuk menciptakan,membangun, dan memelihara

pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan

perusahaan. Manajemen adalah proses perencanaan (planning), pengorganisasian

(organizing), penggerakan (actuating) dan pengawasan. Jadi dapat diartikan

bahwa manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan

pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan

,membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli

sasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Dari uraian diatas dapat disimpulkan

bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan yang direncanakan ,

diorganisasikan yang meliputi pendistribusian barang,penetapan harga dan

dilakukan pengawasan terhadap kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya

(23)

2.2.1.1. Konsep Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2007:19),konsep pemasaran muncul

pertengahan 1950-an.sebagai ganti filosofi “buat dan jual”,yang berpusat pada

produk,bergeser ke filosofi “pahami dan tanggapi” sebagai ganti “berburu”,

pemasaran adalah “ber kebun”. Jabatan itu bukan untuk menemukan pelanggan

yang tepat bagi produk,melainkan menemukan produk yang tepat bagi pelanggan.

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci mencapai tujuan organisasi yang

ditetapkan adalah menciptakan, menyerahkan,dan mengomunikasihkan nilai

pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih

Pada hakekatnya, konsep pemasaran juga menginginkan volume penjualan

yang menguntungkan, tetapi laba yang didapat dari volume penjualan itu harus di

peroleh melalui kepuasan konsumen. Di samping itu sangat diperlukan adanya

intregasi seluruh kegiatan pemasaran yaitu dengan cara memupuk kerjasama dan

menghindari pertentangan agar mudah dilakukan koordinasi,sehingga akhirnya

nanti akan dapat dicapai tujuan perusahaan dan sekaligus dapat memberikan

kepuasan kepada konsumen

2.2.1.2. Tujuan Pemasaran

Menurut Peter Drucker,salah seorang ahli yang terkenal dalam bidang

manajemen,mengatakan sebagai berikut: Tujuan pemasaran adalah membuat agar

penjualan berlebih-lebihan dan mengetahui serta memahami konsumen dengan

baik sehingga produk atau pelayanan cocok dengan konsumen tersebut dan laku

(24)

2.2.2 Pengertian Harga

Menurut Stanton dalam Angipora(2002:268) harga adalah jumlah uang

(ditambah beberapa produk jika mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan

sejumlah kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa harga merupakan salah satu komponen

utama dalam keputusan membeli suatu produk. Dalam penelitian ini harga

didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menilai suatu barang dengan

satuan alat ukur rupiah untuk dapat membeli produk yang ditawarkan,dimana

harga yang relative murah menjadi pilihan konsumen dalam melakukan pembelian

tetapi ada juga sebagian orang tidak mempermasalahkan hal tersebut karena

menurut mereka harga yang mahal tidak menjadi masalah jikalau harga yang

ditetapkan sebanding dengan manfaat yang didapatkan,dengan kata lain konsumen

merasa puas.

Menurut kotler (1997 :109) elemen-elemen harga meliputi harga yang

ditawarkan,tawaran potongan harga,harga kualitas produk dan harga barang

pesaing.

2.2.2.1. Pentingnya Harga

Selain promosi, harga juga bisa menjadi daya tarik atau penentu dalam

pengambilan keputusan pembelian. Namun juga harga juga bisa menjadi

hambatan dalam keputusan pembelian.

Harga merupakan alat yang digunakan oleh perusahaan (pemasar) untuk

memberikan penilaian tersebut menyangkut promosi sendiri.Seperti yang

(25)

dalam pemasaran, dimana harga dapat mempengaruhi konsumen dalam

mengambil keputusan untuk membeli suatu produk.

Suatu tingkat harga dapat memberikan pengaruh yang tidak sedikit baik

didalam perekonomian maupun didalam perusahaan. ( Angipora,2002:268-274).

a. Dalam perekonomian

Harga pasar dari sebuah barang dapat mempengaruhi tingkat

upah,sewa,bungah dan laba atas pembayaran faktor-faktor produksi seperti tenaga

kerja ,tanah,modal dan skill.dalam metode tersebut sebenarnya harga sebagai

pengatur dasar pada sistem perekonomian secara keseluruhan karena

mempengaruhi alokasi sumber-sumber yang ada.

b. Dalam perusahaan

Penetapan harga suatu barang atau jasa pleh perusahaan memberikan

pengaruh yang tidak sedikit bagi perusahaan karena :

1. Harga merupakan penentu bagi permintaan pasarnya.

2. Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan dan

mempengaruhi market sharenya.

3. Harga akan memberikan hasil maksimal dengan menciptakan

sejumlah pendapatan dan keuntungan bersih.

Harga merupakan hal yang diperhatikan oleh konsumen saat

melakukan pembelian.Menurut buku Fandy Tjiptono dalam teori (Chandra,2002c)

Dimensi Strategi Harga sebagai salah satu elemen bauran pemasaran, harga

(26)

harga berikut.Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan

keputusan para pembeli,yaitu peranan alokasi dan peranan informasi (fandy

Tjiptono,2001:152). Peranan alokasi dari harga dalam membantu para pembeli

untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang

diharapkan berdasarkan kekuatan membelinya. Dengan demikian adanya harga

dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara untuk mengalokasikan

kekuatan membelinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Peranan informasi dari

harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor

produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana

pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara

objektif. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternative yang tersedia,

kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki. Berdasarkan dari bahasan

diatas dapat dikatakan bahwa harga yang dipatok secara rasional dan sepadan

dengan manfaat produk diberikan dapat mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen terhadap suatu produk

Alasan ekonomi akan menunjukkan harga yang rendah atau harga yang

terlalu berkompetisi meupakan salah satu penting pemicu penting untuk

meningkatkan kinerja pemasaran. Selain itu,pada saat tertentu konsumen akan

menilai promosi berdasarkan tingkat harganya jika mereka hanya mempunyai

informasi yang terbatas mengenai produk tersebut.dimana konsumen mempunyai

anggapan bahwa harga yang mahal biasannya mempunyai nilai promosi yang

baik.Pada umumnya harga mempunyai pengaruh yang positif dengan promosi,

(27)

Konsumen mempunyai anggapan adanya hubungan yang positif antara

harga dan promosi suatu produk,maka mereka akan membandingkan antara

produk yang satu dengan produk yang lainnya,dan barulah konsumen mengambil

keputusan pembelian untuk membeli suatu produk.

Menurut Rosvita (2010 : 24) harga memiliki 4 indikator, antara lain :

1. Keterjangkuan harga (X1.1)

Menunjukkan harga yang rendah atau harga yang tinggi untuk

meningkatkan kinerja pemasaran dalam menarik konsumen dari

pesaingnya..

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk (X1.2)

Nilai dari suatu kualitas produk ditentukan melalui seberapa tinggi

atau rendah harga dari produk.

3. Daya saing harga (X1.3)

Penyeimbangan harga atau penyamaan harga dengan pesaing lain

bertujuan untuk tetap mempertahankan konsumen.

4. Kesesuain harga dengan manfaat (X1.4)

Harga yang diberikan sesuai atau bahkan lebih dengan manfaat yang

(28)

2.2.3 Pengertian Promosi

Sebagai salah satu komponen dari bauran pemasaran, peran promosi dalam

mempengaruhi keputusan pembelian tentu tidak bisa dianggap remeh. Dalam

penelitian ini promosi diartikan sebagai suatu komunikasi persuasif yang

dilakukan produsen untuk menarik konsumen membeli produknya.Menurut

Dharmamesta seperti yang dikutip oleh Askarini Darmayanti,(2006) tujuan

promosi dalam perusahaan,yaitu:

1 Modifikasi tingkah laku

Dengan suatu promosi perusahaan akan menciptakan citra yang

baik tentang dirinya dan dengan demikian bias merubah tingkah laku serta

pendapat konsumen tentang produk perusahaan sehingga mendorong

pembelian produk.

2.Memberitahu

Kegiatan promosi dilakukan untuk memberitahu pasar sasaran

yang dituju penawaran perusahaan tentang suatu produk.

3.Membujuk

Diarahkan terutama untuk mendorong pembelian,sering

perusahaan tidak ingin mendapat tanggapan instan dari konsumen, tetapi

lebih mengutamakan kesan positif.

4.Mengingatkan

Untuk memaksimalkan peran promosi dalam mendorong permintaan

suatu produk, diterapkan konsep promotion mix dimana terdapat beberapa

(29)

sasaran. Basu Swastha (2000) menyebutkan bahwa terdapat jenis promosi

dalam promotion mix,diantaranya adalah :

a. Advertising (Iklan)

Iklan merupakan bentuk promosi melalui berbagai media

diantaranya media cetak dan media elektronik. Iklan selama ini

bentuk promosi yang paling efektif .iklan merupakan pesan-pesan

penjualan yang persuasif yang ditujuhkan kepada konsumen yang

paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya

semurah-murahnya. Iklan dapat mempenagaruhi dua parameter

kepuasan konsumen yaitu:

Iklan dapat, yang membentuk perceived quality yang

kemudian akan mempengaruhi penilaian terhadap kualitas

secara keseluruhan dan pengaruh iklan semakin besar bila

konsumen tidak dapat mengevaluasi kualitas

seseungguhnya.

Iklan dapat mempengaruhi perceived best yaitu keyakinan

bahwa merek suatu produk adalah terbaik dikelasnya

dipengaruhi citra merek. Dari keyakinan diatas,banyak

perusahaan menyediakan biaya iklan yang besar untuk

dapat memperkuat citra merk pada benak konsumen

dengan tujuan akhirnya diharap iklan dapat membantu

perusahaan untuk meraih konsumen baru dan meningkatkan

(30)

terpengaruh dengan iklan tetsebut akan melakukan

keputusan pembelian atas produk yang ditawarkan atau

melakukan perpindahan pada merk lain dari produk yang

biasa dibeli.

b Personal Selling (Penjualan Pribadi)

Yaitu terjadi interaksi langsung, saling bertemu muka antara pembeli

dan penjual (Swastha,2003).komunikasi yang dilakukan oleh kedua pihak

bersifat individual,dalam hal ini penjual dituntut memiliki kecakapan and

keterampilan dalam mempengaruhi atau memotivasi pembeli dengan cara

mengemukakan manfaat yang akan diperoleh pembeli sehingga terjadi

persesuain keuntungan. Manfaat personal selling :

• Adanya hubungan langsung dengan calon pembeli sehingga dapat

mengamati secara dekat karakteristik dan kebutuhan calon

pembeli.

• Membina berbagai macam hubungan dengan pelanggan . Mulai

dari hubungan perdagangan sampai dengan hubungan persahabtan

yang erat.

• Mendapatkan tanggapan atau respons dari calon pembeli.

1. Promosi Penjualan

Promosi Penjualan pada dasarnya memberikan insentif kepada konsumen

untuk membeli produk-produk yang ditawarkan,Bentuk-bentuk insentifnya

meliputi pemberian diskon atau potongan harga dan hadiah langsung serta

(31)

2.Publisitas

Publisitas yang digunakan bersama dengan cara mensponsori

kegiatan-kegiatan tertentu dalam masyarakat seperti olahraga dan kesenian.Walaupun

efektivitas sering dipertanyakan,namun dapat digunakan sebagai sarana

untuk mendekatkan diri kepada pelanggan atau konsumen.

Menurut jurnal Krisnasakti Anggar p (2012:25-28) promosi memiliki 4

indikator, antara lain :

1. Iklan Menarik (X 2.1)

Adalah semua bentuk penyajian non personal, promosi ide-ide

,promosi barang produk barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor

tertentu yang dibayar. iklan di televise dan surat kabar seperti Koran

Jawa Pos dan Surya.

2. Endorser Menarik (X 2.2)

untuk mengantarkan sebuah pesan dan atau memperagakan sebuah

produk atau jasa dalam kegiatan promosi yang bertujuan untuk

mendukung efektifitas penyampaian pesan produk.

3. Endorser Sesuai (X 2.3)

pendukung sebuah iklan mampu mempengaruhi dan mendapatkan

perhatian konsumen atas pesan yang disampaikan dalam iklan

4. Slogan mudah diingat (X 2.4)

Dalam penyampaian pesan kepada konsumen dalam bentuk di radio ,

(32)

sponsor.Dalam hal spanduk,billoard dijalan-jalan yang menampilkan

produk dari Slogan promosi harus mudah diingat oleh konsumen.

2.2.4.Pengertian Keputusan Pembelian

Perilaku keputusan pembelian tidak bisa digeneralisir untuk semua jenis

produk. Pembelian yang melibatkan produk dengan harga yang mahal akan

membutuhkan semakin banyak pertimbangan. Kotler (2005) membedakan

perilaku keputusan pembelian menjadi 4 macam, sebagai berikut :

1. Perilaku Pembelian yang Rumit

Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari proses tiga langkah.

Pertama,pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tertentu.

Kedua, dia membangun sikap tentang produk tersebut. Ketiga, dia

membuat pilihan pembelian yang cermat. Konsumen terlibat dalam

keputusan pembelian yang rumit bila mereka sadar akan adanya perbedaan

besar antarmerek.Perilaku keputusan pembelian yang rumit lazim terjadi

bila produknya mahal,jarang dibeli, beresiko dan sangat mengekspresikan

diri.

2. Perilaku Pembelian Pengurang Ketidaknyamanan

Ada suatu kondisi dimana konsumen sangat terlibat dalam

pembelian namun menemukan perbedaan yang kecil antarmerek. Dalam

kasus ini, konsumen akan mempelajari merek yang tersedia. Jika

konsumen menemukan perbedaan mutu antarmerek tersebut, dia mungkin

(33)

perbedaan kecil, dia mungkin akan membeli semata – mata berdasarkan

harga dan kenyamanan.

3. Perilaku Pembelian karena Kebiasaan

Banyak produk dibeli dalam kondisi rendahnya keterlibatan

konsumen dan tidak adanya perbedaan antarmerek yang

signifikan.Misalnya garam.Para konsumen memiliki keterlibatan yang

rendah terhadap produk itu.Konsumen pergi ke toko dan mengambil

merek tertentu. Jika mereka mengambil merek yang sama, hal itu karena

kebiasaan bukan karena kesetiaan pada merek.Terdapat bukti yang cukup

bahwa konsumen memiliki keterlibatan yang rendah dalam pembelian

sebagaian besar produk yang murah dan sering dibeli.

4. Perilaku Pembelian yang Mencari Variasi

Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen

yang rendah namun perbedaan antarmerek yang signifikan. Dalam situasi

ini, konsumen sering melakukan perpindahan merek. Misalnya kue kering.

Konsumen memilih merek kue kering tanpa melakukan evaluasi,

mengevaluasi saat mengkonsumsi. Namun, pada kesempatan berikutnya,

konsumen mungkin akan menganbil merek yang lain karena ingin mencari

rasa yang berbeda.Peralihan merek terjadi karena mencari variasi, bukan

karena ketidakpuasan.Konsumen tentu tidak serta merta melakukan

(34)

Menurut Kotler dan Keller (2008) membagi proses pengambilan

keputusan membeli menjadi lima tahap, sebagai berikut :

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau

kebutuhan.Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal

(kebutuhanumum seseorang) atau eksternal (rangsangan pihak luar,

misalnya iklan.

2. Pencarian Informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan mulai terdorong

untuk mencari informasi yang lebih banyak. Konsumen dalam tahap ini

dapat dibagi menjadi dua level. Pertama, penguatan perhatian. Dalam level

ini, situasi pencarian bersifat lebih ringan, hanya sekedar lebih peka pada

informasi produk. Kedua, aktif mencari informasi. Dalam level ini

konsumen akan lebih aktif untuk mencari informasi melalui bahan bacaan,

menelpon teman maupun mengunjungi toko untuk mempelajari suatu

produk.

3. Evaluasi Alternatif

Tidak ada proses evaluasi tunggal yang sederhana yang digunakan

oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi

pembelian. Beberapa konsep dasar akan dapat membantu pemahaman

terhadap proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha

(35)

solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing–masing produk

sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda dalam

memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.

4. Keputusan Pembelian

Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat

mengambil lima sub-keputusan yaitu merek, dealer, kuantitas, waktu dan

metode. Dalam pembelian produk sehari – hari, keputusan yang diambil

lebih kecil. Dalam beberapa kasus, konsumen bisa mengambil keputusan

untuk tidak secara formal mengevaluasi setiap merek. Dalam kasus lain,

faktor – faktor yang mengintervensi dapat mempengaruhi keputusan final.

5. Perilaku Pasca pembelian

Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian

karena memperhatikan fitur – fitur tertentu yang menggangggu atau

mendengar halyang menyenangkan tentang merek lain. Komunikasi

pemasaran harus memasok keyakinan dan evaluasi yang mengukuhkan

pilihan konsumen dan membantu dia nyaman dengan merek. Tugas

pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Pemasar harus

memantau kepuasan pascapembelian, tindakan pascapembelian, dan

(36)

2.2.5 Pengaruh Harga, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian.

2.2.5.1 Pengaruh Harga Ter hadap Keputusan Pembelian.

Harga Merupakan salah satu faktor penting dari sisi penyedia jasa untuk

memenangkan suatu persaingan dalam memasarkan produknya.oleh karena itu

harga harus ditetapkan. menurut Ferdinand (2006) harga merupakan salah satu

variabel penting dalam pemasaran, dimana harga dapat mempengaruhi konsumen

dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk. Alasan Ekonomis akan

memunjukkan harga yang rendah atau harga yang terlalu berkompetisi meupakan

salah satu pemicu penting untuk meningkatkan kinerja pemasaran,tetapi alasan

psikologi bahwa harga justru merupakan indikator kualitas dan arena itu

dirancang sebagai salah satu instrument penjualan sekaligus sebagai instrument

kompetisi yang menentukan keputusan pembelian.

Tinggi rendahnya harga merupakan salah satu pemicu penting untuk

menilai promosi yang digunakan suatu produk bagi konsumen. Pada umunya

harga mempunyai harga mempunyai pengaruh yang positif dengan

promosi,bahwa semakin tinggi harga maka semakin tinggi promosi yang

digunakan suatu produk tersebut.

Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalu mungkin) yang

dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan

(Swasta dan Irawan,2005).

Menurut Lamb,Hair,Mc Daniel (2001:268) “Harga merupakan sesuatu

(37)

Dalam penelitian Seanawati Oetama (2011) dan Endang Wijayanti (2007),

membuktikan bahwa harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian,

apabila penetapan harga secara rasional dan sepadan dengan manfaat produk yang

diberikan dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian.

2.2.5.2. Pengaruh Pr omosi Terhadap Keputusan Pembelian

Promosi merupakan teknik komunikasi yang secara penggunaannya atau

penyampaiannya dengan menggunakan media seperti:majalah,koran, radio,televisi

dan internet.semakin banyaknya pengguna internet di Indonesia membuat setiap

perusahaan sepeda motor harus aktif dalam melalui media online ini.promosi

merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menonjolkan

keistimewaan-keistimewaan produk dan membujuk konsumen untuk membeli. Di

sisi lain menurut Tjiptono (2008) promosi penjualan adalah bentuk presuasi

langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk

merangsang pembelian produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang

yang dibeli pelanggan.

hasil produksi suatu perusahaan.Menurut Kotler (2008:219), promosi

penjualan bahan inti dalam kampanye pemasaran. terdiri dari koleksi alat insentif

, sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk menstimulasi pembelian yang

lebih cepat atau lebih besar atas produk atau jasa tertentu oleh konsumen atau

(38)

Konsep yang dipakai untuk mengenalkan produk yaitu promotion mix,

kegiatan-kegiatan yang mengkombinasikan keunggulan produk dan membujuk

konsumen untuk membeli (Basu Swasta, 2000)..

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa promosi penjulan

memberikan manfaat langsung kepada konsumen pada saat mereka melakukan

pembelian. Promosi penjulan dapat berupa memberikan diskon/potongan

harga,kupon, konter, undian, harga premi dan sebagainya.

Alasan ekonomi akan menunjukkan jenis promosi yang baik akan

menunjukkan jenis promosi yang baik akan meningkatkan kinerja pemasaran.

Selain itu, Pada saat tertentu konsumen akan menilai jenis promosi berdasarkan

tingkat hargannya jika mereka akan mereka hanya mengenai produk

tersebut.dimana konsumen mempunyai anggapan bahwa jenis promosi yang baik

akan menentukan sesuai harga suatu produk.pada umunya jenis promosi

mempunyai pengaruh positif dengan harga suatu produk,semakin baik jenis

promosi maka semakin menentukan harga yang sesuai suatu produk.

Konsumen mempunyai anggapan adanya hubungan yang positif antara

harga dan promosi,maka mereka akan membandingkan antara produk yang satu

dengan produk yang lainnya,dan barulah konsumen mengambil keputusan untuk

membeli suatu produk.

Penelitian Anggar (2012), mengenai Analisis pengaruh harga,kualitas

produk, dan promosi terhadap keputusan pembelian sepeda motor honda (studi

kasus pada konsumen di kota semarang),menyatakan bahwa promosi berpenagruh

(39)

diperkenalkan kepada masyarakat melalui promosi yang efektif dan kreatif maka

masyarakat akan mendapatkan informasi seputar produk tersebut dan pada

akhirnya produk tersebut akan dibeli oleh masyarakat

2.3 Kerangka Konseptual

Dalam kerangka pemikiran dapat diketahui hubungan antara

variabel bebas (Harga dan Promosi) terhadap variabel terikat (Keputusan

Pembelian).Adapun bagan kerangka pemikiran yang digunakandalam penelitian

ini adalahsebagai berikut :

Promosi

( X2 )

Keput usan

Pem belian

(y) Harga

(40)

2.4. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah

diuraikan bagian terdahulu,maka hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

a. “ Diduga Harga berpengaruh Positif terhadap Keputusan

Pembelian sepeda motor Honda Supra x 125 di Kota Gresik.

b. “ Diduga Promosi berpengaruh positif terhadap Keputusan

(41)

3.1 Definisi Operasional dan pengukuran Variabel

1. Definisi Operasinal

3.1.1 Harga (X1)

Harga merupakan nilai yang konsumen tukarkan untuk manfaat dengan

memiliki atau menggunakan Sepeda Motor Honda Supra X 125.

Menurut Wijayanti (2008 : 268) harga memiliki 4 indikator, antara lain :

1. Keterjangkuan harga (X1.1)

Menunjukkan harga yang rendah atau harga yang tinggi untuk

meningkatkan kinerja pemasaran dalam menarik konsumen dari

pesaingnya..

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk (X1.2)

Nilai dari suatu kualitas produk ditentukan melalui seberapa tinggi

atau rendah harga dari produk.

3. Daya saing harga (X1.3)

Penyeimbangan harga atau penyamaan harga dengan pesaing lain

(42)

4. Kesesuain harga dengan manfaat (X1.4)

Harga yang diberikan sesuai atau bahkan lebih dengan manfaat yang

diterima oleh konsumen.. .

3.1.2 Promosi ( X.2 )

Promosi adalah pengenalan suatu produk dengan cara menonjolkan

keistimewaan produk yang dimaksud dan membujuk (mempengaruhi) konsumen

untuk membeli produk Sepeda Motor Honda Supra X 125.

Menurut jurnal Krisnasakti Anggar p (2012:25-28) promosi memiliki 4

indikator, antara lain :

1. Iklan Menarik (X 2.1)

Adalah semua bentuk penyajian non personal, promosi ide-ide

,promosi barang produk barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor

tertentu yang dibayar. iklan di televise dan surat kabar seperti Koran

Jawa Pos dan Surya.

2. Endorser Menarik (X 2.2)

untuk mengantarkan sebuah pesan dan atau memperagakan sebuah

produk atau jasa dalam kegiatan promosi yang bertujuan untuk

(43)

3. Endorser Sesuai (X 2.3)

pendukung sebuah iklan mampu mempengaruhi dan mendapatkan

perhatian konsumen atas pesan yang disampaikan dalam iklan

4. Slogan mudah diingat (X 2.4)

Dalam penyampaian pesan kepada konsumen dalam bentuk di radio ,

televise dan facebook atau panggung yang tidak dibayarkan oleh

sponsor.Dalam hal spanduk,billoard dijalan-jalan yang menampilkan

produk dari Slogan promosi harus mudah diingat oleh konsumen.

c. Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian yaitu mencerminkan keputusan konsumen dalam

membeli suatu produk, merupakan tahap dimana konsumen

dihadapkan suatu pilihan untuk melakukan pembelian atau tidak,yang

menurut Rosvita (2010:17) diukur melalui indikator :

1. Kemantapan pada sebuah produk ( Y1 )

Perilaku yang menggambarkan keteguhan hati dan keyakinan

seseorang produk untuk memilih dan membelinya.

2. Kebiasaan dalam membeli produk ( Y2 )

Merupakan kecenderungan seseorang untuk melakukan pembelian

(44)

3. Memberikan rekomendasi kepada orang lain (Y3)

Menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki sifat-sifat

untuk memberikan rekomendasi/pilihan/saran bagi orang lain dari

suatu yang mereka anggap produk tersebut bagus dan berkualitas.

4. Melakukan pembelian ulang (Y4)

Menggambarkan perilaku seseorang yang merasa terpuaskan

keinginannya dari suatu produk, dan akan melakukan pembelian

ulang terhadap produk tersebut mampu memberikan apa yang

diinginkan penggunanya.

2 Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Interval. Skala Likert

adalah skala yang digunakan secara luas yang meminta responden menandai

derajat persetujuan atau ketidak setujuan terhadap masing-masing dari

serangkaian pernyataan mengenai obyek stimulus. Umumnya masing-masing item

scale mempunyai lima kategori berkisar antara “sangat tidak setuju” sampai

(45)

3.2. Teknik Penentuan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetaapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2008 : 80).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang calon pembeli Sepeda Motor

Honda Supra X 125 di Gresik.

b. Sampel

Sampel yang digunakan adalah calon pembeli di 4 Dealer Sepeda Motor

Honda Supra X 125 di Gresik. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah teknik non probability sampling tepatnya accidental sampling yaitu

pemilihan sample berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample bila dipandang orang

tersebut cocok sebagai sumber data. (Sugiyono, 2008 : 85).

Jumlah sampel didasari oleh asumsi SEM bahwa besarnya jumlah sampel

yaitu 5-10 kali parameternya yang di estimasi (Augusty, 2002 : 48). Pada

penelitian ini ada 12 indikator. Adapun jumlah sampel yang ditetapkan dalam

penelitian ini sebesar (9x12) =108 responden. Hal ini dilakukan agar dapat

memenuhi persyaratan jumlah minimal sampel yang dikehendaki oleh alat analisis

(46)

3.3

Metode dan Prosedur Pengumpulan Data

3.3.1. J enis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer

yaitu yang diperoleh dengan jalan penyebaran kuisioner .

3.3.2. Sumber Data

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah diperoleh dari:

a. Data penelitian ini diperoleh melalui jawaban responden melalui

kusioner,yang merupakan jawaban atas permasalahan yang diteliti.

b. Diperoleh dari majalah atau internet.

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dengan mengadakan riset lapangan

yaitu kegiatan penelitian dengan tujuan langsung ke obyek penelitian dengan :

a. Kuesioner

yaitu cara pengumpulan data dengan jalan memberikan

(47)

3.4.Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.4.1. Teknik Analisis

Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode SEM berbasis

komponen dengan menggunakan PLS dipilih sbeagai alat analisis pada penelitian

ini. Teknik Partial Least Square (PLS) dipilih karena perangkat ini banyak

dipakai untuk analisi skausal – prediktif yang rumit dan merupakan teknik yang

sesuai untuk digunakan dalam aplikasi prediksi dan pengembangan teori seperti

pada penelitian ini.

PLS merupakan pendekatan yang lebih tepat untuk tujuan prediksi, hal ini

terutama pada kondisi dimana indikator bersifat formatif. Dengan variabel laten

berupa kombinasi linier dari indikatornya, maka prediksi nilai dari variabel laten

dapat dengan mudah diperoleh, sehingga prediksi nilai terhadap variabel laten

yang dipengaruhinya juga dapat dengan mudah diperoleh, sehingga prediksi

terhadap variabel laten yang dipengaruhi juga dapat dengan mudah dilakukan.

SEM berbasis kovarian membutuhkan banyak asums iparametrik,

misalnya variabel yang diobservasi harus memiliki multivariate normal

distribution yang dapat terpenuhi jika ukuran sampel yang digunakan besar

(antara 200-800). Dengan ukuran sampel yang kecil akan memberikan hasil

parameter dan model statistik yang tidak baik (Ghozali, 2008).

PLS tidak membutuhkan banyak asumsi. Data tidak harus berdistribusi

normal multivariate dan jumlah sampel tidak harus besar (Ghozali

(48)

dalam penelitian ini kecil (<100) maka digunakan PLS sebagai alat analisisnya.

Untuk melakukan pengujian dengan SEM berbasis komponen atau PLS,

digunakan dengan bantuan Smart PLS. PLS mengenal dua macam komponen

dalam model kausal yaitu model pengukuran (measurement models) dan model

structural (structural model).

Melalui pendekatan ini, diasumsikan bahwa semua varian yang dihitung

merupakan varian yang berguna untuk penjelasan. Pendekatan pendugaan variabel

laten dalam PLS adalah sebagai exact kombinasi linear dari indikator, sehingga

mampu menghindari masalah indeterminacy dan menghasilkan skor komponen

yang tepat. Dengan menggunakan algoritma iteratif yang terdiri dari beberapa

analisis dengan metode kuadrat kecil biasa (ordinary least square) maka persoalan

identifikasi tidak menjadi masalah, karena model bersifat rekursif.

Pendekatan PLS didasarkan pada pergeseran analisis dari pengukuran

estimasi parameter model menjadi pengukuran prediksi yang relevan. Sehingga

fokus analisis bergeser dari hanya estimasi dan penafsiran signifikan parameter

menjadi validitas dan akurasi prediksi.

Didalam PLS variabel laten bisa berupa hasil pencerminan indikatornya,

diistilahkan dengan indikator refleksif (reflective indicator). Disamping itu, juga

bisa konstruk dibentuk (formatif) oleh indikatornya, diistilahkan dengan indikator

(49)

3.4.2 Model Indikator Refleksif dan Indikator For matif

3.4.2.1 Model Indikator Refleksif

Dikembangkan berdasarkan pada classical testtheory yang

mengasumsikan bahwa variasi skor pengukuran konstruk merupakan fungsi dari

true score ditambah error. Jadi konstruklaten seolah-olah mempengaruhi variasi

pengukuran dan asumsi hubungan kausalitas dari konstruk ke indikator. Model

refleksif sering juga disebut principal factor model dimana kovarian pengukuran

indikator seolah-olah dipengaruhi oleh konstruk laten atau mencerminkan variasi

dari konstruklaten.

Pada model refleksif, konstruk (unidimensional) digambarkan dengan

bentuk ellips dengan beberapa anak panah dari konstruk ke indikator. Model ini

menghipotesiskan bahwa perubahan pada konstruklaten akan mempengaruhi

perubahan pada indikator. Mode lindikator refleksif harus memiliki internal

konsistensi karena semua indicator diasumsikan mengukur satukon struk,

sehingga dua indikator yang sama reliabilitasnya dapat saling dipertukarkan.

Walaupun reliabilitas (Cronbach Alpha) suatu konstruk akan rendah jika hanya

ada sedikit indikator, tetapi validitas konstruk tidak akan berubah jika satu

indicator dihilangkan.

Contoh model indicator refleksif adalah konstruk yang berkaitan dengan

sikap (attitude) dan niat membeli (purchase intention). Sikap umumnya dipandang

sebagai jawaban dalam bentuk favorable (positif) atau unfavorable (negatif)

(50)

semantik differences seperti, good-bad, like-dislike, dan favorableunfavorable.

Sedangkan niat membeli umumnya diukur dengan ukuran subyektif seperti how

likely-unlikely, probable-improbable, dan/atau possible-impossible.

Gambar 3.1

Pr incipal Factor (Reflective) Model

Sumber: Prof. Dr. Imam Ghozali, M.Com, Akt., “Structural Equation Modeling-Metode Alternatif dengan Partial Least Square, Jan 2004, hal 9.

Ciri-ciri model indikator reflektif adalah:

• Arah hubungan kausalitas seolah-olah dari konstruk ke indikator.

• Antar indikator diarapkan saling berkorelasi (memiliki internal consitency

Reliability).

• Menghilangkan satu indikator dari model pengukuran tidak akan merubah

makna dan arti konstruk.

• Menghitung adanya kesalahan pengukuran (error) pada tingkat indikator.

3.4.2.2. Model Indikator Formatif

Konstruk dengan indikator formatif mempunyai karakteristik berupa

(51)

sustainable economics welfare, the human development index, dan the quality of

life index. Asal usul model formatif dapat ditelusuri kembali pada “operational

definition”, dan berdasarkan definisi operasional, maka dapat dinyatakan tepat

menggunakan model formatif atau refleksif. Jika η menggambarkan suatu variabel

laten dan x adalah indikator, maka: η = x

Oleh karena itu, pada model formatif variabel komposit seolah-olah

dipengaruhi (ditentukan) oleh indikatornya. Jadi arah hubungan kausalitas

seolaholah dari indikator ke variabel laten. Dalam model formatif, perubahan pada

indikator dihipotesakan mempengaruhi perubahan dalam konstruk (variabel

laten). Tidak seperti pada model refleksif, model formatif tidak mengasumsikan

bahwa indikator dipengaruhi oleh konstruk tetapi mengasumsikan bahwa semua

indikator mempengaruhi single konstruk. Arah hubungan kausalitas seolah-olah

mengalir dari indikator ke konstruk laten dan indikator sebagai group secara

bersama-sama menentukan konsep, konstruk atau laten.

Diasumsikan bahwa indikator seolah-olah mempengaruhi konstruk laten,

maka ada kemungkinan antar indikator saling berkorelasi, tetapi model formatif

tidak mengasumsikan perlunya korelasi antar indikator secara konsisten. Sebagai

misal komposit konstruk yang diukur oleh indikator yang saling mutually

exclusive, adalah konstruk Status Sosial Ekonomi diukur dengan indikator antara

lain Pendidikan, Pekerjaan dan Tempat Tinggal.

Oleh karena diasumsikan bahwa antar indikator tidak saling berkorelasi

(52)

untuk menguji reliabilitas konstruk formatif. Kausalitas hubungan antar indikator

tidak menjadi rendah nilai validitasnya hanya karena memiliki internal konsistensi

yang rendah. Untuk menilai validitas konstruk perlu dilihat vaiabel lain yang

mempengaruhi konstruk laten. Jadi untuk menguji validitas dari konstruk laten,

peneliti harus menekankan pada nimological dan atau criterion-related validity.

Implikasi lainnya dari model formatif adalah dengan menghilangkan

(dropping) satu indikator dalam model akan menimbulkan persoalan serius.

Menurut para ahli psikometri indikator formatif memerlukan semua indikator

yang membentuk konstruk. Jadi menghilangkan satu indikator akan

menghilangkan bagian yang unik dari konstruk laten dan merubah makna dari

konstruk. Komposit variabel laten memasukkan error term dalam model, hanya

error term diletakkan pada konstruk laten dan bukan pada indikator.

Model formatif memandang (secara matematis) indikator seolah-olah

sebagai variabel yang mempengaruhi variabel laten, dalam hal ini memang

berbeda dengan model analisis faktor, jika salah satu indikator meningkat, tidak

harus diikuti oleh peningkatan indikator lainnya dalam satu konstruk, tapi jelas

akan meningkatkan variabel latennya.

Model refleksif mengasumsikan semua indikator seolah-olah dipengaruhi

oleh variabel konstruk, oleh karena itu menghendaki antar indikator saling

berkorelasi satu sama lain. Dalam hal ini konstruk diperoleh menggunakan analis

faktor. Sedangkan, model formatif (konstruk diperoleh melalui analisis komponen

(53)

konsisten berasumsi tidak ada hubungan antar indikator. Oleh karena itu, internal

konsisten (Alpha Cronbach) kadang-kadang tidak diperlukan untuk menguji

reliabilitas konstruk formatif.

Gambar 3.2

Composite Latent Variable (For mative) Model

Sumber: Prof. Dr. Imam Ghozali, M.Com, Akt., “Structural Equation Modeling – Metode Alternatif dengan Partial Least Square, Jan 2004, hal 11.

Ciri-ciri model indikator formatif adalah:

• Arah hubungan kausalitas dari indikator ke konstruk.

• Antara indikator diasumsikan tidak berkorelasi (tidak diperlukan uji

konsistensi internal atau cronbach alpha ).

• Menghilangkan satu indikator berakibat merubah makna dari konstruk.

• Kesalahan pengukuran diletakkan pada tingkat konstruk (zeta).

• Konstruk mempunyai makna “surplus”.

• Skala skor tidak menggambarkan konstruk.

3.4.3 Kegunaan Metode Partial Least Squar e (PLS)

Kegunaan PLS adalah untuk mendapatkan model struktural yang

powerfull untuk tujuan prediksi. Pada PLS penduga bobot (weight estimate) untuk

Zet a X2

Composit e

Fact or

X1

(54)

menghasilkan skor variabel laten dari indikatornya dispesifikasikan dalam outer

model, sedangkan inner model adalah model struktural yang menghubungkan

antar variabel laten.

3.4.4. Pengukur an Metode Partial Least Squar e (PLS)

Pendugaan parameter di dalam PLS meliputi 3 hal, yaitu :

1. Weight estimate yang digunakan untuk menciptakan skor variabel laten.

2. Estimasi jalur (path estimate) yang menghubungkan antar variabel laten dan

estimasi loading antara variabel laten dengan indikatornya.

3. Means dan lokasi parameter (nilai konstanta regresi, intersep) untuk indikator

dan variabel laten.

Untuk memperoleh ketiga estimasi ini, PLS menggunakan proses iterasi

tiga tahap dan setiap tahap iterasi menghasilkan estimasi. Tahap pertama

menghasilkan penduga bobot (weight estimate), tahap kedua menghasilkan

estimasi untuk inner model dan outer model, dan tahap ketiga menghasilkan

estimasi means dan lokasi (konstanta). Pada dua tahap pertama proses iterasi

dilakukan dengan pendekatan deviasi (penyimpangan) dari nilai means (rata-rata).

Pada tahap ketiga, estimasi bisa didasarkan pada matriks data asli dan taua hasil

penduga bobot dan koefisien jalur pada tahap kedua, tujuannya untuk menghitung

(55)

45

4.1. Deskr ipsi Objek Peneltian

4.1.1. Sejar ah Dea ler Sepeda Motor Honda Supr a X 125 SPS di Gr esik

PT. SUMBER PURNAMA SAKTI adalah perusahaan dagang yang bergerak di bidang otomotif roda dua merk HONDA, Pertama kali berdiri pada tahun 1997 di kota lamongan dengan Direktur Bapak Hendra Senjaya,karena pesatnya pertumbuhan di bidang otomotif dan melihat perkembangan market penjualan sepeda motor HONDA yang sangat luar biasa,maka diperlukan Network serta Outlet yang mudah ditemui,agar konsumen mendapatkan produk di minati terutama produk Sepeda Motor Honda Supra X 125, PT. SUMBER PURNAMA SAKTI atau dikenal dengan SPS MOTOR berusaha memberikan pelayanan yang terbaik terhadap konsumen Honda di wilayah Gresik. Pada tanggal 9 November 1997 berdiri PT SUMBER PURNAMA SAKTI cabang Gresik yang beralamat di Jl Jaksa Agung Suprapto 28 dan pada tahun 2006 menempati Showroom baru yang beralamat di Jl Jaksa Agung Suprapto 32 Gresik,dengan luas tanah 16.5m2 x 35m2, atau 1100 m2 2 lantai.

Keistimew aan Dealer ini yaitu yang mungkin jarang dimiliki oleh Dealer lainnya, yakni

t erdapat Promosi Undian berhadiah bagi pembelian yang Secara cash maupun secara kredit

dan cash back dengan jumlah yang besar.

(56)

(SPS) Gresik semata-mata diperuntukkan bagi para pengunjung, agar para pengunjung (konsumen) merasa puas saat membeli produk Sepeda Motor Honda.

4.1.2. Visi, Misi da n Nilai PT. SUMBER PURNAMA SAKTI (SPS) Gr esik

a. Visi

Membangun jaringan pemasaran dan pola manajemen di bidang otomotif roda dua, sehingga menjadi perusahaan yang mempunyai reputasi terpecaya dan terbaik dibidangnya.

b. Misi

Melakukan pengembangan usaha dibidang otomotif Mensukseskan program pemerintah di bidang otomotif dan transportasi memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan pelanggan Meningkatkan kesejahteraan karyawan

c. Nilai

Usaha

Tekad dan kerja keras yang terarah, terpadu dan terus menerus dalam meningkatkan dan mengembangkan usaha dibidang otomotif.

Mutu

(57)

Data mengenai keadaan responden dapat diketahui melalui jawaban responden dari Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik non probability sampling tepatnya accidental sampling yaitu pemilihan sample berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan pernyataan-pernyataan yang diajukan di dalam koesioner yang telah diberikan kepada pelanggan (konsumen) yang ditemui pada saat melakukan pembelian di Dealer yang ada di Gresik. Koesioner yang dibagikan berjumlah 108 koesioner, dan yang kembali 98 koesioner, dari 108 kueisioner yg mengalami cacat seperti jawaban yang tidak di isi dan kurang sebanyak 10, maka yang layak di olah 98 koesioner. Dari jawaban-jawaban tersebut diketahui hal-hal seperti dibawah ini :

A. Responden Ber dasa r ka n J enis Kelamin

Berdasarkan hasil penyebaran koesioner kepada 98 orang responden diperoleh gambaran berdasar jenis kelamin adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 J enis Kelamin

Sumber : Hasil Penyebaran Kuesioner

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah mereka yang berjenis Pria yaitu sebanyak 77 orang atau sebesar

No J enis

Kelamin J umla h Pr osenta se (% )

1 Pria 77 77,0

2 Wanita 21 23,0

Gambar

   Tabel  1.1                         Penjualan 5 Merk  Sepeda Motor pada tahun 2013
Tabel 1.2 Penjualan Sepeda Motor Honda Supra X 125 di Kota Gresik
Gambar 3.1 Principal Factor (Reflective) Model
Gambar 3.2 Composite Latent Variable (Formative) Model
+7

Referensi

Dokumen terkait

The aim of this study was to assess the structure of indigenous microbial community associ- ated with traditional fresh sheep cheese Karakačanski skakutanac and to preserve

dapat diartikan bahwa ada pengaruh yang signifikan integrasi pendidikan berbasis lingkungan melalui mata pelajaran IPA terhadap kesadaran lingkungan siswa di SD IT

Saran yang dapat diberikan untuk Dinas Kehutanan Kabupaten Halmahera Selatan adalah dari segi pengelolaan kawasan, harus adanya peran serta dari masyarakat sekitar

Proses menjadi tua merupakan proses yang normal terjadi pada setiap manusia dan bukan merupakan suatu penyakit. Penuaan juga dapat didefenisikan sebagai suatu

Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem komunikasi yang dapat digunakan pada daerah terutup dengan mobilitas yang baik serta dapat melakukan

A khir ini yang berjudul “ Prinsip Kerja dan Sistem Gerak Roda Omni Pada Robot Badminton” yang dibuat untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Diploma

tercampur dengan budaya lain tentu saja memiliki perbedaan pandangan dengan individu yang tidak pernah keluar dari daerahnya dan tidak mengenal. budaya

Hal ini terdapat pada data di lapangan, misalnya ketika informan memutuskan untuk melakukan kenakalan remaja dikarenakan adanya faktor lingkungan yang mendukung yaitu